I. PENDAHULUAN
1. Pengendalian Waktu
2. Pengendalian Biaya
3. Pengendalian Mutu material maupun mutu hasil akhir pekerjaan.
PEKERJAAN TANAH
PEKERJAAN DRAINASE
d. Pedoman Pelaksanaan
- Sebelum pekerjaan beton bertulang dilaksanakan kontraktor harus
mengajukan 2 (dua) set shop drawing untuk diteliti Direksi Lapangan.
Jika ada revisi satu set akan dikembalikan untuk dikoreksi, setelah
koreksi akhir kontraktor harus menyerahkan kembali 2 (dua) set gambar
lengkap dengan bill yang mencakup perubahan yang ada.
- Pekerjaan pemasangan tulangan berpedoman pada gambar perencanaan,
baik itu ukuran. diameter besi dan bentuk rangkaian besi.
- Kontraktor wajib melaporkan secara tertulis pada Direksi apabila ada
perbedaan yang didapat didalam gambar konstruksi dan gambar
arsitektur.
- Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ketempat
pengecoran harus dilakukan dengan cara yang disetujui oleh Direksi,
yaitu :
- Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan.
- Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton
yang sudah dicor dan yang akan dicor, dan nilai slump untuk berbagai
pekerjaan beton harus memenuhi tabel SK SNI T-15.1991.03.
- Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis
Direksi. Atas petunjuk Direksi, Kontraktor harus membuat benda uji
(silinder atau kubus). Pengujian tersebut dilakukan setiap 1 M3 adukan.
Apabila beton tidak memebuhi syarat slump test maka beton tersebut
tidak boleh dipakai dan segera disingkirkan dari tempat pekerjaan. Jika
pengujian kokoh kubus atau silinder tidak memenuhi syarat maka
perbaikan harus dilakukan dengan mengikuti prosedur PBI - 1971.
Segala biaya yang berhubungan dengan pekerjaan ini menjadi
tanggungan kontraktor. Selama pengecoran berlangsung pekerja dilarang
berdiri dan berjalan-jalan diatas penuangan. Untuk dapat sampai
ketempat-tempat yang sulit dicapai harus digunakan papanpapan
berkaki yang tidak membebani tulangan. Kaki-kaki tersebut harus sudah
dapat dicabut pada saat beton dicor. Apabila pengecoran beton harus
dihentikan, maka tempat penghentiannya harus disetujui oleh Direksi.
Untuk melanjutkan bagian pekerjaan yang diputus tersebut, bagian
permukaan yang mengeras harus dibersihkan dan dibuat kasar
kemudian diberi additive yang memperlambat proses pengerasan.
- Kecuali pada pengecoran kolom, adukan tidak boleh dicurahkan dari
ketinggian yang lebih tinggi dari 1,5 m.
- Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelembaban
untuk paling sedikit 14 (empat belas) hari. Untuk keperluan tersebut
ditetapkan cara sebagai berikut
- Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil, permukaan
tidak mengikuti bentuk yang diinginkan, munculnya pembesian pada
permukaan beton, dan lain-lain yang tidak memenuhi syarat, harus
dibongkar kembali sebagian atau seluruhnya menurut perintah Direksi.
Untuk selanjutnya diganti atau diperbaiki segera atas resiko Kontraktor.
- Perawatan benda uji menggunakan kantong-kantong basah atau
direndam dalam bak perendaman yang disediakan
PEKERJAAN LAIN-LAIN
1. Administrasi & Pelaporan Proyek
Administrasi Kegiatan meliputi:
1. Dokumen Kontrak;
2. Laporan Harian, Mingguan, danBulanan;
3. MC atau sertifikate bulanan disiapkan oleh kontraktor setiap ahir
bulanyang bersangkutan;
4. Back up data dibuat sesuai dengan kemajuan pekerjaandilapangan;
5. Kebutuhan administrasi lainnya yang berhubungan dengan pelaksanan
kegiatan inimeminta penjelasan pihak direksi;
6. Dilapangan disiapkan 1 buah buku tamu dan 1 buah buku direksi, masing -
masing bukutersebut harus dijaga dan diserahkan pada saat bibutukan
minimal pada waktu serahterima pekerjaan.
2. DokumentasiProyek
Sebelum dimulainya kegiatan setiap item pekerjaan kontraktor harus
mengambil photodolumentasi 0% dan selama kegiatan pekerjaan harus
diambil photo perkembangankemajuan pekerjaan minimal 50 % dan lOO
%.Pekerjaan dokumentasi ini berlangsung dariawal kegiatan sampai akhir
kegiatan.
Dibuat oleh,
CV. MAHKOTA KAUR