Anda di halaman 1dari 32

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 KONSEP KEHAMILAN


2.1.1 Pengertian Kehamilan
a. Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak
hari pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan
sejati, yang menandai awal periode intrapartum. (Helen Varney,
2006 : 492)
b. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin
intrauterine mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan
persalinan. (Manuaba, 2007 : 4)
c. Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai
lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu
atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
(Sarwono, 2007 : 89)
2.1.2 Proses Konsepsi
a. Fertilisasi
Proses kehamilan dimulai sari fertilisasi yaitu bertemunya sel telur
dan sel sperma. Saat terjadi ejakulasi, kurang lebih 3 cc sperma
dikeluarkan dari organ reproduksi pria yang kurang lebih berisi 300
juta sperma. Setelah masuk ke organ genitalia interna wanita, sperma
akan menghadapi beberapa rintangan antara lain: lender vagina yang
bersifat asam, lender serviks yang kental, panjangnya uterus, serta
silia yang ada di tuba fallopi. Untuk bisa menghadapi rintangan
tersebut maka sperma harus mempunyai akrosom dan melewati
proses kapasitasi. Sedangkan ovum akan dikeluarkan dari ovarium
sebanyak satu setiap bulan, ditangkap oleh fimbriae dan berjalan
menuju tuba fallopi. Tempat bertemunya ovum dan sperma paling
sering adalah di daerah ampulla tuba. Sebelum keduanya bertemu,
maka akan terjadi fase yaitu sebagai berikut :
- Tahap penembusan korona radiata
Dari 200-300 juta hanya 300-500 yang sampai di tuba fallopi
yang bisa menembus korona radiata karena sudah mengalami
proses kapasitasi
- Penembusan Zona pellusida
Zona pellusida adalah sebuah perisai glikoprotrin di sekeliling
ovum yang mempermudah dan mempertahankan pengikatan
sperma dan menginduksi reaksi akrosom. Spermatozoa lain
ternyata bisa menempel di zona pellusida, tetapi hanya satu
yang terlihat mampu menembus oosit
- Tahap penyatuan oosit dan membrane sperma.
Setelah menyatu maka akan dihasilakan zigot yang
mempunyai kromosom diploid (44 autosom dan 2 gonosom )
dan terbentuk jenis kelamin baru (XX untuk wanita da XY
untuk laki-laki)
b. Pembelahan
Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel ( 30 jam
), 4 sel, 8 sel sampai dengan 16 sel disebut Blastomer (3 hari ) dan
membentuk sebuah gumpalan bersusun longgar. Setelah 3 hari sel-sel
tersebut akan membelah membentuk buah arbei dan 16 sel disebut
Morula (4hari). Saat morula memasuki rongga rahim, cairan mulai
menembus zona pellusida masuk ke dalam ruang antar sel yang ada
massa sel dalam. Berangsur-angsur ruang antar sel menyatu dan
akhirnya terbentuklah sebuah rongga atau blastokel sehingga disebut
Blastokista (4 ½ - 5 hari). Sel yang bagian dalam disebut embrioblas
dan sel di luar disebut trofoblas. Zona pellusida akhirnay menghilang
sehingga trofoblas bisa memasuki dinding rahim (endometrium) dan
siap berimplantasi (5 ½ - 6 hari ) dalam bentuk blastokista tingkat
lanjut.
c. Nidasi
Nidasi atau implantasi adalah penanaman sel telur yang
sudahdibuahi(pada stadium blastokista) ke dalam dindinh uterus pada
awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars superior korpus uteri
bagian anterior atau posterior. Saat implantasi, selaput lender rahim
sedang berada pada fase sekretorik (2-3 hari setelah ovulasi)
Proses Nidasi :
Blastokista tingkat lanjut diselubungi oleh suatu simpai disebut
trofoblas yang mampu menghancurkan dan mencairkan jaringan.
Ketika blastokista mencapai rongga rahim, jaringann endometrium ini
banyak mengandung sel-sel desidua yaitu sel-sel besar yang banyak
mengandung glikogen serta mudah di hancurkan oleh trofoblas.
Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner cell mass)
akan mudah masuk ke dalam desidua, menyebabkan luka kecil yang
kemudian sembuh dan menutup lagi. Itulah sebabnya, terkadang saat
nidasi terjadi sedikit perdarahan akibat luka desidua (Tanda Hartman).
Umumnya nidasi terjadi pada dinding depan atau belakang rahim
(korpus) dekat fundus uteri.
(Ummi Hani, 2010 : 36-39 )

d. Perkembangan dan Fungsi Plasenta


Plasenta sebagian dari janin dan sebagian lagi dari ibu.
Kontribusi janin berasal dari korion. Sedangkan kontribusi ibu berasal
dari desidua (endometrium) di tempat implantasi . lapisan luar sel
yang membentuk dinding blastosit disebut trofoblas. Ketika trofoblas
mulai masuk ke dalam epitel endometrium, trofoblas akan mengalami
diferensiasi menjadi dua lapisan yakni 1). Sitotrofoblas , yang
merupakan bagian dalam dan 2). Sensitiotrofoblas yang merupakan
lapisan luar. Diferensiasi ini terjadi pada saat trofoblas mengadakan
kontak dengan endometrium
e. Fungsi Plasenta
Memungkinkan pertukaran antara oksigen dan karbondioksida
pada janin, jalan masuk bagi nutien penting untuk tubuh, ekskresi
produk sisa metabolism dan proses metabolism yang dipelukan oleh
tubuh. Plasenta juga melindungi janin dengan melakukan transfer
antibody yang terdapat pada ibu ke janin.
(Varney,2007 : 515 )
2.1.3 Tanda-Tanda Kehamilan (Ummi Hani, dkk. 2010 : 72-75)
a. Tanda Tidak Pasti (Presumtive Sign)
Tanda tidak pasti adalah perubahan-perubahan fisiologis yang
dapat dikenali dan pengakuan atau yang dirasakan oleh wanita hamil.
1. Amenorea (berhentinya menstruasi)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya
pembentukan folikel de Graaf dan ovulasi sehingga menstruasi
tidak terjadi. Lamanya amanorea dapat dikonfirmasikan dengan
memastikan hari pertama haid terakhir (HPHT) dan digunakan
untuk memeperkirakan usia kehamilan dan taksiran persalinan.
Tetapi amenorea juga dapat disebabkan oleh penyakit kronik
tertentu, tumor pituitari, perubahan dan faktor lingkungan,
malnutrisi, dan biasanya gangguan emosional seperti ketakutan
akan kehamilan.
2. Mual (nausea) dan muntah (emesis)
Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran
asam lambung yang berlebihan dan menimbulkan mual muntah
yang terjadi terutama pada pagi hari yang disebut morning
sickness. Dalam batas tertentu hal ini masih fisiologis tetapi
bila terlampau sering dapat menyebabkann gangguan
kesehatan yang disebut dengan hiperemesis gravidarum.

3. Ngidam (menginginkan makanan tertentu)


Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu,
keinginan yang demikian disebut ngidam. Ngidam sering
terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan dan akan
menghilang dengan makin tuanya kehamilan.
4. Syncope (pingsan)
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral)
menyebabka iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan
syncope atau pingsan. Hal ini sering terjadi terutama jika berada
pada tempat yang ramai, biasanya akan hilang setelah 16
minggu.
5. Kelelahan
Sering terjadi pada trimester pertama akibat dari penurunan
kecepatan basal metabolisme (basal metabolisme rate-BMR)
pada kehamilan yang akan meningkat seiring pertambahan usia
kehamilan akibat aktivitas metabolisme hasil konsepsi.
6. Payudara tegang
Estrogen meningkatkan perkembangan sistem duktus
pada payudara, sedangkan progesteron menstimulasi
perkembangan sistem alveolar payudara. Bersama
somatomamotropin, hormon-hormon ini menimbulkan
pembesaran payudara, menimbulkan perasaan tegang dan nyeri
selama dua bulan pertama kehamilan, pelebaran puting susu,
serta pengeluaran kolostrum.
7. Sering miksi
Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih
cepat terasa penuh dan sering miksi. Frekuensi miksi yang
sering, terjadi pada triwulan pertama akibat desakan uterus
terhadap kandug kemih. Pada triwulan kedua umumnya
keluhan ini akan berkurang karena uterus yang membesar
keluar dari rongga panggul. Pada akhir triwulan, gejala bisa
timbul karena janin mulai masuk ke rongga panggul dan
menekan kembali kandung kemih.
8. Konstipasi atau obstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus
(tonus otot menurun) sehingga kesulitan untuk BAB.
9. Pigmentasi Kulit
Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12
minggu. Terjadi akibat pengaruh hormon kortikosteroid plasenta
yang merangsang melanofor dan kulit.
Pigmentasi ini meliputi tempat-tempat berikut ini :
 Sekitar pipi : cloasma gravidarum (penghitaman pada daerah
dahi, hidung, pipi dan leher)
 Sekitar leher : tampak lebih hitam
 Dinding perut : striae liviade/gravidarum (terdapat pada seorang
primigravida, warnanya membiru), striae nigra, linea alba
menjadi lebih hitam (linea grisea/nigra)
 Sekitar payudara : hiperpigmentasi areola mamae sehingga
terbentuk areola sekunder. Pigmentasi areola ini berbeda pada
tiap wanita, ada yang merah muda pada wanita kulit putih, coklat
tua pada wanita kulit coklat, dan hitam pada wanita kulit hitam.
Selain itu, kelenjar montgomeri menonjol dan pembuluh darah
menifes sekitar payudara
 Sekitar pantat dan paha atas terdapat striae akibat pembesaran
bagian tersebut.
10. Epulis
Hipertropi papilla ginggivae/gusi sering terjadi pada
triwua pertama.
11. Varises atau penampakan pembuluh darah vena
Pengruh estrogen dan progesteron menyebabkan
pelebaran pembuluh darah terutama bagi wanita yang
mempunyai bakat. Varises dapat terjadi di sekitar genetalia
eksterna, kaki, dan betis, serta payudara. Penampakan
pembuluh darah ini dapat hilang setelah persalinan.
b. Tanda Kemungkinan (Probability Sign)
Tanda kemungkinan adalah perubahan-perubahan fisiologis
yang dapat diketahui oleh pemeriksa dengan melakukan
pemeriksaan fisik kepada wanita hamil.
1. Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada
bulan ke-empat kehamilan.
2. Tanda Hegar
Tanda hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya
isthmus uteri.
3. Tanda Goodel
Adalah pelunakan serviks. Pada wanita yang tidak hamil
serviks seperti ujung hidung sedangkan pada wanita hamil
melunak seperti bibir.
4. Tanda Chadwicks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan
mukosa vagina termasuk juga porsio dan serviks.
5. Tanda Piscaceck
Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi
karena ovum berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga
daerah tersebut berkembang lebih dulu.
6. Kontraksi Braxton Hicks
Merupakan peregangan sel-sel otot uterus akibat meningkatnya
actomysin di dalam otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik,
sporadis, tidak nyeri biasanya timbul pada kehamilan delapan
mingggu, tetapi baru dapat di amati dari pemeriksaan abdominal pada
trimester ketiga. Kontraksi ini aksn terus meningkat frekuensinya.
Lamanya dan kekeuatannya sampai mendekati persalinan.
7. Teraba Ballaotement
Kekeuatan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin
bergerak dalam cairan ketuban yamg dapat dirasakan oleh tangan
pemeriksa. Rupakan Hal ini harus ada dalam pemeriksaan
kehamailan karena perabaan seperti bentuk janin saja tidak cukup
karena dapat saja meriupakan mioma uteri.
8. Pemeriksan Test Biologis Kehamilan (Planotest) positif.
Pemeriksan ini adalah untuk mendeteksi adannya Humon
Corionic gonadaotropin (HCG) yang di produksi oleh
sinsrotrotropoblastik sel selama kehamilan. Hormon ini disekresi di
peredaraan darah ibu (pada plasma darah) dan diekskresi oleh urine
ibu. Hormon ini dapat dideteksi pada 26 hari setelah konsepsi dan
meningkat dengan cepat pada hari ke 30-60. Tingjat tertinggi pada
hari ke 60-70 usia gestasi kemudian mennurun pada hari ke 100-130.
c. Tanda Pasti (Positif sign)

Tanda pasti adalah tanda yang menunjukan langsung keberadaan


janin yang dapat dilihat langsung oleh pemeriksa.

1. Gerakan janin dalam rahim


Gerrakan janin ini harus dapat teraba dengan jelas oleh
pemeriksa gerakan janin baru dapat dirasakan pada usia kehamilan
sekitar 20 minggu.
2. Denyut Jantung Janin
Dapat di dengar pada usia 12 minggu dengajn enggunakan alat
Fetal Elektrocaradiograf (misalnya dopler). Dengan stetoskop
laenecc, DJJ baru dapat didengar pad usia kehamilan 18-20 minggu.
3. Bagian-bagian Janin
Bagian –bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan
bokong) serta bagian kecil janin yaitu (lengan dan kaki) dapat diraba
dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua (trimester terakhir).
Bagian janin ni dapat dilihat dengan sempurna lagi dengan
menggunakan USG
4. Kerangka Janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun
USG.

2.1.4 Perubahan Fisiologis Wanita Hamil (Sarwono,2007:94-100)


a. Uterus
Uterus bertambah besar seemula 30gram menjadi 1000 gram
pembesaran ini dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
b. Vagina 11
- Elestisitas vagina bertambah
- Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi asam PH
:3,5-6
- Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga waran
selpaut lendirnya berwarnakebiru- biruan (Tanda Hadwick).
c. Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai
trbentuknya uriyang mengambil alih pengeluaran estrogen dan
progesteron.
d. Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila
normal, dan linea alba.
e. Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebablan
perobekan selaput elestis di bawah kulit sehingga timbul strie
gravidarum.
f. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari
alveoli puting susu biasany amembesar dan berwarnalebih tua. Areola
mammae melebar dan lebih tua warnannya.

g. Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesalk nafas, yamg sering
ditemukan pada kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh
usus yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran rahim,
kapsitas paru meningkat sedikit selama kehamilan sehingga ibu akan
bernafas lebih dalam. Sekitar 20-25%.
h. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamuilan kandung kemih tertekan
oleh uterus yang membesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi
untuk pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI.
2.1.5 Perubahan Psikologis pada Wanita Hamil
Perubahan psikologis pada wanita hamil dapt terjadi padatrimester 1,
trimesteer II, dan trimester III. perubahan psikologis wanita hamil pada trimester
III.
Pada trimester III merupakan periode menunggu kelahiran bayinya. Seorang
ibu akan merasa takut dengan raa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul saat
melahirkan. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali dan banyak
ibuhamil merasakan dirinya aneh dan jelek. Pada trimester ini ibu memerlukan
ketenamgan dan dukungan dari suami ,keluarga dan bidan. Trimester ini adlah
saat persiapan aktif untukkelahiran bayi dan menjadi orang tua.
2.1.6 Ketitaknyamanan Wanita Hamil Trimester III (Helen Varney, 2007 : 536-543 )
a. Nyeri punggung bagian bawah
Sebagian besar disebabkan karena perubahan sikap badan pada
kehamilan lanjut karena titik berat badan berpindah kedepan disebabkan
perut yang membesar. Ini diimbangi dengan lordosis yang berlebihan dan
sikap ini dapat menimbulkan spasmus
Cara penanganan :
Istirahat cukup, menggunakan penyokong abdomen eksternal
b. Hiperventilasi dan sesak nafas
Peningkatan jumlah progesteron selama kehamilan mempengaruhi
pusat pernapasan untuk menurunkan kadar karbondioksida dan meningkatkan
kadar oksigen. Peningkatan aktivitas metabolis yang terjadi selama
kehamilan akan meningkatkan karbondioksida. Hiperventilasi akan
menurunkan karbon dioksida. Sesak nafas terjadi pada trimester III karena
pembesaran uterus yang menekan diafragma. Selain itu diafragma mengalami
elevasi kurang lebih 4 cm selama kehamilan.
Cara penanganan :
- Menjelaskan dasar fisiologis masalah tersebut
- Mendorong wanita untuk secara sadar mengatur kecepan dan kedalaman
pernafasannya saat sedang mengalami hiperventilasi
- Anjurkan wanita berdiri dan mereganggan tangannya diatas kepalanya
secara berkala dan mengambil nafas dalam
- Instruksikan melakukan peregangan yang sama ditempat tidur seperti saat
sedang berdiri.
c. Edema Dependen
Terjadi karena gangguan sirkulasi vena dan peningkatan tekanan vena
pada ekstrimitas bawah karena tekanan uterus membesar pada vena panggul
pada saat duduk/ berdiri dan pada vena cava inferior saat tidur terlentang.
Edema pada kaki yang menggantung terlihat pada pergelangan kaki dan
harus dibedakan dengan edema karena preeklamsi.
Cara penanganan :
- Hindari menggunakan pakaian ketat
- Elevasi kaki secara teratur setiap hari
- Posisi menghadap kesamping saat berbaring
- Penggunaan korset pada abdomen yang dapat melonggarkan tekanan
vena-vena panggul
d. Peningkatan frekuensi berkemih
Terjadi karena peningkatan berat uterus yang akhirnya menekan
kandung kencing. Pada primigravida utamanya hal ini disebabkan karena
penurunan kepala janin sehingga menekan kandung kencing
Cara penanganan :
- Menjelaskan mengapa hal itu terjadi
- Mengurangi asupan cairan sebelum tidur malam
e. Nyeri ulu hati
Ketidaknyamanan ini mulai timbul menjelang akhir trimester II dan
bertahan hingga trimester III.
Penyebab :
- Relaksasi sfingter jantung pada lambung akibat pengaruh yang
ditimbulkan peningkatan jumlah progesteron.
- Penurunan motilitas gastrointestinal yang terjadi akibat relaksasi otot
halus yang kemungkinan disebabkan peningkatan jumlah progesteron dan
tekanan uterus
- Tidak ada ruang fungsional untuk lambung akibat perubahan tempat dan
penekanan oleh uterus yang membesar
Cara penanganan :
- Makan dalam porsi kecil tetapi sering untuk menghindari lambung
menjadi terlalu penuh
- Pertahankan postur tubuh yang baik supaya ada ruang lebih besar bagi
lambung untuk menjalankan fungsinya
- Hindari makanan berlemak, karena lemak mengurangi motilitas usus dan
sekresi asam lambung yang dibutuhkan untuk pencernaan.
- Hindari makanan pedas atau makanan lain yang dapat menyebabkan
gangguan pencernaan.
f. Konstipasi
Terjadi akibat penurunan peristaltik yang disebabkan relaksasi otot
polos usus besar ketika terjadi peningkatan progesteron
Cara penanganan :
- Asupan cairan yang adekuat
- Istirahat cukup
- Minum air hangat ( air putih, teh ) saat bangkit dari tempat tidur untuk
menstimulasi peristaltik
- Makan makanan berserat dan mengandung serat alami
- Miliki pola defekasi yang baik dan teratur
- Lakukan latihan secara umum, berjalan tiap hari, pertahankan postur
tubuh yang bai, mekanisme tubuh yang baik, kontraksi otot abdomen
bagian bawah secara teratur
g. Kram tungkai
Terjadi karena asupan kalsium tidak adekuat, atau ketidakseimbangan
rasio dan fosfor.selain itu uterus yang membesar memberi tekanan pembulu
darah panggul sehingga mengganggu sirkulasi atau pada saraf yang melewati
foramen doturator dalam perjalanan menuju ekstrimitas bawah.
Cara penanganan :
- Minta wanita meluruskan kaki yang kram dan menekan tumitnya
( dorsofleksikan kakinya )
- Dorong wanita untuk melakukan latihan umum dan memiliki kebiasaan
mekanisme tubuh yang baik guna meningkatkan sirkulasi darah
- Anjurkan elevasi kaki secara teratur sepanjang hari
- Anjurkan diet mengandung kalsium dan fosfor
h. Insomnia
Disebabkan karena adanya ketidaknyamanan akibat uterus yang
membesar, pergerakan janin dan karena adanya kekhawatiran dan kecemasan
Cara penanganan :
- mandi air hangat
- Minum air hangat ( susu, teh tanpa kafein dicampur susu ) sebelum tidur
- Lakukan aktifitas yang tidak menimbulkan stimulus sebelum tidur
- Ambil posisi relaksasi
- Gunakan teknik relaksasi progesif
i. Kesemutan dan baal pada jari
Perubahan pusat gravitasi menyebabkan wanita mengambil postur
dengan posisi bahu terlalu jauh kebelakang sehingga menyebabkan
penekanan pada saraf median dan aliran lengan yang akan menyebabkan
kesemutan dan baal pada jari-jari
Cara penanganan :
- Menjelaskan penyebab dari kesemutan dan baal jari-jari
- Berbaring rileks
2.2.KONSEP ANTENATAL CARE
2.2.1 Pengertian
Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan,
terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam
rahim. Pengawasan antenatal adalah pemeriksaan kehamilan untuk
mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu
menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan menghadapi laktasi dan
kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.
2.2.2 Tujuan pengawasan antenatal, adalah:
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang bayi.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan
social ibu dan bayi.
c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi
yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit
secara umum, kebidanan dan pembedahan.
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan
pemberian asi eksklusif.
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
( Sarwono, 2008 : 90 )
2.2.3 Pemeriksaan Antenatal Care

Pemeriksaan antenatal paling sedikit 4 kali kunjungan, yaitu:

a. Satu kali pada Trimester I → Sebelum minggu ke 14


b. Satu kali pada Trimester II → Pada minggu ke 14-28
c. Dua kali pada Trimester III → Antara minggu ke 28-36 dan setelah
minggu ke 36.

Pengawasan Antenatal memerlukan batasan dan tujuan, maka jadwal


pemeriksaan adalah:

a. Pemeriksaan Pertama
Dilakukan segera setelah diketahui adanya keterlambatan Haid
b. Pemeriksaan ulang
a. Setiap bualan hingga usia kehamilan 6-7 minggu
b. Setiap dua minggu sampai kehamilan berumur 8 bulan
c. Setiap 4 minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai persalinan
c. Pemeriksaan Khusus bila terdapat keluhan-kluhan tertentu
2.2.4 Standar Minimal Asuhan Antenatal
a) Tinbang Berat dan Tinggi Badn
b) Ukur Tekanan Darah
c) Nilai status gizi (Ukur LILA)
d) ukur TinggiFundus Uteri
e) Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
f) Imunisasi TT
g) Pemberian Tablet Penambah Darah
h) Test Laboratorium
i) Tata laksana kasus
j) Temu Wicara
2.2.5 Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan

Pemeriksaan diagnostik kehamilan adalah pemeriksaan yang


dilakukan untuk memastikan seorang wanita sedang hamil atau tidak,
bukan pemeriksaan yang dilakukan pada seorang wanita ketika ia sudah
diketahui hamil. Pemeriksaan diagnostik kehamilan pada trimester
pertama dan kedua mengacu pada kombinasi tanda-tanda tidak pasti,
tanda mungkin, dan tanda pasti.

Pemeriksaan ini terdiri atas anamnesis, pemeriksaan fisik,


pemeriksaan panggul, serta pemeriksaan laboratorium.

a. Anamnesis
Dari anamnesis, dapat diketahui tanda-tanda berikut ini:
1. Terhentinya menstruasi/amenorea.
2. Mual dan muntah.
3. Tinglip (dilep), tegang, berbenjol-benjol, pembesaran payudara,
dan pelebaran puting susu.
4. Peningkatan frekuensi berkemih.
5. Kelelahan.
6. Perubahan warna pada payudara seperti menghitamnya puting
serta areola primer dan sekunder.
7. Menonjolnya kelenjar Montgomery.
8. Peningkatan suhu basal tubuh tanpa adanya infeksi.
9. Pengeluaran kolostrum dari puting susu.
10. Salivasi berlebihan.
11. Tanda Chadwick.
12. Quickening ( gerakan janin pertama yang dirasakan ) biasanya
UK 16-18 minggu.
13. Pigmentasi kulit seperti cloasma, striae pada payudara dan
abdomen, linea nigra, jaring-jaring pembuluh darah, dan palmar
eritema.
b. Pemeriksaan fisik
1. Pengeluaran kolostrum.
2. Perubahan warna pada payudara.
3. Tinglip ( dilep ), tegang, berbenjol-benjol, pembesaran
payudara, dan pelebaran puting susu.
4. Pembesaran abdomen.
5. Teraba garis janin.
6. Ballotement.
7. Gerakan janin.
8. Bunyi jantung janin.
c. Pemeriksaan pelvis
1. Pembesaran uterus.
2. Perubahan bentuk uterus.
3. Tanda Piscaseck.
4. Tanda Hegar.
5. Tanda Goodell.
6. Teraba kontraksi Braxton Hicks.
7. Tanda Chadwick.
d. Tes laboratorium dann pemeriksaan penunjang
1. Tes kehamilan positif.
2. USG tampak keberadaan janin.
3. Tampak rangka janin pada foto rontgen (x-ray film).

( Ummi Hani dkk, 2010: 76 )

2.2.6 Penatalaksanaan
Pengumpulan data dasar melalui pengkajian riwayat, pemeriksaan
fisik dan panggul, tes laboratorium merupakan langkah pertama pada
proses penatalaksanaan. Langkah-langkah berikutnya pada proses
penatalaksanaan ini bergantung pada data dasar yang diperoleh dan
interpretasi data tersebut. Interpretasi terhadap data dasar tersebut
mencakup hal-hal di bawah ini :
a. Menentukan normal tidaknya kondisi kehamilan dari data yang
diperoleh.
b. Membedakan antara ketidaknyamanan yang umum dialami pada saat
hamil dan komplikasi yang mungkin terjadi.
c. Mengidentifikasi tanda dan gejala penyimpangan yang munngkin dari
kondisi normal atau komplikasi.
d. Mengidentifikasi area tertentu yang perlu dipelajari.
Antisipasi masalah potensial terkait adalah hal yang penting pada
pengembangan rencana perawatan yang komprehensif. Evaluasi terhadap
kebutuhan akan intervensi yang segera oleh bidan atau dokter dan/atau untuk
konsultasi atau penatalaksanaan kolaboratif dengan anggota tim perawatan
kesehatan penting hanya jika terdapat penyimpangan dari nilai normal,
dengan atau tanpa situasi kedaruratan.
Pengembangan rencana perawatan yang komprehensif mencakup
komponen berikut:
a. Penentuan kebutuhan untuk melakukan tes laboratorium atau tes
penunjang lain untuk menyingkirkan, mengonfimasi, atau membedakan
antara berbagai komplikasi yang mungkin timbul.
b. Penentuan kebutuhan untuk melakukan konsultasi dengan dokter.
c. Penentuan kebutuhan untuk melakukan evaluasi ulang diet dan
intervensi.
d. Penentuan tidakan instruksional untuk memenuhi kebutuhan
pembelajaran.
e. Penentuan kebutuhan untuk mengatasi ketidaknyamanan atau upaya
terapi lain.
f. Penentuan kebutuhan untuk pengobatan atau tindakan lain untuk
penatalaksanaan komplikasi minor (mis., vaginitis, bakteriuria
asimptomatik, ISK tahap awal, anemia bordeline ).
g. Penentuan kebutuhan untuk melakukan konsul dengan atau perujukan
ke tenaga profesional lain ( mis., ahli gizi, pekerja sosial, perawat
kesehatan masyarakat ).
h. Penentuan kebutuhan untuk melibatkan orang terdekat lain untuk lebih
aktif dalam perencanaan perawatan.
i. Penentuan kebutuhan untuk memberi konseling khusus atau panduan
antisipasi.
j. Penentuan kebutuhan untuk konseling HIV ( jika anda tidak
melakukannya sendiri ).
k. Penjadwalan kunjungan ulang berikutnya. Kunjungan ulang bagi
wanita yang mengalami perkembangan normal selama kehamilan
biasanya dijadwalkan sebagai berikut :
1. Hingga usia kehamilan 28 minggu, kunjungan dilakukan setiap empat
minggu.
2. Antara minggu ke-28 hingga ke-36, setiap dua minggu.
3. Antara minggu ke-36 hingga persalinan, dilakukan setiap minggu.

( Hellen varney, 2007 : 531 )


2.3 KONSEP MANAJEMEN KEBIDANAN
2.3.1 PENGKAJIAN DATA / PENGUMPULAN DATA DASAR

Tanggal ............. jam ............

A. Data Subjektif
1. Biodata
a. Nama Ibu dan Suami : Untuk mengenal, memanggil dan
menghindari terjadinya kekeliruan.
b. Umur Ibu dan Suami : umur ibu, terutama pada ibu hamil yang
pertama kali hamil. bila umur lebih dari 35 tahun disebut primi
tua gravida dan bila umur kurang dari 18 tahun disebut primi
muda gravida. Wanita kurang dari 18 tahun pinggulnya belum
cukup pertumbuhannya, sehingga menyebabkan kesulitan
untuk melahirkan. Wanita umurnya lebih dari 35 tahun,
badannya mungkin bisa kecapaian dan kurang lentur. Wanita
sudah berumur 40 tahun, ada kemungkinan akan kelambanan
jiwanya.
(Pusdiknakes, 2000:143)

Agama Ibu dan Suami : Ditanyakan untuk mengetahui


kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan
pasien / klien. Dengan diketahuinya agama pasien, akan
memudahkan bidan melakukan pendekatan di dalam
melaksanankan asuhan kebidanan.

(Depkes RI, 1995:14)

c. Pendidikan Ibu dan Suami : Untuk memberi bimbingan sesuai


dengan tingkat pendidikannya.
d. Pekerjaan Ibu dan Suami : untuk mengetahui kegiatan ibu
selama hamil, pekerjaan yang mungkin dapat mempengaruhi
kehamilan. Misalnya bekerja di pemeriksaan radiologi atau
sebagai buruh yang terlalu berat pekerjaannya.
e. Penghasilan : Untuk mengetahui keadaan ekonomi ibu,
berpengaruh sewaktu-waktu apabila dirujuk
2. Alasan Datang
Alasan ibu datang ke BPS/RS/Puskesmas, ingin
memeriksa kehamilannya. Atau karena adanya keluhan-
keluhan yang dirasakan oleh ibu.
3. Keluhan Utama
Keluhan yang sering terjadi pada saat kehamilan trimester
II dan III yaitu
a. Sering kencing atau peningkatan frekuensi berkemih
akibat peningkatan berat uterus yang akhirnya menekan
kandung kemih. Pada Primigravida utamanya hal ini
disebabkan karena penurunannya kepala janin sehingga
menekan kandung kemih
b. Pembengkakan di kaki atau Edema dependen
Terjadi karena gangguan sirkulasi vena dan
peningkatan tekanan vena pada ekstrimitas bawah karena
tekanan uterus membesar pada vena panggul saat duduk
atau berdiri dan pada vena kava inferior saat tidur
terlentang.
c. Nyeri Ulu hati atau nyeri epigastrik
Ketidaknyamanan ini diakibatkan karena tidak adanya
ruang fungsional untuk lambung akibat perubahan dan
penekanan oleh uterus yang membesar.
d. Nyeri punggung bagian bawah
Disebabkan karena perubahan sikap badan pada
kehamilan lanjut, karena titik berat badan berpindah ke
depan disebabkan perut yang mmbesar ini diimbangi
dengan lordosis yang berlebihan dan sikap ini dapat
menimbulkan spasmus dan otot-otot punggung.
e. Konstipasi
Akibat penurunan peristaltic yang disebabkan relaksasi
otot polos usus besar ketika terjadi peningkatan
progesterone
f. Kram Tungkai
Karena asupan kalsium tidak adekuat atau
ketidakseimbangan rasio kalsium dan fosfor selain itu
karena uterus yang membesar yang menekan pembuluh
darah panggul sehingga mengganggu sirkulasi atau pada
saraf yang melewati foramen doturator
g. Insomnia
Karena adanya ketidaknyamanan akibat uterus yang
membesar, pergerakan janin dan karena adanya
kekhawatiran dan kecemasan
(Varney . 2007 : 536 – 543)

4. Riwayat Kehamilan Sekarang


a. HPHT : Tanggal dimana ibu baru mengeluarkan darah
menstruasi dengan frekuensi dan lama seperti menstruasi
yang seperti biasa.
(Ummi, Hani. 2010 :79)
b. Gerakan Janin :
Pada multigravida biasanya dirasakan pada usia 18 minggu,
sedangkan pada multigravida sekitar 16 minggu.
(Ummi, Hani. 2010 : 81)
c. Tanda Bahaya dan Masalah
Pada Trimester III
a. Perdarahan pervaginam
b. Sakit kepala hebat dan menetap
c. Perubahan visual secara tiba-tiba (pandangan
kabur,rabun senja)
d. Pembengkakan pada wajah/tangan
e. Nyeri abdomen yang hebat
f. Bengkak pad muka atau tangan
g. Bayi kurang bergerak seperti biasa

(Ummi, Hani. 2010 : 116-121)

d. Keluhan-keluhan Fisiologis yang Lazim pada Kehamilan


atau ketidaknyamanan pada Trimester III seperti : Nyeri
punggung bawah, Sesak nafas, Edema dependen,
Peningkatan frekuensi berkemih, Nyeri ulu hati,
Konstipasi, Kram tungkai, Insomnia, Kesemutan
(Varney, 2007 : 536-543)
e. Penggunaan obat-obatan, termasuk jamu-jamuan, merokok
dan minum minuman keras.
f. Gangguan psikologi seperti kehawatiran atau ketakutan
terhadap body image menghadapi persalinan, peran sebagai
seorang ibu bila bayinya sudah lahir, finansial
g. Komposisi nutrisi harus sesuai dengan kebutuhan pada
Trimester III.
1. Kalori yang diperlukan ibu hamil setiap harinya adalah
2500 kalori
2. Protein yang diperlukan oleh ibu hamil adalah 85 gram
per hari.
3. Kalsium ibu hamil adalah 1,5 gram perhari
4. Zat besi diperlukan untuk menjaga konsentrasi
hemoglobin yang normal yaitu sejumlah 30 mg/hari
5. Asam folat
Jumlah asam folat yang dibutuhkan oleh ibu hamil yaitu
400 mikrogram per hari untuk pematangan sel-sel darah
merah.
(Sarwono. 2008 : 286)
h. Istirahat, BAB, BAK apakah ada gangguan
i. Kegiatan sehari-hari apakah ada gangguan
j. Sudah mendapatkan imunisasi TT atau belum
5. Riwayat Kebidanan atau Obstetri yang lalu
Mengetahui apakah ibu memiliki riwayat obtetrik buruk
seperti terjadinya pre eklamsi, abortus, kelahiran prematur,
post-date, persalinan macet, infeksi nifas. Semua kejadian
obstetric yang buruk tersebut dapat terjadi pada kehamilan
sekarang. Selain itu dapat membantu menegakkan diagnose.
6. Riwayat Kesehatan Sekarang dan yang lalu
Penyakit yang pernah diderita maupun yang sedang
diderita oleh pasien, terutamapenyakit yang berhubungan
dengan kehamilan. Penyakit ini dimungkinkan dapat
memperberat pada saat kehamilan, seperti :
a. sesak nafas : membuat sirkulasi O2 menurun dan potensial
terjadi gawat janin
b. Diabetes Melitus : dapat menyebabkan persalinan prematur
(<37 minggu), hidramnion, kelainan bawaan, kelahiran
bayi dengan berat >4000 gram, kematian bayi perinatal.
c. Tekanan darah tinggi : Potensial terjadinya preeklamsia
berat.
d. Jantung : menyebabkan gangguan pertumbuhan janin,
payanh jantung, semakin berat, kehamilan prematur.
7. Riwayat Kesehatan Keluarga
e. Ditanyakan mengenai penyakit yang mungkin diderita oleh
keluarga, seperti penyakit menular (TBC, hepatitis) yang
dapat menular pada ibu dan janin atau bayi yang sudah
lahir.
b. Ditanyakan mengenai penyakit yang menurun yang diderita
keluarga, faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan
hamil kembar adalah ras, keturunan, umur dan paritas.
8. Riwayat Haid
Ditanyakan usia pada saat pertama haid, siklus haid untuk
mengetahui tanggal perkiraan persalinan, lama haid, layaknya
darah haid keluhan saat haid.
9. Riwayat KB
Apakah selama hamil ibu tetap menggunakan KB, jika iya ibu
memakai KB jenis apa, sudah berhenti berapa lama, keluhan
selama ikut KB dan rencana penggunaan KB setelah
melahirkan. Hal ini untuk mengetahui apakah kehamilan ini
karena faktor gagal KB atau tidak.
10. Pola Kebiasaan Sehari – hari
Kebutuhan gizi ibu hamil
a. Energi :2300 kkal
b. Protein : 65 gram
c. Kalsium : 1 gram
d. Zat besi : 17 gram
e. Vitamin A : 50 mg
Dapat diperoleh dari 3x makan dengan komposisi 1 entong
nasi, 1 potong daging/telur/tahu/tempe, satu mangkk
sayuran dan satu gelas susu, buah jika ada.a
11. Data Psikososial
a. Pada awal kehamilan pusat pikiran ibu berfokus pada
dirinya dan pada realitas awal kehamilan itu sendiri,
debanyakan wanita berfikir janin tidak nyata selama masa
awal periode kehamilan (wanita menerima faktor biologis)
b. Pada trimester II, biasanya pada bulan kelima kesadaran
akan adanya anak sebagai makhluk yang terpisah semakin
nyata dengan menerima realitas seorang anak (mendengar
denyut jantung dan merasakan derakan janin) . Hal ini akan
menimbulkan perasaan sejahtera yang utuh, membuat
wanita memasuki perasaan sejahtera yang utuh, membuat
wanita memasuki periode yang tenang dan menjadi mawas
diri, ibu menerima janin yang tumbuh sebagai suatu yang
terpisah dari dirinya dan di rawat.
c. Pada trimester III , ditandai dengan klimaks, kegembiraan
emosi karena kelahiran bayinya, sekitar bulan ke-8
mungkin terdapat periode tidak semangat atau depresi,
kepala bayi membesar dan ketidaknyamanan bertambah,
reaksi calon ibu terhadap persalinan itu tergantung adanya
persiapan akan persepsinya terhadap kehamilan.
(Bobak,2005 :135)

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
a. Untuk mengetahui keadaan umum ibu apakah normal atau
tidak.
b. Tanda-tanda vital
d. Suhu
e. Tekanan Darah
Kenaikan sitole tidak lebih dari 30 mmHg dan distole tidak
lebih dari 15 mmHg dan tidak lebih dari 140/90 mmHg.
f. Nadi
Batas normal 74-94 x per menit
c. Berat Badan
Terjadi kenaikan antara 10-13 kg
Pada trimester III tidak boleh terjadi kenaikan 1 kg/minggu atau 3
kg/bulan
d. Tinggi Badan
Ibu hamil dengan TB < 145 cmkemungkinan panggul sempit
e. LILA
LILA < 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi
ibu yang kurang/buruk. Sehingga iya beresiko umtuk melahirkan
BBLR.
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
1. Waktu pasien berdiri : skoliosis/kifosis/lordosis
2. Waktu pasien berjalan : Pincang/Kaki O/ kaki X
3. Waktu pasien berbaring:
a. Muka: pucat/tidak,ada kloasma gravidarum/tidak,
benkak/tidak
b. Mata : skeraputih/kuning, conjungtiva merah muda/putih
c. Hidung: terdapat defiasi septum nasi atau tidak,
pengeluaran sekret, pernafasan cuping hidung atau tidak.
d. Telinga : bersih/ tidak , pengeluaran serumen/tidak ,
tuli/tidak
e. Mulut : simetris/ tidak, bibir lembab/kering, merah / pucat,
bersih/kotor, ada caries gigi/ tidak, ada karang gigi/tidak.
f. Leher : Kelenjar Gondok : pasien disuruh menengadah
kemudian disuruh menelan. Jika ada benjolan yang ikut
bergerak naik turun menandakan adanya pembesaran, ada
pembesaran vena jugularis/ tidak, kelenjar tyroid
membesar/tidak.
g. Payudara : Simetris/tidak, bersih atau tidak, puting susu
menonjol/mendatar /masuk,ada benjolan/tidak,
hiperpigmentasi areola mammae ,keluar kolostrum (hamil
4 bulan jernih, hamil 4-8 bulan encer sekali , hamil 8 bulan
keatas warna nya kuning seperti susu jolong).
h. Abdomen :
Primigravida : perut tegang, menonjol, dan striae
gravidarum ada
multgravida : perut lembek, menggantung, dan strie albican
pembesaran sesuai UK/tidak, ada luka bekas operasi/tidak.
i. keadaan alat kelamin luar
Adanya tanda chadwick, varises, kondiloma akuminata
yang disebabkan gonore bentuknya seperti cengger ayam,
adanya kondiloma yang disebabkan oleh sifilis bentuknya datar
dan keras, ada oedem/tidak.
j. Tungkai
Adanya oedema disebabkan karena uterus yang membesar
yang letaknya tidak selalu di tengah-tengah sehingga menekan
vena femoralis sehingga mempengaruhi keluar masuknya
cairan dalam pembuluh vena.
Varises disebabkan karena penekanan vena femoralis oleh
uterus sehingga terjadi bendungan darah, dengan demikian
timbul pelebaran pembuluh darah atau varises.
Kaki sama panjang atau tidak karena mempengaruhi jalanyya
persalinan.
b. Palpasi
1. Leher : tidak ada bendungan atau pembesaran vena
jugularis. Jika ada hal ini berpengaruh saat persalinan
terutama saat meneran.Hal ini dapat menambah tekanan
pada jantung dan menambah kerja jantung, potensial
terjadi gagal jantung.
Tidak terjadi pembesaran kelenjar tyroid, jika ada
potensial terjadi kelahiran prematur, lahir mati, lahir
BBLR, kretinisme dan keguguran.
Tidak ada pembesaran kelenjar limfe (pembesaran
kelenjar limfe memungkinkan terjadi infeksi oleh
berbagai penyakit misalnya TBC, sifilis, radang akut, di
kepala, faring dan kulit
2. Dada : Paydara :teraba atau tidak benjolan abnormal,
kolostrum keluar / belum(kolostrum mulai diproduksi
pada usia kehamilan 12 minggu tapi mulai kekuar pada
usia kehamilan 20 minggu).
3. Perut :
- Leopold I : untuk menentukan TFU (mengetahui usia
kehamilan) dan menentukan bagian apa yang terdapat di
bagian fundus uteri.
- Leopold II : untuk menentukan bagian apa di bagian apa
yang ada di bagian kanan dan kiri perut ibu
- Leopold III : untuk menentukan apa yang terdapat di bagian
bawah , ,apakah bagian baw ah sudah masuk PAP/ belum
- Leopold IV : untuk menentukan berapa jauh masuknya
bagian bawah.
Akhir minggu ke- TFU
4 Belum teraba
8 Di belakang simfisis
12 3 jari di atas simfisis
16 Pertengahan simfisis pusat
20 3 jari di bawah pusat
24 Setinggi pusat
28 3 jari di atas pusat
32 Pertengahan pusat dan prosesus Xypoideus
36 3 jari di bawah prosesus xypoideus
40 Pertengahan pusat Px tapi melebar ke samping

c. Auskultasi
1. DJJ +/-
2. Frekuensi normal : 120-160 x/menit
3. Reguler / tidak : jika tidak, tidak terjadi gawat janin
<120 x/menit = menjadi gawat janin
>160 x/ menit = menjadi gawat janin
4. Dada : tidak ada ronchi, tidak ada wheezing,
menandakan pernah terganggu akibat penyakit
pernafasan
d. Perkusi
Tungkai : Reflek Patella (+)
Reflek patella (- ) = menandakan ibu kurang vitamin B1
e. Pengukuran panggul luar
Alat yang dipakai adalah jangka panggul dari martin.
Caranya :
1. Distansia spinarum jarak antara spina illiaca anterior
superior kanan dan kiri, normal 23-26 cm
2. Distansia cristarum jarak terjauh antara crista iliaca kanan
dan kiri yang letaknya kira-kira 5 cm di belakang spina
iliaca anterior superior dengan ukuran 26-29 cm
3. Conjugata eksterna jarak antara tepi atas simphisis dan
prosesus spinasus lombal V dengan ukuran 18-.... cm
4. Lingkar panggul yaitu dengan memakai pita diukur mulai
tepi atas simphisis, dikelilingkan ke belakang melalui
pertengahan antara spina iliaca anterior superior dan
trochanter mayor kanan, ke ruas lumbal ke V (prosessus
spinasus lumbal ke V) terus kembali sepihak, ukuran 80-90
cm.
f. Data Penunjang
1. Pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar Hb (Hb < 11,
potensial anemia)
2. Pemeriksaan planotest untuk menentukan ibu benar
hamil/tidak
3. Pemerikasaan urine untuk menentukan kadr glukosa / protein
urine
4. Penilaian dengan kartu skor poedji Rochyati untuk
mengetahui tingkat resiko kehamilan ibu.
2.3.2 INTEPRETASI DATA DASAR
Dx : G . . . P . . . UK . . . minggu , T/H/I , letak . . .
punggung . . .dengan kehamilan normal/resiko rendah
Ds : Ibu mengatakan hamil ke . . . dan UK . . . bulan
Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir . . .
Do : Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
TTV
- Nadi : 70 -90 x / menit
- TD : 110/70 – 130/90 mmHg
- Suhu : 36,5o C- 37,5oC
- RR : 16-24 x / menit

Palpasi

- Leopold I : TFU sesuai dengan usia kehamilan,


teraba bokong
- Leopold II : Pada bagian kanan teraba datar =
punggung (sebaliknya). Pada bagian kiri teraba = bagian
kecil janin (sebaliknya)
- Leopold II : Teraba keras, bundar, melenting,
kepala bagian terendah, sudah masuk PAP atau belum
- Leopold IV : Untuk mengetahui seberapa jauh
kepala masuk PAP
Masalah

1. Nyeri pinggang sehubungan dengan spasme otot pinggang


akibat lordose yang berlebihan dan pembesaran uterus

Ds: Ibu mengatakan nyeri pada pinggang akibat lordose yang


berlebihan

Do : Ibu tampak memegang pinggang dan menangis


kesakitan saat dilakukan anamnese

2. Obstipasi sehubungan dengan pengaruh hormone


kehamilan yang meningkat
Ds : Ibu mengatakan sulit BAB
Do : Pada palpasi teraba skibala
3. Sering kram pada kaki sehubungan dengan pembesaran
uterus
Ds : Ibu mengatakan sering kram selama hamil
Do : Pada perkusi reflex patella +/+
Nyeri tekan pada bekas kram
4. Sesak nafas sehubungan dengan pembesaran uterus
sehingga mendesak diafragma
Ds : Ibu mengatakan akhir-akhir ini mengalami kesulitan
dalam bernafas
Do : Nafas ibu tampak pendek dan dalam
5. Oedema pada ekstremitas bawah akibat penekanan uterus
pada vena femoralis
Ds : Ibu mengatakan kakinya bengkak
Do : Tampak oedem pada ekstremitas bawah +/+

2..3.3 IDENTIFIKASI DIAGNOSI DAN MASALAH POTENSIAL


Tidak dilakukan pada asuhan kebidanan yang fisiologis
2.3.4 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Menetapkankebutuhan terhadap tindakan segera, melakukan
konsultasi dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan
kondisi klien.
2.3.5 INTERVENSI

Dx : G...P....Ab... UK...minggu, tunggal, hidup, intrauterine, letak


kepala, puka/puki, keadaan umum ibu dan janin baik dengan
kehamilan normal.
Tujuan :

- Ibu mengetahui dan mengerti keadaan kehamilannya

- Keadaan ibu dan janin sehat, kehamilan normal dan


bisa aterm

- Tidak terjadi komplikasi pada ibu dan janin dalam proses


kehamilan dan persalinan
KU : Ibu tampak tenang dan puas dengan penjelasan petugas
- KU : baik
- Kesadaran : composmentis
- TTV dalam batas normal
- Suhu : 36,5oC – 37,5oC
- Nadi : 110/70 – 130/90 mmHg
- RR : 16 – 24 x/menit
- TFU sesuai dengan usia kehamilan
Intervensi
1. Jelaskan tentang hasil pemeriksaan kepada ibu.
R : Informasi membuat ibu lebih kooperatif dan mengurangi kecemasan ibu
terhadap kondisi kehamilan dan janinnya.
2. Komunikasikan dengan ibu tentang perubahan fisiologis dan
ketidaknyamanan umum yang terjadi pada masa kehamilan.
R : Adanya respon positif dari ibu terhadap perubahan-perubahan yang
terjadi dapatmengurangi kecemasan pada klien. Klien lebih kooperatif
dalam menerima asuhan.
3. Sarankan pada ibu untuk istirahat cukup selama hamil.
R : Kesejahteraan janin ditunjang dari suplai O2 yang cukup pada ibu.
4. Bantu ibu untuk mengidentifikasi makanan yang memenuhi kecukupan gizi
seimbang sesuai dengan pola makan di rumah.
R : Pada masa kehamilan memerlukan asuhan nutrien yang tinggi untuk
proses perkembangan janin selanjutnya.
5. Diskusikan dengan ibu dalam menentukan jadwal kunjungan selanjutnya.
R : Pemantauan yang rutin dapat mendeteksi secara rutin adanya kelainan
pada kehamilan sehingga dapat dilakukan tindakan segera.
6. Jelaskan kepada ibu mengenai tanda bahaya kehamilan seperti sakit kepala
hebat, perdarahan pervaginam.
R : Dengan mengetahui yang normal dan abnormal ibu dapat segera mencari
pertolongan yang tepat dan bahaya dapat segera diatasi.
Masalah
1. Nyeri pinggang sehubungan dengan spasme otot-otot pinggang akibat
pembesaran uterus.
Tujuan : Ibu mampu beradaptasi dengan rasa nyeri
KH : Nyeri pinggang ibu berkurang, ibu tidak kesakitan lagi.
Intervensi :
a. Jelaskan pada ibu bahwa nyeri punggung adalah hal yang fisiologis dan
sering terjadi pada ibu hamil
R : Menambah pengetahuan ibu sehingga ibu tidak cemas.
b. Ajarkan ibu teknik relaksasi setiap saat
R : Teknik relaksasi yang benar akan melancarkan suplai O2 ke otak dan
jaringan tubuh yang lain sehingga sirkulasi menjadi lancar dan rasa
nyeri berkurang.
c. Jelaskan pada ibu untuk menghindari pemakaian sandal/sepatu dengan
hak yang tinggi
R : Sandal/sepatu hak tinggi akan menambah sikap tubuh menjadi
hiperlordose dan menyebabkan spasme otot berkurang dan
menyebabkan nyeri bertambah.
d. Jelaskan pada ibu tentang body mekanik
R : Untuk menghindari ketegangan otot sehingga rasa nyeri berkurang.
e. Anjurkan ibu untuk memakai korset maternitas yang elastis
R : Korset dapat menyangga uterus dan mengurangi rasa nyeri.
2. Obstipasi sehubungan dengan pengaruh dari hormon kehamilan yang
meningkat.
Tujuan : Ibu dapat mengerti penyebab obstipasi yang dialami
KH : Ibu dapat mengatasi obstipasi, kebutuhan nutrisi ibu tercukupi
Intervensi :
a. Jelaskan perubahan fisiologis pada ibu hamil yang dapat menyebabkan
ibu mengalami obstipasi

R : Pengetahuan ibu bertambah sehingga kecemasan berkurang dan ibu


lebih kooperatif dalam menerima asuhan.

b. Anjurkan ibu untuk mengonsumsi makanan tinggi serat dengan menu


seimbang
R : Makanan tinggi serat menjadikan feses tidak terlalu padat sehingga
mempermudah pengeluaran feses.
c. Anjurkan ibu untuk minum air hangat 1 gelas tiap bangun pagi dan
menambah konsumsi air minum menjadi 8 l/hari (8-10 gelas/hari)
R : Minum air hangat merangsang peristaltik usus sehingga dapat
merangsang pengosongan kolon lebih cepat dan mengonsumsi air
yang cukup dapat mencegah reabsorbsi yang berlebih sehingga
konsistensi feses menjadi lunak.
d. Sarankan ibu untuk jalan-jalan atau senam ringan
R : Olahraga dapat memperlancar peredaran darah sehingga semua sistem
tubuh dapat berjalan lancar termasuk sistem pencernaan ( kontraksi
otot-otot abdomen baik ).
e. Anjurkan ibu untuk membiasakan pola BAB secara teratur
R : Kebiasaan berperan besar dalam menentukan defekasi tidak mengulur
waktu dapat menghindari penumpukan feses yang dapat
menyebabkan feses menjadi keras.
3. Kram pada kaki
Tujuan : Ibu mengerti dan paham tentang penyebab kram pada kehamilan
fisiologis, ibu dapat beradaptasi dan mengatasi kram yang terjadi.
KH : Ibu tidak mengeluh adanya kram pad kaki dan nyeri kram berkurang
Intervensi :
a. Jelaskan penyebab kram pada kaki selam akehamilan
R : Pengetahuan ibu bertambah dan ibu lebih kooperatif serta ibu tidak
cemas.
b. Ajarkan ibu cara mengatasi kram yaitu dengan meluruskan kaki dan
mengangkat kaki bagian dalam ke posisi dorsofleksi, sering mengganti
posisi serta hindari berdiri atau duduk terlalu lama
R : Menurunkan ketidaknyamanan berkaitan dengan perubahan kadar
kalsium fosfor atau karena tekanan dari uterus pada syaraf
ekstremitas bawah.
c. Anjurkan ibu untuk mengurangi aktivitas yang berat dan cukup istirahat
R : Otot-otot bisa relaksasi dan peredaran darah menjadi lancar.
d. Jelaskan pada ibu untuk mengonsumsi makanan yang mengandung
kalsium, misalnya susu, pisang hijau, dll
R : Kebutuhan kalsium tubuh tercukupi sehingga tidak timbul kram.
4. Sesak napas sehubungan dengan pembesaran uterus sehingga mendesak
diafragma.
Tujuan : Ibu mampu beradaptasi dengan adanya sesak napas
KH :- KU : Baik
- RR : Dalam batas normal ( 16-24 x/menit )
- Aktivitas ibu sehari-hari tidak terganggu
- Sesak napas berkurang
Intervensi :

a. Anjurkan ibu tidur posisi semi flower (kepala lebih tinggi dari tubuh)
R : Tidur pada posisi recumban, pembesaran uterus serta organ
abdomemn menekan diafragma, sehingga membatasi ekspansi paru.
Penggunaan posisi semi flower memungkinkan diafragma menurun,
sehingga membantu mengembangkan ekspansi paru dengan normal.
b. Anjurkan ibu beraktivitas dengan istirahat yang cukup
R : Menghemat energi dan menghindari pergerakan tenaga yang terus-
menerus untuk meminimalkan kepekaan uterus.
5. Edema pada kaki
Tujuan : Ibu mengerti penyebab dan cara mengatasi oedema
KH : Ibu tidak gelisah, bengkak pada kaki berkurang atau mengempis
Intervensi :
a. Jelaskan pada ibu perubahan fisiologis yang menyebabkan oedema
R : Pengetahuan ibu bertambah, ibu tidak cemas.
b. Anjurkan ibu untuk istirahat dengan kaki lebih tinggi dari badan
R : Meningkatkan aliran balik vena sehingga kaki tidak oedema.
c. Anjurkan ibu untuk menghindari pakaian yang ketat
R : Pakaian yang ketat akan menghambat aliran darah balik dari tungkai
ke tubuh bagian atas.
d. Anjurkan ibu untuk tidak memakai/menggunakan sandal/sepatu berhak
tinggi
R : Sepatu atau sandal dengan hak yang tinggi akan menambah
penekanan pada tubuh bagian bawah, sehingga aliran darah balik dari
bagian bawah tubuh tidak lancar.
e. Anjurkan ibu untuk tidak memakai penopang perut
R : Penggunaan penopang perut dapat mengurangi tekanan pada
akstrimitas bawah sehingga aliran darah balik menjadi lancar.

2.3.6 IMPLEMENTASI
Merupakan aplikasi / tindakan asuhan kepada klien dan keluarga yang
telah direncanakan pada intervensi.
2.3.7 EVALUASI
Sesuai dengan hasil dan menggunakan metode SOAP
Hasil dari kegiatan / tindakan yang dilakukan pada klien
S : Data Subyektif klien setelah menerima asuhan kebidanan
O: Data dari hasil pemeriksaan oleh petugas setelah dilakukan
intervensi
A : Kesimpulan dari keadaan klien saat ini, P : Rencana yang
dilakukan sesuai dengan keadaan klien

Anda mungkin juga menyukai