Anda di halaman 1dari 33

PEMERIKSAAN PENYAKIT

SISTEM PERSARAFAN
V
Sistem saraf pada manusia terdiri dari otak,
sumsum tulang belakang dan sel saraf tepi
Sel Saraf
• Dendrit : meneruskan
impuls menuju badan sel
• Badan Sel : Menghasilkan
energi bagi kegiatan Neuron
• Akson : Menghantarkan
rangsangan dari badan sel ke
neuron lain
Sistem Saraf Pusat
1. Otak

2. Sumsum Tulang

Medula Oblongata (sumsum


lanjutan) : mengatur
koordinasi saraf pada detak
jantung dan menstimulasi
otot-otot antara tulang rusuk
dan diafragma
Medula Spinalis (Sumsum
tulang belakang) :
menghubungkan sistem saraf
tepi ke otak, sebagai pusat
gerak refleks
Sistem Saraf Tepi
1. Sistem Saraf Somatik : Sistem
saraf sadar
2. Sistem Saraf Otonom : Sistem
saraf tak sadar, meliputi :
Simpatik : mempercepat kerja
organ
Parasimpatik : memperlambat
kerja organ
PENYAKIT PADA SISTEM SARAF

NEUROPATI PERIFER PARALISIS STROKE

HIDROSEFALUS TUMOR OTAK EPILEPSI

MENINGITIS AMNESIA PARKINSON

ALZHEIMER
NEUROPATI PERIFER

Manifestasi Klinis :
1. Kram otot dan kedutan
Gangguan yang terjadi akibat Diagnosis :
2. Kelemahan atau
kerusakan pada sistem saraf 1. Elektromiografi (EMG) :
kelumpuhan pada satu
perifer (saraf tepi) mengukur fungsi saraf
atau beberapa otot
3. Pengecilan otot 2. Tes Velositi Konduksi
Etiologi : Saraf (NVC) : mengukur
4. Parastesia : kesemutan
Diabetes Melitus kecepatan penghantaran
5. Baal : tidak merasakan
Penyakit autoimun sinyal pada saraf
sakit
Kekurangan vitamin B1, B6, 3. Biopsi Saraf :
6. Perih dan menyengat
B12 pengambilan sedikit
pada tungkai
Vaskulitis sampel jaringan saraf
7. Pembengkakak kaki
Gagal ginjal
8. Perubahan suhu tubuh
terutama pada kaki
HIDROSEFALUS
Manifestasi Klinis Pada Anak :
1. Rewel
Gangguan aliran berupa 2. Mudah mengantuk
cairan di dalam otak yang 3. Tidak mau menyusu
menumpuk sehingga 4. Muntah
menyebabkan pembengkakan 5. Pertumbuhan dan
di kepala perkembangan terhambat
Diagnosis :
6. Kejang
1. CT Scan
Etiologi : 2. MRI
1. Aliran cairan otak yang Manifestasi Klinis pada
3. USG
tersumbat Dewasa :
2. Produksi cairan otak yang 7. Sakit kepala
lebih cepat dibanding 8. Penurunan daya ingat
penyerapannya 9. Gangguan koordinasi
3. Penyakit atau cedera otak tubuh
10. Gangguan keseimbangan
11. Pembesaran kepala
MENINGITIS

Manifestasi Klinis Dewasa :


Manifestasi Klinis Anak: 1. Sering muntah-muntah
1. Merasa gelisah tetapi tidak 2. Sakit kepala parah dan
ingin disentuh leher terasa kaku
Terjadi peradangan di selaput 3. Demam tinggi hingga 38,
2. Demam tinggi tetapi
otak yang terjadi akibat tetapi kaki dan tangan
tangan dan kaki dingin
adanya dingin
3. Mudah mengantuk dan
patogen/mikroorganisme 4. Fotofobia : sensitif
sulit dibangunkan
(bakteri, virus, jamur, parasit) terhadap cahaya
4. Ruam merah yang tidak
hilang ketika ditekan 5. Ruam merah yang tidak
5. Menolak menyusu, hilang ketika ditekan
muntah dan kejang 6. Kejang
PARALISIS

Diagnosis Medis :
1. Foto rontgen : untuk
memeriksan kelainan
tulang (kususnya tulang
belakang dan tulang
Manifestasi Klinis : leher)
Hilangnya satu atau banyak 2. CT Scan
Kesulitan bergerak dan
fungsi otot 3. MRI
mengontrol pergerakan otot
4. Elektromiografi
5. Mielografi : Untuk
memeriksa kondisi
serabut saraf tulang
belakang
TUMOR OTAK

Manifestasi Klinis :
1. Pusing atau sakit kepala
parah
2. Mengalami kejang-kejang
3. Mudah mengantuk,
merasa linglung, Diagnosis Tumor Otak :
Pertumbuhan tak terkendali 1. CT Scan
berhalusinasi
pada sel sel di dalam dan 2. MRI
4. Gangguan penglihatan dan
disekitar jaringan otak. 3. EEG
pendengaran, serta
keseimbangan tubuh 4. Biopsi
5. Kesulitan bicara, gangguan
pergerakan tangan dan
kaki
AMNESIA

