Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kota Kendari pada saat ini merupakan kota bisnis yang sedang berkembang
menuju kota metropolitan. Kota Kendari sebagai pusat pengembangan wilayah
menunjang peranan penting baik dalam kegiatan sosial ekonomi maupun pusat
distribusi jasa yang melayani kegiatan lokal maupun regional. Karena peran tersebut
maka kota Kendari menjadi kawasan komersial kota. Kegiatan komersial yang
berada di kota Kendari banyak didominasi kegiatan perdagangan dan jasa yang
tersebar dibeberapa bagian kota. Seiring berkembangnya kegiatan perdagangan dan
jasa di kota Kendari maka meningkat pula pembangunan fasilitas dan infrastruktur
yang menunjang kegiatan tersebut, yakni berkembangnya pusat-pusat perbelanjaan
di kota Kendari.
Selain itu dengan perkembangan teknologi dan informasi yang membuat taraf
hidup meningkat, kebutuhan manusia semakin bertambah. Serta diikuti pula dengan
sifat konsumerisme manusia yang semakin tidak terbendung. Pada awal tahun 90-an
mulai marak dibangun pusat-pusat perbelanjaan (shopping center) yang kemudian
seiring perkembangannya dipadukan dengan konsep hiburan (entertainment), yang
selanjutnya memicu perkembangan mall dengan berbagai konsep yang berbeda.

Di kota-kota besar dunia, telah banyak bermunculan mall-mall dengan fasilitas-


fasilitas yang semakin baik dan lengkap. Di Indonesia pun juga demikian, mall-mall
tidak hanya sebagai pusat perbelanjaan namun juga merupakan gaya hidup kaum
urban pada saat ini. Mall-mall semakin hari semakin berbenah diri seiring
berkembangnya zaman, pengunjung pun tidak hanya datang untuk berbelanja, tapi
juga sebagai tempat untuk berkumpul dan nongkrong serta sebagai sarana hiburan di
tengah kepadatan kegiatan masyarakat perkotaan.

1
Pusat perbelanjaan modern yang di butuhkan oleh masyarakat saat ini adalah
pusat perbelanjaan yang dapat memenuhi segala kebutuhan pengunjungnya, baik
dari segi komersil ataupun psikologi/ kenyamanan. Pusat perbelanjaan yang
cenderung berupa bangunan tertutup akan menimbulkan kejenuhan bagi masyarakat
dalam memenuhi kebutuhan berbelanja maupun ber-rekreasi, sehingga konsep
citywalk diharapkan dapat menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat akan pusat
perbelanjaan modern yang tidak hanya memenuhi kebutuhan berbelanja tertapi juga
kebutuhan untuk ber-rekreasi. Konsep citywalk ini akan menghadirkan ruang
terbuka yang aman dan nyaman bagi pengunjung. Konsep citywalk pada pusat
perbelanjaan modern juga dapat menjadi alternatif ruang terbuka publik bagi
pengunjung yang ingin hanya berjalan-jalan sambil menikmati pemandangan luar.
Meninjau tersedianya pusat perbelanjaan di Kota Kendari yang ada saat ini
dengan konsep bangunan tertutup , menyebabkan ruang terbuka publik semakin
tidak diperhatikan. Masyarakat lama kelamaan akan jenuh dengan makin banyaknya
pusat perbelanjaan yang sifatnya cenderung tertutup dan monoton. Sedangkan
citywalk sebenarnya tak lebih dari sebuah ruang terbuka yang dikhususkan sebagai
sentral perdagangan dan perbelanjaan. Beberapa kota-kota besar di Indonesia
sempat memiliki beberapa ruas jalan dengan suasana perbelanjaan yang khas
seperti, Jakarta dengan Pasar Baru, Jalan Lintas Melawai, Bandung dengan
Ciampelas Walk, dan Yogyakarta dengan Malioboronya. Bedanya, jalan-jalan itu
milik publik, sedangkan citywalk berada di lahan properti milik pengembang privat
yang diperuntukkan sebagai ruang publik.
Konsep citywalk ini akan menghadirkan suasana baru pusat perbelanjaan
modern di Kota Kendari karena belum ada pusat perbelanjaan modern di Kota
Kendari yang menghadirkan konsep citywalk dalam bangunannya. Konsep citywalk
sangat erat kaitannya dengan penataan ruang luar suatu bangunan, karena
pembentuk dari suasana citywalk dalam bangunan merupakan ruang luar bangunan
yang berfungsi sebagai penghubung antar fungsi-fungsi yang terdapat dalam
bangunan tersebut.Penataan ruang luar pada pusat berbelanjaan berkonsep citywalk

2
sangat berbeda dengan penataan ruang luar dengan pusat perbelanjaan dengan
konsep bangunan tertutup.Pada pusat perbelanjaan modern berkonsep citywalk, tata
ruang luar bangunan di gunakan sebagai pedestrian yang menghubungkan beberapa
fungsi komersial dan ritel yang ada.
Dunia usaha yang dibangun para pengusaha akan mendorong perkembangan
sektor-sektor produktif. Sektor ritel dan pusat perbelanjaan telah terbukti
memberikan kontribusi positif dalam pemulihan ekonomi di Indonesia. Shipping
container dapat diterapkan sebagai alternatif bangunan dengan harga yang cukup
terjangkau.Dirancang dengan metode bongkar muat sehingga dapat selesai dengan
waktu yang cepat, serta memungkinkan untuk dapat digabungkan menjadi struktur
yang lebih besar.Karena dunia wirausaha sangatlah dinamis, dibutuhkan pula media
usaha yang dapat mendukung sifat dinamis tersebut. Demikian diharapkan
perancangan refunction container sebagai modular retail di Surabaya dapat menjadi
alternatif bangunan yang memiliki banyak kelebihan dan keuntungan bagi para
pengusaha terkait.
Biaya pembuatan container baru yang lebih murah dibandingkan dengan
pengiriman kembali ke negara asalnya menyebabkan banyak container menumpuk
di pelabuhan. Di lain sisi, container terbukti memiliki banyak keunggulan apabila
dimanfaatkan dengan tepat. Perancang sebagai seorang desainer melihat hal ini
sebagai peluang komersil dengan memanfaatkan kembali container tersebut menjadi
sebuah retail yang dapat mendukung perkembangan sektor produktif di dalam dunia
usaha.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana wujud penataan ruang luar bangunan Kendari City Walk dengan
Pemanfaatan Kontainer Bekas dengan pendekatan design City Walk?
2. Bagaimana merancang bangunan Kendari City Walk dengan Pemanfaatan
Kontainer Bekas?

3
C. Tujuan dan Sasaran
1. Tujuan
Menghasilkan rancangan bangunan Pusat Perbelanjaan Modern di Kota
Kendari sebagai tempat berbelanja dan sarana rekreasi yang bersuasana Citywalk
dengan mengunakan konteinr bekas.
2. Sasaran
a. Mengaplikasikan konsep city walk ke dalam bangunan melalui penataan
ruang luar yang berupa koridor terbuka sebagai penghubung beberapa
fungsi komersial dan ritel yang ada.
b. Mewujudkan rancangan pusat perbelanjaan modern yang dapat memenuhi
kebutuhan berbelanja dan ber-rekreasi wisatawan yang berkunjung ke Kota
Kendari dengan suasana city walk .
c. Mengolah tatanan ruang luar melalui desain pedestrian, taman, dan
furniturnya dengan menerapkan unsur-unsur yang membentuk suasana city
walk.

D. Batasan dan Lingkup pembahaan


Batasan dan lingkup proposal ditekankan pada penggunaan container bekas
pada Kendari City Walk dengan konseps city walk.

E. Metode Perancangan
1. Studi Literatur
Pengumpulan data dan pembelajaran dari sumber tertulis berupa buku, jurnal,
maupun internet sebagai landasan teori, standard dan studi kasus pada bangunan
dengan fungsi dan karakteristik yang serupa yang digunakan sebagai studi
banding.
2. Observasi Lapangan
Pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan langsung dan wawancara
yang berkaitan dengan pokok pembahasan, untuk mendapatkan gambaran dari

4
fasilitas dan aktivitas yang ada di dalam tempat kebugaran dan relaksasi di kota
kendari.
F. Sistematika Pembahasan

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi latar belakang penulisan mengenai permasalahan yang menyebabkan


perlu adanya Kendari City Walk dengan Pemanfaatan kontainer bekas di Kota
Kendari, permasalahan yang diangkat, tujuan, dan sasaran, lingkup pembahasan,
metode dan sistematika pembahasan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pembahasan tinjauan pustaka adalah tentang pengertian judul yang diambil,


tinjauan tentang Kendari City Walk dengan Pemanfaatan kontainer bekas di Kota
Kendari serta pembahasan mengenai pemanfaata kontainer bekas sebagai bangunan
yang memiliki fungsi dan karakteristik yang sama terhadap pusat perbelanjaan.

BAB III : TINJAUAN LOKASI


Pembahasan mengenai tinjauan lokasi yang berisi tentang gambaran umum
lokasi, potensi dan tata ruang kota kendari.

Anda mungkin juga menyukai