Anda di halaman 1dari 12

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. KONSEP KEHAMILAN
1. Pengertian Kehamilan
 Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid
terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal periode
intrapartum. (Helen Varney, 2006 : 492)
 Proses kehamilan merupakan matarantai yang bersinambung yang terdiri dari: ovulasi,
migrasi, spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi)
pada uterus, pembentukan plasenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
(Manuaba, 2010: 75)
 Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari
hari pertama haid terakhir. (Sarwono, 2007 : 89)
2. Proses Konsepsi
 Fertilisasi
Proses kehamilan dimulai sari fertilisasi yaitu bertemunya sel telur dan sel sperma.
Saat terjadi ejakulasi, kurang lebih 3 cc sperma dikeluarkan dari organ reproduksi pria
yang kurang lebih berisi 300 juta sperma. Setelah masuk ke organ genitalia interna
wanita, sperma akan menghadapi beberapa rintangan antara lain: lender vagina yang
bersifat asam, lender serviks yang kental, panjangnya uterus, serta silia yang ada di
tuba fallopi. Untuk bisa menghadapi rintangan tersebut maka sperma harus
mempunyai akrosom dan melewati proses kapasitasi. Sedangkan ovum akan
dikeluarkan dari ovarium sebanyak satu setiap bulan, ditangkap oleh fimbriae dan
berjalan menuju tuba fallopi. Tempat bertemunya ovum dan sperma paling sering
adalah di daerah ampulla tuba. Sebelum keduanya bertemu, maka akan terjadi fase
yaitu sebagai berikut :
- Tahap penembusan korona radiata
Dari 200-300 juta hanya 300-500 yang sampai di tuba fallopi yang bisa
menembus korona radiata karena sudah mengalami proses kapasitasi
- Penembusan Zona pellusida
Zona pellusida adalah sebuah perisai glikoprotrin di sekeliling ovum yang
mempermudah dan mempertahankan pengikatan sperma dan menginduksi
reaksi akrosom. Spermatozoa lain ternyata bisa menempel di zona pellusida,
tetapi hanya satu yang terlihat mampu menembus oosit
- Tahap penyatuan oosit dan membrane sperma.
Setelah menyatu maka akan dihasilakan zigot yang mempunyai kromosom
diploid (44 autosom dan 2 gonosom ) dan terbentuk jenis kelamin baru (XX
untuk wanita da XY untuk laki-laki)
 Pembelahan
Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel ( 30 jam ), 4 sel, 8 sel sampai
dengan 16 sel disebut Blastomer (3 hari ) dan membentuk sebuah gumpalan bersusun
longgar. Setelah 3 hari sel-sel tersebut akan membelah membentuk buah arbei dan 16
sel disebut Morula (4hari). Saat morula memasuki rongga rahim, cairan mulai
menembus zona pellusida masuk ke dalam ruang antar sel yang ada massa sel dalam.
Berangsur-angsur ruang antar sel menyatu dan akhirnya terbentuklah sebuah rongga
atau blastokel sehingga disebut Blastokista (4 ½ - 5 hari). Sel yang bagian dalam
disebut embrioblas dan sel di luar disebut trofoblas. Zona pellusida akhirnay
menghilang sehingga trofoblas bisa memasuki dinding rahim (endometrium) dan siap
berimplantasi (5 ½ - 6 hari ) dalam bentuk blastokista tingkat lanjut.
 Nidasi
Nidasi atau implantasi adalah penanaman sel telur yang sudahdibuahi(pada stadium
blastokista) ke dalam dindinh uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars
superior korpus uteri bagian anterior atau posterior. Saat implantasi, selaput lender
rahim sedang berada pada fase sekretorik (2-3 hari setelah ovulasi)
Proses Nidasi :
Blastokista tingkat lanjut diselubungi oleh suatu simpai disebut trofoblas yang mampu
menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika blastokista mencapai rongga rahim,
jaringann endometrium ini banyak mengandung sel-sel desidua yaitu sel-sel besar
yang banyak mengandung glikogen serta mudah di hancurkan oleh trofoblas. Blastula
dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner cell mass) akan mudah masuk ke
dalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup lagi.
Itulah sebabnya, terkadang saat nidasi terjadi sedikit perdarahan akibat luka desidua
(Tanda Hartman). Umumnya nidasi terjadi pada dinding depan atau belakang rahim
(korpus) dekat fundus uteri. (Ummi Hani, 2010 : 36-39 )
 Perkembangan dan Fungsi Plasenta
Plasenta sebagian dari janin dan sebagian lagi dari ibu. Kontribusi janin berasal dari
korion. Sedangkan kontribusi ibu berasal dari desidua (endometrium) di tempat
implantasi . lapisan luar sel yang membentuk dinding blastosit disebut trofoblas.
Ketika trofoblas mulai masuk ke dalam epitel endometrium, trofoblas akan
mengalami diferensiasi menjadi dua lapisan yakni 1). Sitotrofoblas , yang merupakan
bagian dalam dan 2). Sensitiotrofoblas yang merupakan lapisan luar. Diferensiasi ini
terjadi pada saat trofoblas mengadakan kontak dengan endometrium
 Fungsi Plasenta
Memungkinkan pertukaran antara oksigen dan karbondioksida pada janin, jalan
masuk bagi nutien penting untuk tubuh, ekskresi produk sisa metabolism dan proses
metabolism yang dipelukan oleh tubuh. Plasenta juga melindungi janin dengan
melakukan transfer antibody yang terdapat pada ibu ke janin.(Varney,2007 : 515 )
3. Tanda-Tanda Kehamilan (Ummi Hani, dkk. 2010 : 72-75)
a. Tanda Tidak Pasti (Presumtive Sign)
Tanda tidak pasti adalah perubahan-perubahan fisiologis yang dapat dikenali dan
pengakuan atau yang dirasakan oleh wanita hamil.
 Amenorea (berhentinya menstruasi)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de Graaf dan
ovulasi sehingga menstruasi tidak terjadi. Lamanya amanorea dapat dikonfirmasikan
dengan memastikan hari pertama haid terakhir (HPHT) dan digunakan untuk
memeperkirakan usia kehamilan dan taksiran persalinan. Tetapi amenorea juga dapat
disebabkan oleh penyakit kronik tertentu, tumor pituitari, perubahan dan faktor
lingkungan, malnutrisi, dan biasanya gangguan emosional seperti ketakutan akan
kehamilan.
 Mual (nausea) dan muntah (emesis)
Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang
berlebihan dan menimbulkan mual muntah yang terjadi terutama pada pagi hari yang
disebut morning sickness. Dalam batas tertentu hal ini masih fisiologis tetapi bila
terlampau sering dapat menyebabkann gangguan kesehatan yang disebut dengan
hiperemesis gravidarum.
 Ngidam (menginginkan makanan tertentu)
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang demikian
disebut ngidam. Ngidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan dan akan
menghilang dengan makin tuanya kehamilan.
 Syncope (pingsan)
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabka iskemia
susunan saraf pusat dan menimbulkan syncope atau pingsan. Hal ini sering terjadi
terutama jika berada pada tempat yang ramai, biasanya akan hilang setelah 16
minggu.
 Kelelahan
Sering terjadi pada trimester pertama akibat dari penurunan kecepatan basal
metabolisme (basal metabolisme rate-BMR) pada kehamilan yang akan meningkat
seiring pertambahan usia kehamilan akibat aktivitas metabolisme hasil konsepsi.
 Payudara tegang
Estrogen meningkatkan perkembangan sistem duktus pada payudara, sedangkan
progesteron menstimulasi perkembangan sistem alveolar payudara. Bersama
somatomamotropin, hormon-hormon ini menimbulkan pembesaran payudara,
menimbulkan perasaan tegang dan nyeri selama dua bulan pertama kehamilan,
pelebaran puting susu, serta pengeluaran kolostrum.
 Sering miksi
Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering
miksi. Frekuensi miksi yang sering, terjadi pada triwulan pertama akibat desakan
uterus terhadap kandug kemih. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini akan
berkurang karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir
triwulan, gejala bisa timbul karena janin mulai masuk ke rongga panggul dan
menekan kembali kandung kemih.
 Konstipasi atau obstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus (tonus otot menurun)
sehingga kesulitan untuk BAB.
 Pigmentasi Kulit
Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12 minggu. Terjadi akibat pengaruh
hormon kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.
Pigmentasi ini meliputi tempat-tempat berikut ini :
 Sekitar pipi : cloasma gravidarum (penghitaman pada daerah dahi, hidung, pipi
dan leher)
 Sekitar leher : tampak lebih hitam
 Dinding perut : striae liviade/gravidarum (terdapat pada seorang primigravida,
warnanya membiru), striae nigra, linea alba menjadi lebih hitam (linea
grisea/nigra)
 Sekitar payudara : hiperpigmentasi areola mamae sehingga terbentuk areola
sekunder. Pigmentasi areola ini berbeda pada tiap wanita, ada yang merah muda
pada wanita kulit putih, coklat tua pada wanita kulit coklat, dan hitam pada
wanita kulit hitam. Selain itu, kelenjar montgomeri menonjol dan pembuluh
darah menifes sekitar payudara
 Sekitar pantat dan paha atas terdapat striae akibat pembesaran bagian tersebut.
 Epulis
Hipertropi papilla ginggivae/gusi sering terjadi pada triwua pertama.
 Varises atau penampakan pembuluh darah vena
Pengruh estrogen dan progesteron menyebabkan pelebaran pembuluh darah terutama
bagi wanita yang mempunyai bakat. Varises dapat terjadi di sekitar genetalia
eksterna, kaki, dan betis, serta payudara. Penampakan pembuluh darah ini dapat
hilang setelah persalinan.
b. Tanda Kemungkinan (Probability Sign)
Tanda kemungkinan adalah perubahan-perubahan fisiologis yang dapat diketahui oleh
pemeriksa dengan melakukan pemeriksaan fisik kepada wanita hamil.
 Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan ke-empat kehamilan.
 Tanda Hegar
Tanda hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uteri.
 Tanda Goodel
Adalah pelunakan serviks. Pada wanita yang tidak hamil serviks seperti ujung hidung
sedangkan pada wanita hamil melunak seperti bibir.
 Tanda Chadwicks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk juga
porsio dan serviks.
 Tanda Piscaceck
Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum
berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut berkembang
lebih dulu.
 Kontraksi Braxton Hicks
Merupakan peregangan sel-sel otot uterus akibat meningkatnya actomysin di dalam
otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri biasanya timbul pada
kehamilan delapan mingggu, tetapi baru dapat di amati dari pemeriksaan abdominal
pada trimester ketiga. Kontraksi ini aksn terus meningkat frekuensinya. Lamanya dan
kekeuatannya sampai mendekati persalinan.
 Teraba Ballaotement
Kekeuatan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam cairan
ketuban yamg dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa. Rupakan Hal ini harus ada
dalam pemeriksaan kehamailan karena perabaan seperti bentuk janin saja tidak cukup
karena dapat saja meriupakan mioma uteri.
 Pemeriksan Test Biologis Kehamilan (Planotest) positif.
Pemeriksan ini adalah untuk mendeteksi adannya Humon Corionic gonadaotropin
(HCG) yang di produksi oleh sinsrotrotropoblastik sel selama kehamilan. Hormon ini
disekresi di peredaraan darah ibu (pada plasma darah) dan diekskresi oleh urine ibu.
Hormon ini dapat dideteksi pada 26 hari setelah konsepsi dan meningkat dengan
cepat pada hari ke 30-60. Tingjat tertinggi pada hari ke 60-70 usia gestasi kemudian
mennurun pada hari ke 100-130.
c. Tanda Pasti (Positif sign)

Tanda pasti adalah tanda yang menunjukan langsung keberadaan janin yang dapat
dilihat langsung oleh pemeriksa.

 Gerakan janin dalam rahim


Gerrakan janin ini harus dapat teraba dengan jelas oleh pemeriksa gerakan janin baru dapat
dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.
 Denyut Jantung Janin
Dapat di dengar pada usia 12 minggu dengajn enggunakan alat Fetal Elektrocaradiograf
(misalnya dopler). Dengan stetoskop laenecc, DJJ baru dapat didengar pad usia kehamilan
18-20 minggu.
 Bagian-bagian Janin
Bagian –bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin
yaitu (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua (trimester
terakhir). Bagian janin ni dapat dilihat dengan sempurna lagi dengan menggunakan USG
 Kerangka Janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG.
4. Perubahan Fisiologis Wanita Hamil (Sarwono,2007:94-100)
a. Uterus
Uterus bertambah besar seemula 30gram menjadi 1000 gram pembesaran ini dikarenakan
hipertropi oleh otot-otot rahim.
b. Vagina
o Elestisitas vagina bertambah
o Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi asam PH :3,5-6
o Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga waran selpaut lendirnya
berwarnakebiru- biruan (Tanda Hadwick).
c. Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai trbentuknya uriyang
mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.
d. Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal, dan linea alba.
e. Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebablan perobekan selaput elestis
di bawah kulit sehingga timbul strie gravidarum.
f. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari alveoli puting susu
biasany amembesar dan berwarnalebih tua. Areola mammae melebar dan lebih tua
warnannya.
g. Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesalk nafas, yamg sering ditemukan pada
kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan kearah diafragma
akibat pembesaran rahim, kapsitas paru meningkat sedikit selama kehamilan sehingga ibu
akan bernafas lebih dalam. Sekitar 20-25%.
h. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamuilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang
membesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan
pemberian ASI.
4. Perubahan Psikologis pada Wanita Hamil
Perubahan psikologis pada wanita hamil dapt terjadi padatrimester 1, trimesteer II, dan
trimester III. perubahan psikologis wanita hamil pada trimester III.
Pada trimester III merupakan periode menunggu kelahiran bayinya. Seorang ibu akan merasa
takut dengan raa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul saat melahirkan. Rasa tidak nyaman
akibat kehamilan timbul kembali dan banyak ibuhamil merasakan dirinya aneh dan jelek. Pada
trimester ini ibu memerlukan ketenamgan dan dukungan dari suami ,keluarga dan bidan.
Trimester ini adlah saat persiapan aktif untukkelahiran bayi dan menjadi orang tua.
6. Ketitaknyamanan Wanita Hamil Trimester III (Helen Varney, 2007 : 536-543 )
a. Nyeri punggung bagian bawah
Sebagian besar disebabkan karena perubahan sikap badan pada kehamilan lanjut
karena titik berat badan berpindah kedepan disebabkan perut yang membesar. Ini diimbangi
dengan lordosis yang berlebihan dan sikap ini dapat menimbulkan spasmus
Cara penanganan :
Istirahat cukup, menggunakan penyokong abdomen eksternal
b. Hiperventilasi dan sesak nafas
Peningkatan jumlah progesteron selama kehamilan mempengaruhi pusat pernapasan
untuk menurunkan kadar karbondioksida dan meningkatkan kadar oksigen. Peningkatan
aktivitas metabolis yang terjadi selama kehamilan akan meningkatkan karbondioksida.
Hiperventilasi akan menurunkan karbon dioksida. Sesak nafas terjadi pada trimester III
karena pembesaran uterus yang menekan diafragma. Selain itu diafragma mengalami elevasi
kurang lebih 4 cm selama kehamilan.
Cara penanganan :
- Menjelaskan dasar fisiologis masalah tersebut
- Mendorong wanita untuk secara sadar mengatur kecepan dan kedalaman pernafasannya
saat sedang mengalami hiperventilasi
- Anjurkan wanita berdiri dan mereganggan tangannya diatas kepalanya secara berkala dan
mengambil nafas dalam
- Instruksikan melakukan peregangan yang sama ditempat tidur seperti saat sedang berdiri.
c. Edema Dependen
Terjadi karena gangguan sirkulasi vena dan peningkatan tekanan vena pada ekstrimitas
bawah karena tekanan uterus membesar pada vena panggul pada saat duduk/ berdiri dan pada
