Anda di halaman 1dari 7

REFERENSI

1. Walsh V. Linda, 2001, Midwifery, Community Based practice unit IV, page 464.

PENDAHULUAN

Persalinan adalah suatu proses fisiologik yang memungkinkan serangkaian perubahan yang besar
pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melalui jalan lahir. Ini di definisikan sebagai
pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau keduanya, akibat kontraksi rahim teratur yang
terjadi sekurang-kurangnya setiap 5 menit dan berlangsung sampai 60 detik.

Peran dari penolong persalinan adalah mengantisipasi dan menangani komplikasi yang mungkin
terjadi pada ibu atau janin. Bila diambil keputusan untuk melakukan campur tangan ini harus
dipertimbangkan dengan hati-hati. Tiap campur tangan bukan saja membawa keuntungan
potensial, tetapi juga resiko potensial pada sebagian besar kasus, penanganan yang terbaik dapat
berupa “observasi yang cermat”

Seorang bidan harus mampu mengidentifikasi faktor-faktor penyebab persalinan sehingga


diharapkan dalam membarikan asuhan kebidanan pada proses persalinan dapat memperhatikan
faktor-faktor tersebut. Oleh karena itu dalam Hand Out ini akan dibahas topik tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi persalinan yaitu : power, passage, passanger, psykologis, penolong.

URAIAN MATERI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN

Persalinan dapat berjalan normal (Eutosia) apabila ketiga faktor fisik 3 P dapat bekerja sama
dengan baik. Dengan faktor 3 P kemungkinan dapat penyimpangan atau kelainan yang dapat
mempengaruhi jalannya persalinan, sehingga memerlukan intervensi persalinan untuk mencapai
kelahiran bayi yang baik dan ibu yang sehat, persalinan yang memerlukan bantuan dari luar
karena terjadi penyimpangan 3 P disebut Persalinan Distocia.

Faktor-faktor tersebut adalah :

Power / kekuatan his dan mengejan

His :

• Inertia uteri
• Tetania uteri
• His yang tidak terkoordinasi
• Kelelahan ibu yang sedang mengejan
• Salah pimpinan kala II

His (kekuatan kontraksi otot rahim)

His normal mempunyai sifat :

• Kontraksi otot rahim mulai dari salah satu tanduk rahim


• Fundal dominant, menjalar keseluruh otot rahim
• Kekuatannya seperti memeras isi rahim
• Otot rahim yang berkontraksi tidak kembali ke panjang semula sehingga terjadi
retraksi dan pembentukan segmen bawah rahim

Kelainan kontraksi otot rahim

1. Inertia Uteri

His yang sifatnya lemah, pendek dan jarang dari his yang normal yang terbagi

menjadi :

a. Inertia uteri primer : apabila sejak semula kekuatannya sudah lemah


b. Inertia uteri sekunder :
• His pernah cukup kuat tapi kemudian melemah
• Dapat ditegakkan dengan melakukan evaluasi pada pembukaan, bagian terendah
terdapat kaput dan mungkin ketuban telah pecah

His yang lemah dapat menimbulkan bahaya terhadap ibu maupun janin sehingga memerlukan
konsultasi atau merujuk penderita ke rumah sakit, puskesmas atau ke dokter spesialis.

2. Tetania uteri

His yang terlalu kuat dan terlalu sering, sehingga tidak terdapat kesempatan reaksi otot rahim.
Akibat dari tetania uteri dapat terjadi :

a. Persalinan Presipitatus

Persalinan yang berlangsung dalam waktu tiga jam. Akibat mungkin fatal :

• Terjadi persalinan tidak pada tempatnya


• Terjadi trauma janin, karena tidak terdapat persiapan dalam persalinan
• Trauma jalan lahir ibu yang luas dan menimbulkan perdarahan, inversio uteri
• Tetania uteri menyebabkan asfiksia intra uterin sampai kematian janin dalam rahim
3. Inkoordinasi otot rahim

Keadaan Inkoordinasi kontraksi otot rahim dapat menyebabkan sulitnya kekuatan otot rahim
untuk dapat meningkatkan pembukaan atau pengeluaran janin dari dalam rahim.

Penyebab inkoordinasi kontraksi otot rahim adalah :

• Faktor usia penderita relatif tua


• Pimpinan persalinan
• Karena induksi persalinan dengan oksitosin
• Rasa takut dan cemas

Dari uraian di atas :

Jelaskan apa saja yang berhubungan dengan power ?

Mengacu dari pertanyaan di atas maka dapat disimpulkan :

Power adalah kekuatan his atau kontraksi dan kekuatan mengejan ibu yang sangat
penting dalam proses persalinan.

Passage. atau jalan lahir

Jalan lahir : Jalan lahir tulang atau jalan lahir lunak.

Proses persalinan merupakan proses mekanis yang melibatkan tiga faktor yaitu : jalan lahir,
kekuatan yang mendorong dan akhirnya janin yang didorong dalam satu mekanis tertentu dan
terpadu. Dari ketiga komponen tersebut hanya kekuatan (his dan mengejan) yang dapat
dimanipulasi dari luar tanpa membahayakan janin dalam proses persalinan.

• Pintu atas panggul dengan distansia transversalis kanan kiri lebih panjang dari pada muka-
belakang
• Mempunyai bidang tersempit pada spina ischiadica
• Ukuran-ukurannya adalah :

Distancia Cristarum 28 cm

Distancia Spinarum 25 cm

Conjungata Vera 11 cm

Distancia transversum 13 cm
Distancia Oblique 12 cm

• Pintu atas panggul menjadi pintu bawah panggul, seolah-olah berputar sembilan puluh derajat
• Pintu bawah panggul terdiri dari dua segitiga dengan dasar yang sama pada tuber ischii,
kedepan dengan ujung symphisis pubis, kebelakang ujung sacrum
• Jalan lahir depan panjang 4,5 cm sedangkan jalan lahirnya kebelakang panjangnya 12,5 cm
• Secara keseluruhan jalan lahir merupakan corong yang melengkung kedepan mempunyai
bidang sempit pada spina ischiadika, terjadi perubahan pintu atas panggul lebar kanan kiri
menjadi pintu bawah panggul dengan lebar kedepan dan kebelakang yang terdiri dari dua
segitiga.

Dengan demikian jalan lahir tulang sangat menentukan proses persalinan apakah dapat
berlangsung melalui jalan biasa atau melalui tindakan operasi dengan kekuatan dari luar. Yang
perlu mendapat perhatian bidan didaerah pedesaan adalah kemungkinan ketidakseimbangan
antara kepala dan jalan lahir dalam bentuk disproporsi sefalo pelvic. Sebagai
kriteria kemungkinan tersebut terutama pada primigravida dapat diduga bila dijumpai :

• Kepala janin belum turun pada minggu ke-36 yang disebabkan janin terlalu besar,
kesempitan panggul, terdapat lilitan tali pusat dan terdapat hidrosefalus.
• Kelainan letak : letak lintang, letak sungsang
• Pada multipara kemungkinan kesempitan panggul dapat diduga riwayat persalinan yang
buruk dan persalinan dengan tindakan operasi

Dengan mempertimbangan keadaan tersebut dapat diperkirakan persalinan akan mengalami


kesulitan sehingga perlu dikonsultasikan atau segera dirujuk agar mendapat penangananyang
adekuat.

Kelainan pada jalan lahir lunak dapat terjadi gangguan pembukaan terutama :

1. Serviks

a. Serviks yang kaku

• Terdapat pada primi tua primer atau sekunder


• Serviks yang mengalami banyak cacat perlukaan atau (sikatrik)

b. Serviks gantung

• Ostium uteri eksternum terbuka lebar, namun ostium uteri internum tidak terbuka
• Ostium uteri internum terbuka, namun ostium uteri eksternum tidak terbuka

c. Edema serviks
• Terutama karena kesempitan panggul, serviks terjepit antara kepala dan jalan lahir sehingga
terjadi gangguan sirkulasi darah dan cairan yang menimbulkan edema serviks

d. Serviks dupleks karena kelainan kongenital

2. Vagina

Kelainan vagina yang dapat mengganggu perjalanan persalinan :

• Vagina septum : trans vaginal septum vagina, longitudinal septum vagina


• Tumor pada vagina

3. Himen dan Perineum

Kelainan pada himen imperforata, atau himen elastik pada perineum terjadi kekakuan
sehingga memerlukan episiotomi yang luas.

Dari uraian di atas :

Jelaskan hal-hal yang berhubungan dengan passage ?

Mengacu dari pertanyaan di atas maka dapat disimpulkan :

Jalan lahir yang dimaksud adalah jalan lahir tulang dan jalan lahir lunak

yang dapat mempengaruhi jalannya persalinan.

Passanger (janin dan placenta)

Selama janin dan placenta berada dalam rahim belum tentu pertumbuhannya normal,adanya
kelainan genetik dan kebiasaan ibu yang buruk dapat menjadikan pertumbuhannya tidak
normal antara lain :

• Kelainan bentuk dan besar janin : anensefalus, hidrosefalus, janin makrosomia


• Kelainan pada letak kepala : presentasi puncak, presentasi muka, presentasi dahi dan kelainan
oksiput
• Kelainan letak janin : letak sungsang, letak lintang, letak mengolak, presentasi rangkap
(kepala tangan, kepala kaki, kepala tali pusat )

Kepala janin (bayi) merupakan bagian penting dalam proses persalinan dan memiliki ciri
sebagai berikut :

• Bentuk kepala oval, sehingga setelah bagian besarnya lahir, maka bagian lainnya lebih
mudah lahir
• Persendian kepala terbentuk kogel, sehingga dapat digerakkan ke segala arah dan
memberikan kemungkinan untuk melakukan putaran paksi dalam
• Letak persendian kepala sedikit kebelakang, sehingga kepala melakukan fleksi
untukputaran paksi dalam

Setelah persalinan kepala, badan janin tidak akan mengalami kesulitan. Pada beberapa kasus
dengan anak yang besar pada ibu dengan diabetes mellitus, terjadi kemungkinan kegagalan
persalinan bahu. Persalinan bahu yang berat cukup berbahaya karena dapat terjadi
asfiksia. Persendian leher yang masih lemah dapat merusak pusat-pusat vital janin yang
berakibat fatal

Pada letak sungsang dengan mekanisme persalinan kepala dapat mengalami kesulitan karena
persalinan kepala terbatas dengan waktu sekitar 8 menit dan tulang dasar kepala tidak
mempunyai mekanisme moulase, yang dapat memperkecil volume tanpa merusak jaringan
otak. Dengan demikian persalinan kepala dalam letak sungsang atau versi ekstraksi letak
lintang harus dipertimbangkan agar tidak menimbulkan morbiditas yang lebih tinggi.
Berbagai posisi kepala janin dalam kondisi defleksi dengan lingkaran yang melalui jalan
lahir bertambah panjang sehingga menimbulkan persoalan baru. Kedudukan rangkap yang
paling berbahaya adalah antara kepala dan tali pusat, sehingga makin turun kepala makin
terjepit tali pusat, menyebabkan asfiksia sampai kematian janin dalam rahim.

Dari uraian di atas :

Jelaskan kelainan dari janin sebagai faktor ke 3 passanger yang bisa mempengaruhi
proses persalinan ?

Mengacu dari pertanyaan di atas maka dapat disimpulkan :

Kelainan dari janin dan placenta yang bisa mempengaruhi proses persalinanadalah
kelainan bentuk dan besar janin, kelainan pada letak kepala, kelainan letak janin.

Psikis (psikologis)

Banyaknya wanita normal bisa merasakan kegairahan dan kegembiraan disaat merasa kesakitan
awal menjelang kelahiran bayinya. Perasaan positif ini berupa kelegaan hati, seolah-olah pada
saat itulah benar-benar terjadi realitas “kewanitaan sejati” yaitu munculnya rasa bangga
bias melahirkan atau memproduksi anaknya. Khususnya rasa lega itu berlangsung bila
kehamilannya mengalami perpanjangan waktu. Mereka seolah-olah mendapatkan kepastian
bahwa kehamilan yang semula dianggap sebagai suatu “ keadaan yang belum pasti “ sekarang
menjadi hal yang nyata.

Psikologis meliputi :

• Melibatkan psikologis ibu, emosi dan persiapan intelektual


• Pengalaman bayi sebelumnya
• Kebiasaan adat
• Dukungan dari orang terdekat pada kehidupan ibu

Dari uraian di atas :

Jelaskan hal-hal yang berhubungan dengan psikologis ?

Mengacu dari pertanyaan di atas maka dapat disimpulkan bahwa :

Psikologis adalah : keadaan emosi, jiwa, pengalaman, adat istiadat, dan dukungan dari
orang-orang tertentu dapat mempengaruhi proses persalinan.

Penolong

Peran dari penolong persalinan adalah mengantisipasi dan menangani komplikasi yang mungkin
terjadi pada ibu dan janin. Dalam hal ini proses tergantung dari kemampuan skill dan kesiapan
penolong dalam menghadapi proses persalinan.

Mengacu dari pertanyaan di atas maka dapat disimpulkan bahwa :

Dari uraian di atas :

Sebutkan peran penolong dalam proses persalinan ?

Mengacu dari pertanyaan di atas maka dapat disimpulkan bahwa :

Proses persalinan tergantung dari kemampuan skill dan kesiapan dan kesiapan
penolong dalam menghadapi persalinan.

KESIMPULAN

5 P sangat menentukan apakah suatu persalinan secara fisik dapat diprediksi akan berjalan lancar
atau tidak, meskipun yang paling berperan utama adalah : power, passage, passanger.Tetapi
bukan berarti bahwa psykologis ibu hamil dan faktor penolong tidak ikut menentukan.

Anda mungkin juga menyukai