Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pergerakan nasional lahir dari penderitaan rakyat. Bangsa Indonesia
terbelakang disemua bidang. Mereka miskin, ekonominya dikuasai bangsa
asing. Pendidikan indonesiapun tertinggal sebahagian besar rakyat masih buta
huruf. Jumlah sekolah lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduk
yang relatif banyak. Lagi pula tidak semua orang bebas memasuki sekolah.
Rakyat biasa hanya bisa memasuki sekolah rendah pribumi. Murid-murid
hanya diajar sekedar membaca, menulis dan berhitung, setelah tamat mereka
hanya diangkat sebagai pegawai rendah dengan gaji yang kecil atau
sedikit.Pendidikan yang memakai sistem barat hanya boleh diikuti oleh anak
pegawai yang bergaji besar atau banyak, anak bangsawan atau anak orang
kaya. Rakyat tidak mempunyai tempat untuk mengadu nasib. Penguasa-
penguasa pribumi tidak berkuasa lagi. Raja-raja dan para Bupati hanya
memerintah sesuai kehendak Belanda. Bahkan, banyak diantaranya dijadikan
alat untuk menindas rakyat. Dalam keadaan seperti itu, golongan pelajar
tampil kemuka. Mereka adalah orang-orang Indonesia yang mendapat
pendidikan Barat. Mereka mempelopori dan memimpin pergerakan nasional.
Mereka berjuang di berbagai bidang, ada yang berjuang di bidang politik,
ekonomi, maupun di bidang pendidikan. Tujuan perjuangan itu satu, yaitu
mencapai kemerdekaanbangsa dan tanah air.Peristiwa-peristiwa di dalam
negeri berpengaruh pula terhadap Pergerakan Nasional. Peristiwa itu antara
lain kemenangan Jepang dalam perang melawan rusia pada tahun 1905,
Jepang bangsa Asia sedangkan Rusia bangsa Eropa(barat). Kemenangan
Jepang itu membuktikan bahwa bangsa Asia bisa mengalahkan bangsa Eropa.
Revolusi cina dan gerakan nsional India dan Filipina, mempengaruhi juga
pergerakan nasional. Revolsi Cina meletus pada tahun 1911. Golongan
nasionalis Cina berhasil mengalahkan Dinasti Manchu yang sudah lama
menguasai negeri Cina. Dinasti Manchu bukan orang cina asli.Di India terjadi
gerakan nasional menentang penjajahan Inggris. Pemimipin terkemuka India
adalah Mahatma Gandhi.Di Filipina terjadi pula gerakan nasional menentang
penjajahan Spanyol.
1.2 Rumusan Masalah

Hal-hal yang kiranya dianggap perlu dalam mencapai sebuah tujuan


adalah pergerakan nasional Indonesia dalam mencapai kemerdekaan
Indonesia. Dalam makalah ini, kami akan berusaha membahas atau
memaparkan berbagai masalah yang berkaitan dengan pergerakan nasional
Indonesia yang dimulai dengan berdirinya organisasi-organisasi hingga
perjuangan organisasi tersebut dalam memprjuangkan kemerdekaan bagi
bangsa indonesia. Diantaranya:
1. Pengertian Pergerakan Nasional ?
2. Faktor-faktor pendorong adanya Pergerakan Nasional ?
3. Bagaimana masa Kebangkitan Nasional ?
4. Organisasi-organisasi Pergerakan Nasional ?

1.3 Tujuan
Mendeskripsikan perjuangan bangsa Indonesia sesudah 1908.

1.4 Manfaat
Untuk mengetahui perjuangan bangsa Indonesia sesudah 1908.
1. Untuk mengetahui Pengertian Pergerakan Nasional.
2. Untuka mengidentifikasikan Faktor-faktor pendorong adanya
Pergerakan Nasional.
3. Untuk mengetahui Proses Kebangkitan Nasional.
4. Untuk mengetahui Organisasi-organisasi Pergerakan Nasional.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Pergerakan Nasional Indonesia memiliki pengertian sebagai berikut :
a) Pergerakan
Maksud dari kata “Pergerakan” disini meliputi segala macam
aksi dengan menggunakan “organisasi” untuk menentang penjajahan
dan mencapai kemerdekaan. Dengan organisasi ini menunjuk bahwa
aksi tersebut disusun secara teratur, dalam arti ada pemimpinnya,
anggota, dasar, dan tujuan yang ingin dicapai.
b) Nasional
Istilah “Nasional” menunjuk sifat dari pergerakan, yakni
semua aksi dengan organisasi yang mencakup semua aspek
kehidupan, seperti ekonomi, sosial, politik, budaya, dan kultural.

2.2 Faktor-Faktor Yang Mendorong Lahirnya Nasionalisme Bangsa


Indonesia Ada Dua Yaitu Faktor Intern dan Faktor Ekstern.
1. Faktort Intern
a. Sejarah Masa lampau yang gemilang indonesia sebagai
bangsa telah mengalami zaman nasional pada masa kebesaran
Majapahit dan Sriwijaya.kedua kerajaan tersebut,terutama
majapahit memainkan peranan sebagai negara nasional yang
wilayahnya meliputi hampir seluruh Nusantara. Kebesaran ini
membawa pikiran dan angan-angan bangsa Indonesia untuk
dapat menikmati kebesaran itu. Hal ini dapat menggugah
perasaan nasoinalisme golongan terpelajar pada dekade awal
abad XX.
b. Penderiataan rakyat akibat penjajah. Bangsa Indonesia
mengalami masa penjajahan yang panjang dan menyakitkan
sejak masa Portugis.Politik devide et impera, monopoli
perdagangan,sistem tanam paksa,dan kerja rodi merupakan
bencana bagi rakyat indonesia.penderitaan itu menjadikan rakyat
Indonesia muncul kesadaran nasionalnya dan mulai memahami
perlunya menggalang persatuan.Atas praksara para kaum
intelektual,persatuan itu dapat diwujudkan dalam bentuk
perjuangan yang bersifat modern.perjuangan tidak lagi
menggunakan kekuatan senjata tetapi menggunakan organisasi
pemudah.
c. Pengaruh perkembangan pendidikan barat di Indonesia.
Perkembangan sistem pendidikan dimasa Hindia Belanda tidak
dapat dipisahkan dari politik etis. Ini berarti bahwa terjadinya
perubahan di negeri jajahan (Indonesia) banyak dipengaruhi
oleh keadaan yang terjadi di negeri Belanda. Tekanan datang
dari Partai Sosial Demokrat yang di dalamnya ada van Deventer.

d. Pengaruh perkembangan pendidikan Islam di Indonesia.


Perkembangan pendidikan di Indonesia juga masih banyak
diwarnai oleh pendidikan yang dikelola umat Islam. Ada 3
macam jenis pendidikan Islam di Indonesia yaitu pendidikan di
surau atau langgar, pesantren dan madrasah. Walaupun dasar
pendidikan dan pengajarannya berlandaskan ilmu pengetahuan
agama Islam, mata pelajaran umum lainnya juga mulai disentuh.
Usaha pemerintah kolonial Belanda untuk memecah belah dan
Kristenisasi tidak mampu meruntuhkan moral dan iman para
santri. Tokoh-tokoh pergerakan nasional dan pejuang muslim
pun bermunculan dari lingkungan ini. Banyak dari mereka
menjadi penggerak dan tulang punggung perjuangan
kemerdekaan. Rakyat Indonesia yang mayoritas adalah kaum
muslim ternyata merupakan salah satu unsur penting untuk
menumbuhkan semangat nasionalisme Indonesia.
Para pemimpin nasional bercorak Islam akan sangat mudah
umtuk memobilisasi kekuatan Islam dalam membangun
kekuatan bangsa.

e. Pengaruh perkembangan pendidikan kebangsaan di


Indonesia. Berkembangnya sistem pendidikan barat melahirkan
golongan terpelajar. Adanya diskriminasi dalam pendidikan
kolonial dan tidak adanya kesempatan bagi penduduk pribumi
untuk mengenyam pendidikan, mendorong kaum terpelajar
untuk mendirikan sekolah untuk kaum pribumi. Sekolah ini juga
dikenal sebagai sekolah kebangsaan sebab bertujuan untuk
menanamkan rasa nasionalisme di kalangan rakyat dan
mencetak generasi penerus yang terpelajar dan sadar akan nasib
bangsanya. Selain itu sekolah tersebut terbuka bagi semua
masyarakat pribumi dan tidak membedakan dari kalangan
manapun. Tokoh-tokoh pribumi yang mendirikan sekolah
kebangsaan antara lain Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman
Siswa, Douwes Dekker mendirikan Kesatrian School, dan
Moh.Syafei mendirikan perguruan Indonesische Nederlandsche
School Kayu Tanam (INS Kayu Tanam).

2. Faktor Eksternal
a. Kemenangan Jepang melawan Rusia dalam perang tahun 1905
Perjalanan sejarah dunia menunjukkan ketika tahun 1904-
1905 terjadi peperangan antara Jepang melawan Rusia, yang
keluar sebagai pemenang dalam peperangan itu adalah Jepang.
Hal ini memberikan semangat juang terhadap para pelopor
pergerakan nasional di Indonesia, bahwa tak selamanya orang
berkulit putih lebih hebat dari orang berkulit warna.
b. Adanya pergerakan nasional di negara lain seperti India,
Fillipina, Cina, Turki
 Partai Kongres India
Dalam melawan Inggris di India, kaum pergerakan
nasional di India membentuk All India National Congress
(Partai Kongres India). Di bawah kepemimpinan Mahatma
Gandhi, partai ini menetapkan garis perjuangan yang
meliputi Swadesi, Ahimsa, Satyagraha, dan Hartal.
Keempat ajaran Ghandi ini, terutama Satyagraha
mengandung makna yang memberi banyak inspirasi
terhadap perjuangan di Indonesia.
 Filipina di bawah Jose Rizal
Tahun 1892, tokoh ternama, Jose Rizal melakukan
perlawanan bawah tanah terhadap penindasan Spanyol.
Dalam perjuangannya Jose Rizal dihukum mati pada
tanggal 30 Desember 1896, setelah gagal dalam
pemberontakan Katipunan. Sikap patriotisme dan
nasionalisme yang ditunjukkan Jose Rizal membangkitkan
semangat rela berkorban bagi para cendekiawan di
Indonesia.
 Gerakan Nasionalisme Cina
Munculnya gerakan nasionalisme Cina diawali
dengan terjadinya pemberontakan Tai Ping (1850 – 1864)
dan kemudian disusul oleh pemberontakan Boxer.
Gerakan ini ternyata berimbas semangatnya di tanah air
Indonesia.
 Gerakan Turki Muda
Gerakan Turki Muda pada tahun 1908 dipimpin
oleh Mustafa Kemal Pasha. Gerakan Turki Muda
memberikan pengaruh politis bagi pergerakan bangsa
Indonesia sebab mengarah pada pembaruan-pembaruan
dan modernisasi

2.3 Masa Kebangkitan Nasional (20 Mei 1908)


Merupakan awal tonggak kebangkitan bangsa yag telah sekian
lamanya terbenam dalam penjajahan. Perlawanan secara fisik yang tidak ada
koordinsai, mendorong pemimpin indonesia untuk merubah perlawanan yaitu
dengan menyadarkan bangsa Indonesia akan pentongnya bernegara. Maka
lahirlah macam-macam organisasi politik, pelopor pertamanya adalah dr.
Wahidin Sudirohusodo tanggal 28 Oktober 1928, terjadi prestasi gemilang
bangsa pengakuan adanya “Bangsa Tanah Air danBangsa yang Satu yaitu
Indonesia” . Peristiwa ini disebut “Sumpah Pemuda”.

2.4 Organisasi Pergerakan Nasional

1. Organisasi yang bersifat Non-kooperatif:

a. Budi Utomo

Didirikan tanggal 20 mei 1908 [sekarang Hari


Kebangkitan Nasional] Didirikan dr. Sutomo, dr.
Ciptomangunkusumo, dan dr. Gunawan [pelajar STOVIA]

b. Sarekat Islam

Semula bernama SDI, yg didirikan di Surakarta 1909. Oleh


KH. Samanhudi

Ø Bidang agama dan perdagangan

Ø 1911, SDI berubah jadi Sarekat Islam.

Ø Dipimpin HOS. Cokroaminoto

Ø Tokoh lain: H. Agus Salim, Abdul Muis. Indische Partij


Ø Didirikan RM. Suwardi Suryaningrat, dr Cipto

Mangunkusumo, EFE. Douwes Dekker, 1912, Bandung.

Ø Suwardi Suryaningrat mengkritik perayaan 100 tahun

kemerdekaan Belanda dengan tulisan Als ik een

Nederlander was [andai aku seorang Belanda]

Ø Kihajar Dewantara, dr. Cipto Mangunkusumo, Douwes

Dekker, dibuang ke Belanda.

c. Perhimpunan Indonesia [tadinya bernama Indische


vereeniging]

Ø Didirikan oleh pelajar Indonesia di negeri Belanda 1922.

Ø Tokoh: Moh. Hatta, Ahmad Subardjo, Natzir Pamontjak,

Abdul Majid Joyodiningrat.

Ø PI menuntut Indonesia Merdeka 1926, anggota PI

mengikuti Kongres Liga Anti Imperialisme di Brussel,


Belgia. Pemimpin PI akhirnya ditangkap Belanda,
tetapikembali dibebaskan, karen tidak terbukti bersalah

d. Indische Sociaal Democratische Vereeniging [ISDV]

Ø Dikembangkan Sneevliet

Ø ISDV melakukan penetrasi ke tubuh organisasi pergerakan,

antara lain SI, melalui Semaun dan Darsono.

Ø SI pecah jadi 2: * SI Merah condong ke paham sosialis * SI

putih mempertahankan asas dan tujuan SI

Ø Semaun adalah pimpinan SI Merah, setelah kelusr dari SI

Merah ia mendirikan PKI PKI berkaitan dengan komitern di

Moscow, Uni Soviet.

Ø PKI mempengaruhi petani dan rakyat kecil

Ø 1926, pemberontakan PKI di Madiun. Oleh Alimin dan Tan

Malaka, tapi gagal.

e. PNI
Ø Didirikan tahun 1927, Bandung.

Ø Oleh pelajar yang tergabung dalam Algemeene Studie Club


dengan ketua Ir. Soekarno.

Ø PNI membahayakan Belanda. Maka tokoh-tokoh PNI


ditangkap dan dimasukkan dalam penjara Sukamiskin,
Bandung. Dalam penjara Ir. Soekarno menulis pidato
"Indonesia Menggugat"

Ø Ir. Soekarno diganti oleh Mr. Sartono. Mr. sartono


kemudian membubarkan PNI dan membentuk Partindo.

Ø Moh. Hatta yang tidak setuju pembentukan Partindo


membentuk PNI Baru

Ø Ir. Soekarno bergabung dengan Partindo.

Ø Ir. Soekarno ditangkap dan dibuang ke Endi, Flores. Moh.


Hatta dan Syahrir dibuang ke Bandaneira.

