Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

SIMBAHKU PETUK JIMBAL (DESORPSI BIOSORBEN DARI LIMBAH


KULIT PETAI UNTUK PENJERAP LIMBAH TIMBAL)

BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN

Diusulkan Oleh:
Rini Artika 15521186 2015
Sri Endah Fitriani 15521188 2015
Apri Wahyudi 17521050 2017

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


YOGYAKARTA
2019
i
DAFTAR ISI
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN………………………………………i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………ii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………………...iii
BAB 1. PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ......................................................................................................................... 2
1.4 Luaran yang Diharapkan .......................................................................................... 2
1.5 Manfaat penelitian ..................................................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................. 4
2.1 Kulit Petai (Parkia Speciosa) ..................................................................................... 4
2.2 Logam Timbal ............................................................................................................ 4
2.3 Biosorpsi ...................................................................................................................... 5
2.4 Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red (FTIR) ........................................... 5
2.5 Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS)............................................................ 5
BAB 3. METODE PENELITIAN .......................................................................................... 6
3.1 Lokasi Penelitian ........................................................................................................ 6
3.2 Alat dan Bahan yang digunakan .............................................................................. 6
3.3 Tahap Penelitian ........................................................................................................ 7
3.4 Rancangan Modifikasi ............................................................................................... 9
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................................... 10
4.1 Anggaran Biaya ........................................................................................................ 10
4.2 Jadwal Kegiatan ....................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Pembimbing ............................................. 12
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ................................................................ 17
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ................... 18
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneltian/Pelaksana…………………………19

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Bahan ang digunakan dalam Penelitian .................................................. 6


Tabel 3.2 Rincian Alat yang digunakan dalam Penelitian………………………..7
Tabel 3.3 Rancangan Modifikasi Kulit…………………………………………...9

iii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dewasa ini keberadaan limbah berbahaya memiliki kuantitas yang
cukup besar. Limbah tersebut biasanya dihasilkan dari aktivitas rumah tangga
maupun industri. Namun hasil limbah berbahaya banyak dihasilkan oleh indutri,
terutama sektor industri kimia. Limbah yang dihasilkan biasanya terkandung
logam yang cukup berbahaya. Logam-logam tersebut bila dibiarkan terkandung
dalam limbah dapat mengakibatkan banyak kerugian. Salah satu logam yang
cukup berbahaya adalah logam timbal (Pb). Logam timbal ini tergolong
berbahaya karena unsur Pb merupakan kelompok logam berat yang tidak
esensial bagi tumbuhan, bahkan dapat mengganggu siklus hara dalam
tanah. Unsur Pb sampai saat ini masih dipandang sebagai bahan pencemar
yang dapat menimbulkan pencemaran tanah dan lingkungan (Juhaeti dkk,
2004). Selain merugikan pada tumbuhan, logam ini cukup berbahaya bagi
manusia karena dapat menggangu fungsi jaringan dan metabolisme sehingga
mengakibatkan gangguan pada sistem syaraf dan ginjal.
Untuk mengurangi kadar logam yang terdapat dalam limbah dapat
dilakukan beberapa proses, salah satunya proses adsorpsi. Adsorpsi adalah
proses perpindahan massa pada permukaan pori-pori dalam butiran adsorben.
Proses yang terjadi selama adsorpsi yaitu perpindahan massa dari cairan ke
permukaan butir, difusi dari permukaan butir ke dalam butir melalui pori,
perpindahan massa dari cairan dalam pori ke dinding pori dan adsorpsi pada
dinding pori (Asip, 2008). Proses adsorpsi ini dapat dilakukan dengan
pembuatan biosorben yang bahan bakunya berasal dari bahan alami. Biosorben
ini mampu menyerap senyawa-senyawa tertentu sehingga dapat mengurangi
beberapa kandungan yang tidak diharapkan pada suatu larutan. Bahan baku
yang dapat digunakan sebagai biosorben adalah kulit pete. Keberadaan limbah
petai di Indonesia tergolong cukup banyak karena jumlah tanaman petai banyak
tersebar di berbagai daerah. Dari buah yang dihasilkan biasanya masyarakat
hanya mengambil biji petai untuk diolah sebagai bahan makanan. Namun
kulitnya cenderung dibuang dan tidak dapat dimanfaatkan. Biosorben ini
merupakan salah satu inisiasi dalam memuhi tingginya kebutuhan adsorben
pada sector industri yang terus meningkat. Untuk mengimbangi kebutuhan
industri terhadap adsorben diperlukan upaya keragaman bahan baku adsorben.
Sehingga pada penelitian ini diharapkan biosorben dari kulit petai mampu

1
menjadi alternatif adsorben yang dapat memenuhi kebutuhan industry dan
mengurangi kadar logam pada limbah.

