Anda di halaman 1dari 24

FILUM COELENTERATA

LAPORAN PRAKTIKUM

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Zoologi Invertebrata yang diampu oleh
Dra. Ammi Syulasmi, M.Si.
Dr. Yayan Sanjaya, M.Si.

Oleh:

Kelas C/2016
Kelompok 4
Delian Junior 1601185
Melya Puspitasari 1603469
Nurfazri Oktavia S. 1601227
Siti Triani Rakhmirianti 1604578
Yusi Yustami 1604377

PROGRAM STUDI BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2017
A. Judul
Filum Coelenterata
B. Waktu dan Tempat
1. Hari, Tanggal : Selasa, 10 Oktober 2017
Waktu : 07.00 – 09.30 WIB
Tempat : Laboratorium Struktur Hewan FPMIPA A
C. Tujuan
1. Mengenal keanekaragaman hewan-hewan Coelenterata.
2. Observasi morfologi dan struktur-struktur tubuh hewan-hewan Coelenterata.
3. Mengelompokkan hewan-hewan Coelenterata ke dalam classis yang berbeda
berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri.
4. Observasi dan identifikasi ciri-ciri khas setiap classis.
D. Landasan Teori
Coelenterata merupakan hewan invertebrate yang memiliki rongga dengan
bentuk tubuh seperti tabung dan mulut yang dikelilingi oleh tentakel. Dalam
istilah coelenterata berasal dari bahasa yunani dari kata coeles yang berarti rongga
dan enteron yang berarti usus. Hewan ini di tengah-tengah tubuhnya mempunyai
rongga yang disebut rongga gastrovaskuler berfungsi sebagai usus, yaitu sebagai
alat pencernaan dan pengedar sari makanan (Hisam, 2016).
Pada coelenterata hanya terdapat satu lubang yang dianggap sebagai mulut,
serta disekitarnya dilengkapi tentakel yang berfungsi sebagai alat gerak, pengakap
mangsa dan untuk memasukkan makanan kedalam mulutnya. Tidak mempunyai
usus, tidak ada kepala dan belum mempunyai organ dan sistem organ pada
tubuhnya. Semua coelenterata hidup di air laut dan beberapa hidup di air tawar,
misalnya Hydra. Coelelenterata mempunyai dua macam bentuk tubuh, yaitu polip
sifatnya sessile (hidup melekat pada suatu tempat) dan medusa yang biasa hidup
berenang bebas dalam air. Beberapa jenis coelenterata dapat menjadikan taman
laut yang indah dan mempunyai nilai ekonomi tinggi. Filum ini dibagi dalam tiga
classis, yaitu Hydrozoa (hydra=ular air, zoa=hewan); Scyphozoa (Scyphos=
mangkok, zoa hewan); Anthozoa (Anthos=bunga, zoa= hewan).
Coelenterata memiliki ciri khas dengan karakteristik dari seluruh hewan
coelenterata. Ciri-ciri umum coelenterata ialah sebagai berikut :
 Multiseluler dan tubuh simetris radial
 Merupakan hewan invertebrata
 Memiliki bentuk seperti tabung
 Dikelilingi tentakel disekitar mulut
 Dipoblastik (terdiri dari dua lapisan sel, yaitu epidermis dan
gastrodermis)
 Memiliki knidoblast, yakni sel eksoderm yang berisi racun berduri yang
disebut nematocyst
 Memiliki sel penyengat (nematosis)
 Merupakan hewan karnivora

E. Alat dan Bahan

Tabel E.1. DaftarAlat

No Alat Jumlah

1. Mikroskop 2 unit

2. Ponsel 1 unit

3. Kertas 1 buah

4. pulpen 1 buah

Tabel E.2. Daftar Bahan

No Bahan Jumlah

1. Awetan basah 4 spesimen


2. Awetan kering 9 spesimen

3. Preparat awetan 3 preparat

F. Langkah Kerja
Diagram 1. Langkah Kerja pada Hewan Awetan Preparat
Diagram 2. Langkah Kerja pada Hewan Awetan Kering dan Basah
G. Hasil Pengamatan

Tabel G.1. Hasil Pengamatan dan Gambar Literatur

No Nama species Gambar pengamatan Gambar literatur

1. Astrangia danae

Gambar 1.2. Astrangia danae


Gambar 1.1. Astrangia danae
(Tanpa Nama, 2014)
(Dok. Kelompok 4, 2017)

2. Obelia sp.

Gambar 2.1. Obelia sp. Gambar 2.2. Obelia sp.

(Dok. Kelompok 4, 2017) (Dok. Kelompok 4, 2017)


Meandrina
3.
meandrites

Gambar 3.2. Meandrina


Gambar 3.1. Meandrina
meandrites
meandrites
(Tanpa Nama, 2013)
(Dok. Kelompok 4, 2017)

Sinularia
4.
polydactyla

Gambar 4.2. Sinularia


Gambar 4.1. Sinularia
polydactyla
polydactyla
(Goeman, 2012)
(Dok. Kelompok 4, 2017)

5. Fungia sp.

Gambar 5.2. Fungia sp.

(Tanpa Nama, 2003)


Gambar 5.1. Fungia sp.

(Dok. Kelompok 4, 2017)

6. Astrangia sp.

Gambar 6.2. Astrangia sp.


Gambar 6.1. Astrangia sp.
(Dok. Kelompok 4, 2017)
(Dok. Kelompok 4, 2017)

7. Acropora sp.

Gambar 7.2. Acropora sp.

Gambar 7.1. Acropora sp. (Tanpa Nama, 2016)

(Dok. Kelompok 4, 2017)


8. Meandrina sp.

Gambar 8.2. Meandrina sp.


Gambar 8.1. Meandrina sp.
(Gery, 2014)
(Dok. Kelompok 4, 2017)

9. Gorgonia sp.

Gambar 9.2. Gorgonia sp.


Gambar 9.1. Gorgonia sp. (Sullivan, 2009)
(Dok. Kelompok 4, 2017)

10. Renilla sp.

Gambar 10.2. Renilla sp.

Gambar 10.1. Renilla sp. (Tanpa Nama, 2013)


(Dok. Kelompok 4, 2017)

11. Physalia pelagica

Gambar
Gambar 11.1. Physalia pelagica 11.2. Physalia pelagica

(Dok. Kelompok 4, 2017) (Tanpa Nama, 2017)

12. Aurelia aurita

Gambar 12.1. Aurelia aurita


Gambar 12.2. Aurelia aurita
(Dok. Kelompok 4, 2017)
(Fernando, Tanpa Tahun)
13. Bugula sp.

Gambar 13.1. Bugula sp.

Perbesaran 10 x 10 Gambar 13.2. Bugula sp..

(Dok. Kelompok 4, 2017) (Tanpa Nama, 2016)

14. Hydra sp.

Gambar 14.1. Hydra sp.


Gambar 14.2. Hydra sp.
(Dok. Kelompok 4, 2017)
(Tanpa Nama, 2017)

15. Tubipora musica


G
ambar 15.1. Tubipora musica
Gambar 15.2. Tubipora musica
(Dok. Kelompok 4, 2017)
(Tanpa Nama, 2017)
Antipathes
16.
dichotoma

Gambar 16.1. Antipathes Gambar 16.2. Antipathes

dichotoma dichotoma

(Dok. Kelompok 4, 2017) (Tanpa Nama, 2017)


