Anda di halaman 1dari 7

Tugas Akhir Semester

Akuntansi Manajemen

Oleh :

HETTY SETIYANI F2313004

PROGRAM PROFESI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2013
Analisa Laporan Audit

PT. PAM Bitung Tanggal 31 Desember 2004

1. Paragraf Pendahuluan

“Kami telah mengaudit laporan keuangan PT. PAM Bitung tanggal 31

Desember 2004 serta laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, dan

laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut”.

Berisi dua hal penting berikut ini.

1. Auditor memberikan pendapat atas laporan keuangan setelah ia

melakukan audit atas laporan tersebut.

2. Objek yang diaudit oleh auditor bukanlah catatan akuntansi melainkan

laporan keuangan kliennya, yang meliputi neraca, laporan laba-rugi,

laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas.

Kalimat diatas menunjukkan bahwa auditor telah mengaudit laporan

keuangan tertentu dari perusahaan yang ditunjuk.

“Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan”.

Kalimat ini menunjukkan bahwa pada dasarnya setiap laporan yang

ditugaskan kepada seorang auditor untuk di audit, bersumber pada

manajemen perusahaan. Sehingga isi dari laporan keuangan tersebut tidak

memiliki sangkut paut terhadap auditor.


“Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan

keuangan berdasarkan audit kami”.

Kalimat ini menunjukkan bahwa seorang auditor berperan dalam

melaksanakan audit dan menyatakan perndapat sesuai temuan-temuan yang

di dapat dari laporan keuangan. Kalimat terakhir.

“Laporan keuangan PT. PAM Bitung tanggal 31 Desember 2003 diaudit

oleh auditor independen lain yang laporannya bertanggal 1 November

2004 berisi pendapat wajar dengan dengan pengecualian atas laporan

keuangan tersebut”.

Kalimat tersebut menyatakan auditor yang ditunjuk melaksanakan audit atas

laporan keuangan PT. PAM Bitung berbeda dari tahun sebelumnya,

sehingga auditor yang ditunjuk pada tahun 2004, tidak memiliki tanggung

jawab terhadap laporan audit tahun sebelumnya.

2. Paragraf Ruang Lingkup

Pada paragraf dua dari Laporan Auditor Independen disebutkan

“Kami melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit Pemerintahan yang

diterbitkan Badan Pemeriksa Keuangan dan standar auditing yang

ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.

Kalimat diatas menunjukkan menegaskan bahwa audit yang dilaksanakan

auditor adalah audit yang bersifat umum yang pelaksanaannya didasarkan

pada Standar Audit Pemerintahan yang diterbitkan Badan Pemeriksa


Keuangan dan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia,

bukan didasarkan pada standar yang lain

Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan

audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan

bebas dari salah saji material.”

Kalimat diatas menyatakan keterbatasan ruang lingkup auditor. Pertama,

bahwa seorang auditor hanya mencari keyakinan yang memedai bukan

keyakinan yang absolut. Kedua, diperkenalkannya konsep materialitas.

Suatu audit direncanakan dan dilaksanakan untuk menemukan salah saji

yang material dalam laporan keuangan.”

“Suatu audit meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian bukti-bukti yang

mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan.

Kalimat diatas menjelaskan lebih jauh sifat audit dan pesan kepada pemakai

laporannya bahwa:

1. Dalam perikatan umum, auditor melaksanakan auditnya atas dasar

pengujian, bukan atas dasar pemeriksaan terhadap seluruh bukti.


2. Pemahaman memadai atas pengendalian intern merupakan dasar

menentukan jenis dan luas pengujian yang dilakukan dalam

pemeriksaan.
3. Luas pengujian dan pemiihan prosedur audit ditentukan oleh

pertimbangan auditor atas dasar pengalamannya.


4. Dalam audit, auditor melakukan pemeriksaan atas bukyi audit, yang tidak

hanya terbatas pada catatan akuntansi klien saja, namun mencakup

informsai penguat (corroborating information).


“Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan

estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap

penyajian laporan keuangan secara keseluruhan “

Dalam kalimat ini auditor menyatakan bahwa ia mengunakan pertimbangan

dalam menetapkan dan mengevaluasi penyajian laporan keuangan yang

dilakukan oleh manajemen. Dengan menyebutkan frasa “estimasi signifikan

yang dibuat oleh manajemen”, auditor mengingatkan bahwa laporan

keuangan tidak seluruhnya bersifat fakta, namun sebagian disajikan

berdasarkan estimasi.

“Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk

menyatakan pendapat”

Kalimat ini menyatakan bahwa seorang auditor memiliki keyakinan bahwa

audit memberikan dasar yang memadai dalam menyatakan pendapat. Tetapi

keyakinan ini hanyalah konsep memadai bukannya konklusif atau absolut.

Sementara kemungkinan bukti yang tidak diperiksa merupakan bukti penting

yang dapat menyatakan kewajaran dalam penyajian terhdapa laporan

keuangan

3. Paragraf Penjelas

“Komposisi modal pada Neraca per 31 Desember 2004 tidak sesuai dengan

yang tercantum dalam akta pendirian perusahaan dan terdapat selisih nilai
modal yang signifikan antara Neraca dan akta pendirian sebesar Rp 74.

063.883.489,59 yang tidak bisa ditelusuri sebagai akibat tidak tersedianya

bukti-bukti penyetoran dan kepemilikan saham. “

Kalimat diatas menyatakan bahwa tidak semua bukti yang telah diperiksa.

Dalam tahun 2004, terjadi pemakaian persediaan dan bahan instalasi

hanya menggunakan bon sementara yang belum dipertanggungjawabkan

tidak mengikuti pedoman akuntansi perusahaan air minum dan terdapat

selisih pada akun persediaan antara catatan pembukuan, gudang dan hasil

stock opname.

Selain itu. nilai aktiva tetap senilai Rp12.143.379.893,6161 tidak didukung

dengan Daftar Aktiva Tetap yang merinci jenis aktiva tetap harga

perolehan, tanggal perolehan, penyusutan dan sumber dana yang dapat

mendukung saldo aktiva tetap dan akumulasi penyusutan dalam Neraca..

”Kalimat diatas menyatakan terjadinya penyimpangan dalam Laporan

Keuangan PT PAM Bitung. Dalam data-data yang diserahkan PT. PAM

Bitung kepada seorang auditor untuk di audit ditemukan penyimpangan-

penyimpangan atau perbedaan data antara satu dengan yang lainnya. dalam

hal ini berarti Laporan keuangan tidak sepenuhnya berdasarkan fakta..

4. Paragraf Pendapat

“Adanya selisih nilai modal yang signifikan pada neraca dan akta

pendirian dan tidak tersedianya bukti-bukti pendukung yang cukup, serta


lemahnya pengendalian intern atas akun persediaan dan aktiva tetap

mengakibatkan kami tidak dapat menerapkan prosedur audit untuk

meyakinkan kami atas akun-akun tersebut, lingkup audit kami tidak cukup

memungkinkan kami menyatakan dan kami tidak menyatakan pendapat

atas laporan keuangan..

Istilah ini dikenal Disclaimer Opinion .Seorang auditor setelah mengaudit

laporan keuangan dan menemukan penyimpangan dan keanehan yang

tedapat pada Laporan keuangan memberikan pendapatnya. Dalam hal ini

auditor menolak memberikan pendapat atas audit laporan keuangan seperti

yang telah disebutkan pada paragraf penjelas. .

Anda mungkin juga menyukai