Anda di halaman 1dari 2

liter mempunyai jumlah molekul sebanyak a molekul.

Gas B dalam wadah bervolume 2V


Step 2 : Rangkuman Stoikiometri liter mempunyai jumlah molekul sebanyak 2a molekul.
2. Persamaan Reaksi Kimia
A. TATA NAMA KIMIA Karena massa kekal, maka jumlah atom sebelum & sesudah reaksi juga harus sama.
1. Pemberian nama senyawa: Contoh Penyetaraan reaksi kimia
Senyawa terdiri dari 2 unsur. diberi akhiran ida. a I2 + b HNO3 → c HIO3 + d NO + e H2O
1. dari logam dan non logam: indek tidak berpengaruh. contoh: Na2O = Natrium oksida. I : 2a = c ……………… (1)
2. dari non logam dan non logam: indek berpengaruh. H : b = c + 2e ………… (2)
1 = mono 7 = hepta N : b = d ……………… (3)
2 = di/bi 8 = okta O : 3b = 3c + d + e …….. (4)
3 = tri 9 = nona Misal a = 1, maka pers. (1) → c = 2.1 = 2
4 = tetra 10 = deca pers. (2) : b = 2 + 2e ………….. (5)
5 = penta 11 = undeca pers. (4) : 3b = 6 + d + e
6 = heksa 12 = dodeca pers. (3) : subst ke (4) → 3b = 6 + b + e → 2b = 6 + e ……… (6)
contoh: N2O3 = dinitrogen trioksida. pers. (5) & (6) : 2 (2 + 2e) = 6 + e → 4 + 4e = 6 + e
Senyawa lebih dari 2 unsur → lihat nama anion dan kation. → 3e = 2 → e = 2/3, maka b = 2 + 4/3 = 10/3,
langsung dilekatkan, kation didepan, anion dibelakang. maka d = 10/3.
Jadi, a = 1, b = 10/3, c = 2, d = 10/3, e = 2/3.
B. HUKUM DASAR KIMIA setelah dikali dgn 3 semua mk: a = 3, b = 10, c = 6, d = 10, e = 2
1.Hukum Dasar Kimia: Jadi persamaan diats ditulis:
a. Hukum kekekalan massa (Lavoisier): dalam tiap reaksi kimia, jumlah massa zat sebelum 3 I2 + 10 HNO3 → 6 HIO3 + 10 NO + 2 H2O
dan sesudah reaksi adalah sama. contoh: 1 gr hidrogen dan 8 gr oksigen menjadi 9 gr
air. C. KONSEP MOL
b. Hukum perbandingan tetap (Proust): perbandingan berat tiap-tiap unsur dalam 1. 1 mol = banyaknya zat yang mengandung 6,02 . 10 23 partikel (bil. Avogadro).
membentuk senyawa selalu tetap. contoh: perbandingan berat unsur C dan S dalam
CS2 = 3 : 16. massa rata − rata 1 atom unsurX
c. Hukum perbandingan berganda(Dalton): untuk massa salah satu unsur dalam beberapa 2. ArX =
senyawa yang tetap, maka perbandingan massa unsur lain dalam senyawa – senyawa tsb
1 × massa 1 atom C − 12
2
merupakan bilangan bulat & sederhana. Contoh : unsure C & O dapat membentuk 2 Contoh:
macam senyawa yaitu CO & CO2. Untuk massa C yang tetap, maka Cl punya 2 isotop, yaitu: Cl-35 (di alam 75,53% kelimpahan) Cl-37 (24,47% kelimpahan).
mO(CO ) 1 75,53 × 35 + 24,47 × 37
= (bilangan bulat & sederhana) Ar Cl = = 35, 46 sma.
mO(CO2 ) 2 100
d. Hukum perbandingan volume (Gay Lussac): gas – gas yang bereaksi dan volume gas – massa 1 molekul senyawa X
3. Mr X =
gas hasil reaksi, jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama berbanding sebagai 1 × massa 1 atom C − 12
bilangan bulat dan sederhana. Contoh: 2
N2 + 3 H2 → 2 NH3. 1 liter gas N2 akan membutuhkan 3 liter gas H2 dan akan 4. Cara menentukan rumus empiris senyawa:
menghasilkan 2 liter gas NH3 (sesuai dengan perbandingan koefisiennya) a. cari massa / prosentase massa unsur penyusun senyawa.
e. Hukum Avogdro: pada suhu dan tekanan sama semua gas yang volumenya sama b. nyatakan massa / prosentase massa tersebut dalam mol dengan memakai Ar sebagai
mengandung jumlah molekul yang sama pula. Contoh : Gas A dalam wadah bervolume V pembagi.
c. cari harga perbandingan unsur – unsur penyusun senyawa tersebut.
Bimbingan Belajar SMES © www.bimbelSMES.com Citra 2 Extension & Taman Surya V, Telp 54366413, 54391011, 98870075
5. Cara menentukan rumus molekul senyawa: 11. Diagram mol:
a. Tentukan rumus empirisnya.
b. berapa Mr senyawa yang dimaksud, jadikan suatu persamaan dengan variabel.
x 22,4 x Ar / Mr
6. Kadar unsur dalam senyawa volume (lt) mol massa (gr)
misal CxHyOz. maka: dlm STP
: 22,4 : Ar / Mr
x. ArC
% kadar C = × 100 % ; berat C = % kadar C X berat CxHyOz
MrCxHyOz
x 6,02 . 1023 : 6,02 . 1023
x. ArH
% kadar H= × 100 % ; berat H = % kadar H X berat CxHyOz
MrCxHyOz jml partikel
atom, molekul, ion
x. ArO
% kadar O = × 100 % ; berat O = % kadar O X berat CxHyOz
MrCxHyOz
x indek
7. Gas ideal P.V = n.R.T, dimana: catatan: molekul atom
P = Tekanan (atm) : indek
V = Volume (Lt)
R = 0,082 12. Jika gas tidak dalm keadaan STP:
n = Jumlah mol gas a. Jika diketahui P & T:
T + Suhu (0K) P.V = n.R.T
a. Untuk gas-gas yang volume sama(P,T sama) → mol gas I = mol gas II b. Jika diketahui 2 macam gas dengan Volume & massa atau mol
massa gas I massa gas II V1 V2
= =
Mr gas I Mr gas II n1 n2
b. Untuk gas-gas yang volumenya tidak sama (P,T sama) 13. Dalam menghaadapi soal hitungan kimia:
volume gas I volume gas II a. lihat persaman reaksinya setelah disetarakan lebih dahulu:
= ™ jika zat dalam keadaan gas semua: perbandingan koefisien = perbandingan volume
mol gas I mol gas II
yang bereaksi.
8. Konsentrasi larutan (Molaritas/M) ™ jika zat tidak dalam keadaan gas semua: perbandingan koefisien = perbandingan
mol mol yang bereaksi.
M =
vol (lt ) b. jika diketahui 2 data mol pereaksi lengkap, pakai mula-mula(m), reaksi(r), sisa(s)
jika diketahui 1 data mol pereaksi lengkap, langsung dikerjakan sesuai langkah a.
kadar x massa jenis x 1000
= c. sesuaikan jawaban dengan pertanyaan.
Mr zat catatan:
Kadar dalam % berat atau % volume 1 reagen pembatas = reagen yang habis bereaksi (tak ada sisanya).
Massa jenis dalam gram / ml 2 s = solid = padat.
9. Pengenceran: aq = aqua = larutan.
M1.V1 = M2 .V2 ℓ = liquid = cair.
10. Jika 2 macam/lebih larutan sejenis dicampur, maka: g = gas = gas.
M 1 ⋅ V 1 + M 2 ⋅ V 2 + ..........
Mcampuran =
V1 + V 2
Bimbingan Belajar SMES © www.bimbelSMES.com Citra 2 Extension & Taman Surya V, Telp 54366413, 54391011, 98870075

Anda mungkin juga menyukai