Anda di halaman 1dari 4

PPERSETUJUAN

INSTRUMEN PENELITIAN

Judul Penelitian : “Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching and Learning


Terhadap Hasil Belajar pada Materi SPLTV di SMA Negeri
5 Pontianak”
Peneliti : Ninik Santi

Garis Besar Desain Penelitian


1. Peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pendekatan
Contextual Teaching and Learning Terhadap Hasil Belajar pada Materi
SPLTV di SMA Negeri 5 Pontianak”
2. Dalam penelitian ini peneliti memberikan soal pretest yang berguna untuk
mengetahui kondisi awal peserta didik, setalah itu dilakukan perlakuan
dalam proses pembelajaran yang mana terdapat dua kelas yaitu kelas
kontrol dan kelas eksperimen.
3. Kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional yang mana
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru dengan menjelaskan
mengenai materi yang dipelajari, menjelaskan contoh soal, kemudian
dilanjutkan dengan memberikan latihan soal dan diakhiri dengan
memberikan pekerjaan rumah (PR).
4. Sedangkan untuk kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan
menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning, yang mana
pendekatan CTL ini memiliki tujuh komponen utama: konstruktivisme
(constructivism), inkuiri (inquiry), bertanya (questioning), masyarakat
belajar (learning community), pemodelan (modeling), refleksi (reflection),
dan penilaian autentik (authentic assessment)
a. Konstruktivisme (Constructivisme)
Dalam proses pembelajaran, siswa membangun sendiri
pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif dalam proses belajar
mengajar. Tugas guru adalah menfasilitasi proses tersebut dengan: (a)
menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa, (b)
memberi kesempatan siswa menemukan dan menerapkan idenya
sendiri, (c) menyadarkan siswa agar menerapkan strategi mereka
sendiri dalam belajar.
b. Menemukan (Inquiry)
Menemukan merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran
berbasis CTL. Langkah-langkah kegiatan menumkan (inquiry): (a)
merumuskan masalah (dalam mata pelajaran apapun); (b) mengamati
atau melakukan observasi; (c) menganalisis dan menyajikan hasil
dalam tulisa, gambar, laporan, bagan, tabel dan karya lainnya; (d)
mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca,
teman sekelas, guru atau audien yang lain.
c. Bertanya (Questioning)
Dalam sebuah pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya
berguna untuk: (a) menggali informasi, baik administrasi maupun
akademis; (b) mengecek pemahaman siswa; (c) membangkitkan respon
kepada siswa; (d) mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa; (e)
mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa; (f) memfokuskan
perhatian siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru; (g) untuk
membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa; (h) untuk
menyegarkan pengetahuan siswa.
d. Masyarakat Belajar (Learning Community)
Konsep Learning Community menyarankan agar hasil
pembelajaran diperoleh dari kerja sama dengan orang lain. Hasil
belajar diperoleh dari hasil sharing antara teman, antar kelompok dan
antara yang tahu dan yang belum tahu.
Praktek masyarakat belajar dalam pembelajaran terwujud
dalam: (a) pembentukan kelompok kecil; (b) pembentukan kelompok
besar; (c) mendatangkan ahli ke kelas (tokoh olahragawan, dokter
perawat, polisi, dsb); (d) bekerja dengan kelas sederajat; (e) bekerja
kelompok dengan kelas diatasnya; (f) bekerja dengan masyarakat.
e. Pemodelan (Modeling)
Pemodelan maksudnya dalam sebuah pembelajaran
keterampilan atau pengetahuan tertentu, ada model yang bisa ditiru.
Model itu bisa berupa cara mengoperasikan sesuatu, atau guru
memberi contoh cara mengerjakan sesuatu. Dalam pembelajaran CTL
guru bukan satu-satunya model. Model dapat dirancang dengan
melibatkan siswa.
f. Refleksi (Reflection)
Refleksi cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau
berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan di masa
lalu. Siswa mengedapkan apa yang baru dipelajarinya sebagai struktur
pengetahuan yang baru, yang merupakan pengayaan atau revisi dari
pengetahuan sebelumnya. Refleksi merupakan respon terhadap
kejadian, aktivitas atau pengetahuan yang baru diterima. Guru atau
orang dewasa membantu siswa membuat hubungan-hubungan antara
pengetahuan yang dimiliki sebelumnya dengan pengetahuan yang baru.
Dengan begitu siswa akan memperoleh sesuatu yang berguna bagi
dirinya tentang apa yang dipelajarinya. Kunci dari semua itu adalah
bagaimana pengetahuan itu mengedap ke benak siswa.
g. Penilaian yang Sebenarnya (Authentic Assesment)
Assesment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa
memberikan gambarab perkembangan belajar siswa. Data yang
dikumpulkan melalui kegiatan penilaian, bukanlah untuk mencari
informasi tentang belajar siswa. Pembelajaran yang benar sudah
seharusnya ditekankan pada upaya membantu siswa agar mampu
mempelajarinya, bukan ditekankan pada diperolehnya sebanyak-
banyak mungkin informasi diakhir pembelajaran. Data yang
dikumpulkan harus diperoleh dari kegiatan nyata tang diperoleh siswa
pada saat melakukan proses pembelajaran.
5. Setelah dilakukan proses pembelajaran di dua kelas kemudian diberikan
soal posttest untuk mengetahui hasil belajar peserta didik.
Hasil belajar adalah kemampuan baik kognitif, afektik maupun
psikomotorik yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan pembelajaran,
dengan ditandai adanya perubahan yang terjadi pada diri siswa yang lebih
baik dibandingkan sebelum belajar.
6. Dari penjelasan diatas intrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
a. Kisi-kisi RPP dan Tes hasil belajar
b. Lembar validasi RPP dan tes hasil belajar
c. Intrumen RPP dan tes hasil belajar
7. Peneliti ingin mengajukan permohonan untuk memvalidasi intrumen yang
telah dibuat, yaitu berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan
soal tes hasil belajar.

Anda mungkin juga menyukai