Tabel G.2. Tabel karakteristik

Simetri Bentuk Cakram


Nama Spesies Mulut Tentakel Gastrovaskuler Classis
Tubuh Polip Medusa Basal
Astrangia danae simetri radial v - v v v v Anthozoa
Obelia sp simetri radial v - v v v v Hydrozoa
Meandrina meandrites simetri radial v - v v v v Anthozoa
Sinularia polydactyla simetri radial v - v v v v Anthozoa
Fungia sp simetri radial v - v v v v Anthozoa
Astrangia sp simetri radial v - v v v v Anthozoa
Acropora sp simetri radial v - v v v v Anthozoa
Meandrina sp simetri radial v - v v v v Anthozoa
Gorgonia sp simetri radial v - v v v v Anthozoa
Renilla sp simetri radial v - v v v v Anthozoa
Physalia pelagica simetri radial v - v v v v Hydrozoa
Aurelia aurita simetri radial - v v v - v Scyphozoa
Bugula sp simetri radial v - v v v v Hydrozoa
Hydra sp simetri radial v - v v v v Hydrozoa
Tubipora musica simetri radial v - v v v v Anthozoa
Antipathes dichotoma simetri radial v - v v v v Anthozoa
H. Pembahasan
Dari hasil pengamatan, Coelenterata dapat di amati struktur tubuhnya menjadi
sebagai berikut.
1. Astrangia danae
Astrangia danae termasuk ke dalam Classis Anthozoa. Spesies ini
hidupnya di laut. Astrangia danae memiliki simetri tubuhnya berbentuk
radial. Siklus hidupnya hanya melakukan fase polip, dan spesies ini memiliki
mulut, tentakel, cakram basal dan Gastrovaskuler.
2. Meandrina sp
Meandrina sp. termasuk ke dalam Classis Anthozoa. Hidupnya
berkoloni. Spesies ini memiliki simetri tubuh radial. Fase hidupnya polip, dan
spesies ini memiliki mulut, tentakel, cakram basal, dan gastrovaskuler.
3. Menandrina meandrites
Menandrina sinuosa termasuk ke dalam Classis Anthozoa. Hal
tersebut dikarenakan hewan tersebut menyerupai bunga. Siklus hidupnya
hanya melakukan fase polip. Spesies ini memiliki banyak tentakel, dan juga
memiliki mulut, cakram basal dan gastrovaskuler.
4. Tubifora musica
Tubifora musica termasuk ke dalam Classis Anthozoa. Tubifora
musica banyak ditemukan di pantai-pantai tropis. Ditemukan juga pada
substrat batuan karang. Spesies ini memiliki simetri tubuh berbentuk radial
dan juga memiliki mulut, tentakel, cakram basal, dan gastrovaskuler. Spesies
ini memuliki fase hidup polip saja.
5. Aurelia aurita
Aurelia aurita termasuk ke dalam Classis Scyphozoa. Aurelia aurita
hidup di laut. Memiliki simetri tubuh radial, memiliki fase hidup bentuk
medusa, memiliki mulut, tentakel, cakram basal, rongga gastrovaskuler.
Memiliki tentakel yang mengelilingi tubuhnya selain itu memiliki lengan oral
yang terletak pada bagian tengah/pusat.
6. Physalia pelagica
Physalia pelagica termasuk ke dalam Classis Hydrozoa. Simetri
tubuhnya berbentuk radial. Memiliki fase hidup bentuk polip. Memiliki mulut,
tentakel, cakram basal, rongga gastrovaskuler. Tubuhnya dilengkapi alat
pelampung yang bentuknya seperti balon (pneumatophora). Di bagian bawah
tubuhnya terdapat kuncup coenosark yang terdiri atas polip tipe gastrozooid (
mengatur pencernaan makanan), daktilozooid ( penangkapan mangsa),
gonozooid / gonophora ( pembentukan medusa).
7. Renilla sp
Renilla reniformis termasuk ke dalam Classis Anthozoa. Simetri
tubuhnya berbentuk radial. Memiliki fase hidup bentuk polip. Memiliki mulut,
tentakel, cakram basal, rongga gastrovaskuler.
8. Bugula sp.
Bugula sp. ini termasuk ke dalam Classis Hydrozoa. Bugula sp. hidup
di laut. Bentuk koloni berumbai-umbai. Spesies ini memiliki fase hidup polip
saja. Memiliki mulut, tentakel, cakram basal, dan gastrovaskuler.
9. Gorgonia sp.
Gorgonia sp. salah satu jenis Coelenterata yang memiliki bentuk tubuh
polip dan bersimetri radial. Hewan ini memiliki tentakel disekeliling
mulutnya. Gorgonia sp. juga memiliki cakram basal dan gastrovaskuler. Oleh
karena itu, Gorgonia sp. termasuk ke dalam classis Anthozoa.
10. Fungia sp.
Fungia sp. salah satu jenis Coelenterata yang memiliki bentuk tubuh
polip dan bersimetri radial. Hewan ini memiliki tentakel disekeliling
