Anda di halaman 1dari 9

http://alfinsonkatiandagho.blogspot.com/2013/05/malakah-enzim-dan-koenzim.

html

malakah enzim dan koenzim

Bab I
a. Latar belakang
Dalam membicarakan tubuh manusia maka manusia tidak akan lepas dari namanya makanan,
makanan tersebut dihasilkan dari bahan mentah menjadi makanan yang diproses dengan cara
dimasak, ataupun dimakan sacara mentah, makanan yang dimakan tersebut tidak hanya dimakan
begitu saja lalu masuk kedalam tubuh, melainkan makanan yang dimakan tersebut akan diproses
oleh tubuh dengan cara metabolisme.
Metabolisme adalah dimana makan yang dimakan kemudian dicernah oleh organ tubuh
manusia sehinggah makanan tersebut bermanfaat bagi tubuh manusia, didalam metabolisme
makanan dalam tubuh tersebut dibantu oleh Enzim ataupun Koenzim.
Dengan penjelasan diatas, makalah yang dibuat ini akan membahas tentang metabolisme
tubuh yang dibantu oleh Enzim dan Koenzim.

b. Pokok pembahasan

1. Apa yang dimaksud dengan Enzim dan Koenzi ?


2. Apa saja fungsi dari Enzim dan Koenzim ?
3. Apa saja penggolangan dari Enzim dan Koenzim ?
4. Apa faktor yang mempengaruhi cara kerja dari Enzim dan Koenzim?

c. Tujuan
Agar bisa memahami apa yang dimaksud dengan enzim dan koenzim serta fungsi,
penggolongan, serta faktor yang mempengaruhi enzim dan koenzim.

Bab II

1. Pengartian Enzim dan Koenzim

a. Pengartian Enzim
Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolisme makhluk hidup.
Enzim berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup,
tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi
Enzim berperan secara lebih spesifik dalam hal menentukan reaksi mana yang akan
dipacu dibandingkan dengan katalisator anorganik sehingga ribuan reaksi dapat berlangsung
dengan tidak menghasilkan produk sampingan yang beracun.
Enzim terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim adalah bagian enzim yang
tersusun atas protein. Gugus prostetik adalah bagian enzim yang tidak tersusun atas protein.
Gugus prostetik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu koenzim (tersusun dari bahan organik)
dan kofaktor (tersusun dari bahan anorganik).

b. Pengertian Koenzim
Pengertian dan definisi Koenzim. Koenzim adalah ko-faktor yang berupa molekul
organik kecil yang merupakan bagian enzim yang tahan panas, mengandung ribose dan fosfat,
larut dalam air dan bisa bersatu dengan apoenzim membentuk holoenzim. Koenzim yang
membentuk ikatan sangat erat baik secara kovalen maupun non kovalen dengan apoenzim di
sebut gugus prostetik.

2. Fungsi dan cara Kerja Enzim dan koEnzim

a. Fungsi Enzim
Fungsi dan Cara Kerja Enzim - Di dalam reaksi kimia, antara suatu bahan (zat, unsur,
molekul atau senyawa) yang satu dapat mengadakan reaksi dengan bahan (zat, unsur, molekul
atau senyawa) yang lain sehingga dihasilkan suatu senyawa yang baru. Hal tersebut terjadi di
dalam proses metabolisme, sehingga dihasilkan bahan yang diperlukan untuk tubuh. Dalam
proses actore tersebut, tentunya diperlukan waktu tertentu untuk dapat mengubah bahan baku
menjadi bahan yang baru (produk).

Selama terjadi reaksi kimia tersebut, diperlukan adanya suatu bahan yang berperan dalam
mengatur waktu untuk terjadinya reaksi yaitu enzim. Enzim tersebut diperlukan untuk
mempercepat terjadinya reaksi kimia (katalis), sehingga enzim disebut sebagai katalisator. Enzim
yang berperan untuk mempercepat reaksi kimia dalam actore suatu actor hayati atau actore
disebut sebagai biokatalisator. Molekulmolekul yang dikatalis oleh enzim dinamakan substrat.

Reaktan memerlukan actor (panas) untuk memutuskan ikatanikatan antar atomnya, sehingga
atom-atom tersebut dapat membentuk ikatan baru (produk). Energi bebas yang diperlukan untuk
memutuskan ikatan ini disebut actor aktivasi (EA), sedangkan perbedaan antara actor bebas
produk dengan actor bebas reaktan disimbolkan dengan ΔG.

b. Fungsi ko enzim

Selain itu koenzim juga berfungsi untuk menentukan sifat dari suatu reaksi dan dapat
bertindak sebagai actore actore dari satu enzim ke enzim yang lain. Contoh koenzim adalah
NADH, NADP dan actore trifosfat.

Koenzim merupakan komponen penting dari enzim yang diperlukan untuk setiap reaksi
actore dalam tubuh kita. Koenzim sering di identikan sebagai vitamin karena banyak koenzim
ditemukan dalam bentuk actore vitamin B seperti Niacin, Tiamin, Riboflavin, dl. Koenzim
berikatan dengan enzim membentuk holoenzim. Koenzim juga membentuk molekul lain dalam
sel yang menjadi sumber actor Sel. Energi sell dibutuhkan molekul-molekul sel untuk melakukan
fungsi-fungsi khusus. Contoh dari salah satu fungsi koenzim bagi tubuh adalah retensi memori.
Tanpa koenzim, tubuh manusia tidak bekerja dan semua proses sel berhenti

Reaksi kimia yang dikatalis oleh enzim, menunjukkan bahwa reaksi tersebut membutuhkan
actor untuk reaksi lebih sedikit actore reaksi yang tidak dikatalis oleh enzim. Oleh karena itu,
enzim berperan penting dalam menurunkan actor aktivasi untuk memulai suatu reaksi, sehingga
reaksi dapat berjalan sangat cepat, efisien, dan tidak menimbulkan suhu yang tinggi. Perhatika
3. Penggolongan Enzim dan Koenzim

a. Penggolongan Enzim
Enzim dapat digolongkan berdasarkan tempat bekerjanya, substrat yang dikatalisis, daya
katalisisnya, dan cara terbentuknya.

1. Penggolongan enzim berdasarkan tempat bekerjanya :


F. Endoenzim
Endoenzim disebut juga enzim intraseluler, yaitu enzim yang bekerjanya di dalam sel.
Umumnya merupakan enzim yang digunakan untuk proses sintesis di dalamsel dan untuk
pembentukan actor (ATP) yang berguna untuk proses kehidupan sel,actor dalam proses respirasi.

B. Eksoenzim
Eksoenzim disebut juga enzim ekstraseluler, yaitu enzim yang bekerjanya di luar sel.
Umumnya berfungsi untuk “mencernakan” substrat secara hidrolisis, untuk dijadikan molekul
yang lebih sederhana dengan BM lebih rendah sehingga dapat masuk melewati actore sel. Energi
yang dibebaskan pada reaksi pemecahan substrat di luar sel tidak digunakan dalam proses
kehidupan sel.

2. Penggolongan enzim berdasarkan daya katalisis


G. Oksidoreduktase
actore mengkatalisis reaksi oksidasi-reduksi, yang merupakan pemindahan actore, actore
atau oksigen. Sebagai contoh adalah enzim actore transfer oksidase dan actore peroksidase
(katalase). Ada beberapa macam enzim electron transfer oksidase, yaitu enzim oksidase,
oksigenase, hidroksilase dan dehidrogenase.

B. Transferase
Transferase mengkatalisis pemindahan gugusan molekul dari suatu molekul ke molekul
yang lain. Sebagai contoh adalah beberapa enzim sebagai berikut:
1. Transaminase adalah transferase yang memindahkan gugusan amina.

2. Transfosforilase adalah transferase yang memindahkan gugusan fosfat.

3. Transasilase adalah transferase yang memindahkan gugusan asil.

C. Hidrolase
actore mengkatalisis reaksi-reaksi hidrolisis, dengan contoh enzim adalah:
1. Karboksilesterase adalah hidrolase yang menghidrolisis gugusan ester karboksil.

2. Lipase adalah hidrolase yang menghidrolisis lemak (ester lipida).

3. Peptidase adalah hidrolase yang menghidrolisis protein dan polipeptida.

D. Liase
actore berfungsi untuk mengkatalisis pengambilan atau penambahan gugusan dari suatu
molekul tanpa melalui proses hidrolisis, sebagai contoh adalah:
1. L malat hidroliase (fumarase) yaitu enzim yang mengkatalisis reaksi pengambilan air dari malat
sehingga dihasilkan fumarat.

