Di susun oleh
Pertama-tama kami panjatkan puja danpuji syukur atas rahmat dan ridho Allah
SWT, karena berkat rahmatNya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan selesai tepat waktu.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada GURU kami ibu widia selaku
guru biologi yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami yang selalu setia membantu
dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini.
Tiada gading yang tak retak.Makalah yang kami susun ini pun tak luput dari
kesalahan.Karena dari itu, kami memohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini
masih terdapat kekurangan.Kami meminta kritik dan saran dari pembaca demi
tercapainya makalah yang lebih sempurna lagi kedepannya.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................... ii
Pendahuluan
Pembahasan
Limbah medis identik dengan limbah yang dihasilkan institusi kesehatan seperti rumah
sakit. Padahal, tidak semua limbah yang dihasilkan rumah sakit merupakan limbah
medis. Berikut limbah yang dihasilkan rumah sakit:
Limbah umum: limbah yang tidak membutuhkan penanganan khusus atau tidak
membahayakan pada kesehatan manusia dan lingkungan misal bahan pengemas
Limbah patologis: terdiri dari jaringan-jaringan, organ, bagian tubuh, plasenta,
bangkai binatang, darah dan cairan tubuh
Limbah radioaktif: dapat berfase padat, cair atau gas yang terkontaminasi
dengan radionuklisida
Limbah kimiawi: dapat berupa padatan, cairan atau gas misalnya berasal dari
prosedur-prosedur medis. Pertimbangan terhadap limbah ini dapat ditinjau dari
sudut: toksik, korosif, mudah terbakar (flammable), reaktif (eksplosif, reaktif
terhadap air, dan shock sensitive), genotoxic (carcinogenic, mutagenic,
teratogenic dan lain-lain), misalnya obat-obatan cytotoxic. Limbah kimiawi
yang tidak berbahaya adalah seperti gula, asam- asam animo
Benda-benda tajam yang biasa digunakan dalam kegiatan rumah sakit: jarum
suntik, syring, gunting, pisau, kaca pecah, gunting kuku dan sebagainya yang
dapat menyebabkan orang tertusuk (luka) dan terjadi infeksi. Benda-benda ini
mungkin terkontaminasi oleh darah, cairan tubuh, bahan mikrobiologi atau
bahan citotoksik
Limbah farmasi (obat-obatan): obat-obatan dan bahan kimiawi yang
dikembalikan dari ruangan pasien isolasi, atau telah tertumpah, kadaluwarsa atau
terkontaminasi
Limbah citotoksik: bahan yang terkontaminasi atau mungkin terkontaminasi
dengan obat citotoksik selama peracikan, pengangkutan atau tindakan terapi
citotoksik
Kontainer di bawah tekanan: seperti yang digunakan untuk peragaan atau
pengajaran, tabung yang mengandung gas dan aerosol yang dapat meledak bila
diinsinerasi atau bila mengalami kerusakan karena kecelakaan, misalnya
tertusuk.
Limbah berpotensi menularkan penyakit (infectious): mengandung
mikroorganisme patogen yang bila terpapar dengan manusia akan dapat
menimbulkan penyakit. Misalnya jaringan dan stok dari agen-agen infeksi dari
ruang bedah, dari autopsi pasien yang mempunyai penyakit menular , dari pasien
yang diisolasi, atau materi yang berkontak dengan pasien (tabung, filter, serbet,
jarumsuntik, sarung tangan)
Limbah medis jika tidak tertangani dengan baik akan berdampak bagi manusia, mahluk hidup,
serta lingkungan di sekitar rumah sakit. Dampak tersebut antara lain:
1. Pengelolaan limbah medis yang kurang baik akan menyebabkan estetika lingkungan yang
kurang sedap dipandang sehingga mengganggu kenyamanan masyarakat
2. Pencemaran lingkungan
a. Pencemaran Air
Air yang tercemar menjadi tidak bermanfaat untuk keperluan rumah tangga
(misalnya air minum, memasak, mencuci), industri, pertanian (misalnya: air yang
terlalu asam/basa akan mematikan tanaman/hewan). Air yang telah tercemar oleh
senyawa organik maupun anorganik menjadi media berkembangnya berbagai
penyakit dan penularan langsung melalui air (misalnya Hepatitis A, Cholera,
Thypus Abdominalis, Dysentri, Ascariasis/Cacingan, dan sebagainya). Selain itu,
air tercemar dapat menjadi penyebab penyakit tidak menular, yang muncul
terutama karena air lingkungan telah tercemar oleh senyawa anorganik terutama
unsur logam (misalnya keracunan air raksa/merkuri).
b. Pencemaran Daratan
Pencemaran daratan pada umumnya berasal dari limbah padat yang dibuang atau
dikumpulkan di suatu tempat penampungan. Dampak pencemaran daratan dapat
secara langsung dan tidak langsung bagi kesehatan lingkungan sekitar. Dampak
pencemaran daratan yang secara langsung dirasakan adalah timbulnya bau busuk
karena degradasi limbah organik oleh mikroorganisme dan timbunan limbah padat
dalam jumlah besar yang akan menimbulkan kesan kumuh dan kotor, yang secara
psikis akan mempengaruhi penduduk di sekitarnya. Dampak tak langsung,
contohnya adalah tempat pembuangan limbah padat baik Tempat Pembuangan
Sementara (TPS) maupun Tempat Pembuangan Akhir (TPA) akan menjadi pusat
perkembangbiakan tikus dan serangga yang merugikan manusia seperti lalat dan
nyamuk. Penyakit-penyakit yang ditimbulkan dengan perantaraan tikus, lalat dan
nyamuk di antaranya adalah pest, kaki gajah, malaria, demam berdarah dan
sebagainya.
c. Pencemaran Udara
Selanjutnya, peraturan tentang limbah medis ini telah diatur pemerintah sebagai
berikut :
Limbah medis merupakan limbah yang dihasilkan dari kegiatan medis. Limbah
medis ini sangatlah berbahaya dan akan menimbulkan berbagai dampak negatif bila
tidak ditangani dengan baik. Berikut limbah yang dihasilkan rumah sakit, yaitu umum,
patologis, radioaktif, kimiawi, farmasi, citotoksik, dan infeksi.Sedangkan berikut
beberapa jenis limbah biomedis, yaitu human anatomical, tubuh hewan, laboratorium
mikrobiologi, dan benda tajam.Berdasarkan wujudnya limbah medis dibagi menjadi
dua, yaitu padat dan cair.
Jika penanganan rumah tangga hanya dibedakan dalam sampah organik dan
anorganik, atau sampah kering dan sampah basah, maka penanganan limbah medis
harus dibedakan kedalam tiga kelompok yaitu limbah cair, limbah infeksus dan limbah
noninfeksus.Limbah medis rumah sakit merupakan limbah B3 (Bahan Berbahaya
Beracun). Limbah rumah sakit jika tidak tertangani dengan baik akan berdampak bagi
manusia, mahluk hidup, serta lingkungan di sekitar rumah sakit. Dampak tersebut dapat
berupa pencemaran air, pencemaran daratan, serta pencemaran udara yang mengurangi
derajat kesehatan masyarakat.
Saat ini usaha rumah sakit dan pemerintah dalam upaya untuk menangani
limbah medis bermacam-macam bentuknya.Ada beberapa peraturan yang mengatur
pengelolaan limbah medis, diantaranya yaitu incinerator dan prisip 3R (Reuse, Recycle,
Recovery).Setiap limbah medis memiliki bahaya yang dapat menyerang pasien maupun
petugas medis itu sendiri.Sehingga petugas medis saat ini sudah dituntut untuk memiliki
pengetahuan yang cukup mengenai limbah medis, mulai dari jenisnya hingga
pengelolaannya. Seiring berkembangnya teknologi dan informasi, kesadaran para
petugas medis dalam menangani limbah medis pun harus kian meningkat.
DAFTAR ISI
http://www.anneahira.com/limbah-medis.htm
http://mariaroosmawarty.blogspot.com/2011/01/dampak-buruk-limbah-rumah-sakit-
bagi.html
http://www.scribd.com/doc/37312202/limbah-b3
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=jenis+limbah+medis&source=web&cd=19
&ved=0CFAQFjAIOAo&url=http%3A%2F%2Fxa.yimg.com%2Fkq%2Fgroups%2F27
209557%2F448086425%2Fname%2FTugas%2BB%2BB3%2BKelompok%2B5.docx&
ei=gsLkTouOHoXVrQfb3oT7Bw&usg=AFQjCNH4j4Ub5Rpk9L4O0mkWnBAQp4G9
qg
http://www.scribd.com/doc/49825062/limbah-medis
http://www.pikiran-rakyat.com/node/106511
http://www.scribd.com/doc/33519413/Limbah-Medis-Dan-Kesehatan
http://www.pikiran-rakyat.com/node/108707
http://www.proclean.co.id/index.php/cleaning-service-rumah-sakit
http://www.artikata.com/arti-338515-limbah.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Insinerasi