Anda di halaman 1dari 35

NAMA : AYU INGGA N.S.

NO. PESERTA : 18031715610033


PRODI PPG: [156] BAHASA INDONESIA

Tugas M5.KB1 Model-model Pembelajaran


Tugas:
1. Identifikasi berbagai tahapan yang dilakukan guru pada kegiatan pembelajaran tersebut!
2. Analisislah sintak pembelajaran yang muncul pada kegiatan pembelajaran tersebut!
3. Tentukanlah model pembelajaran apa yang digunakan oleh guru dalam pelaksanaan
pembelajaran pada video tersbeut!
4. Simpulkan model pembelajaran pada video tersebut, serta jelaskan mengapa penerapan
model tersebut menjadi efektif dalam pelaksanaan pembelajaran pada video!
5. Susunlah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan penerapan dan
pengembangan model yang sama dengan contoh pada video sesuai disiplin ilmu Anda!

A. Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan dalam video mengeni pembelajaran Akuntansi
dengan menerapkan model pembelajaran PBL dapat dilakukan identifikan berkaitan tentang
tahapan atau sintak yang dilakukan Guru dalam Video tersebut yaitu :
1. Memberikan Salam
2. Melakukan Apersepsi dengan menyiapakan kondisi siswa dengan baik
3. Memberikan semangat kepada Peserta Didik
4. Penumbuhan Karakter dan Sikap Spiritual Peseta Didik
5. Penumbuhan Karakter, Bebersihan dan Kerapihan Peserta Didik
6. Periksa Absensi Pesera Didik
7. Menyampaikan Materi dan Tujuan Pembelajaran
8. Pre Test / Apersepsi mengasah Kemampuan Awal Peserta Didik
9. Pengelompokkan Peserta Didik
10. Sintaks 1. Mengidentifikasi Masalah
11. Sintaks 2. Menetapkan Masalah
12. GLS (Gerakan Literasi Sekolah) Membudayakan membaca Peserta Didik
13. Kolaborasi Diskusi dan Memecahkan Masalah
14. Sintaks 3. Kolaborasi Mengembangkan Solusi
15. Sintaks 4 Melakukan Tindakan Strategis
16. Sintaks 5. Melihat Ulang dan Evaluasi
17. Penarikkan Kesimpulan
18. Post Test Mengasah pengetahuan pembelajaran Peserta Didik tentang Materi Hari ini
19. Penumbuhan Karakter dan Sikap Spiritual Peseta Didik

B. Sintaks 1. Mengidentifikasi Masalah


Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan kebutuhan yang diperlukan
dan memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya.
Siswa menginventarisasi dan mempersiapkan kebutuhan yang diperlukan dalam
proses pembelajaran. Siswa berada dalam kelompok yang telah ditetapkan.
Pada saat mulai pembelajaran, guru menyampaikan tujuan pembelajaran secara
jelas, menumbuhkan sikap positif terhadap pelajaran. Guru menyampaikan bahwa perlu
adanya elaborasi tentang hal-hal sebagai berikut:
1. Tujuan utama dari pembelajaran adalah tidak untuk mempelajari sejumlah
informasi baru, namun lebih kepada bagaimana menyelidiki masalah-masalah
penting dan bagaimana menjadikan pebelajar yang mandiri.
2. Permasalahan yang diselidiki tidak memiliki jawaban mutlak ”benar”. Sebuah
penyelesaian yang kompleks memiliki banyak penyelesaian yang terkadang
bertentangan.
3. Selama tahap penyelidikan dalam pembelajaran, siswa didorong untuk mengajukan
pertanyaan dan mencari informasi dengan bimbingan guru.
4. Pada tahap analisis dan penyelesaian masalah siswa didorong untuk menyampaikan
idenya secara terbuka.

Guru perlu menyajikan masalah dengan hati-hati dengan prosedur yang jelas
untuk melibatkan siswa dalam identifikasi. Hal penting di sini adalah orientasi kepada
situasi masalah menentukan tahap untuk penyelidikan selanjutnya. Oleh karena itu pada
tahap ini presentasi harus menarik minat siswa dan menimbulkan rasa ingin tahu

Sintaks 2. Menetapkan Masalah

Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang


berhubungan dengan masalah tersebut. Siswa membatasi permasalahannya yang akan
dikaji.
Pemecahan suatu masalah yang membutuhkan kerjasama dan sharing antar
anggota mendorong siswa untuk belajar berkolaborasi. Oleh sebab itu, guru dapat me-
mulai kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok siswa dimana
masing-masing kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang berbeda.
Prinsip-prinsip pengelompokan siswa dalam pembelajaran kooperatif dapat digunakan
dalam konteks ini seperti: kelompok harus heterogen, pentingnya interaksi antar anggota,
komunikasi yang efektif, adanya tutor sebaya, dan sebagainya. Hal penting yang
dilakukan guru adalah memonitor dan mengevaluasi kerja masing-masing kelompok
untuk menjaga kinerja dan dinamika kelompok selama pembelajaran. Selanjutnya guru
dan siswa menetapkan subtopik-subtopik yang spesifik, tugas-tugas penyelidikan, dan
jadwal.

Sintaks 3. Kolaborasi Mengembangkan Solusi


Pada fase ini guru membantu siswa dalam mengumpulkan informasi dari
berbagai sumber, siswa diberi pertanyaan yang membuat mereka berpikir tentang suatu
masalah dan jenis informasi yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah tersebut.
Siswa diajarkan untuk menjadi penyelidik yang aktif dan dapat menggunakan metode
yang sesuai untuk masalah yang dihadapinya, siswa juga perlu diajarkan apa dan
bagaimana etika penyelidikan yang benar.
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. Siswa melakukan inkuiri, investigasi, dan
bertanya untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan yang dihadapi

Sintaks 4 Melakukan Tindakan Strategis


Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan laporan serta membantu
siswa untuk berbagai tugas dalam kelompoknya. Siswa menyusun laporan dalam kelompok dan
menyajikannya dihadapan kelas dan berdiskusi dalam kelas
Hasil karya yang dimaksud lebih dari sekedar laporan tertulis, termasuk hal-hal
seperti rekaman video yang memperlihatkan situasi yang bermasalah dan solusi yang
diusulkan, model-model yang mencakup representasi fisik dari situasi masalah atau
solusinya, dan program komputer serta presentasi multimedia. Selain beberapa hal
tersebut, dapat pula dilakukan dengan cara lain, newsletter misalnya, merupakan cara
yang ditawarkan untuk memamerkan hasil-hasil karya siswa dan untuk menandai
berakhirnya proyek-proyek berbasis masalah

Sintaks 5. Melihat Ulang dan Evaluasi


Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan
mereka dan proses-proses yang mereka gunakan. Siswa mengikuti tes dan menyerahkan tugas-
tugas sebagai bahan evaluasi proses belajar
Fase terakhir PBL ini melibatkan kegiatan-kegiatan yang dimaksudkan untuk
membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses berpikirnya sendiri maupun
keterampilan investigative dan keterampilan intelektual yang mereka gunakan. Selama
fase ini, guru meminta siswa untuk merekonstruksikan pikiran dan kegiatan mereka
selama berbagai fase pelajaran. Tantangan utama bagi guru dalam tahap ini adalah
mengupayakan agar semua siswa aktif terlibat dalam sejumlah kegiatan penyelidikan dan
hasil-hasil penyelidikan ini dapat menghasilkan penyelesaian terhadap permasalahan
tersebut.
C. Model Pembelajaran Problem Based Learning yang digunakan pada Video tersebu.
Karena terdapat masalah pada Neraca dalam Video tersebut dan ada Solusi yang
diberikan agar bagaimana cara cek Neraca agar sama.

