Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM LIMIA DASAR

KROMATOGRAFI

Dosen pembimbing

Nita Maria Rosiana,S.TP.M.SC

Di susun oleh:

Kelompok 2

1. Debbyana Rifka NurHidayati (G42192256)


2. Dian Puji Diarti (G42192257)
3. Vebbia Ainur Qoriah (G42192268)
4. Adwilia Khusnul Khotimah (G42192288)
5. Khalishah Nabilla Kusuma (G42192300)
6. Triksy Tiara Amanda (G42192312)
7. Dewi Handisca Raudatul Jannah (G42192323)
8. Dika Samudera Azranofrizal (G42192345)

PROGRAMSTUDIGIZIKLINIK

JURUSANKESEHATAN

POLITEKNIKNEGERIJEMBER
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang
Kromatografi mempunyai pemanfaatan yang leluasa, biasanya di pakai secara luas
untuk pemisahan analitik danpreparatif. Kromatografi analitik dapat dipakai pada tahap
permulaan umtuk semua cuplikan dan untuk kromatografi preparative dilakukan jika
diperlukan fraksi murni dari campuran.kromatografi dilakukan dengan cara mengotak ngatik
langsung beberapa contoh sifat umum dari molekul. Kromatografi merupakan metoda untuk
separasi dengan menyangkut suatu komponen, contoh membagikan komponen menjadi dua
tahap, yang salah satunya adalah keperluan selagi gerak yang lain. Dalam cairan kromtografi
sebuah campuran cairan akan pindah gerakan melalui cairan lain, suatu padat atau suatu gel.
Kromatografi lapis tipis dapat dilakukan dengan 2 tujuan, yang pertama metode untuk
mencapai hasil kuantitaf, kualitatif dan preparative. Dan yang kedua adalah untuk menjaki
system pelarut dan system penyangga yang akan dipakai dalam kromatografi kolom atau
kromatografi cair dalam kinerja tinggi(Gritter et al,1991).

1.2. Rumusan masalah


1. Jelaskan prinsip kerja kromatografi
2. Bagaimana fungsi kromatografi
3. Apa saja hasil yang di dapatkan dalam praktikum kromatografi

1.3. Tujuan
Mahasiswa mampu mengenali kromatografi lempeng tipis, menjelaskan prinsip kerja,
bagian dan fungsinya.
BAB II

METODOLOGI

A. Alat
1. Plat KLT
2. Kertas saring
3. Pipa kapiler
4. Chamber
5. Kaca

B. Bahan
1. Minyak kemiri
2. Klorofrom
3. Aseton
4. Asam format
5. Asam asetat glasial

C. Waktu dan Tempat

Kamis, 12 Desember 2019. Laboratoriun Analisis Gizi Klinik


D. Diagram Alir
Persiapan plat KLT

Pemberian garis 0,5-1cm dengan pensil

Pemberian sanpel dengan pipet


tetes

Pendiaman hingga kering

Pemasukan n-heksana 250ml

Pemasukan kedalam chamber

Dibiarkan hingga cairan naik

BAB IIIhasil
Pencatatan
BAB III
HASIL

No Perlakuan Warna RF
1 Aquades Tidak ada 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 2
= = 0,5
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 4 =
warna

2 Aseton Kuning pucat 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 2


= = 0,3
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 6

3 Metanol Tidak ada 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 2,5


= = 0.83
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 3
warna
BAB IV

PEMBAHASAN

Dalam percobaan kali ini digunakan kertas saring dalam medium penyerapan
larutan.Dengan metode ini pelarut maupun komponen akan teradsopbsi dan beregerak keatas
dengan gaya kapiler hingga memenuhi ujung bagian panjang dari kertas kromatografi tersebut.
Seluruh bentuk kromatografi memiliki fase diam dan fase gerak .Fase gerak mengalir melalui
fase diam dan membawa komponen-komponen dari campuran bersama-sama. Komponen-
komponen yang berbeda akan bergerak pada laju yang berbeda pula. Dari hasil percobaan
didapatkan jarak gerak pelarut dengan pada masing masing kertas. Namun pada saat percobaan
tidak muncul warna yang signifikan, bahkan tidak muncul warna sama sekali.

Percobaan dilakukan dengan 3 perlakuan. Langkah yang dilakukan adalah kertas saring
dipotong dengan ukuran 5x7cm dan diberi batas pada ujung atas dan bawah sebesar 1cm.
Setelah itu ditetesi dengan minyak dan dibiarkan mengering, kertas saring di celupkan pada
masing masing larutan sesuai batas. Pada perlakuan pertama menggunakan aquades hasil yang
didapat tidak ada perubahan warna dan niali Rf yang didapat adalah 0,5. Pada perlakuan kedua
menggunakana aseton dimana terdapat sedikit warna kuning pucat pada kertas saring dan nilai
Rf yang didapat 0,3. Pada percobaan terakhir menggunakan metanol dan hasilnya sama dengan
aquades tidak dihasilkan warna dan nilai Rf yang yang didapat 0,83.

Kromatografi juga diaplikasikan dalam dunia gizi yaitu dalam mengidentifikasi vitamin
dalam suatu makanan, standarisasi beta karoten, mengetahui warna sintetik pada makanan
salah satunya saus, dan identifikasi natrium pada minuman sirup.

Dalam percobaan kali ini digunakan kertas saring dalam medium penyerapan
larutan.Dengan metode ini pelarut maupun komponen akan teradsopbsi dan beregerak keatas
dengan gaya kapiler hingga memenuhi ujung bagian panjang dari kertas kromatografi tersebut.
Seluruh bentuk kromatografi memiliki fase diam dan fase gerak .Fase gerak mengalir melalui
fase diam dan membawa komponen-komponen dari campuran bersama-sama. Komponen-
komponen yang berbeda akan bergerak pada laju yang berbeda pula. Dari hasil percobaan
didapatkan jarak gerak pelarut dengan pada masing masing kertas. Namun pada saat percobaan
tidak muncul warna yang signifikan, bahkan tidak muncul warna sama sekali.
Kromatografi merupakan suatub teknik pemisahan campuran yang berdasrkan
perbedaan kecepatan komponen yang merambat dalam medium tertentu. Istilah kromatografi
berasal dari gabungan kata yaitu “chroma” yang memiliki arti warna dan “graphein” yang
artinya menuliskan.

Prinsip kerja pemisahannya yaitu dengan adanya distribusi komponen-komponen


dalam fase diam dan fase gerak berdasarkan perbedaan fisik sifat komponen yang akan
dipisahkan.

Kromatografi dapat digunakan untuk beberapa analisa kuantitatif dan kualitatif. Semua
cara kerja kromatografi menggunakan dua fase yaitu fase diam (stationer) dan fase gerak (
mobile).

Persyaratan utama kromatografi adalah :

• Ada fase diam dan fase gerak. Fase diam tidak boleh bereaksi dengan fase gerak.
• Komponen sampel harus benar-benar larut dalam fase gerak dan berinteraksi dengan
fase diam.
• Fase gerak harus mengalir melewati fase diam. Sedangkan fase diam harus terikat kuat
di posisinya.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kromatografi lapisan tipis (KLT) adalah suatu teknik kromatografi yang digunakan
untuk memisahkan campuran yang tidak volatil. Kromatografi lapisan tipis dilakukan pada
selembar kaca, plastik, atau aluminium foil yang dilapisi dengan lapisan tipis bahan adsorben,
biasanya silika gel, aluminium oksida, atau selulosa. Lapisan tipis adsorben diketahui
sebagai fasa stasioner (atau fasa diam). prinsip kerja kromatografi kertas adalah pelarut
bergerak lambat pada kertas, komponen-komponen bergerak pada laju yang berbeda dan
campuran dipisahkan berdasarkan pada perbedaan bercak warna.

5.2 Saran

Yang perlu diperhatikan saat praktikum agar lebih teliti untuk mendapatkan hasil
yang benar dan akurat, saat melakukan praktikum juga harus berhati-hati dengan bahan yang
berbahaya agar tidak terkena ke tubuh kita dan orang lain. Kami berharap dengan adanya
praktikum dan laporan dapat memberi manfaat dan pengetahuan pada kita semua
DAFTAR PUSTAKA

http://jurnal.lapan.go.id/index.php/berita_dirgantara/article/viewFile/225/195
Rahmawati, Fitria. 2015. Penggunaan Kromatografi Lapis Tipis (KLT).
Maulana Malik Ibrohim Malang
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai