Anda di halaman 1dari 5

Bolehkah Bergembira dengan Kebakaran di Israel?

Jika kita merasa gembira dengan musibah kebakaran yang menimpa israel, apakah diperbolehkan?

Jawab:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Keberadaan orang kafir, terutama orang yahudi di zaman kita, adalah penyakit bagi dunia seisinya.
Persis seperti keberadaan ahoax dan para kroninya merupakan penyakit bagi Indonesia seisinya.
Mereka musuh Allah dan musuh umat manusia.

Karena itu, bergembira dengan kematian mereka, kehancuran mereka dan termasuk dengan
musibah yang menimpa mereka, termasuk bagian dari rasa syukur atas nikmat Allah bagi manusia.
Karena bumi dan seisinya, baik manusia, binatang, termasuk pepohonan, bisa beristirahat dari
kejahatan mereka.

Pertama, Allah menyebut kekalahan orang kafir sebagai nikmat

‫ّللا نِ ْع َم َةَ ا ْذ ُك ُروا آ َمنُوا الَّذِينََ أَيُّ َها يَا‬ َ ‫س ْلنَا ُجنُودَ َجا َءتْ ُك َْم إِ َْذ‬
ََِّ ‫علَ ْي ُك َْم‬ َ ‫علَ ْي ِه َْم فَأ َ ْر‬ ََّ ‫صيراَ ت َ ْع َملُونََ بِ َما‬
َ َ‫ّللاُ َوكَانََ ت ََر ْوهَا لَ َْم َو ُجنُوداَ ِريحا‬ ِ َ‫ب‬

Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Allah (yang telah dikurniakan) kepadamu ketika
datang kepadamu tentara-tentara (kafir), lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara
yang tidak dapat kamu melihatnya. Dan adalah Allah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan.
(QS. al-Ahzab: 9)

Ketika perang khandaq, kaum muslimin di Madinah diserang oleh pasukan multi suku. Mereka tidak
bisa masuk ke kota Madinah, karena tertahan khandaq (parit). Mereka membuat kemah di depan
pintu kota Madinah. Di saat itulah, Allah mengirim angit dan hujan lebat, sementara mereka tidak
punya persiapan untuk menghadapi kondisi itu. Dan merekapun pergi dengan membawa kekalahan
dan kerugian.

Kedua, kekalahan dan musibah orang kafir, akan menghalangi mereka tidak melakukan kejahatan di
bumi
Kejahatan kemanusiaan luar biasa telah dilakukan orang yahudi. Ketika mereka mengalami
kebakaran, setidaknya menjadi balasan atas kedzaliman mereka dan menahan mereka untuk
bertindak jahat.

Sahabat Abu Qatadah ar-Rib’i radhiyallahu ‘anhu bercerita,

Suatu ketika ada jenazah yang lewat, kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkomentar,

َ‫مِ ْن َه ُ َو ُم ْست ََراحَ ُم ْست َِريح‬

“Orang yang beristirahat dan orang yang diistirahatkan…”

Para sahabat bertanya,

‫ل يَا‬
ََ ‫سو‬
ُ ‫ّللا َر‬ َُ ‫ح ْال ُم ْست َِري‬
ََِّ ‫ح َما‬ َُ ‫مِ ْنهُ؟ َو ْال ُم ْست ََرا‬

Ya Rasulullah, siapa itu orang yang beristirahat dan orang yang diistirahatkan…?

Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

َ‫ح ْال ُمؤْ مِ نَُ ْالعَ ْب ُد‬ َْ ِ‫ب م‬


َُ ‫ن يَ ْست َِري‬ َ َ‫ ال ُّد ْنيَا ن‬، ‫َاج َُر َو ْالعَ ْب َُد‬
َِ ‫ص‬ ِ ‫ح ْالف‬
َُ ‫ ْال َِعبَا َُد مِ ْن َهُ يَ ْست َِري‬، ‫ َو ْالبِ ََل َُد‬، ‫ش َجر‬
َّ ‫وال‬،
َ َُّ‫َوالد ََّواب‬

Hamba mukmin yang baik, dia beristirahat dari kelelahan ketika di dunia. Sementara hamba yang
fasik, para hamba yang lain bisa beristirahat dari kejahatannya, termasuk negara, pepohonan, dan
binatang. (HR. Bukhari 6147 & Muslim 950).

