Definisi
Pemeriksaan BNO-IVP Pemeriksaan diagnostik kontras radiologi BNO-IVP adalah ilmu
yang mempelajari prosedur atau tata cara pemeriksaan ginjal, ureter, dan buli-buli
menggunakan sinar-x dengan melakukan injeksi media kontras melalui vena. Pada saat
media kontras diinjeksikan melalui pembuluh darah dan dikumpulkan dalam ginjal dan
saluran kemih, sehingga ginjal dan saluran kemih menjadi berwarna putih. Dengan IVP,
dokter ahli radiologi dapat melihat dan mengetahui anatomi serta fungsi ginjal ureter dan
buli-buli. Pada pemeriksaan khusus BNO ditemukan adanya cacat pengisian dan pada IVP
batu ginjal atau buli-buli serta hidronefrosis pada pemeriksaan sonografi.
Persiapan Pemeriksaan
1. Persiapan Pasien
1. Pasien makan bubur kecap saja sejak 2 hari (48 jam) sebelum pemeriksaan
BNO-IVP dilakukan.
2. Pasien tidak boleh minum susu, makan telur serta sayur-sayuran yang berserat.
3. Jam 20.00 pasien minum garam inggris (magnesium sulfat), dicampur 1 gelas
air matang untuk urus-urus, disertai minum air putih 1-2 gelas, terus puasa.
4. Selama puasa pasien dianjurkan untuk tidak merokok dan banyak bicara guna
meminimalisir udara dalam usus.
5. Jam 08.00 pasien datang ke unit radiologi untuk dilakukan pemeriksaan, dan
sebelum pemeriksaan dimulai pasien diminta buang air kecil untuk
mengosongkan blass.
6. Yang terakhir adalah penjelasan kepada keluarga pasien mengenai prosedur
yang akan dilakukan dan penandatanganan informed consent.
2. Persiapan Media Kontras
o Media kontras yang digunakan adalah yang berbahan iodium, dimana
jumlahnya disesuaikan dengan berat badan pasien, yakni 1-2 cc/kg berat
badan.
3. Persiapan Alat dan Bahan
0. Peralatan Steril
Wings needle No. 21 G (1 buah)
Spuit 20 cc (2 buah)
Kapas alcohol atau wipes
1. Peralatan Un-Steril
Plester
Marker R/L dan marker waktu
Media kontras Iopamiro (± 40 – 50 cc)
Obat-obatan emergency (antisipasi alergi media kontras)
Baju pasien
Tourniquet
4. Foto terlambat, jika konsentrasi dan ekskresi sangat kurang pada 1-8 jam Setelah masuk ke
menit 60 dibuat foto BNO lagi dengan kaset 30 x 40 cm. Setelah hasil rontgen
dikonsultasikan pada dokter ahli radiologi dan dinyatakan normal maka pasien
diharuskkan berkemih kemudian di foto kembali. Jika dokter ahli radiologi menyatakan
ada gangguan biasanya dilakukan foto 2 jam. Dengan posisi antero-posterior sama
seperti foto abdomen.
Gambar 6. Foto menit ke 60 atau lebih
5. Foto terakhir biasanya film berdiri atau foto setelah berkemih / Post
Void. Yang terakhir lakukan foto post void dengan posisi AP supine
atau erect untuk melihat kelainan kecil yang mungkin terjadi di daerah
buli-buli. Dengan posisi erect dapat menunjukan adanya ren mobile
(perpindahan posisi ginjal yang tidak normal) pada kasus posthematuri.