mulutnya. Fungia sp. juga memiliki cakram basal dan gastrovaskuler. Oleh
karena itu, Fungia sp. termasuk ke dalam classis Anthozoa.
11. Acrophora sp.
Acrophora sp. salah satu jenis Coelenterata yang memiliki bentuk
tubuh polip dan bersimetri radial. Hewan ini memiliki tentakel disekeliling
mulutnya. Acrophora sp. juga memiliki cakram basal dan gastrovaskuler.
Oleh karena itu, Acrophora sp. termasuk ke dalam classis Anthozoa.
12. Antiphates dichotoma
Antiphates dichotoma salah satu jenis Coelenterata yang memiliki
bentuk tubuh polip dan bersimetri radial. Hewan ini memiliki tentakel
disekeliling mulutnya. Antiphates dichotoma juga memiliki cakram basal dan
gastrovaskuler. Oleh karena itu, Antiphates dichotoma termasuk ke dalam
classis Anthozoa.
13. Obelia sp
Pada tubuh Obelia sp. terdapat bagian kosong di tengahnya yang
disebut rongga gastrovaskuler. Tertutup oleh dinding tubuh yang terdiri atas
dua jaringan epitel, epidermis di bagian luar dan gastrodermis pada bagian
dalam. Jaringan penghubung yang seperti agar-agar antara kedua lapisan yaitu
mesoglea. Mulut berada di ujung rongga gastrovaskuler dan dikelilingi oleh
tentakel. Tubuhnya simetris radial. Nematokis pada tentakel digunakan untuk
menangkap mangsa atau melindungi diri dari predator. Struktur tubuh yang
dijelaskan diatas berlaku untuk kedua fase, medusa yang berenang-renang di
air atau polip yang menempel pada substrat. Pencernaan terjadi di rongga
gastrovaskuler yang bersilia untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Pernafasan
masih melalui permukaan tubuh.
14. Hydra sp.
Hydra sp. hidup menempel pada vegetasi dengan dasar tubuh tubular.
Seperti kebanyakan Hydrozoa, Hydra sp. hidup dalam fase polip. Panjangnya
hanya beberapa milimeter. Tentakel dilengkapi dengan sel knidosit yang
mengandung nematoskist, yaitu racun berbentuk sengat untuk memburu
mangsa. Hydra dapat bereproduksi secara generartif maupun vegetatif.
Perkembangbiakan generatif terjadi saat sel sperma jantan membuahi sel telur
betina. Sedangkan perkembangbiakan vegetatif terjadi dengan tunas (kuncup)
yang tumbuh di sisi tubuh hydra yang nantinya akan tumbuh menjadi individu
baru.
Di bawah mikroskop, dinding sel dan tentakel berongga, tampak
terdiri dari dua lapisan sel. Ektoderm merupakan lapisan luar dan endoderm
lapisan bagian dalam. Antara keduanya terdapat lapisan tipis seperti jelly yang
disebut mesoglea. Sebagian besar sel lancip di salah satu ujung dan ruang di
antaranya dipenuhi dengan sel interstitial - sel terspesialisasi kecil yang
membantu melukai hewan.
15. Sinularia polydactyla
Ciri khas Sinularia polydactyla adalah bila terjadi retraksi (tertarik
masuk) dari polip dan koloni berkerut maka tampak seperti jari tangan orang
mati seperti saat setelah dilakukan pemotongan (terlepas dari subtstrat),
memiliki warna kuning kecoklatan, krem atau abu-abu, melekat pada subtrat
yang keras sehingga sangat sulit terlebas dari subtratnya, bentuk
pertumbuhannya tanpa tangkai dan merambat (encrusting).
16. Metridium dianthus
Metridium dianthus termasuk dalam class Anthozoa (berbentuk
bunga). Memiliki bentuk tubuh simetris radial dan cangkang yang berbentuk
tabung (yang cangkangnya ini digunakan untuk menempel pada dasar laut
atau karang). Tentakelnya menjulur keluar. Tentakel ini digunakan untuk
menangkap mangsa atau makanan. Sebens (1984) membuktikan bahwa
Metridium dianthus ini memakan Barnacle cyprids, Ascidian larvae dan
Gammarid amphipods ketimbang telur dari invertebrata, Foraminifera,
Calanoid atau Harpaticoid. Spesies ini dapat tumbuh hingga 30 cm di habitat
aslinya, dengan rata-rata pertumbuhannya 9 cm/bulan. Cukup cepat bila
dibandingkan dengan Coelenterata lain. Persebaran species ini tersebar hampir
di seluruh perairan laut dunia, diantaranya Laut Atlantik, Laut Artik, hingga
Afrika Selatan.
I. Jawaban Pertanyaan

1. Dapatkah Anda menemukan persamaan yang dimiliki oleh setiap spesies yang
Anda temukan? Tuliskan persaman-persamaan tersebut!

Ya, dapat ditemukan banyak persamaan yang dimiliki oleh spesies yang satu
dengan yang lainnya. Yaitu dari simetri tubuhnya adalah simetri radial,
memiliki mulut, tentakel, dan gastrovaskuler. Rata-rata spesies yang diamati
memiliki cakram basal dan bentuknya polip yang merupakan kelas Anthozoa
dan Hydrozoa, kecuali Aurelia aurita, bentuknya medusa dan tidak memiliki
cakram basal yang merupakan kelas Scyphozoa.

2. Dapatkah Anda menemukan perbedaan yang dimiliki oleh setiap species


tersebut sehingga dimasukkan pada classis yang berbeda? Tuliskan
perbedaan-perbedaannya!

Ya, dapat ditemukan perbedaannya sehingga bisa dimasukkan pada classis


yang berbeda. Perbedaannya terletak pada bentuk antara polip atau medusa,
bentuk sekret yang dihasilkan (untuk kelas Anthozoa), dan ada tidaknya
cakram basal.

3. Tuliskan ciri khas dari tiap-tiap classis pada kolom berikut!

Classis Ciri khas

Hydrozoa Bentuk mirip ular laut (Hydro),


memiliki cakram basal untuk
melekat, fase hidup berbentuk polip
dan medusa, tetapi yang lebih
dominan dan bertahan lama adalah
fase polip.

Anthozoa Bentuk mirip bunga (Antho),


memiliki cakram basal, Fase hidup
berupa polip dan medusa, namun
karena fase medusa tereduksi maka
dapat dikatakan hanya memiliki
fase polip saja, hidup di dasar laut
serta menghasilkan sekret zat
kapur.

Scyphozoa Bentuk mirip mangkuk (Schypo),


fase hidup polip dann medusa,
sedangkan yang lebih dominan
adalah fase medusa.

4. Tuliskan kegunaan dan manfaat dari spesies-spesies Coelenterata yang Anda


temukan:

Coelenterata terutama kelas Anthozoa yaitu koral atau karang merupakan


komponen utama pembentuk ekosistem terumbu karang. Ekosistem terumbu
karang merupakan tempat hidup beragam jenis hewan dan ganggang dimana
beragam jenis ikan dan hewan laut bertelur dan mencari makan.
Keanekaragaman organisme terumbu karang yang paling tinggi terdapat di
Asia Tenggara, dari Filipina dan Indonesia hingga Great Barier Reef di
Australia. Dua puluh lima persen ikan yang dikonsumsi manusia juga hidup
pada ekosistem ini. Selain itu, terumbu karang sanga indah sehingga dapat di
jadikan objek wisata. Karang di pantai sangat bermanfaat sebagai penahan
ombak untuk mencengah pengikisan pantai, selain itu terumbu karang
memiliki nilai ekonomis yang tinggi sebagai barang properti.

- Obelia sp. Berfungsi sebagai penahan abrasi di pesisir pantai.


