Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PKM BAB I DAN BAB II

KELOMPOK III
RIYADHOTUL QIBTIYAH (J1A018095)
SELVY SULISTIANA (J1A018101)
SHANNIA OKTAVIANA RINJANI (J1A018103)
WIDIYAN (J1A018111)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Daun kelor adalah tumbuhan yang dapat tumbuh di daerah tropis dengan
nama ilmiah Moringa oleifera. Daun kelor dikenal diseluruh dunia sebagai
tanaman bergizi dan WHO (Word Health Organitation) telah memperkenalkan
daun kelor sebagai salah satu pangan alternatif untuk mengatasi masalah gizi
(malnutrisi). Kandungan daun kelor antara lain kalsium, zat besi, fosfar,
kalium, zink, protein, vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin D, vitamin E,
vitamin K, asam folat, dan biotin.
Masyarakat di pulau Lombok memanfaatkan daun kelor sebagai sumber
serat pangan yang murah dan mudah didapat. Tetapi, pengolahannya tidak
bervariasi dan terkesan itu-itu saja. Sehingga nilai jual hasil olahan daun kelor
terbilang rendah.
Untuk meningkatkan nilai jual dari daun kelor serta karena melimpahnya
ketersediaan daun kelor di pulau Lombok maka dilakukan inovasi terhadap
produk ini. Sejauh ini daun kelor hanya diolah sebagai keripik dan kerupuk
daun kelor. Tetapi tidak ada yang mengolah sebagai kue. Oleh karena itu,
kami berinovasi membuat kue mangkuk dengan nama “mocu” (Moringa Cup
Cake). Kue mangkuk ini memiliki banyak varian rasa yaitu original, choco
chips, oreo, nutella, coklat. Pengolahan yang menyertakan seluruh bagian dari
daun kelor yang telah dihaluskan serta pemanasan yang tidak membutuhkan
waktu lama sehingga mempertahankan kandungan gizi daun kelor tersebut.
Sejauh ini belum ada produsen di pulau Lombok yang memproduksi
produk tersebut dan memiliki konsep yang sama. Sehingga usaha ini memiliki
prospek yang bagus dan peluang ini juga didukung oleh ketersediaan daun
kelor yang melimpah di pulau Lombok. Maka dari itu perlu didirikan usaha
“mocu” (Moringa Cup Cake).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara meningkatkan nilai jual produk olahan daun kelor?
2. Bagaimana cara membuat kue mangkuk yang sehat dan bergizi berbahan
daun kelor?
3. Mengapa perlu didirikannya usaha “mocu” (Moringa Cup Cake)?

1.3 Tujuan Kegiatan


1. Mengetahui cara meningkatkan nilai jual produk olahan daun kelor
2. Mengetahui cara membuat kue mangkuk yang sehat dan bergizi berbahan
daun kelor
3. Mengetahui perlunya didirikannya usaha “mocu” (Moringa Cup Cake)
1.4 Urgensi
Meningkatkan kereativitas dan keinginan mahasiswa dalam berwirausaha

1.5 Luaran
1. Mocu (Moringa Cup Cake) dapat menjadi olahan kue yang sehat dan
bergizi bagi para konsumen
2. Mocu (Moringa Cup Cake) dapat menjadi salah satu variasi olahan daun
kelor

1.6 Manfaat
1. Memperkenalkan kepada masyarakat agar dapat memanfaatkan salah satu
hasil pertanian yaitu daun kelor sebagai produk olahan yang enak, sehat
dan bergizi untuk dijadikan peluang usaha baru
2. Meningkatkan inovasi, kreativitas dan penalaran mahasiswa pada
pengembangan ilmu dan teknologi pangan.
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1. Keunikan Produk

Produk Mocu (Moringa Cupcake) ini memiliki beberapa keunggulan


dan keunikan yang tidak didapat pada produk kue mangkuk lain. Pertama
dilihat dari namanya yaitu “Mocu”,kata mocu dikalangan anak zaman
sekarang cukup terkenal sehingga mudah diingat oleh para konsumen. Dilihat
dari gizi dan nutrisi tentu saja produk Mocu lebih tinggi dari pada kue
mangkuk lainnya, dikarenakan kandungan daun kelor yang terdapat di
dalamnya. Kelebihan lain dari produk ini adalah banyaknya variasi rasa yaitu
choco chips, original, oreo, nutella dan coklat. Rasa-rasa tersebut dipilih
untuk menyesuaikan dengan selera para konsumen. Produk ini juga
merupakan produk kue mangkuk pertama yang mengandung daun kelor di
Pulau Lombok.
2.2. Segmentasi pasar dan Cara pemasaran

Dasar-dasar segmentasi pasar pada produk Mocu (Moringa Cupcake )


adalah variabel demografi dan variabel psikologis. Secara demografi produk
Mocu ditargetkan kepada konsumen dengan rentang usia anak-anak diatas
umur 7 tahun, remaja, dan dewasa di bawah 40 tahun. Sedangkan secara
psikologis produk Mocu ditargetkan kepada konsumen yang suka terhadap
hal yang unik, baru dan sehat.
Pemasaran produk Mocu (Moringa Cupcake) ini dilakukan dengan
dua cara yaitu online dan offline. Dengan cara online dapat dilakukan
promosi dengan sosial media dan memungkinkan pelanggan melakukan pre-
order. Sedangkan dengan cara offline produk ini dapat dijajakan langsung
kepada masyarakat atau dapat dibukakan stand penjualan.
2.3. Analilis SWOT

