Anda di halaman 1dari 8

1.

FAKTOR RESIKO1

Faktor risiko gizi buruk antara lain :


1. Asupan Makanan
Sebagian besar balita dengaan gizi buruk memiliki pola makan yang kurang
beragam. Pola makanan yang kurang beragam memiliki arti bahwa balita tersebut
mengkonsumsi hidangan dengan komposisi yang tidak memenuhi gizi seimbang.
2. Status Sosial Ekonomi
Sosial ekonomi merupakan suatu konsep dan untuk mengukur status sosial
ekonomi keluarga dilihat dari variabel tingkat pekerjaan. Rendahnya ekonomi
keluarga, akan berdampak dengan rendahnya daya beli pada keluarga tersebut.
Selain itu rendahnya kualitas dan kuantitas konsumsi pangan merupakan
penyebab langsung dari kekurangan gizi pada anak balita. Keadaan sosial
ekonomi yang rendah berkaitan dengan masalah kesehatan yang dihadapi karena
ketidaktahuan dan ketidakmampuan untuk mengatasi berbagai masalah tersebut.
Balita dengan gizi buruk pada umumnya hidup dengan makanan yang kurang
bergizi.
3. Pendidikan Ibu
Rendahnya pendidikan dapat mempengaruhi ketersediaan pangan dalam
keluarga, yang selanjutnya mempengaruhi kuantitas dan kualitas konsumsi
pangan yang merupakan penyebab langsung dari kekurangan gizi pada anak
balita.
4. Penyakit Penyerta
Balita yang berada dalam status gizi buruk, umumnya sangat rentan terhadap
penyakit. Seperti lingkaran setan, penyakit-penyakit tersebut justru menambah
rendahnya status gizi anak. Penyakit-penyakit tersebut seperti Diare persisten
Tuberkulosis , HIV AIDS
5. Pengetahuan Ibu
Ibu merupakan orang yang berperan penting dalam penentuan konsumsi
makanan dalam keluaga khususnya pada anak balita. Pengetahuan yang dimiliki
ibu berpengaruh terhadap pola konsumsi makanan keluarga.
6. Berat Badan Lahir Rendah
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari
2500 gram tanpa memandang masa gestasi sedangkan berat lahir adalah berat
bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir. Gizi buruk dapat terjadi
apabila BBLR jangka panjang. Pada BBLR zat anti kekebalan kurang sempurna
sehingga lebih mudah terkena penyakit terutama penyakit infeksi. Penyakit ini
menyebabkan balita kurang nafsu makan sehingga asupan makanan yang masuk
kedalam tubuh menjadi berkurang dan dapat menyebabkan gizi buruk.
7. Kelengkapan imunisasi
Apabila balita tidak melakukan imunisasi, maka kekebalan tubuh balita akan
berkurang dan akan rentan terkena penyakit. Hal ini mempunyai dampak yang
tidak langsung dengan kejadian gizi.
8. ASI
Selain ASI mengandung gizi yang cukup lengkap, ASI juga mengandung
antibodi atau zat kekebalan yang akan melindungi balita terhadap infeksi. Hal ini
yang menyebabkan balita yang diberi ASI, tidak rentan terhadap penyakit dan
dapat berperan langsung terhadap status gizi balita.
2. DIAGNOSIS2

Ditegakkan berdasarkan tanda dan gejala klinis serta pengukuran


antropometri. Anak didiagnosis gizi buruk apabila:

 BB/TB < -3 SD atau <70% dari median (marasmus)


 Edema pada kedua punggung kaki sampai seluruh tubuh (kwashiorkor:
BB/TB >-3SD atau marasmik-kwashiorkor: BB/TB <-3SD

Jika BB/TB atau BB/PB tidak dapat diukur, gunakan tanda klinis berupa anak
tampak sangat kurus (visible severe wasting) dan tidak mempunyai jaringan lemak
bawah kulit terutama pada kedua bahu, lengan, pantat dan paha; tulang iga terlihat
jelas, dengan atau tanpa adanya edema.
Anak-anak dengan BB/U < 60% belum tentu gizi buruk, karena mungkin anak
tersebut pendek, sehingga tidak terlihat sangat kurus. Anak seperti itu tidak
membutuhkan perawatan di rumah sakit, kecuali jika ditemukan penyakit lain
yang berat.

1. Penilaian awal anak gizi buruk

Pada setiap anak gizi buruk lakukan anamnesis dan pemeriksaan fisis. Anamnesis
terdiri dari anamnesis awal dan anamnesis lanjutan.
Anamnesis awal (untuk kedaruratan):

 Kejadian mata cekung yang baru saja muncul


 Lama dan frekuensi diare dan muntah serta tampilan dari bahan muntah
dan diare (encer/darah/lendir)
 Kapan terakhir berkemih
 Sejak kapan tangan dan kaki teraba dingin.
 Bila didapatkan hal tersebut di atas, sangat mungkin anak mengalami
dehidrasi dan/atau syok, serta harus diatasi segera.

Anamnesis lanjutan (untuk mencari penyebab dan rencana tatalaksana


selanjutnya, dilakukan setelah kedaruratan ditangani):

 Diet (pola makan)/kebiasaan makan sebelum sakit


 Riwayat pemberian ASI
 Asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi beberapa hari terakhir
 Hilangnya nafsu makan
 Kontak dengan pasien campak atau tuberkulosis paru
 Pernah sakit campak dalam 3 bulan terakhir
 Batuk kronik
 Kejadian dan penyebab kematian saudara kandung
 Berat badan lahir
 Riwayat tumbuh kembang: duduk, berdiri, bicara dan lain-lain
 Riwayat imunisasi
 Apakah ditimbang setiap bulan
 Lingkungan keluarga (untuk memahami latar belakang sosial anak)
 Diketahui atau tersangka infeksi HIV.

Pemeriksaan fisis

 Apakah anak tampak sangat kurus, adakah edema pada kedua punggung
kaki. Tentukan status gizi dengan menggunakan BB/TB-PB.
 Tanda dehidrasi: tampak haus, mata cekung, turgor buruk (hati-hati
menentukan status dehidrasi pada gizi buruk).
 Adakah tanda syok (tangan dingin, capillary refill time yang lambat, nadi
lemah dan cepat), kesadaran menurun.
 Demam (suhu aksilar ≥ 37.5° C) atau hipotermi (suhu aksilar < 35.5° C).
 Frekuensi dan tipe pernapasan: pneumonia atau gagal jantung
 Sangat pucat
 Pembesaran hati dan ikterus
 Adakah perut kembung, bising usus melemah/meninggi, tanda asites, atau
adanya suara seperti pukulan pada permukaan air (abdominal splash)
 Tanda defisiensi vitamin A pada mata:
o Konjungtiva atau kornea yang kering, bercak Bitot
o Ulkus kornea
o Keratomalasia
 Ulkus pada mulut
 Fokus infeksi: telinga, tenggorokan, paru, kulit
 Lesi kulit pada kwashiorkor:
o hipo- atau hiper-pigmentasi
o deskuamasi
o ulserasi (kaki, paha, genital, lipatan paha, belakang telinga)
o lesi eksudatif (menyerupai luka bakar), seringkali dengan infeksi
sekunder (termasuk jamur).
 Tampilan tinja (konsistensi, darah, lendir).
 Tanda dan gejala infeksi HIV.

Catatan:

 Anak dengan defisiensi vitamin A seringkali fotofobia. Penting untuk


memeriksa mata dengan hati-hati untuk menghindari robeknya kornea.
 Pemeriksaan laboratorium terhadap Hb dan atau Ht, jika didapatkan anak
sangat pucat.
 Pada buku Pedoman TAGB untuk memudahkan penanganan berdasarkan
tanda bahaya dan tanda penting (syok, letargis, dan muntah/diare/
dehidrasi), anak gizi buruk dikelompokkan menjadi 5 kondisi klinis dan
diberikan rencana terapi cairan dan makanan yang sesuai.

2. Kriteria Anak Gizi Buruk3


1) Gizi Buruk Tanpa Komplikasi
a. BB/TB: < -3 SD dan atau;
b. Terlihat sangat kurus dan atau;
c. Adanya Edema dan atau;
d. LILA < 11,5 cm untuk anak 6-59 bulan
2) Gizi Buruk dengan Komplikasi
Gizi buruk dengan tanda-tanda tersebut di atas disertai salah satu atau lebih
dari tanda komplikasi medis berikut:
a. Anoreksia
b. Pneumonia berat
c. Anemia berat
d. Dehidrasi berat
e. Demam sangat tinggi
f. Penurunan kesadaran

3. Penentuan Status Gizi 4


4. Alur Pemeriksaan Anak Gizi Buruk3
Dapus
1. Novitasari, Dewi A. Faktor-Faktor Risiko Kejadian Gizi Buruk Pada Balita
yang dirawat di RSUP dr. Kariadi Semarang.[karya tulis ilmiah]. Semarang :
Universitas Diponegoro;2012
2. International Child Health Review Collaboration.2016. Penilaian Awal
Anak Gizi Buruk. Diakses : 01 Jul. 18 dari http://www.ichrc.org/72-
penilaian-awal-anak-gizi-buruk
3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,2011, Pedoman Pelayanan
Anak Gizi Buruk. Jakarta
4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.2011,Bagan Tatalaksana Anak
Gizi Buruk Buku I, Direktorat Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan
Anak.Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai

  • Tari
    Tari
    Dokumen16 halaman
    Tari
    Thariq May Ulfa
    Belum ada peringkat
  • Fix Rubella 1
    Fix Rubella 1
    Dokumen14 halaman
    Fix Rubella 1
    Thariq May Ulfa
    Belum ada peringkat
  • Masa Depan
    Masa Depan
    Dokumen1 halaman
    Masa Depan
    Thariq May Ulfa
    Belum ada peringkat
  • Bno Ivp
    Bno Ivp
    Dokumen6 halaman
    Bno Ivp
    Thariq May Ulfa
    Belum ada peringkat
  • Sarkep
    Sarkep
    Dokumen1 halaman
    Sarkep
    Thariq May Ulfa
    Belum ada peringkat
  • Pemicu 1 Tutorial BHMP
    Pemicu 1 Tutorial BHMP
    Dokumen10 halaman
    Pemicu 1 Tutorial BHMP
    Thariq May Ulfa
    Belum ada peringkat
  • Transplant As I
    Transplant As I
    Dokumen22 halaman
    Transplant As I
    Thariq May Ulfa
    Belum ada peringkat
  • Bno Ivp
    Bno Ivp
    Dokumen6 halaman
    Bno Ivp
    Thariq May Ulfa
    Belum ada peringkat
  • BAB V Baru1
    BAB V Baru1
    Dokumen8 halaman
    BAB V Baru1
    Thariq May Ulfa
    Belum ada peringkat
  • Tonsilitiss
    Tonsilitiss
    Dokumen1 halaman
    Tonsilitiss
    Thariq May Ulfa
    Belum ada peringkat
  • Manusia
    Manusia
    Dokumen1 halaman
    Manusia
    Thariq May Ulfa
    Belum ada peringkat
  • Gambar 2
    Gambar 2
    Dokumen3 halaman
    Gambar 2
    Thariq May Ulfa
    Belum ada peringkat
  • Dsfdsfs
    Dsfdsfs
    Dokumen1 halaman
    Dsfdsfs
    Thariq May Ulfa
    Belum ada peringkat
  • Rubella Virus
    Rubella Virus
    Dokumen3 halaman
    Rubella Virus
    Thariq May Ulfa
    Belum ada peringkat
  • JIA Anak
    JIA Anak
    Dokumen2 halaman
    JIA Anak
    Thariq May Ulfa
    Belum ada peringkat
  • Bahwasanya Ibu Itu Adalah Anak Dari Nenek Ku Ya Meang
    Bahwasanya Ibu Itu Adalah Anak Dari Nenek Ku Ya Meang
    Dokumen1 halaman
    Bahwasanya Ibu Itu Adalah Anak Dari Nenek Ku Ya Meang
    Thariq May Ulfa
    Belum ada peringkat
  • Ke Simp Ulan
    Ke Simp Ulan
    Dokumen1 halaman
    Ke Simp Ulan
    Thariq May Ulfa
    Belum ada peringkat
  • Diagnosa
    Diagnosa
    Dokumen9 halaman
    Diagnosa
    Thariq May Ulfa
    Belum ada peringkat
  • Diagnosis Gizi Buruk
    Diagnosis Gizi Buruk
    Dokumen8 halaman
    Diagnosis Gizi Buruk
    Thariq May Ulfa
    Belum ada peringkat
  • Juvenile Idiopatik Arthritis Adalah
    Juvenile Idiopatik Arthritis Adalah
    Dokumen1 halaman
    Juvenile Idiopatik Arthritis Adalah
    Thariq May Ulfa
    Belum ada peringkat
  • Sibolga
    Sibolga
    Dokumen1 halaman
    Sibolga
    Thariq May Ulfa
    Belum ada peringkat
  • Ke Simp Ulan
    Ke Simp Ulan
    Dokumen1 halaman
    Ke Simp Ulan
    Thariq May Ulfa
    Belum ada peringkat
  • Soal
    Soal
    Dokumen3 halaman
    Soal
    Thariq May Ulfa
    Belum ada peringkat
  • Gambaran Foto Thorax Tumor Ganas Paru
    Gambaran Foto Thorax Tumor Ganas Paru
    Dokumen3 halaman
    Gambaran Foto Thorax Tumor Ganas Paru
    Thariq May Ulfa
    Belum ada peringkat
  • Gambaran Foto Thorax Tumor Ganas Paru
    Gambaran Foto Thorax Tumor Ganas Paru
    Dokumen3 halaman
    Gambaran Foto Thorax Tumor Ganas Paru
    Thariq May Ulfa
    Belum ada peringkat
  • Paper Psoriasis
    Paper Psoriasis
    Dokumen3 halaman
    Paper Psoriasis
    Thariq May Ulfa
    Belum ada peringkat
  • Tariiii
    Tariiii
    Dokumen7 halaman
    Tariiii
    Thariq May Ulfa
    Belum ada peringkat
  • Membuat Manuscript
    Membuat Manuscript
    Dokumen2 halaman
    Membuat Manuscript
    Thariq May Ulfa
    Belum ada peringkat
  • How Are Specific Phobias Treated
    How Are Specific Phobias Treated
    Dokumen3 halaman
    How Are Specific Phobias Treated
    Thariq May Ulfa
    Belum ada peringkat