PengembanganSistemHibridaEnergiTerbarukanSHETUntukJembatanAntarPulau PDF
PengembanganSistemHibridaEnergiTerbarukanSHETUntukJembatanAntarPulau PDF
net/publication/307473294
CITATIONS READS
0 283
2 authors:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
The Use of Acoustic Emission for Leak Detection in Steel Pipe View project
Peningkatan Technology Readiness Level (TRL) dari Purwarupa Sistem Monitoring & Kontrol Energi Listrik menggunakan Multipurpose
Remote Control Berbasis Internet of Things (IoT) untuk Aplikasi Energy Management System View project
All content following this page was uploaded by Irsyad Nashirul Haq on 21 October 2016.
Halaman
Kata Pengantar
Cakupan Studi 3
Rekomendasi 21
Kepustakaan 22
Wakil Rektor ITB ITB menyadari bahwa ketahanan energi nasional yang kuat
Bidang Riset dan Inovasi dan berkelanjutan hanya bisa diwujudkan dengan kerjasama
yang intensif antara perguruan tinggi, pemerintah dan indus-
Dr. Ir. Wawan Gunawan A. Kadir
tri dalam berbagai bentuk kegiatan penelitian, pengemba-
ngan protipe serta produk yang bermanfaat nyata, teruji dan
reliabel. Oleh karena itu ITB menyambut baik kerjasama
yang telah dirintis oleh Kelompok Keahlian Teknik Fisika ITB
dengan Kementerian Pekerjaan Umum dalam bentuk Studi
Sistem Hibrida Energi Terbarukan (SHET) dari sumber
lingkungan laut untuk kebutuhan energi listrik Jembatan
Selat Sunda (JSS). Gagasan tersebut dianggap sangat berguna
dan akan ditempatkan sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari upaya ITB dalam membangun ketahanan energi nasional
secara menyeluruh. Output yang dihasilkan dari kerjasama
tersebut diharapkan pula dapat digunakan sebaik-baiknya
oleh semua pihak yang berkepentingan. Diharapkan pula
agar kerjasama tersebut dapat diperluas dan direalisasikan
diwaktu yang akan datang.
“Pengembangan Sistem Hibrida Energi Terbarukan untuk jembatan antar pulau diren-
canakan dapat diaplikasikan di Jembatan Suramadu sebagai pilot project yang dapat di
scale up dimasa yang akan datang sehingga nantinya dapat diterapkan di Jembatan
Selat Sunda.”
Ir. DJOKO MURJANTO, M.Sc
DIREKTUR JENDERAL BINA MARGA
Pembangunan jembatan antar pulau tidak hanya Jembatan antar pulau umumnya merupakan jem-
merupakan pembangunan fisik jembatan tetapi lebih batan bentang panjang yang perwujudannya mem-
daripada itu merupakan upaya mempersatukan butuhkan biaya investasi yang besar, mengadopsi
kegiatan ekonomi, sosial dan budaya masyarakat pada teknologi konstruksi dan material terkini, waktu
pulau yang dihubungkan. perencanaan dan pelaksanaan yang lama, serta
waktu operasi yang mencapai hingga 100 tahun.
Melalui pembangunan jembatan antar pulau akan
tercipta keseimbangan dan pemerataan pembangunan Masing-masing jembatan antar pulau merepre-
yang saling melengkapi dan saling memperkuat. Keter- sentasikan tantangan dan capaian dalam berbagai
sediaan konektivitas yang lebih baik akan memperluas bidang keilmuan. Setiap jembatan menjadi bukti
daerah pengaruh dan jangkauan pusat perekonomian capaian teknologi pada zamannya dan merupakan
yang sudah berkembang. Pulau yang kurang berkem- prestasi keahlian teknik dalam mensiasati tanta-
bang pada gilirannya akan menjadi lebih kompetitif ngan alam.
karena terhubung dengan pusat pemasaran dan akan Pembangunan jembatan antar pulau menjadi
tercipta pusat pertumbuhan ekonomi baru. sarana riset dan pengembangan multi sektor sejak
awal persiapan hingga masa operasi dan peme-
Jembatan antar pulau akan menjadi pendorong
liharaan bagi peneliti di berbagai perguruan tinggi
percepatan pembangunan rantai perekonomian
dan institusi penelitian lainnya baik di dalam
nusantara melalui sistem logistik yang lebih efisien,
maupun luar negeri. Riset yang dikembangkan
serta mening-katkan pertumbuhan ekonomi
tidak hanya di bidang teknologi jembatan beserta
masyarakat melalui pariwisata domestik antar pulau.
turunannya, tetapi juga dapat meliputi bidang
Dengan demikian, pemerataan pembangunan dan
ekonomi, sosial dan budaya.
perekonomian sebagai amanat konstitusi dapat
didorong perwujudannya. Pembangunan jembatan antar pulau dapat menjadi
sarana mengaplikasikan hasil riset dan
pengembangan teknologi, seperti teknologi
material, struktur, teknologi pemeliharaan, sistem
informasi, serta energi terbarukan.
1
GREEN BRIDGE
Green Bridge
PEMANFAATAN ENERGI TERBARUKAN SEBAGAI SUMBER ENERGI
JEMBATAN DAN DAERAH SEKITARNYA
Konsumsi energi untuk operasional jembatan terdiri dari kebutuhan untuk penerangan jalan, penerangan
keindahan, pengoperasian pintu tol, kamera pengamat, alat komunikasi, sensor-sensor pemantau keseha-
tan jembatan, alat-alat pemeliharaan dan perbaikan jembatan, dan lain-lain. Besarnya kebutuhan energi
untuk setiap jembatan dipengaruhi oleh faktor dimensi jembatan, kompleksitas operasional serta tingkat
keamanan yang dibutuhkan.
Penggunaan sumber energi fosil, pemanfaatan material yang tidak ramah lingkungan serta emisi gas
buang dari kendaraan yang melewati jembatan merupakan pertimbangan khusus dimulainya gerakan
Green Bridge dalam perencanaan jembatan-jembatan didunia saat ini. Daerah di sekitar jembatan antar
pulau di Indonesia memiliki kekayaan sumber energi terbarukan seperti angin, surya, arus dan gelombang
laut. Di berbagai negara pemanfaatan sumber energi terbarukan tersebut tidak hanya dimanfaatkan
untuk kebutuhan operasional jembatan akan tetapi digunakan pula untuk kebutuhan energi kota atau
daerah di sekitar jembatan. Di Indonesia teknologi pemanfaatan energi terbarukan secara terintegrasi
dari berbagai jenis sumber masih relatif baru. Oleh karena itu untuk mencapai efisiensi dan nilai
ekonomis yang tinggi dalam memanfaatkan sumber energi terbarukan serta memilih teknologi
pemanenan energi yang tepat maka diperlukan serangkaian studi dan penelitian yang komprehensif,
dimulai dari pemetaan potensi, pemilihan spesifikasi modul, pengujian lapangan, perancangan sistem
hibrida untuk pemanenan, penyimpanan serta distribusi energi yang diperoleh.
2
CAKUPAN STUDI
KERJA SAMA ITB & KEMENTERIAN PU
3
SUMBER ENERGI TERBARUKAN
4
POTENSI ENERGI TERBARUKAN
Potensi Energi Terbarukan di Dunia
Penelitian dan pengembangan teknologi yang mendukung pemanfaatan
energi terbarukan semakin meningkat sejak 10 tahun terakhir. Interna‐
tional Energy Agency (IEA), World Energy Council (WEC), United Nation
Environment Program (UNEP), Renewable Energy Network (REN21), dan
Sustainable Energy Finance Initiatives (SEFI) adalah sebagian dari badan‐
badan energi internasional yang secara berkelanjutan melakukan studi
serta memantau perkembangan potensi, kebijakan, aplikasi dan investasi
energi terbarukan di seluruh dunia.
small scale project asset finance Global Investment by Technology (2006)
Total Investment $ 70 bn
govt/corp RD&D
Biofuels
public market Wind 26%
38%
venture capital
Solar
Biomass & 16%
Other Low
Waste Carbon Other
10% 6% Renewables
4%
Gambar‐1. Peningkatan investasi dalam proyek Gambar‐2. Investasi pada setiap jenis
energi terbarukan di dunia. energi terbarukan
5
POTENSI ENERGI TERBARUKAN
Gambar-3. Peta potensi energi surya Gambar-4. Peta potensi energi gelombang laut
6
POTENSI ENERGI TERBARUKAN
Total tahun 2000-2004 2.36 10.43 Total tahun 2000-2004 1.31 10.62 Total tahun 2000-2004 0.62 7.23
Gambar 5.
Peta potensi energi
gelombang
7
POTENSI ENERGI TERBARUKAN
Gambar 6.
Peta potensi energi arus
Estimasi dan pemetaan potensi energi arus serta gelombang laut (Selat Sunda dan
Selat Madura) dapat dilakukan melalui simulasi model hidrodinamika arus dan
gelombang di masing-masing lokasi. Hasil simulasi harus divalidasi dan diverifikasi
dengan data primer maupun sekuder yang diperoleh dari pengukuran lapangan
dan data monitoring. Selanjutnya melalui konversi terhadap hasil simulasi maka
potensi spasial energi yang terkandung dalam sumber arus dan gelombang
disetiap lokasi dapat ditentukan.
8
POTENSI ENERGI TERBARUKAN
Untuk memperoleh peta potensi radiasi energi surya dan angin secara leng-
kap diperlukan tahap lanjut antara lain :
9
POTENSI ENERGI TERBARUKAN
10
TEKNOLOGI PEMANENAN
ENERGI TERBARUKAN
11
TEKNOLOGI PEMANENAN
ENERGI TERBARUKAN
12
TEKNOLOGI PEMANENAN
ENERGI TERBARUKAN
Secara umum teknologi pemanenan energi kinetik gelombang dan arus laut dikelom-
pokkan oleh L. D.A. Thorner dalam bentuk (1) inertia system, (2) surface buoyancy sys-
tem, (3) oscillating water column system, (4) overtopping device system, dan (5) current
turbine system.
(b)
(c)
(a) (b)
(a)
Surface Buoyancy System
Inertia System (a) pendulum dan (b)
(a) floating tethered buoy,
gyroscope
(b) hinge movement snake
form (c) hinge movement
blanket form
Pada umumnya, untuk menyederhanakan kondisi gerak kinetik gelombang laut maka
gerak gelombang dianggap gerak sinusoidal dengan frekuensi yang berbeda-beda
untuk setiap kondisi gelombang, sehingga gaya eksitasi yang dihasilkan akan bekerja
pada frekuensi resonansi sumber dan daya rata-rata yang dipanen oleh modul tersebut
dapat diperkirakan.
13
TEKNOLOGI PEMANENAN
ENERGI TERBARUKAN
Daya Luaran Sistem Pemanenan Energi (2)
Pendulum
System
Wind System
14
TEKNOLOGI PEMANENAN
ENERGI TERBARUKAN
Modul Pemanen Energi Yang Dicakup Dalam Studi
Dalam studi awal ini dilakukan studi tentang beberapa jenis
modul pemanen energi terbarukan dari sumber-sumber di
lingkungan laut yaitu :
15
TEKNOLOGI PEMANENAN
ENERGI TERBARUKAN
BPPT/BPPH
T-Files
(Inkubator ITB)
Sudah mencapai tahap ko-
mersial untuk jenis PLT Arus
dan telah berhasil mem-
produksi modul pemanen
dengan kapasitas 10kWp
16
TEKNOLOGI PEMANENAN
ENERGI TERBARUKAN
Konsep Modul
Penampang
tampak atas
17
TEKNOLOGI PEMANENAN
ENERGI TERBARUKAN
Modul Pemanen Energi Yang Dicakup Dalam Studi (2)
18
TEKNOLOGI PEMANENAN
ENERGI TERBARUKAN
19
S.H.E.T.
SISTEM HIB RIDA ENERGI TERBARUKAN
Rancangan S.H.E.T.
Sistem Hibrida Energi Terbarukan (SHET)
merupakan sebuah sistem elektronik yang
menggabungkan berbagai jenis pembangkit
listrik dari sumber energi surya, angin dan
laut (Gambar 10). SHET dirancang untuk
memonitor dan mengontrol pemanenan
dan penyimpanan energi secara terpadu
melalui sebuah pusat kontrol. Bila pasokan
listrik dari gabungan pembangkit ini
melebihi kebutuhan listrik untuk jembatan,
maka sistem ini dapat dihubungkan dengan
Gambar 10. Skema SHET jala-jala PLN melalui kontroler pengaman
(safety control) yang melindungi perangkat
sistem pembangkit dari lonjakan listrik yang
mungkin muncul saat dihubungkan dengan
Dinamika konversi energi dan
jala-jala.
konsumsi listrik dapat dipantau
secara live. Sistem juga dapat
mencatat data secara historical
dalam sistem database, sehing-
ga perkembangan SHET dari Panel Combiner &
Surya Blocking Diode
MPPT Control (DC – DC Converter)
20
REKOMENDASI
21
KEPUSTAKAAN
1. Laporan Akhir, Renewable Energy For Sustainable Bridge - 2010, Penelitian &
Pengembangan Sistem Hibrida Energi Terbarukan (SHET) Untuk Jembatan Antar Pulau,
2010 – 2011, Direktorat Bina Teknik, Kem PU & ITB, 2010
2. L. D.A. Thorner et al, Scaling Laws for Energy Harvesters in a Marine Environment,
Power MEMS 2009, Washington DC, USA, December 1-4, 2009
3. Chris Greenwood et al, Global Trends in Sustainable Energy Investment 2007, Analysis
of Trends and Issues in the Financing of Renewable Energy and Energy Efficiency in
OECD and Developing Countries, UNEP and NEF Ltd., 2007, ISBN: 978-92-807-2859-0,
DTI/0985/PA
4. Global Status Report, RENEWABLES 2010, REN21. Renewable Energy Network for the
21th Century, Secretariat, Paris, 2010
5. 2010 SURVEY OF ENERGY RESOURCES, World Energy Council, Regency House 1-4
Warwick Street London W1B 5LT, UK, 2010, ISBN: 978 0 946121 021
6. GLOBAL WIND 2008 REPORT, GWEC – Global Wind Energy Council Renewable Energy
House Rue d’Arlon 63-65, 1040 Brussels, Belgium, 2008
7. Till Stenzel and Rick Sellers, OFFSHORE WIND EXPERIENCES, IEA-International Energy
Agency Publication, 9, rue de la Fédération, 75739 Paris Cedex 15, June 2005
8. Mark Krawczewicz and Eric Greene, MORE-Micro Ocean Renewable Energy, Tocreo
Labs & Eric Greene Associates, http://www.ericgreeneassociates.
com/images/Micro_Ocean_Renewable_Energy.pdf
9. MD. Nahidul Islam Khan, A Micro Seafloor Marine Current Energy Conversion System,
MSc Eng, Faculty of Engineering & Applied Science Memorial, University of
Newfoundland, presentation, http://www.engr. mun.ca/~tariq/nahidul.pdf
10. Maria Retnanestri, Research in Improving Access to Renewable Energy Services in
Remote Areas of Indonesia, Seminar Australian Embassy Indonesia Jakarta, 25 October
2010
11. Samantha Ölz, Ralph SIMS and Nicolai KIRCHNER, CONTRIBUTION OF RENEWABLES TO
ENERGY SECURITY, IEA Information Paper, OECD/ IEA, April 2007
12. Samantha ölz and MIlou Beerepoot, Deploying Renewables in Southeast Asia, Trends
and potentials, IEA, France, 2010
13. Majalah Energi Edisi “ Hidup Bersama Laut“ April, 2011, http://majalahenergi.com
14. Brosur T-files, PT T-Files Indonesia, Inkubator Industri dan Bisnis ITB, 2011
22
PENGHARGAAN & APRESIASI
Penyusun :
I. B. Ardhana Putra, Ir. PhD.
23
@ Publikasi KK-Teknik Fisika ITB - 2011
Disusun dan dirancang oleh:
I. B. Ardhana Putra
Diedit oleh :
Irsyad Nashirul Haq
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
Kelompok Keahlian Teknik Fisika INDONESIA
Gedung LabTek VI Lt.2 Jalan Pattimura No. 20
Jalan Ganesha No. 10 Kebayoran Baru
Bandung 40132 Jakarta Selatan 12110
Telp. 022-2504424 Fax 022-2506281 Telp. 021- 021-7392262
www.tf.itb.ac.id www.pu.go.id