Indikator.......................................................................................................................... 3
a. Reaksi pembentukan.......................................................................................... 9
f. Reaksi penetralan............................................................................................. 10
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3 .2 Beberapa contoh bahan. Dari kiri ke kanan: emas (unsure murni), sirup
(campuran homogen), batu akik dan kopi tubruk (campuran heterogen) ......................... 5
Gambar 3 .5 (a) besi berkarat, (b) kertas terbakar, (c) ledakan nuklir ............................... 8
Indikator
1. Memahami konsep dasar mengenai materi
2. Membedakan zat murni (unsur dan senyawa) dengan campuran
(campuran homogeny dan heterogen)
3. Memahami ciri-ciri reaksi kimia (dan membedakannya dengan yang
bukan reaksi kimia)
Suatu zat murni memiliki komposisi tertentu yang tetap dan sifat khas yang
berbeda dengan materi penyusunnya. Contoh zat murni mudah ditemukan di
sekeliling kita, misalnya garam dapur,
Gambar 1.1 gula pasir,
Klasifikasi aseton, amonia dan air murni
materi
(senyawa) serta emas, grafit, besi dan helium (unsur). Amonia dengan rumus
kimia NH3 selalu memiliki komposisi tetap, tidak bergantung dari sumber gas
nitrogen dan hidrogen yang digunakan untuk membuatnya.
Gambar 1.2 Klasifikasi materi
Berbeda dengan zat murni, pada campuran masih dapat diamati sifat-sifat bahan
penyusunnya. Sebagai contoh, sirup tersusun atas gula dan air. Sifat gula dan air
masih dapat diamati dengan jelas. Selain itu, komposisi campuran juga tidak
Gambar 1.3 Klasifikasi materi
selalu tetap, misalnya kandungan air laut di Indonesia akan berbeda dengan
komposisi air Laut Mati. Demikian juga dengan sampel udara di perkotaan yang
terpapar polusi akan bebeda dengan komposisi udara di pegunungan. Jika
ditinjau dari keseragaman distribusi bahan penyusunnya, terdapat campuran
homogen dan campuran heterogen. Pada campuran homogen seperti air sirup,
gula akan tersebar merata pada seluruh bagian sirup. Pada campuran heterogen
Gambar 3 .2 Beberapa contoh bahan. Dari kiri ke kanan: emas (unsure murni),
sirup (campuran homogen), batu akik dan kopi tubruk (campuran heterogen)
Suatu zat pada dasarnya dapat berubah dari salah satu wujud ke wujud lainnya.
Dalam keseharian dapat dengan mudah diamati perubahan wujud zat, misalnya
ketika es mencair atau air mendidih. Es berwujud padat berubah menjadi cair
dengan proses yang disebut mencair, sedangkan perubahan dari cair menjadi gas
menjadi gas disebut menguap.
Gambar 1.4 menunjukkan diagram fasa yang merangkum perubahan wujud zat
secara umum. Zat-zat yang berbeda akan memiliki diagram fasa yang berbeda
karena memiliki titik-titik kritis yang berbeda-beda.
Perubahan yang di bahas di atas adalah perubahan fisika. Apa bedanya dengan
perubahan kimia?
Gambar 3 .5 (a) besi berkarat, (b) kertas terbakar, (c) ledakan nuklir
Reaksi kimia adalah perubahan suatu zat menjadi zat lain. Dalam reaksi
kimia ada zat yang bereaksi dan zat hasil reaksi. Zat yang berubah atau
mengalami reaksi kimia disebut pereaksi (reaktan) sedangkan zat yang dihasilkan
disebut hasil reaksi (produk). Reaksi-reaksi kimia yang terjadi dapat diamati dari
perubahan-perubahan
(a) yang terjadi seperti:
(b) (c)
a. perubahan warna,
b. terbentuk endapan
c. timbulnya gas,
d. perubahan suhu,
e. timbulnya api, dan
f. terjadi ledakan (timbul bunyi).
(a) (b) (c)