2. Organisasi yang bersifat kooperatif :

PBI, GAPI, dan Parindra

2.5 Perkembangan Pergerakan Nasional Indonesia


2.5.1 Periode Awal Perkembangan
a. Budi Utomo
Pada tahun 1906 di Yogyakarta dr. Wahidin Sudirohusodo
mempunyai gagasan untuk mendirikan studiefonds atau dana
pelajar. Tujuannya adalah mengumpulkan dana untuk
membiayaai pemuda-pemuda bumi putra yang pandai, tetapi
miskin agar dapat memneruskan ke sekolah yang lebih tinggi.
Untuk mewujudkan gagasan nya tersebut, beliau mengadakan
perjalanan keliling jawa.
Ketika sampai di Jakarta, dr. Wahidin Sudirohusodo
bertemu dengan mahasiswa-mahasiswa STOVIA. STOVIA
adalah sekolah untuk mendidik dokterdokter pribumi. Mahasiswa-
mahasiswa tersebut antara lain Sutomo, Cipto Mangunkusumo,
Gunawan Mangunkusumo, Suraji, dan Gumbrek. Dr. Wahidin
Sudirohusodo memberikan dorongan kepada mereka agar
membentuk suatu organisasi. Dorongan tersebut mendapat
sambutan baik dari para mahasiswa STOVIA.
Pada tanggal 20 Mei 1908 bertempat di Gedung STOVIA.
Para mahasiswa STOVIA mendirikan organisasi yang diberi
nama Budi Utomo. Budi Utomo artinya budi yang utama. Tanggal
berdirinya Budi Utomo yaitu 20 Mei dijadikan sebagai Hari
Kebangkitan Nasional.
Budi Utomo adalah organisasi pergerakan modern yang
pertama di Indonesia dengan memiliki struktur organisasi
pengurus tetap, anggota, tujuan dan juga rencana kerja dengan
aturan-aturan tertentu yang telah ditetapkan. Budi utomo pada
saat ini lebih dikenal oleh masyarakat sebagai salah satu STM
yang memiliki siswa yang suka tawuran, bikin rusuh, bandel, dan
sebagainya. Biasanya anak sekolah tersebut menyebut dengan
singkatan Budut / Boedoet (Boedi Oetomo). Pada artikel kali ini
yang kita sorot adalah Budi Utomo yang organisasi jaman dulu,
bukan yang STM.
Budi Utomo didirikan oleh mahasiswa STOVIA dengan
pelopor pendiri Dr. Wahidin Sudirohusodo dan Sutomo pada
tanggal 20 Mei 1908 yang bertujuan untuk memajukan Bangsa
Indonesia, meningkatkan martabat bangsa dan membangkitkan
Kesadaran Nasional. Tanggal 20 Mei 1908 biasa diperingati
sebagai Hari Kebangkitan Nasional Indonesia.
Sebagai suatu organisasi yang baik, Budi Utomo
memberikan usulan kepada pemerintah Hindia Belanda sebagai
mana berikut ini :
· Meninggikan tingkat pengajaran di sekolah guru baik guru
bumi putera maupun sekolah priyayi.
· Memberi beasiswa bagi orang-orang bumi putera.
· Menyediakan lebih banyak tempat pada sekolah pertanian.
· Izin pendirian sekolah desa untuk Budi Utomo.
· Mengadakan sekolah VAK / kejuruan untuk para bumi
putera dan para perempuan.
· Memelihara tingkat pelajaran di sekolah-sekolah dokter
jawa.
· Mendirikan TK / Taman kanak-kanak untuk bumi putera.
· Memberikan kesempatan bumi putra untuk mengenyam
bangku pendidikan di sekolah rendah eropa atau sekolah
Tionghoa - Belanda.
Kongres pertama budi utomo diadakan di Yogyakarta pada
oktober 1908 untuk mengkonsolidasikan diri dengan membuat
keputusan sebagai berikut :
§ Tidak mengadakan kegiatan politik.
§ Bidang utama adalah pendidikan dan kebudayaan.
§ Terbatas wilayah jawa dan madura.
§ Mengangkat R.T. Tirtokusumo yang menjabat sebagai Bupati
Karanganyar sebagai ketua.

Pemerintah Hindia-Belanda mengesahkan Budi Utomo sebagai


badan hukum yang sah karena dinilai tidak membahayakan,
namun tujuan organisasi Budi Utomo tidak maksimal karena
banyak hal, yakni :
1) Mengalami kesulitan dinansial
2) Kelurga R.T. Tirtokusumo lebih memperhatikan
kepentingan pemerintah kolonial daripada rakyat.
3) Lebih memajukan pendidikan kaum priyayi dibanding
rakyat jelata.
4) Keluarga anggota-anggota dari golongan mahasiswa dan
pelajar.
5) Bupati-bupati lebih suka mendirikan organisasi masing-
masing.
6) Bahasa belanda lebih menjadi prioritas dibandingkan
dengan Bahasa Indonesia.
7) Pengaruh golongan priyayi yang mementingkan jabatan
lebih kuat dibandingkan yang nasionalis.

b. Sarekat Islam (SI)