An-Nawawi mengatakan,

‫ قسمان الموتى أن‬: ‫ منه ومستراح مستريح‬، ‫ الدنيا ونصب‬: ‫ تعبها‬، ‫ معناه الفاجر من العباد استراحة وأما‬: ‫عنهم أذاه اندفاع‬

Orang yang mati itu ada 2: orang yang istirahat dan yang diistirahatkan. Kelelahan dunia adalah
musibah dunia. Istirahatnya masyarakat dari orang fasik maknanya adalah masyarakat terlindungi
dari kejahatannya… (Syarh Shahih Muslim, 7/20)
Pengaruh buruk keberadaan orang kafir juga dirasakan oleh makhluk yang tidak berakal, bahkan
makhluk yang tidak bernyawa. Karena kemaksiatan dan kejahatan yang mereka lakukan, merupakan
sebab Allah tidak akan memberikan keberhakan bagi penduduk bumi, termasuk diantaranya Allah
tidak memberi hujan.

Ketiga, ketika Fir’aun dan tentaranya ditenggelamkan oleh Allah, Musa dan kaum muslimin di
kalangan Bani Israil merasa sangat gembira. Hingga mereka berpuasa sebagai bentuk rasa syukur
kepada Allah.

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma bercerita,

“Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tiba di Madinah beliau melihat orang-orang Yahudi
melakukan puasa di hari ‘Asyuraa’. Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya, “Hari apa ini?”

Mereka (orang-orang Yahudi) menjawab,

“Ini adalah hari yang agung, pada hari itu Allah menyelamatkan Musa ‘alaihissalam dan kaumnya,
dan menenggelamkan Fir’aun dan kaumnya.”

Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada parra sahabat,

َ‫ق أ َ ْنت ُ ْم‬


َُّ ‫سى أ َ َح‬
َ ‫ مِ ْن ُه َْم بِ ُمو‬، ‫صو ُموا‬
ُ َ‫ف‬

“Kalian lebih berhak terhadap Musa dibandingkan mereka, maka berpuasalah.” (HR. Bukhari 4680)

Keempat, ketika Ali bin Abi Thalib berhasil mengalahkan pasukan khawarij, beliau sujud syukur
ketika melihat mayat al-Mukhaddaj. Karena dia gembong khawarij. (Majmu’ Fatawa, 20/395)

Kelima, ketika tokoh mu’tazilah Ibnu Abi Duad terkena stroke, kaum muslimin ahlus sunah sangat
bergembira. Hingga Ibnu Syura’ah al-Bashri menyenandungkan syair menyambut sakitnya.

Al-Khalal menceritakan,
Imam Ahmad ditanya, ‘Jika orang bergembira dengan musibah yang menimpa Ibnu Abi Duad,
apakah dia berdosa?’

Jawab Imam Ahmad,

‫بهذا؟ يفرح ال ومن‬

“Siapa yang tidak senang dengan kabar gembira ini?” (as-Sunnah, 5/121)

Keenam, Ibnu Katsir bercerita tentang tokoh Syiah yang meninggal tahun 568 H. dialah al-Hasan bin
Shafi at-Turki. Termasuk pembesar kota Baghdad, penganut Rafidhah ekstrim. Dia meninggal bulan
Dzulhijjah 568 H. kata Ibnu Katsir,

‫ شديداَ فرحاَ بموته السنة أهل فرح مات وحين‬، ‫ هلل الشكر وأظهروا‬، ‫هللا يحمد إال منهم أحداَ تجد فَل‬

Ketika dia mati, ahlus sunah sangat bergembira menyambut kematiannya, dan mereka
menampakkan syukur kepada Allah. sehingga tidak dijumpai seorang-pun ahlus sunah, kecuali
mereka memuji Allah. (al-Bidayah wa an-Nihayah, 12/338)

Ini hanya sebagian hukuman yang Allah berikan untuk orang yahudi karena kejahatannya terhadap
kaum muslimin dan rayat palestin. Kejadian terakhir, mereka membakar seorang anak Palestin
Muhammad ad-Dawabisyah dengan menyiramkan bensin ke mulutnya. Dan beberapa hari
sebelumnya mereka membuat keputusan pelarangan adzan di Masjidil Aqsha.

Semoga Allah memberikan yang terbaik bagi kaum muslimin…

Allahu a’lam

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits

Sumber: https://konsultasisyariah.com/28680-bergembira-dengan-kebakaran-di-israel.html

===
Ingin berlangganan artikel Konsultasi Syariah? Ayoo gabung di channel telegram kami:

https://telegram.me/KonsultasiSyariah

Anda bisa membaca artikel ini melalui aplikasi Tanya Ustadz untuk Android.

Download Sekarang !! => https://goo.gl/2O8UgD

Anda mungkin juga menyukai