TINJAUAN TEORI
A. KONSEP KEHAMILAN
1. Pengertian Kehamilan
Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid
terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal periode
intrapartum. (Helen Varney, 2006 : 492)
Proses kehamilan merupakan matarantai yang bersinambung yang terdiri dari: ovulasi,
migrasi, spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi)
pada uterus, pembentukan plasenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
(Manuaba, 2010: 75)
Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari
hari pertama haid terakhir. (Sarwono, 2007 : 89)
2. Proses Konsepsi
Fertilisasi
Proses kehamilan dimulai sari fertilisasi yaitu bertemunya sel telur dan sel sperma.
Saat terjadi ejakulasi, kurang lebih 3 cc sperma dikeluarkan dari organ reproduksi pria
yang kurang lebih berisi 300 juta sperma. Setelah masuk ke organ genitalia interna
wanita, sperma akan menghadapi beberapa rintangan antara lain: lender vagina yang
bersifat asam, lender serviks yang kental, panjangnya uterus, serta silia yang ada di
tuba fallopi. Untuk bisa menghadapi rintangan tersebut maka sperma harus
mempunyai akrosom dan melewati proses kapasitasi. Sedangkan ovum akan
dikeluarkan dari ovarium sebanyak satu setiap bulan, ditangkap oleh fimbriae dan
berjalan menuju tuba fallopi. Tempat bertemunya ovum dan sperma paling sering
adalah di daerah ampulla tuba. Sebelum keduanya bertemu, maka akan terjadi fase
yaitu sebagai berikut :
- Tahap penembusan korona radiata
Dari 200-300 juta hanya 300-500 yang sampai di tuba fallopi yang bisa
menembus korona radiata karena sudah mengalami proses kapasitasi
- Penembusan Zona pellusida
Zona pellusida adalah sebuah perisai glikoprotrin di sekeliling ovum yang
mempermudah dan mempertahankan pengikatan sperma dan menginduksi
reaksi akrosom. Spermatozoa lain ternyata bisa menempel di zona pellusida,
tetapi hanya satu yang terlihat mampu menembus oosit
- Tahap penyatuan oosit dan membrane sperma.
Setelah menyatu maka akan dihasilakan zigot yang mempunyai kromosom
diploid (44 autosom dan 2 gonosom ) dan terbentuk jenis kelamin baru (XX
untuk wanita da XY untuk laki-laki)
Pembelahan
Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel ( 30 jam ), 4 sel, 8 sel sampai
dengan 16 sel disebut Blastomer (3 hari ) dan membentuk sebuah gumpalan bersusun
longgar. Setelah 3 hari sel-sel tersebut akan membelah membentuk buah arbei dan 16
sel disebut Morula (4hari). Saat morula memasuki rongga rahim, cairan mulai
menembus zona pellusida masuk ke dalam ruang antar sel yang ada massa sel dalam.
Berangsur-angsur ruang antar sel menyatu dan akhirnya terbentuklah sebuah rongga
atau blastokel sehingga disebut Blastokista (4 ½ - 5 hari). Sel yang bagian dalam
disebut embrioblas dan sel di luar disebut trofoblas. Zona pellusida akhirnay
menghilang sehingga trofoblas bisa memasuki dinding rahim (endometrium) dan siap
berimplantasi (5 ½ - 6 hari ) dalam bentuk blastokista tingkat lanjut.
Nidasi
Nidasi atau implantasi adalah penanaman sel telur yang sudahdibuahi(pada stadium
blastokista) ke dalam dindinh uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars
superior korpus uteri bagian anterior atau posterior. Saat implantasi, selaput lender
rahim sedang berada pada fase sekretorik (2-3 hari setelah ovulasi)
Proses Nidasi :
Blastokista tingkat lanjut diselubungi oleh suatu simpai disebut trofoblas yang mampu
menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika blastokista mencapai rongga rahim,
jaringann endometrium ini banyak mengandung sel-sel desidua yaitu sel-sel besar
yang banyak mengandung glikogen serta mudah di hancurkan oleh trofoblas. Blastula
dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner cell mass) akan mudah masuk ke
dalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup lagi.
Itulah sebabnya, terkadang saat nidasi terjadi sedikit perdarahan akibat luka desidua
(Tanda Hartman). Umumnya nidasi terjadi pada dinding depan atau belakang rahim
(korpus) dekat fundus uteri. (Ummi Hani, 2010 : 36-39 )
Perkembangan dan Fungsi Plasenta
Plasenta sebagian dari janin dan sebagian lagi dari ibu. Kontribusi janin berasal dari
korion. Sedangkan kontribusi ibu berasal dari desidua (endometrium) di tempat
implantasi . lapisan luar sel yang membentuk dinding blastosit disebut trofoblas.
Ketika trofoblas mulai masuk ke dalam epitel endometrium, trofoblas akan
mengalami diferensiasi menjadi dua lapisan yakni 1). Sitotrofoblas , yang merupakan
bagian dalam dan 2). Sensitiotrofoblas yang merupakan lapisan luar. Diferensiasi ini
terjadi pada saat trofoblas mengadakan kontak dengan endometrium
Fungsi Plasenta
Memungkinkan pertukaran antara oksigen dan karbondioksida pada janin, jalan
masuk bagi nutien penting untuk tubuh, ekskresi produk sisa metabolism dan proses
metabolism yang dipelukan oleh tubuh. Plasenta juga melindungi janin dengan
melakukan transfer antibody yang terdapat pada ibu ke janin.(Varney,2007 : 515 )
3. Tanda-Tanda Kehamilan (Ummi Hani, dkk. 2010 : 72-75)
a. Tanda Tidak Pasti (Presumtive Sign)
Tanda tidak pasti adalah perubahan-perubahan fisiologis yang dapat dikenali dan
pengakuan atau yang dirasakan oleh wanita hamil.
Amenorea (berhentinya menstruasi)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de Graaf dan
ovulasi sehingga menstruasi tidak terjadi. Lamanya amanorea dapat dikonfirmasikan
dengan memastikan hari pertama haid terakhir (HPHT) dan digunakan untuk
memeperkirakan usia kehamilan dan taksiran persalinan. Tetapi amenorea juga dapat
disebabkan oleh penyakit kronik tertentu, tumor pituitari, perubahan dan faktor
lingkungan, malnutrisi, dan biasanya gangguan emosional seperti ketakutan akan
kehamilan.
Mual (nausea) dan muntah (emesis)
Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang
berlebihan dan menimbulkan mual muntah yang terjadi terutama pada pagi hari yang
disebut morning sickness. Dalam batas tertentu hal ini masih fisiologis tetapi bila
terlampau sering dapat menyebabkann gangguan kesehatan yang disebut dengan
hiperemesis gravidarum.
Ngidam (menginginkan makanan tertentu)
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang demikian
disebut ngidam. Ngidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan dan akan
menghilang dengan makin tuanya kehamilan.
Syncope (pingsan)
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabka iskemia
susunan saraf pusat dan menimbulkan syncope atau pingsan. Hal ini sering terjadi
terutama jika berada pada tempat yang ramai, biasanya akan hilang setelah 16
minggu.
Kelelahan
Sering terjadi pada trimester pertama akibat dari penurunan kecepatan basal
metabolisme (basal metabolisme rate-BMR) pada kehamilan yang akan meningkat
seiring pertambahan usia kehamilan akibat aktivitas metabolisme hasil konsepsi.
Payudara tegang
Estrogen meningkatkan perkembangan sistem duktus pada payudara, sedangkan
progesteron menstimulasi perkembangan sistem alveolar payudara. Bersama
somatomamotropin, hormon-hormon ini menimbulkan pembesaran payudara,
menimbulkan perasaan tegang dan nyeri selama dua bulan pertama kehamilan,
pelebaran puting susu, serta pengeluaran kolostrum.
Sering miksi
Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering
miksi. Frekuensi miksi yang sering, terjadi pada triwulan pertama akibat desakan
uterus terhadap kandug kemih. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini akan
berkurang karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir
triwulan, gejala bisa timbul karena janin mulai masuk ke rongga panggul dan
menekan kembali kandung kemih.
Konstipasi atau obstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus (tonus otot menurun)
sehingga kesulitan untuk BAB.
Pigmentasi Kulit
Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12 minggu. Terjadi akibat pengaruh
hormon kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.
Pigmentasi ini meliputi tempat-tempat berikut ini :
Sekitar pipi : cloasma gravidarum (penghitaman pada daerah dahi, hidung, pipi
dan leher)
Sekitar leher : tampak lebih hitam
Dinding perut : striae liviade/gravidarum (terdapat pada seorang primigravida,
warnanya membiru), striae nigra, linea alba menjadi lebih hitam (linea
grisea/nigra)
Sekitar payudara : hiperpigmentasi areola mamae sehingga terbentuk areola
sekunder. Pigmentasi areola ini berbeda pada tiap wanita, ada yang merah muda
pada wanita kulit putih, coklat tua pada wanita kulit coklat, dan hitam pada
wanita kulit hitam. Selain itu, kelenjar montgomeri menonjol dan pembuluh
darah menifes sekitar payudara
Sekitar pantat dan paha atas terdapat striae akibat pembesaran bagian tersebut.
Epulis
Hipertropi papilla ginggivae/gusi sering terjadi pada triwua pertama.
Varises atau penampakan pembuluh darah vena
Pengruh estrogen dan progesteron menyebabkan pelebaran pembuluh darah terutama
bagi wanita yang mempunyai bakat. Varises dapat terjadi di sekitar genetalia
eksterna, kaki, dan betis, serta payudara. Penampakan pembuluh darah ini dapat
hilang setelah persalinan.
b. Tanda Kemungkinan (Probability Sign)
Tanda kemungkinan adalah perubahan-perubahan fisiologis yang dapat diketahui oleh
pemeriksa dengan melakukan pemeriksaan fisik kepada wanita hamil.
Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan ke-empat kehamilan.
Tanda Hegar
Tanda hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uteri.
Tanda Goodel
Adalah pelunakan serviks. Pada wanita yang tidak hamil serviks seperti ujung hidung
sedangkan pada wanita hamil melunak seperti bibir.
Tanda Chadwicks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk juga
porsio dan serviks.
Tanda Piscaceck
Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum
berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut berkembang
lebih dulu.
Kontraksi Braxton Hicks
Merupakan peregangan sel-sel otot uterus akibat meningkatnya actomysin di dalam
otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri biasanya timbul pada
kehamilan delapan mingggu, tetapi baru dapat di amati dari pemeriksaan abdominal
pada trimester ketiga. Kontraksi ini aksn terus meningkat frekuensinya. Lamanya dan
kekeuatannya sampai mendekati persalinan.
Teraba Ballaotement
Kekeuatan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam cairan
ketuban yamg dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa. Rupakan Hal ini harus ada
dalam pemeriksaan kehamailan karena perabaan seperti bentuk janin saja tidak cukup
karena dapat saja meriupakan mioma uteri.
Pemeriksan Test Biologis Kehamilan (Planotest) positif.
Pemeriksan ini adalah untuk mendeteksi adannya Humon Corionic gonadaotropin
(HCG) yang di produksi oleh sinsrotrotropoblastik sel selama kehamilan. Hormon ini
disekresi di peredaraan darah ibu (pada plasma darah) dan diekskresi oleh urine ibu.
Hormon ini dapat dideteksi pada 26 hari setelah konsepsi dan meningkat dengan
cepat pada hari ke 30-60. Tingjat tertinggi pada hari ke 60-70 usia gestasi kemudian
mennurun pada hari ke 100-130.
c. Tanda Pasti (Positif sign)
Tanda pasti adalah tanda yang menunjukan langsung keberadaan janin yang dapat
dilihat langsung oleh pemeriksa.
a. Pemeriksaan Pertama
Dilakukan segera setelah diketahui adanya keterlambatan Haid
b. Pemeriksaan ulang
a. Setiap bualan hingga usia kehamilan 6-7 minggu
b. Setiap dua minggu sampai kehamilan berumur 8 bulan
c. Setiap 4 minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai persalinan
c. Pemeriksaan Khusus bila terdapat keluhan-kluhan tertentu
4. Standar Minimal Asuhan Antenatal
a) Tinbang Berat Badan
b) Ukur Tekanan Darah
c) ukur TinggiFundus Uteri
d) Imunisasi TT
e) Pemberian Tablet Penambah Darah
f) Test Terhadap PMS
g) Temu Wicara
5. Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan
Pemeriksaan ini terdiri atas anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan panggul, serta
pemeriksaan laboratorium.
a. Anamnesis
Dari anamnesis, dapat diketahui tanda-tanda berikut ini:
1. Terhentinya menstruasi/amenorea.
2. Mual dan muntah.
3. Tinglip (dilep), tegang, berbenjol-benjol, pembesaran payudara, dan pelebaran puting susu.
4. Peningkatan frekuensi berkemih.
5. Kelelahan.
6. Perubahan warna pada payudara seperti menghitamnya puting serta areola primer dan
sekunder.
7. Menonjolnya kelenjar Montgomery.
8. Peningkatan suhu basal tubuh tanpa adanya infeksi.
9. Pengeluaran kolostrum dari puting susu.
10. Salivasi berlebihan.
11. Tanda Chadwick.
12. Quickening ( gerakan janin pertama yang dirasakan ) biasanya UK 16-18 minggu.
13. Pigmentasi kulit seperti cloasma, striae pada payudara dan abdomen, linea nigra, jaring-
jaring pembuluh darah, dan palmar eritema.
b. Pemeriksaan fisik
1. Pengeluaran kolostrum.
2. Perubahan warna pada payudara.
3. Tinglip ( dilep ), tegang, berbenjol-benjol, pembesaran payudara, dan pelebaran puting
susu.
4. Pembesaran abdomen.
5. Teraba garis janin.
6. Ballotement.
7. Gerakan janin.
8. Bunyi jantung janin.
c. Pemeriksaan pelvis
1. Pembesaran uterus.
2. Perubahan bentuk uterus.
3. Tanda Piscaseck.
4. Tanda Hegar.
5. Tanda Goodell.
6. Teraba kontraksi Braxton Hicks.
7. Tanda Chadwick.
d. Tes laboratorium dann pemeriksaan penunjang
1. Tes kehamilan positif.
2. USG tampak keberadaan janin.
3. Tampak rangka janin pada foto rontgen (x-ray film). ( Ummi Hani dkk, 2010: 76 )
5. Penatalaksanaan
Pengumpulan data dasar melalui pengkajian riwayat, pemeriksaan fisik dan panggul, tes
laboratorium merupakan langkah pertama pada proses penatalaksanaan. Langkah-langkah
berikutnya pada proses penatalaksanaan ini bergantung pada data dasar yang diperoleh dan
interpretasi data tersebut. Interpretasi terhadap data dasar tersebut mencakup hal-hal di bawah ini
:
a. Menentukan normal tidaknya kondisi kehamilan dari data yang diperoleh.
b. Membedakan antara ketidaknyamanan yang umum dialami pada saat hamil dan komplikasi
yang mungkin terjadi.
c. Mengidentifikasi tanda dan gejala penyimpangan yang munngkin dari kondisi normal atau
komplikasi.
d. Mengidentifikasi area tertentu yang perlu dipelajari.
Antisipasi masalah potensial terkait adalah hal yang penting pada pengembangan rencana
perawatan yang komprehensif. Evaluasi terhadap kebutuhan akan intervensi yang segera oleh
bidan atau dokter dan/atau untuk konsultasi atau penatalaksanaan kolaboratif dengan anggota tim
perawatan kesehatan penting hanya jika terdapat penyimpangan dari nilai normal, dengan atau
tanpa situasi kedaruratan.
Pengembangan rencana perawatan yang komprehensif mencakup komponen berikut:
a. Penentuan kebutuhan untuk melakukan tes laboratorium atau tes penunjang lain untuk
menyingkirkan, mengonfimasi, atau membedakan antara berbagai komplikasi yang mungkin
timbul.
b. Penentuan kebutuhan untuk melakukan konsultasi dengan dokter.
c. Penentuan kebutuhan untuk melakukan evaluasi ulang diet dan intervensi.
d. Penentuan tidakan instruksional untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran.
e. Penentuan kebutuhan untuk mengatasi ketidaknyamanan atau upaya terapi lain.
f. Penentuan kebutuhan untuk pengobatan atau tindakan lain untuk penatalaksanaan komplikasi
minor (mis., vaginitis, bakteriuria asimptomatik, ISK tahap awal, anemia bordeline ).
g. Penentuan kebutuhan untuk melakukan konsul dengan atau perujukan ke tenaga profesional
lain ( mis., ahli gizi, pekerja sosial, perawat kesehatan masyarakat ).
h. Penentuan kebutuhan untuk melibatkan orang terdekat lain untuk lebih aktif dalam
perencanaan perawatan.
i. Penentuan kebutuhan untuk memberi konseling khusus atau panduan antisipasi.
j. Penentuan kebutuhan untuk konseling HIV ( jika anda tidak melakukannya sendiri ).
k. Penjadwalan kunjungan ulang berikutnya. Kunjungan ulang bagi wanita yang mengalami
perkembangan normal selama kehamilan biasanya dijadwalkan sebagai berikut :
1. Hingga usia kehamilan 28 minggu, kunjungan dilakukan setiap empat minggu.
2. Antara minggu ke-28 hingga ke-36, setiap dua minggu.
3. Antara minggu ke-36 hingga persalinan, dilakukan setiap minggu.