Manifestasi Klinis : Etiologi :


1. Ingatan dan kenangan 1. Stroke
Kondisi terganggunya daya yang salah 2. Peradangan otak
ingat 2. Kebingungan dan 3. Tumor
gangguan orientasi 4. Penyakit degeneratif
CVA
Manifestasi Klinis :
1. Hilangnya rasa/sensasi
abnormal pada lengan
atau salah satu sisi tubuh
2. Mulut, lidah mencong
Pemeriksaan Diagnostik :
tidak bisa di luruskan
1. Angiografi serebral
3. Sulit menelan
2. CT Scan
Pasokan darah ke otak 4. Sulit bicara
3. MRI
terputus akibat 5. Hilang kendali terhadap
4. EEG
penyumbatan atau pecahnya kandung kemih, sulit
(Electroencephalography)
pembuluh darah berjalan, pelupa, vertigo
5. Sinar X
6. Kelopak mata sulit
terbuka, atau dalam
keadaan terjatuh
7. Gangguan pendengaran
8. Gangguan keseimbangan
EPILEPSI

Manifestasi Klinis :
1. Kejang
2. Gangguan Kesadaran
Kondisi yang menjadikan 3. Giginya terkancing
seseorang mengalami kejang 4. Bola mata berputar-putar
secara berulang. 5. Individu terdiam tidak
bergerak atau bergerak Pemeriksaan Diagnostik
Etiologi : secara automatik dan 1. CT Scan atau MRI
1. Kerusakan pada sistem terkadang klien tidak ingat 2. EEG
otak kejadian tersebut setelah
2. Ketidakseimbangan beberapa saat
polarisasi listrik di otak 6. Mengalami aura (sensasi
tanda sebelum kejang
epileptik)
PARKINSON

Gejala Motorik :
1. Tremor : tangan bergetar Gejala Nonmotorik :
jika sedang beristirahat 1. Disfungsi Otonom :
2. Rigiditas : kekakuan keringat berlebih, air
3. Akinesia/bradikinesia : ludah berlebih, ganggaun
Suatu penyakit yang gerakan melambat refleks menelan
disebabkan karena otak dan 4. Freezing : Tiba-tiba 2. Gangguan Sensasi :
saraf progresif mengalami berhenti atau ragu-ragu sering pingsan,
kerusakan sehingga dalam melangkah berkurangnya indra
memengaruhi gerakan 5. Mikrografia : tulisan perasa, hilangnya
tangan menjadi kecil dan keseimbangan tubuh
rapat 3. Gangguan Postur : Posisi
6. Berjalan dengan langkah badan membungkuk ke
kecil menggeser dan depan (kifosis)
semakin cepat
Pemeriksaan Fisik :
1. Menkaji skelet tubuh :
periksa adanya deformitas 5. Mengkaji cara berjalan :
2. Mengkaji tulang gerakan tidak
belakang : skoliosis, teratur/abnormal Pemeriksaan Diagnostik
kifosis, lordosis 6. Kaji kulit dan sirkulasi 1. EEG
3. Mengkaji sistem perifer melalui uji palpasi 2. CT Scan Kepala
persendian : kekakuan kulit
sendi
4. Mengkaji sistem otot :
kekuatan otot, atropi,
nyeri otot
ALZHEIMER

Gejala Ringan (lama penyakit Gejala Sedang (lama


1-3 tahun) : penyakit 3-10 tahun) :
1. Sering merasa bingung 1. Kesulitan dalam
dan melupakan informasi melakukan aktivitas
Adalah kondisi kelainan yang sehari-hari (makan,
yang baru dipelajari
ditandai dengan penurunan minum)
2. Mengalami disorientasi
daya ingat, menurunnya 2. Perubahan tingkah laku
(tersesat di daerah sekitar
kemampuan berpikir dan (mudah sedih, mudah
yang di kenalnya dengan
berbicara, serta perubahan emosi)
baik)
perilaku akibat gangguan di 3. Mengalami gangguan
3. Bermasalah dalam
dalam otak yang bersifat tidur dan suka pergi
melaksanakan tugas rutin
perlahan-lahan atau progresif diam-diam (keluyuran)
4. Mengalami perubahan
dalam kepribadian 4. Kesulitan menegnali
(mudah marah, mudah keluarga dan teman
tersinggung)
Gejala Berat (8-12 tahun) :
1. Kesulitan berbicara bahkan
kehilangan kemampuan
Pemeriksaan Diagnostik
berbicara
1. Pemeriksan Fisik
2. Kehilangan nafsu makan
2. Pemeriksaan Penunjang
3. Tergantung pada orang lain
3. Pengkajian
4. Perubahan perilaku (mudah
curiga, depresi, apatis, mudah
mengamuk)
PEMERIKSAAN PADA SISTEM SARAF
1. Pemeriksaan status mental

2. Pemeriksaan saraf kranial

3. Pemeriksaan motorik

4. Pemeriksaan sensorik

5. Pemeriksaan refleks
Pemeriksaan status mental
Pemeriksaan saraf kranial
Pemeriksaan Sensorik dan Motorik
Pemeriksaan Refleks

Anda mungkin juga menyukai