I. PENDAHULUAN
Pelayanan rehabilitasi medik tidak hanya berkaitan dengan penyakit, tetapi
disalibilitas yang umumnya terjadi menyertai impairment. Keadaan ini
membutuhkan pendekatan khusus dalam menanganinya, sehingga berbagai
masalah kompleks yang dihadapi pasien dapat teratasi secara menyeluruh.
Pendekatan tim menjadi solusi mampu memberikan pelayanan komprehensif dan
menyeluruh, yang diharapkan dapat memenuhi tujuan akhir dalam pelayanan ini,
yakni kepuasan pasien dan keluarganya.
Program peningkatan mutu layanan menjadi hal penting yang perlu segera
diwujudkan, baik peningkatan kualitas sumber daya manusia hingga peningkatan
profesionalisme dalam pelayanan.
Banyak sekali metode untuk mencapai peningkatan mutu, salah satunya
dengan metode indikator klinik. Sesuai namanya, indikator klinik disusun untuk
mengukur penatalaksanaan klinik dan hasil pengobatan dari suatu tindakan klinik
tertentu, termasuk pengobatan yang biasa diberikan pada penyakit dan komplikasi
yang terjadi. Tujuan umum indikator klinik adalah memberikan kontribusi obyekftif
terhadap akreditasi rumah sakit dalam aspek klinisnya dan guna pengembangan
ilmu pengetahuan rehabilitasi medik.
Standar yang digunakan disini adalah untuk menilai kualitas kinerja melalui
input dan proses dari pelayanan pasien.
Indikator klinik adalah suatu ukuran yang obyektif tentang proses dan hasil
pengobatan pasien. Secara kualitatif. Indikator klinik bukan merupakan standar
ukuran yang pasti /baku, tetapi merupakan alat ukur yang dirancang melalui
pengumpulan dan menganalisis data yang dapat dijadikan melalui pengumpulan
dan menganalisis data yang dapat dijadikan patokan agar kita waspada terhadap
permasalahan dan peluang dalam usaha peningkatan pelayanan. Oleh karena itu
indikator klinik merupakan alat ukur untuk menilai apakah pelayanan terhadap
pasien telah sesuai standar atau tidak.
I. TUJUAN INDIKATOR KLINIK
1. Mengetahui gambaran pelayanan Rehabilitasi Medik secara khusus dan
gambaran pelayanan rumah sakit secara umum.
2. Meningkatkan keterlibatan semua anggota tim dalam kegiatan peningkatan
mutu dan evaluasi pelayanan.
3. Sebagai bahan penelitian terhadap proses penatalaksanaan dan hasil
pengobatan pasien serta berguna untuk program peningkatan mutu dan
evaluasi.
4. Sebagai alat yang sangat berguna untuk menunjukkan permasalahan
potensial dan atau kemungkinan / peluang untuk peningkatan mutu
pelayanan.
Dalam penyusunan indikator rehabilitas medik ini ditampilkan ukuran
mencerminkan persyaratan dari input, proses dan output penatalaksanaan
pengobatan pasien rehabilitasi medik yang menunjukkan gambaran terhadap
efisiensi, efektifitas dan hasil cakupan suatu pelayanan rehabilitasi medik.
Efisiensi diartikan sebagai rasio antara keluaran dan masukkan (scott dan
shortell, 1983), kemampuan memanfaatkan sumber daya (SDM, operasional
dan keuangan) secara maksimal untuk menghasilkan keluaran (Wreig, 1996).
Efektivitas adalah suatu tingkat / derajat dimana tujuan atau hasil yang
diharapkan tercapai dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia.
Cakupan adalah gambaran pencapaian hasil pelaksanaan dari suatu target
kegiatan yang ditentukan pada periode waktu tertentu.
II. INDIKATOR KLINIK
A. EFISIENSI
1. Ratio terapi menggunakan alat dengan latihan
Jumlah terapi menggunakan alat/jangka waktu tertentu
Jumlah terapi latihan/jangka waktu tertentu
Dari data di atas menunjukkan bahwa jumlah terapi menggunakan alat rata – rata
lebih banyak daripada terapi latihan. Hal ini diperkirakan karena :
- Sebagian masyarakat merasa lebih nyaman bila memakai alat
- Jumlah pasien rawat inap yang di konsulkan ke rehab medik sedikit
2. Ratio Pemakaian Alat
c. US (ULTRA SOUND)
d. CT (CERVICAL TRACTION)
e. LT (LUMBAL TRACTION)
f. ES (ELECTRICAL STIMULATION)
g. TENS (TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION) & IF
(INTERFENTIAL)
Dilihat dari data di atas menunjukkan bahwa pemakaian Infra Red menduduki
urutan teratas sementara untuk Traksi Elektrik menduduki urutan terendah
dikarenakan jumlah kasus yang memerlukan alat tersebut jumlahnya sedikit.
Dilihat dari data di atas, mulai bulan Pebruari – Desember 2008 beban kerja dokter
spesialis rehab medik di poli rawat jalan cukup konstan dan masih mencukupi ( 1 :
15,59 ).
b.Rawat Inap
Dilihat dari data di atas, beban kerja dokter spesialis rehab medik cukup sedikit,
dikarenakan jumlah konsulan dari rawat inap jumlahnya sedikit ( 1 : 2,92 ).
B. FISIOTERAPI
a. Rawat Jalan
Dilihat dari data di atas menunjukkan beban kerja fisioterapi di rawat jalan cukup
tinggi dengan ratio 1 : 20,51. Untuk mengatasi hal tersebut maka fisioterapi yang
bertugas di rawat inap membantu pelayanan dirawat jalan bila telah menyelesaikan
tugas di rawat inap ( ratio rawat inap 1 : 4.7 ).
b.Rawat Inap
B. EFEKTIFITAS
1. Angka Kesalahan Tindakan Rehab Medik
Jumlah yang mengalami suatu keadaan yang buruk akibat suatu tindakan/ jangka
waktu tertentu
Jumlah seluruh kunjungan pasien Rehabilitasu Medik/ Jangka waktu tertentu
Jumlah Pasien yang mengalami suatu
Jumlah ke-adaan yang buruk akibat suatu
Hari Kerja tindakan/ jangka waktu tertentu
Tahun 2008
Rawat Jumlah seluruh kunjungan pasien
Salah Rehabilitasi Medik/ jangka waktu
tertentu
Pebruari 2008 20 -
Maret 2008 18 -
April 2008 22 -
Mei 2008 20 -
Juni 2008 21 -
Juli 2008 22 -
Agustus 2008 19 -
September 2008 20 -
Oktober 2008 20 -
November 2008 19 -
Desember 2008 20 -
Total 240 -
2. RESPONS TIME
Angka Kecepatan menjawab konsul
Jumlah Pasien Dengan Jawaban Konsul 24Jam
Jumlah Pasien Rawat Map Yang Dikonsulkan /Jangka Waktu Tertentu
C. CAKUPAN
1. RAWAT JALAN
1.1. Angka pasien datang sendiri
35
x100% 2,6%
Pebruari 1344
36
x100% 2,86%
Maret 1260
46
x100% 3,09%
April 1488
42
x100% 3,39%
Mei 1238
35
x100% 3,07%
Juni 1139
48
x100% 3,64%
Juli 1320
44
x100% 4,14%
Agustus 1063
38
x100% 3,05%
September 1244
42
x100% 3,97%
Oktober 1058
44
x100% 3,64%
Nopember 1208
36
x100% 2,92%
Desember 1234
446
x100% 3,28%
TOTAL 13596
Jumlah kunjungan rawat jalan yang dirujuk dari dalam rumah sakit/tahun
100%
Jumlah semua rujukan rawat jalan ke RM/tahun
1127
x100% 99,7%
Pebruari 1130
1083
x100% 100%
Maret 1083
1248
x100% 100%
April 1248
1081
x100% 99,9%
Mei 1082
967
x100% 100%
Juni 967
1072
x100% 100%
Juli 1072
816
x100% 100%
Agustus 816
964
x100% 99,9%
September 965
849
x100% 99,6%
Oktober 852
984
x100% 99,9%
Nopember 985
991
x100% 99,9%
Desember 992
11182
x100% 99,9%
TOTAL 11192
Jumlah kunjungan rawat jalan yang dirujuk dari luar rumah sakit/tahu n
100%
Jumlah semua rujukan rawat jalan ke RM/tahun
3
x100% 0,3%
Pebruari 1130
x100% 0%
Maret 1083
x100% 0%
April 1248
1
x100% 0,1%
Mei 1082
x100% 0%
Juni 967
x100% 0%
Juli 1072
x100% 0%
Agustus 816
1
x100% 0,1%
September 965
3
x100% 0,4%
Oktober 852
1
x100% 0,1%
Nopember 985
1
x100% 0,1%
Desember 992
10
x100% 0,1%
TOTAL 11192
2. RAWAT INAP
2.1. Angka rujukan dari rawat intensif
TAHUN Ratio
2008 66
0,025
2631
2009 259
0,083
3105
2010
2011
2012
2013
TAHUN Ratio
2008 1671
0,635
2631
2009 2237
0,720
3105
2010
2011
2012
2013
TAHUN Ratio
2008 269
0,102
2631
2009 140
0,045
3105
2010
2011
2012
2013
2008 -
2009 294
0,094
3105
2010
2011
2012
2013
Definisi Operasional :
Penyakit dalam termasuk : Paru, Jatung, Geriatri, endokrinologi Rheumatik.
TAHUN Ratio
2008 47
0,017
2631
2009 49
0,015
3105
2010
2011
2012
2013
2.7. Angka Rujukan dari perawatan pediatri
Jumlah semua rujukan dari perawatan pediatri /th
100%
Jumlah semua rujukan rawat Inap ke rehabilitasi Medik / th
TAHUN Ratio
2008 5
0,001
2631
2009 11
0,003
3105
2010
2011
2012
2013
2.8. Angka Rujukan dari perawatan penyakit lainnya
Jumlah semua rujukan dari perawatan penyakit lainnya /th
100%
Jumlah semua rujukan rawat Inap ke rehabilitasi Medik / th
TAHUN Ratio
2008 573
0,217
2631
2009 124
0,039
3105
2010
2011
2012
2013
Beda Penya
H
Tahun IC IC Neuro Bed h Pedi Pa Dal Jant kita Tot
C
2008 U CU logi ah Ortop atri ru am ung lainny al
U
edi a
Pebru 13 2 - 159 13 - - - 9 1 34 23
ari 1
Maret 11 - - 267 10 - - - 6 2 60 35
6
April 13 - - 188 29 - 2 2 2 - 93 32
9
Mei - 3 - 80 23 - - 1 - - 75 18
2
Juni 3 - - 140 19 - - 1 1 3 3 17
0
Juli 2 - - 181 49 - 3 - 4 1 27 26
7
Agustu 4 - - 233 40 - - - - - 43 32
s 0
Septe 5 - - 191 23 - - - - - 65 28
mber 4
Oktob - 2 - 71 34 - - - 1 - 98 20
er 6
Novem 8 - - 70 13 - - 2 9 - 22 12
ber 4
Desem - - - 91 16 - - 1 1 - 53 16
ber 2