1.2 Rumusan Masalah


Dengan adanya permasalahan limbah yang terkandung logam
berbahaya, maka kami akan melakukan penelitian penghilangan salah satu
logam pada suatu limbah. Logam yang akan diidentifikasi yaitu timbah melalui
proses adsorpsi suatu penyerapan logam terhadap biosorben yang terbuat dari
limbah kulit pete. Adapun hal-hal yang akan diidentifikasi yaitu sebagai
berikut :
1. Bagaimana karakterisasi ikatan kimia dari biosorben limbah kulit petai?
2. Bagaimana karakterisasi morfologi dari biosorben limbah kulit petai?
3. Bagaimana proses desorpsi yang baik untuk penyerapan logam Pb dari
biosorben limbah kulit petai?
4. Bagaimana kandungan lignin pada biosorben limbah kulit petai?
5. Bagaimana kandungan limbah yang terjadi setelah proses adsorpsi oleh
biosorben limbah kulit petai?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :
1. Mengkaji karakterisasi ikatan kimia dari biosorben limbah kulit petai.
2. Mengkaji karakterisasi morfologi dari biosorben limbah kulit petai.
3. Mengkaji proses desorpsi yang baik untuk penyerapan logam Pb dari
biosorben limbah kulit petai.
4. Mengkaji kandungan limbah yang terjadi setelah proses adsorpsi oleh
biosorben limbah kulit petai.

1.4 Luaran yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah adanya pengembangan
keilmuan dari pengolahan adsorben dari bahan alami yang dapat dimanfaatkan
untuk penyerapan limbah lainnya, terpublikasinya artikel ilmiah di seminar
nasional dan internasional, serta potensi hak paten.

1.5 Manfaat penelitian


Berdasarkan penelitian yang akan dilakukan, harapan dari penelitian ini
adalah untuk memanfaatkan limbah kulit petai yang selama ini tidak banyak
digunakan.

2
Penelitian ini diharapkan dapat menambah variasi jenis penelitian
mengenai pengolahan limbah dari kulit petai, dan hasil penelitian serta laporan
ini dapat menjadi referensi untuk melakukan pengembangan penelitian di
lingkup pengolahan limbah, khususnya linbah kulit petai.

3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kulit Petai (Parkia Speciosa)


Pohon Parkia speciose tingginya mencapai 15-40 m dan diameternya
mencapai 50100 m. berakar serabut. Daun pada tangkai penjangnya sekitar 2-6
m dengan 7-15 kelenjar didasar batang. Terdapat 10-19 pasang daun, dengan
panjang 5-9 cm dengan masing-masing dengan 31-38 pasang yang letaknya
pada sumbu yang berlawanan, panjang 5-9 mm dan lebar 2 mm dengan ujing
bulat. Memiliki bunga yang kecil dan berwarna putih krem, ditemukan rapat
dengan ujung atasa tanaman. Kulitnya sangat besar panjangnya dapat mencapai
35-55 cm dan lebarnya mencapai 3-5 cm tersusun lurus dan umunya tersusun
spiral. Setiap kulit dapat berisi 10-18 biji Parkia speciosa. Terdapat katub yang
menggembung menyelubungi biji. Permukaannya lembut. Penyerbukan Parkia
speciose oleh kelelawar dan burung yang mengedarkan bibitnya. Periode
perbungaan dan musim buah jatuh pada bulan Agustus Oktober. Kemungkinan
berbunga dan berbuah akan lebih kecil jika diantara bulan Januari dan Maret.
Pohon akan dalam kategori matang dan siap berbuah umumnya pada usia 7
tahun (Nursucihta dkk., 2014).
Senyawa fenolik pada kulit petai dapat membantu menghilangkan radikal
bebas yang berbahaya untuk kesehatan, senyawa fenolik ini juga dapat
menyingkirkan bau tengi pada minyak goring sisa (Nursucihta dkk., 2014).

