PERENCANAAN
Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan
4.1 Konsep Wilayah
yaitu “Kecamatan Wonogiri Mampu
Independent Core Region
Mengoptimalkan Fungsinya sebagai Pusat
Independent dalam konsep perencanaan
Kegiatan Lokal dan Berkembangnya Potensi
Kecamatan Wonogiri berarti sebuah wilayah atau kota
Lokal Kecamatan Wonogiri pada tahun 2024”.
yang mandiri. Menurut Kamus Tata Ruang yang
Maka untuk mencapai tujuan tersebut maka konsep
diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya
perencanaan pengembangan wilayah Kecamatan
Departemen Pekerjaan Umum (1977), wilayah atau
Wonogiri yang diterapkan adalah
kota mandiri adalah kota yang memiliki fungsi-fungsi
perkotaan yang lengkap dan secara ekonomi mampu
Pemilihan konsep mandiri atau mandiri dalam arti dapat memenuhi kebutuhan
independent didasarkan pada fungsi kegiatan perkotaan dan pengembangannya
Kecamatan Wonogiri sebagai Pusat berdasarkan hasil kegiatan ekonominya. Konsep kota
Kegiatan Lokal bagi Kabupaten mandiri merupakan konsentrasi penduduk dan
Wonogiri, sehingga agar fungsi ini dapat kegiatan-kegiatan ekonomi dan bisnis serta sosial dan
berjalan sebagaimana mestinya maka tersediamya prasarana dan sarana perkotaan dan
Kecamatan Wonogiri perlu untuk dapat fasiltas pelayanan lainnya yang mampu melayani
memenuhi kebutuhannya sendiri berbagai kebutuhan penting pokok bagi kehidupan
terlebih dahulu. masyarakatnya.
Mandiri
Independent
yang dimaksudkan dalam konsep ini juga bukan mampu memenuhi seluruh kebutuhan
masyarakatnya. Mandiri bukan berarti self sufficient, melainkan hanya harus memenuhi kebutuhan dasar bagi
penduduknya (Raharjo Adisasmita, 2006:153). Menurut Raharjo Adidsamita dalam bukunya yang berjudul
pembangunan pedesaan dan perkotaan juga menyebutkan bahwa kota mandiri juga tetap harus menciptakan
hubungan keterpaduan dengan wilayah lain untuk saling memenuhi kebutuhannya. Raharjo memberikan contoh
pengembangan kota mandiri yang terpadu pada kawasan MEBIDANG, yaitu Medan, Binjai dan Deli Serdang,
masing-masing kota ini merupakan kota mandiri dan kemudian membentuk keterpaduan agar dapat saling
memenuhi kebutuhan penduduknya.
53 Laporan Akhir Studio Perencanaan 2A
Kasus ini juga memberikan gambaran yang sama pada
Kecamatan Wonogiri yang merupakan ibu kota Kabupaten
Wonogiri. Kabupaten Wonogiri ini mempunyai hubungan
kerjasama antar wilayah yaitu SUBOSUKOWONOSRATEN dan
Solo Raya. Artinya bahwa untuk menjadikan Kecamatan Wonogiri
sebagai kota mandiri tetap harus menciptakan keterpaduan
kepada wilayah lain. Berdasarkan ciri-ciri kota mandiri menurut
(Dirjen Cipta Karya) yaitu terdapatnya permukiman, perdagangan,
fasilitas perbelanjaan (pertokoan dsb), fasilitas kesehatan, fasilitas
pendidikan, fasilitas perhotelan, fasilitas rekreasi, industri,
perkantoran dan transportasi maka Kecamatan Wonogiri sudah
cukup mampu untuk menjadi kota mandiri.
Konsep Core Region Menurut Myrdal adalah berfungsi
sebagai magnit yang dapat memperkuat pertumbuhan ekonomi
bagi wilayah belakangnya yaitu kecamatan-kecamatan lain di
Kabupaten Wonogiri. Core Region dalam konsep disesuaikan
sebagai pusat pertumbuhan bagi Kabupaten Wonogiri.
Perencanaan Kecamatan Wonogiri juga melihat aspek fungsi
Kecamatan Wonogiri sebagai ibukota Kabupaten sekaligus sebagai
Pusat Kegiatan Lokal. Ciri Core Region adalah adanya gerakan yang
mengarah ke titik pusat (Sumaatmadja, 1988) akan mendukung
fungsi Pusat Kegiatan Lokal yang ada di Kecamatan Wonogiri.
