Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN BREBES

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SIRAMPOG
Jln. Raya Sirampog KM 09 Kec. Sirampog 52272
Email :Pusk.Sirampog@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SIRAMPOG


KABUPATEN BREBES
NOMOR : / / 2017

TENTANG
MANAJEMEN RESIKO KLINIS

PUSKESMAS SIRAMPOG

Menimbang : 1. Bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan


Puskesmas terhadap tuntutan masyarakat akan
pelayanan kesehatan yang lebih bermutu, perlu
disusun tentang penerapan Manajemen Resiko Klinis.
2. Bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas
ditetapkan Manajemen Resiko Klinis dengan
keputusan Kepala Puskesmas.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun


2004 tentang Praktik Kedokteran
2. Undang-undang Republik Indonesia no 36 tahun 2009
tentang kesehatan.
3. Undang-undang Republik Indonesia no 44 tahun
2009 tentang Rumah Sakit.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1691/Menkes/Per/VII/2011 Tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SIRAMPOG


TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS.
Kesatu : Penerapan Manajemen Resiko Klinis seperti tertera dalam
lampiran surat keputusan ini.
Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Sirampog
PadaTanggal :

Kepala Puskesmas Sirampog

IMAM TAUCHID
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA .
PUSKESMAS SIRAMPOG
NOMOR :
TANGGAL :

MANAJEMEN RESIKO KLINIS

A. Pendahuluan

Manajemen Resiko Klinis merupakan suatu upaya sistematis yang


dilakukan baik di rumah sakit maupun Puskesmas dalam rangka
mengurangi resiko akibat pelaksanaan pelayanan medic. Resiko Klinis
dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-
hal yang merugikan pasien, terkait dengan atau sebagai dampak asuhan
klsik yang diberikan kepadanya.

B. Tujuan
1. Meminimumkan terjadinya ‘medical error’,’ adverse events’, dan
‘harms’ pada pasien (membuat asuhan pasien lebih aman).
2. Meminimumkan kemungkinan terjadinya klaim da mengendalikan
biaya klaim yang harus menjadi tanggungan institusi (Mencegah
kerugian finansial bagi RS) dan dokter.

C. Sasaran
1. Puskesmas
2. Puskesmas Pembantu
3. Poskesdes/PKD
4. Posyandu

D. Tahapan Manajemen Resiko Klinis


1. Identifikasi resiko : keluhan pasien, klaim, incident report, audit
medic.
2. Pembahasan : Tim Manajemen Medik, Koordinator Pemegang
Program.
3. Kesimpulan : RCA: Tipe Medical Error, Sumber Medical Error, FMEA:
perbaikan prosedur, kebijakan, peraturan dll.
4. Tindak Lanjut.
E. Incident Report
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang
direncanakan atau secara normal seharusnya tidak terjadi dan
berdampak pada keselamatan pasien ( Patient Care and Ptient Safety)
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien
pada keadaan beresiko.
3. Pelaporan atas masalah/kejadian yang bertendensi/berpotensi
menghadapkan puskesmas terhadap tuntutan hokum.
4. Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera,
tetapi termasuk juga kejadian yg potensial menyebabkan cedera.
5. Pelaporan atas masalah/kejadian yang dapat dijadikan pelajaran
untuk meneliminasi atau menurunkan resiko.
6. Pelaporan masalah/kejadian yang mempunyai dampak terhadap
anggaran dan resiko ketersediaan keuangan, peralatan maupun
supplies.

F. Sumber Medical Report


1. Manusia:
a. Kelelahan
b. Kurang terlatih
c. Komunikasi yang buruk
d. Kekuasaan/pengendalian
e. Keterbatasan waktu
f. Poor judgment
g. Keragu-raguan
h. Logic error
i. Over confidence
2. Organisasi
a. Rancang bangun kerja
b. Perencanaan kebijakan
c. Adminidtrasi/ pembiayaan
d. Insentif/disinsentif/ kepemimpinan
e. Manajemen supplai
f. Supervisi/umpan balik
g. Ketidakjelasan tugas
h. Salah menempatkan personil
3. Teknikal
a. Poor automation
b. Peralatan yang buruk
c. Keterbatasan peralatan
d. Tidak memiliki decision support
e. Kompleksitas
f. Kurang integrasi
g. Terlalu banyak informasi
h. Tidakmenggunakan checklist

G. Tipe Medical Error


1. KEKELIRUAN KONSEP
a. Wrong Concept of Disease
b. Wrong Concept of Treatment
2. KEKELIRUAN DIAGNOSTIK
a. Misdiagnosis
b. Late diagnosis
c. Gagal melakukan prosedur diagnosis
d. Menggunakan prosedur yang usang
e. Gagal melakukan pemantauan dan follow-up
f. Hasil pemeriksaan penunjang
3. KEKELIRUAN TERAPI
a. Error melakukan tindakan medic
b. Error memberikan terapi
c. Error menetapkan dosis
d. Error menetapkan jenis obat
e. Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan
diagnostic sudah jelas
f. Melakukan tindakan medic yang tidak adekuat dan tidak ada
indikasi
g. Teknik yang keliru
4. KEKELIRUAN PENCEGAHAN
a. Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan.
b. tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapi
5. Lainnya
a. Gagal dalam berkomunikasi :
1) komukasi dengan pasien
2) komunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya.
b. Equipment failure
c. kegagalan system lainnya

H. Penutup
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran
mengenai penerapan Manajemen Resiko Klinis di Puskesmas Sirampog

Ditetapkan di : Sirampog
PadaTanggal :

Kepala Puskesmas Sirampog

IMAM TAUCHID

Anda mungkin juga menyukai