vena cava inferior saat tidur terlentang. Edema pada kaki yang menggantung terlihat pada
pergelangan kaki dan harus dibedakan dengan edema karena preeklamsi.
Cara penanganan :
- Hindari menggunakan pakaian ketat
- Elevasi kaki secara teratur setiap hari
- Posisi menghadap kesamping saat berbaring
- Penggunaan korset pada abdomen yang dapat melonggarkan tekanan vena-vena panggul
d. Peningkatan frekuensi berkemih
Terjadi karena peningkatan berat uterus yang akhirnya menekan kandung kencing.
Pada primigravida utamanya hal ini disebabkan karena penurunan kepala janin sehingga
menekan kandung kencing
Cara penanganan :
- Menjelaskan mengapa hal itu terjadi
- Mengurangi asupan cairan sebelum tidur malam
e. Nyeri ulu hati
Ketidaknyamanan ini mulai timbul menjelang akhir trimester II dan bertahan hingga
trimester III.
Penyebab :
- Relaksasi sfingter jantung pada lambung akibat pengaruh yang ditimbulkan peningkatan
jumlah progesteron.
- Penurunan motilitas gastrointestinal yang terjadi akibat relaksasi otot halus yang
kemungkinan disebabkan peningkatan jumlah progesteron dan tekanan uterus
- Tidak ada ruang fungsional untuk lambung akibat perubahan tempat dan penekanan oleh
uterus yang membesar
Cara penanganan :
- Makan dalam porsi kecil tetapi sering untuk menghindari lambung menjadi terlalu penuh
- Pertahankan postur tubuh yang baik supaya ada ruang lebih besar bagi lambung untuk
menjalankan fungsinya
- Hindari makanan berlemak, karena lemak mengurangi motilitas usus dan sekresi asam
lambung yang dibutuhkan untuk pencernaan.
- Hindari makanan pedas atau makanan lain yang dapat menyebabkan gangguan
pencernaan.
f. Konstipasi
Terjadi akibat penurunan peristaltik yang disebabkan relaksasi otot polos usus besar
ketika terjadi peningkatan progesteron
Cara penanganan :
- Asupan cairan yang adekuat
- Istirahat cukup
- Minum air hangat ( air putih, teh ) saat bangkit dari tempat tidur untuk menstimulasi
peristaltik
- Makan makanan berserat dan mengandung serat alami
- Miliki pola defekasi yang baik dan teratur
- Lakukan latihan secara umum, berjalan tiap hari, pertahankan postur tubuh yang bai,
mekanisme tubuh yang baik, kontraksi otot abdomen bagian bawah secara teratur
g. Kram tungkai
Terjadi karena asupan kalsium tidak adekuat, atau ketidakseimbangan rasio dan
fosfor.selain itu uterus yang membesar memberi tekanan pembulu darah panggul sehingga
mengganggu sirkulasi atau pada saraf yang melewati foramen doturator dalam perjalanan
menuju ekstrimitas bawah.
Cara penanganan :
- Minta wanita meluruskan kaki yang kram dan menekan tumitnya
( dorsofleksikan kakinya )
- Dorong wanita untuk melakukan latihan umum dan memiliki kebiasaan mekanisme tubuh
yang baik guna meningkatkan sirkulasi darah
- Anjurkan elevasi kaki secara teratur sepanjang hari
- Anjurkan diet mengandung kalsium dan fosfor
h. Insomnia
Disebabkan karena adanya ketidaknyamanan akibat uterus yang membesar,
pergerakan janin dan karena adanya kekhawatiran dan kecemasan
Cara penanganan :
- mandi air hangat
- Minum air hangat ( susu, teh tanpa kafein dicampur susu ) sebelum tidur
- Lakukan aktifitas yang tidak menimbulkan stimulus sebelum tidur
- Ambil posisi relaksasi
- Gunakan teknik relaksasi progesif
i. Kesemutan dan baal pada jari
Perubahan pusat gravitasi menyebabkan wanita mengambil postur dengan posisi bahu
terlalu jauh kebelakang sehingga menyebabkan penekanan pada saraf median dan aliran
lengan yang akan menyebabkan kesemutan dan baal pada jari-jari
Cara penanganan :
- Menjelaskan penyebab dari kesemutan dan baal jari-jari
- Berbaring rileks
-
B. KONSEP ANTENATAL CARE
1. Pengertian
Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan, terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Pengawasan antenatal adalah
pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil,
sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan menghadapi laktasi dan
kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.
2. Tujuan pengawasan antenatal, adalah:
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang bayi.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan social ibu dan bayi.
c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi
selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun
bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian asi eksklusif.
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara normal.
( Sarwono, 2008 : 90 )
3. Pemeriksaan Antenatal Care

Pemeriksaan antenatal paling sedikit 4 kali kunjungan, yaitu:

a. Satu kali pada Trimester I → Sebelum minggu ke 14


b. Satu kali pada Trimester II → Pada minggu ke 14-28
c. Dua kali pada Trimester III → Antara minggu ke 28-36 dan setelah minggu ke 36.
Pengawasan Antenatal memerlukan batasan dan tujuan, maka jadwal pemeriksaan adalah:

a. Pemeriksaan Pertama
Dilakukan segera setelah diketahui adanya keterlambatan Haid
b. Pemeriksaan ulang
a. Setiap bualan hingga usia kehamilan 6-7 minggu
b. Setiap dua minggu sampai kehamilan berumur 8 bulan
c. Setiap 4 minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai persalinan
c. Pemeriksaan Khusus bila terdapat keluhan-kluhan tertentu
4. Standar Minimal Asuhan Antenatal
a) Tinbang Berat Badan
b) Ukur Tekanan Darah
c) ukur TinggiFundus Uteri
d) Imunisasi TT
e) Pemberian Tablet Penambah Darah
f) Test Terhadap PMS
g) Temu Wicara
5. Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan

Pemeriksaan diagnostik kehamilan adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan


seorang wanita sedang hamil atau tidak, bukan pemeriksaan yang dilakukan pada seorang wanita
ketika ia sudah diketahui hamil. Pemeriksaan diagnostik kehamilan pada trimester pertama dan
kedua mengacu pada kombinasi tanda-tanda tidak pasti, tanda mungkin, dan tanda pasti.

Pemeriksaan ini terdiri atas anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan panggul, serta
pemeriksaan laboratorium.

