Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

BAB 1 MATERI DAN PERUBAHANNYA................................................................................. 3

Kompetensi Dasar ........................................................................................................... 3

Indikator.......................................................................................................................... 3

1.1. Konsep Materi.......................................................................................................... 3

1.2. Penggolongan Materi............................................................................................... 4

1.3. Perubahan Materi .................................................................................................... 5

1.4 . Reaksi Kimia ............................................................................................................ 8

a. Reaksi pembentukan.......................................................................................... 9

b. Reaksi penguraian .............................................................................................. 9

c. Reaksi pembakaran ............................................................................................ 9

d. Reaksi penggantian ............................................................................................ 9

e. Reaksi penggantian berganda............................................................................ 9

f. Reaksi penetralan............................................................................................. 10
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tabel Diagram fasa air......................................................................................... 7

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3 .1 Klasifikasi materi ............................................................................................ 4

Gambar 3 .2 Beberapa contoh bahan. Dari kiri ke kanan: emas (unsure murni), sirup
(campuran homogen), batu akik dan kopi tubruk (campuran heterogen) ......................... 5

Gambar 3 .3 Tiga wujud zat ................................................................................................ 6

Gambar 3 .4 Diagram fasa air............................................................................................. 6

Gambar 3 .5 (a) besi berkarat, (b) kertas terbakar, (c) ledakan nuklir ............................... 8

Kimia Dasar TPB 2


BAB 1 MATERI DAN PERUBAHANNYA
Kompetensi Dasar
Mahasiswa memiliki konsep dasar tentang materi dan reaksi kimia

Indikator
1. Memahami konsep dasar mengenai materi
2. Membedakan zat murni (unsur dan senyawa) dengan campuran
(campuran homogeny dan heterogen)
3. Memahami ciri-ciri reaksi kimia (dan membedakannya dengan yang
bukan reaksi kimia)

Dalam pengajaran kimia pada sekolah menengah, ilmu kimia


diperkenalkan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang
mempelajari materi dan perubahannya, serta energi yang menyertai perubahan
tersebut. Difinisi ini sepenuhnya benar, namun dalam bab ini akan diperdalam
mengenai batasan materi yang dimaksud serta akan diberikan diskripsi mengenai
gejala-gejala yang diamati pada ranah ilmu kimia.

1.1. Konsep Materi


Ketika mempelajari ilmu alam, siswa di sekolah dasar telah diperkenalkan konsep
materi, yaitu segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Konsep
ini mudah dicerna ketika, misalnya, diambil contoh air di dalam gelas atau di
dalam botol, dipan di dalam kamar atau meja dan kursi di dalam ruang kelas.
Pada contoh ini, obyek tersebut teramati jelas bahwa benda-benda tersebut
memiliki massa dan menempati ruang. Di luar contoh tersebut, udara juga
termasuk dalam difinisi materi, karena udara memiliki massa dan menempati
ruang, hanya saja udara tidak selalu mudah diamati serta ruang yang
ditempatinya selalu berubah.

Dengan difinisi di atas, adakah obyek yang bukan materi?

Kimia Dasar TPB 3


1.2. Penggolongan Materi
Secara sederhana seluruh materi yang dikenal dapat digolongkan menjadi zat
murni dan campuran. Zat murni dapat dibagi menjadi unsur dan senyawa,
sedangkan campuran dapat berupa campuran yang homogen dan campuran
yang heterogen.

Gambar 3 .1 Klasifikasi materi

Suatu zat murni memiliki komposisi tertentu yang tetap dan sifat khas yang
berbeda dengan materi penyusunnya. Contoh zat murni mudah ditemukan di
sekeliling kita, misalnya garam dapur,
Gambar 1.1 gula pasir,
Klasifikasi aseton, amonia dan air murni
materi

(senyawa) serta emas, grafit, besi dan helium (unsur). Amonia dengan rumus
kimia NH3 selalu memiliki komposisi tetap, tidak bergantung dari sumber gas
nitrogen dan hidrogen yang digunakan untuk membuatnya.
Gambar 1.2 Klasifikasi materi

Berbeda dengan zat murni, pada campuran masih dapat diamati sifat-sifat bahan
penyusunnya. Sebagai contoh, sirup tersusun atas gula dan air. Sifat gula dan air
masih dapat diamati dengan jelas. Selain itu, komposisi campuran juga tidak
Gambar 1.3 Klasifikasi materi
selalu tetap, misalnya kandungan air laut di Indonesia akan berbeda dengan
komposisi air Laut Mati. Demikian juga dengan sampel udara di perkotaan yang
terpapar polusi akan bebeda dengan komposisi udara di pegunungan. Jika
ditinjau dari keseragaman distribusi bahan penyusunnya, terdapat campuran
homogen dan campuran heterogen. Pada campuran homogen seperti air sirup,
gula akan tersebar merata pada seluruh bagian sirup. Pada campuran heterogen

Kimia Dasar TPB 4


seperti kopi tubruk atau pada batu akik, komponen penyusunnya tidak tersebar
merata di seluruh bagiannya.

Gambar 3 .2 Beberapa contoh bahan. Dari kiri ke kanan: emas (unsure murni),
sirup (campuran homogen), batu akik dan kopi tubruk (campuran heterogen)

Suatu campuran, baik campuran homogen maupun heterogen, dapat dipisahkan


atas bahan-bahan penyusunnya dengan cara fisika, seperta filtrasi atau
penguapan. Unsur tidak dapat dipisahkan menjadi bahan lain dengan cara kimia
biasa. Atom-atom dari dua atau lebih unsur dapat bergabung untuk membentuk
suatu senyawa. Pada proses kebalikannya, suatu senyawa dapat diuraikan
menjadi unsur-unsur pembentuknya melalui proses kimia. Contoh proses ini
adalah elektrolisis air laut untuk mendapatkan padatan natrium murni.

1.3. Perubahan Materi


Dari susunan partikel penyusunnya, materi dapat berada dalam tiga wujud:
padat, cair dan gas. Partikel pada zat padat tersusun dengan rapi dan berada
pada jarak yang dekat sedemikian rupa sehingga membatasi pergerakan partikel
yang ada. Pada benda cair, partikel lebih leluasa bergerak tetapi tidak memiliki
energi kinetika yang cukup untuk tersebar secara berjauhan seperti zat berwujud
gas.

Kimia Dasar TPB 5


Gambar 3 .3 Tiga wujud zat

Suatu zat pada dasarnya dapat berubah dari salah satu wujud ke wujud lainnya.
Dalam keseharian dapat dengan mudah diamati perubahan wujud zat, misalnya
ketika es mencair atau air mendidih. Es berwujud padat berubah menjadi cair
dengan proses yang disebut mencair, sedangkan perubahan dari cair menjadi gas
menjadi gas disebut menguap.

Gambar 1.4 menunjukkan diagram fasa yang merangkum perubahan wujud zat
secara umum. Zat-zat yang berbeda akan memiliki diagram fasa yang berbeda
karena memiliki titik-titik kritis yang berbeda-beda.

Gambar 3 .4 Diagram fasa air

Gambar 1.4 Diagram fasa

Gambar 1.5 Diagram fasa

Gambar 1.6 Diagram fasa


Kimia Dasar TPB 6
Tabel 1.1 Tabel Diagram fasa air

Zat Titik didih


Asam asetat 118oC
Air 100oC
Benzena 80oC
Etanol 78oC
Pentana 35oC
Butana -0,5oC
Propana -42oC
Karbon dioksida -78,5oC
Metana -161oC
Oksigen -183oC
Nitrogen -195,8oC

Perubahan yang di bahas di atas adalah perubahan fisika. Apa bedanya dengan
perubahan kimia?

Perubahan fisika tidak melibatkan perubahan identitas dan komposisi zat.


Sebagai contoh, air dan es merupakan entitas yang sama. Keduanya hanya
berbeda wujud, namun memiliki komposisi yang sama. Bebeda halnya dengan
perubahan fisika, perubahan kimia melibatkan perubahan komposisi zat, dan
perubahan ini diikuti oleh pembentukan zat baru, melalui pemutusan dan/atau
pembentukan ikatan baru. Sebagai contoh, pembakaran gas propana adalah
reaksi gas dengan oksigen yang akan menghasilkan energi panas dan pelepasan
karbon dioksida. Di sini terjadi penataan ulang unsur karbon dari propana
dengan oksigen. Ikatan di sini secara sederhana dijelaskan sebagai penggunaan
bersama atau transfer elektron antara atom-
Gambar 1.7 Tiga wujud zat. Zat
bisa berada dalam wujud padat
(kiri), cair (tengah) atau daam
Kimia Dasar TPB wujud gas (kanan) 7
atom yang terlibat. Dengan batasan ini, reaksi inti atau nuklir (Gambar 1.6. c)
bukan merupakan reaksi kimia Karena fenomena yang terjadi pada reaksi inti
adalah perubahan struktur inti atom, baik berupa penggabungan inti (fusi)
maupun pembelahan inti (fisi). Konsep elektron, ikatan dan atom akan dibahas di
tempat lain dalam bahan ajar ini.

1.4 . Reaksi Kimia


Disadari atau pun tidak, perubahan atau reaksi kimia selalu terjadi dalam
kehidupan sehari-hari. Banyak contoh reaksi kimia yang sering terjadi dalam
kehidupan sehari-hari, seperti yang terlihat pada Gambar 1.6 a dan b di bawah.

(a) (b) (c)

Gambar 3 .5 (a) besi berkarat, (b) kertas terbakar, (c) ledakan nuklir
Reaksi kimia adalah perubahan suatu zat menjadi zat lain. Dalam reaksi
kimia ada zat yang bereaksi dan zat hasil reaksi. Zat yang berubah atau
mengalami reaksi kimia disebut pereaksi (reaktan) sedangkan zat yang dihasilkan
disebut hasil reaksi (produk). Reaksi-reaksi kimia yang terjadi dapat diamati dari
perubahan-perubahan
(a) yang terjadi seperti:
(b) (c)

a. perubahan warna,
b. terbentuk endapan
c. timbulnya gas,
d. perubahan suhu,
e. timbulnya api, dan
f. terjadi ledakan (timbul bunyi).
(a) (b) (c)

Kimia Dasar TPB 8


Adapun reaksi kimia sederhana dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu
reaksi pembentukan, reaksi penguraian, reaksi pembakaran, reaksi penggantian,
reaksi penggantian berganda (metatesis), dan reaksi penetralan.
a. Reaksi pembentukan
Dalam reaksi pembentukan, dua atau lebih unsur bergabung membentuk zat
lain. Sebagai contoh reaksi antara gas hidrogen dan gas oksigen membentuk
uap air.
b. Reaksi penguraian
Reaksi penguraian merupakan reaksi kebalikan dari reaksi pembentukan.
Dalam reaksi ini, satu zat terpecah atau terurai menjadi dua atau lebih zat yang
lebih sederhana. Sebagian besar reaksi ini membutuhkan energi berupa kalor,
cahaya, dan listrik. Sebagai contoh reaksi penguraian hidrogen peroksida:
2H2O2(aq)  2H2O(l) + O2(g)
2NaN3(s)  2Na(s) + 3N2(g)
Reaksi penguraian hidrogen peroksida terjadi di dalam liver dengan
bantuan enzim katalase. Reaksi ini merupakan mekanisme penting untuk
mengeliminasi peroksida yang bersifat toksik. Reaksi penguraian NaN 3
dimanfaatkan pada kantung udara (air bag) pada kendaraan untuk mengurangi
risiko fatal ketika terjadi tabarakan.
c. Reaksi pembakaran
Reaksi pembakaran adalah istilah umum untuk reaksi dengan oksigen.
C3H8(g) + 5O2(g)  3CO2(g) + 4H2O(g)
Propana merupaan salah satu komponen pada gas elpiji. Reaksi pembakaran
propana di atas merupakan reaksi yang melepasakan panas yang digunakan
untuk keperluan memasak.
d. Reaksi penggantian
Contoh: klorinasi metana
CH4(g) + Cl2(g)  CH3Cl(g) + HCl(g)
e. Reaksi penggantian berganda
Contoh: reaksi antara AgNO3 dengan NaCl

Kimia Dasar TPB 9


AgNO3 + NaCl  AgCl + NaNO3
f. Reaksi penetralan
Contoh:
NaOH(aq) + HCl(aq)  NaCl(s) +H2O(l)

Kimia Dasar TPB 10


Kimia Dasar TPB 11

Anda mungkin juga menyukai