Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Dan Sejarah Masyarakat Madani

Menurut Para Ahli


Jan 7 2015 - 2:08am dudung
« PREVIOUS
|
NEXT »

Pengertian Dan Sejarah Masyarakat Madani Menurut Para Ahli – Masyarakat


Madani dalam bahasa Inggris civil society dapat diartikan sebagai masyarakat yang beradab
untuk membangun, memimpin, dan kehidupan mamaknai.

Kata madani itu sendiri berasal dari bahasa Inggris yang berarti “beradab” Istilah masyarakat
madani atau beradab adalah terjemahan dari masyarakat sipil atau beradab, yang berarti bahwa
masyarakat yang beradab.

Untuk pertama kalinya istilah masyarakat madani yang diajukan oleh Anwar Ibrahim, mantan
wakil perdana menteri Anwar Ibrahim Malaysia. http://www.dosenpendidikan.com/

Masyarakat Madani

Masyarakat madani adalah sistem sosial yang subur berdasarkan prinsip moral yang menjamin
keseimbangan antara kebebasan individu untuk stabilitas masyarakat. Inisiatif individu dan
masyarakat akan berpikir, seni, pelaksanaan pemerintah oleh hukum dan tidak nafsu atau
keinginan individu.

Dawam Rahardjo mendefinisikan masyarakat madani sebagai proses menciptakan sebuah


peradaban yang mengacu pada nilai-nilai kebijakan bersama.
Dawam menjelaskan, dasar utama masyarakat madani adalah persatuan dan integrasi sosial
berdasarkan aturan hidup, menghindari konflik dan permusuhan yang menyebabkan perpecahan
dan hidup di persaudaraan.

Masyarakat Madani pada prinsipnya memiliki sistemik, yaitu masyarakat yang demokratis, etika
dan moralitas, transparansi, toleransi, berpotensi, aspiratif, termotivasi, berpartisipasi, konsisten
memiliki perbandingan, mampu mengkoordinasikan, sederhana, sinkron, integral, mengakui,
emansipasi , dan hak-hak, tapi yang paling dominan adalah masyarakat yang demokratis.

Masyarakat madani adalah lembaga sosial yang akan melindungi warga negara dari perwujudan
kekuasaan negara yang terlalu berlebihan. Bahkan pilar utama kehidupan politik yang
demokratis. Untuk masyarakat madani tidak hanya melindungi warga negara dalam menghadapi
negara, tetapi juga untuk merumuskan dan mengartikulasikan aspirasi masyarakat.

A. Sejarah Masyarakat Madani


Filsuf Yunani Aristoteles (384-322) yang melihat masyarakat madani sebagai sistem negara atau
identik dengan negara itu sendiri. Pandangan ini adalah tahap pertama dari sejarah wacana
masyarakat sipil.

Selama masyarakat sipil Aristoteles dipahami sebagai sistem negara dengan menggunakan istilah
” koinonia politike ”, yaitu komunitas politik di mana warga dapat terlibat langsung dalam
berbagai arena ekonomi-politik dan pengambilan keputusan.

Perumusan masyarakat sipil dikembangkan lebih lanjut oleh Thomas Hobbes “1588-1679
M” dan John Locke (1632-1704), yang melihatnya sebagai kelanjutan dari evolusi alam society.

According Hobbes, sebagai antitesis dari negara masyarakat sipil memiliki peran untuk
mengurangi konflik di masyarakat sehingga ia harus memiliki kekuasaan mutlak, sehingga ia
mampu mengendalikan dan mengawasi erat pola interaksi “perilaku politik” setiap warga
negara.

Berbeda dengan John Locke, kehadiran masyarakat sipil adalah untuk melindungi kebebasan dan
milik setiap warga negara.

Tahap kedua, pada tahun 1767 Adam Ferguson mengembangkan wacana masyarakat
madanidengan konteks sosial dan politik di Skotlandia.

Ferguson, menekankan visi etis dari masyarakat madani dalam kehidupan sosial. Pemahaman
ini lahir bukan dari pengaruh dampak revolusi industri dan kapitalisme yang melahirkan
kesenjangan sosial yang mencolok.

Tahap ketiga, pada tahun 1792 Thomas Paine mulai menafsirkan wacana masyarakat
madani sebagai sesuatu yang bertentangan dengan lembaga-lembaga negara, bahkan ia dianggap
sebagai antitesis dari Negara. Menurut pandangan ini, Negara tidak lain hanyalah kebutuhan
buruk belaka.
Konsep negara yang sah, menurut aliran pemikiran ini, adalah perwujudan dari delegasi
kekuasaan yang diberikan oleh masyarakat dalam rangka menciptakan sesuatu kesejahteraan
bersama.

Semakin sempurna masyarakat sipil, semakin besar kemungkinan untuk mengatur kehidupan
warga negaranya sendiri .

Tahap keempat, wacana masyarakat madani dikembangkan lebih lanjut oleh Hegel “1770-1837
M”, Karl Marx “1818-1883 M” dan Antonio Gramsci “1891-1937 M”. Mengingat tiga
masyarakat madani merupakan elemen ideologis kelas dominan.

Tahap kelima, wacana masyarakat madani sebagai reaksi terhadap sekolah Hegelian dari Alexis
de Tocqueville dikembangkan “1805-1859 M”.

Pemikiran Tocqueville pada masyarakat madani sebagai kelompok kekuatan menyeimbangkan


Negara.Menurut Tocqueville, kekuatan politik dan masyarakat madani adalah utama kekuatan
yang membuat demokrasi Amerika memiliki daya tahan kuat.

Adapun pencarian pertama dimulai istilah masyarakat madani adalah Adam Ferguson dalam
bukunya “An Essay on the History of Civil Society”, yang diterbitkan pada tahun 1773 di
Skotlandia . Ferguson menekankan masyarakat sipil pada visi etis bermasyarakat.

Pemahamannya hidup digunakan untuk mengantisipasi perubahan sosial yang disebabkan oleh
revolusi industri dan munculnya kapitalisme, serta perbedaan mencolok antara individu.

B. Konsep Masyarakat madani

Masyarakat madani mempunyai konsep adalah yang berwayuh wajah. Memiliki banyak makna
atau arti sering ditafsirkan dengan arti yang berbeda – berbeda. Bila mengacu pada definisi
dalam bahasa Inggris, itu berasal dari masyarakat madani atau masyarakat sipil, sebuah
kontraposisi dari masyarakat militer.

Istilah masyarakat madani selain mengacu pada konsep masyarakat madani, juga didasarkan
pada konsep negara kota yang dibangun dari Madinah Nabi Muhammad SAW pada tahun 622
M.

Masyarakat madani juga mengacu pada konsep tamadhun “masyarakat beradab” yang
diperkenalkan Ibnu Khaldun, dan konsep Al Madinah al Fadhilah “Madinah sebagai Negara
Utama” dinyatakan oleh filsuf al-Farabi di abad pertengahan.

Menurut Dr Ahmad Hatta, seorang peneliti di Institut Pengembangan Pesantren dan Studi Islam,
Al Haramain, Piagam Madinah merupakan dokumen penting yang membuktikan bagaimana
kemajuan yang sangat pesat dari masyarakat yang dibangun pada waktu itu, serta memberikan
kejelasan hukum dan konfirmasi konstitusi dari masyarakat.
Bahkan, dengan menganut pendapat Hamidullah (First Written Constitutions in the World,
Lahore, 1958), Madinah adalah konstitusi tertulis pertama dalam sejarah manusia.

ini menakjubkan Konstitusi telah mendirikan apa yang sekarang perdebatkan tentang hak-hak
sipil “civil rights”, atau lebih dikenal dengan hak asasi manusia (HAM), jauh sebelum Deklarasi
Kemerdekaan “Deklarasi Kemerdekaan Amerika, 1997”, “Perancis revolusi 1789”, dan
“Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia PBB 1948” bergema.

Sementara konsep masyarakat madani atau harta Barat dikenal sebagai masyarakat madani (civil
society), muncul selama Pencerahan (Renaissance) di Eropa melalui ide-ide dari John Locke dan
Immanuel Kant.

Sebagai sebuah konsep, masyarakat madani berasal dari sejarah panjang masyarakat Barat yang
biasanya dipersandingkan dengan konsepsi negara (negara) .Dalam tradisi Eropa abad ke-18,
gagasan masyarakat sipil dianggap sama dengan negara (the state), yang merupakan kelompok
atau badan yang ingin mendominasi kelompok lain.

C. Elemen Masyarakat madani

Masyarakat madani tidak muncul untuk sendirinya. Ia membutuhkan unsur-unsur sosial yang
menjadi prasyarat terwujudnya tatanan sosial konstituen madani. Beberapa dipegang oleh
masyarakat madani adalah :

1. Keberadaan Area Ruang Publik

Free Public Sphere adalah ruang publik bebas sebagai sarana masyarakat ekspresi. Di daerah
ruang publik adalah bahwa semua warga negara memiliki posisi yang sama dan hak untuk
transaksi sosial dan politik tanpa rasa takut dan terancam oleh kekuatan – kekuatan luar
masyarakat madani.

2. Demokrasi

Demokrasi adalah prasyarat lain mutlak bagi keberadaan masyarakat madani yang asli (genuine).
Tanpa masyarakat madani yang demokratis mungkin tidak terwujud.Demokrasi tidak akan
berjalan stabil bila tidak ada dukungan nyata dari masyarakat.Secara demokrasi umum adalah
tatanan sosial dan politik yang bersumber dan dibuat oleh, dari, dan untuk warga.

3. Tenggang Rasa

Toleransi adalah sikap saling menghormati dan menghormati perbedaan pendapat.

4. Kemajemukan

Pluralitas atau pluralisme merupakan prasyarat lain untuk masyarakat madani. Pluralisme tidak
hanya dipahami sebagai suatu sikap harus mengakui dan menerima kenyataan bahwa beragam
sosial, tetapi harus disertai dengan sikap yang tulus untuk menerima perbedaan sebagai sesuatu
yang alami dan kasih karunia Allah yang positif bagi masyarakat.

5. Keadilan Sosial

Keadilan sosial adalah keseimbangan dan pembagian yang proporsional terhadap hak dan
kewajiban setiap warga negara yang meliputi semua aspek kehidupan: ekonomi, politik, ilmu
pengetahuan dan kesempatan.Dengan arti lain, keadilan sosial adalah hilangnya monopoli dan
konsentrasi salah satu aspek hidup yang dilakukan oleh kelompok atau golongsn tertentu.

D. Karakteristik Masyarakatmadani

Mengacu Bahmuller (1997), ada beberapa karakteristik masyarakat madani, diantaranya :

 Integrasi individu – individu dan kelompok >> kelompok eksklusif ke dalam masyarakat
melalui kontrak sosial dan aliansi sosial.
 Penyebaran kekuasaan yang menarik >> kepentingan yang mendominasi di masyarakat
dapat dikurangi dengan kekuatan >> kekuatan alternatif.
 Terjembataninya kepentingan >> kepentingan individu dan negara sebagai organisasi
keanggotaan – organisasi sukarela dapat memberikan masukan >> masukan untuk
keputusan >> keputusan pemerintah.
 Kesetiaan luas (loyalitas) dan kepercayaan (trust) sehingga individu >> individu
mengakui hubungannya dengan orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri
(individualis).
 Pembebasan Masyarakat melalui lembaga >> lembaga sosial dengan berbagai perspektif.

E. Pilar Penegakan Masyarakat madani

Pilar penegakan masyarakat madani adalah lembaga yang merupakan bagian dari fungsi kontrol
sosial mengkritik kebijakan yang diskriminatif penguasa dan mampu memperjuangkan aspirasi
rakyat yang tertindas.Pilar-pilar meliputi:

1. Lembaga Swadaya Masyarakat

LSM merupakan lembaga sosial yang didirikan oleh pemerintah yang tugas utamanya adalah
membantu dan memperjuangkan aspirasi dan kepentingan masyarakat yang tertindas.

LSM dalam konteks pemberdayaan masyarakat madani kepada orang-orang yang bertanggung
jawab memegang tentang hal-hal penting dalam kehidupan sehari-hari, seperti pelatihan dan
sosialisasi program pengembangan masyarakat.

2. Pers

Pers adalah lembaga yang berfungsi untuk mengkritik dan menjadi bagian dari kontrol sosial
yang dapat menganalisa dan menerbitkan berbagai kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan
warga negara. Selain itu, pers juga diharapkan untuk menyajikan berita secara obyektif dan
transparan.

3. Supremasi Hukum “Rule of Law”

Setiap warga negara, baik duduk dipemerintahan atau sebagai orang harus tunduk pada aturan
atau hukum.Sehingga dapat mewujudkan hak-hak dan kebebasan di antara warga negara dan
antara warga dan pemerintah melalui cara-cara damai dan sesuai dengan hukum yang berlaku.
Aturan hukum juga memberikan jaminan dan perlindungan terhadap segala bentuk penindasan
individu dan kelompok yang melanggar norma hukum dan segala bentuk penindasan hak asasi
manusia.

4. Perguruan Tinggi

Perguruan Tinggi adalah di mana kampus aktivis (dosen dan mahasiswa) yang merupakan bagian
dari kekuatan sosial dan masyarakat madaniyang bergerak melalui jalan moral Porce untuk
menyalurkan aspirasi masyarakat dan mengkritisi berbagai kebijakan pemerintah.

Namun, setiap gerakan membuatnya harus berada di jalur yang benar dan memposisikan diri
pada nyata dan realitas yang benar-benar objektif dan bersuara bunga masyarakat.

Sebagai penegakan pilar bagian dari masyarakat madani, College memiliki tugas utama untuk
menemukan dan menciptakan ide-ide dan alternatif yang konstruktif untuk dapat menjawab
permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.

5. Partai Politik

Partai politik merupakan wahana bagi warga negara untuk dapat menyalurkan aspirasi politik
politiknya.Partai menjadi tempat ekspresi politik warga negara sehingga partai politik merupakan
prasyarat bagi pembentukan masyarakat madani.

Simak Selengkapnya Link Di Bawah Ini Untuk Artikel Lainya Yaaaaa ….. !!! :

 Pengertian Geostrategi Indonesia Secara Akurat


 10 Pengertian Geopolitik Menurut Para Ahli
 Pengertian Dan Dampak Negatif Korupsi
 8 Pengertian Struktur Lembaga Pemerintah Negara Indonesia

http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-dan-sejarah-masyarakat-madani-menurut-para-ahli/

Anda mungkin juga menyukai