Anda di halaman 1dari 8

ARTIKEL HASIL PRAKTIKUM

ANALISIS EFEKTIFITAS PENGAWET

Diajukan oleh:
MUH TRI FEBRIYAN
15020160247

Fakultas Farmasi
Universitas Muslim Indonesia
Makassar
2018
ARTIKEL HASIL PRAKTIKUM
ANALISIS EFEKTIFITAS PENGAWET

Dipersiapkan dan disusun oleh


MUH TRI FEBRIYAN
15020160247

telah dipertahankan di depan asisten pendamping pada tanggal


.................................................

Telah disetujui oleh:

Asisten Pendamping,

ZONY EKO PUTRA,S.Farm Tanggal 13 april 2018


ANALISIS EFEKTIVITAS PENGAWET
Muh Tri Febriyan Dan Zony Eko Putra 2
1
Mahasiswa Fakultas Farmsi, UMI.
2
Asisten Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Farmasi, UMI
Email : 3febriyan@gmail.com

INTISARI

Pengawet adalah salah satu bahan yang sering digunakan dalam dunia
farmasi baik dalam makanan-minuman dan kosmetik sering menggunakan
pengawet. Pengawetan dalam bidang farmasi bertujuan untuk mencegah
pertumbuhan mikroorganisme. Pengawet antimikroorganisme adalah zat yang
ditambahkan pada sediaan obat untuk melindungi sediaan tersebut terhadap
kontaminasi mikroorganisme. Bahaya dari pencemaran mikroorganisme baik
bakteri, jamur ataupun khamir terdapat dimana–mana selama pembuatan,
pengemasan, penyimpanan, dan penggunaan obat, dimana manusia, lingkungan
(ruangan, udara), bahan obat dan bahan pembantu, alat – alat kerja seperti mesin –
mesin dan bangahan pengemas primer merupakan sumber kontaminasi utama.
Harus diingat bahwa bahan yang bertindak sebagai bahan pengawet sebenarnya
adalah bahan kimia yang dapat menghambat atau mematikan mikroorganisme,
sehingga sering juga disebut sebagai zat anti mikroba. Tujuan dari praktikum ini
adalah untuk menentukan efektivitas pengawet Propil paraben dengan konsetrasi
0,1 % terhadap bakteri Escherichia coli dengan menggunakan medium NA.
Jenis praktikum ini adalah praktikum eksperimen dimana pertama kita
siapkan alat dan bahan. Siapkan 2 cawan petri yang akan diisi masing-masing
dengan medium PDA dan NA dan biarkan memadat. Masukkan pengawet dengan
konsentrasi rendah dan tinggi dan suspensi mikroorganisme ke dalam cawan petri
yang berisi medium kemuadian diinkuasi 28 x 24 jam. Hitung kontaminan pada
hari ke-7, 14 dan 28, dimana kita mengamati pada hari ke-1 dengan jumlah koloni
bakteri tidak ada, pada hari ke-7 dengan jumlah koloni bakteri tidak ada, pada hari
ke-14 dengan jumlah koloni bakteri tiak ada dan pada hari ke 28 dengan jumlah
koloni bakteri tidak ada. Dan praktikum dapat dilihat bahwa pengawet propil
paraben dengan konsetrasi 0,1 % terhadap bakteri Escherichia coli sangat bagus
karena setiap hari jumlah koloni tidak bertambah dan itu sesuai syarat pengawet
yang baik.
Kata kunci:pengawet, Propil Paraben, Escherichia coli, medium NA

PENDAHULUAN
Bahan pengawet merupakan salah satu bahan tambahan makanan (food
additive) yang digunakan untuk mengawetkan pangan yang mudah rusak. Bahan
ini dapat mengahambat atau memperlambat proses fermentasi, pengasaman, atau
penguraian yang disebabkan oleh mikroba. Akan tetapi tidak jarang produsen
menggunakannya pada pangan yang relatif awet dengan tujuan untuk
memperpanjang masa simpan atau memperbaiki tekstur 1
Pengawetan dalam bidang farmasi bertujuan untuk mencegah pertumbuhan
mikroorganisme. Pengawet antimikroorganisme adalah zat yang ditambahkan
pada sediaan obat untuk melindungi sediaan tersebut terhadap kontaminasi
mikroorganisme. Bahaya dari pencemaran mikroorganisme baik bakteri, jamur ata
khamir terdapat dimana – mana selama pembuatan, pengemasan, penyimpanan,
dan penggunaan obat, dimana manusia, lingkungan (ruangan, udara), bahan obat
dan bahan pembantu, alat – alat kerja seperti mesin – mesin dan bangahan
pengemas primer merupakan sumber kontaminasi utama 2
Adanya mikroorganisme dalam suatu sediaan obat dapat menyebabkan
perubahan sediaan obat yang tidak dikehendaki, disamping itu dapat
menyebabkan terjadinya bulukan, kekeruhan, pembentukan bau, dan fermentasi
dan bahaya terjadinya infeksi oleh mikroorganisme pathogen dan kemungkinan
terbentuknya produk metabolism yang dihasilkan oleh mikroorganisme pencemar
tersebut. Usaha yang penting mengurangi kandungan mikroorganisme dapat
dilakukan pencegahan (produksi higienis), menghilangkan seperti penyaringan,
inaktivitas (dengan cara fisika, kimia). Untuk mempertahankan kemurnian sutau
sediaan obat selama dalam penyimpanan dan penggunaan, maka dibutuhkan sutau
penstabilisasi dengan bahan anti microbial yang disebut pengawet. Pengawet
digunakan untuk wadah dosis ganda untuk menghambat pertumbuhan
mikroorganisme yang dapat masuk dengan tidak sengaja selama atau setelah
proses produksi 2
Pengontrolan dari kualitas makanan adalah utamanya mengenai dengan tes
produk maknan untuk melihat kehadiran dari mikroorganisme spesifik. Produk
makanan adalah pembawa utama respon untuk transmisi dari penyakit akibat
mikroorganisme dari system pencernaan. Untuk alasan ini, produk makanan harus
di uji untu melihat kehadiran dari bakteri 3
Untuk menghindari dan mengurangi kemungkinan pencemaran suatu
produk oleh mikroorganisme, dilakukan proses pengawetan produk. Secara garis
besar tehnik pengawetan dapat dibagi dalam tiga golongan yaitu pengawetan
secara alami, pengawetan secara biologis dan pengawetan secara kimia.Syarat zat
pengawet adalah mampu membunuh kontaminan mikroorganisme, tidak toksik
atau menyebabkan iritasi pada pengguna, stabil dan aktif, serta selektif dan tidak
bereaksi dengan bahan 4
METODE PRAKTIKUM
Jenis dan Rancangan Praktikum
Jenis
Jenis praktikum ini adalah praktikum eksperimen dimana pertama kita siapkan
alat dan bahan. Siapkan 2 cawan petri yang akan diisi masing-masing dengan
medium PDA dan NA dan biarkan memadat. Masukkan pengawet dengan
konsentrasi rendah dan tinggi dan suspensi mikroorganisme ke dalam cawan petri
yang berisi medium kemuadian diinkuasi 28 x 24 jam. Hitung kontaminan pada
hari ke-7, 14 dan 28.
Bahan dan Alat Penelitian
Bahan yang digunakan yaitu pengawet propil paraben konsetrasi 0,1 %,
Escherichia coli, medium NA plastik wrap dan tissue.
Alat yang digunakan, yaitu autoklaf (ALP KT-2322 serial 802025), cawan
petri, inkubator (MEMMERT, INC 108med), lampu spiritus, spoit 1 dan 5 mL, ,
ose bulat, vial, spidol dan mistar.
Sampel Praktikum
Sampel yang digunakan adalah bakteri Escherichia coli
Pembuatan larutan uji
Disiapkan alat dan bahan kemudian ditimbang 10 gram propil paraben
kemudian dimasukkan kedalam vial lalu dilarutkan dengan pelarutnya.

Penyiapan Medium NA
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan Ditimbang bahan-bahan
kemudian dimasukkan semua bahan kedalam erlenmeyer lalu dilarutkan dalam air
suling hingga 200 mL. Ditutup medium tersebut dengan kapas dan disterilkan
diautoklaf pada suhu 1210C selama 15 menit, kemudian disimpan dalam lemari
pendingin.
Pengujian
Disiapkan bahan dan alat yang akan digunakan. Dimasukkan medium NA
sebanyak 9 ml kedalam vial steril. Ditambahkan 1 ml pengawet Propil Paraben
0,2 %. Setelah itu, dimasukkan satu ose suspensi bakteri Pseudomonas aeruginosa
ke dalam vial yang berisi medium NA. Tuang vial yang berisi bahan pengawet,
medium, dan suspensi bakteri ke dalam masing-masing cawan petri kosong yang
steril. Setelah itu diinkubasi selama 1x24 jam. Amati pertumbuhann koloni pada
hari ke 1,7,14,dan 28
ANALISIS HASIL
Untuk mengetahui hasil dari praktikum analisis efektifitas pengawet ini
maka dilakukan pengujian terhadap bakteri uji Escherichia coli yang digunakan
untuk melihat aktivitas pengawet Propil Paraben dengan konsentrasi 0,1 %
berdasarkan pertumbuhan jumlah koloni pada medium NA pada hari ke 1,7,14,
dan 28, kemudian dimasukkan dalam tabel.
HASIL PRAKTIKUM
Gambar 1. Hasil pengamatan efektifitas pengawet
hari ke-1 hari ke-7 hari ke-14 hari ke-28

Tabel 1. Hasil Praktikum efektifitas pengawet


Pengawet Bakteri Mediu % Hari uji ke
m
1 7 14 28

Propil paraben Escherichia coli NA 0,1 92 34 - -


PEMBAHASAN
Pengawet adalah salah satu bahan yang sering digunakan dalam dunia
farmasi baik dalam makanan-minuman dan kosmetik sering menggunakan
pengawet. Pengawetan dalam bidang farmasi bertujuan untuk mencegah
pertumbuhan mikroorganisme. Pengawet antimikroorganisme adalah zat yang
ditambahkan pada sediaan obat untuk melindungi sediaan tersebut terhadap
kontaminasi mikroorganisme.
Propil paraben biasa digunakan sebagai pelindung dalam kosmetik,yang
melindungi kosmetik dari aktifitas mikroorganisme selain dalam kosmetik
digunakan juga dalam pembuatan obat, makanan, pasta gigi dan lainnya.
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan efektivitas pengawet
Propil paraben dengan konsetrasi 0,1 % terhadap bakteri Escherichia coli dengan
menggunakan medium NA.
Sampel yang digunakan adalah Propil Paraben. Pada Escherichia coli
konsentrasi 0,1 %. Jumlah koloni yang nampak pada hari ke-1 dengan jumlah
koloni 92, hari ke-7 34, hari ke-14 tidak ada, dan hari ke-28tidak ada.
Pada medium NA dengan bakteri Escherichia coli, pengawet Propil Paraben
memperlihatkan efektivitas pengawet yang baik karena jumlah koloni yang tidak
terus bertambah disetiap interval waktu.
Ini sesuai dengan syarat pengawet yang baik dimana Suatu pengawet yang
baik harus memiliki beberapa syarat dan dinyatakan berdaya guna jika : (a) Pada
hari ke 14 jumlah bakteri yang masih memiliki daya hidup tidak lebih dari 0,1 %
dari kadar awal, (b) Selama 14 hari pertama jumlah khamir atau kapang yang
masih memiliki daya hidup tetap pada kadar awal atau berkurang, (c) Untuk hari
berikutnya sampai hari ke 28 jumlah tiap mikroba uji tetap seperti pada (a) dan (b)
atau berkurang.
Hal ini menunjukkan bahwa propil paraben dengan kosentrasi 0,1 % baik
digunakan sebagai pengawet karena tidak sesuai dengan persyaratan pengawet.
Adapun faktor kesalahan pada saat inkubasi jadi dapat terkontaminasi
bakteri dan pada saat pengerjaan kurang steril jadi bakteri dapat mengkontaminasi
bahan-bahan yang digunakan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa
bahwa pengawet propil paraben dengan konsetrasi 0,1 % terhadap bakteri
Escherichia coli bagus karena setiap hari jumlah koloni tidak ada kontaminasi dan
itu sesuai syarat pengawet yang baik.
SARAN
Sebaiknya untuk praktikum ke depannya, semua alat telah dipastikan telah
disterilisasikan sebelum praktikum dimulai.
Daftar pustaka
1. Cahyadi, W., 2009, Analisis dan Aspek KesehatanBahan Tambahan Pangan.
Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.
2. Natsir, Djide. 2008 . Analisis Mikrobiologi Farmasi . Universitas
Hassanuddin : Makassar.
3. Prescott, Harley. 2002 . Laboratory Exercises In Microbiology. Fifth Edition.
The McGraw – Hill Companies.
4. Pratiwi, Sylvia T. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Erlangga. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai