PENDAHULUAN
Electronic Medical Record atau biasa disingkat menjadi EMR adalah berkas
yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan
kesehatan. Permenkes No. 269 Tahun 2008 menyebutkan bahwa EMR miliki 5
manfaat, yaitu sebagai dasar pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien, bahan
pembuktian dalam perkara hukum, bahan untuk kepentingan penelitian, dasar
pembayaran biaya pelayanan kesehatan dan bahan untuk menyiapkan statistik
kesehatan. Catatan ini berguna untuk menilai akreditasi pelayanan kesehatan di
sebuah rumah sakit atau pun di sebuah negara. Mengingat pentingnya peran EMR,
maka hal ini lah yang terus memacu perkembangan manajemen EMR.
Berdasarkan perkembangannya EMR memiliki dua jenis, yaitu konvensional
dan elektronik. Jenis konvensional merupakan jenis yang masih banyak
dipergunakan di setiap rumah sakit seperti pencatatan secara langsung oleh tenaga
kesehatan. Sedangkan jenis elektronik merupakan sistem pencatatan informasi
dengan menggunakan peralatan yang modern seperti komputer atau alat elektronik
lainnya.
Rekam medik dalam bentuk kartu (konvensional) sudah jauh dari memadai.
Lebih sering, kartu rekam medik tersebut terlalu tebal, tidak terorganisasi secara
rapi, bahkan tidak terbaca; catatan kemajuan, laporan konsultan, hasil radiologi dan
catatan perawat bercampur-aduk. Dalam kasus ini kartu rekam medik justru tidak
mempermudah pelayanan. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) yang melanda dunia telah berpengaruh besar bagi perubahan
pada semua bidang, termasuk bidang kesehatan. Hal ini sesuai dengan program
yang dicanangkan oleh pemerintah seperti tertuang dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJMN) 2004 – 2009 yang menjelaskan bahwa “Arah
kebijakan peningkatan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi difokuskan
pada empat bidang prioritas, antara lain pengembangan teknologi dan informasi dan
pengembangan teknologi kesehatan dan obat-obatan.
Aspek kerahasiaan dan keamanan dokumen rekam medik yang selama ini
menjadi kekuatiran banyak pihak dalam penggunaan EMR pun sebenarnya telah
diatur di UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE dalam pasal 16. Dengan
kemajuan teknologi, tingkat kerahasiaan dan keamanan dokumen elektronik terus
semakin tinggi dan aman2. Kebutuhan penggunaan rekam medik untuk penelitian,
pendidikan, penghitungan statistik, dan pembayaran biaya pelayanan kesehatan
lebih mudah dilakukan dengan EMR karena isi EMR dapat dengan mudah
diintegrasikan dengan program/software sistem informasi RS/klinik/praktik,
pengolahan data, dan penghitungan statistik yang digunakan dalam pelayanan
kesehatan, penelitian, dan pendidikan tanpa mengabaikan aspek kerahasiaan3.
EMR memang telah memiliki dasar hukum yang kuat dengan adanya
Permenkes No. 269 Tahun 2008 dan Undang Undang Republik Indonesia Nomor
11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Namun, masih belum
ada peraturan yang mengatur secara khusus tentang teknis pelaksanaan EMR.
Selain itu, aspek finansial dan kesiapan pengguna, dalam hal ini adalah tenaga
medik, menjadi alasan utama yang menjadikan EMR masih sulit diterapkan di tiap
rumah sakit. Sekilas tampak banyak sekali kelebihan dari EMR, begitu pun dengan
kekurangannya.
2
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja alasan yang mengharuskan rekam medik konvensional diubah
menjadi Electronic Medical Record?
2. Bagaimana teknis dari penyelenggaraan Electronic Medical Record?
3. Mungkinkah Electronic Medical Record dapat diimplementasikan
segera di tiap rumah sakit di Indonesia?
1.3 TUJUAN
Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian dari Electronic Medical Record.
2. Mengetahui komponen dari Electronic Medical Record.
3. Mengetahui manfaat dari Electronic Medical Record.
4. Mengetahui tata cara penyelenggaraan Electronic Medical Record.
5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan Electronic Medical Record.
6. Mengetahui aspek hukum dari Electronic Medical Record.
7. Megetahui jalannya penerapan dari rumah sakit yang telah
mengimplementasikan Electronic Medical Record.
8. Mengetahui tantangan dan peluang dalam penggunaan sistem
pencatatan rekaman medik secara digital.
1.4 MANFAAT
Adapun manfaat dari penulisan Makalah ini antara lain:
1. Makalah ini dapat dijadikan informasi dan rujukan untuk melakukan
penelitian atau pemaparan Makalah selanjutnya.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
Isi Rekam Medis merupakan catatan keadaan tubuh dan kesehatan, termasuk
data tentang identitas dan data medis seorang pasien. Secara umum isi Rekam
Medis dapat dibagi dalam dua kelompok data yaitu:
1. Data medis atau data klinis
Yang termasuk data medis adalah segala data tentang riwayat penyakit, hasil
pemeriksaan fisik, diagnosis, pengobatan serta hasilnya, laporan dokter, perawat,
hasil pemeriksaan laboratorium, ronsen dsb. Data-data ini merupakan data yang
bersifat rahasia (confidential) sehingga tidak dapat dibuka kepada pihak ketiga
tanpa izin dari pasien yang bersangkutan kecuali jika ada alasan lain berdasarkan
peraturan atau perundang-undangan yang memaksa dibukanya informasi tersebut.
2. Data sosiologis atau data non-medis
Yang termasuk data ini adalah segala data lain yang tidak terkait langsung
dengan data medis, seperti data idetitas, data sosial ekonomi, alamat dsb. Data ini
oleh sebagian orang dianggap bukan rahasia, tetapi menurut sebagian lainnya
merupakan data yang juga bersifat rahasia (confidential).
4
Penyelenggaraan Rekam Medis
Penyelenggaraan Rekam Medis pada suatu sarana pelayanan Kesehatan
merupakan Salah satu indicator mutu pelayanan pada institusi. Berdasarkan data
Pada Rekam Medis tersebut akan dapat dinilai apakah pelayanan yang diberikan
sudah cukup baik mutunya atau tidak, serta apakah sudah sesuai standar atau tidak.
Untuk itulah, maka pemerintah, dalam hal ini Departemen Kesehatan merasa
perlu mengatur tata cara penyelenggaraan Rekam Medis dalam suatu peraturan
menteri kesehatan agar jelas rambu-rambunya, yaitu berupa Permenkes
No.749a1Menkes/Per/XII/1989.
Secara garis besar pemeliharaan Rekam Medis dalam Permenkes tersebut diatur
sebagai berikut :
1. Rekam Medis harus segera dibuat dan dilengkapi seluruhnya setelah pasien
menerima pelayanan (pasal 4). Hal ini dimaksudkan agar data yang dicatat masih
original dan tidak ada yang terlupakan karena adanya tenggang waktu.
2. Setiap pencatatan Rekam Medis harus dibubuhi nama dan tanda tangan
petugas pelayanan Kesehatan. Hal ini diperlukan untuk memudahkan sistem
pertanggung-jawaban atas pencatatan tersebut (pasal 5).
Pada saat seorang pasien berobat ke dokter, sebenarnya telah terjadi suatu
hubungan kontrak terpenting antara pasien dan dokter. Hubungan tersebut
didasarkan pada kepercayaan pasien bahwa dokter tersebut mampu mengobatinya,
dan akan merahasiakan semua rahasia pasien yang di ketahuinya pada saat
hubungan tersebut terjadi.
Dalam hubungan tersebut secara otomatis akan banyak data pribadi pasien
tersebut yang akan diketahui oleh dokter serta tenaga kesehatan yang memeriksa
pasien tersebut. Sebagian dari rahasia tadi dibuat dalam bentuk tulisan yang kita
kenal sebagai Rekam Medis. Dengan demikian, kewajiban tenaga kesehatan untuk
menjaga rahasia kedokteran, mencakup juga kewajiban untuk menjaga
kerahasiaan isi Rekam Medis.
Pada Prisnsipnya isi Rekam Medis adalah milik pasien, sedangkan berkas
Rekam Medis (secara fisik) adalah milik Rumah Sakit atau institusi
kesehatan. Pasal 10 Permenkes No. 749 menyatakan bahwa berkas Rekam Medis
itu merupakan milik sarana Pelayanan Kesehatan, yang harus di simpan
setidaknya untuk jangka waktu 5 tahun terhitung sejak tanggal terakhir pasien
berobat, Untuk tujuan itulah di setiap institusi pelayanan kesehatan, dibentuk Unit
5
Rekam Medis yang bertugas menyelenggarakan proses pengelolaan serta
penyimpanan Rekam Medis di Institusi tersebut.
Manfaat Rekam Medis
6
’’pelengkap’’ seperti penjelasan dokter dan perawat, seringkali tidak mengambil
kunjungan kontrol pasca perawatan inap, dll.
Dampak dari audit medis yang diharapkan tentu saja adalah peningkatan mutu
dan efektifitas pelayanan medis di sarana kesehatan tersebut. Namun di samping
itu, kita juga perlu memperhatikan dampak lain, seperti dampaknya terhadap
perilaku para profesional, tanggung jawab manajemen terhadap nilai dari audit
medis tersebut, seberapa jauh mempengaruhi beban kerja, rasa akuntabilitas,
prospek karier dan moral, dan jenis pelatihan yang diperlukan.
Diantara semua manfaat Rekam Medis, yang terpenting adalah aspek legal
rekam medis. Pada kasus malpraktek medis, keperawatan maupun farmasi, Rekam
Medis merupakan salah satu bukti tertulis yang terpenting. Berdasarkan informasi
dalam Rekam Medis, petugas hukum serta Majelis Hakim dapat menentukan
benar tidaknya telah terjadi tindakan malpraktek, bagaimana terjadinya
malpraktek tersebut serta menentukan siapa sebenarnya yang bersalah dalam hal
tersebut.
7
Dengan cara pandang tersebut pada waktu itu, suatu laporan medis berisi penjelasan
dari kejadian-kejadian yang mendahului terjadinya penyakit dari pada sebab-sebab
nyata yang menyebabkan penyakit tersebut. Atau dengan kata lain, laporan medis
saat itu ditulis dengan sudut pandang kronologis atau disebut pula sebagai laporan
medis dengan orientasi waktu (time-oriented medical record). Penjelasan utamanya
mencerminkan apa yang dituturkan oleh pasien dan kerabat pasien.
pasca 1880, seorang ahli bedah amerika, William Mayo, membentuk kelompok
praktek pertama, yang sekarang dikenal dengan Mayo Clinic di Rochester,
Minnesota. Pada awalnya berdiri, setiap dokter menyimpan catatancatatan medis
pada sebuah buku besar pribadi, buku besar tersebut berisi laporan kronologis dari
semua pasien yang ada. Sebagai hasilnya, catatan-catatan yang berkaitan dengan
seorang pasien dapat terpisah beberapa halaman, tergantung dari jarak waktu antara
satu kunjungan dengan kunjungan berikutnya. Catatan yang tersebar itu
menyebabkan pencatatan menjadi menyulitkan untuk menghasilkan pandangan
yang baik tentang sejarah lengkap penyakit dari pasien. Hal lainnya, suatu bagian
informasi dari seorang pasien dapat saja terdapat pada buku catatan beberapa
dokter. Pada 1907, Mayo Clinic menerapkan sistem satu arsip terpisah untuk setiap
8
pasien. Inovasi ini adalah asal mula dari pasien record yang berpusat pada pasien
(patient-centered medical record). Namun, ketika itu belum ditentukan data-data
seperti apa saja yang tersuk pada data yang perlu dimasukkan pada patient record.
Pada 1920, manajemen Mayo Clinic menyetujui sederetan jenis data minimal yang
semua dokter dapat susun dalam laporan dan catatannya. Sederetan atau
sekumpulan data ini kurang lebih menjadi kerangka kerja (framework) untuk
patient record yang ada hari ini.
Walaupun demikian, masih kerap terjadi pencatatan yang seringkali merupakan
gabungan dari keluhan (complains), hasil tes, pendekatan (considerations),
rencana terapi, dan temuan. Beberapa catatan yang tidak beraturan tidak dapat
memberikan pandangan atau penjelasan yang jelas, khususnya dalam kasus pasien
yang dirawat untuk lebih dari satu keluhan atau penyakit. Weed menjawab
tantangan untuk memperbaiki organisasi dari patient record terbut. Dan pada
tahun 1960an ia memperkenalkan patient record berorientasi masalah (problem-
problem medical record).
pada patien record jenis ini setiap pasien dimasukkan pada satu atau lebih masalah
. Catatan direkam per masalah menurut struktur SOAP yang merupakan
kepanjangan dari Subjective (keluhan yang diungkapkan oleh pasien), objective
(temuan yang ditemukan oleh dokter atau perawat), assessment (hasil tes atau
kesimpulan seperti diagnosa), dan plan (rencana perawatan atau kebijakan).
Disamping itu untuk memperbaiki dalam standarisasi dan pengaturan dari patient
record, tujuan utama dari SOAP yang berorientasi masalah adalah untuk
memberikan gambaran yang lebih baik dari sebab-sebab penyakit yang dapat
mendukung proses perawatan. Hal ini sangat membantu memperjelas hubungan
antara temuan dokter dan rencana perawatan selanjutnya. Walaupun bentuk patient
record yang diusulkan weed telah banyak diterima, namun aplikasinya ke tataran
praktis masih membutuhkan banyak displin manajemen. Misalnya bagaimana
mengatasi masalah suatu data yang berasosiasi dengan lebih dari satu masalah tidak
perlu direkam lebih dari satu kali.
Kegunaan patient record hari ini dapat meliputi hal-hal sebagai berikut:
3. Pendukung riset:
a. Riset klinik
10
a. Menyediakan sarana pendukung untuk penagihan (billing) dan
pembayaran ganti rugi (reimbuursement)
b. Sebagai dasar kewenangan dari pembayaran
Sebagian besar catatan medis hari ini biasanya masih menggunakan kertas
sebagai media. Karena perkembangan dunia kedokteran, catatan dengan
menggunakan media kertas jadi memiliki beberapa kelemahan untuk dapat
memenuhi tujuannya mendukung perawatan pasien. Kelemahan-kelemahan
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Laporan atau catatan hanya dapat terdapat pada satu tempat pada satu
waktu, laporan atau catatan tersebut tidak dapat tersedia untuk
waktu dan tempat yang berbeda secara bersamaan jika dibutuhkan oleh
lebih dari satu pihak.
2. Isi laporan bebas (beragam) sehingga:
11
memiliki potensi untuk memperbaiki tingkat keterbacaan, akses, dan struktur, tetapi
ini memiliki kebutuhan yang besar pada proses pengumpulan data.
Lebih dari 25 tahun manusia berusaha untuk mengembangkan computer patient
record. Pengembangan pertama adalah pada kondisi rumah sakit dan difokuskan
pada bagian patient record yang berisi data-data diagnosa, hasil tes laboratorium,
dan data pengobatan. Data-data yang naratif jauh lebih sulit untuk dikumpulkan
menjadi format yang terstruktur. Contoh data-data naratif adalah catatan-catatan
pada sejarah pasien dan pengujian fisik. Tidak hanya dokter yang memberikan
beragam penjelasan tentang temuan mereka tetapi pemasukkan data (data entry)
langsung ke komputer juga lamban karena belum terbiasanya petugas kesehatan dan
mereka masih merasa bahwa memasukkan data ke terminal akan banyak memakan
waktu. Beberapa contoh sistem yang dibangun pada era 1970an yang masih terus
digunakan, contonya COSTAR, TMR, RMIS, STOR dan ELIAS.
Secara umum sistem adalah kumpulan objek atau elemen yang saling
berinteraksi untuk mencapai satu tujuan tertentu. Sistem sebagai suatu jaringan
kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan,berkumpul bersamasama
untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang
tertentu (Jogiyanto 2). Sedangkan menurut Raymon McLeod, Jr. (11), sistem adalah
sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai
suatu tujuan.
12
3. Namun berbeda menurut Jogiyanto (2005) bahwa sistem dapat didefinisikan
sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem
yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
4. Menurut Rudy ( 2012) Sistem adalah entitas atau satuan yang terdiri dari dua
atau lebih komponen subsistem ( sistem yang lebih kecil ) yang saling terhubung
dan terkait untuk mencapai suatu tujuan. luar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem.
Dengan demikian, secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu
kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel – variabel yang saling
terorganisasi, saling interaksi,, dan saling bergantung satu sama lain. Dari beberapa
pengertian sistem tersebut maka pengertian sistem ini akan mempunyai peranan
yang sangat penting dalam melakukan pendekatan sistem yang akan dianalisa.
13
berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka
adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
Secara umum informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto 8). Sumber dari
sebuah informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal
datum atau data item. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi
yang kemudian akan diteruskan kepada penerima yang akhirnya menghasilkan
suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan
lain yang akan menghasilkan sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap
sebagai input dan diproses kembali dengan suatu model dan seterusnya yang
akhirnya membentuk suatu siklus yang disebut dengan siklus pengolahan data (data
processing cycles).
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini
termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan
dimasukkan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan
cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen
serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi
14
Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan
untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,
menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari
sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi
(humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras
(hardware).
5. Blok Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan
satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan
diperlukan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di
dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Basis data
diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang
disebut dengan DBMS (Database Management System).
6. Blok Kendali
15
masukan bagi pemrosesan sistem. Pada tahapan ini perlu juga ditentukan
format data masukan agar sesuai dengan kebutuhan sistem.
3. Perancangan file
Perancangan file masuk dalam bagian perancangan basis data yang diawali
dengan merancang diagram hubungan antara entitas (bisa dengan
menggunakan ERD versi Chen atau versi James Martin). Setelah itu
melakukan uji normalisasi dari 1-NF sampai ke 5-NF, minimal sampai bentuk
normalisasi ke-3 (3-NF). Seluruh file yang telah lulus uji normalisasi harus
dibuatkan spesifikasi datanya.
4. Implementation
End user yang akan mengoperasikan sistem yang baru tersebut perlu dilatih
secara keseluruhan. Materi pelatihan bisa saja berupa keuntungan dan kerugian
sistem yang baru, tip dan trik menggunakan sistem aplikasi yang baru,
pengenalan sintaks dasar dari bahasa pemrograman yang digunakan dalam
16
aplikasi tersebut dan dokumen-dokumen yang akan digunakan dalam sistem
yang baru tersebut.
Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke
dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan
mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-
hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
disimpulkan perbaikan-perbaikannya (Jogiyanto 129).
Analisa sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (system planning)
dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap analisa sistem merupakan
tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan di dalam tahap ini akan
menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Langkah-langkah di dalam tahap
analisa sistem hampir sama dengan langkah-langkah yang dilakukan dalam
mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan di tahap
perencanaan sistem. Perbedaannya terletak pada ruang lingkup tugasnya. Di dalam
analisa sistem, ruang lingkup tugasnya adalah lebih terinci (detail).
Di dalam tahap analisa sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus
dilakukan oleh analis sistem. Berikut adalah langkah-langkah dasar tersebut:
1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.
17
desain (design), pemrograman (coding), uji coba (testing) dan pemeliharaan
(maintenance). Aktifitas yang terdapat pada metode waterfall tampak pada gambar
2.1.
Desain perangkat lunak sebenarnya adalah proses multi langkah yang berfokus
pada empat atribut program yang berbeda; struktur data, arsitek perangkat
lunak, representasi antarmuka dan detail prosedural. Proses desain
menerjemahkan kebutuhan ke dalam sebuah representasi perangkat lunak yang
dapat diperkirakan demi kualitas sebelum dimulai pemunculan ke kode.
18
Sebagaimana persyaratan, desain didokumentasikan dan menjadi bagian dari
konfigurasi perangkat lunak.
3. Pengkodean
Desain harus diterjemahkan ke dalam bentuk mesin yang bisa dibaca. Langkah
pembuatan kode melakukan tugas ini. Jika desain dilakukan dengan cara yang
lengkap, pembuatan kode dapat diselesaikan secara mekanis.
4. Pengujian
Sekali kode dibuat, pengujian program dimulai. Proses pengujian berfokus pada
logika internal perangkat lunak, memastikan bahwa semua pernyataan sudah
diuji dan pada eksternal fungsional yaitu mengarahkan pengujian untuk
menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa masukan yang
dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang
dibutuhkan.
5. Maintenance
UML merupakan suatu kumpulan tehnik terbaik yang telah terbukti sukses dalam
memodelkan sistem yang besar dan kompleks. UML tidak hanya di gunakan dalam
proses pemodelan perangkat lunak, namun hampir dalam semua bidang yang
membutuhkan pemodelan.
UML tipe 2.0 adalah suatu metode terbuka yang digunakan untuk menspesifikasi,
memvisualisasi, membangun dan mendokumentasikan artifak-artifak dari suatu
pengembangan sistem piranti lunak yang berbasis pada objek. Seperti bahasabahasa
lainnya, UML mendefinisikan notasi pada systax. Notasi UML merupakan
19
sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak
dan UML 2.0 terdiri dari 13 jenis diagram resmi seperti yag tertulis berikut ini :
No Diagram Kegunaan
sequence
20
pengguna akhir dan setiap sistem eksternal yang berinteraksi dengan sistem
informasi. Utama penggunaan diagram use case adalah untuk menyediakan sarana
untuk mendokumentasikan dan memahami persyaratan sistem informasi
berkembang. Gunakan kasus dan menggunakan diagram kasus adalah beberapa alat
paling penting yang digunakan dalam analisis berorientasi onjek dan design.
Simbol
21
`
(John wiley & Sons, System Analysis and Design with UML 2.0, 2005)
22
diagram, diagram Activity termasuk notasi yang membahas pemodelan
paralel, bersamaan kegiatan dan proses pengambilan keputusan yang
kompleks. Dengan demikian, diagram aktivitas dapat digunakan untuk
model mulai dari alur kerja bisnis tingkat tinggi yang melibatkan
penggunaan berbagai kasus, dengan rincian kasus penggunaan individu,
sepanjang jalan sampai ke detail spesifik dari suatu individu metode.
Singkatnya, diagram aktivitas dapat digunakan untuk model semua jenis
prosess.
Simbol berikut adalah simbol yang sering digunakan pada saat pembuatan
activity diagram.
Simbol Keterangan
23
Node Keputusan : Digunakan untuk mewakili
kondisi tes untuk memastikan bahwa aliran kontrol
/ aliran objek hanya turun satu jalur.
24
Gambar 2.3 Activity Diagram
John( wiley & Sons, System Analysis and Design with UML 2.0, 2005)
25
Tabel 2.3 Simbol Sequence Diagram.
Simbol Deskripsi
1: masukan
26
Pesan tipe return Menyatakan bahwa suatu objek yang
telah menjalankan suatu operasi atau
metode menghasilkan suatu kembalian
ke objek tertentu, arah panah mengarah
pada objek yang menerima kembalian.
Return value
Class adalah model statis yang menunjukkan kelas dan hubungan antara
kelas yang tetap konstan dalam sistem dari waktu ke waktu.
Diagram kelas menggambarkan kelas, yang mencakup baik perilaku dan negara,
dengan hubungan antara kelas. Itu bagian berikut pertama akan mnyajikan elemen
dari diagram kelas, diikuti dengan cara di mana diagram kelas diambil.
27
Nama Simbol Keterangan Simbol
Aggregation
28
Generalization Generalization merupakan sebuah
taxonomic relationship antara class yang
lebih umum dengan class yang lebih
khusus.
Table
Gambar 2.5 Class Diagram
2.4
(John wiley & Sons, System Analysis and Design with UML, 2.0,2005)
Pengelompokan
pelanggan, logistentang
informasi dari informasi dapat
pemesanan, mencakup
informasi kategori
produk, danseperti sebagai data
sebagainya.
( John wiley & Sons, System Analysis and Design with UML, 2.0,2005)
30
Berikut adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam menganalisa sistem:
1. Menganalisa sistem yang ada dan mempelajari apa yang dikerjakan oleh sistem
yang ada.
2. Menspesifikasikan sistem yaitu menspesifikasikan masukan yang digunakan
database, proses yang dilakukan dan keluaran yang dihasilkan.
Pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam analisa berorientasi obyek
adalah sebagai berikut:
1. Pendekatan top down yaitu memecahkan masalah ke dalam bagian-bagian
terkecil atau per level sehingga mudah untuk diselesaikan.
2. Pendekatan modul yaitu membagi sistem ke dalam modul-modul yang dapat
beroperasi tanpa ketergantungan.
3. Penggunaan alat-alat bantu dalam bentuk grafik dan teks sehingga mudah
untuk mengerti serta dapat dikoreksi apabila terjadi perubahan.
Di dalam aplikasi, file ini merupakan file yang penting. File ini tetap terus ada
selama hidup dari sistem informasi. File induk dapat dibedakan lagi menjadi:
31
a. File induk acuan (reference master file) yaitu file induk yang recordnya
relatif statis, jarang berubah nilainya.
b. File induk dinamik (dynamic master file) yaitu file induk yang nilai dari
record-recordnya sering berubah atau sering dimutakhirkan (updated)
sebagai akibat dari suatu transaksi.
4. File sejarah (history file)
File sejarah disebut juga dengan nama file arsip (archival file) yaitu file yang
berisi dengan data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi perlu disimpan untuk
keperluan mendatang. 5. File pelindung (backup file)
File pelindung merupakan salinan-salinan dari file yang masihaktif dalam
database pada suatu saat tertentu. File ini digunakan sebagai cadangan atau
pelindung bila file database yang aktif rusak atau hilang.
6. File kerja (working file)
File kerja disebut juga dengan nama file sementara (temporaryfile atau scratch
file). File ini dibuat oleh suatu proses program secara sementara karena memori
komputer tidak mencukupi atau untuk menghemat pemakaian memori selama
proses dan akan dihapus bila proses telah selesai.
1. Data
Data di dalam sebuah basis data dapat disimpan secara terintegrasi (Integrated) dan
dapat dipakai secara bersama-sama(shared). a. Data disimpan secara
terintegrasi atau integrated, yaitu :
Basis data merupakan kumpulan dari berbagai macam file dari aplikasi yang
berbeda yang disusun dengan cara menghilangkan bagian-bagian yang
rangkap (redudant).
b. Data dipakai bersama-sama atau shared, yaitu :
Masing-masing bagian dari basis data dapat diakses oleh pemakai dalam waktu
yang bersamaan untuk aplikasi yang berbeda.
32
2. Hardware
Terdiri dari semua peralatan komputer yang digunakan untuk pengelolaan sistem
basis data, berupa :
a. Peralatan untuk penyimpanan basis data yaitu secondary storage (disk,
drum, dan lain-lain).
b. Peralatan input dan ouput.
3. Software
Berfungsi sebagai perantara (interface) antara pemakai dengan alat fisik pada basis
data. Software pada basis data dapat berupa :
a. DBMS (Database Management System) yang menangani akses terhadap
basis data sehingga pemakai tidak perlu memikirkan proses penyimpanan
dan pengelolaan data secara detail.
b. Program-program aplikasi dn prosedur-prosedur.
4. User
Didalam sebuah sistem terdapat basis data yang sangat banyak maka
diperlukan suatu cara atau teknik untuk komunikasi dengan basis data tersebut. SQL
(yang biasa dibaca dengan Sequel) adalah singkatan dari “Structured Query
Language” yaitu suatu bahasa standar yang digunakan untuk memanipulasi dan
memperoleh data dari sebuah basis data yang saling berelasi.SQL merupakan
bahasa yang kuat dan dengan kepandaian menggunakan unsur – unsur bahasa
tersebut, seorang database administrator dapat melakukan pengoperasian basis data
yang kompleks dan sulit.
Secara umum SQL dapat dibagi menjadi 2, yaitu Data Definition Language
(DDL) dan Data Manipulation Language (DML).
33
Data Definition Language (DDL) adalah suatu sub bahasa SQL yang
digunakan untuk membangun kerangka sebuah basis data atau bisa juga merupakan
suatu fungsi yang digunakan untuk mendefinisikan atribut – atribut basis data, table,
atribut kolom, dan batasan – batasan terhadap atribut serta hubungan antar tabel.
Perintah SQL yang termasuk dalam DDL diantaranya :
1. CREATE
Perintah ini digunakan untuk membuat sebuah database baru, tabel baru, dan
kolom.
Contoh : CREATE DATABASE Penjualan
2. ALTER
Perintah ini digunakan untuk mengubah struktur terhadap atribut – atribut yang
terdapat didalam suatu database, tabel, maupun kolom yang sudah ada pada basis
data tersebut.
Contoh : ALTER TABLE Transaksi ADD Tanggal DATE
3. DROP
Data Manipulation Language (DML) adalah suatu sub bahasa SQL yang
digunakan untuk melakukan manipulasi terhadap data yang terdapat dalam basis
data tersebut.Perintah SQL yang termasuk dalam DML diantaranya :
1. SELECT
Perintah ini digunakan untuk melakukan penyisipan atau masukan data ke dalam
tabel sebuah database.
Contoh : INSERT INTO Transaksi VALUES (‘Sumatera Utara’,’Medan’)
3. UPDATE
34
Perintah ini digunakan untuk melakukan pengupdatean terhadap data yang
terdapat di dalam tabel tersebut.
Contoh : UPDATE Transaksi SET kota = ‘Aceh’ WHERE regional =
‘Sumatera Utara’
4. DELETE
Pada saat ini bahasa pemrograman website yang paling banyak digunakan
untuk membangun suatu sistem yang berbasis website menggunakan bahasa
pemrograman PHP.PHP diperkenalkan pertama kali oleh Rasmus Lerdorf pada
tahun 1994 dimana pada awalnya PHP adalah singkatan dari “Personal Home Page
Tools” yang selanjutnya diganti menjadi FI (Forms Intrepeter) namun semenjak
dikeluarkannya versi 3.0 dirubah menjadi “PHP : Hypertext Preprocessor” yang
disingkat dengan PHP. PHP merupakan suatu bahasa pemrograman website yang
memungkin untuk para web developer untuk membuat aplikasi berbasis website
yang dinamis dengan cepat yang dapat digunakan bersamaan dengan HTML.
PHP dapat diintegrasikan atau disisipkan (embedded) ke dalam web server
atau dapat berperan sebagai CGI yang terpisah. Karakteristik yang paling unggul
dan paling kuat dalam bahasa pemrograman PHP adalah lapisan integrasi database
(integration database layer). Beberapa database yang dapat didukung oleh PHP
diantaranya; Oracle, Adabas-D, Sybase, FilePro, mSQL, Velocis, MySQL,
Informix, Solid, dBase, ODBC, Unix dbm, dan PostgreSQL.
Keuntungan membuat sistem berbasis website menggunakan bahasa
pemrograman PHP antara lain :
1. Practical atau Praktis
35
PHP mampu membuat halaman yang dinamis, memanipulasi form, dan dapat
dihubungkan dengan database.
3. Power
PHP mampu membuat halaman yang dinamis, memanipulasi form, dan dapat
dihubungkan dengan database.
4. Possibility
Jarang ada developer PHP yang terikat pada suatu implementasi pemecahan
masalah. Di lain sisi banyak pilihan yang ditawarkan oleh PHP.
5. Price
PHP merupakan software yang open source sehingga dengan kata lain PHP dapat
dimodifikasi, didistribusikan, dan di integrasikan dengan produk laen oleh
penggunanya, pengembangan dan auditing dapat dilakukan secara terbuka,
semua orang bebas berpartisipasi.
Dalam penggunaannya, bahasa pemrograman PHP selalu diawali dengan
simbol <?php dan ditutup dengan simbol ?>. Pada pembuatan sistem berbasis
website tersebut menggunakan editor PHP yaitu Macromedia Dreamweaver 8.
Untuk mengakomodir database atau basis data yang ada pada sistem yang akan
dibuat sehingga terintegrasi dengan sistem yang berbasis website, penulis
menggunakan editor PHPMyAdmin sebagai editor untuk mengakomodir database
yang ada dengan metode bahasa basis data yang digunakan pada editor
PHPMyAdmin adalah SQL, berikut screen shot editor PHPMyAdmin :
36
Gambar 3.0. Editor PHPMyAdmin
2. Kesalahan interface
4. Kesalahan kinerja
37
b. Metode White Box
Metode white box atau yang disebut juga dengan glass box testing merupakan
metode perancangan test case yang menggunakan struktur kontrol dari perancangan
prosedural untuk mendapatkan test case. Dengan pengujian whitebox, perekayasa
perangkat lunak akan dapat memperoleh test case yang:
1. Memberikan jaminan bahwa semua jalur independen pada suatu modul telah
digunakan paling tidak satu kali.
2. Menggunakan semua keputusan logis pada sisi true and false.
3. Mengeksekusi semua loop pada batasan mereka dan pada batas operasional
mereka.
4. Menggunakan struktur data internal untuk menjamin validitasnya.
38
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi penggunaan rekam
medik konvensional (RMK) sudah mulai ditinggalkan karena memiliki banyak
kekurangan yang ternyata dapat disempurnakan oleh Electronic Medical Record
(EMR). EMR sendiri lebih unggul pada beberapa faktor, seperti tingkat keamanan
dan kerahasiannya lebih tinggi, penggunaan yang lebih mudah dan cepat,
penyimpanan yang lebih ringkas dan lebih lama, dengan fungsi dan kekuatan
hukum yang masih sama dengan RMK sesuai peraturan yang berlaku tentang rekam
medik.
Penyelenggaraan EMR tidak berbeda jauh dengan RMK. Dokter masih melakukan
pencatatan tetapi media yang digunakan berbeda. Dalam hal ini, RMK
menggunakan kertas sedangkan EMR menggunakan sistem komputerisasi, dengan
sistem keamanan menggunakan PIN, password, sidik jari maupun pemindai retina.
Melihat banyaknya faktor-faktor yang menghambat penggunaan EMR seperti
kesiapan pengguna, kelegalan dan keamanan data yang masih kurang jelas, belum
adanya standar ketetapan EMR dari pemerintah, sampai faktor finansial pengadaan
sistem yang masih kurang menyebabkan EMR belum dapat diimplementasikan
segera di tiap rumah sakit di Indonesia. Tetapi sangat mungkin dilakukan secara
bertahap, mengingat besarnya manfaat dari penggunaan EMR dibandingkan
dengan RMK.
3.2 SARAN
1. Pemerintah sebaiknya segera membuat ketetapan tentang standar yang
jelas mengenai teknis dan aturan dalam penyelenggaran EMR.
2. Rumah sakit memberikan pelatihan kepada seluruh tenaga medis dan
staf yang terlibat dalam alur operasional EMR.
3. Pemerintah dan rumah sakit bekerja sama dalam menyelesaikan
permasalahan finansial, yang menjadi penghambat penerapan EMR di
instansi kesehatan.
4. Sosialisasi dari pemerintah dan rumah sakit kepada masyarakat tentang
penggunaan EMR, demi kepentingan pasien.
39
DAFTAR PUSTAKA
2. http://www.bvk.co.id/artikel/berita/159-membangun-implementasi-rekam-
medik-elektronik-EMR-terintegrasi-di-rumah-sakit. diakses tanggal 10
Maret 2015.
5. http://fh.unram.ac.id/wp-content/uploads/2014/05/PELAKSANAAN-
REKAM-MEDIS-ELEKTRONIK-BERDASARKAN-PERMENKES.pdf
di akses tanggal 15 Maret 2015.
40