2. Dekarboksiliase (dekarboksilase) yaitu enzim yang mengkatalisis reaksi pengambilan gugus


karboksil.

E. Isomerase
Isomerase meliputi enzim-enzim yang mengkatalisis reaksi isomerisasi, yaitu:
2. Rasemase, merubah l-alanin D-alanin
3. Epimerase, merubah D-ribulosa-5-fosfat D-xylulosa-5-fosfat
4. Cis-trans isomerase, merubah transmetinal cisrentolal
5. Intramolekul ketol isomerase, merubah D-gliseraldehid-3-fosfat dihidroksi aseton
fosfat
6. Intramolekul transferase atau mutase, merubah metilmalonil-CoA suksinil-CoA

F. Ligase
actore mengkatalisis reaksi penggabungan 2 molekul dengan dibebaskannya molekul
pirofosfat dari nukleosida trifosfat, sebagai contoh adalah enzim asetat=CoASH ligase yang
mengkatalisis rekasi sebagai berikut:
Asetat + CoA-SH + ATP Asetil CoA + AMP + P-P

b. Koenzim

a. koenzim 1
Tersusun dari satu molekul beta asam molekul nikotinamida, satu molekul adenine dan 2
molekul pentose serta 2 molekul asam phospat. Koenzim ini dikenal juga sebagai
kodahidrogenese 1 atau kozimase. Dalam ilmu kimia dikenal sebagai DPN( diphosphopyridine
nucleotide). Dan pada umunya terdapat pada sel hidup.

b. Koenzim 2
Dikenal sebagai kodehidrogenese II atau kozimase II. Fungsinya sama dengan koenzim I
dan hanya berbeda dalam kandungan molekul asam sulfatnya. Pada koenzim I tersapat 2 molekul
asam phosfat sedangkan pada koenzim II terdapat 3 molekul asam phospat. Fugnsi koenzim
dalam suasana anaerob sebagai dehidrogenase yang menerima atom H atau sebagai aksepto H

4. Faktor yang mempengaruhi Enzim dan ko Enzim

a. Suhu
Enzim terdiri atas molekul-molekul protein. Oleh karena itu, enzim masih tetap mempuyai
sifat protein yang kerjanyas dipengaruhi oleh suhu. Enzim dapat bekerja optimum pada kisaran
suhu tertentu, yaitu sekitar suhu 400 C. Pada suhu 00 C, enzim tidak aktif. Jika suhunya
dinaikkan, enzim akan mulai aktif. Jika suhunya dinaikkan lebih tinggi lagi sampai batas sekitar
40 – 500 C, enzim akan bekerja lebih aktif lagi. Namun, pemanasan lebih lanjut membuat enzim
akan terurai atau terdenaturasi seperti halnya protein lainnya. Pada keadaan ini enzim tidak dapat
bekerja.

 Enzim tidak aktif pada suhu kurang daripada 0oC.


 Kadar tindak balas enzim meningkat dua kali ganda bagi setiap kenaikan suhu 10oC.
 Kadar tindak balas enzim paling optimum pada suhu 37oC. Enzim ternyahasli pada suhu tinggi
iaitu lebih dari 50oC.

b. Derajat Keasaman (pH)


Enzim bekerja pada pH tertentu, umumnya pada netral, kecuali beberapa jenis enjim yang
bekerja pada suasana asam atau suasana basa. Jika enzim yang bekerja optimum pada suasana
netral ditempatkan pada suasana basa ataupun asam, enzim tersebut tidak akan bekerja atau
bahkan rusak. Begitu juga sebaliknya, jila suatu enzim bekerja optimal pada suasana basa atau
asam tetapi ditempatkan pada keadaan asam atau bas, enzimtersebut akan rusak.
Sebagai contohnya, enzim pepsin yang terdpat di dalam lambung, efektif bekerja pada pH
rendah.
 Setiap enzim bertindak paling cekap pada nilai pH tertentu yang disebut sebagai pH optimum.

 pH optimum bagi kebanyakan enzim ialah pH 7.

 Terdapat beberapa pengecualian, misalnya enzim pepsin di dalam perut bertindak balas paling
cekap pada pH 2, sementara enzim tripsin di dalam usus kecil bertindak paling cekap pada pH 8.

c. Inhibitor
Hal lain yang mempengaruhi kerja enzim adalah feed back inhibitor. Feed back inhibitor
adalah keadaan pada saat substansi hasil (produk) kerja enzim yang terakumulasi dalam jumlah
yang berlebihan akan menghambat kerja enzim yang bersangkutan.

1. Inhibitor Kompetisi
Pada inhibitor kompetisi terjadi penambahan substrat dapat mengurangi daya hambatnya,
karena inhibitor bersaing dengan substrat untuk mengikta bagian aktif enzim. Misalnya enzim
suksinat dehidrogenase yang berfungsi mengkatalisis reaksi oksidasi asam uksinat menjadi
fumarat, jika dalam proses ini dutambahkan asam malonat, maka enzim suksinat dehidrogenase
akan menurun aktivitasnya.
Tetapi jika diberikan lagi asam suksinat sebagai substrat reaksi akan normal kembali. Sehingga
aktivitas inhibitor ini sangat bergantung pada konsentrasi inhibitor, konsentrasi substrat, dan
aktivitas actore inhibitor dan substrat.

2. Inhibitor Nonkompetisi
Inhibitor nonkompetisi pengauhnya tdak dapat dihilangkan dengan adanya penambahan
substrat lain, dimana inhibitor ini akan berikatan dengan permukaan enzim tanpa lepas dan
lokasinya tidak dapat diganti oleh substrat. Sehingga daya kerja inhibitor sangat tergantung dari
konsentrasi inhibitor dan aktivitas inhibitor terhadap enzim.

d. Konsentrasi Substrat
Mekanisme kerja enzim juga ditentukan oleh jumlah atau konsentrasi substrat yang tersedia.
Jika jumlah substratnya sedikit, kecepatan kerja enzim juga rendah. Sebaliknya, jika jumlah
substrat yang tersedia banyak, kerja enzim juga cepat. Pada keadaan substrat berlebih, kerja
enzim tidak sampai menurun tetapi konstan.
 Pada kepekatan substrat rendah, bilangan molekul enzim melebihi bilangan molekul substrat.
Oleh itu,Cuma sebilangan kecil molekul enzim bertindak balas dengan molekul substrat.

 Apabila kepekatan substrat bertambah, lebih molekul enzim dapat bertindak balas dengan
molekul substrat sehingga ke satu kadar maksimum.

 Penambahan kepekatan substrat selanjutnya tidak akan menambahkan kadar tindak balas kerana
kepekatan enzim menjadi actor pengehad

e. Konsentrasi enzim
Agar reaksi berjalan optimum, maka perbandingan jumlah antara enzim dan zubstrat harus
sesuai. Jika enzim terlalu sedikit dan substrat terlalu banyak reaksi akan berjalan lambat bahkan
ada substrat yang tidak terkatalisasi . semakin banyak enzim, reaksi akan semakin cepat.

Bab III
a. Kesimpulan

Enzim dan koenzim adalah protein yang terkandung dalam tubuh manusia yang
fungsinya adalah untuk mempercepat metabolisme reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh,
Enzim dan koenzim tersebut dapat digolongkan berdasarkan:
1. Enzim digolongkan berdasarkan tempat bekerjanya
2. Enzim digolongkan berdasarkan dayakatalisnya.
Sedangakanm koenzim digolonkan dengan ;
1. Koenzim 1
2. Koenzim 2
Enzim dan koenzim tersebut dapat mengalami hambatan dalam proses kejanya, yang dapat
mempengaruhi cara kerja Enzim dan koenzim adalah:
1. Suhu
2. Derajat keasaman (pH)
3. Inhubator
4. Konsetrasi substrat
5. Konsentrasi enzim

Sumber:
http://aagunberbagi.blogspot.com/2011/12/enzim.html
http://www.kamusq.com/2012/09/koenzim-adalah-pengertian-dan-definisi.htmls
http://belajar-indah.blogspot.com/2009/08/pengertian-enzim.html
http://rikihidayathidayat.blogspot.com/2012/06/makalah-enzim.html
makalah enzim dan koenzim

Anda mungkin juga menyukai