2.2 Logam Timbal


Timbal atau dalam keseharian lebih dikenal dengan nama timah hitam,
dalam Bahasa ilmiahnya dinamakan plumbum, dan logam ini disimbolkan
dengan Pb. Logam ini temasuk kedalam kelompok logam golongan IV-A pada
tabel Periodik unsur kimia. Mempunyai nomor atom (NA) 82 dengan bobot
atau berat atom (BA) 207,2.

Logam timbal yang terakumulasi dalam tumbuh manusia dapat


mengakibatkan gangguan pada otak dan ginjal, serta kemunduran mental pada
anak yang sedang dalam pertumbuhan. Konsentrasi Pb dalam perairan laut
sekitar 0,025 mg/l. dikemukakan bahwa hubungan antara kadar Pb dengan nilai
kesadahan berbanding lurus.

Kandungan logam berat yang terukur dilakukan secara deskriptif yaitu


dengan membandingkan kandungan logam berat dalam air dengan baku mutu

4
air menurut PP. RI No. 82 Tahun 2001. Peraturan yang ditetapkan oleh PP. RI
No. 82 Tahun 2001 tentang pengolahan kualitas air dan pengendalian
pencemaran air, dimana baku mutu atau nilai ambang batas untuk Pb yang
diperuntukkan sebesar 0,03 mg/l.

2.3 Biosorpsi
Saat ini, pengolahan secara biologis untuk mengurangi ion logam berat
dari air tercemar manjadi teknologi alternatif yang berpotensi untuk
dikembangkan. Salah satu dianataranya adalah biosorpsi yang memanfaatkan
kemapuan pertukaran ion, pembentukan kompleks dan penyerapan
mikroorganisme untuk menyerap logam berat (Kresnawati dan Panji, 2007).
Menurut Hirato (1992) biosorpsi merupakan proses utama dari jenis adsorpsi
yang berlangsung melalui daya tarik elektrostatik dari kation logam menjadi
bermuatan negative pada permukaan sel microbial.

2.4 Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red (FTIR)


Dasar pemikiran dari Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red
adalah dari persamaan gelombang yang dirumuskan oleh Jean Baptiste Joseph
Fourier (1768-1830) seorang ahli matematika dari Perancis. Tujuan dari analisis
FTIR ini adalah untuk mengetahui gugus fungsi dari suatu senyawa pada
sampel yang digunakan.

2.5 Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS)


Metode AAS berprinsip pada absorbsi cahaya oleh atom. Atom-atom
menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada
sifat unsurnya. Dengan absorpsi energi, berarti memperoleh lebih banyak
energi, suatu atom pada keadaan dasar dinaikan tingkat energinya ketingkat
eksitasi. Keberhasilan analisis ini tergantung pada proses eksitasi dan
memperoleh garis resonansi yang tepat.

5
BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian


Tahap persiapan bahan baku, proses sintesis adsorben serta aplikasi
adsorpsi dilaksanakan di Laboratorium Operasi Teknik Kimia FTI UII. Proses
karakterisasi adsorben berupa: uji ikatan kimia adsorben dengan FTIR serta
morfologi adsorben dengan menggunakan SEM serta proses uji kadar limbah
pra dan pasca adsorpsi dengan menggunakan AAS dilakukan di Laboratorium
MIPA Terpadu FTI UII.

3.2 Alat dan Bahan yang digunakan

3.2.1 Bahan
Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kulit pete sebagai
bahan utama biosorben yang akan melalui proses karbonasi terlebih dahulu.
Selain itu diperlukan bahan lain untuk modifikasi adsorben kulit pete yaitu
NaOH 1% sebagai delignifikasi basa dan HCl 1% sebagai delignifikasi asam.
Serta limbah logam PbSO4 sintetis yang akan dianalisa tingkat penyerapannya
oleh biosorben dari kulit petai. Secara skematis, bahan yang diperlukan dalam
penelitian disajikan pada Tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Bahan yang digunakan dalam penelitian

Bahan Fungsi
Kulit petai Bahan baku
Larutan NaOH 1% Delignifikasi basa
Larutan HCl 1% Delignifikasi asam
Aquades Pelarut
PbSO4 Limbah sintetis

3.2.2 Alat
Alat yang digunakan pada penelitian ini diataranya oven pada proses
preparasi adsorben, set FTIR dan SEM pada uji karakterisasi, serta AAS untuk
uji kandungan limbah. Secara skematis, bahan yang diperlukan dalam
penelitian disajikan pada Tabel 3.2 berikut.