Analisis ekonomi usaha dari produk Mocu (Moringa Cupcake)


meliputi analisis SWOT, yaitu :
A. Strength

a. Memiliki nama yang unik yaitu “mocu” singkatan dari moringa cup
cake
b. Lebih sehat dan bergizi dari cup cake lainnya
c. Memiliki banyak varian rasa yaitu original, choco chips, nutella, oreo,
cokelat
d. Harganya terjangkau
e. Tampilan produk menarik
f. Pembuatan produk tidak membutuhkan waktu yang lama
g. Bahan baku mudah didapat
h. Penjualan dan promosi melalui online dan offline
i. Tidak ada rasa kelor dalam produk ini
B. Weakness
a. Produk ini sedikit berbau daun kelor
C. Opportunity

a. Produk cup cake pertama berbahan dasar daun kelor yang dijual secara
komersil di Lombok
b. Masyarakat menyukai sesuatu yang unik
c. Target pemasaran yang luas
D. Threat

a. Masyarakat ragu untuk membeli karena produk masih baru di Lombok


b. Masyarakat beranggapan rasanya aneh
c. Masyarakat cepat bosan dengan produk yang tidak berinovasi

MATRIKS SWOT

IFAS S (Strength) W (weakness)


a. Memiliki nama a. Produk ini
yang unik yaitu sedikit berbau
“mocu” daun kelor
singkatan dari
moringa cup
cake
b. Lebih sehat dan
EFAS bergizi dari cup
cake lainnya
c. Memiliki
banyak varian
rasa yaitu
original, choco
chips, nutella,
oreo, cokelat
d. Harganya
terjangkau
e. Tampilan
produk menarik
f. Pembuatan
produk tidak
membutuhkan
waktu yang lama
g. Bahan baku
mudah didapat
h. Penjualan dan
promosi melalui
online dan
offline
i. Tidak ada rasa
kelor dalam
produk ini
O (opportunity) Strategi SO Strategi WO
a. Produk cup cake a. Nama produk a. Produk yang
pertama yang unik, sehat, berbahan dasar
berbahan dasar memiliki banyak daun kelor
daun kelor yang varian rasa, memiliki bau
dijual secara tampilan yang daun yang
komersil di menarik dan sedikit
Lombok harga yang menyengat
b. Masyarakat terjangkau sehingga dalam
menyukai membuat pengolahan
produk yang masyarakat ditambakan
unik tertarik untuk ekstrak vanili
c. Target membeli produk dan ekstrak daun
pemasaran yang ini. pandan
luas b. Dengan
penjualan
melalui online
dan offline
terget pemasaran
menjadi lebih
luas
c. Produk ini
dipasarkan di
Pulau Lombok
sesuai dengan
ketersediaan
bahan baku daun
kelor yang
melimpah
T (Threat) Strategi ST Strategi WT
a. Masyarakat ragu a. Produk ini a. Produk ini
untuk membeli memiliki banyak diolah dengan
karena produk varian dan baik agar
masih baru di inovasi sehingga menghilangkan
Lombok masyarakat tidak rasa daun
b. Masyarakat cepat bosan sehingga
beranggapan b. Berbagai masyarakat tidak
rasanya aneh anggapan dan ragu untuk
c. Masyarakat keraguan membeli dan
cepat bosan masyarakat yang tidak
dengan produk bersifat negatif beranggapan
yang tidak dapat rasanya aneh
berinovasi diantisipasi
dengan promosi
online melalui
sosial media dan
promosi offline
melalui
pemberian tester
kepada
masyarakat

KESIMPULAN HASIL ANALISIS


a. Kekuatan dari produk ini terhitung lebih banyak dari pada kelemahan dan
ancaman yang ada. Peluang dari produk ini juga cukup terbuka lebar.
Kemungkinan produk ini berhasil menjadi lebih besar.

b. Kelemahan utama dari produk ini adalah berbau daun kelor, Kelemahan
tersebut dapat diperbaiki pada saat pengelohan dengan penambahan vanili dan
ekstrak daun pandan. Sedangkan dalam menghadapi ancaman kami
berinovasi dengan menambahkan berbagai varian rasa dan mengadakan
promosi secara online dan offline. Antisipasi terhadap kelemahan dan
ancaman dapat dilakukan sehingga rencana pembuatan produk ini dapat
dilaksanakan.

2.4. Harga Barang

Berdasarkan perhitungan biaya variabel yang telang dilakukan ditetapkan


harga produk Mocu (Moringa Cupcake) yaitu Rp. 7.000/cup. Harga ini dinilai
cukup terjangkau di kantong para konsumen. Sehingga harga yang kami
tawarkan masih sangat bersaing dengan harga pasar.
2.5 Analisis Biaya

Biaya Tetap Biaya Variabel


Mixer : Rp. 250.00 Mentega : Rp. 26.000
Oven : Rp. 1.500.000 Tepung Terigu : Rp. 10.000
Timbangan digital : Rp. 150.000 Gula Pasir : Rp. 18.000
Mangkuk Plastik : Rp. 100.000 1 Pac Soda Kue : Rp. 4.000
Ayakan : Rp. 25.000 SP : Rp. 12.000
Loyang alumunium : Rp. 250.000 Vanili : Rp. 7.000
Kompor gas : Rp. 300.000 20 biji telur : Rp. 30.000
Blender : Rp. 300.000 Garam : Rp. 2.000
Gelas ukur : Rp.100.000 Daun kelor : Rp. 10.000
Sendok : Rp. 50.000 Mika bulat : Rp. 1.200
Tabung Gas : Rp. 150.000 Cup kertas : Rp. 1.000
Regulator : Rp. 110.000 Mentega : Rp. 13.000
Susu : Rp. 12.000
Varian rasa : Rp. 40.000
Jumlah : Rp. 2. 445.000 Jumlah: Rp. 208.000

Perhitungan BEP = Biaya tetap / (harga jual-harga barang per unit)


= 2.445.000/(7000-5.700) = 1.880 unit

Anda mungkin juga menyukai