Pada awal berdirinya, organisasi ini bernama “Sarekat
Dagang Islam”, didirikan oleh Haji Samanhudi pada tahun
1911 dengan tujuan :
1. memajukan perdagangan Indonesia dibawah panji panji
Islam
2. mengadakan persaingan dengan pedagang pedagang
China
Karena sifatnya yang merakyat dan pertumbuhannya
yang amat pesat, maka atas usul HOS Cokroaminoto pada tahun
1912 Sarekat Dagang Islam namanya diubah menjadi “Sarekat
Islam”. Organisasi Sarekat Islam memiliki tujuan :
1. Mengembangkan jiwa dagang
2. Membantu anggota yang mengalami kesulitan dalam
berusaha
3. Memajukan pengajaran dan semua usaha yang
mempercepat naiknya derajat rakyat
4. Memperbaiki pendapat pendapat yang keliru mengenai
agama islam
5. Hidup menurut perintah agama islam

Sarekat Islam dalam waktu relative singkat berhasil


menjadi organisasi masa terbesar di Indonesia saat itu dengan
jumlah anggota 800.000 orang yang tersebar dalam 90 Sarekai
Islam lokal diseluruh Indonesia. Untuk menghambat Sarekat
Islam Belanda senantiasa memantai gerak langkah Sarekat
Islam.
Dalam perkembangannya, akibat taktik infiltrasi yang
dilakukan oleh Parat Komunis Indonesia (PKI), pada tahun 1917
Sarekat Islam pecah menjadi dua, yaitu :
1. Sarekat Islam Putih (SI Putih), yaitu Sarekat Islam
yang tetap nerlandaskan pada asas perjuangan semula, dipimpin
oleh HOS Cokroaminoto, Abdul Muis dan H. Agus Salim.
2. Sarekat Islam Merah (SI Merah), yaitu Sarekat Islam yang
telah
terpengaruh oleh paham komunis, dipimpin oleh Semaun,
Darsono dan Alimin
c. Organisasi Keagamaan (Muhammadiyah)
Muhammadiyah adalah organisasi Islam modern yang
didirikan di Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912 oleh
K.H. Ahmad Dahlan.Muhammadiyah berarti umat
Muhammad atau pengikut Muhammad. Dengan nama ini
memiliki harapan dapat mencontoh segala jejak perjuangan
dan pengabdian Nabi Muhammad. Tujuan yang ingin dicapai
adalah:
a. Memajukan pengajaran berdasarkan agama islam, dan
b. Memupuk keimanan dan ketaqwaan para anggotanya.

Dalam rangka mencapai tujuan itu, Muhammadiyah


melakukan beberapa upaya berikut:
§ Mendirikan sekolah-sekolah (bukan pondok pesantren)
dengan pengajaran agama dan kurikulum yang modern.
§ Mendirikan rumah sakit dengan nama Pusat Kesengsaraan
Umum (PKU).
§ Mendirikan rumah yatim piatu.
§ Mendirikan perkumpulan kepanduan Hisbul Wathan.
Dalam perkembangannya, Muhammadiyah
menghadapi tantangan dari golongan Islam konservatif.
Mereka melihat Muhammadiyah begitu terbuka terhadap
kebudayaan Barat sehingga khawatir kemurnian Islam akan
dirusakkan. Oleh karena itu para ulama mendirikan Nahdlatul
Ulama pada tahun 1926.Gerakan NU dipelopori oleh K.H.
Hasyim Asy’ari. Gerakan Muhammadiyah banyak mendapat
simpati termasuk pemerintah kolonial Belanda karena
perjuangannya tidak bersifat konfrontatif(menentang).
Disamping Muhammadiyah, gerakan keagamaan lain yang
memiliki andil bagi kemajuan bangsa antara lain, berikut ini:
a. Jong Islamienten Bond, berdiri tanggal 1 Januari 1925 di
Jakarta.
b. Nahdlatul Ulama (NU), berdiri pada tanggal 31 Januari
1926 di Surabaya, Jawa Timur
c. Nahdlatul Wathan, berdiri tahun 1932 di Pacor, Lombok
Timur.
2.5.2 Periode Nasional Politik
a. Indische Partij (IP)
Indische Partij berdiri pada tanggal 25 Desember 1912,
oleh tokoh “Tiga Serangkai”, yaitu :
1. Suwardi Suryaningrat (Kihajar Dewantara)
2. Douwes Dekker (dr.Danudirja Setiabudi)
3. dr.Tjipto Mangunkusumo
Tujuan dari Indische Partij adalah :
1. Menumbuhkan dan meningkatkan jiwa persatuan semua
golongan
2. Memajukan tanah air dengan dilandasi jiwa nasional
3. Mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka
Indische Partij dianggap sebagai “organiasi politik” yang
pertama kali berdiri karena organisasi inilah yang pertama kali
dengan tegas menyatakan cita citanya mencapai Indonesia
merdeka.
Pada tanggal 11 Maret 1913 Indische Partij dinyatakan
sebagai organisasi terlarang oleh pemerintah Belanda, karena
dianggap membahayakan kepentingan penjajah dan juga karena
Belanda merasa malu dengan sindiran Suwardi Suryaningrat
yang tertuang dalam tulisan “ALS IKEENS NEDERLANDER
WAS” yang berarti “ANDAIKAN AKU SEORANG
BELANDA’. Ketiga tokoh tiga serangkai dijatuhi hukuman
buang ke negri Belanda dan sejak itu Indische Partij mundur.
b. Organisasi Pemuda dan Wanita
Perkumpulan pemuda yang pertama berdiri adalah Tri
Koro Dharmo. Diprakarsai oleh dr. Satiman Wirjosandjojo,
Kadarman, dan Sunardi. Organisasi kepemudaan lainnya
banyak bermunculan seperti Pasundan, Jong Sumatranen
Bond, Jong Minahasa, Jong Batak, Jong Ambon, Jong
Celebes, R.A. Kartini Timorees Ver Bond, PPPI (Perhimpunan
Pelajar Pelajar Indonesia), Pemuda Indonesia, Jong
Islamienten Bond, kepanduan, dan sebagainya. Di samping
gerakan para pemuda, kaum wanita juga tidak mau
ketinggalan. Pergerakan wanita dipelopori oleh R.A.Kartini
dari Jepara dengan mendirikan Sekolah Kartini.
2.5.3 Periode Radikal
1) Perhimpunanan Indonesia (PI)
Tahun 1908 di Belanda berdiri sebuah organisasi
bernama Indische Vereeniging. Pelopor pembentuknya adalah
Sutan Kasayangan Soripada dan RM Noto Suroto. Melalui
rapat pada 3 Februari 1925 sebuah organisasi bernama
Indonesische Vereeniging diganti menjadi Perhimpunan
Indonesia (PI). Kegiatan internasional, dunia internasional pun
akhirnya mengetahui aktivitas perjuangan para pemuda
Indonesia.
2) Partai Komunis Indonesia (PKI)
Partai Komunis Indonesia (PKI) secara resmi berdiri
pada tanggal 23 Mei 1920. Berdirinya PKI tidak terlepas dari
ajaran Marxis yang dibawa oleh Sneevliet. Ia bersama teman-
temannya seperti Brandsteder, H.W Dekker, dan P. Bergsma,
mendirikan Indische Social Democratische Vereeniging
(ISDV) di Semarang pada tanggal 4 Mei 1914. Tokoh-tokoh
Indonesia yang bergabung dalam ISDV antara lain Darsono,
Semaun, Alimin, dan lain-lain. PKI terus berupaya
mendapatkan pengaruh dalam masyarakat. Pada tanggal 13
November 1926, Partai Komunis Indonesia mengadakan
pemberontakan di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa
Timur. Pemberontakan ini sia-sia karena organisasinya masih
kacau. Walaupun PKI dinyatakan sebagai partai terlarang
tetapi secara ilegal mereka masih melakukan kegiatan
politiknya. Semaun, Darsono, dan Alimin meneruskan
propaganda untuk tetap memperjuangkan aksi revolusioner di
Indonesia.
3) Partai Nasional Indonesia (PNI)
Tujuan PNI adalah mencapai Indonesia merdeka. Untuk
mencapai tujuan tersebut, PNI menggunakan tiga asas yaitu self,
help, dan nonmendiancy (berjuang dengan usaha sendiri),
sikapnya terhadap pemerintah juga antipati dan nonkooperasi.
Kongres Partai Nasional Indonesia yang pertama kali diadakan
di Surabaya, tanggal 27 – 30 Mei 1928. Peranan PNI dalam
pergerakan nasional Indonesia sangat besar. Ketika pengawasan
terhadap kegiatan politik dilakukan semakin ketat,
berkembanglah desas desus bahwa PNI akan mengadakan
pemberontakan, maka empat tokoh PNI yaitu Ir. Soekarno, R.
Gatot Mangkuprojo, Markun Sumodiredjo, dan Supriadinata
ditangkap dan dijatuhi hukuman oleh pengadilan Bandung.
Dalam suatu kongres luar biasa di Jakarta tanggal 25 April 1931,
diambil keputusan untuk membubarkan PNI. Mr. Sartono
kemudian mendirikan Partindo. Mereka yang tidak setuju
dengan pembubaran masuk dalam Pendidikan Nasional
Indonesia (PNI Baru) yang didirikan oleh Drs. Mohammad
Hatta dan Sutan Syahrir. Baik Partindo maupun PNI Baru,
masih memakai asas PNI yang lama yaitu self, help, dan
nonkooperasi
4) Partai Indonesia
Ketika Ir. Soekarno yang menjadi tokoh dalam PNI
ditangkap pada tahun 1929, maka PNI pecah menjadi dua yaitu
Partindo dan PNI Baru. Partindo didirikan oleh Sartono pada
tahun 1929. Dasar Partindo sama dengan PNI yaitu nasional.
Tujuannya adalah mencapai Indonesia merdeka. Asasnya pun
juga sama yaitu self help dan nonkooperasi. Partindo semakin
kuat setelah Ir. Soekarno bergabung ke dalamnya pada tahun
1932, setelah dibebaskan dari penjara. Namun, karena kegiatan-
kegiatannya yang sangat radikal menyebabkan pemerintah
melakukan pengawasan yang cukup ketat. Karena tidak bisa
berkembang, maka tahun 1936 Partindo bubar.
2.5.4 Periode Bertahan
a. Taman Siswa
Didirikan oleh Ki Hajar Dewantara 3 juli 1922.
Ajaran yang terkenal adalah “Ing ngarsa sung tuladha, Ing
madya mangun karsa, Tut wuri handayani"
b. Partai Indonesia Raya
Parindra didirikan di Solo oleh dr. Sutomo tanggal
26 Desember 1935. Tujuan Parindra adalah mencapai
Indonesia Raya. Tokoh-tokoh Parindra yang terkenal
dalam membela kepentingan rakyat di volksraad adalah
Moh. Husni Thamrin. Perjuangan Parindra dalam
volksraad cukup berhasil, terbukti pemerintah Belanda
mengganti istilah inlandeer menjadi Indonesier.
c. Gabungan Politik Indonesia
Didirikan oleh Mohammad Husni Thamrin 21 mei
1939. Tiga asas perjuangan GAPI :
1. Hak untuk menetukan diri sendiri
2. Persatuan nasional seluruh bangsa Indonesia dengan
berdasarkan kerakyatan dalam paham politik,
ekonomi, dan sosial
3. Persatuan aksi seluruh pergerakan Indonesia
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Pergerakan Nasional Indonesia memiliki pengertian “Pergerakan”
disini meliputi segala macam aksi dengan menggunakan “organisasi” untuk
menentang penjajahan dan mencapai kemerdekaan. Dengan organisasi ini
menunjuk bahwa aksi tersebut disusun secara teratur, dalam arti ada
pemimpinnya, anggota, dasar, dan tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan
Istilah “Nasional” menunjuk sifat dari pergerakan, yakni semua aksi dengan
organisasi yang mencakup semua aspek kehidupan, seperti ekonomi, sosial,
politik, budaya, dan kultural.
Dipengaruhi beberapa faktor pendorong Pergerakan Nasional
Indonesia baik dari dalam (internal) dan dari luar (eksternal). Adapun
organisasi-organisasi yang muncul sebagai pergerakan nasional indonesia
(muncul di berbagai periode) adalah:
1. Periode Awal Perkembangan Budi Utomo, Sarekat Islam dan
Muhammadiyah
2. Periode Nasional Politik Indische Partij, Organisasi
Pemuda dan Perempuan
3. Periode Radikal Perhimpunan Indonesia, Partai Komunis
Indonesia Partai Nasional Indonesia
dan Partai Indonesia
4. Periode Bertahan Taman Siswa, Partai Indonesia Raya
Gabungan Politik Indonesia

3.2 Kritik dan Saran


Dalam menyusun makalah ini, kami menyadari banyak kesalahan
yang terdapat di dalamnya. Saran dan kritik yang membangun diharapkan
demi kesempurnaan makalah ini dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA

Sudiri, P. K. 1993. Sejarah Indonesia Baru Dari Pergerakan Nasio-nal sampai


Dekrit Presiden. Malang: IKIP Malang.

Poeponegoro, D. dkk. 1994. Sejarah Nasional Indonesia VI. Jakarta; Balai Pustaka.

______, Tonggak Sejarah Perjuangan Nasional, (online), tersedia: 27 Oktober 2011


(http://halamanputih.wordpress.com/tag/pemimpin-pergerakan-pemuda-indonesia/)
(30 November 2011)

http://ajiezaenulamry.blogspot.com/2015/02/makalah-tentang-pe
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Palas, Juli 2018


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 2

2.1. MODERNISASI DAN PERKEMBANGAN IMPERIALISME

JEPANG .......................................................................................................... 2

1. Restorasi Meiji: Awal Modernisasi di Jepang ................................. 2

2. Imperialisme Jepang .......................................................................... 4


2.2 KEDATANGAN JEPANG DI INDONESIA ........................................... 10

1. Belanda Menyerah Tanpa Syarat Kepada Jepang ....................... 10

2. TanggapanTokoh-Tokoh Pergerakan Nasional Indonesia .......... 11


3. Pendudukan Jepang di Indonesia ................................................... 12

2.3 DAMPAK PENDUDUKAN JEPANG DALAM KEHIDUPAN


POLITIK, EKONOMI, DAN SOSIAL- BUDAYA BANGSA
INDONESIA ................................................................................................. 12

1. Bidang Politik ................................................................................... 12


2. Bidang Ekonomi dan Sosial ............................................................ 12
2.4 PERJUANGAN MERAIH KEMERDEKAAN PADA MASA
PENDUDUKAN JEPANG .......................................................................... 13
2.5 AKHIR PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA............................... 19

BAB III PENUTUP .................................................................................................. 20


3.1 KESIMPULAN ............................................................................................. 20
3.2 SARAN .......................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 21
MAKALAH
MODERNISASI PERKEMBANGAN
IMPRELISME JEPANG DAN KEDATANGAN
JEPANG KE INDONESIA
(SEJARAH)

Disusun Oleh
KETUA : RINA OKTAVIANI
ANGGOTA : RENA NAYLI CHUSNA
RENI NOVIANA
RENITA AULIA PUTRI
XI IPA 1
KELOMPOK TEUKU UMAR

SMA NEGERI 1 PALAS


LAMPUNG SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SEJARAH PEMINATAN

FEBILA SARI
XI IPS 2

SMA NEGERI 1 PALAS


LAMPUNG SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Anda mungkin juga menyukai

  • Laporan Kinerja Harian
    Laporan Kinerja Harian
    Dokumen1 halaman
    Laporan Kinerja Harian
    Nina Apriyanti
    Belum ada peringkat
  • rpp2 1
    rpp2 1
    Dokumen9 halaman
    rpp2 1
    Nina Apriyanti
    Belum ada peringkat
  • Seni
    Seni
    Dokumen16 halaman
    Seni
    Nina Apriyanti
    Belum ada peringkat
  • RPP 2
    RPP 2
    Dokumen6 halaman
    RPP 2
    Nina Apriyanti
    Belum ada peringkat
  • RPP 1
    RPP 1
    Dokumen10 halaman
    RPP 1
    Nina Apriyanti
    Belum ada peringkat
  • Dodi 17
    Dodi 17
    Dokumen1 halaman
    Dodi 17
    Nina Apriyanti
    Belum ada peringkat
  • Novi Tri
    Novi Tri
    Dokumen20 halaman
    Novi Tri
    Nina Apriyanti
    Belum ada peringkat
  • RPP 2
    RPP 2
    Dokumen6 halaman
    RPP 2
    Nina Apriyanti
    Belum ada peringkat
  • Lilin
    Lilin
    Dokumen16 halaman
    Lilin
    Nina Apriyanti
    Belum ada peringkat
  • Buku Kerja 1
    Buku Kerja 1
    Dokumen1 halaman
    Buku Kerja 1
    Nina Apriyanti
    Belum ada peringkat
  • Surat CK
    Surat CK
    Dokumen10 halaman
    Surat CK
    Nina Apriyanti
    Belum ada peringkat
  • Lembar Pengesahan k13 Ra
    Lembar Pengesahan k13 Ra
    Dokumen82 halaman
    Lembar Pengesahan k13 Ra
    Nina Apriyanti
    Belum ada peringkat
  • Buku Kerja 1
    Buku Kerja 1
    Dokumen2 halaman
    Buku Kerja 1
    Nina Apriyanti
    Belum ada peringkat
  • Jadwal Perlokasi Gedung Korpri Lampung
    Jadwal Perlokasi Gedung Korpri Lampung
    Dokumen3 halaman
    Jadwal Perlokasi Gedung Korpri Lampung
    Nina Apriyanti
    Belum ada peringkat
  • Jadwal - Perlokasi-Gedung Korpri-Lampung
    Jadwal - Perlokasi-Gedung Korpri-Lampung
    Dokumen3 halaman
    Jadwal - Perlokasi-Gedung Korpri-Lampung
    Nina Apriyanti
    Belum ada peringkat
  • 2 Kurikulum RA (Lampiran SK) Ayomadrasah PDF
    2 Kurikulum RA (Lampiran SK) Ayomadrasah PDF
    Dokumen91 halaman
    2 Kurikulum RA (Lampiran SK) Ayomadrasah PDF
    Mbahleybi Ibnu Muskan
    Belum ada peringkat
  • Kerajaan Kutai
    Kerajaan Kutai
    Dokumen15 halaman
    Kerajaan Kutai
    Nina Apriyanti
    Belum ada peringkat
  • Kerajaan Kutai
    Kerajaan Kutai
    Dokumen14 halaman
    Kerajaan Kutai
    Nur Ilham Qohar
    Belum ada peringkat
  • Silabus Produk-Kreatif Dan Kewirausahaan
    Silabus Produk-Kreatif Dan Kewirausahaan
    Dokumen6 halaman
    Silabus Produk-Kreatif Dan Kewirausahaan
    Rina Tayora
    Belum ada peringkat
  • Lembar Pengesahan k13 Ra
    Lembar Pengesahan k13 Ra
    Dokumen1 halaman
    Lembar Pengesahan k13 Ra
    Nina Apriyanti
    Belum ada peringkat
  • Juknis KAMAD 5851
    Juknis KAMAD 5851
    Dokumen38 halaman
    Juknis KAMAD 5851
    Kelembagaan Sistem Informasi
    0% (1)
  • Lembar Pengesahan k13 Ra
    Lembar Pengesahan k13 Ra
    Dokumen1 halaman
    Lembar Pengesahan k13 Ra
    Nina Apriyanti
    Belum ada peringkat
  • Bola
    Bola
    Dokumen9 halaman
    Bola
    Nina Apriyanti
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Nina Apriyanti
    Belum ada peringkat
  • Winda
    Winda
    Dokumen6 halaman
    Winda
    Nina Apriyanti
    Belum ada peringkat
  • Kartul Mumet
    Kartul Mumet
    Dokumen18 halaman
    Kartul Mumet
    Nina Apriyanti
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen21 halaman
    Bab I
    Nina Apriyanti
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen1 halaman
    Bab I
    Nina Apriyanti
    Belum ada peringkat
  • Etika Bertelepon1
    Etika Bertelepon1
    Dokumen14 halaman
    Etika Bertelepon1
    mas amin
    Belum ada peringkat