Anda di halaman 1dari 19

INFERTILITAS

NAMA ANGGOTA:
Agnes Violita Br.Ginting 1602100084
Naffisah 1602100085
Krisna Wahyu Ningtiyas 1602100086
PENGERTIAN

Infertilitas adalah istilah lain dari ketidak


suburan atau kemandulan yaitu suatu kondisi
dimana pasangan suami-istri belum mampu
memiliki anak walaupun telah melakukan
hubungan seksual sebanyak 2-3 kali seminggu
dalam kurun waktu 1 tahun dengan tanpa
menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk
apapun.
ETIOLOGI

Dari pihak suami :


1. Jumlah sperma yang rendah
2. Gerakan sperma yang lambat
3. Adanya kelainan bentuk dari sperma yang diejakulasi
4. Adanya sumbatan pada jalan keluar dari sperma
ETIOLOGI

Dari pihak istri :


1. Adanya masalah pada saluran telur (tuba falopi)
2. Zat lendir yang dikeluarkan dari dinding mulut rahim.
3. Usia
4. Berat badan
ETIOLOGI

Penyebab yang tidak diketahui :

Terkadang walaupun sudah dilakukan


pemeriksaan secara keseluruhan. Penyebab gagalnya
terjadi kehamilan pada pasangan ini tidak bisa
diidentifikasi. Beberapa hasil penelitian ilmiah
menyebutkan adanya kemungkinan masalah sistem
pertahanan tubuh(immune) pada pasangan ini sebagai
penyebab.
ETIOLOGI

Penyebab lain :
1. Kurangnya pengetahuan pasangan suami istri
tentang waktu dan cara senggama yang bisa
menimbulkan kehamilan.
2. Kurangnya pengetahuan pasangan suami istri
tentang masa subur wanita
3. Stress dan kelelahan
PATOFISIOLOGI

 WANITA
Beberapa penyebab dari gangguan infertilitas dari wanita
diantaranya gangguan stimulsi hipofisis hipotalamus yang mengakibatkan
pembentukan FSH dan LH tidak adekuat sehingga terjadi gangguan
dalam pembentukan folikel di ovarium.
Penyebab lain yaitu radiasi dan toksik yang mengakibatkan
gangguan pada ovulasi. Gangguan bentuk anatomi sistem reproduksi juga
penyebab mayor dari infertilitas, diantaranya cidera tuba dan perlekatan
tuba sehingga ovum tidak dapat lewat dan tidak terjadi fertilisasi dari
ovum dan sperma. Kelainan bentuk uterus menyebabkan hasil konsepsi
tidak berkembang normal walaupun sebelumnya terjadi fertilisasi.
PATOFISIOLOGI

Abnormalitas ovarium, mempengaruhi


pembentukan folikel. Abnormalitas servik menyebabkan
kromosom seks tidak lengkap sehingga organ genetalia
tidak berkembang dengan baik. Beberapa infeksi
menyebabkan infertilitas dengan melibatkan reaksi imun
sehingga terjadi gangguan interaksi sperma sehingga
sperma tidak bisa bertahan, infeksi juga menyebabkan
inflamasi berlanjut perlekatan yang pada akhirnya
menimbulkan gangguan implantasi zigot yang berujung
pada abortus.
PATOFISIOLOGI

 PRIA
Abnormalitas androgen dan testosteron diawali
dengan disfungsi hipotalamus dan hipofisis yang
mengakibatkan kelainan status fungsional testis. Gaya
hidup memberikan peran yang besar dalam
mempengaruhi infertilitas diantaranya merokok,
penggunaan obat-obatan dan zat adiktif yang
berdampak pada abnormalitas sperma dan penurunan
libido.
PATOFISIOLOGI

Konsumsi alkohol mempengaruhi masalah


ereksi yang mengakibatkan berkurangnya
pancaran sperma. Suhu disekitar areal testis juga
mempengaruhi abnormalitas spermatogenesis.
Terjadinya ejakulasi retrograt misalnya akibat
pemedahan sehingga menybabkan sperma masuk
ke vesika urinaria yang mengakibatkn komposisi
sperma terganggu.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
INFERILITAS

1. Umur
2. Lama Infertilitas
3. Stress
4. Lingkungan
5. Hubungan Seksual
6. Frekuensi
7. Posisi
8. Masa Subur
GEJALA ATAU TANDA INFERTILITAS

1. Perubahan pada kulit , misalnya jerawat yang


berlebih
2. Perubahan dorongan dan hasrat seksual
3. Pertumbuhan rambut yang berlebihan pada area
bibir,dada ,dan dagu
4. Rambut mudah rontok
5. Bertambahnya berat badan
GEJALA ATAU TANDA INFERTILITAS

6. Siklus haid yang tidak normal,dengan haid yang


lebih banyak atau lebih sedikit dan haid normal.
7. Periode haid tidak teratur, dengan lamanya haid
bervariasi diantara setiap periode haid.
8. Tidak ada siklus haid. Seprang wanita mungkin
pernah hai tetapi tiba-tiba berhenti.
9. Nyeri hebat saat haid. Nyeri punggu ,nyeri panggul
dan rasa kram pada perut dapat terjadi.
DIAGNOSIS INFERTILITAS

A.Tahap pertama (fase 1)


 Pemeriksaan riwayat interfilitas
(anamnesis)
 Pemeriksaan Fisik
 Penilaian Ovulasi
 Uji Pasca Senggama
DIAGNOSIS INFERTILITAS

B. Tahap kedua (fase II)


HSG (histrosalpingografi)
Sekitar 15% -50% pada pasangan sub fertile HSG
sinar /X memberikan gambaran rongga uterus dan
tuba fallopi. HSG merupakan ujia pendahuluan yang
paling sederhana untuk menggambarkan rongga
uterus dan uba fallopi dan sedikit komplikasi. Pada
tahap ini dilakukan pemeriksaan HSG untuk menilai
potensi tuba.
DIAGNOSIS INFERTILITAS

C. Tahap ketiga (fase III)


Laparoskopi akhir ini dianggap cara
terbaik untuk menilai fungsi tuba fallopi.
Laparoskopi meberikan gambaran
panoramic terhadap anatomi reproduktif
panggul dan pembesaran dari permukaan
uterus,ovarium,tuba dan peritoneum.
PENATALAKSANAAN
1. Menghadapi pasangan interfilitas dapat dikemukakan:
Pasangan interfilitas dianggap sebagai satu kesatuan yang biologis.
Artinya bahwa terdapat gangguin satu pasangan ,dapat diatasi oleh
kelebihan lainnya,sehingga kehamilan masih dapat berlangsung.
2 Tempat pertimbangan
a. Pasangan yang masih berumur muda dibawah 30 tahun
penangannya baru dilakukan bila telah berusaha selama 12 bulan
b. Akan segera mendapatkan pelayanan apabila:
-Pernah mengalami gangguan hormonal
-Pernah mengalami keguguran
-Pernah mengidap penyakit radang panggul
-Pernah dilakukan operasi ginekologi
PENATALAKSANAAN
3. Pasangan berumur 31-35 tahun dilakukan
pemeriksaan intensif selama 3 bulan, untuk
menetapkan kesimpulan.
4. Pasangan umur diatas 35 tahun dianjurkan
untuk melakukan pelayanan assisted
reproductive technolog (ART) karena lebih
keberhasilannya.
5. Pasangan yang mengidap penyakit keturunan
untuk tidak menuruskan upaya mendapatkan
keturunan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai