DI SUSUN OLEH
1. FARUK ABIDIN
KEPERAWATAN
2.7 Komplikasi..................................................................................................
PENDAHULUAN
Angina pectoris adalah suatu sindroma klinis yang ditandai dengan episode atau
paroksisma nyeri atau perasaan tertekan di dada depan, penyebab diperkirakan
berkurangnya aliran darah koroner, menyebabkan suplai oksigen ke jantung tidak
adekuat atau dengan kata lain, suplai kebutuhan jantung meningkat. Angina
biasanya diakibatkan oleh penyakit aterosklerotik dan 4actor selalu berhubungan
dengan sumbatan arteri koroner utama (Barbara C Long, 2006).
1.2 TUJUAN
1. Mengerti pengertian dari angina 6actor66.
2. Letak
Didalam rongga dada sebelah depan (kavum mediastrium anterior), sebelah kiri
bawah dari pertengahan rongga dada, diatas diagfragma dan pangkalnya terdapat
dibelakang kiri antara kota V dan VI dua jari dibawah papila mamae pada tempet
ini teraba adanya pukulan jantung disebut iktus kordis.
3. Ukuran
Ukuran jantung + sebesar genggaman tangan kanan dan beratnya kira – kira 250 –
300 gr
4. Lapisan
a. Endokardium
b. Miokardium
Miokardium merupakan lapisan inti dari jantung yang terdiri dari otot –
otot jantung, otot jantung ini membentuk bundalan – bundalan otot yaitu :
1) . Bundalan otot atria, yang terdapat dibagian kiri / kanan dan basis
c. Perikardium
d. Pergerakan Jantung
Dari simpul tewara rangsangan akan melalui bundel atrio ventrikuler (berkas
his) dan pada bagian cincin yaitu terdapat antar atrium dan ventrikel yang
disebut anulas fibrosus, rangsangan akan terhenti kira – kira 1/10 detik.
Seterusnya rangsangan tersebut akan diteruskan kabgian apeks kordis dan
melalui berkas purkinya di sebarkan ke seluruh dinding ventrikel dengan
demikian jantung berkontrksi.
Kalau kita bekerja maka jantung akan lebih cepat bekontraksi sehingga darah
lebih banyak dialirkan keseluruhan tubuh.Kerja jantung dapat diketahui dengan
jalan meemeriksa perjalan darah dalam arteri, oleh karen dinding arteri akan
mengembangkan jika ke dalamnya mengalir gelombang darah. Gelombang darah
ini menimbulkan denyutnya pada arteri. Sesui dengan kuncupnya jantung yang
disebut dennyut nadi atau pulse. Baik buruknya dan teratur tidaknya denyut nadi
tergantung dari kembang kempisnya jantung.
6. Siklus Jantung
dekstra menuju keparu – paru,. Mempunyai dua cabang yaitu dekstra dan
sinestra untuk paru – paru kanan dan kiri yang banyak mengandung CO2 di
dalam darahnya.
b. Vena pulmonalis, merupakan vena pendek yang membawa darah dari paru
paru masuk ke jantung bagian atrium sinistra. Di dalam berisi dalam yang
b. Arkus aurta, yaitu bagian aorta yang melengkung arah kekiri, di depan
trakea sedikit ke bawah sampai vena torakalis IV. Cabang – cabangnya :
Arteri brakia sefalika atau arteri anomina, Arteri subklavia sinistra dan
arteri karotis komunis sinistra.
c. Aorta desendens, bagian aorta yang menurun mulai dari vertebra torakalis
IV sampai vetebra lumbalis IV.
7. Bunyi Jantung
Bunyi jantung terdengar dua macam suara yaitu bunyi ritma disebabkan
menutupnya katup atrio ventrikel dan bunyi kedua karana menutupnya katup aorta
dan arteri pulmonar setelah kontraksi dari ventrikel. Bunyi pertama panjang yang
kedua pendek dan tajam.
8. Daya Pompa Jantung
Didalam jantung terdapat katup yang sangat penting artinya dalam susunan
peredaran darah dan pergerakan jantung manusia.
Angina pectoris adalah suatu syndrome yang ditandai dengan rasa tidak enak yang
berulang di dada dan daerah lain sekitarnya yang berkaitan yang disebabkan oleh
ischemia miokard tetapi tidak sampai terjadi nekrosis. Rasa tidak enak tersebut sering
kali digambarkan sebagai rasa tertekan, rasa terjerat, rasa kemeng, rasa terbakar, rasa
bengkak dan rasa seperti sakit gigi.Rasa tidak enak tersebut biasanya berkisar 1 – 15
menit di daerah retrosternal, tetapi dapat juga menjalar ke rahang, leher, bahu,
punggung dan lengan kiri.Walaupun jarang, kadang-kadang juga menjalar ke lengan
kanan.Kadang-kadang keluhannya dapat berupa cepat capai, sesak nafas pada saat
aktivitas yang disebabkan oleh gangguan fungsi akibat ischemia miokard (Sjaifoelah
Noor, 2010).
Angina pectoris adalah suatu sindroma klinis yang ditandai dengan episode atau
paroksisma nyeri atau perasaan tertekan didada depan, penyebab diperkirakan
berkurangnya aliran darah koroner, menyebabkan suplai oksigen kejantung tidak
adekuat atau dengan kata lain suplai kebutuhan jantung meningkat. Angina biasanya
diakibatkan oleh penyakit aterosklerotik dan 12actor selalu berhubungan dengan
sumbatan arteri koroner utama (Smaltzer, 2006).
Angina Pectoris adalah suatu sindroma klinis yang ditandai dengan episode atau
paroksisma nyeri atau perasaan tertekan di dada depan.(Brunner & Suddarth,
2005).
Angina Pektoris adalah suatu sindroma kronis dimana klien mendapat serangan
sakit dada yang khas yaitu seperti ditekan, atau terasa berat di dada yang
seringkali menjalar ke lengan sebelah kiri yang timbul pada waktu aktifitas dan
segera hilang bila aktifitas berhenti. (Prof. Dr. H.M. Sjaifoellah Noer, 1996 ).
2.4 TIPE SERANGAN
1). Sifat, tempat dan penyebaran nyeri dada dapat mirip dengan Angina
Pektoris stabil.
2). Adurasi serangan dapat timbul lebih lama dari Angina Pektoris stabil.
3). Pencetus dapat terjadi pada keadaan istirahat atau pada tigkat aktifitas
ringan.
1). Sakit dada atau nyeri timbul pada waktu istirahat, seringkali pagi hari.
dinding arteri menjadi lebih tebal dan kurang lentur dimana bahan lemak
terkumpul dibawah lapisan sebelah dalam dari dinding arteri.
Anemia berat
Artritis
Aorta Insufisiensi
Diet (hiperlipidemia)
Rokok
Hipertensi
Stress
Obesitas
Kurang aktifitas
Diabetes Mellitus
o Usia
o Jenis Kelamin
o Ras
o Herediter
Emosi
Stress
Terlalu kenyang
Banyak mero
2.6 Patofisiologi
oksigen jantung.
2. Pajanan terhadap dingin dapat mengakibatkan vasokontriksi dan
peningkatan
Penimbunan lemak (lipid) dan jaringan fibrous pada dinding arteri koroner
Ph sel menurun
Tekana jantung kiri, tekanan akhir 19actor191919 ventrikel kiri dan tekanan dan
paru-paru kiri meningkat
Nyeri
2.7 Komlikasi
Stres psikologis
Infark Miokard
Aritmia
Gagal jantung
Iskemia otot jantung akan 20actor nyeri dengan derajat yang bervariasi, mulai dari rasa
tertekan pada dada sampai nyeri hebat yang disertai dengan rasa takut atau rasa akan
menjelang ajal. Nyeri sangat terasa pada di daerah belakang sternum atas atau sternum
ketiga tengah (retrosentral).Meskipun rasa nyeri biasanya terlokalisasi, namun nyeri
tersebut dapat menyebar ke leher, dagu, bahu, dan aspek dalam ekstremitas atas.
Pasien biasanya memperlihatkan rasa sesak, tercekik, dengan kualitas yang terus
menerus. Rasa lemah di lengan atas, pergelangan tangan, dan tangan akan menyertai
rasa nyeri. Selama terjadi nyeri fisik, pasien mungkin akan merasa akan meninggal.
Karakteristik utama nyeri tersebut akan berkurang apabila 20actor presipitasinya
dihilangkan.
Kualitas nyeri seperti tertekan benda berat, seperti diperas, terasa panas, kadang-
kadang hanya perasaan tidak enak di dada (chest discomfort).
2.9 Pemeriksaan diagnostic
Elektrokardiogram
Pemeriksaan Laboratorium
Evaluasi
hasil yang diharapkan :
Bebas dari nyeri.
Menunjukkan penurunan kecemasan : memahami penyakit dan tujuan
perawatannya, mematuhi semua aturan medis, mengetahui kapan harus meminta
bantuan medis bila nyeri menetap.
Mematuhi program perawatan diri : menunjukkan pemahaman mengenai terapi
farmakologi, kebiasaan sehari-hari mencerminkan penyesesuaian gaya hidup pada
pasien angina.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari makalah yang telah dibuat maka dapat disimpulkan bahwa Angina Pektoris
merupakan nyeri dada sementara atau perasaan tertekan didaerah jantung. atau nyeri dada
yang disebabkan oleh tidak adekuatnya aliran oksigen terhadap miokardium. Angina
Pektoris merupakan suatu penyakit berbahaya yang timbul karena penyempitan arteri yang
menyalurkan darah ke otot-otot jantung.
3.2 Saran
1. Siswa - siswa diharapkan lebih memahami konsep dari penyakit angina pektoris
2. Sebagai dasar dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas.
3. Siswa - siswa harus mampu memberikan pengarahan dan motivasi pada keluarga
4. Dengan klien yang menderita angina pektoris.
DAFTAR PUSTAKA
Mary Baradero, Mary Wilfrid Dayrit, Yakobus Siswadi, 2008, Seri Asuhan
Keperawatan Kilen Gangguan Kardiovaskuler, Jakarta: EGC
http://samudra-fox.blogspot.com/2012/04/laporan-pendahuluan-angina-
pectoris.html
http://seputarsehat.com/asuhan-keperawatan-angina-pectoris
http://sistemkardiovaskular.blogspot.com/2009/01/penyakit-arteri-koronari.html