6
Tabel 3.2 Rincian Alat yang Digunakan dalam Penelitian
Nama Alat Fungsi
Kertas saring Memisahkan efluen adsorben dari filtrat
limbah
Oven Mengeringkan bahan dan membuat karbon
aktif
Peralatan kaca Membuat limbah sintetis
FTIR Mengetahui ikatan molekul adsorben
SEM Mengetahui morfologi adsorben
AAS Mengetahui kandungan limbah sintetis
sebelum dan setelah proses adsorpsi

3.3 Tahap Penelitian


Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu :
3.3.1 Persiapan Bahan Baku
Kulit pete dicuci kemudian dibersihkan dari kulit ari pada pinggiran buah.
Kulit pete yang sudah dibersihkan kemudian dipotong kecil kecil dan
dikeringkan di bawah sinar matahari sampai kering. Kulit pete yang sudah
kering kemudian digiling menjadi serbuk dan diayak pada ukuran 20 mesh.
Serbuk kulit pete kemudian disimpan pada wadah tertutup.

3.3.2 Proses Pembuatan Karbon Aktif


Proses pembuatan karbon aktif dimulai dengan menambahkan 1 gram
serbuk kulit petai dengan 5 gram larutan NaOH 1% (untuk delignifikasi basa)
dan 5 gram larutan HCl 1% (untuk delignifikasi asam). Kemudian diaduk
selama 4 jam pada suhu 50°C dengan pengadukan 150 rpm. Selanjutnya difilter,
dibilas dengan akuades, dan dikeringkan dengan oven dengan suhu 50°C
sampai kering.

3.3.3 Uji Karakteristik


Karbon aktif yang telah dibuat kemudian diuji karakteristiknya
menggunakan FTIR untuk melihat karakteristik ikatan kimia dan SEM untuk
menganalisis morfologi dari biosorben tersebut.
3.3.4 Proses Pembuatan Limbah Sintetis
Limbah logam berat yang digunakan pada penelitian ini bukan merupakan
limbah yang berasal langsung dari lingkungan. Namun dibuat limbah sintesis
yang terbuat dari larutan PbSO4 dengan konsentrasi 100 ppm.

7
3.3.5 Proses Adsorpsi Limbah Logam Berat
Sebanyak 1 gram adsorben dimasukkan ke dalam gelas breaker yang berisi
25 mL larutan limbah logam berat PbSO4 yang dibuat sebelumnya. Kemudian
dilakukan pengadukan selama 30 menit dan 60 menit. Kemudian menyaring
larutan limbah dari serbuk adsorben kemudian diujikan kadar logamnya dengan
menggunakan AAS. Adsorben yang sudah dipakai, kemudian digunakan
kembali dengan menambahkan larutan limbah sintetis yang sama sebanyak
lima kali penggunaan.

3.3.6 Penentuan Sifat Adsorpsi dari Adsorben


Setelah proses adsorpsi selesai, akan dihasilkan data kadar logam pada
limbah sintetis sebelum dan sesudah proses adsorpsi. Data ini kemudian
digunakan untuk mengetahui isoterm adsorpsinya.

8
3.4 Rancangan Modifikasi
Tabel 3.3 Rancangan Modifikasi Kulit
Penggunaan
Run Nama Massa Limbah Kadar Lama
Adsorben
ke- Adsorben Adsorben Sintetis Limbah Pengadukan
ke-
1 A1 2g 25 mL 100 ppm 30 menit 1
2 A2 2g 25 mL 100 ppm 30 menit 2
3 A3 2g 25 mL 100 ppm 30 menit 3
4 A4 2g 25 mL 100 ppm 30 menit 4
5 A5 2g 25 mL 100 ppm 30 menit 5
6 B1 2g 25 mL 100 ppm 30 menit 1
7 B2 2g 25 mL 100 ppm 30 menit 2
8 B3 2g 25 mL 100 ppm 30 menit 3
9 B4 2g 25 mL 100 ppm 30 menit 4
10 B5 2g 25 mL 100 ppm 30 menit 5
11 C1 2g 25 mL 100 ppm 30 menit 1
12 C2 2g 25 mL 100 ppm 30 menit 2
13 C3 2g 25 mL 100 ppm 30 menit 3
14 C4 2g 25 mL 100 ppm 30 menit 4
15 C5 2g 25 mL 100 ppm 30 menit 5

9
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Ringkasan anggaran biaya adalah sebagai berikut:

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1 Peralatan penunjang 1.547.500
2 Bahan habis pakai 540.000
3 Perjalanan 600.000
4 Lain-lain 2.550.000
Jumlah 5.237.500

4.2 Jadwal Kegiatan


No Jenis Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5
1. Studi Pustaka
2. Penyiapan Alat dan Bahan
3. Penelitian
4. Analisis Kimia
5. Analisis Hasil dan Evaluasi
6. Publikasi
7. Laporan akhir

10
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2009. Scanning Electron Microscopy (SEM).


https://materialcerdas.wordpress.com/teori-dasar/scanning-electron-microscopy/
(Diakses pada tanggal 5 April 2018 pukul 22.00 WIB).

Ashoffi, Anisa Meilia, Elsa Trista Prasanti, Mastika Marisahani Ulfah, Badrul Munir
Arosadi dan Alfinur Wulandari. Filtrasi Minyak Goreng Bekas Dengan Absorben
Kulit Petai. Universitas Negeri Malang, Malang.

Maulidha KD, Rachmadiarti F, dan Kuntjoro S, 2016. Potensi Jerami Sebagai


Adsorben Logam Timbal (Pb) Pada Limbah Cair Industri Batik Sidokare,
Sidoarjo. LenteraBio,5(3): 111–116.

Nugraha Y, 2016. Makalah Pengenalan Spektroskopi Ftir (Fourrier Transform


Infrared). Program Studi Pendidikan Kimia, Sekolah Pascasarjana, Universitas
Pendidikan Indonesia.

Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran.

Ratnawati E, Ermawati R, dan Naimah S, 2010. Teknologi Biosorpsi Oleh


Mikroorganisme, Solusi Alternatif Untuk Mengurangi Pencemaran Logam Berat.
Jurnal Kimia dan Kemasan, 32 (1): 34-40.

Siregar, Tuti Hartati dan Jovita Tri Murtini, 2008. Kandungan Logam Berat Pada
Beberapa Lokasi Perairan Indonesia Pada Tahun 2001 sampai dengan 2005,
(Squalen), 3 (1): 122.

Sujatno A, Salam R, Bandriyana, dan Dimyati A, 2015. Studi Scanning Electron


Microscopy (Sem) Untuk Karakterisasi Proses Oxidasi Paduan Zirkonium.
Jurnal Forum Nuklir (JFN), 9 (2): 44-50.

Suprapti A, M.T1, Bakri B, dan Rahmanita N. Pemanfaatan Kulit Singkong Untuk


Mengadsorpsi Ion Logam Timbal (Pb). Jurusan Teknik Sipil, Universitas
Hasanuddin, Makassar.

11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Pembimbing
1.1 Biodata Ketua

12
1.2 Biodata Anggota 1

13
1.3 Biodata Anggota 2

14
1.4 Biodata Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Ajeng Yulianti Dwi Lestari ST.,MT.
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIDN 0521079101
5 Tempat dan Tanggal Lahir Surakarta, 21 Juli 1991
6 E-mail aydlestari@uii.ac.id
7 Nomor telpon/HP 085640540409

B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2
Nama Institusi Universitas Muhammadiyah Universitas Diponegoro
Surakarta
Jurusan Teknik Kimia Teknik Kimia
Tahun Masuk-Lulus 2009-2013 2013-2015

C. Rekam Jejak Tri Darma PT


C.1. Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Proses Industri Kimia Wajib 3

2 Pengetahuan Bahan dan Korosi Wajib 2


3 Rekayasa Biokimia Wajib 2

4 Azas Teknik Kimia II Wajib 3

5 Bahasa Inggris Wajib 2


6 Kimia Fisika Wajib 3

C.2. Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Pembuatan Nano Komposit Dari
Bentonit Vulkanis Merapi, Daun Fakultas Teknologi Industri
Eceng Gondok Dan Kitosan Sebagai Universitas Islam Indonesia 2018
Adsorben Baru Penjerab Limbah (FTI UII)
Timbal
2 Pemanfaatan Limbah Kulit Pete
Sebagai Bahan Baku Karbon Aktif FTI UII 2018
Penjerap Ion Timbal