Core Region
Berdasarkan pengertian Core Region yang merupakan pusat pertumbuhan, maka pusat pertumbuhan
menurut Boudeville suatu wilayah yang berkembang secara pesat khususnya kegiatan ekonomi sehingga menjadi
pusat pembangunan daerah. Pusat pertumbuhan akan mendorong perkembangan wilayah sekitarnya, yang
didukung oleh faktor-faktor sumber daya manusia, sumber daya modal, sumber daya alam dan fasilitas penunjang.
Sehingga untuk menciptakan Kecamatan Wonogiri sebagai Core Region perlu adanya keterpaduan antar sektor
pembangunan baik sektor ekonomi maupun non ekonomi seperti kebijakan pemerintah.
Justifikasi pemilihan model sektoral tiap sektor maka akan mendukung terciptanya
antara lain sebagai berikut : efisiensi di wilayah perkotaan tersebut, seperti
adanya fungsi utama di setiap kelurahan di
1. Perkembangan kota dengan model sektoral
perkotaan yang saling mendukung. Sebagai contoh
berawal dari pusat kegiatan atau CBD yang
diwujudkan adanya kemudahan aksesibilitas baik
menyebar ke wilayah lain. Dalam hal ini
dari jalan dan moda transportasi, sehingga
direncanakan bahwa CBD adalah Kelurahan
mendukung pergerakan penduduk dan barang
Giritirto yang kemudian menyebar ke wilayah
antar tiap wilayah perkotaan.
perkotaan lainnya. Sehingga pusat kota tidak
5. Model sektoral dibagi menjadi beberapa zona.
terkonsentrasi pada satu kelurahan.
Salah satu kelebihan dari model ini adalah adanya
2. Perkembangan model sektoral ini
pembagian zona di perkotaan seperti zona
mempertimbangkan topografi. Topografi
perdagangan dan jasa, pemerintahan, pendidikan,
sangat mempengaruhi bentuk dan struktur kota
permukiman, dan industri.
karena hal ini terkait dengan penataan ruang-
6. Bentuk kota dengan model sektoral ini dipengaruhi
ruang perkotaan sebagai pusat kegiatan.
oleh jalur transportasi. Hal ini dikarenakan
Topografi di wilayah perkotaan yang terdapat di
kegiatan-kegiatan baru akan muncul di sepanjang
Kecamatan Wonogiri tergolong landai sehingga
jalan utama sehingga dengan diterapkan model
dengan model ini akan mendukung percepatan
struktur kota ini dapat menciptakan kemudahan
pertumbuhan kota dan menciptakan
akses dan memfasilitasi kegiatan ekonomi. Selain
aksesibilitas penduduk untuk menjangkau
itu, dengan konsep struktur kota model sektoral ini
fasilitas di wilayah perkotaan.
jalur transportasi berperan penting untuk
3. Perkembangan model sektoral ini dipengaruhi
mendorong perkembangan wilayah di sekitarnya
oleh jenis aktifitas penduduk. Aktivitas
yang mengakomodasi penduduk dan barang, serta
penduduk di wilayah perkotaan Kecamatan
adnaya transportasi ramah lingkungan.
Wonogiri adalah bekerja di sektor perdagangan
7. Struktur kota dengan model sektoral dapat
dan jasa baik secara formal maupun informal.
menciptakan sub-sub pusat kegiatan dengan
Karena sektor perdagangan dan jasa memiliki
kapasitas dan ketersediaan fasilitas di tiap
kontribusi yang cukup besar bagi pendapatan
kelurahan sesuai dengan fungsi utamanya.
daerah maupun penduduk setempat maka
Sehingga pusat pelayanan tidak tergantung pada
dengan diterapkan model ini dapat mendukung
satu kelurahan namun berada di seluruh wilayah.
pendistribusian barang, pengangkutan yang
berdampak pada terjadinya perputaran uang di
wilayah perkotaan tersebut.
Setelah dibuat driving factors, maka dilakukan pembuatan skenario berdasarkan kondisi
optimis karena kondisi ini diharapkan akan terjadi pada tahun 2024 sesuai dengan tujuan konsep
yang direncanakan. Skenario yang dibuat akan menghasilkan strategi-strategi yang sesuai
dengan elemen-elemen konsep yang ada dan dapat menyelesaikan permasalahan baik sektor
ekonomi, sektor fisik, kebijakan pemerintah, dan sektor lainnya.
Strategi
pengembangan
pariwisata di
Kecamatan Wonogiri
dengan cara
perbaikan sarana
dan prasarana di
Pariwisata WGM,
peningkatan
jumlah
sumberdaya atau
tenaga kerja di Objek
Wisata WGM
pemeliharaan
sarana dan
prasarana di Waduk
Gajahmungkur
59 Laporan Akhir Studio Perencanaan 2A
a. Skenario dan strategi
Skenario yang dibuat ini berdasarkan dari elemen konsep dimana elemen konsep ini sudah dapat menyelesaikan beberapa permasalahan yang ada di
Kecamatan Wonogiri. Sehingga skenario ini merupakan skenario positif yang akan terjadi di tahun 2024. Setelah skenario dibuat maka dalam pelaksanaannya
dibuatlah strategi-startegi.
Tabel
Tabel skenari dan strategi
No. Permasalahan Elemen Konsep Skenario Strategi
1 Kepadatan perkotaan eksisting Pembagian zona perkotaan Pemerintah memiliki 1. Menambah kawasan perencanaan perkotaan dari 4
menyebabkan keterbatasan ruang di Kecamatan Wonogiri kebijakan untuk kelurahan menjadi 6 kelurahan (Kelurahan Bulusulur,
untuk pemenuhan permukiman sesuai dengan potensi menyediakan kawasan Giriwono, Wonokarto, Giripurwo, Giritirto, dan
perkotaaan yang ada (Pemerintahan, permukiman untuk Kelurahan Wonoboyo)
Pendidikan, permukiman menampung kelebihan 2. Menambah kawasan permukiman Baru di Kelurahan
campuran, Perdagangan aktivitas perkotaan, Bulusulur dan Kelurahan Giriwono serta sarana
dan jasa, serta industri) ditambah dengan adanya prasarana pelengkap.
investasi yang masuk 3. Pembangunan kawasan industri dan mikro
membuat rencana menengah di Bulusulur.
pembagian zona di 4. Pembangunan kawasan pemerintahan di Giripurwo
Kecamatan Wonogiri dapat
terwujud
2. Ketersediaan sarana perdagangan Menciptakan Kecamatan Pemerintah menyediakan 1. Membangun pusat perdagangan baru di kawasan
di perkotaan masih terbatas Wonogiri Sebagai Pusat sarana perdagangan di perkotaan
Laporan Akhir Studio Perencanaan 2A
Kawasan perkotaan belum dapat Distribusi Barang Dan Jasa perkotaan dan 2. Melengkapi sarana perdagangan di perkotaan
menjadi pusat distribusi hasil Bagi Kecamatan Wonogiri mengoptimalkan fungsi Kecamatan Wonogiri
produk pengembangan potensi Secara Keseluruhan Dan distribusi perkotaan serta 3. pembuatan parkir komunal bagi pendukung fungsi
lokal Bagi Wilayah Belakangnya pengelolaan sektor perdagangan.
Sektor perdagangan informal informal yang didukung
belum dapat dikelola dengan baik dengan investasi yang ada
menyebabkan
berkembangnya
perekonomian di
Kecamatan Wonogiri serta
berjalannya fungsi PKL di
Kecamatan Wonogiri
3. kurangnya transparansi informasi Menciptakan Keterpaduan Pemerintah mulai fokus 1. Pembuatan kebijakan mengenai kemudahan
oleh pemerintah dalam bentuk Antar Sektor Ekonomi untuk mendatangkan perijinan investasi, program dan anggaran khusus
Maupun Non Ekonomi untuk menarik investor dan pengembangan industri
60
61 Laporan Akhir Studio Perencanaan 2A
mengakomodasi bus di Kecamatan prasarana transportasi dan 3. Pengadaaan atraksi – atraksi baru yang
Wonogiri sarana prasarana merupakan ciri khas Kecamatan Wonogiri sebagai
Jalan lingkungan yang rusak pendukung pariwisata daya tarik bagi wisatawan
Waduk gajah Mungkur 4. Perbaikan sarana dan prasarana di Pariwisata
sehingga pelaksanaan WGM
fungsi perkotaan berjalan 5. Peningkatan jumlah sumberdaya atau tenaga
optimal dan meningkatkan kerja di Objek Wisata WGM
atraksi Waduk Gajah 6. Pemeliharaan sarana dan prasarana di WGM
Mungkur. 7. Pembangunan hotel berbintang tiga untuk
memfasilitasi kegiatan baik pemerintahan maupun
wisata
8. Peningkatan kualitas hotel yang sudah ada
9. Perbaikan jalan lingkungan.
10. Pembuatan taman kota
11. Pengadaan sistem IPAL
62