Anda di halaman 1dari 7

Aktivitas Ekonomi adalah bagian dari ibadah:

QS. Al-Baqarah: 177

ِ ‫اَّللِ َو ْال َي ْو ِم‬


‫اآلخ ِر‬ َّ ‫ب َولَ ِك َّن ْال ِب َّر َم ْن آ َمنَ ِب‬
ِ ‫ق َو ْال َم ْغ ِر‬ ِ ‫ْس ْال ِب َّر أ َ ْن ت ُ َولُّوا ُو ُجو َه ُك ْم ِق َب َل ْال َم ْش ِر‬
َ ‫لَي‬
َ‫ساكِينَ َوابْن‬َ ‫ع َلى ُح ِبِّ ِه ذَ ِوي ْالقُ ْر َبى َو ْال َيتَا َمى َو ْال َم‬ َ ‫ب َوالنَّ ِب ِيِّينَ َوآتَى ْال َما َل‬ ِ ‫َو ْال َمال ِئ َك ِة َو ْال ِكتَا‬
َ ‫الز َكاة َ َو ْال ُموفُونَ ِب َع ْه ِد ِه ْم ِإذَا‬
‫عا َهد ُوا‬ َّ ‫صالة َ َوآتَى‬ َّ ‫ام ال‬ َ َ‫ب َوأَق‬ ِ ‫الرقَا‬ ِّ ِ ‫سائِلِينَ َوفِي‬ َّ ‫س ِبي ِل َوال‬ َّ ‫ال‬
َ َ‫اء َو ِحينَ ْال َبأ ْ ِس أُولَئِ َك الَّذِين‬
َ‫صدَقُوا َوأُولَئِ َك ُه ُم ْال ُمتَّقُون‬ ِ ‫اء َوالض ََّّر‬
ِ ‫س‬َ ْ ‫صا ِب ِرينَ فِي ْال َبأ‬
َّ ‫َوال‬
)١٧٧(

Artinya:

Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan
tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-
malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada
kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan
pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya,
mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya
apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan
dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah
orang-orang yang bertakwa.

Aqidah adalah landasan dasar utama dan pertama dari ekonomi Islam. Selanjutnya
diimplementasikan dalam berbagai aspek kehidupan dengan berpedoman kepada syari’at.
Setiap implementasi syari’at harus berlandaskan pada aqidah, apabila tidak maka amalan
tersebut sia-sia.

2. Landasan Akuntansi

QS. Al-Baqarah: 282

َ ْ ‫س ًّمى فَا ْكتُبُوهُ َو ْل َي ْكتُبْ بَ ْينَ ُك ْم َكا ِتب بِ ْالعَ ْد ِل َوال يَأ‬
‫ب‬ َ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا إِذَا تَدَايَ ْنت ُ ْم بِدَي ٍْن إِلَى أ َ َج ٍل ُم‬
ُ‫َس ِم ْنه‬
ْ ‫َّللا َربَّهُ َوال َي ْبخ‬َ َّ ‫ق‬ ِ َّ ‫علَ ْي ِه ْال َح ُّق َو ْل َيت‬
َ ‫َّللاُ فَ ْل َي ْكتُبْ َو ْلي ُْم ِل ِل الَّذِي‬
َّ ُ‫علَّ َمه‬
َ ‫ب َك َما‬ َ ُ ‫َكا ِتب أ َ ْن َي ْكت‬
‫ض ِعيفًا أ َ ْو ال َي ْست َ ِطي ُع أ َ ْن ي ُِم َّل ُه َو َف ْلي ُْم ِل ْل َو ِليُّهُ ِب ْال َع ْد ِل‬ َ ‫علَ ْي ِه ْال َح ُّق‬
َ ‫س ِفي ًها أ َ ْو‬ َ ‫ش ْيئًا فَإ ِ ْن َكانَ الَّذِي‬
َ
َ‫ض ْونَ ِمن‬ َ ‫ان ِم َّم ْن ت َ ْر‬ ِ َ ‫ش ِهيدَي ِْن ِم ْن ِر َجا ِل ُك ْم فَإ ِ ْن لَ ْم َي ُكونَا َر ُجلَي ِْن فَ َر ُجل َو ْام َرأَت‬ َ ‫َوا ْست َ ْش ِهد ُوا‬
‫عوا َوال تَسْأ َ ُموا‬
ُ ُ ‫ش َهدَا ُء ِإذَا َما د‬ َ ْ ‫األخ َرى َوال يَأ‬
ُّ ‫ب ال‬ ِ َ ‫اء أ َ ْن ت‬
ْ ‫ض َّل ِإ ْحدَا ُه َما فَتُذَ ِ ِّك َر ِإ ْحدَا ُه َما‬ ُّ ‫ال‬
ِ َ‫ش َهد‬
‫ش َهادَةِ َوأ َ ْدنَى أَال ت َ ْرتَابُوا ِإال‬ َّ ‫َّللاِ َوأ َ ْق َو ُم ِلل‬ ُ ‫س‬
َّ َ‫ط ِع ْند‬ َ ‫يرا ِإ َلى أ َ َج ِل ِه ذَ ِل ُك ْم أ َ ْق‬
ً ‫يرا أ َ ْو َك ِب‬
ً ‫ص ِغ‬َ ُ‫أ َ ْن ت َ ْكتُبُوه‬
‫علَ ْي ُك ْم ُجنَاح أَال تَ ْكتُبُوهَا َوأ َ ْش ِهد ُوا ِإذَا ت َبَايَ ْعت ُ ْم َوال‬ َ ‫ْس‬ َ ‫ِيرو َن َها بَ ْينَ ُك ْم فَلَي‬ ُ ‫اض َرة ً تُد‬
ِ ‫ارة ً َح‬ َ ‫أ َ ْن ت َ ُكونَ ِت َج‬
‫ع ِليم‬ َ ‫َّللاُ ِب ُك ِِّل‬
َ ٍ‫ش ْيء‬ َّ ‫َّللاَ َويُ َع ِلِّ ُم ُك ُم‬
َّ ‫َّللاُ َو‬ ُ ُ‫ش ِهيد َو ِإ ْن ت َ ْف َعلُوا فَإِنَّهُ ف‬
َّ ‫سوق ِب ُك ْم َواتَّقُوا‬ َ ‫ار َكاتِب َوال‬
َّ ‫ض‬
َ ُ‫ي‬
)٢٨٢(

Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu`amalah tidak secara tunai untuk
waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis
di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan
menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis,
dan hendaklah orang yang berutang itu mengimlakan (apa yang akan ditulis itu), dan
hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikit pun
daripada utangnya. Jika yang berutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah
(keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakan, maka hendaklah walinya
mengimlakan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang
lelaki di antaramu). Jika tak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua
orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridai, supaya jika seorang lupa maka
seorang lagi mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan)
apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis utang itu, baik kecil
maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi
Allah dan lebih dapat menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak
(menimbulkan) keraguanmu, (Tulislah muamalahmu itu), kecuali jika muamalah itu
perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tak ada dosa bagi kamu,
(jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan
janganlah penulis dan saksi saling sulit-menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang
demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan
bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu.

Sifat utama yang harus dimiliki setiap muslim dalam berekonomi:

a. Shiddiq

Memastikan bahwa aktivitas ekonomi dilakukan dengan moralitas yang menjunjung


tinggi nilai kejujuran. Salah satu bentuk kejujuran itu adalah, jika berhutang Rp. 100.000,
segera ditulis, dipersaksikan dan tidak ada niat untuk membohongi dengan tidak mau
melunasinya.

b. Fathanah
Memastikan bahwa kegiatan usaha dilakukan secara profesional dan kompetitif
sehingga menghasilkan keuntungan maksimum dalam tingkat risiko telah dihitung. Dalam
berhutang misalnya, hendaknya memperhitungkan kemampuan dirinya. Jangan sampai
berhutang hanya untuk berfoya-foya / hal-hal yang tidak bermanfaat.

c. Amanah

Menjaga dengan ketat prinsip kepercayaan, yaitu dengan mempercayai orang lain dan
menjaga kepercayaan orang lain. Dalam berhutang misalnya, harus berniat untuk segera
melunasinya ketika mampu melunasinya.

d. Tabligh

Mendorong prinsip-prinsip transparansi (keterbukaan), dalam bermu’amalah. Salah


satu bentuknya adalah selalu menulis surat resmi dalam setiap berakad. Dan menunjuk dua
saksi agar kalau yang satu lupa, yang lain dapat mengingatkan.

Surat Al-Baqarah ayat 282 tersebut, secara tersirat menjelaskan bahwa praktik
akuntansi, seperti; Catatan, Bukti Pemeriksaan, Independensi keputusan pemeriksa sesuai
dengan syari’at Islam.

Landasan Manajemen

QS. Al-Maidah: 8

‫علَى أَال تَ ْع ِدلُوا‬


َ ‫َآن َق ْو ٍم‬
ُ ‫شن‬ ِ ‫ش َهدَا َء ِب ْال ِقس‬
َ ‫ْط َوال َي ْج ِر َمنَّ ُك ْم‬ ِ َّ ِ َ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا ُكونُوا قَ َّو ِامين‬
ُ ‫َّلل‬
)٨( َ‫َّللا َخ ِبير ِب َما ت َ ْع َملُون‬ ُ ‫ا ْع ِدلُوا ُه َو أ َ ْق َر‬
َّ ‫ب ِللت َّ ْق َوى َواتَّقُوا‬
َ َّ ‫َّللاَ ِإ َّن‬

Artinya:

Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) Karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-
kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.
berlaku adillah, Karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah,
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
‫‪Jadi, pada dasarnya Allah Swt mencintai orang yang selalu berbuat secara terencana,‬‬
‫‪profesional dalam mengelola, seperti:‬‬

‫‪a.‬‬ ‫‪Memiliki keahlian.‬‬

‫عةَ ) رواه البخارى‬ ‫غي ِْر أ َ ْه ِل ِه فَا ْنت َِظ ِر ال َّ‬


‫سا َ‬ ‫سدَ األ َ ْم ُر ِإلَى َ‬
‫قَا َل رسول هللا‪ِ ( :‬إذَا ُو ِ ِّ‬

‫‪b. Teratur. Ash-Shaff: 4‬‬

‫{ إن هللا يحب الذين يقاتلون في سبيله صفا كأنهم بنيان مرصوص }‬

‫‪c.‬‬ ‫‪Amanah. Al-Mukminun: 8‬‬

‫{ والذين هم ألماناتهم وعهدهم راعون }‬

‫‪d. Bertanggung jawab.‬‬

‫قَا َل رسول هللا‪ ( :‬كلّكم راع وكلّكم مسئول عن رعيّته )‬

‫‪e. Adil / Mengambil keputusan dengan tepat. Al-Maidah: 8‬‬

‫{ يا أيها الذين آمنوا كونوا قوامين هلل شهداء بالقسط وال يجرمنكم شنآن قوم على أال تعدلوا اعدلوا هو‬
‫أقرب للتقوى واتقوا هللا إن هللا خبير بما تعملون }‬

‫‪f. Menghormati dan menghargai orang lain‬‬

‫َّللاُ )‪ .‬رواه الترمذى‬ ‫َّللاِ فِى األ َ ْر ِ‬


‫ض أ َ َهانَهُ ه‬ ‫َّللاِ ‪-‬صلى هللا عليه وسلم‪َ ( :-‬من أَهَانَ ُ‬
‫س ْل َطانَ ه‬ ‫سو َل ه‬
‫قال َر ُ‬

‫‪g. Meninggalkan cara-cara yang tidak diridhai oleh Allah Swt.‬‬

‫الراشى والمرتشى‬
‫َّللاِ ‪-‬صلى هللا عليه وسلم‪ ( :-‬لعن هللا ّ‬
‫سو َل ه‬
‫قال َر ُ‬

‫‪5. Landasan dasar Bank Syari’ah‬‬

‫‪QS. An-Nisaa’: 58‬‬


َّ ‫اس أ َ ْن ت َ ْح ُك ُموا ِب ْال َع ْد ِل ِإ َّن‬
َ‫َّللا‬ ِ ‫َّللاَ يَأ ْ ُم ُر ُك ْم أ َ ْن ت ُ َؤدُّوا األ َمانَا‬
ِ َّ‫ت ِإلَى أ َ ْه ِل َها َو ِإذَا َح َك ْمت ُ ْم بَيْنَ الن‬ َّ ‫ِإ َّن‬
)٥٨( ‫يرا‬ ً ‫ص‬ِ َ‫س ِميعًا ب‬ َّ ‫ظ ُك ْم ِب ِه ِإ َّن‬
َ َ‫َّللاَ َكان‬ ُ ‫نِ ِع َّما َي ِع‬

Artinya:

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak


menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia
supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang
sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha
Melihat.

Definisi Bank, Perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. (pasal 5 UU 7/92)

Kegiatan Usaha Perbankan :

a. Penghimpunan dana

b. Penyaluran dana

c. Jasa keuangan perbankan

Syarat transaksi sesuai syariah :

a. Tidak mengandung unsur kedzaliman

b. Bukan riba

c. Tidak membahayakan pihak sendiri atau pihak lain

d. Tidak ada penipuan (gharar)

e. Tidak mengandung materi-materi yg diharamkan

f. Tidak mengandung unsur judi (maisyir)


HADITS-HADITS TENTANG EKONOMI

1. Jual Beli

)‫عن ابي هريرة رض عن النبي ص م قا ل ال يخترقن اثنا ن اال عن تراض (رواه ابوداود والتر مذى‬

Artinya:

Dari Abi Hurairah r.a dari Nabi saw. bersabda: “jangan;ah dua orang yang jual beli
berpisah, sebelum saling meridhai” (Riwayat Abu Daud dan Tirmidzi).

2. Riba

)‫ت َو ثَالَثِيْنَ ِز ْينَةً (رواه احمد‬ َّ ُ‫د ِْر َه ُم ِربَا يَا ً ُكلُه‬
َ ‫الر ُج ُل َو ُه َو يَ ْعلَ ُم أ‬
ِ ِّ ‫شدُّ ِم ْن ِس‬

Artinya:

“Satu dirham uang riba yang dimakan seseorang, sedangkan orang tersebut
mengetahuinya, dosa perbuatan tersebut lebih berat daripada dosa enam puluh kali zina
(HR. Ahmad)

3. Pinjaman

َ َ‫سنَ ُك ْم ق‬
)‫ضا ًء (رواه البخارى و مسلم‬ َ ْ‫فَإ ِ َّن َخي ِْر ُك ْم أ ح‬
Artinya:

Sesungguhnya di antara orang-orang yang terbaik dari kamu adalah orang yang sebaik-
baiknya dalam membayar utang. (HR. Bukhari dan Muslim).

4. Gadai

‫ب نَفَقَتُهُ (رواه‬
ُ ‫ب َويَ ْش َر‬ ْ ‫علَى الَّذ‬
ُ ‫ِى يَ ْر َك‬ ُ ‫ب أذَا َكانَ َم ْر ُه ْونًا َولَبَ ُن الد ِ َِّّريَ ْش َر‬
َ ‫ب إذَا َكانَ َم ْر ُه ْونًا َو‬ َّ َ ‫ا‬
ُ ‫لظ ْه ُري ُْر َك‬
)‫البخارى‬

Artinya:

Binatang tunggangan bleh ditunggangi karena pembiayaannya apabila digadaikan,


binatang boleh diambil susunya untu diminum karena pembiayaannya bila digadaikan
bagi orang yang memegang dan meminum wajib memberikan biaya.

5. Pembayaran Upah
ُ‫ع ُرقُه‬ َّ ‫طوااأل َ ِجي َْر أجْ َرهُ قَ ْب َل ا َ ْن ي َِّج‬
ُ ‫ف‬ ُ ‫ا ُ ْع‬

Artinya:

Berikanlah upah sebelum keringat pekerja itu kering.

6. Musaqah

‫علَى ا َ ْن‬
َ ‫ض َها‬ ْ ‫طى َخ ْي َب َر ِبش‬
َ ‫َط ِر َما َي ْخ ُر ُج ِم ْن َها ِم ْن ث َ َم ٍر أ َ ْو زَ ْرعٍ َوفِى ِر َوا َي ٍة دَفَ َع إلَى ال َي ُه ْو ِد َخ ْي َب َر َوأ َ ْر‬ َ ‫أ َ ْع‬
ْ ‫َّللا ص م ش‬
‫َط َرهَا‬ ِّ ‫س ْو ِل‬ ْ ‫َي ْع َملُ ْوهَا ِم ْن أ َ ْم َوا ِل ِه ْم َو‬
ُ ‫أن ِل َر‬

Artinya:

Memberikan tanah Khaibar dengan bagian separoh dari penghasilan, baik buah-buahan
maupun (tanaman). Pada riwayat lain dinyatakan bahwa Rasul menyerahkan tanah
Khaibar itu kepada Yahudi, untuk diolah dan modal dari hartanya, penghasilan
separohnya untuk Nabi.”

7. Mukhabarah dan Muzara’ah

‫أرض فَ ْليَ ْز َر ْع َها أ َ ْو‬


ْ ُ‫َت لَه‬ ْ ‫ض بِقَ ْو ِل ِه‬
ْ ‫من َكان‬ ُ ‫عةُ َولَ ِك ْن ا َ َمريَ ْرفُقَ بَ ْع‬
ِ ‫ض ُه ْم بِبَ ْع‬ َ َ‫ى ص م لَ ْم يُ َح ِ ِّر ِم ال ُمز‬
َ ‫ار‬ ِّ ِ ِ‫إِ َّن النَّب‬
)‫ضهُ (رواه البخارى‬ ْ ‫ِليَ ْمنَحْ َها اَخَاهُ فَإ ِ أَبَى فَ ْلي ُْمس‬
ُ ‫ِك ا َ ْر‬

Artinya:

Sesungguhnya Nabi saw. menyatakan, tidak mengharamkan bermuzara’ah bahkan beliau


menyuruhnya, supaya yang sebagian menyayangi sebagian yang lain, dengan katanya,
barangsiapa yang memiliki tanah, hendaklah ditanaminya atau diberi faedahnya kepada
saudaranya, jika ia tidak mau, maka boleh ditahan saja tanah itu.

Anda mungkin juga menyukai