15
3 Pemanfaatan Limbah Kulit Petai dan FTI UII 2017
Bonggol Jagung Sebagai Biosorben
Penjerap Limbah Cair Tekstil
4 Potensi Kulit Umbi Amorphophallus FTI UII 2017
Campanulatus Termodifikasi
Sebagai Biosorben Penjerapan
Limbah Logam Tembaga
5 Potensi Pati Umbi Amorphophallus FTI UII 2016
Campanulatus Termodifikasi
Sebagai Biosorben Penjerap Limbah
Logam Kalsium

C.3. Pengabdian Kepada Masyarakat


No Judul Pengabdian Masyarakat Penyandang Dana Tahun
1 Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos Universitas Islam Indonesia 2016
di SMK Muhammadiyah 1 Pakem (UII)
2 Pendampingan Masyarakat untuk
Pemurnian Minyak Atsiri Cengkeh UII 2017
di Desa Balerante
3 Pendampingan Pembuatan,
Perawatan dan Penjualan Pupuk 2018
UII
Kompos di Dukuh Duwet Desa
Cangkringan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian

Yogyakarta, 31 Oktober 2018


Pembimbing,

Ajeng Yulianti Dwi Lestari ST.,MT.

16
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Justifikasi Harga
Material Kuantitas Biaya (Rp)
Pemakaian Satuan (Rp)
Uji Sampel Analisis sampel 6 sampel 50.000/sampel 300.000
Menggunakan
FTIR
Uji Sampel Analisis sampel 16 sampel 50.000/sampel 800.000
Menggunakan
AAS
Botol Vial Penyimpanan 35 botol 1.500/botol 52.500
larutan sampe
Kertas Saring Penyaringan 50 lembar 5.000/lembar 250.000
Sarung Tangan Penelitian 1 pak 50.000/pak 50.000
Masker Penelitian 1 pak 30.000/pak 30.000
Tissu Penelitian 5 pak 13.000/pak 65.000
SUB TOTAL (Rp) 1.547.500

2. Bahan Habis Pakai


Justifikasi Harga
Material Kuantitas Biaya (Rp)
Pemakaian Satuan (Rp)
NaOH teknis 10 gram 5.000/gram 50.000
HCl teknis 10 gram 30.000/gram 300.000
PbSO4 5 gram 70.000/gram 140.000
Aquades 5 liter 10.000/liter 50.000
SUB TOTAL (Rp) 540.000

3. Perjalanan
Justifikasi Harga
Material Kuantitas Biaya (Rp)
Perjalanan Satuan (Rp)
Sarana Transportasi 5 Bulan 120.000/bulan 600.000
SUB TOTAL (Rp) 600.000

4. Lain-lain
Justifikasi Harga Biaya
Material Kuantitas
Pemakaian Satuan (Rp) (Rp)
Sewa Laboratorium Menyewa 60 hari 25.000/hari 1.500.000
Publikasi Nasional dan 1.000.000 1.000.000
Internasional
ATK Proposal dan Penelitian 50.000 50.000
SUB TOTAL (Rp) 2.550.000
Total Keseluruhan (Rp) 5.237.500

17
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Bidang Alokasi
Program Uraian Tugas
No Nama / NIM Ilmu Waktu
Studi
(jam/minggu)
1 Rini Artika / Teknik - 10 jam/minggu Mengkoordinir
15521186 Kimia semua anggota,
bertanggung
jawab atas
penelitian ini.
Menjalankan
proses desorpsi
pada adsorben A
dan analisis AAS.
Pembuatan
laporan.
2 Sri Endah Teknik - 10 jam/minggu Menjalankan
Fitriani / Kimia proses desorpsi
15521188 adsorben B dan
analisis FTIR.
Pembuatan
laporan.
3 Apri Wahyudi / Teknik - 10 jam/minggu Mengumpulkan
17521050 Kimia bahan baku
sampel kulit petai.
Menjalankan
proses desorpsi
adsorben C.
Pembuatan
laporan.

18
19

Anda mungkin juga menyukai