- Fungia sp. Berfungsi sebagai tempat hidupnya ikan-ikan yang banyak
dibutuhkan manusia untuk pangan, seperti ikan kerapu, ikan baronang,
ikan ekor kuning, dan lain-lain.
- Aurelia aurita Berfungsi sebagai bahan pangan yang bernilai ekonomis,
karena diduga memiliki kandungan nilai gizi yang cukup tinggi, yaitu
meliputi protein, asam amino, asam lemak, vitamin dan mineral.

Dari teori perkuliahan atau buku sumber yang anda peroleh mengenai Filum
Coelenterata, lengkapilah tabel berikut ini :

Filum Pencernaan Eksresi Pernapasan Sistem Saraf Reproduksi


Makanan

Coelenterata Ekstra sel : Difusi Difusi Sistem saraf Vegetatif:


Rongga melalui melalui difusi dengan Pembentukan
gastrovaskuler permukaan permukaan ganglion yang tunas luar
tubuh tubuh tersebar di
Intra sel : Generatif:
(Obligat seluruh bagian
pembuahan
Sel Berflagel Aerob) tubuh.
ovum dan
sperma

J. Simpulan
1. Coelenterata adalah hewan multiseluler. Coelenterata memiliki dua macam
bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa. Contoh spesies yang termasuk bentuh
tubuh polip yaitu Astrangia danae, Obelia sp, Meandrina meandrites, Sinularia
polydactyla, Fungia sp, Astrangia sp, Acropora sp, Meandrina sp, Gorgonia sp,
Renilla sp, Physalia pelagica, Bugula sp, Hydra sp, Tubipora musica, dan
Antipathes dichotoma. Dan yang termasuk bentuk tubuh medusa adalah Aurelia
aurita. Serta bentuk tubuh medusa tidak memiliki cakram basal.
2. Coelenterata merupakan hewan berongga yang struktur tubuhnya sederhana, ada
yang bentuk polip dan ada pula bentuk medusa. Tubuh hewan Coelenterata
tersususin oleh lapisan jaringan epidermis dan bagian dalam lapisan jaringan
endodermis atau gastrodermis, sedangkan diantara keduanya terdapat lapisan
nonseluler yang disebut dengan mesoglea. Respirasi dan ekskresi pada
Coelenterata pada umumnya, dilakukan secara langsung melalui sel-sel
permukaan tubuhnya yang langsung bersentuhan dengan air. Reproduksi
Coelenterata dilakukan secara vegetatif dengan tunas luar dan secara generatif
dengan menghasilkan gamet oleh kelenjar gonad.
3. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa filum coelenterata terbagi dalam tiga
kelas yang di dasari oleh kemiripan bentuk tubuh dan ada atau tidak adanya
cakram basal, serta fase dominannya. Ketiga kelas tersebut adalah : Hydrozoa,
Schypozoa dan Anthozoa. Adapun spesimen yang kami kelompokan berdasarkan
classis yaitu Physalia pelagica, Obelia sp, Bugula sp dan Hydra sp termasuk
kelas Hydrozoa. Astrangia danae, Meandrina meandrites, Sinularia polydactyla,
Fungia sp, Astrangia sp, Acropora sp, Meandrina sp, Gorgonia sp, Renilla sp,
Physalia pelagica, , Tubipora musica, dan Antipathes dichotoma termasuk kelas
Anthozoa. Dan kelas yang terakhir yaitu Scypozoa dengan spesimen Aullia
aurita.
4. Setiap classis memiliki ciri khas sebagai berikut: Hydrozoa yaitu bentuk mirip
ular laut (Hydro), memiliki cakram basal untuk melekat, fase hidup berbentuk
polip dan medusa, tetapi yang lebih dominan dan bertahan lama adalah fase
polip; Anthozoa yaitu bentuk mirip bunga (Antho), memiliki cakram basal, Fase
hidup berupa polip dan medusa, namun karena fase medusa tereduksi maka dapat
dikatakan hanya memiliki fase polip saja, hidup di dasar laut serta menghasilkan
sekret zat kapur; Scyphozoa yaitu bentuk mirip mangkuk (Schypo), fase hidup
polip dann medusa, sedangkan yang lebih dominan adalah fase medusa.
DAFTAR PUSTAKA

Kastawi, Y., dkk. (2003). Zoologi Avertebrata. Malang: Universitas Negeri Malang.

Rusyana, Adun. (2016). Zoologi Invertebrata (Teori dan Praktik). Bandung: Alfabeta

Hisam. (2016). Pengertian Coelenterata. [online]. Diakses dari :


www.dosenpendidikan.com/pengertian-coelenterata/
Syulasmi, Ammi , dkk. (2017). Petunjuk praktikum Zoologi Invertebrata. Bandung:
Departemen Pendidikan Biologi FPMIPA UPI

DAFTAR PUSTAKA GAMBAR

Gambar 1.2. Astrangia danae

Tanpa Nama. (2014). Astrangia danae. [Online]. Diakses dari :


https://thelordtaxus.deviantart.com/art/Astrangia-danae-405883010

Gambar 3.2. Meandrina meandrites

Tanpa Nama. (2013). Meandrina meandrites. [Online]. Diakses dari :


http://coral.aims.gov.au/factsheet.jsp?speciesCode=0587

Gambar 4.2. Sinularia polydactyla

Goeman, Bob. (2012). Sinularia polydactyla. [Online]. Diakses dari :


http://www.saltcorner.com/AquariumLibrary/browsespecies.php?Cr
itterID=2257

Gambar 5.2. Fungia sp.

Tanpa Nama. (2003). Fungia sp. [Online]. Diakses dari :


http://atj.net.au/marineaquaria/Fungia_sp_.html

Gambar 6.2. Astrangia sp.


Tanpa Nama. (Tanpa Tahun). Astrangia sp. [Online]. Diakses dari :
http://www.ncfossilclub.org/~fossil/slideshow_gallery/49

Gambar 7.2. Acropora sp.

Tanpa Nama. (2016). Acropora sp. [Online]. Diakses dari :


http://www.melevsreef.com/node/567

Gambar 8.2. Meandrina sp.

Gery, Sylvian. (2014). Spongiaires. [Online]. Diakses dari :


http://paleo17.blogspot.co.id/2014/10/spongiaires.html

Gambar 9.2. Gorgonia sp.

Sullivan. (2009). Gorgonia sp. [Online]. Diakses dari :


http://scienceblogs.com/photosynthesis/2009/08/21/fan-club/

Gambar 10.2. Renilla sp.

Tanpa Nama. (2013). Renillidae. [Online]. Diakses dari :

https://pt.wikipedia.org/wiki/Renillidae

Gambar 11.2. Physalia pelagica

Tanpa Nama. (2017). Physalia pelagica. [Online]. Diakses dari :


http://www.materium.es/?prod=physalia-pelagica

Gambar 12.2. Aurelia aurita

Fernando. (Tanpa Tahun). Moon Jelly Fish (Aurelia aurita). [Online]. Diakses dari :
https://www.flickr.com/photos/vrocampo/3298598595

Gambar 13.2. Bugula sp.

Tanpa Nama. (2016). Phylum Bryozoa (aka Ectoprocta)- Moss Animals. [Online].
Diakses dari :
http://www.savalli.us/BIO385/Diversity/06.Lophophorates.html
Gambar 14.2. Hydra sp.

Tanpa Nama. (2017). Hydra sp. [Online]. Diakses dari :


https://id.pinterest.com/pin/22377329373572972/

Gambar 15.2. Tubipora musica

Tanpa Nama. (2017). Tubipora musica. [Online]. Diakses dari :

http://www.alamy.com/stock-photo/tubipora-musica.html

Gambar 16.2. Antipathes dichotoma

Tanpa Nama. (Tanpa Tahun). Antipathes dichotoma. [Online]. Diakses dari :


https://www.aliexpress.com/item-img/Antipathes-dichotoma-Pallas-
Natural-sea-cycas-Gorgonians-Juneberry-Tieshu-willow-aquarium-
wedding-home-decoration-20-35cm/1882457614.html

Anda mungkin juga menyukai