a. Anamnesis
Dari anamnesis, dapat diketahui tanda-tanda berikut ini:
1. Terhentinya menstruasi/amenorea.
2. Mual dan muntah.
3. Tinglip (dilep), tegang, berbenjol-benjol, pembesaran payudara, dan pelebaran puting susu.
4. Peningkatan frekuensi berkemih.
5. Kelelahan.
6. Perubahan warna pada payudara seperti menghitamnya puting serta areola primer dan
sekunder.
7. Menonjolnya kelenjar Montgomery.
8. Peningkatan suhu basal tubuh tanpa adanya infeksi.
9. Pengeluaran kolostrum dari puting susu.
10. Salivasi berlebihan.
11. Tanda Chadwick.
12. Quickening ( gerakan janin pertama yang dirasakan ) biasanya UK 16-18 minggu.
13. Pigmentasi kulit seperti cloasma, striae pada payudara dan abdomen, linea nigra, jaring-
jaring pembuluh darah, dan palmar eritema.
b. Pemeriksaan fisik
1. Pengeluaran kolostrum.
2. Perubahan warna pada payudara.
3. Tinglip ( dilep ), tegang, berbenjol-benjol, pembesaran payudara, dan pelebaran puting
susu.
4. Pembesaran abdomen.
5. Teraba garis janin.
6. Ballotement.
7. Gerakan janin.
8. Bunyi jantung janin.
c. Pemeriksaan pelvis
1. Pembesaran uterus.
2. Perubahan bentuk uterus.
3. Tanda Piscaseck.
4. Tanda Hegar.
5. Tanda Goodell.
6. Teraba kontraksi Braxton Hicks.
7. Tanda Chadwick.
d. Tes laboratorium dann pemeriksaan penunjang
1. Tes kehamilan positif.
2. USG tampak keberadaan janin.
3. Tampak rangka janin pada foto rontgen (x-ray film). ( Ummi Hani dkk, 2010: 76 )
5. Penatalaksanaan
Pengumpulan data dasar melalui pengkajian riwayat, pemeriksaan fisik dan panggul, tes
laboratorium merupakan langkah pertama pada proses penatalaksanaan. Langkah-langkah
berikutnya pada proses penatalaksanaan ini bergantung pada data dasar yang diperoleh dan
interpretasi data tersebut. Interpretasi terhadap data dasar tersebut mencakup hal-hal di bawah ini
:
a. Menentukan normal tidaknya kondisi kehamilan dari data yang diperoleh.
b. Membedakan antara ketidaknyamanan yang umum dialami pada saat hamil dan komplikasi
yang mungkin terjadi.
c. Mengidentifikasi tanda dan gejala penyimpangan yang munngkin dari kondisi normal atau
komplikasi.
d. Mengidentifikasi area tertentu yang perlu dipelajari.
Antisipasi masalah potensial terkait adalah hal yang penting pada pengembangan rencana
perawatan yang komprehensif. Evaluasi terhadap kebutuhan akan intervensi yang segera oleh
bidan atau dokter dan/atau untuk konsultasi atau penatalaksanaan kolaboratif dengan anggota tim
perawatan kesehatan penting hanya jika terdapat penyimpangan dari nilai normal, dengan atau
tanpa situasi kedaruratan.
Pengembangan rencana perawatan yang komprehensif mencakup komponen berikut:
a. Penentuan kebutuhan untuk melakukan tes laboratorium atau tes penunjang lain untuk
menyingkirkan, mengonfimasi, atau membedakan antara berbagai komplikasi yang mungkin
timbul.
b. Penentuan kebutuhan untuk melakukan konsultasi dengan dokter.
c. Penentuan kebutuhan untuk melakukan evaluasi ulang diet dan intervensi.
d. Penentuan tidakan instruksional untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran.
e. Penentuan kebutuhan untuk mengatasi ketidaknyamanan atau upaya terapi lain.
f. Penentuan kebutuhan untuk pengobatan atau tindakan lain untuk penatalaksanaan komplikasi
minor (mis., vaginitis, bakteriuria asimptomatik, ISK tahap awal, anemia bordeline ).
g. Penentuan kebutuhan untuk melakukan konsul dengan atau perujukan ke tenaga profesional
lain ( mis., ahli gizi, pekerja sosial, perawat kesehatan masyarakat ).
h. Penentuan kebutuhan untuk melibatkan orang terdekat lain untuk lebih aktif dalam
perencanaan perawatan.
i. Penentuan kebutuhan untuk memberi konseling khusus atau panduan antisipasi.
j. Penentuan kebutuhan untuk konseling HIV ( jika anda tidak melakukannya sendiri ).
k. Penjadwalan kunjungan ulang berikutnya. Kunjungan ulang bagi wanita yang mengalami
perkembangan normal selama kehamilan biasanya dijadwalkan sebagai berikut :
1. Hingga usia kehamilan 28 minggu, kunjungan dilakukan setiap empat minggu.
2. Antara minggu ke-28 hingga ke-36, setiap dua minggu.
3. Antara minggu ke-36 hingga persalinan, dilakukan setiap minggu.

( Hellen varney, 2007 : 531 )

Anda mungkin juga menyukai