Anda di halaman 1dari 29

Kelompok 4

1. Aulia Usman
2. Patria Setiadi
3. Refi Rianti Marni

1
adalah berhentinya kegiatan operasi
perusahaan secara keseluruhan dengan
menjual sebagian atau seluruh aktiva
perusahaan,membayar semua utang
pajak,kewajiban pada pihak ketiga dan
sisanya dibagikan kepda para anggota sekutu
sesuai dengan ratio laba atau rugi

2
 Semua buku besar persekutuan disesuaikan
dan ditutup,kemudian laba/rugi penyesuaian
dipindahkan ke modal para sekutu
berdasarkan ratio laba/rugi
 Semua aktiva non kas dijual, laba/rugi dibagi
kepada para sekutu berdasarkan ratio
laba/rugi
 Membayar semua kewajiban kepada negara
dan pihak ketiga

3
 Bila modal sekutu bersaldo debit dapat
dikompensasikan dengan maksimum sebesar saldo
pinjaman modal sekutu tersebut. Bila tidak ada saldo
pinjaman, modal sekutu tersebut harus menyetor
kekurangannya
 Bila ada saldo piutang kepada sekutu harus
dikompensasikan ke modal sekutu tersebut
 Sisa uang kas yang masih ada dibagikan kepada para
sekutu

4
Likuidasi sekaligus
Likuidasi bertahap

5
 Pembagian kas kepada sekutu hanya
dilakukan sekali setelah aktiva non kas
berhasil direalisasi dan semua hutang dilunasi
 Kas yang dibagi kepada sekutu sesuai dengan
saldo modal bersih
 Laba atau rugi realisasi ditanggung sekutu
sesuai dengan persentase kepemilikan

6
 Semua sekutu modalnya bersaldo positif
 Ada sekutu yang saldo modalnya negatif
 Ada sekutu yang saldo modalnya negatif
dan tidak dapat ditutup
 Ada sekutu yang harus menyetor modal
dalam keadaan tidak mampu
 Kas yang tersedia tidak cukup untuk
melunasi utang kepada pihak ketiga
7
Contoh 1
Persekutuan HOCKS dengan sekutu
Harley,Oky,Kristian dan Samuel membagi
laba atau rugi dengan ratio 20:25:35:20,
pada awal tahun 2007 persekutuan
tersebut sepakat untuk dilikuidasi. Neraca
persekutuan per Desember 2006 adalah
sebagai berikut

8
9
Jika dalam likuidasi tersebut semua aktiva non
kas (piutang,persediaan dan peralatan ) dapat
direalisasi sebesar Rp.350.000.000. Semua
utang dilunasi dan sisa kas dibagikan kepada
para sekutu sesuai dengan ratio laba atau rugi.
Diminta buatlah laporan likuidasi dan jurnal yang
diperlukan

10
10
11
11
12
Komponen penting…
 Rugi realisasi yang terlalu besar sehingga
modal sekutu tidak dapat menutup kerugian
tersebut
 Modal sekutu yang minus dapat ditutup dari
hutang persekutuan kepada sekutu yang
bersangkutan

13
13
Persekutuan HOCKS dengan sekutu
Harley,Oky,Kristian dan Samuel membagi laba
atau rugi dengan ratio 30:20:25:25, pada awal
tahun 2007 persekutuan tersebut sepakat
untuk dilikuidasi. Neraca persekutuan per
Desember 2006 adalah sebagai berikut

14
14
15
Jika dalam likuidasi tersebut semua aktiva non
kas (piutang,persediaan dan peralatan ) dapat
direalisasi sebesar Rp. 105.000.000. Semua
utang dilunasi dan sisa kas dibagikan kepada
para sekutu sesuai dengan ratio laba atau rugi.
Diminta buatlah laporan likuidasi dan jurnal yang
diperlukan

16
16
17
17
18
LIKUIDASI BERTAHAP
Yang dimaksud dengan likuidasi bertahap ialah pendistribusian kas kepada
sekutu pada saat kas tersedia selama periode likuidasi dan sebelum
seluruh keuntungan dan kerugian likuidasi direalisasikan.

Prinsip-prinsip Umum dalam Likuidasi Bertahap


Likuidasi persekutuan yang likuid dilakukan dengan mendistribusikan
kas yang tersedia dengan cara yang biasa sampai seluruh aktiva nonkas
dikonversi menjadi kas. Kewajiban selain kepada sekutu harus dibayar
sebelum pendistribusian apapun kepada sekutu.
Saat kas tersedia untuk didistribusikan kepada sekutu, jumlah yang
didistribusikan kepada masing-masing sekutu bisa ditentukan dengan
menyiapkan skedul pembayaran yang aman untuk tiap distribusi yang
dilakukan.

19
Ilustrasi Likuidasi Bertahap
Persekutuan Dono, Kasino, dan Indro akan dilikuidasi sesegera mungkin setelah
31 Desember 2008, dan seluruh kas yang ada ditangan, kecuali Rp.20.000.000
uintuk cadangan kontijensi, akan didistribusikan pada akhir tiap bulan sampai
likuidasi selesai dibagikan. Laba dan rugi dibagi berdasarkan 50 %, 30 %, dan
20 % untuk Dono, Kasino, dan Indro. Neraca persekutuan pada 31 Desember
2008 berisikan perkiraan dan saldo berikut ini :
DONO, KASINO, DAN INDRO
NERACA
PER 31 DESEMBER 2008
Aktiva Kewajiban dan Modal
Kas Rp. 240.000.000 Hutang dagang Rp. 300.000.000
Piutang dagang—neto 280.000.000 Wesel bayar 200.000.000
Dipinjamkan pada Indro 40.000.000 Pinjaman dari Kasino 20.000.000
Persediaan 400.000.000
Tanah 100.000.000 Modal Dono (50 %) 340.000.00
Peralatan—neto 300.000.000 Modal Kasino (30 %) 340.000.000
Goodwill 40.000.000 Modal Indro (20 %) 200.000.00
Rp.1.400.000.000 Rp.1.400.000.000

20
Ringkasan peristiwa likuidasi adalah sebagai berikut :
Januari 2008—piutang (pinjaman kepada Indro) dioffset dengan
saldo modalnya, goodwill dihapuskan, Rp.200.000.000 berhasil
ditagih dari piutang, persediaan senilai Rp.160.000.000 dijual
seharga Rp.200.000.000, dan kas didistribusikan.
Februari 2008—Peralatan dengan nilai buku Rp.80.000.000dijual
seharga Rp.60.000.000, sisa persediaan dijual seharga
Rp.180.000.000, biaya likuidasi Rp.4.000.000 dibayar, kewajiban
sebesar Rp.8.000.000 yang tak tercatat ditemukan dank as
didistribusikan.
Maret 2008—Tanah dijual seharga Rp.150.000.000, biaya
likuidasi
Rp.5.000.000 dibayar, dan
kas didistribusikan.
April 2008—Peralatan tambahan dijual seharga Rp.150.000.000,
sisa peralatan dan piutang dihapuskan,dan seluruh kas yang ada
ditangan didistribusikan pada akhir likuidasi

21
Peristiwa likuidasi Januari
Peritiwa yang terjadi selama bulan Januari 2008 dalam likuidasi
persekutuan Dono, Kasino, dan Indro dicatat sebagai berikut :

Modal Indro Rp. 40.000.000


Piutang Indro Rp. 40.000.000

Mengoffset piutang dengan modal


Modal Dono Rp. 20.000.000
Modal Kasino 12.000.000
Modal Indro 8.000.000
Goodwill Rp. 40.000.000

Menghapus goodwill
Kas Rp.200.000.000
Piutang dagang Rp.200.000.000
.

22
Mencatat penagihan piutang dagang
Kas Rp.200.000.000
Persediaan Rp.160.000.000
Modal Dono 20.000.000
Modal Kasino 12.000.000
Modal Indro 8.000.000

Mencatat penjualan persediaan dengan keuntungan


Hutang dagang Rp.300.000.000
Wesel bayar 200.000.000
Kas Rp.500.000.000

Mencatat pembayaran kewajiban kepada bukan sekutu


Pinjaman dari Kasino Rp. 20.000.000
Modal Kasino 100.000.000
Kas Rp.120.000.000

23
Mencatat distribusi kas kepada Kasino
Untuk dicatat dalam perkiraan, tiap jurnal harus direfleksikan dalam laporan
likuidasi persekutuan, seperti yang ditunjukkan pada peraga dibawah.
Laporan likuidasi adalah catatan yang berkesinambungan yang meringkas
seluruh transaksi dan peristiwa selama masa likuidasi, dan tidak akan
lengkap sampai likuidasi selesai.
Maka laporan yang disajikan pada peraga dibawah untuk peristiwa Januari
benar-benar merupakan laporan interim.
Tetapi laporan likuidasi interim mungkin lebih penting dari pada laporan
akhir likuidasi, karena laporan interim menggambarkan perkembangan
likuidasi dan dapat memberikan dasar untuk pengambilan keputusan serta
perencanaan masa datang.

24
DONO, KASINO, DAN INDRO
LAPORAN (INTERIM) LIKUIDASI PERSEKUTUAN
UNTUK MASA 1 JANUARI 2009 SAMPAI FEBRUARI 2009 (DALAM RIBUAN)

50 % Hutang 30 % 20 %
Aktiva Kewajiban Modal pada Modal Modal
Kas nonkas Prioritas Dono Kasino Kasino Indro
Salda 1 Januari 240.000 1.160.000 500.000 340.000 20.000 340.000
200.000
Offset piutang Indro - 40.000
40.000
Penghapusan G.will - 40.000 - 20.000 - 12.0
- 8.000
Penagihan piutang 200.000 - 200.000
Penjualan persediaan 200.000 -160.000 20.000 12.00
8.000
Saldo sebelum distri-
busi 31 Januari 640.000 720.000 500.000 340.000 20.000 340.000
160.000
Distribusi Januari li-hat peraga dibawah
Kreditur - 500.000 - 500.000
Kasino - 120.000 - 20.000 -1
Saldo 1 Februari 20.000 720.000 0 340.000 0 240.
160.000
25
Pada distribusi kas yang dilakukan tanggal 31 Januari 2009 (lihat peraga
diatas), persekutuan memiliki sisa Rp.140.000.000 (Rp.640.000.000 –
Rp.500.000.000) setelah seluruh hutang sekutu dibayar. Dari jumlah ini,
Rp.20.000.000 ditahan oleh persekutuan untuk kontijensi, dan
Rp.120.000.000 disediakan untuk didistribusikan kepada sekutu.
Skedul pembayaran aman yang muncul pada peraga dibawah menyajikan
jumlah Rp.120.000.000 yang harus didistribusikan kepada Kasino.
Karena persekutuan memiliki hutang pada Kasino sebesar
Rp.20.000.000, maka Rp.20.000.000 yang didistribusikan pertama
kepada Kasino adalah untuk membayar hutang, dan sisanya
Rp.100.000.000 ditambah ke perkiraan modal Kasino.

26
DONO, KASINO, DAN INDRO
SKEDUL PEMBAYARAN AMAN (TAHAP PERTAMA)
31 JANUARI 2009 (DALAM RIBUAN)
Kemungkinan 50 % 30 % 20 %
Rugi Modal Dono Modal Kasino Indro
Modal

Ekuitas sekutu, 31 Januari 2009 Rp.340.000 Rp.360.000 Rp.160.000


(lihat laporan likuidasi)
Kemungkinan rugi atas aktiva
Nonkas (lihat laporan likuidasi) Rp.720.000 - 360.000 - 216.000 144.000
- 20.000 144.000 16.000
Kemungkinan rugi dari
kontijensi : kas ditahan 20.000 - 10.000 - 6.000 4.000
- 30.000 138.000 12.000
Kemungkinan rugi dari Dono
saldo debet dialokasikan 60 : 40 30.000 - 18.000 12.000
-- 120.000 --

27
Daftar Pustaka

Beagoodmuslim767.blogspot.com
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai