PENDAHULUAN
Page 1
BAB II
PEMBAHASAN
Page 2
membenarkan Nabi dalam berbagai peristiwa, terutama Isra’ dan
Mi’raj.
Disamping banyak umat yang murtad dan menolak bayar zakat, ada
pula beberapa orang yang mengaku menjadi nabi, diantaranya yang
paling berpengaruh adalah Musailamah Al-Kadzab. Ia memiliki
pengikut mencapai 40.000 personil dari kalangan Bani Hanifah. Abu
Bakar mengirim pasukan yang dipimpin Khalid bin Walid untuk
menumpas mereka. Dalam perang Yamamah yang hebat, Khalid bin
Walid memperoleh kemenangan yang besar.
Page 3
Di samping itu, Jasa Abu Bakar yang abadi ialah atas usulan Umar, ia
berhasil membukukan al-Qur’an dalam satuan mushaf, sebab setelah
banyak penghafal al-Qur’an gugur dalam perang Riddah di Yamamah.
Oleh karena itu, khalifah menugaskan Zaid ibn Tsabit untuk
membukukan al-Qur’an dibantu oleh Ali ibn Abi Thalib. Naskah
tersebut terkenal dengan naskah Hafsah yang selanjutnya pada masa
khalifah Usman membukukan al-Qur’an berdasarkan mushaf itu,
kemudian terkenal dengan Mushaf Utsmani yang sampai sekarang
masih murni menjadi pegangan kaum muslim tanpa ada perubahan
atau pemalsuan.
Page 4
keterbukaannya, yaitu memberikan hak dan kesempatan yang sama
kepada tokoh-tokoh sahabat untuk ikut membicarakan berbagai
masalah sebelum ia mengambil keputusan melalui forum musyawarah
sebagai lembaga legislatif. Hal ini mendorong para tokoh sahabat
khususnya dan umat Islam umumnya, berpartisipasi aktif untuk
melaksanakan berbagai keputusan yang dibuat.
Page 5
4. Mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur’an
Page 6
Umar bin Khatthab sebagai penggantinya dengan maksud untuk
mencegah kemungkinan terjadinya perselisihan dan perpecahan di
kalangan umat Islam. Kebijaksanaan Abu Bakar tersebut ternyata
diterima masyarakat yang segera secara beramai-ramai membaiat Umar.
Umar menyebut dirinya Khalifah Rasulillah (pengganti dari
Rasulullah). Ia juga memperkenalkan istilah Amir al-Mu'minin
(petinggi orang-orang yang beriman).
a. Penyebaran Agama
Page 7
dapat dikuasai. Dengan demikian, pada masa kepemimpinan Umar
R.a., wilayah kekuasaan Islam sudah meliputi Jazirah Arabia,
Palestina, Syria, sebagian besar wilayah Persia, dan Mesir.
b. Segi Politik
c. Segi Ekonomi
Page 8
eksekutif tidak boleh turut campur dalam mengelola harta Baitul
Mal.
f. Manajemen Zakat
Page 9
produktivitas, seorang budak atau seekor kuda yang dimiliki kaum
muslim ketika itu tidak dikenakan zakat.
Page 10
g. Penetapan Ushr
Page 11
tingkat lokal dan jika terdapat surplus, sisa pendapatan tersebut
disimpan di Baitul mal pusat dan dibagikan kepada delapan ashnaf,
seperti yang telah ditentukan dalam Al-Qur’an. Pendapatan khums
dan sedekah. Pendapatan ini didistribusikan kepada para fakir
miskin atau untuk membiayai kesejahteraan mereka tanpa
membedakan apakah ia seorang muslim atau bukan.
Page 12
Manajemen Pemerintahan Umar bin Khattab
Pada zaman kekhalifahan Umar bin Khattab melakukan
pemisahan antara kekuasaan peradilan dengan kekusaan eksekutif,
beliau memilih hakim dalam sistem peradilan yang independen guna
memutuskan persoalan masyarakat. Sistem peradilan ini terpisah dari
kekusaan eksekutif, dan ia bertanggung jawab terhadap khalifah
secara langsung.[4]
Di jaman pemerintahan Umar pusat kekuasaan Islam di Madinah
mengalami perkembangan yang sangat pesat. Khalifah Umar telah
berhasil membuat dasar-dasar bagi suatu pemerintahaan yang handal
untuk melayani tuntunan masyarakat baru yang terus perkembang.
Khalifah Umar memerintah selama 10 tahun lebih 6 bulan 4hari.
Kematiannya sangat tragis, seorang budak Persia bernama Fairuz atau
Abu Lu’lu’ah secara tiba-tiba menyerang dengan tikaman pisau tajam
ke arah khalifah yang akan menunaikan shalat subuh yang telah di
tunngu oleh jama’ahnya di masjid Nabawi di pagi buta itu. Khalifah
Umar wafat tiga hari setelah pristiwa penikaman atas dirinya, yakni 1
Muharam 23H/644M.
Page 13
bin Auf menunjukkan bahwa suara pada posisi seimbang, antara Ali
dan Usman. Karena Usman lebih tua, Abdurrahman menetapkan
Usman bin Affan sebagai khalifah. Ketetapan itu disetujui oleh anggota
tim dengan berbagai pertimbangan yang matang. Disamping Usman
sebagai salah seorang sahabat yang terdekat dengan Nabi, beliau juga
seorang Assabiqunal Awwalun yang terkenal kaya dan dermawan, jiwa
dan hartanya dikorbankan demi kejayaan Islam. Utsman bin Affan
dibaiat sebagai khalifah pada tahun 23 H/644 M.
2) Segi Politik
Page 14
berkibar dari perbatasan Aljazair (Barqah dan Tripoli, Syprus di
front al-Maghrib bahkan ada sumber menyatakan sampai ke Tunisia)
di al-Maghrib, di Utara sampai ke Aleppo dan sebagian Asia Kecil,
di Timur Laut sampai ke Ma Wara al-Nahar – Transoxiana – dan di
Timur seluruh Persia, bahkan sampai di perbatasan Balucistan
(wilayah Pakistan sekarang), serta Kabul dan Ghazni.
5) Menggiatkan Pembangunan
Page 15
Harta kekayaan negara, oleh kerabatnya dibagi-bagikan tanpa
terkontrol oleh Utsman sendiri. Itu semua akibat fitnah yang
ditebarkan oleh Abdullah bin Saba’, meskipun Utsman tercatat
paling berjasa membangun bendungan untuk menjaga arus banjir
yang besar dan mengatur pembagian air ke kota-kota. Dia juga
membangun jalan-jalan, jembatan-jembatan, masjid-masjid dan
memperluas masjid Nabi di Madinah.
Page 16
2.1.4 Ali bin Abi Thalib (35 – 40 H/656 – 661 M).
Khlifah keempat adalah Ali bin Abi Thalib. Ali adalah
keponakan dan menantu Nabi. Ali adalah putra Abi Thalid bin Abdul
Muthalib. Ali adalah seseorang yang memiliki kelebihan, selain itu
ia adalah pemegang kekuasaan. Pribadinya penuh vitalitas dan
energik, perumus kebijakan dengan wawasan yang jauh ke depan. Ia
adalah pahlawan yang gagah berani, penasehat yang bijaksana,
penasihat hukum yang ulung dan pemegang teguh tradisi, seorng
sahabat sejati, dan seorang lawan yang dermawan. Ia telah bekerja
keras sampai akhir hayatnya dan merupakan orang kedua yang
berpengaruh setelah Nabi Muhammad.
Page 17
Ali bin Abi Thalib Wafat
Kaum Khawarij tidak lagi mempercayai kebenaran pemimpin-
pemimpin Islam, dan mereka berpendapat bahwa pangkal kekacauan
Islam pada saat itu adalah karena adanya 3 orang imam, yaitu Ali,
Muawwiyah dan Amr.
Mereka bersumpah akan melaksanakan pembunuhan pada
tanggal 17 Ramadhan 40 H/24 Januari 661 M di waktu subuh.
Diantara tiga orang Khawarij itu. Hanya Ibnu Muljam yang berhasil
membunuh Ali ketika beliau sedang sholat Subuh di Masjid Kufah
tetapi Ibnu Muljam pun tertangkap dan juga dibunuh.
Barak menikam Muawwiyah mengenai punggungnya, ketika
Muawwiyah sedang sholat Subuh di Masjid Damaskus. Sedang Amr
bin Bakr berhasil membunuh wakil imam Amr bin Ash ketika ia
sedang sholat Subuhdi Masjid Fusthat Mesir. Amr bin sendiri tidak
mengimami sholat, sedang sakit perut di rumah kediamannya
sehingga ia selamat.
Khalifah Ali wafat dalam usia 58 tahun, kemudian Hasan bin
Ali dinobatkan menjadi Khalifah yang berkedudukan di Kufah.
Page 18
3. Pertentangan aliran agama di wilayah Bizaitun mengakibatkan
hilangnya kemerdekaan beragama bagi rakyat.
4. Islam datang kedaerah-daerah yang dimasukinya dengan sikap
simpatik dan toleran, tidak memaksa rakyat untuk mengubah agamanya
dan masuk Islam.
5. Bangsa sami di Syiria dan palestina, dan bangasa Hami di Mesir
memandang bangsa Arab lebih dekat daripada bangsa Eropa,
Bizantiun, yang merintah mereka.
6. Mesir, Syiria dan Irak adalah daerah-daerah yang kaya. Kekayaan intu
membantu pengusa Islam untuk membiayai ekspansi ke daerah yang
lebih jauh.
Dr. Hasan Ibrahim dalam bukunya “Tarikh Al-Islam As-Siyasi”,
menjelaskan bahwa organisasi-organisasi atau lembaga-lembaga
Negara yang ada pada masa Khulafaur rasyidin, diantaranya sebagi
berikut :
1. Lembaga Politik.
2. Lembaga Tata Usaha Negara.
3. Lembaga Keuangan Negara.
4. Lembaga Kehakiman Negara.
b. Al-Wazaraat, (Menteri).
Khalifah Umar menetapkan Usman sebagai pembantunya untuk
mengurus pemerintahan umum dan kesejahteraan, sedangkan Ali untuk
mengurus kehakiman, surat-menyurat dan tawanan perang.
Page 19
2.4 Admistrasi Negara.
Sesuai dengan kebutuhan, khalifah Umar bin Khatab menyusun
administrasi negara menjadi :
a) Diwan al-Jundiy/Diwan al-Harby (Badan Pertahanan Keamanan)
Orang muslim pada masa Rasul dan Abu Bakar semuanya adalah
perajurit “ketika perang
b) Diwan al-Kharaj/Diwan al-Maaly/Bait al-Maal (Mengurusi keuangag
Negara).
Digunakan untuk mengurusi pemasukan dan pengeluaran anggaran
belanja negara.
c) Diwan-al-Qudhat (departemen kehakiman).
Umar mengkat hakim-hakim khusus untuk tiap wilayah dan
menetapkan persyaratannya.
Page 20
b. Larangan menumpuk Harta.
c. Setiap orang membayar sesuai dengan kemampuan.
d. Setiap orang (dibantu) sesuai kebutuhannya
e. Jaminan sosial.
f. Cadangan sosial.
Page 21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin, khalifah di pilih
berdasarkan musyawarah. Setelah Nabi Muhammad wafat, Abu Bakar
diangkat menjadi khalifah melalui pertemuan saqifah atas usulan umar.
Problem besar yang dihadapi Abu Bakar ialah munculnya nabi palsu dan
kelompok ingkar zakat serta munculnya kamum murtad Musailimah bin
kazzab beserta pengikutnya menolak. membayar zakat dan murtad dari
islam yang mengakibatkan terjadinya perang Yamamah. Perang tersebut
terjadi pada tahun 12 H.
Umar yang tahu akan hal itu merasa khawatir akan kelestarian Al-
Qur’an hingga dia mengusulkan kepada Abu Bakar agar
membukukan/mengumpulkan mushaf yang ditulis pada masa nabi
menjadi satu mushaf Al-Qur’an. Mushaf yang sudah terkumpul disimpan
oleh Abu Bakar, ketika Abu Bakar sakit dia bermusyawarah dengan para
sahabat untuk menggantikan beliau menjadi khalifah pada masa Umar
gelombang exspansi pertama terjadi. Umar membentuk panitia yang
beranggotakan 6 orang sahabat dan meminta salah satu diantaranya
menjadi khalifah setelah Umar wafat. Panitia berhasil mengangkat
Utsman menjadi khalifah. Pada masa pemerintahan utsman wilayah islam
meluas sampai ke Tripoli barat, Armenia dan Azar Baijan hingga banyak
penghafal Al-Qur’an yang tersebar dan tarjadi perbedaan dialek, yang
menyebabkan masalah serius. Utsman membentuk tim untuk menyalin
Al-Qur’an yang telah dikumpulkan pada masa Abu Bakar, tim ini
menghasilkan 4 mushaf Al-Qur’an dan Utsman memerintahkan untuk
membakar seluruh mushaf selain 4 mushaf induk tersebut.
Utsman dibunuh oleh kaum yang tidak puas akan kebijakannya yang
mengangkat pejabat dari kaumnya sendiri (Bani Umayah). Setelah
Utsman wafat umat islam membaiak Ali menjadi khalifah pengganti
utsman, kaum Bani Umayah menuntut Ali untuk menghukum pembunuh
Utsman, karena merasa tuntutannya tidak dilaksanakan Bani Umayah
dibawah pimpinan Mu’awiyah memberontak terhadap pemerintahan Ali.
Perang Sifin mengakibatkan perpecahan pada kelompok Ali.
Dipenghujung pemerintahan Ali umat islam terpecah menjadi tiga
golongan, yaitu, Mu’awiyah, Syi’ah (pengikut Ali), dan Khawarij (orang
yang keluar dari barisan Ali). Setelah Ali meninggal, ia diganti oleh
anaknya, Hasan. Hasan mengadakan perundingan damai dengan
Mu’awiyah dan umat islam dikuasai oleh Mu’awiyah. Dengan begitu
Page 22
berakhirlah pemerintahan yang berdasarkan pemilihan (khulafaur
rasyidin) berganti dengan sistem kerajaan).
3.2 Saran.
Kami bangga sekaligus kagum atas perjuangan-perjuangan yang
dilakukan oleh Khulafaur Rasyidin. Tapi yang di sayangkan pada masa
pemerintahan salah satu dari Khulafaur Rasyidin ialah: Para aparatur
Negara di ambil dari kalangan keluarga Khalifah, dan ketidak tegasan
dalam memutuskan/menyelesaikan masalah, hal tersebut yang
menyebabkan perpecahan dan pemberontakan di kalangan umat Islam,
sehingga berdampak negatif di era globalisasi.
Page 23