D. Model Pembelajaran Problem Based Learning


Merupakan pembelajaran yang menggunakan berbagai kemampuan berpikir dari peserta
didik secara individu maupun kelompok, serta lingkungan nyata (autentik) untuk mengatasi
permasalahan sehingga menjadi bermakna, relevan, dan kontekstual (Tan Onn Seng,
2000).Problem Based Learning untuk pemecahan masalah yang kompleks, problem-
problem nyata dengan menggunakan pendekataan studi kasus.Peserta didik melakukan
penelitian dan menetapan solusi untuk pemecahan masalah (Bernie Trilling & Charles
Fadel, 2009: 111).
TujuanPembelajaran PBL untuk meningkatkan kemampuan dalam menerapkan konsep-
konsep pada permasalahan baru/nyata, pengintegrasian konsep High Order Thinking Skills
(HOTS) yakni pengembangan kemampuan berfikir kritis, kemampuan pemecahan masalah,
dansecara aktif mengembangkankeinginan dalam belajar dengan mengarahkan belajar diri
sendiri dan keterampilan (Norman and Schmidt).Pengembangan kemandirian belajar dapat
terbentuk ketika peserta didik berkolaborasi untuk mengidentifikasi informasi, strategi, dan
sumber-sumber belajar yang relevan untuk menyelesaikan masalah.
Model PBL menyuguhkan situasi atau berbagai masalah otentik yang mendorong
siswa untuk melakukan investigasi dan penyelidikan. Putu Arnyana (2004)
mendeskripsikan pembelajaran berbasis masalah tersebut sebagai pembelajaran yang
dirancang berdasarkan masalah riil kehidupan yang bersifat tidak tentu, terbuka, dan
mendua.
Model pembelajaran ini dilandasi oleh teori konstruktivistik yang mengakomodasi
keterlibatan siswa dalam belajar dan pemecahan masalah otentik. Pada model ini dalam
pemerolehan informasi dan pengembangan pemahaman tentang topik-topik, siswa belajar
bagaimana mengkonstruksi kerangka masalah, mengorganisasikan dan menginvestigasi
masalah, mengumpulkan dan menganalisis data, menyusun fakta, mengkonstruksi
argumentasi mengenai pemecahan masalah, dan bekerja secara individual atau kolaborasi
dalam pemecahan masalah.
Mengacu pada pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran berbasis masalah merupakan kerangka konseptual tentang proses
pembelajaran yang menggunakan masalah-masalah riil dalam kehidupan nyata (otentik),
bersifat tidak tentu, terbuka dan mendua untuk merangsang dan menantang siswa berpikir
kritis untuk memecahkannya. Dalam pemecahan masalah tersebut, sebagaimana
dikemukakan oleh Tan (dalam Rusman, 2014), siswa menggunakan berbagai macam
kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata,
kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan kompleksitas yang ada.
Suatu pembelajaran dikatakan menerapkan model PBL jika pembelajaran tersebut
memiliki ciri-ciri sebagaimana dikemukakan oleh Putu Arnyana (2004) sebagai berikut:
a) terdapat kegiatan mengajukan pertanyaan atau masalah, b) pembelajaran terfokus pada
keterkaitan antar disiplin, c) penyelidikan autentik, d) siswa menghasilkan produk berupa
karya nyata seperti laporan, e) kerjasama, siswa bekerjasama kelompok.
E. RPP Problem Based Learning

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : SMK Cendekia Lasem


Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Materi Pokok : Teks Eksplanasi
Alokasi Waktu : 4 Pertemuan (4 JP @ 45 menit)

A. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Inti

KI-1 K1-2

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama Memahami, menerapkan, menganalisis


yang dianutnya pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.

K1-3 K1-4

Memahami, menerapkan, menganalisis Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah


pengetahuan faktual, konseptual, prosedural konkret dan ranah abstrak terkait dengan
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengembangan dari yang dipelajarinya di
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan sekolah secara mandiri, dan mampu
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

Pengetahuan (KD-3) IPK


3.3 Mengidentifikasi informasi (pengetahuan 3.3.1 Siswa dapat menentukan isi dan urutan
dan urutan kejadian) dalam teks kejadian dalam teks eksplanasi
ekplanasi lisan dan tulis
3.3.2 Siswa dapat membedakan pengetahuan dan
urutan informasi teks eksplanasi.
3.4 Menganalisis struktur dan kebahasaan 3.4.1 Siswa dapat menjelaskan struktur dan
teks eksplanasi kebahasaan teks eksplanasi

3.4.2 Siswa dapat menentukan struktur dan


kebahasaan teks eksplanasi

Keterampilan (KD-4) IPK


4.3 Mengkonstruksi informasi (pengetahuan dan 4.3.1 Siswa dapat menentukan pokok-pokok
urutan kejadian) dalam teks eksplanasi secara informasi dari teks eksplanasi
lisan dan tulis
4.3.2 Siswa dapat mengonstruksi informasi dari
4.4 Memproduksi teks eksplanasi secara teks eksplanasi menjadi teks eksplanasi yang
lisan atautulis dengan memerhatikan utuh.
struktur dan kebahasaan
4.4.1 Siswa dapat menentukan tiap bagian
struktur teks eksplanasi

4.4.2 Siswa dapat memproduksi teks


eksplanasi berdasarkan pokok-pokok isi tiap
bagianb struktur yang telah ditentukan.

B. Tujuan Pembelajaran
Melalui Probleme Base Learning peserta didik dapat mengidentifikasi teks eksplanasi
yang dipresentasikan dengan lisan dan tulis. dan menginterpretasi isi teks eksplanasi
berdasarkan interpretasi baik secara lisan maupun tulis. Melalui kolaboratif, berpikir kritis
dan pemecahan masalah, komunikatif, rasa ingin tahu, jujur serta menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari dengan tanggung jawab.

C. Materi Pembelajaran
Teks Eksplanasi:
1. pengertian;
2. isi
3. kejadian yang menunjukkan hubungan kausalitas.
Teks Eksplanasi:
4. Struktur;
5. Kebahasaan; dan
6. Konjungsi.

D. Model dan Metode Pembelajaran


1. Model Pembelajaran : Probleme Base Learning
2. Metode : Diskusi dan Demonstrasi

E. Media atau Alat Pembelajaran


1. Media Pembelajaran : PPT, Buku, Lembar kerja
2. Alat Pembelajaran : Teks Eksplanasi

F. Sumber Belajar
1. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas XI, Kemdikbud 2016
2. Buku teks Siswa Bahasa Indonesia Kelas XI, Kemdikbud 2016

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama (2 JP @ 45 menit)
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3.1 Siswa dapat menentukan isi dan urutan kejadian dalam teks eksplanasi
3.3.2 Siswa dapat membedakan pengetahuan dan urutan informasi teks eksplanasi.

Kegiatan Pendahuluan (15 menit) Keterangan


1. Peserta didik memberi salam kepada guru, berdoa, dan PPK : Religius
mengondisikan diri siap belajar. PPK : Disiplin
2. Peserta didik bertanya jawab (dengan peserta didik dan guru)
Berpikir Kritis
tentang materi pelajaran pelajaran pertemuan sebelumnya, dan
mengaitkannya dengan materi pelajaran hari ini untuk Komunikasi
membangun konsep materi pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
3. Peserta didik menyimak tujuan dan manfaat pembelajaran
4. Peserta didik menyimak pokok-pokok materi pembelajaran
5. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran yang akan
dilakukan
Kegiatan Inti (60 menit) Keterangan
Stimulation. Peserta didik berkelompok 3-4 orang secara PPK: kerjasama
heterogen. Kemudian, guru memberikan stimulus peserta didik C4:Berpikir kritis
dengan memberikan teks eksplanasi yang berjudul “Siklus C4: Colaboratif
C4: Komunikatif
Hidrologi”.Peserta didik memperhatikan hal-hal penting teks
Literasi
eksplanasi “Siklus Hidrologi” untuk menentukan Siswa dapat HOTS: Siswa
menentukan isi dan urutan kejadian dalam teks eksplanasi. dapat menentukan
isi dan urutan
kejadian dalam
teks eksplanasi dan
Siswa dapat
membedakan
pengetahuan dan
urutan informasi
teks eksplanasi.

2. Problem statemen. Peserta didik berdiskusi Siswa dapat PPK: kerjasama


menentukan isi dan urutan kejadian dalam teks eksplanasi dan C4:Berpikir kritis
Siswa dapat membedakan pengetahuan dan urutan informasi C4: Colaboratif
C4: Komunikatif
teks eksplanasi.teks eksplanasi berjudul “Siklus Hidrologi”.
Literasi
HOTS: Siswa
dapat menentukan
isi dan urutan
kejadian dalam
teks eksplanasi dan
Siswa dapat
membedakan
pengetahuan dan
urutan informasi
teks eksplanasi.
3. Data Collecting. Peserta didik saling bertukar informasi PPK: kerjasama
mengenai Siswa dapat menentukan isi dan urutan kejadian C4:Berpikir kritis
dalam teks eksplanasi dan Siswa dapat membedakan C4: Colaboratif
C4: Komunikatif
pengetahuan dan urutan informasi teks eksplanasi. dari teks
Literasi
eksplanasi berjudul “Siklus Hidrologi”. HOTS: Siswa dapat
menentukan isi dan
urutan kejadian
dalam teks
eksplanasi dan
Siswa dapat
membedakan
pengetahuan dan
urutan informasi
teks eksplanasi.
4 . Data Processing. Peserta didik berkelompok Siswa dapat PPK: kerjasama
menentukan isi dan urutan kejadian dalam teks eksplanasi dan C4:Berpikir kritis
Siswa dapat membedakan pengetahuan dan urutan informasi C4: Colaboratif
C4: Komunikatif
teks eksplanasi. dari teks eksplanasi berjudul “Siklus
Literasi
Hidrologi” di LK 1. HOTS: Siswa dapat
menentukan isi dan
urutan kejadian
dalam teks
eksplanasi dan
Siswa dapat
membedakan
pengetahuan dan
urutan informasi
teks eksplanasi.
5. Verification. Peserta didik melakukan verifikasi data dari hasil diskusi PPK: kerjasama
kelompok melalui sesi presentasi kelompok dan proses pembelajaran C4:Berpikir kritis
diarahkan ke bentuk tanya jawab, konfirmasi yang berhubungan C4: Colaboratif
dengan strukur, pokok-pokok informasi, dan simpulan dari teks C4: Komunikatif
eksplanasi berjudul “Siklus Hidrologi”. Literasi
HOTS: Siswa
dapat menentukan
isi dan urutan
kejadian dalam
teks eksplanasi dan
Siswa dapat
membedakan
pengetahuan dan
urutan informasi
teks eksplanasi.
6. Generalization. Setelah kegiatan verifikasi dan membandingkan dari PPK: kerjasama
kelompok lain serta informasi dari berbagai sumber, peserta didik C4:Berpikir kritis
membuat kesimpulan tentang strukur, pokok-pokok informasi, C4: Colaboratif
dan simpulan dari teks eksplanasi berjudul “Siklus Hidrologi”. C4: Komunikatif
Literasi
HOTS: Siswa dapat
menentukan isi dan
urutan kejadian
dalam teks
eksplanasi dan
Siswa dapat
membedakan
pengetahuan dan
urutan informasi
teks eksplanasi.
Kegiatan Penutup (15 menit) Keterangan
1. Guru secara aktif memfasilitasi peserta didik dalam C4 : Colaboratif
menyimpulkan strukur, pokok-pokok informasi, dan simpulan C4 : Komunikatif
dari teks eksplanasi berjudul “Siklus Hidrologi”.
2. Guru melakukan penilaian (sebagai umpan balik) untuk
mengetahui tingkat ketercapaian indikator. (terlampir)
3. Guru memberikan tugas kepada peserta didik sebagai
program tindak lanjut, yaitu mencari teks eksplanasi dan
menentukan isinya.
4. Guru menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
untuk pertemuan berikutnya.

Pertemuan Kedua (2 JP)


Indikator Pencapaian Kompetensi
4.3.1 Siswa dapat menentukan pokok-pokok informasi dari teks eksplanasi
4.3.2 Siswa dapat mengonstruksi informasi dari teks eksplanasi menjadi teks eksplanasi yang
utuh.

Kegiatan Pendahuluan (15 menit) Keterangan


1. Peserta didik memberi salam kepada guru, berdoa, dan PPK : Religius
mengondisikan diri siap belajar. PPK : Disiplin
2. Peserta didik bertanya jawab (dengan peserta didik dan guru)
Berpikir Kritis
tentang pengalaman observasi yang pernah dilakukan untuk
membangun konsep materi pembelajaran yang akan Komunikasi
dilaksanakan.
3. Peserta didik menyimak tujuan dan manfaat pembelajaran
4. Peserta didik menyimak pokok-pokok materi pembelajaran
5. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran yang akan
dilakukan

Kegiatan Inti (60 menit) Keterangan


1. Stimulation. Peserta didik berkelompok 3-4 orang secara PPK: kerjasama
heterogen. Kemudian, guru memberikan stimulus peserta didik C4:Berpikir kritis
dengan memberikan teks eksplanasi yang berjudul “Banjir”. C4: Colaboratif
Siswa dapat menentukan pokok-pokok informasi dari teks C4: Komunikatif
Literasi
eksplanasi dan Siswa dapat mengonstruksi informasi dari teks
HOTS: Siswa dapat
eksplanasi menjadi teks eksplanasi yang utuh.
menentukan pokok-
pokok informasi dari
teks eksplanasi dan
Siswa dapat
mengonstruksi
informasi dari teks
eksplanasi menjadi
teks eksplanasi yang
utuh.

2. Problem statemen. Siswa dapat menentukan pokok-pokok informasi PPK: kerjasama


dari teks eksplanasi dan Siswa dapat mengonstruksi informasi dari C4:Berpikir kritis
teks eksplanasi menjadi teks eksplanasi yang utuh. teks eksplanasi C4: Colaboratif
C4: Komunikatif
berjudul “Banjir”.
Literasi
HOTS: Siswa dapat
menentukan pokok-
pokok informasi dari
teks eksplanasi dan
Siswa dapat
mengonstruksi
informasi dari teks
eksplanasi menjadi
teks eksplanasi yang
utuh.
3. Data Collecting. Siswa dapat menentukan pokok-pokok informasi PPK: kerjasama
dari teks eksplanasi dan Siswa dapat mengonstruksi informasi dari C4:Berpikir kritis
teks eksplanasi menjadi teks eksplanasi yang utuh. dari teks C4: Colaboratif
C4: Komunikatif
eksplanasi berjudul “Banjir”. Setelah itu, peserta didik
Literasi
membaca secara kritis informasi dari hasil kerja kelompok HOTS: Siswa dapat
mengenai tafsiran dari teks eksplanasi berjudul “Banjir” menentukan pokok-
pokok informasi dari
teks eksplanasi dan
Siswa dapat
mengonstruksi
informasi dari teks
eksplanasi menjadi
teks eksplanasi yang
utuh.
4 . Data Processing. Siswa dapat menentukan pokok-pokok informasi PPK: kerjasama
dari teks eksplanasi dan Siswa dapat mengonstruksi informasi dari C4:Berpikir kritis
teks eksplanasi menjadi teks eksplanasi yang utuh. dari teks C4: Colaboratif
C4: Komunikatif
eksplanasi berjudul “Banjir”. Setelah itu, peserta didik
Literasi
menyimpulkan tafsiran isi dari teks eksplanasi berjudul HOTS: Siswa dapat
“Banjir” di LK 2. menentukan pokok-
pokok informasi dari
teks eksplanasi dan
Siswa dapat
mengonstruksi
informasi dari teks
eksplanasi menjadi
teks eksplanasi yang
utuh.
5. Verification. Siswa dapat menentukan pokok-pokok informasi dari PPK: kerjasama
teks eksplanasi dan Siswa dapat mengonstruksi informasi dari teks C4:Berpikir kritis
C4: Colaboratif
eksplanasi menjadi teks eksplanasi yang utuh dari teks eksplanasi C4: Komunikatif
berjudul “Banjir”. Literasi
HOTS: Siswa dapat
menentukan pokok-
pokok informasi dari
teks eksplanasi dan
Siswa dapat
mengonstruksi
informasi dari teks
eksplanasi menjadi
teks eksplanasi yang
utuh.
6. Generalization. Setelah kegiatan verifikasi dan membandingkan dari PPK: kerjasama
kelompok lain serta informasi dari berbagai sumber, peserta didik C4:Berpikir kritis
membuat kesimpulan tentang tafsiran isi dari teks eksplanasi C4: Colaboratif
berjudul “Banjir”. C4: Komunikatif
Literasi
HOTS: Siswa dapat
menentukan pokok-
pokok informasi dari
teks eksplanasi dan
Siswa dapat
mengonstruksi
informasi dari teks
eksplanasi menjadi
teks eksplanasi yang
utuh.
Kegiatan Penutup (15 menit) Keterangan
1. Guru secara aktif memfasilitasi peserta didik dalam C4 : Colaboratif
menyimpulkan tafsiran isi dari teks eksplanasi berjudul C4 : Komunikatif
“Banjir”.
2. Guru melakukan penilaian (sebagai umpan balik) untuk
mengetahui tingkat ketercapaian indikator. (terlampir)
3. Guru memberikan tugas kepada peserta didik sebagai
program tindak lanjut, yaitu mencari teks eksplanasi dan
menentukan isi dan kebahasaan.
4. Guru menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
untuk pertemuan berikutnya.

H. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Observasi, Tes Tertulis, dan Demonstrasi
Pertemuan pertama
Teknik Penilaian : Observasi, Penilaian Diri, dan Tes
Instrument penilaian : Lembar Observasi, Lembar Penilaian Diri, dan Tes Tulis
Pertemuan kedua
Teknik Penilaian : Proyek
Instrument penilaian : Tes tertulis
Instrumen penilaian:
Pertemuan Pertama : Terlampir
Pertemuan Kedua : Terlampir
Lasem, Juni 2018
Guru Bahasa dan Sastra Indonesia
Verifikasi oleh Wakakur. Ur Kesiswaan

Ayu Ingga Novita Sari, S.Pd.


Laily Mu’ayadah, S.Pd.
LAMPIRAN 1 :MATERI AJAR

TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

A. Menganalisis Teks Eksplanasi Kompleks

Pada pertemuan sebelumnya, kalian sudah memahami stuktur dan ciri bahasa teks eksplanasi
kompleks. Sekarang kita akan belajar menganalisis struktur dan ciri bahasa teks eksplanasi
kompleks.

a. Perhatikan teks berikut ini!


Siklus Hidrologi

Jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti suatu aliran yang dinamakan “siklus
hidrologi”. Siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi
dan kembali ke atmosfer melalui evaporasi, kondensasi, dan presipitasi.

Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/ uap dalam
proses evaporasi. Evaporasi bisa terjadi melalui air (sungai, embung, reservoir, waduk, dan air
laut) dan tanaman. Tanaman menyerap air melalui akar. Energi panas matahari menyebabkan air
di dalam tanaman keluar dengan wujud uap. Proses pengambilan air oleh akar tanaman dan
penguapan dari dalam tanaman disebut transpirasi.

Karena perbedaan temperatur di atmosfer, uap berubah menjadi air. Temperatur yang
berada di bawah titik beku (freezing point) mengakibatkan kristal es terbentuk. Butir-butir air
terjadi karena tetesan air kecil (tiny droplet) yang timbul akibat kondensasi berbenturan dengan
tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan udara. Adanya gravitasi menyebabkan butir-butir air
itu turun ke bumi, yang disebut dengan hujan atau presipitasi. Jika temperatur udara turun sampai
di bawah 0º Celcius, butiran air akan berubah menjadi salju.

Ketika sampai ke bumi, air hujan mengalir dan bergerak dari daerah yang tinggi ke
daerah yang rendah. Aliran air ini disebut aliran permukaan tanah karena bergerak di atas muka
tanah. Aliran ini akan memasuki daerah tangkapan atau daerah aliran menuju ke sistem jaringan
sungai, sistem danau atau waduk. Dalam sistem sungai aliran mengalir mulai dari sistem sungai
kecil ke sistem sungai yang besar dan akhirnya menuju mulut sungai atau sering disebut estuary,
yaitu tempat bertemunya sungai dengan laut.

Setelah kita mencermati teks, kemudian kita analisis struktur teks eksplanasi kompleks “Siklus
Hidrologi”
b. Analasis Struktur Teks Eksplanasi Kompleks.
Struktur Bukti

Judul Siklus Hidrologi

Jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti suatu aliran yang
dinamakan “siklus hidrologi”. Siklus hidrologi adalah
Pernyataan Umum sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke
bumi dan kembali ke atmosfer melalui evaporasi,
kondensasi, dan presipitasi.

Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah


wujud menjadi gas/ uap dalam proses evaporasi. Evaporasi
bisa terjadi melalui air (sungai, embung, reservoir, waduk,
dan air laut) dan tanaman. Tanaman menyerap air melalui
Urutan Sebab-Akibat
akar. Energi panas matahari menyebabkan air di dalam
tanaman keluar dengan wujud uap. Proses pengambilan air
oleh akar tanaman dan penguapan dari dalam tanaman
disebut transpirasi.

Karena perbedaan temperatur di atmosfer, uap berubah


menjadi air. Temperatur yang berada di bawah titik beku
(freezing point) mengakibatkan kristal es terbentuk. Butir-
butir air terjadi karena tetesan air kecil (tiny droplet) yang
timbul akibat kondensasi berbenturan dengan tetesan air
Urutan Sebab-Akibat
lainnya dan terbawa oleh gerakan udara. Adanya gravitasi
menyebabkan butir-butir air itu turun ke bumi, yang disebut
dengan hujan atau presipitasi. Jika temperatur udara turun
sampai di bawah 0º Celcius, butiran air akan berubah
menjadi salju.

Ketika sampai ke bumi, air hujan mengalir dan bergerak dari


daerah yang tinggi ke daerah yang rendah. Aliran air ini
disebut aliran permukaan tanah karena bergerak di atas muka
tanah. Aliran ini akan memasuki daerah tangkapan atau
Urutan Sebab-Akibat daerah aliran menuju ke sistem jaringan sungai, sistem danau
atau waduk. Dalam sistem sungai aliran mengalir mulai dari
sistem sungai kecil ke sistem sungai yang besar dan akhirnya
menuju mulut sungai atau sering disebut estuary, yaitu
tempat bertemunya sungai dengan laut.

Setelah menganalisis struktur teks eksplanasi kompleks, selanjutnya adalah kita akan belajar
menganalisis ciri bahasa teks eksplanasi kompleks.
a. Perhatikan teks berikut ini!

Siklus Hidrologi

Jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti suatu aliran yang dinamakan “siklus
hidrologi”. Siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi
dan kembali ke atmosfer melalui evaporasi, kondensasi, dan presipitasi.

Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/ uap dalam
proses evaporasi. Evaporasi bisa terjadi melalui air (sungai, embung, reservoir, waduk, dan air
laut) dan tanaman. Tanaman menyerap air melalui akar. Energi panas matahari menyebabkan air
di dalam tanaman keluar dengan wujud uap. Proses pengambilan air oleh akar tanaman dan
penguapan dari dalam tanaman disebut transpirasi.

Karena perbedaan temperatur di atmosfer, uap berubah menjadi air. Temperatur yang
berada di bawah titik beku (freezing point) mengakibatkan kristal es terbentuk. Butir-butir air
terjadi karena tetesan air kecil (tiny droplet) yang timbul akibat kondensasi berbenturan dengan
tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan udara. Adanya gravitasi menyebabkan butir-butir air
itu turun ke bumi, yang disebut dengan hujan atau presipitasi. Jika temperatur udara turun sampai
di bawah 0º Celcius, butiran air akan berubah menjadi salju.

Ketika sampai ke bumi, air hujan mengalir dan bergerak dari daerah yang tinggi ke daerah yang
rendah. Aliran air ini disebut aliran permukaan tanah karena bergerak di atas muka tanah. Aliran
ini akan memasuki daerah tangkapan atau daerah aliran menuju ke sistem jaringan sungai, sistem
danau atau waduk. Dalam sistem sungai aliran mengalir mulai dari sistem sungai kecil ke sistem
sungai yang besar dan akhirnya menuju mulut sungai atau sering disebut estuary, yaitu tempat
bertemunya sungai dengan laut.

Setelah memahami isi teks tersebut, kalian tentukan ciri bahasa teks eksplanasi, yaitu :
penggunaan istilah, menggunakan kojungsi sebab-akibat, dan menjelaskan suatu
fenomena bukan menceritakan masa lalu

b. Analsis Ciri Bahasa Teks Eksplanasi Kompleks “Siklus Hidrologi”

No. Ciri Bahasa Kalimat Wujud

1. Penggunaan istilah. Siklus hidrologi adalah sirkulasi Hidrologi


air yang tidak pernah berhenti dari Evaporasi
atmosfer ke bumi dan kembali ke Kondensasi
atmosfer melalui evaporasi,
Presipitasi
kondensasi, dan presipitasi.
Proses pengambilan air oleh akar Transpirasi
tanaman dan penguapan dari dalam
tanaman disebut transpirasi.

Penggunaan konjungsi  Akibat panas matahari, air di Akibat


sebab-akibat. permukaan bumi berubah wujud
menjadi gas/ uap dalam proses
evaporasi.
 Butir-butir air terjadi karena
tetesan air kecil (tiny droplet) yang
timbul akibat kondensasi
berbenturan dengan tetesan air
lainnya dan terbawa oleh gerakan
udara. Karena
2.  Temperatur yang berada di bawah
titik beku (freezing point)
mengakibatkan kristal es
terbentuk.

Mengakibatkan

Menjelaskan suatu Teks berjudul “Siklus Hidrologi” tersebut merupakan suatu


3. fenomena. fenomena karena siklus hidrologi berlangsung dari dulu,
sekarang, dan waktu yang akan datang.

Analisis struktur dan ciri bahasa teks eksplanasi kompleks sudah kita lakukan.
Selanjutnya kita akan belajar menyimpulkan analisis struktur dan ciri bahasa teks
eksplanasi kompleks.

Simpulan Analisis Struktur dan Ciri Bahasa Teks Eksplanasi Kompleks

Teks eksplanasi kompleks “Siklus Hidrologi” terdiri dari satu bagian struktur
pernyataan umum, dan tiga bagian struktur urutan sebab-akibat. Sementara itu, ciri
bahasa yang ada dalam teks eksplanasi kompleks tersebut ada tiga, yaitu penggunaan
istilah, konjungsi sebab-akibat, dan menyatakan fenomena bukan menceritakan masa
lalu.
Pertemuan Kedua

B. Mengabstraksi Teks Eksplanasi Kompleks Secara Tertulis

Pertemuan sebelumnya kita telah belajar menganalisis struktur dan ciri bahasa teks
eksplanasi kompleks. Sekarang kita akan belajar mengabstraksi teks eksplanasi
kompleks.

a. Perhatikan teks berikut!

Siklus Hidrologi

Jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti suatu aliran yang dinamakan “siklus
hidrologi”. Siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi
dan kembali ke atmosfer melalui evaporasi, kondensasi, dan presipitasi.

Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/ uap dalam
proses evaporasi. Evaporasi bisa terjadi melalui air (sungai, embung, reservoir, waduk, dan air
laut) dan tanaman. Tanaman menyerap air melalui akar. Energi panas matahari menyebabkan air
di dalam tanaman keluar dengan wujud uap. Proses pengambilan air oleh akar tanaman dan
penguapan dari dalam tanaman disebut transpirasi.

Karena perbedaan temperatur di atmosfer, uap berubah menjadi air. Temperatur yang
berada di bawah titik beku (freezing point) mengakibatkan kristal es terbentuk. Butir-butir air
terjadi karena tetesan air kecil (tiny droplet) yang timbul akibat kondensasi berbenturan dengan
tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan udara. Adanya gravitasi menyebabkan butir-butir air
itu turun ke bumi, yang disebut dengan hujan atau presipitasi. Jika temperatur udara turun sampai
di bawah 0º Celcius, butiran air akan berubah menjadi salju.

Ketika sampai ke bumi, air hujan mengalir dan bergerak dari daerah yang tinggi ke
daerah yang rendah. Aliran air ini disebut aliran permukaan tanah karena bergerak di atas muka
tanah. Aliran ini akan memasuki daerah tangkapan atau daerah aliran menuju ke sistem jaringan
sungai, sistem danau atau waduk. Dalam sistem sungai aliran mengalir mulai dari sistem sungai
kecil ke sistem sungai yang besar dan akhirnya menuju mulut sungai atau sering disebut estuary,
yaitu tempat bertemunya sungai dengan laut.

Setelah memahami teks, kemudian kita menentukan pokok isi tiap struktur teks
eksplanasi kompleks “Siklus Hidrologi”.
b. Menentukan pokok-pokok isi struktur dengan menentukan kalimat utama dari tiap bagian
struktur.

Struktur Pokok Isi

Siklus hidrologi merupakan siklus air yang tidak pernah berhenti dari
Pernyataan Umum atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui evaporasi,
kondensasi, dan presipitasi.

Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi


Urutan Sebab-Akibat
gas dalam proses evaporasi dan transpirasi dan transpirasi tanaman.

Karena perbedaan temperatur di atmosfer, uap berubah menjadi air.


Adanya gravitasi menyebabkan butir-butir air turun ke bumi yang
Urutan Sebab-Akibat
disebut dengan hujan atau presitipasi. Jika temperatur udaran turun
sampai di bawah 0º butiran air akan berubah menjadi salju

Air yang turun ke bumi akan mengalir dari daerah tinggi ke rendah
Urutan Sebab-Akibat yang kemudian menuju mulut sungai atau tempat bertemunya sungai
dan laut.

Setelah kita menentukan pokok-pokok isi struktur, selanjutnya kita akan menyusun
pokok-pokok isi struktur tersebut sesuai dengan urutan struktur teks eksplanasi
kompleks.

c. Merangkai pokok-pokok isi struktur sesuai dengan urutan struktur teks eksplanasi kompeks.
pokok-pokok isi struktur sesuai dengan struktur teks eksplanasi kompeks.

Siklus Hidrologi

Siklus hidrologi merupakan siklus air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi
dan kembali ke atmosfer melalui evaporasi, kondensasi, dan presipitasi. Akibat panas matahari,
air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas dalam proses evaporasi dan transpirasi dan
transpirasi tanaman. Karena perbedaan temperatur di atmosfer, uap berubah menjadi air.Adanya
gravitasi menyebabkan butir-butir air turun ke bumi yang disebut dengan hujan atau presitipasi.
Jika temperatur udaran turun sampai di bawah 0º butiran air akan berubah menjadi salju. Air
yang turun ke bumi akan mengalir dari daerah tinggi ke rendah yang kemudian menuju mulut
sungai atau tempat bertemunya sungai dan laut.
Setelah menyusun pokok-pokok isi struktur sesuai dengan urutan struktur teks
eksplanasi kompleks, selanjutkan kita akan mengembangkan pokok-pokok isi struktur
tersebut menjadi sebuah paragraf yang padu.

d. Mengembangkan pokok-pokok isi struktur teks eksplanasi kompleks yang sudah dirangkai
menjadi sebuah paragraf berwujud ringkasan.

Siklus Hidrologi

Siklus hidrologi merupakan merupakan salah satu siklus yang tidak pernah berhenti.
terjadi secara terus menerus di bumi. Siklus hidrologi atau siklus air diawali dari atmosfer
kemudian turun ke bumi dan akan kembali lagi ke atmosfer. Siklus hirdrologi terjadi melalui
evaporasi, kondensasi, dan presipitasi. Panas matahari mengakibatkan air yang ada di
permukaan bumi berubah wujud menjadi uap atau gas atau uap. Proses tersebut disebut juga
dengan proses evaporasi. Selain itu, proses penguapan juga terjadi karena pernafasan tanaman
atau transpirasi. Karena perbedaan temperatur di atmosfer, uap berubah menjadi air. Air yang
turun ke bumi atau sering disebut dengan presitipasi. Aapabila temperatur udara turun sampai
di bawah 0º, butiran air akan berubah menjadi butiran es atau salju. Di Bumi, air dan salju
yang meleleh menjadi air akan mengalir dari daerah tinggi ke rendah dan berakhir di mulut
sungai atau tempat bertemunya sungai dan laut.

PEDOMAN PENSKORAN PENGETAHUAN

Menentukan Struktur Isi Teks Eksplanasi Kompleks

Aspek Patokan Skor Skor


Penilaian Maksimal

Struktur isi yang ditentukan sesuai dan 3


Struktur Isi lengkap.

Struktur isi yang ditentukan kurang 2 3


sesuai dan kurang lengkap.

Struktur isi yang ditentukan tidak 1


sesuai dan tidak lengkap.

Menentukan Ciri Bahasa Teks Eksplanasi Kompleks

Kaidah Kebahasaan Deskriptor Skor Skor


Maksimal

Dapat menentukan 5 istilah dengan 5


Istilah 5
dengan tepat.
Dapat menentukan 4 istilah dengan
dengan tepat.
4
Dapat menentukan 3 istilah istilah
dengan tepat.

Dapat menentukan 2 istilah dengan 3


dengan tepat.

Dapat menentukan 1 istilah dengan 2


dengan tepat.

Dapat menentukan 5 konjungsi 5


hubungan sebab-akibat dengan dengan
tepat.

Dapat menentukan 4 konjungsi 4


hubungan sebab-akibat dengan dengan
tepat.
3
Konjungsi Dapat menentukan 3 konjungsi
Hubungan Sebab- hubungan sebab-akibat dengan dengan 5
2
Akibat tepat.

Dapat menentukan 2 konjungsi


1
hubungan sebab-akibat dengan dengan
tepat.

Dapat menentukan 1 konjungsi


hubungan sebab-akibat dengan dengan
tepat.

Menjelaskan suatu Sangat tepat menjelaskan mengenai hal 3 3


fenomena. tersebut.

Kurang tepat menjelaskan mengenai hal


tersebut. 1
Tidak tepat menjelaskan mengenai hal
tersebut.

Deskripsi Penilaian

Rentang Nilai Deskripsi

86-100 Sangat Baik

72-85 Baik

68-71 Cukup baik

54-67 Kurang Baik

67< Tidak baik

ISNTRUMEN PENILAIAN SIKAP

1. Lembar Pengamatan Sikap

Nama Peserta Jujur Disiplin Peduli Santun


No. Jumlah Skor
didik 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1.

2.

3.

4.

Pedoman Penskoran Penilaian Sikap (Jujur, Disiplin, Peduli dan Santun)


Siswa memperoleh skor :
5 : Apabila selalu melakukan sikap tersebut.
4 : Apabila sering melakukan sikap tersebut.
3 : Apabila jarang melakukan sikap tersebut.
2 : Apabila pernah melakukan sikap tersebut.
1 : Apabila tidak pernah melakukan sikap tersebut.

Keterangan :
Baik Sekali : Apabila peserta didik memperoleh skor 16-20
Baik : Apabila peserta didik memperoleh skor 11-15
Cukup : Apabila peserta didik memperoleh skor 6-10
Kurang : Apabila peseta didik memperoleh skor < 6

2. Lembar Penilaian Diri


Lembar Penilaian Diri

Nama :
Kelas :

NO Pernyataan TP KD SR SL

1 Saya berdoa sebelum dan sesudah melakukan


sesuatu kegiatan
2 Saya jujur pada saat mengerjakan tugas
3 Sebagai siswa saya melakukan tugas-tugas dengan
baik
4 Saya masuk kelas tepat waktu
5 Saya mengumpulkan tugas tepat waktu
6 Saya mengerjakan tugas yang diberikan
7 Saya tertib dalam mengikuti pembelajaran

Keterangan :

 SL = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan


 SR = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan
 KD = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan
TP = tidak pernah, apabila tidak pernah
Pertemuan Kedua (Keterampilan)
Indikator Soal :
Disajikan teks eksplanasi kompleks, siswa diminta meringkas teks eksplanasi kompleks
berdasarkan pokok-pokok isi struktur teks eksplanasi kompleks secara tertulis.

Lumpur Lapindo

Banjir lumpur panas Sidoarjo, juga dikenal dengan sebutan Lumpur Lapindo, adalah
peristiwa menyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran PT Lapindo Brantas di Dusun
Balongnongo, Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur,
sejak tanggal 29 Mei 2006. Peristiwa ini mengakibatkan tergenangnya areal persawahan,
permukiman penduduk, dan kawasan industri. Volume lumpur diperkirakan sekitar 5.000
hingga 50.000 meter kubik per hari (setara dengan muatan penuh 690 truk peti kemas
berukuran besar). Akibatnya, semburan lumpur ini membawa dampak yang luar biasa bagi
masyarakat sekitar.

Lumpur sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Kandungan logam berat (Hg)
air raksa mencapai 2,565 mg/liter Hg, padahal baku mutunya hanya 0,002 mg/ liter Hg. Hal
ini dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, iritasi kulit, dan kanker. Kandungan fenol
bisa menyebabkan sel darah merah pecah (hemolisis), jantung berdebar (cardiac aritmia), dan
gangguan ginjal. Data di Puskesmas Porong menunjukkan tren sejumlah penyakit terus
meningkat sejak 2006. Penderita infeksi saluran pernapasan (ISPA) yang pada 2005 sebanyak
24.719 orang, pada 2009 meningkat pesat menjadi 52.543 orang. Selain itu, gastritis yang
pada 2005 baru 7.416 orang, pada 2009 melonjak tiga kali lipat menjadi 22.189 penderita.

Genangan hingga setinggi 6 meter pada permukiman menyebabkan warga harus


dievakuasi karena rumah/tempat tinggal mereka rusak. Areal pertanian dan perkebunan juga
rusak akibat genangan lumpur. Lebih dari 30 pabrik yang tergenang terpaksa menghentikan
aktivitas produksi dan merumahkan ribuan tenaga kerja karena terkena dampak lumpur ini.
Genangan juga menyebabkan kerusakan lingkungan wilayah seperti sarana peribadatan,
sarana pendidikan, sarana dan prasarana infrastruktur (jaringan listrik dan telepon). Ruas jalan
tol Surabaya— Gempol yang ditutup hingga waktu yang tidak ditentukan mengakibatkan
kemacetan di jalur-jalur alternatif, yaitu melalui Sidoarjo—Mojosari—Porong dan jalur Waru
—tol—Porong dan terhambatnya ruas jalan tol Malang—Surabaya yang berakibat pula
terhadap aktivitas produksi di kawasan Ngoro (Mojokerto) dan Pasuruan yang selama ini
merupakan salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur.

Akibat amblasnya permukaan tanah di sekitar semburan lumpur, pipa air milik PDAM
Surabaya patah. Sementara itu, pipa gas milik Pertamina juga meledak akibat penurunan tanah
karena tekanan lumpur dan sekitar 2,5 kilometer pipa gas terendam. Sebuah SUTET milik PT
PLN dan seluruh jaringan telepon dan listrik di empat desa tidak dapat difungsikan.

Ketika semakin lama peristiwa terjadi dan tidak menunjukkan perbaikan kondisi
pulih, baik menyangkut kepedulian pemerintah, terganggunya pendidikan dan sumber
penghasilan, ketidakpastian penyelesaian, maupun tekanan psikis yang bertubi-tubi, krisis
sosial mulai mengemuka. Perpecahan warga mulai muncul menyangkut biaya ganti rugi, teori
konspirasi penyuapan oleh Lapindo, berebut truk pembawa tanah urugan hingga penolakan
menyangkut lokasi pembuangan lumpur setelah skenario penanganan teknis kebocoran 1
(menggunakan snubbing unit) dan 2 (pembuatan relief well) mengalami kegagalan. Akhirnya,
yang muncul adalah konflik horisontal.

b. Tentukanlah pokok-pokok isi struktur berdasarkan kalimat utama tiap bagian struktur teks!

Struktur Pokok Isi

...................................................................................................... ..........
............................................................................................ ....................
.................................................................................. ..............................
Pernyataan Umum
........................................................................ ........................................
.............................................................. ..................................................
....................................................

...................................................................................................... ..........
............................................................................................ ....................
.................................................................................. ..............................
Urutan Sebab-Akibat
........................................................................ ........................................
.............................................................. ..................................................
....................................................

...................................................................................................... ..........
............................................................................................ ....................
.................................................................................. ..............................
Urutan Sebab-Akibat
........................................................................ ........................................
.............................................................. ..................................................
....................................................

c. Rangkailah pokok-pokok isi struktur sesuai dengan urutan struktur teks eksplanasi kompeks!

Lumpur Lapindo
.............................................................................................................................................. .......
....................................................................................................................................... ..............
................................................................................................................................ .....................
......................................................................................................................... ............................
.................................................................................................................. ...................................
........................................................................................................... ..........................................
.................................................................................................... .................................................
............................................................................................. ........................................................
...................................................................................... ...............................................................
............................................................................... ......................................................................
........................................................................ .............................................................................
................................................................. ....................................................................................
.......................................................... ...........................................................................................
................................................... ..................................................................................................
............................................ .........................................................................................................
..................................... ................................................................................................................
.............................. .......................................................................................................................
....................... ..............................................................................................................................
................ .....................................................................................................................................
......... ............................................................................................................................................
.. .............................................................................................................................................. ....
..........................................................................................................................................

d. Kembangkanlah pokok-pokok isi struktur teks eksplanasi kompleks yang sudah dirangkai
menjadi sebuah paragraf berwujud ringkasan!

Lumpur Lapindo

.............................................................................................................................................. .............
................................................................................................................................. ..........................
.................................................................................................................... .......................................
....................................................................................................... ....................................................
.......................................................................................... .................................................................
............................................................................. ..............................................................................
................................................................ ...........................................................................................
................................................... ........................................................................................................
...................................... .....................................................................................................................
......................... ..................................................................................................................................
............ ..............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................. .............
................................................................................................................................. ..........................
.................................................................................................................... .......................................
....................................................................................................... ....................................................
.......................................................................................... .................................................................
............................................................................. ..............................................................................
................................................................ ...........................................................................................
................................................... ........................................................................................................
...................................... .....................................................................................................................
.........................

PEDOMAN PENSKORAN KETERAMPILAN MENYUSUN RINGKASAN TEKS EKSPLANASI


KOMPLEKS SECARA TERTULIS

Skor
No. Aspek yang dinilai Skor Bobot
Maksimal
ISI
KESESUAIAN ISI
Isi teks secara keseluruhan mewakili pokok-
3
pokok isi struktur teks.
1. 5 15
Isi teks secara keseluruhan kurang mewakili
2
pokok-pokok isi struktur teks.
Isi teks secara keseluruhan tidak mewakili
1
pokok-pokok isi struktur teks.
2. KEBAHASAAN
EJAAN 2 12
Ejaan secara keseluruhan tepat 3
Ejaan secara keseluruhan kurang tepat 2
Ejaan secara keseluruhan tidak tepat 1
KALIMAT
Kalimat secara keseluruhan padu. 3
Kalimat secara keseluruhan kurang padu. 2
Kalimat secara keseluruhan tidak padu. 1
Skor Maksimal 27

Deskripsi Penilaian

Rentang Nilai Deskripsi

86-100 Sangat Baik

72-85 Baik

68-71 Cukup baik

54-67 Kurang Baik

67< Tidak baik

ISNTRUMEN PENILAIAN SIKAP


3. Lembar Penilaian Antarpeserta Didik
 Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran
 Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan.
 Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu

Skor
NO Pernyataan 1 2 3 4 5

1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan


sesuatu kegiatan
2 Jujur pada saat mengerjakan tugas
3 Sebagai siswa melakukan tugas-tugas dengan
baik
4 Masuk kelas tepat waktu
5 Mengumpulkan tugas tepat waktu
6 Mengerjakan tugas yang diberikan
7 Tertib dalam mengikuti pembelajaran
Pedoman Penskoran Penilaian Antarpeserta Didik
Siswa memperoleh skor :
5 : Apabila selalu melakukan sikap tersebut.
4 : Apabila sering melakukan sikap tersebut.
3 : Apabila jarang melakukan sikap tersebut.
2 : Apabila pernah melakukan sikap tersebut.
1 : Apabila tidak pernah melakukan sikap tersebut.

Deskripsi Penskoran :

Peserta didik memperoleh nilai :


Baik Sekali : apabila memperoleh skor 20 - 25
Baik : apabila memperoleh skor 14 - 19
Cukup : apabila memperoleh skor 8- 13
Kurang : apabila memperoleh skor < 13

Pertemuan Ketiga (Keterampilan)

Indikator Soal
Disajikan teks eksplanasi kompleks, siswa diminta menyajikan ringkasan teks eksplanasi
kompleks berdasarkan pokok-pokok isi struktur teks eksplanasi kompleks secara lisan.

a. Perhatikan teks berikut!

Faktor Penyebab Perubahan Sosial

Perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat merupakan perubahan dalam struktur masyarakat
dan berdampak pada berubahnya sistem sosial masyarakat seperti nilai, norma dan sikap
perilaku, maupun perubahan pada lembaga kemasyarakatannya. Perubahan ini terjadi di
masyarakat pada waktu tertentu.

Perubahan sosial dalam masyarakat bukan produk tetapi merupakan sebuah proses seperti proses
adaptasi makhluk hidup terhadap seleksi alam. Perubahan sosial dipengaruhi oleh dua faktor
utama yaitu faktor internal dan eksternal.
1) Faktor-faktor Internal

Faktor-faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam masyarakat. Faktor ini didorong oleh
motivasi berprestasi dari individu-individu dalam masyarakat itu. Apabila setiap individu
memiliki motivasi untuk meraih prestasi terbaik, kelompok tersebut secara otomatis akan
mengalami perubahan. Secara umum faktor-faktor internal yang menyebabkan terjadinya
perubahan sosial adalah:

a) Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk menentukan cepat atau lambatnya perubahan sosial yang terjadi. Semakin
banyak jumlah penduduk maka akan semakin kompleks. Kompleksitas inilah yang
mengakibatkan cepatnya perubahan sosial yang terjadi. Namun sebaliknya, perubahan sosial
yang disebabkan oleh sedikitnya jumlah penduduk terjadi karena upaya pengisian kekosongan
jumlah penduduk dan ditandai dengan konversi lahan terbuka menjadi lahan terbangun dan
perubahan sektor primer menjadi sektor sekunder maupun sektor tersier. Hal ini menunjukkan
adanya perubahan sosial pada

pola aktivitas manusia.

b) Penemuan-Penemuan Baru (Inovasi)

Penemuan-penemuan baru dapat mendorong perubahan sosial dalam masyarakat. Penemuan-


penemuan baru dapat dibedakan menjadi penemuan dan reka cipta. Penemuan merupakan
penemuan unsur-unsur yang bersifat baru. Sedangkan reka cipta merupakan penemuan yang
bersifat menyempurnakan bentuk penemuan lama, disebut reka cipta jika masyarakat sudah
mengakui, menerima, bahkan menerapkan penemuan tersebut. Penemuan maupun reka cipta
biasanya terjadi di bidang teknologi. Peran penemuan teknologi baru di dalam perubahan sosial
sangat besar, karena dengan adanya penemuan teknologi baru menyebabkan perubahan moda
produksi dalam masyarakat.

c) Konflik dalam Masyarakat

Pertentangan atau konflik dalam masyarakat juga merupakan salah satu faktor penyebab
terjadinya perubahan sosial. Pertentangan-pertentangan tersebut dapat berupa pertentangan
antarindividu, antara individu dengan kelompok, antarkelompok, serta konflik antargenerasi.
Konflik dalam masyarakat dikatakan sebagai salah satu faktor penyebab adanya perubahan sosial
karena dalam konflik, masyarakat menjadi mudah terpengaruh isu negatif dan mengakibatkan
cara pandang dan cara bersikap menjadi berubah.

d) Revolusi

Revolusi merupakan perubahan secara cepat yang terjadi karena adanya ketidakpuasan
masyarakat terhadap sistem pemerintahan yang ada. Perubahan ini terjadi secara cepat khususnya
pada tata penyelenggaraan

lembaga masyarakatnya.

2) Faktor-faktor Eksternal Faktor-faktor Eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar
masyarakat menyebabkan terjadinya perubahan sosial. Faktor-faktor tersebut antara lain:

a) Kondisi Alam yang Berubah

Kondisi alam yang berubah atau bencana alam mengakibatkan masyarakat yang tinggal di daerah
tersebut terpaksa berpindah untuk mencari tempat yang lebih aman. Perpindahan ini serta merta
membawa dampak adanya unsur baru dalam sistem masyarakat di tempat baru, sehingga perlu
adanya proses adaptasi atas lingkungan yang baru.

b) Peperangan

Peperangan dalam hal ini berarti pertikaian antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang
lain di luar batas-batas negara, bukan konflik yang terjadi dalam masyarakat di negara yang
sama. Dalam peperangan pasti ada pihak yang kalah dan pihak yang menang. Pada pihak yang

kalah secara otomatis akan mengalami perubahan yang signifikan seperti perubahan struktur
lembaga negara maupun perubahan dinamika sosial masyarakatmya.

c) Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain

Interaksi antar masyarakat membawa pengaruh dalam pola perilaku. Dengan adanya interaksi,
maka terjadi hubungan timbal balik yaitu saling mempengaruhi. Interaksi ini akan
mengakibatkan budaya masyarakat lain tersebar dan kemungkinan diserap dalam kebudayaan
masyarakat tertentu. Penyebaran kebudayaan secara damai dapat melalui penyebaran kebudayaan
atau pengaruh dari satu daerah ke daerah lain yang terjadi secara langsung ataupun tidak
langsung, akulturasi, maupun asimilasi. Budaya lain yang terserap pasti akan menghasilkan
perubahan.

b. Tentukanlah pokok-pokok isi struktur berdasarkan kalimat utama tiap bagian struktur teks!

Struktur Pokok Isi

...................................................................................................... ..........
............................................................................................ ....................
.................................................................................. ..............................
Pernyataan Umum
........................................................................ ........................................
.............................................................. ..................................................
....................................................
...................................................................................................... ..........
............................................................................................ ....................
.................................................................................. ..............................
Urutan Sebab-Akibat
........................................................................ ........................................
.............................................................. ..................................................
....................................................

...................................................................................................... ..........
............................................................................................ ....................
.................................................................................. ..............................
Urutan Sebab-Akibat
........................................................................ ........................................
.............................................................. ..................................................
....................................................

c. Rangkailah pokok-pokok isi struktur sesuai dengan struktur teks eksplanasi kompeks!

d. Sajikanlah abstraksi atau ringkasan teks eksplanasi kompleks secara lisan berdasarkan pokok-
pokok isi struktur teks eksplanasi kompleks!

PEDOMAN PENSKORAN MENYAJKAN RINGKASAN TEKS EKSPLANASI


KOMPLEKSSECARA LISAN

Skor
No. Aspek yang dinilai Skor Bobot
Maksimal
ISI
KESESUAIAN ISI
Isi teks secara keseluruhan mewakili pokok-
3
pokok isi struktur teks.
1. 5 15
Isi teks secara keseluruhan kurang mewakili
2
pokok-pokok isi struktur teks.
Isi teks secara keseluruhan tidak mewakili
1
pokok-pokok isi struktur teks.
2. PELAFALAN
Pelafalan secara keseluruhan jelas 3 2 6
Pelafalan secara keseluruhan kurang jelas 2
Pelafalan secara keseluruhan tidak jelas 1
INTONASI
Penggunaan intonasi secara keseluruhan tepat 3
Penggunaan intonasi secara keseluruhan kurang
2
tepat 2 6
Penggunaan intonasi secara keseluruhan tidak
1
tepat
Skor Maksimal 27

FORMAT PENILAIAN ANTARTEMAN

No. Nama Isi Pelafalan Intonasi Jumlah Skor

1 2 3 1 2 3 1 2 3

Deskripsi Penilaian

Rentang Nilai Deskripsi

86-100 Sangat Baik

72-85 Baik

68-71 Cukup baik

54-67 Kurang Baik

67< Tidak baik

ISNTRUMEN PENIALAIN SIKAP


4. Lembar Jurnal Peserta Didik
NO Hari, Tanggal Nama Kejadian Aspek yang
peserta diamati
didik

1.

2.
3.

Keterangan :
Lembar jurnal digunakan untuk mencatat kejadian-kejadian atau tingkah laku khusus dari peserta
didik yang terjadi pada saat proses pembelajaran.

LEMBAR PENGAMATAN SIKAP SPIRITUAL SISWA


Mata Pelajaran :...........................................................
Kelas/Semester :...........................................................
Tahun Pelajaran :...........................................................
Waktu Pengamatan : ..........................................................
Indikator perkembangan karakter kreatif, komunikatif, dan kerja keras
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten

Bubuhkan check list (√) pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.


No Kompetensi 11 Kompetensi 21
. Nama Siswa
BT MT MB MK BT MT MB MK
1.

2.

10

11

Kompetensi 1 : Selalu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam
menganalisis secara lisan dan tulis terkait dengan teks eksplanasi
kompleks.

Kompetensi 2 : Selalu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam
mengabstraksi secara lisan dan tulis terkait dengan teks eksplanasi
kompleks.

PENUGASAN

Nama : .................................................

No : .................................................

Perhatikan teks berikut!


Lumpur Lapindo

Banjir lumpur panas Sidoarjo, juga dikenal dengan sebutan Lumpur Lapindo, adalah
peristiwa menyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran PT Lapindo Brantas di Dusun
Balongnongo, Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, sejak
tanggal 29 Mei 2006. Peristiwa ini mengakibatkan tergenangnya areal persawahan, permukiman
penduduk, dan kawasan industri. Volume lumpur diperkirakan sekitar 5.000 hingga 50.000 meter
kubik per hari (setara dengan muatan penuh 690 truk peti kemas berukuran besar). Akibatnya,
semburan lumpur ini membawa dampak yang luar biasa bagi masyarakat sekitar.
Lumpur sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Kandungan logam berat (Hg) air
raksa mencapai 2,565 mg/liter Hg, padahal baku mutunya hanya 0,002 mg/ liter Hg. Hal ini
dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, iritasi kulit, dan kanker. Kandungan fenol bisa
menyebabkan sel darah merah pecah (hemolisis), jantung berdebar (cardiac aritmia), dan
gangguan ginjal. Data di Puskesmas Porong menunjukkan tren sejumlah penyakit terus
meningkat sejak 2006. Penderita infeksi saluran pernapasan (ISPA) yang pada 2005 sebanyak
24.719 orang, pada 2009 meningkat pesat menjadi 52.543 orang. Selain itu, gastritis yang pada
2005 baru 7.416 orang, pada 2009 melonjak tiga kali lipat menjadi 22.189 penderita.
Genangan hingga setinggi 6 meter pada permukiman menyebabkan warga harus
dievakuasi karena rumah/tempat tinggal mereka rusak. Areal pertanian dan perkebunan juga
rusak akibat genangan lumpur. Lebih dari 30 pabrik yang tergenang terpaksa menghentikan
aktivitas produksi dan merumahkan ribuan tenaga kerja karena terkena dampak lumpur ini.
Genangan juga menyebabkan kerusakan lingkungan wilayah seperti sarana peribadatan, sarana
pendidikan, sarana dan prasarana infrastruktur (jaringan listrik dan telepon). Ruas jalan tol
Surabaya— Gempol yang ditutup hingga waktu yang tidak ditentukan mengakibatkan kemacetan
di jalur-jalur alternatif, yaitu melalui Sidoarjo—Mojosari—Porong dan jalur Waru—tol—Porong
dan terhambatnya ruas jalan tol Malang—Surabaya yang berakibat pula terhadap aktivitas
produksi di kawasan Ngoro (Mojokerto) dan Pasuruan yang selama ini merupakan salah satu
kawasan industri utama di Jawa Timur.
Akibat amblasnya permukaan tanah di sekitar semburan lumpur, pipa air milik PDAM
Surabaya patah. Sementara itu, pipa gas milik Pertamina juga meledak akibat penurunan tanah
karena tekanan lumpur dan sekitar 2,5 kilometer pipa gas terendam. Sebuah SUTET milik PT
PLN dan seluruh jaringan telepon dan listrik di empat desa tidak dapat difungsikan.
Ketika semakin lama peristiwa terjadi dan tidak menunjukkan perbaikan kondisi pulih,
baik menyangkut kepedulian pemerintah, terganggunya pendidikan dan sumber penghasilan,
ketidakpastian penyelesaian, maupun tekanan psikis yang bertubi-tubi, krisis sosial mulai
mengemuka. Perpecahan warga mulai muncul menyangkut biaya ganti rugi, teori konspirasi
penyuapan oleh Lapindo, berebut truk pembawa tanah urugan hingga penolakan menyangkut
lokasi pembuangan lumpur setelah skenario penanganan teknis kebocoran 1 (menggunakan
snubbing unit) dan 2 (pembuatan relief well) mengalami kegagalan. Akhirnya, yang muncul
adalah konflik horisontal.
Untuk mengukur pengetahuan kalian tentang analisis teks eksplanasi kompleks, kerjakanlah soal
berikut ini!

1. Analsislah bagian-bagian struktur dari teks eksplanasi kompleks “Lumpur Lapindo” tersebut!
2. Tentukan pokok isi tiap bagian struktur dari teks eksplanasi kompleks “Lumpur Lapindo”
tersebut!

Jawab

............................................................................................................................................................
................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................... .....
............................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................
................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai