Omphalocele
Omphalocele
Dalam pembuatan makalah ini tentunya ada banyak pihak yang turut andil dalam
proses pembuatannya. Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada Allah SWT, kedua orang
tua kami, Ibu Maulina Handayani, S.Kep., MSc dan Dosen lainnya yang mengajar kami, dan
pihak-pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Amin.
Tim Penulis
Kelainan kongenital merupakan kelainan pada struktur bayi yang timbul sejak
kehidupan hasil konsepsi. Kelainan kongenital dapat merupakan sebab penting
terjadinya abortus, lahir mati atau kematian segera setelah lahir. Kematian bayi dalam
bulan-bulan pertama kehidupan ering diakibatkan oleh kelainan kongenital yang cukup
berat. Salah satu kelainan kongenital pada bayi adalah Omfalokel.
Omfalokel adalah penonjolan dari usus atau isis perut lainnya melalui akar
pusat yang hanya dilapisi oleh peritonium (selaput perut) dan tidak dilapisi oleh kulit.
Omfalokel merupakan cacat umbilikus, temat usus besar dan abdomen lain
dapat menonjol keluar. ia bisa disertai dengan kelainan kromosom, yang harus
disingkirkan. Cacat dapat bervariasi dan diameter beberapa centimeter sampai
keterlibatan dinding abdomen yang luas. Organ yang menonjol keluar ditutupi oleh
lapisan tipis peritonium yang mudah terinfeksi. Rongga abdomen sendiri sangat kecil,
sehingga perbaikan bedah bisa sangat sulit atau tidak mungkin, kecuali bila dinding
abdomen yang tersisa cukup dapat direntang untuk memungkinkan penempatan
kembali isi abdomen. Penggantiannya, cacat ini dapat ditutupi dengan bahab sintetis
seperti silastic, yang dapa digulung ke atas, sehingga usus dapat didorong masuk secara
bertahap ke dalam rongga abdomen dalam masa beberapa minggu (Eatze & Roberts,
1995).
1.2 Tujuan
2.1 Definisi
Omfalokel adalah herniasi atau penonjolan (protusi) isi abdomen ke dasar tali
pusat (Kliegman, 1999).
Omfalokel secara bahasa berasal dari bahasa yunani omphalos yang berarti
umbilicus tali pusat dan cele yang berarti bentuk hernia. Omphalokel diartikan sebagai
suatu defek sentral dinding abdomen pada daerah cincin umbilikus (umbilical ring) atau
cincin tali pusar sehingga terdapat herniasi organ-organ abdomen dari cavum abdomen
namun masih dilapiasi oleh suatu kantong atau selaput. Selaput terdiri atas lapisan
amnion dan peritoneum.
Omfalokel adalah penonjolan dari usus atau isi perut lainnya melalui akar pusar
yang hanya dilapisi oleh peritoneum (selaput perut) dan tidak dilapisi oleh kulit.
Omfalokel terjadi pada 1 dari 5.000 kelahiran. Usus terlihat dari luar melaluiselaput
peritoneum yang tipis dan transparan (tembus pandang). Omfalokel (eksomfotos)
merupakan suatu cacat umbilicus, tempat usus besar dan organ abdomen lain dapat
menonjol keluar. Ia bisa disertai dengankelainan kromosom, yang harus disingkirkan.
Cacat dapat bervariasi dan diameter beberapa centimeter sampai keterlibatan dinding
abdomen yang luas. Organ yang menonjol keluar ditutupi oleh lapisan tipis peritoneum
yang mudah terinfeksi. Rongga abdomen sendiri sangat kecil, sehingga perbaikan
bedah bisa sangat sulit atau tidak mungkin, kecuali bila dinding abdomen yang tersisa
cukup dapatdirentang untuk memungkinkan penempatan kembali isi abdomen.
Penggantinya, cacat ini dapat ditutupi dengan bahan sintetis seperti silastic, yang dapat
digulung ke atas, sehingga usus dapat didorong masuk secara bertahap ke dalam rongga
abdomen dalam masa beberapa minggu (Eatze & Roberts, 1995)
2.2 Etiologi
1. Faktor kehamilan dengan resiko tinggi, seperti ibu hamil sakit dan terinfeksi,
penggunaan obat-obatan, merokok dan kelainan genetik. Faktor-faktor tersebut
berperan pada timbulnya insufisiensi plasenta dan lahir pada umur
kehamilankurang atau bayi prematur, diantaranya bayi dengan gastroschizis dan
omfalokel paling sering dijumpai.
2. Defisiensi asam folat, hipoksia dan salisilat menimbulkan defek dindingabdomen
pada percobaan dengan tikus tetapi kemaknaannya secara klinis masihsebatas
Omphalocel dapat dilihat dengan jelas, karena isi abdomen menonjol atau
keluar melewati area perut yang tertekan. Berikut ini perbedaan ukuran omphalokel,
yaitu :
1. Omphalocel kecil hanya usus yang keluar atau menonjol, sedangkan
2. Omphalocel besar : usus, hati atau limpa yang mungkin bisa keluar dari tubuh
yang sehat. Omphalocel memperlihatkan sedikit pembesaran pada dasar tali puzat
atau kantong membrane yang menonjol pada umbilicus. Kantong tersebut
berukuran dari kecil sampai berukuran raksasa dan mengenai hati, limfe dan
tonjolan besar pada bowel (isi perut). Tali pusat biasanya diimsersi ke dalam
kantong jika kantong rupture pada uteru, maka usus akan terlihat gelap dan
edematous. Jika tidak ditutup maka selama pelepasan, usus menunjukkan normal
yang esensial. Kira – kira 1 dari 3 bayi dengan omphalocel diasosiasikan sebagai
congenital anomaly atau abnormal.
Menutup
secara total
Ekor
Lapisan kepala
Lapisan (Hindgut)
(Foregut) samping
(Midgut)
Minggu ke 3
Faring,
esophagus, Terbuka ke Yolk Bentuk ½ distal Bentuk 1/3 kiri
Divertikulum sac duodenum, kolon
Lambung,
respiratorius/ jejunum,ileum, transversum,
Duodenum
tunas paru apendiks, kolon kolon desenden
proksimal
Sampai minggu proksimal rektum
Tonjolan Distal ke-6 gestasi
Lambung
Tidak kuat,
meluas ke selom
Tangkai/ leher
ekstra embrionik
Hati, kandung yolk sac
di dalam tali
empedu, Tunas pusat
pankreas ventral
Usus berputar 90
derajat melingkari
sumbu arteri
Divertikulum
mesentrika superior
meckeli
Kembali ke
rongga
peritoneum
Gagal
Omfalokel Perputaran
tambahan 180
derajat berlawanan
arah jarum jam
Dx : risiko
infeksi Sekum di
kuadran
peritoneum
Komplikasi dini merupakan infeksi pada kantong yang mudah terjadi pada
permukaan yang telanjang. Kelainan kongenital dinding perut ini mungkin disertai
kelainan bawaan lain yang memperburuk prognosis.
Menurut Marshall Klaus, 1998, komplikasi dari omphalokel adalah :
1. Komplikasi dini adalah infeksi pada kantong yang mudah terjadi pada permukaan
yang telanjang
2. Kekurangan nutrisi dapat terjadi sehingga perlu balans cairan dan nutrisi yang
adekuat misalnya dengan nutrisi parenteral.
3. Dapat terjadi sepsis terutama jika nutrisi kurang dan pemasangan ventilator yang
lama.
4. Nekrosis
5. Kelainan kongenital dinding perut ini mungkin disertai kelainan bawaan lain yang
memperburuk prognosis.
2.7 Penatalaksanaan
Pencegahan
Terpenuhinya nutrisi selama kehamilan seperti asam folat, vitamin B komplek
dan protein.
Pengobatan
Omfalokel (eksomfalokel) adalah suatu hernia pada pusat, sehingga isi perut
keluar dan dibungkus suatu kantong peritoneum. Penanganannya adalah secara operatif
dengan menutup lubang pada pusat. Kalau keadaan umum bayi tidak mengizinkan, isi
perut yang keluar dibungkus steril dulu setelah itu baru dioperasi.
Agar tidak terjadi cedera pada usus dan infeksi perut, segera dilakukan
pembedahan untuk menutup omfalokel. Sebelum dilakukan operasi, bila kantong belum
pecah, harus diberi merkurokrom dan diharapkan akan terjadi penebalan selaput yang
menutupi kantong tersebut sehingga operasi dapat ditunda sampai beberapa bulan.
Sebaiknya operasi dilakukan segera sesudah lahir, tetapi harus diingat bahwa dengan
memasukkan semua isi usus dan otot visera sekaligus ke rongga abdomen akan
menimbulkan tekanan yang mendadak pada paru sehingga timbul gejala gangguan
pernapasan.
3.1 Pengkajian
Pada omfalokel tampak kantong yang berisi usus dengan atau tanpa hati
di garis tengah pada bayi yang baru lahir.
b. Pemeriksaan Laboratorium
Preoperatif
1. Risiko infeksi
2. Risiko kekurangan volume cairan
3. Gangguan proses keluarga b.d pergeseran pada status kesehatan anggota keluarga
Postoperatif
Preoperatif
4.1 Kesimpulan
Eatze, P., & Roberts, L. (1995). Kapita selekta pediatri. Jakarta: EGC.
Kliegman, b. A. (1999). Ilmu Kesehatan Anak Nelson Vol. 1 Edisi 15. Jakarta: EGC.
Snell, R. S. (2006). Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran Ed. 6. Jakarta: EGC.