PENDAHULUAN
Tulang adalah jaringan yang terstrukutr dengan baik dan mempunyai lima
fungsi utama, yaitu :1
Lempeng epifisis merupakan suatu diskus tulang rawan yang terletak diantara
epifisis dan metafisis. Fraktur lempeng epifisis merupakan 1/3 dari seluruh fraktur
pada anak-anak. Tulang rawan lempeng epifisis lebih lemah daripada tulang lain.
Daerah yang paling lemah dari lempeng epifisis adalah zona transformasi tulang
rawan pada daerah hipertrofi dimana biasanya terjadi garis fraktur disebabkan oleh
meningkatnya aktfifitas metabolik dan berkurangannya suplai darah 1,4
ANATOMI
Struktur tulang pada anak-anak mengandung banyak air dan sedikit mineral
dibanding orang dewasa muda. Oleh karena itu ,tulang pada anak-anak elastisitasnya
kurang (sedikit rapuh). Tulang epifisis mempunyai sturktur kartilago yang unik dan
ketebalan yang bervariasi, tergantung dari umur penderita dan lokal epifisis.
Perisosteum pada anak-anak mempunyai struktur fibrosa yang tebal ( sampai
beberapa millimeter).2
Selanjutnya ,tulang terdiri atas kompak pada bagian luar yang disebut dengan
korteks dan bagian dalam yang bersifat spongiosa berbentuk trabekula dan luarnya
dilapisi periosteum.
Tulang rawan (kartilago) lempeng epifisis tidak sama dengan tulang rawan
hialin dan tulang rawan artikuler oleh karena tulang rawan lempeng epifisis
mempunyai struktur pembuluh darah , zona-zona susunan biokimia sehingga
memberikan gambaran matriks yang unik.
EMBRIOLOGI
Pertumbuhan intertisial tidak dapat terjadi di dalam tulang, oleh karena itu
pertumbuhan intertisial terjadi melalui proses osifikasi endokondral pada tulang
rawan. Ada dua lokasi petumbuhan tulang rawan pada tulang panjang, yaitu :
1. Tulang rawan artikuler terjadi pada daerah tulang rawan artikuler dan
merupakan tempat satu-satunya bagi tulang untuk bertumbuh pada daerah epifisis.
Pada tulang pendek, pertumbuhan tulang dapat terjadi pada seluruh daerah tulang
2. Tulang rawan lempeng epifisis memberikan kemungkinan metafisis dan
diafisis untuk bertumbuh memanjang. Pada daerah pertumbuhan ini, terjadi
keseimbangan antara dua proses, yaitu :
• Proses kalsifikasi. Kematian dan penggantian tulang rawan pada daerah permukaan
metafisis terjadi melalui proses osifikasi endokondral.
Remodeling Tulang
Selama pertumbuhan memanjang tulang, maka daerah metafisis mengalami
remodeling (pembentukan) dan pada saat yang bersamaan epifisis menjauhi batang
tulang secara progresif. Remodeling tulang terjadi sebagai hasil proses antara deposisi
dan resoprsi osteoblastik secara bersamaan.
Proses remodeling tulang berlangsung sepanjang hidup, dimana anak-anak
dalam masa pertumbuhan terjadi keseimbangan yang positif sedangkan pada orang
dewasa terjadi keseimbangan yang negative. Remodeling juga terjadi setelah
penyembuhan suatu fraktur. Pada fase awal perkembangan tulang embrio ( pada
mingguke-3 dan ke-4), terbentuk tiga lapisan germinal yaitu ektoderm, mesoderm,
dan endoderm. Lapisan ini merupakan jaringan yang bersifat multipotensial serta akan
membentuk mesenkim yang kemudian berdiferensiasi membentuk jaringan tulang
rawan. Pada minggu kelima perkembangan embrio terbnetuk tonjolang anggota gerak
(limb bud) yang didalamnya terdapat juga sel mesoderm yang kemudian akan berubah
menjadi masenkim yang merupakan bakal terbentuknya tulang dan tulang rawan.
Pada minggu keenam perkembangan embrio mesenkim yang kemudian
berdiferensiasi untuk membentuk kartilago pada bakal tulang. Kartilago terbentuk dari
sebagian pertumbuhan intersisial dan sebagian dari pembentukan sel-sel baru
permukaan (pertumbuhan tambahan) dari lapisan dalam perikondrium. Setelah
minggu ketujuh perkembangan embrio, sel kartilago terdapat dalam model hipertrofi
dengan bentuk longitudinal. Proses penggantian kartilago menjadi tulang disebut
sebagai endokhondral ossifikasi dan ini hanya terjadi pada bentuk kapiler.2
a. Zona pertumbuhan
Pada zona ini terdapat lapisan germinal yang merupakan daerah intersisial,
yang melekat pada epifisis dengan sel-sel kondrosit muda serta pembuluh darah halus.
Juga terdapat lapisan proliferasi yang merupakan daerah intersisial yang paling aktif
dalam zona ini dan lapisan palisade disebelah dalam dari lapisan proliferasi.
Pada zona ini terdapat lapisan hipertrofi, kalsifikasi dan degenerasi yang
merupakan daerah tulang rawan yang mengalami maturasi. Zona ini diperkuat dengan
proses mineralisasi tetapi zona ini lebih rapuh atau lemah dibanding dengan zona
pertumbuhan. Pada zona inilah lebih sering terjadi fraktur epifisis.
c. Zona osifikasi
Zona osifikasi daerah yang tipis dengan sel-sel kondrosit yang telah mati
akibat kalsifikasi matriks.