Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lamongan 2017

ht

tp
s:
// la
m
on
g an
k ab
. bp
s .g
o.
id

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga
on
ma
//l
s:
tp
ht
2 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lamongan 2017

ht
tp
s:
//l
am

on
ga
nk
ab
. bp
s .g
o .id
STATISTIK KESEJAHTERAAN RAKYAT
KABUPATEN LAMONGAN 2017

ISBN:
Nomor Publikasi: 35245.1712
Katalog: 4101002.3524

.id
Ukuran Buku: 18,2 x 25,7 cm
Jumlah Halaman: 162 + xii halaman
o
.g

s
Naskah:
bp
Badan Pusat Statistik Kabupaten Lamongan
.

ab
Gambar Kulit:
nk
ga

Infografis:
on
m

a
//l
Diterbitkan oleh:
s:
©Badan Pusat Statistik Kabupaten Lamongan
tp

ht
Dicetak oleh:
Cv. Azka Putra Pratama Sidoarjo

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau
menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa
izin tertulis dari Badan Pusat Statistik
ii Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lamongan 2017
KATA PENGANTAR

Dalam rangka mendukung proses perencanaan, implementasi dan
evaluasi hasil pembangunan agar dapat berjalan sesuai yang diharapkan diperlukan
data yang kredibel dan up to date. Badan Pusat Statistik Kabupaten Lamongan sebagai
satu-satunya lembaga pemerintah bertugas menyediakan data- data statistik dasar
sebagai input dalam pengukuran target yang telah ditentukan. Salah satu data yang
diperlukan adalah Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lamongan. Statistik yang
digunakan untuk menampilkan kesejahteraan rakyat bersumber dari hasil Survei Sosial
Ekonomi Nasional (Susenas) yang merupakan survei berbasis rumah tangga
.id
Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) adalah salah satu survei
o
yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lamongan secara rutin
.g
setiap tahun, didalamnya mencakup data bidang sosial ekonomi masyarakat serta data
s
kesejahteraan rakyat. Keterangan yang dikumpulkan dalam Susenas meliputi informasi
bp
individu dan rumahtangga. Informasi yang dihimpun, antara lain meliputi aspek
.
kependudukan, kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan, fertilitas dan keluarga
ab
berencana, perumahan dan konsumsi rumahtangga, serta kondisi sosial ekonomi rumah
nk
tangga. Data yang dihasilkan dipublikasikan dalam bentuk buku yang diberi nama
ga
Publikasi Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lamongan.

on
Dengan terbitnya buku ini, diharapkan kebutuhan data statistik

kesejahteraan rakyat sebagian besar sudah dapat dipenuhi. Kepada semua pihak yang
m
telah ikut berpartisipasi dalam mengusahakan terwujudnya publikasi ini, diucapkan

a
terima kasih.
//l
s:

tp

ht

Lamongan, Desember 2017
KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK
KABUPATEN LAMONGAN

SRI KADARWATI, S.Si., M.T.

Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lamongan 2017 iii

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga
on
ma
//l
s:
tp
ht
iv Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lamongan 2017
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................... iii
Daftar Isi ................................................................................................................. v
Daftar Tabel .......................................................................................................... vii
Daftar Singkatan .................................................................................................... ix

Bab 1. Pendahuluan ............................................................................................... 3
Bab 2. Kependudukan ............................................................................................ 7
Bab 3. Pendidikan .................................................................................................. 21
.id
Bab 4. Kesehatan ................................................................................................... 38
o
Bab 5. Fertilitas dan KB .......................................................................................... 50
.g
Bab 6. Perumahan ................................................................................................. 60
s
bp
Bab 7. Lain‐lain ...................................................................................................... 78
Bab 8. Konsumsi dan Pengeluaran ........................................................................ 86
.
ab
nk
Lampiran 1. Kuesioner VSENXX.K ......................................................................... 92
Lampiran 2. Kuesioner VSENXX.KP ..................................................................... 119
ga

on
a m
//l
s:
tp
ht
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lamongan 2017 v

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga
on
ma
//l
s:
tp
ht
vi Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lamongan 2017
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Persentase Penduduk menurut Kelompok Umur (5 Tahunan) dan Jenis
Kelamin, 2017 ............................................................................................. 13
Tabel 2.2 Persentase Penduduk menurut Karakteristik dan Kelompok
Umur, 2017 ................................................................................................. 14
Tabel 2.3 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas menurut Karakteristik
dan Status Perkawinan, 2017 ..................................................................... 15
Tabel 2.4 Persentase Penduduk Berumur 15‐49 Tahun ke Atas menurut Karakteristik
.id
dan Status Perkawinan, 2017 ..................................................................... 16
Tabel 2.5 Persentase Perempuan Usia 20‐24 Tahun yang Pernah Kawin menurut
o
.g
Karakteristik dan Usia Perkawinan Pertama, 2017 ..................................... 17
Tabel 2.6 Persentase Penduduk yang Memiliki Akta Kelahiran menurut Kelompok
s
bp
Umur, 2017 ................................................................................................. 18
Tabel 2.7 Persentase Penduduk yang Memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK)
.
ab
menurut Karakteristik dan Kelompok Umur, 2017 ..................................... 19
nk
Tabel 2.8 Persentase Rumah Tangga menurut Karakteristik dan Jenis Kelamin
KRT, 2017 .................................................................................................... 20
ga
on
Tabel 3.1 Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas menurut Karakteristik dan
Kemampuan Membaca dan Menulis, 2017 ................................................ 27
m
Tabel 3.2 Persentase Penduduk Berumur 15‐24 Tahun menurut Karakteristik dan

a
Kemampuan Membaca dan Menulis, 2017 ................................................ 28
//l
Tabel 3.3 Persentase Penduduk Berumur 5 Tahun menurut Karakteristik dan Status
s:
Pendidikan, 2017 ........................................................................................ 29
tp
Tabel 3.4 Persentase Penduduk Berumur 7‐24 Tahun menurut Karakteristik dan

ht
Status Pendidikan, 2017 ............................................................................. 30
Tabel 3.5 Angka Partisipasi Sekolah (APS) Formal Penduduk Berumur 5‐18 Tahun
menurut Karakteristik dan Kelompok Umur, 2017 ..................................... 31
Tabel 3.6 Angka Partisipasi Sekolah (APS) Formal dan Nonformal
Penduduk Berumur 5‐18 Tahun menurut Karakteristik dan Kelompok
Umur, 2017 ................................................................................................. 32
Tabel 3.7 Angka Partisipasi Murni (APM) Formal Penduduk menurut Karakteristik
dan Jenjang Pendidikan, 2017 .................................................................... 33
Tabel 3.8 Angka Partisipasi Murni (APM) Formal dan Nonformal Penduduk menurut
Katrakteristik dan Jenjang Pendidikan, 2017 .............................................. 34
Tabel 3.9 Angka Partisipasi Kasar (APK) Formal Penduduk menurut Karakteristik dan
Jenjang Pendidikan, 2017 ........................................................................... 35
Tabel 3.10 Angka Partisipasi Kasar (APK) Formal dan Nonformal Penduduk menurut
Karakteristik dan Jenjang Pendidikan, 2017 ............................................... 36
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lamongan 2017 vii
Tabel 3.11 Persentase Penduduk yang Pernah/Masih Mengikuti Pendidikan
Prasekolah menurut Karakteristik dan Kelompok Umur, 2017 .................. 37
Tabel 4.1 Angka Kesakitan dan Rata‐rata Lama Sakit (Hari), 2017 ............................. 43
Tabel 4.2 Persentase Penduduk yang Menggunakan Jaminan Kesehatan
untuk Berobat Jalan menurut Karakteristik dan Jenis Jaminan Kesehatan,
2017 ............................................................................................................ 44
Tabel 4.3 Persentase Penduduk yang Pernah Rawat Inap dalam Setahun
menurut Karakteristik, Tempat Rawat Inap, dan Rata‐rata Lama Rawat
Inap, 2017 ................................................................................................... 45
Tabel 4.4 Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Merokok dan Rata‐rata
.id
Batang Rokok yang Dihisap per Minggu menurut Karakteristik, 2017 ....... 46
Tabel 4.5 Persentase Penduduk Umur 0‐59 Bulan (Balita) yang Mempunyai
o
.g
Kartu Imunisasi dan Mendapat Imunisasi Lengkap menurut Karakteristik,
s
2017 ............................................................................................................ 47
bp
Tabel 4.6 Persentase Penduduk Umur 0‐59 Bulan (balita) yang Pernah Mendapat
Imunisasi menurut Karakteristik dan Jenis Imunisasi, 2017 ....................... 48
.
ab
Tabel 4.7 Persentase Penduduk Umur 0‐23 Bulan (Baduta) yang Pernah
nk
Diberi ASI dan Rata‐rata Lama Pemberian ASI (Bulan) menurut
Karakteristik, 2017 ...................................................................................... 49
ga
on
Tabel 5.1 Persentase Perempuan Berumur 15‐49 Tahun yang Pernah Melahirkan

menurut Karakteristik dan Tempat Melahirkan, 2017 ................................ 55
m

a
menurut Karakteristik dan Penolong Persalinan, 2017 .............................. 56
//l

s:
Dua Tahun Terakhir menurut Karakteristik dan Berat Badan Bayi yang
tp
Dilahirkan Terakhir, 2017 ............................................................................ 57
ht
Tabel 5.4 Persentase Perempuan Berumur 15‐49 Tahun yang Pernah Kawin menurut
Karakteristik dan Status Penggunaan Alat/Cara KB, 2017 .......................... 58
Tabel 5.5 Persentase Perempuan Berumur 15‐49 Tahun yang Pernah Kawin dan
Sedang Menggunakan Alat/Cara KB menurut Karakteristik dan Jenis
Alat/Cara KB, 2017 ...................................................................................... 59
Tabel 6.1 Persentase Rumah Tangga menurut Karakteristik dan Status Kepemilikan

Bangunan Tempat Tinggal yang Ditempati, 2017 ....................................... 64
Tabel 6.2 Persentase Rumah Tangga menurut Karakteristik dan Jenis Bukti
Kepemilikan Tanah Bangunan Tempat Tinggal Milik Sendiri, 2017 ............ 65
Tabel 6.3 Persentase Rumah Tangga menurut Karakteristik dan Luas Lantai per
Kapita (m2), 2017 ........................................................................................ 66
Tabel 6.4 Persentase Rumah Tangga menurut Karakteristik dan Bahan Bangunan
Utama Atap Rumah Terluas, 2017 .............................................................. 67
viii Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lamongan 2017
Utama Dinding Rumah Terluas, 2017 ......................................................... 68
Utama Lantai Rumah Terluas, 2017 ............................................................ 69
Tabel 6.7 Persentase Rumah Tangga menurut Karakteristik dan Penggunaan Fasilitas
Tempat Buang Air Besar, 2017 ................................................................... 70
Tabel 6.8 Persentase Rumah Tangga menurut Karakteristik dan Jenis Kloset yang
Digunakan Rumah Tangga, 2017 ................................................................ 71
Tabel 6.9 Persentase Rumah Tangga menurut Karakteristik dan Tempat
Pembuangan Akhir Tinja, 2017 ................................................................... 72
Tabel 6.10 Persentase Rumah Tangga menurut Karakteristik dan Sumber Air Utama
.id
yang Digunakan Rumah Tangga untuk Minum, 2017 ................................. 73
Tabel 6.11 Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Sumber Air Minum Bersih
o
.g
dan Sumber Air Minum Layak menurut Karakteristik, 2017 ...................... 74
s
Tabel 6.12 Persentase Rumah Tangga menurut Karakteristik dan Sumber Air Utama
bp
yang Digunakan Rumah Tangga untuk Memasak/Mandi/Cuci/dll, 2017 ... 75
.
Tabel 6.13 Persentase Rumah Tangga menurut Karakteristik dan Sumber Utama
ab
Penerangan Rumah Tangga, 2017 .............................................................. 76
nk
Tabel 6.14 Persentase Rumah Tangga menurut Karakteristik dan Bahan Bakar Utama
yang Digunakan untuk Memasak, 2017 ...................................................... 77
ga
on
Tabel 7.1 Persentase Anggota Rumah Tangga Berusia 5 Tahun ke Atas menurut
Karakteristik dan Penggunaan Teknologi Informasi selama Tiga Bulan
m
Terakhir, 2017 ............................................................................................. 82
a
//l
Tabel 7.2 Persentase Rumah Tangga menurut Jenis Program Perlindungan Sosial

s:
yang Diterima , 2017 ................................................................................... 83
Tabel 7.3 Persentase Rumah Tangga yang Memiliki atau Menerima Jaminan Sosial
tp
dalam Setahun Terakhir menurut Jenis Jaminan Sosial, 2017 .................... 84
ht
Tabel 7.4 Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Aset menurut Jenis

Aset, 2017 ................................................................................................... 85
Tabel 8.1 Rata‐Rata Pengeluaran (Rupiah) Per Kapita Sebulan menurut Kelompok

Barang dan Kuintil Pengeluaran, 2017 ........................................................ 89
Tabel 8.2 Rata‐Rata Konsumsi Kalori (Kcal) per Kapita Sehari menurut Kelompok
Tabel 8.3 Rata‐Rata Konsumsi Protein (Gram) per Kapita Sehari menurut Kelompok

Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lamongan 2017 ix

o .id
s .g
. bp
ab
nk
ga
on
ma
//l
s:
tp
ht
x Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lamongan 2017
DAFTAR SINGKATAN

BAB II. KEPENDUDUKAN
KRT : Kepala Rumah Tangga
NIK : Nomor Induk Kependudukan

BAB III. PENDIDIKAN
APS : Angka Partisipasi Sekolah
APM : Angka Partisipasi Murni
.id
APK : Angka Partisipasi Kasar
o
PAUD : Pendidikan Anak Usia Dini
.g
SD : Sekolah Dasar
s
SMP : Sekolah Menengah Pertama
bp
SMA : Sekolah Menengah Atas
.
SMK : Sekolah Menengah Kejuruan
ab
nk
BAB IV. KESEHATAN
ga
ASI : Air Susu Ibu
on
Baduta : Bawah Dua Tahun
Balita : Bawah Lima Tahun
m
BCG : Bacillus Calmette Guerin
a
//l
BPJS : Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan
s:
DPT : Difteri, Pertusis, Tetanus
tp
Jamkesda : Jaminan Kesehatan Daerah
Jamsostek : Jaminan Sosial Tenaga Kerja
ht
PBI : Penerima Bantuan Iuran
Puskesmas : Pusat Kesehatan Masyarakat
Pustu : Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu

Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lamongan 2017 xi
BAB V. FERTILITAS DAN KB
AKDR : Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
IUD : Intra Uterine Device
KB : Keluarga Berencana
MKJP : Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
MOP : Metoda Operasi Pria
MOW : Metoda Operasi Wanita

BAB VI. PERUMAHAN
IPAL : Instalasi Pengolahan Air Limbah
.id
MCK : Mandi, Cuci, Kakus
o
PLN : Perusahaan Listrik Negara
.g
SHM : Surat Hak Milik
s
SHGB : Surat Hak Guna Bangunan
bp
SHRS : Sertifikat Hak Satuan Rumah Susun
.
SPAL : Saluran Pembuangan Air Limbah
ab
nk
BAB VII. LAIN‐LAIN
AC : Air Conditioner
ga
BBM : Blackberry Messenger
on
BSM : Bantuan Siswa Miskin
HP : Handphone
m
KG : Kilogram
a
//l
KIP : Kartu Indonesia Pintar
s:
KKS : Kartu Keluarga Sejahtera
KPS : Kartu Perlindungan Sosial
tp
PC : Personal Computer
ht
PHK : Pemutusan Hubungan Kerja
PIP : Program Indonesia Pintar
PKH : Program Keluarga Harapan
Raskin : Beras Miskin
Rastra : Beras Sejahtera
KUB : Kelompok Usaha Bersama
KUBE : Kelompok Usaha Bersama
KUR : Kredit Usaha Rakyat

xii Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lamongan 2017

ht
tp
s:
//l
am

on
ga

nk
ab
. bp
s .g
o .id

.id

o
.g

s
bp

.
ab
nk
ga
on
ma
//l
s:
tp
ht
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 PENDAHULUAN
1.1.1 Umum
Monitoring terhadap hasil‐hasil pembangunan mutlak diperlukan untuk melihat
sejauh mana pembangunan yang telah dilaksanakan bermanfaat bagi peningkatan
kesejahteraan rakyat, sehingga program‐program pembangunan berikutnya dapat
lebih optimal. Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang diselenggarakan oleh BPS
merupakan salah satu sumber informasi untuk mendapatkan gambaran mengenai
.id
kondisi sosial ekonomi masyarakat.
o
.g
Otonomi daerah melahirkan kebutuhan data hingga level Kabupaten/Kota.
s
Data‐data tersebut diperlukan oleh pemerintah kabupaten/kota sebagai dasar
bp
perumusan kebijakan maupun evaluasi program pembangunan. Menjawab kebutuhan
tersebut, mulai tahun 2015, pengumpulan data Susenas dilaksanakan pada Bulan
.
ab
Maret dengan sampel sebanyak 300.000 rumah tangga sehingga memungkinkan
nk
estimasi hingga level kabupaten/kota. Manajemen Susenas juga telah disempurnakan
agar data‐data hasil Susenas Maret dapat dipublikasikan pada tahun yang sama.
ga
Susenas menghasilkan beragam statistik lintas sektor meliputi: partisipasi

on
sekolah dan kemampuan membaca dan menulis untuk bidang pendidikan; gangguan
m
kesehatan, pemanfaatan fasilitas kesehatan, jaminan kesehatan, pemberian ASI pada

a
baduta, dan imunisasi pada balita untuk bidang kesehatan; penolong persalinan, umur
//l
perkawinan pertama, partisipasi KB, dan rata‐rata jumlah anak yang dilahirkan untuk

s:
bidang fertilitas dan KB; kondisi tempat tinggal, sumber air untuk minum, memasak,
tp
mandi dan mencuci untuk bidang perumahan; kepemilikan HP, akses internet dalam
ht
pemanfaatan teknologi informasi, serta bantuan/program pemerintah untuk

kesejahteraan masyarakat.
Susenas juga mengumpulkan data konsumsi dan pengeluaran rumah tangga

baik untuk komoditi makanan maupun nonmakanan. Dari data tersebut diperoleh
rata‐rata konsumsi dan pengeluaran rumah tangga serta rata‐rata konsumsi kalori dan
protein per kapita. Data konsumsi dan pengeluaran yang dirinci menurut kelompok
komoditi dapat memberikan gambaran mengenai pola konsumsi penduduk di suatu
wilayah.
Publikasi ini menyajikan statistik yang telah dianggap cukup mewakili berbagai
bidang dan kondisi sosial ekonomi masyarakat dengan mempertimbangkan syarat
kelayakan estimasi di tingkat Kabupaten/Kota yang ditunjukkan oleh nilai Relative
Standard Error (RSE) yang dicantumkan dalam lampiran.
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lamongan 2017 3
1.1.2 Sistematika Penyajian
Publikasi ini terbagi atas sepuluh bab yang terdiri atas penjelasan dan tabel.
Bagian pendahuluan memberikan penjelasan mengenai gambaran umum, metode
survei yang meliputi ruang lingkup, kerangka sampel, rancangan penarikan sampel,
metode pengumpulan data, dan pengolahan data. Tabel pada publikasi ini terdiri dari
tabel data kependudukan, pendidikan, kesehatan, fertilitas dan keluarga berencana,
perumahan, teknologi informasi dan komunikasi, perlindungan sosial, jaminan sosial,
serta konsumsi dan pengeluaran. Bab terakhir berisi ulasan mengenai topik mengenai
perkembangan terkini di masyarakat.
Data‐data yang disajikan dalam publikasi ini disajikan menurut karakteristik
individu maupun rumah tangga. Secara umum disagregasi data dalam publikasi ini
.id
meliputi:
o
a. Daerah tempat tinggal yaitu perkotaan dan perdesaan.
.g
b. Jenis kelamin
s
bp
c. Kuintil pengeluaran yaitu adalah pengelompokan pengeluaran ke dalam lima
kelompok yang sama besar setelah diurutkan mulai pengeluaran yang terkecil
.
ab
hingga terbesar. Kuintil terdiri atas kuintil pertama hingga kelima. Semakin tinggi
kelompok kuintil menunjukkan pengeluaran yang semakin tinggi.
nk
d. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga (KRT) adalah pendidikan tertingi yang
ga
ditamatkan oleh KRT yang dinyatakan dengan ijazah tertinggi yang dimiliki oleh
KRT. Pendidikan tertinggi KRT dikelompokkan menjadi:
on
i. Tidak Pernah Sekolah/ Tidak Tamat SD adalah KRT yang tidak pernah sekolah
m
dan KRT yang pernah sekolah hingga jenjang Sekolah Dasar (SD)/sederajat
a
tetapi tidak tamat/lulus.
//l
ii. SD dan sederajat adalah KRT yang pernah bersekolah dan memiliki ijazah
s:
tertinggi SD/MI/SDLB/Paket A.
tp
iii. SMP dan sederajat SD dan sederajat adalah KRT yang pernah bersekolah dan
ht
memiliki ijazah tertinggi SMP/MTs/SMPLB/Paket B
iv. SMA ke atas SD dan sederajat adalah KRT yang pernah bersekolah dan
memiliki ijazah tertinggi SMA/SMK/MA/SMAK/SMLB/Paket C, Diploma, S1, S2
atau S3.
e. Pendidikan tertinggi adalah pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh penduduk.
Pendidikan tertinggi penduduk dikelompokkan menjadi:
i. Tidak Pernah Sekolah/ Tidak Tamat SD adalah penduduk yang tidak pernah
sekolah dan KRT yang pernah sekolah hingga jenjang Sekolah Dasar
(SD)/sederajat tetapi tidak tamat/lulus.
ii. SD dan sederajat adalah penduduk yang pernah bersekolah dan memiliki
ijazah tertinggi SD/MI/SDLB/Paket A.
iii. SMP dan sederajat SD dan sederajat adalah penduduk yang pernah
bersekolah dan memiliki ijazah tertinggi SMP/MTs/SMPLB/Paket B
iv. SMA ke atas SD dan sederajat adalah penduduk yang pernah bersekolah dan
memiliki ijazah tertinggi SMA/SMK/MA/SMAK/SMLB/Paket C, Diploma, S1, S2
atau S3.
Penyajian data dalam tabel‐tabel pada publikasi ini menggunakan tanda‐tanda sebagai
berikut:
a. Tidak ada atau nol : ‐
b. Data tidak dapat ditampilkan : NA
1.2 METODE SURVEI
1.2.1 Ruang Lingkup
Susenas dilaksanakan di seluruh provinsi di Indonesia dengan ukuran sampel
.id
secara nasional sebesar 300.000 rumah tangga yang tersebar di 514 kabupaten/kota.
o
Sampel susenas hanya mencakup rumah tangga biasa, tidak termasuk rumah tangga
.g
khusus seperti barak militer, asrama, penjara, dan sejenisnya.
s
bp
Sampel Susenas Maret 2017 untuk Kabupaten Lamongan sebesar 840 rumah
tangga yang tersebar di 27 kecamatan. Data yang dihasilkan cukup representatif untuk
.
ab
menghasilkan estimasi sampai dengan tingkat kabupaten/kota namun tidak dapat
nk
dibedakan menurut daerah tempat tinggal (perkotaan/perdesaan).
ga
1.2.2 Kerangka Sampel
on
Kerangka sampel induk atau sampling frame induk kegiatan Susenas, adalah 25
persen (sekitar 180.000 blok sensus) dari master frame blok sensus hasil Sensus
m
Penduduk (SP) 2010 yang ditarik secara Probability Proportional to Size (PPS) dengan
a
ukuran rumah tangga hasil SP2010.
//l
Tahapan pembentukan kerangka sampel Susenas adalah sebagai berikut:
s:
1. Kerangka sampel tahap pertama adalah daftar blok sensus biasa SP2010.
tp
2. Kerangka sampel tahap kedua adalah daftar 25 persen blok sensus SP2010 yang
ht
sudah ada kode stratanya. 25 persen blok sensus ini disebut sampling frame induk.
3. Kerangka sampel tahap ketiga adalah daftar rumah tangga hasil pemutakhiran di
setiap blok sensus terpilih.
1.2.3 Desain Sampel untuk Estimasi Kabupaten/Kota
Sampel dipilih dengan metode two stages one phase stratified sampling:
Tahap 1: Memilih 25 persen blok sensus populasi secara Probability Proportional to
Size (PPS), dengan size jumlah rumah tangga hasil SP2010 di setiap strata.
Tahap 2: Memilih sejumlah n blok sensus sesuai alokasi secara systematic di setiap
strata urban/rural per kabupaten/kota per strata kesejahteraan.
Tahap 3: Memilih 10 rumah tangga hasil pemutakhiran secara systematic sampling
dengan implicit stratification menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan
KRT.
1.2.4 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data Susenas Maret 2017 menggunakan dua kuesioner yaitu

kuesioner Kor (VSEN17.K) dan kuesioner Konsumsi dan Pengeluaran (VSEN17.KP),
contoh kuesioner disajikan pada lampiran.
Pengumpulan data dari rumah tangga terpilih dilakukan melalui wawancara
tatap muka antara pencacah dengan responden. Untuk pertanyaan‐pertanyaan dalam
kuesioner yang ditujukan kepada individu diusahakan agar individu yang bersangkutan
memberikan jawaban secara langsung kepada pencacah. Keterangan tentang rumah
tangga dikumpulkan melalui wawancara dengan kepala rumah tangga, suami/isteri
kepala rumah tangga atau anggota rumah tangga lain yang mengetahui karakteristik
.id
yang ditanyakan.
o
1.2.5 Pengolahan Data
.g
Proses pengolahan data dimulai dengan pengecekan awal atas kelengkapan
s
bp
isian kuesioner dan pemeriksaan konsistensi antar isian yang berkaitan. Selanjutnya
dilakukan perekaman data, pemeriksaan konsistensi antar‐isian dalam kuesioner
.
ab
sampai dengan tahap tabulasi, sepenuhnya dilakukan dengan menggunakan komputer.
Sebelum tahap ini dimulai, terlebih dahulu dilakukan cek awal atas kelengkapan isian
nk
daftar pertanyaan, penyuntingan terhadap isian yang tidak wajar, termasuk konsistensi
ga
antara satu jawaban dengan jawaban yang lainnya.
on

a m
//l
s:
tp
ht

ht
tp
s:
//l
am

on
ga

nk
ab
. bp
s .g
o .id

.id

o
.g

s
bp

.
ab
nk

ga

on
m

a
//l

s:

tp
ht

BAB II
KEPENDUDUKAN

PENJELASAN TEKNIS
1. Penduduk adalah semua orang yang telah berdomisili selama 6 bulan atau lebih
dan/atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan menetap.
2. Belum kawin adalah status dari mereka yang pada saat pencacahan belum terikat
dalam perkawinan.
3. Kawin adalah status dari mereka yang terikat perkawinan pada saat pencacahan,
baik tinggal bersama maupun terpisah. Dalam hal ini yang dicakup adalah yang
.id
kawin secara sah menurut hukum (adat, agama, negara, dan sebagainya) dan
mereka yang hidup bersama dan oleh masyarakat sekelilingnya dianggap sebagai
o
.g
suami isteri.
s
4. Cerai hidup adalah status dari mereka yang hidup berpisah sebagai suami isteri
bp
karena bercerai dan belum kawin lagi. Dalam hal ini termasuk mereka yang
mengaku cerai walaupun belum resmi secara hukum. Sebaliknya, tidak termasuk
.
ab
mereka yang hanya hidup terpisah tetapi masih berstatus kawin, misalnya
nk
suami/isteri ditinggalkan oleh isteri/suami ke tempat lain karena sekolah, bekerja,
mencari pekerjaan, atau untuk keperluan lain. Wanita yang mengaku belum pernah
ga
kawin tetapi pernah hamil, dianggap cerai hidup.
on
5. Cerai mati adalah status dari mereka yang ditinggal mati oleh suami/isterinya dan
belum kawin lagi.
m
6. Pernah Kawin adalah status dari mereka yang pada saat pencacahan status
a
//l
perkawinannya kawin, cerai hidup, atau cerai mati.
s:
7. Umur kawin pertama adalah usia saat melangsungkan perkawinan pertama kali
tp
8. Akta kelahiran adalah surat tanda bukti kelahiran yang dikeluarkan oleh kantor
catatan sipil.
ht
9. Nomor Induk Kependudukan (NIK) adalah nomor identitas penduduk yang bersifat
unik atau khas, tunggal dan melekat pada seseorang yang terdaftar sebagai
penduduk Indonesia.

KEPENDUDUKAN

Penduduk adalah orang‐orang yang berada di dalam suatu wilayah yang
terikat oleh aturan‐aturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain secara
terus menerus/kontinu. Dalam konsep Susenas, penduduk adalah seseorang yang
tinggal dalam suatu wilayah tertentu selama 6 bulan atau lebih atau jika kurang dari 6
bulan berencana untuk menetap. Sementara dalam konteks pembangunan, penduduk
memiliki posisi ganda, yaitu berperan sebagai subyek dalam pembangunan namun
sekaligus manjadi obyek dalam pembangunan. Oleh karena itu perhatian terhadap
penduduk tidak hanya dari sisi jumlah, tetapi juga dari sisi kualitas. Karena penduduk
yang berkualitas merupakan modal bagi pembangunan dan diharapkan dapat
mengatasi berbagai akibat dari dinamika kependudukan. Berdasarkan hasil proyeksi
.id
jumlah penduduk Kabupaten Lamongan tahun 2017 berjumlah 1.188.478 jiwa.
o
.g
Gambar 1.
s
Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin menurut Kelompok Umur Penduduk
bp
Kabupaten Lamongan 2017

.
ab
106 105 105 102 103 99
nk
95 92 92 93 92 93
89
ga
80
68
on
55
m
la
85,564.00
89,714.00
ht 97,709.00
t97,178.00
80,319.00
79,874.00
85,442.00
91,668.00
92,986.00
92,375.00
85,441.00
68,262.00
48,504.00
34,468.00
28,092.00
30,882.00
://
ps
0‐4 5‐9 10‐14 15‐19 20‐24 25‐29 30‐34 35‐39 40‐44 45‐49 50‐54 55‐59 60‐64 65‐69 70‐74 75+
Penduduk (ribu jiwa) Rasio Jenis Kelamin (Persen)

Bila dibedakan menurut jenis kelamin, jumlah penduduk laki‐laki di Kabupaten
Lamongan lebih rendah dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Ini terlihat dari
besarnya rasio jenis kelamin yaitu 94,46 persen di tahun 2017, yang berarti rata‐rata
untuk setiap 100 penduduk perempuan, terdapat 94 penduduk laki‐laki. Meskipun
demikian, dari sisi jumlah baik penduduk laki‐laki maupun perempuan menunjukkan
kecenderungan meningkat selama kurun wakti 2010‐2017. Rasio jenis kelamin yang
kurang dari seratus bisa mengindikasikan beberapa hal, namun secara umum yang
paling utama disebabkan karena angka harapan hidup penduduk perempuan lebih
tinggi dibanding angka harapan hidup laki‐laki.
Gambar 2
Penduduk Menurut Jenis Kelamin Berdasarkan Kelompok Umur di Kab.Lamongan
Tahun 2017
75+ 10,967 19,915
70‐74 11,419 16,673
65‐69 15,300 19,168
60‐64 24,103 24,401
55‐59 34,555 33,707
.id
50‐54 41,123 44,318
45‐49 44,144 48,231
o
40‐44 44,768 48,218
.g
35‐39 43,907 47,761
s
30‐34 40,333 45,109
bp
25‐29 38,314 41,560
.
20‐24 39,149 41,170
ab
15‐19 49,176 nk 48,002
10‐14 50,079 47,630
5‐9 45,996 43,718
ga
0‐4 43,968 41,596

on
70,000 50,000 30,000 10,000 10,000 30,000 50,000 70,000

m
Data kependudukan merupakan salah satu informasi yang diperlukan dalam

a
//l
proses pembangunan, mulai dari tahap perencanaan sampai dengan tahap akhir yaitu
s:
evaluasi terhadap hasil pembangunan itu sendiri. Beberapa masalah kependudukan

yang perlu diperhatikan antara lain mencakup jumlah, komposisi dan distribusi
tp
penduduk.
ht
Berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin, maka terdapat sekitar 69,66
persen penduduk di Kabupaten Lamongan tahun 2017 berada pada kelompok usia
produktif (umur 15‐64 tahun). Sehingga sisanya yaitu 30,34 persen berada pada
kelompok usia tidak produktif (0‐14 tahun sebanyak 21,87 persen dan 65 tahun ke atas
sebanyak 8,46 persen). Dengan menggunakan data ini dapat diperoleh gambaran
bahwa angka ketergantungan (age dependency ratio) penduduk Kabupaten Lamongan
tahun 2017 sebesar 44,58 persen. Ini berarti bahwa secara rata‐rata setiap 100
penduduk usia produktif menanggung sekitar 44‐45 orang penduduk usia tidak
produktif. Karena angka ketergantungan Kabupaten Lamongan di bawah 50 persen, ini
menunjukkan bahwa Kabupaten Lamongan berada pada fase bonus demografi. Di
mana rata‐rata dua orang penduduk usia produktif, menanggung satu penduduk usia
tidak produktif. Sehingga kondisi ini menyebabkan potensi secara ekonomi penduduk
di Kabupaten Lamongan akan lebih baik. Situasi ini tidak lepas dari rendahnya tingkat
kelahiran di Kabupaten Lamongan, yang semakin menurun terutama dalam kurun
waktu 10 tahun terakhir. Kondisi ini seperti terlihat dalam Gambar 2 dimana kelompok
umur 0‐4 tahun lebih rendah dibandingkan kelompok umur di atasnya, demikian pula
untuk kelompok umur 5‐9 tahun lebih rendah dibandingkan penduduk di kelompok
umur di atasnya.
.id

o

s .g

. bp

ab
nk
ga

on

m

a
//l

s:
tp

ht
Persentase Penduduk menurut Kelompok Umur (5 Tahunan)
Tabel 2.1
dan Jenis Kelamin, 2017

Jenis Kelamin
Kelompok Umur Laki‐laki +
Laki‐laki Perempuan
Perempuan
(1) (2) (3) (4)
0-4 7,10 6,37 6,72
5-9 7,66 6,89 7,26
10-14 8,32 7,47 7,89
o .id
15-19 8,33 7,59 7,95
.g
20-24 6,79 6,60 6,69
s
bp
25-29 6,42 6,50 6,46
.
ab
30-34 6,61nk 6,93 6,78
35-39 7,27 7,56 7,42

ga
40-44 7,60 7,72 7,66

on
45-49 7,81 8,02 7,92

m
50-54 7,47 7,77 7,62

a
//l
55-59 6,51 6,30 6,40

s:
tp
60-64 4,88 4,64 4,76

ht
65-69 3,06 3,37 3,22
70-74 2,12 2,85 2,49
75+ 2,05 3,40 2,75
Kabupaten 100,00 100,00 100,00

Lamongan

Persentase Penduduk menurut Karakteristik dan Kelompok
Tabel 2.2
Umur, 2017

Kelompok Umur
Karakteristik Jumlah
0‐14 15‐64 65+
(1) (2) (3) (4) (5)
Jenis Kelamin
Laki‐laki 23.08 69.69 7.23 100.00
.id
Perempuan 20.73 69.65 9.62 100.00
o
Kuintil Pengeluaran
s.g
Kuintil 1 26.80 63.56 9.65 100.00
bp
Kuintil 2 24.80 66.30 8.84 100.00
.
ab
Kuintil 3 24.86
nk 69.35 8.21 100.00
Kuintil 4 22.44 72.58 8.75 100.00
ga
Kuintil 5 18.67 76.53 6.86 100.00

on
Pendidikan Tertinggi
m
Tidak Pernah Sekolah/
52.49 30.39 17.11 100.00
a
Tidak Tamat SD
//l
SD dan sederajat 16.51 73.37 10.12 100.00

s:
SMP dan sederajat 0.11 99.27 0.62 100.00

tp
SMA ke atas 0.00 99.59 0.41 100.00

ht
Kabupaten lamongan
21.87 69.67 8.46 100.00

Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas menurut
Tabel 2.3
Karakteristik dan Status Perkawinan, 2017

Status Perkawinan
Karakteristik Belum Cerai Cerai Jumlah
Kawin
Kawin Hidup Mati
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Jenis Kelamin
.id
Laki-laki 31,98 63,43 1,67 2,93 100,00
o
Perempuan 20,87 61,55 1,88 15,70 100,00
s .g
bp
Kuintil Pengeluaran
.
Kuantil 1 (Q1) 25,47 62,42 2,66 9,46 100,00
Kuantil 2 (Q2) 28,92

ab
59,37 2,19 9,52 100,00
nk
ga
Kuantil 3 (Q3) 27,31 63,14 1,03 8,51 100,00

on
Kuantil 4 (Q4) 25,45 63,12 1,39 10,05 100,00

m
Kuantil 5 (Q5) 24,03 64,09 1,70 10,17 100,00

a
//l
s:
Tidak tamat SD
tp
22,93 48,06 1,33 27,68 100,00

ht
Tamat SD/sederajat 25,78 64,27 1,97 7,98 100,00
Tamat SMP/sederajat 28,69 66,73 1,87 2,72 100,00
Tamat SMA ke atas 27,54 69,55 1,90 1,01 100,00
Kabupaten lamongan 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Persentase Penduduk Berumur 15‐49 Tahun ke Atas menurut
Tabel 2.4
Karakteristik dan Status Perkawinan, 2017

Status Perkawinan
Karakteristik Belum Cerai Cerai Jumlah
Kawin
Kawin Hidup Mati
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Jenis Kelamin
Laki-laki 36,89 60,56 1,81 0,73 100,00
.id
Perempuan 20,52 73,47 2,50 3,51 100,00
o
.g
Kuintil Pengeluaran
s
bp
Kuantil 1 (Q1) 26,56 67,98 4,23 1,23 100,00
.
Kuantil 2 (Q2) 30,11 65,10 2,08 2,71 100,00
Kuantil 3 (Q3) 28,52

ab
68,03 1,22 2,23 100,00
nk
ga
Kuantil 4 (Q4) 28,85 66,02 1,54 3,59 100,00

on
Kuantil 5 (Q5) 28,38 68,73 1,84 1,05 100,00

m
a
//l
Tidak tamat SD 24,27 66,29 1,74 7,69 100,00

s:
tp
Tamat SD/sederajat 20,94 72,75 2,75 3,56 100,00

ht
Tamat SMP/sederajat 31,68 64,17 2,03 2,13 100,00
Tamat SMA ke atas 30,14 66,95 2,04 0,87 100,00
Kabupaten lamongan 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Persentase Perempuan Usia 20‐24 Tahun yang Pernah Kawin
Tabel 2.5
menurut Karakteristik dan Usia Perkawinan Pertama, 2017

Umur Perkawinan Pertama
Karakteristik
< 18 Tahun 18 Tahun ke Atas
(1) (2) (3)
Kuintil Pengeluaran
Kuantil 1 (Q1) 37,39 62,61
.id
Kuantil 2 (Q2) 44,63 55,37
o
.g
Kuantil 3 (Q3) 0,00 100,00
s
bp
Kuantil 4 (Q4) 14,10 85,90
.
ab
Kuantil 5 (Q5) 0,00 100,00
nk

ga
Tidak tamat SD 0,00 100,00

on
Tamat SD/sederajat 63,16 36,84

m
a
Tamat SMP/sederajat 81,01 18,99

//l
s:
Tamat SMA ke atas 8,21 91,79

tp
Status Perkawinan
ht

Kawin 20,38 79,62
Cerai hidup 0,00 100,00
Cerai mati 0,00 0,00
Kabupaten lamongan 19,91 80,09

Persentase Penduduk yang Memiliki Akta Kelahiran menurut
Tabel 2.6
Kelompok Umur, 2017

Kelompok Umur
Karakteristik
0‐4 Tahun 0‐17 Tahun
(1) (2) (3)
Jenis Kelamin
87,93 94,81
Laki‐laki
.id
94,65 97,47
o
Perempuan
s .g
Kuintil Pengeluaran
bp
90,70 94,45
Kuintil 1
.
ab
96,25 97,82
Kuintil 2
nk
80,59 94,61
Kuintil 3
ga
93,23 96,11
Kuintil 4
on
94,15 98,05
Kuintil 5
a m
Pendidikan Tertinggi KRT
//l
s:
Tidak Pernah Sekolah/ 92,00 95,10

tp
Tidak Tamat SD
89,87 96,01
ht
SD dan sederajat
87,97 96,06
SMP dan sederajat
94,73 97,10
SMA ke atas

Persentase Penduduk yang Memiliki Nomor Induk
Tabel 2.7 Kependudukan (NIK) menurut Karakteristik dan Kelompok
Umur, 2017

Kelompok Umur
Karakteristik
5 Tahun ke Atas 17 Tahun ke Atas
(1) (2) (3)
Jenis Kelamin
99,56 99,86
Laki‐laki
.id
99,61 99,61
o
Perempuan
s .g
Kuintil Pengeluaran
bp
99,58 100,00
Kuintil 1
.
ab
100,00 99,00
Kuintil 2
nk
98,60 99,81
Kuintil 3
ga
99,85 100,00
Kuintil 4
on
99,64 99,79
Kuintil 5
m
a
//l
s:
Tidak Pernah Sekolah/ 99,71 99,83

tp
Tidak Tamat SD
99,15 99,35
ht
SD dan sederajat
99,70 100,00
SMP dan sederajat
100,00 100,00
SMA ke atas

Persentase Rumah Tangga menurut Karakteristik dan Jenis
Tabel 2.8
Kelamin KRT, 2017

Jenis Kelamin
Karakteristik Kepala Rumah Tangga (KRT) Jumlah
Laki‐laki Perempuan
(1) (2) (3)
Kuintil Pengeluaran
81,28 18,72 100,00
Kuintil 1
.id
80,89 19,11 100,00
Kuintil 2
o
81,81 18,19 100,00
.g
Kuintil 3
s
82,35 17,65 100,00
Kuintil 4
bp
77,95 22,05 100,00
Kuintil 5
.
ab

nk
Tidak Pernah Sekolah/ 64,23 35,77 100,00
ga
Tidak Tamat SD
on
86,47 13,53 100,00

SD dan sederajat
m
88,65 11,35 100,00

SMP dan sederajat
a
//l
86,22 13,78 100,00

SMA ke atas
s:

tp
Status Perkawinan KRT
ht
Belum Kawin 83,43 16,57 100,00
Kawin 95,98 4,02 100,00
Cerai Hidup/Cerai Mati 20,42 79,58 100,00

Jumlah Anggota Rumah Tangga
1 21,38 78,62 100,00
2‐3 76,57 23,43 100,00
4 + 90,49 9,51 100,00
Kabupaten lamongan 80,74 19,26 100,00

ht
tp
s:
//l
am

on
ga

nk
ab
. bp
s .g
o .id

.id

o
.g

s

. bp
ab
nk
ga
on
ma
//l
s:
tp
ht
BAB III
PENDIDIKAN

PENJELASAN TEKNIS
1. Dapat membaca dan menulis artinya dapat membaca dan menulis kata‐kata/kalimat
sederhana dalam huruf latin/alfabet (a‐z), huruf arab/hijaiyah, atau huruf lainnya (contoh
huruf jawa, kanji, dll).
2. Angka Buta Huruf adalah proporsi penduduk kelompok umur tertentu yang tidak dapat
membaca dan menulis.
3. Tidak/belum pernah bersekolah adalah anggota ruta berumur lima tahun ke atas yang
tidak pernah atau belum pernah terdaftar dan tidak pernah/belum pernah aktif mengikuti
.id
pendidikan baik di suatu jenjang pendidikan formal maupun nonformal (Paket A/B/C),
o
termasuk juga yang tamat/belum tamat taman kanak‐kanak tetapi tidak melanjutkan ke
.g
sekolah dasar.
s
4. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri
bp
atas pendidikan dasar, menengah, dan pendidikan tinggi, meliputi SD/sederajat,
SMP/sederajat, SMA/sederajat, dan Perguruan Tinggi.
.
ab
5. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat
nk
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang, meliputi pendidikan kecakapan hidup
(kursus), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), pendidikan kepemudaan, pendidikan
ga
pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendiidkan keterampilan, dan

on
pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan (paket A, B, C), serta pendidikan lainnya untuk
mengembangkan kemampuan peserta didik.
m
6. Masih bersekolah adalah anggota ruta berumur lima tahun ke atas yang terdaftar dan
a
aktif mengikuti pendidikan baik di suatu jenjang pendidikan formal maupun nonformal
//l
(Paket A/B/C). Termasuk bagi mahasiswa yang sedang cuti dianggap masih bersekolah.
s:
7. Tidak bersekolah lagi adalah anggota ruta berumur lima tahun ke atas yang pernah
tp
terdaftar dan aktif mengikuti pendidikan baik di jenjang pendidikan formal maupun
nonformal (Paket A/B/C), tetapi pada saat pencacahan tidak terdaftar atau tidak aktif
ht
mengikuti pendidikan lagi.
8. Pendidikan tertinggi yang ditamatkan adalah jenjang pendidikan tertinggi yang
ditamatkan oleh seseorang, ditandai dengan sertifikat/ijazah.
9.Tamat sekolah adalah menyelesaikan pelajaran yang ditandai dengan lulus ujian akhir
pada kelas atau tingkat terakhir suatu jenjang pendidikan formal dan nonformal (Paket
A/B/C) di sekolah negeri maupun swasta dengan mendapatkan tanda tamat belajar/ijazah.
Seseorang yang belum mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi tetapi sudah mengikuti
ujian akhir dan lulus, dianggap tamat sekolah.
10. Angka Partisipasi Sekolah (APS) adalah proporsi penduduk pada kelompok umur jenjang
pendidikan tertentu yang masih bersekolah terhadap penduduk pada kelompok umur
tersebut.

11. Angka Partisipasi Murni (APM) adalah proporsi penduduk pada kelompok umur jenjang
pendidikan tertentu yang masih bersekolah pada jenjang pendidikan yang sesuai dengan
kelompok umurnya terhadap penduduk pada kelompok umur tersebut.
12. Angka Partisipasi Kasar (APK) adalah proporsi anak sekolah pada suatu jenjang tertentu
dalam kelompok usia yang sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut.
13. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan yang diselenggarakan sebelum jenjang
pendidikan dasar, baik melalui jalur pendidikan formal maupun nonformal.

.id

o
.g

s
bp

.
ab

nk

ga

on

m

a

//l

s:

tp

ht

PENDIDIKAN

Melalui pendidikan terutama pendidikan formal yang didapatkan, maka akan
menjadi modal dasar bagi seseorang untuk lebih mudah mempelajari pengetahuan
atau teknologi yang baru, terutama yang bermanfaat pada dunia kerja. Dengan
demikian pendidikan dapat dimasukkan sebagai investasi pembangunan yang hasilnya
dapat dinikmati di kemudian hari. Sehingga tidak berlebihan jika capaian pendidikan
mempunyai andil besar terhadap kemajuan sosial ekonomi masyarakat di suatu
wilayah dan menjadi salah satu indikator ukuran kemajuan pembangunan wilayah
melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Indikator penting bidang pendidikan di
antaranya adalah kemampuan penduduk untuk membaca dan menulis, partisipasi
sekolah serta tingkat pendidikan yang dicapai oleh penduduk.
.id

o
Gambar 3.
.g
Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas di Kabupaten Lamongan yang Buta Huruf
s
dan Buta Huruf Menurut Jenis Kelamin, Tahun 2017
bp

.
ab
Buta nk
Huruf
8,97%
ga
12,83
on
4,77
Melek
m
Huruf
a
91,03
//l
%
s:
tp
Laki‐laki
Perempuan
ht
Angka Melek Huruf yang merupakan komplemen angka buta huruf merupakan
salah satu indikator yang bermanfaat untuk melihat seberapa maju tingkat
kesejahteraan masyarakat di suatu wilayah. Semakin besar penduduk buta huruf di
suatu wilayah, maka tingkat kesejahteraannya akan relatif tertinggal pula, mengingat
penduduk buta huruf menjadi domain masyarakat di wilayah marginal. Pada tahun
2017, masih ada sekitar 8,97 persen penduduk usia 15 tahun ke atas di Kabupaten
Lamongan yang buta huruf. Secara umum, angka buta huruf laki‐laki lebih rendah
dibandingkan angka buta huruf perempuan, yaitu terpaut lebih dari enam persen
untuk penduduk 15 tahun ke atas. Hal ini dapat menjadi salah satu indikasi bahwa di
masa lalu terjadi marginalisasi pemenuhan pendidikan dasar untuk penduduk
perempuan.
Untuk indikator partisipasi sekolah penduduk di Kabupaten Lamongan, dapat
diperinci menurut kelompok usia pendidikan, yaitu usia 7‐12 tahun untuk tingkat
pendidikan SD/sederajat, usia 13‐15 tahun untuk tingkat pendidikan SLTP/sederajat,
usia 16‐18 tahun untuk tingkat pendidikan SMA/sederajat dan usia 19‐24 tahun untuk
jenjang pendidikan Diploma serta Perguruan Tinggi. Namun demikian amatan juga
dilakukan pada kelompok usia 5‐6 tahun, terutama untuk melihat fenomena early
entry, di mana penduduk masuk sekolah pada usia sebelum waktu yang semestinya.
Fenomena early entry di Kabupaten Lamongan tahun 2017 masih cukup
.id
besar, mencapai 27,22 persen. Ini berarti rata‐rata untuk setiap 100 anak usia 5‐6
o
tahun, 28 orang di antaranya sudah bersekolah dibangku pendidikan formal
.g
(SD/sederajat). Padahal usia yang direkomendasikan untuk mulai bersekolah di SD
s
bp
adalah usia 7 tahun. Dampak buruk dari kondisi ini adalah rendahnya capaian indikator
.
ab
Angka Partisipasi Murni (APM) untuk setiap jenjang pendidikan di Kabupaten
Lamongan, dikarenakan sebagian besar dari mereka sudah berada pada jenjang
nk
pendidikan yang lebih tinggi yang tidak sesuai dengan peruntukan usianya.
ga
on
Untuk partisipasi sekolah sesuai jenjang pendidikan formal, dimulai untuk usia
m
7‐12 tahun yang merupakan jenjang pendidikan SD/sederajat adalah 100,00 persen. Ini
a
berarti hampir seluruh anak usia 7‐12 tahun di Kabupaten Lamongan tahun 2017 saat
//l
s:
ini sedang bersekolah. Demikian pula partisipasi sekolah pada penduduk usia 13‐15
tp
tahun, hampir semua penduduk pada kelompok usia ini saat ini sedang bersekolah
ht
(99,30 persen). Sedangkan untuk kelompok usia 16‐18 tahun atau usia rujukan untuk
jenjang pendidikan SMA/sederajat, memiliki tingkat partisipasi sekolah sebesar 98,41
persen. Ini berarti rata‐rata dari 100 penduduk di kelompok usia 16‐18 tahun yang
masih bersekolah sebanyak 98‐99 orang.
Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas menurut Karakteristik
Tabel 3.1
dan Kemampuan Membaca dan Menulis, 2017

Huruf Huruf
Karakteristik Huruf Arab Buta Huruf
Latin Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5)
Jenis Kelamin
Laki-laki 94,67 63,35 7,97 4,77
.id
Perempuan 86,93 64,48 6,50 12,83
o
s .g
Kuintil Pengeluaran
bp

Kuintil 1 90,42 64,96 10,23 9,58
.
ab
Kuintil 2 87,58
nk 53,38 4,43 11,22
Kuintil 3 90,25 66,56 3,17 9,53

ga
Kuintil 4 91,78 62,03 6,99 7,79

on
Kuintil 5 92,77 71,91 10,99 7,06

a m
Kabupaten lamongan 90,63 63,94 7,20 8,97

//l
s:

tp
ht

Persentase Penduduk Berumur 15‐24 Tahun menurut
Tabel 3.2
Karakteristik dan Kemampuan Membaca dan Menulis, 2017

Huruf Huruf
Karakteristik Huruf Arab Buta Huruf
Latin Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5)
Jenis Kelamin
Laki-laki 98,87 79,75 12,44 -
.id
Perempuan 100,00 83,90 11,10 -
o
.g
Kuintil Pengeluaran
s

bp
Kuintil 1 100,00 82,52 18,54 -
.
ab
Kuintil 2 97,38
nk 71,17 5,74 -
Kuintil 3 100,00 95,35 7,33 -

ga
Kuintil 4 99,59 77,54 9,98 -

on
Kuintil 5 100,00 82,42 16,15 -

m
a
Kabupaten lamongan 99,44 81,82 11,77 -

//l
s:

tp

ht
Persentase Penduduk Berumur 5 Tahun Keatas menurut
Tabel 3.3
Karakteristik dan Status Pendidikan, 2017
Tidak/ Masih Bersekolah
Tidak
belum
Karakteristik SD/ SMP/ SMA/ bersekolah Jumlah
pernah
sederajat sederajat sederajat lagi
bersekolah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Jenis Kelamin
.id
Laki-laki / 10,70 5,12 6,05 72,39 100,00
o
.g
Perempuan 10,87 8,17 6,20 6,14 68,61 100,00
s
bp
Kuintil Pengeluaran

.
ab
Kuintil 1 9,65 10,11
nk 5,59 7,34 67,31 100,00
Kuintil 2 11,64 10,80 6,89 5,79 64,87 100,00

ga
Kuintil 3 7,49 11,86 5,13 4,76 70,76 100,00

on
Kuintil 4 7,50 7,25 5,92 5,54 73,79 100,00

m
Kuintil 5 5,82 7,00 4,90 7,12 75,16 100,00

a
//l
Kabupaten
s:
8,39 9,39 5,68 6,10 70,44 100,00

lamongan
tp

ht

Persentase Penduduk Berumur 7‐24 Tahun menurut
Tabel 3.4
Karakteristik dan Status Pendidikan, 2017
Tidak/ Masih Bersekolah
Tidak
belum
Karakteristik SD/ SMP/ SMA/ bersekolah Jumlah
pernah
sederajat sederajat sederajat lagi
bersekolah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Jenis Kelamin
.id
Laki-laki 0,61 32,22 17,19 19,89 30,08 100,00
o
.g
Perempuan . 27,06 22,73 21,48 28,73 100,00
s
bp

Kuintil Pengeluaran
.
ab
Kuintil 1 . 31,23 nk 17,61 23,35 27,81 100,00
Kuintil 2 1,31 31,82 24,13 18,97 23,76 100,00

ga
Kuintil 3 . 36,31 17,66 16,41 29,62 100,00

on
Kuintil 4 0,25 23,23 21,82 19,85 34,84 100,00

m
Kuintil 5 . 25,05 18,47 25,08 31,39 100,00

a
//l
Kabupaten
s:
0,31 29,69 19,91 20,67 29,42 100,00

lamongan
tp

ht

Angka Partisipasi Sekolah (APS) Formal Penduduk Berumur 5‐18
Tabel 3.5
Tahun menurut Karakteristik dan Kelompok Umur, 2017
Karakteristik 5‐6 7‐12 13‐15 16‐18
(1) (2) (3) (4) (5)
Jenis Kelamin
.id
Laki-laki 29,72 100,00 98,41 74,99
o
Perempuan 24,78 100,00 100,00 76,18
s .g
bp
Kuintil Pengeluaran

Kuintil 1 15,59 100,00 100,00 73,79
.
Kuintil 2 31,27
ab
100,00 100,00 76,93
nk
Kuintil 3 32,54 100,00 96,84 68,22
ga
on
Kuintil 4 34,42 100,00 100,00 68,43

m
Kuintil 5 16,41 100,00 100,00 91,52

a
//l

s:

tp
ht

Angka Partisipasi Sekolah (APS) Formal dan Nonformal
Tabel 3.6 Penduduk Berumur 5‐18 Tahun menurut Karakteristik dan
Kelompok Umur, 2017

Karakteristik 5‐6 7‐12 13‐15 16‐18
(1) (2) (3) (4) (5)
Jenis Kelamin
.id
Laki-laki 29,72 100,00 98,41 74,99
o
Perempuan 24,78 100,00 100,00 76,18
.g
s
Kuintil Pengeluaran
bp

Kuintil 1 15,59 100,00 100,00 73,79
.
ab
Kuintil 2 31,27 100,00 100,00 76,93
nk
Kuintil 3 32,54 100,00 96,84 68,22
ga
Kuintil 4 34,42 100,00 100,00 68,43

on
Kuintil 5 16,41 100,00 100,00 91,52

am

//l
s:

tp
ht

Angka Partisipasi Murni (APM) Formal Penduduk menurut
Tabel 3.7
Karakteristik dan Jenjang Pendidikan, 2017
Karakteristik SD SMP SMA
(1) (2) (3) (4)
Jenis Kelamin
.id
Laki-laki 97,26 84,51 69,91
o
Perempuan 94,45 83,96 66,20
s .g
bp
Kuintil Pengeluaran

.
Kuintil 1 95,93 84,94 67,41
Kuintil 2
ab
97,42 89,10 70,28
nk
ga
Kuintil 3 98,63 75,98 68,22

on
Kuintil 4 100,00 89,57 55,21

m
Kuintil 5 87,66 80,84 83,48

a
//l

s:
tp

ht

Angka Partisipasi Murni (APM) Formal dan Nonformal Penduduk
Tabel 3.8
menurut Katrakteristik dan Jenjang Pendidikan, 2017
(1) (2) (3) (4)
Jenis Kelamin
.id
Laki-laki 97,26 84,51 69,91
o
Perempuan 94,45 83,96 66,20
s .g
bp
Kuintil Pengeluaran

.
Kuintil 1 95,93 84,94 67,41
Kuintil 2 97,42
ab 89,10 70,28
nk
ga
Kuintil 3 98,63 75,98 68,22

on
Kuintil 4 100,00 89,57 55,21

m
Kuintil 5 87,66 80,84 83,48

a
//l

s:
tp

ht

Angka Partisipasi Kasar (APK) Formal Penduduk menurut
Tabel 3.9
Karakteristik dan Jenjang Pendidikan, 2017
(1) (2) (3) (4)
Jenis Kelamin
.id
Laki-laki 109,39 92,87 95,45
o
Perempuan 109,64 93,88 87,79
s .g
bp
Kuintil Pengeluaran

.
Kuintil 1 104,10 100,70 79,75
Kuintil 2
ab
115,82 96,91 86,66
nk
ga
Kuintil 3 118,11 78,07 132,00

on
Kuintil 4 115,08 94,86 66,34

m
Kuintil 5 92,40 99,91 119,90

a
//l

s:
tp

ht

Angka Partisipasi Kasar (APK) Formal dan Nonformal Penduduk
Tabel 3.10
menurut Karakteristik dan Jenjang Pendidikan, 2017
(1) (2) (3) (4)
Jenis Kelamin
.id
Laki-laki 109,39 92,87 95,45
o
Perempuan 109,64 95,04 87,79
s .g
bp
Kuintil Pengeluaran

.
Kuintil 1 104,10 104,56 79,75
Kuintil 2 115,82
ab 96,91 86,66
nk
ga
Kuintil 3 118,11 78,07 132,00

on
Kuintil 4 115,08 94,86 66,34

m
Kuintil 5 92,40 99,91 119,90

a
//l

s:
tp

ht

Persentase Penduduk yang Pernah/Masih Mengikuti Pendidikan
Tabel 3.11
Prasekolah menurut Karakteristik dan Kelompok Umur, 2017
Kelompok Umur
Karakteristik
0‐6 Tahun 3‐6 Tahun
(1) (2) (3)
.id
Jenis Kelamin
o
.g
Laki-laki 46,91 85,87
s
bp
Perempuan 57,45 85,69
.
ab
Kuintil Pengeluaran

nk
Kuantil 1 (Q1) 40,14 66,21
ga
Kuantil 2 (Q2) 61,37 91,58

on
Kuantil 3 (Q3) 60,40 100,00

m
Kuantil 4 (Q4) 52,31 97,17

a
//l
Kuantil 5 (Q5) 52,07 87,92

s:
tp
Kabupaten lamongan
52,12 85,77
ht

ht
tp
s:
//l
am

on

ga
nk
ab
. bp
s .g
o .id

.id

o

.g

s

bp
.
ab
nk
ga
on
a m
//l
s:
tp
ht
BAB IV
KESEHATAN

PENJELASAN TEKNIS
1. Keluhan kesehatan adalah keadaan seseorang yang mengalami gangguan kesehatan
atau kejiwaan, baik karena gangguan/penyakit yang sering dialami penduduk seperti
panas, pilek, diare, pusing, sakit kepala, maupun karena penyakit akut, penyakit kronis
(meskipun selama sebulan terakhir tidak mempunyai keluhan), kecelakaan,
kriminalitas, atau keluhan lainnya.
2. Angka kesakitan adalah persentase penduduk yang mengalami keluhan kesehatan dan
merasa terganggu dalam aktivitas sehari‐hari (tidak dapat melakukan kegiatan secara
.id
normal seperti bekerja, sekolah, atau kegiatan sehari‐hari sebagaimana biasanya).
o
3. Berobat jalan adalah upaya anggota ruta yang mempunyai keluhan kesehatan untuk
.g
memeriksakan diri dan mendapatkan pengobatan dengan mendatangi tempat‐tempat
s
pelayanan kesehatan modern atau tradisional tanpa menginap, termasuk
bp
mendatangkan petugas kesehatan ke rumah anggota ruta.
4. Jaminan kesehatan adalah program bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan.
.
ab
Menurut UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, jaminan
kesehatan diselenggarakan dengan tujuan menjamin agar peserta memperoleh
nk
manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan
ga
dasar kesehatan.
5. Rawat inap adalah upaya penyembuhan keluhan kesehatan dengan menginap satu
on
malam atau lebih di unit pelayanan kesehatan modern atau tradisional, termasuk
m
dalam kejadian ini adalah rawat inap untuk persalinan.
6. Merokok merupakan aktifitas membakar tembakau kemudian menghisap asapnya
a
//l
baik menggunakan rokok maupun pipa pada sebulan terakhir sampai saat pencacahan.
s:
Terdapat dua cara merokok yang umum dilakukan, yaitu pertama menghisap lalu
menelan asap rokok ke dalam paru‐paru dan dihembuskan; kedua hanya menghisap
tp
sampai mulut lalu dihembuskan melalui mulut atau hidung.
ht
7. Imunisasi didefinisikan sebagai suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan

kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat
terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
Vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih hidup tapi
dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, yang telah diolah, berupa toksin
mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid, protein rekombinan yang bila
diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif
terhadap penyakit infeksi tertentu.
8. Imunisasi Lengkap adalah pemberian imunisasi DPT sebanyak tiga kali, polio sebanyak
empat kali, BCG dan campak masing‐masing satu kali

KESEHATAN

Kualitas kesehatan penduduk merupakan salah satu aspek penentu kualitas
sumber daya manusia yang penting untuk dicermati. Sumber daya manusia yang sehat
secara fisik, diharapkan akan memiliki kualitas yang baik dan akan menjadi modal
dasar dalam pembangunan. Melalui pembangunan di bidang kesehatan diharapkan
pelayanan kesehatan yang memadai dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dapat dapat terwujud salah satunya
melalui upaya penyediaan berbagai fasilitas kesehatan dilengkapi dengan peralatan
medis yang memadai dan tenaga medis berkualitas dan merata. Selain itu perlu juga
.id
upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam upaya
o
.g
hidup sehat. Mengingat sumber daya manusia sangat penting, maka pembangunan
s
kesehatan terutama melalui upaya pemenuhan kesehatan untuk semua penduduk,
bp
mulai usia dini serta berkesinambungan salah satu wujud investasi sumber daya
.
ab
manusia. Ini berarti pemenuhan kesehatan yang baik, sejak janin dalam kandungan,
nk
pasca kelahiran, masa balita, usia dewasa dan penduduk usia lanjut akan berpengaruh
ga
pada kualitas kesehatan. Melalui program kesehatan di masyarakat dalam

on
meningkatkan kualitas kondisi lingkungan, status gizi dan edukasi perilaku hidup sehat.
m
Berdasarkan hasil Susenas 2017, Angka kesakitan Kabupaten Lamongan tahun
a
//l
2017 sebesar 13,31 persen, sebesar 13,11 untuk laki‐laki dan 14,57 untuk perempuan.
s:
Rata‐rata hari sakit di tahun 2017 untuk penduduk yang menderita sakit adalah 0,82

tp
hari atau antara 0‐1 hari sakit selama sebulan dan hari sakit antara penduduk laki‐laki
ht
dan perempuan relatif sama.
Penduduk Kabupaten Lamongan yang menderita sakit yang menggunakan

jaminan kesehatan untuk berobat jalan sebesar 53,04 persen. Untuk rawat inap
selama setahun terakhir dialami oleh 5,83 persen penduduk di Kabupaten Lamongan
selama tahun 2017, di mana persentase rawat inap penduduk perempuan lebih tinggi
dibandingkan penduduk laki‐laki. Tempat rawat inap terbanyak yaitu rumah sakit
sebesar 66,10 persen, puskesmas/pustu sebesar 22,36 persen dan lainnya 15,95
persen.
Salah satu upaya peningkatan kualitas kehidupan di masyarakat adalah
dengan edukasi budaya hidup sehat, salah satunya dengan anjuran untuk tidak
merokok. Upaya ini memiliki tantangan yang cukup berat, karena masih ada 25,34
persen penduduk berusia 15 tahun ke atas di Kabupaten Lamongan sebagai perokok
aktif.
Indikator lain untuk melihat kualitas kesehatan ibu dan anak, tercermin dari
beberapa indikator antara lain penolong saat lahir, pemberian ASI dan imunisasi.
Upaya meningkatkan keselamatan bayi dan ibu saat melahirkan, melalui upaya
.id
penolong persalinan dilakukan oleh tenaga medis yang memiliki pengetahuan dan
o
kemampuan persalinan secara memadai. Selama tahun 2017 di Kabupaten Lamongan
.g
untuk penduduk perempuan yang pernah kawin berusia 15‐49 dan pernah melahirkan
s
bp
dalam periode dua tahun terakhir, 100 persen persalinannya ditolong oleh tenaga
.
kesehatan. Sementara untuk persalinan yang ditolong oleh bukan tenaga kesehatan
ab
tidak ditemukan di Kabupaten Lamongan selama tahun 2017. Situasi ini tentu cukup
nk
menggembirakan, mengingat persalinan oleh tenaga kesehatan akan mampu menekan
ga
terjadinya kematian bayi serta ibu melahirkan.
on
m
Indikator kesehatan penting lainnya bagi penduduk usia dini adalah

a
pemberian imunisasi pada balita. Karena imunisasi secara tepat pada balita dapat
//l
bermanfaat dalam memberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu. Sehingga
s:
tp
melalui imunisasi diharapkan dapat menurunkan jumlah kematian pada bayi serta
ht
balita. Pada tahun 2017 di Kabupaten Lamongan sekitar 93,28 persen balita memiliki
kartu imunisasi. Sementara angka cakupan untuk balita yang mendapatkan imunisasi
lengkap (satu kali untuk BCG dan Campak, serta tiga kali untuk DPT, Polio, dan
Hepatitis B) masih 37,01 persen. Pemberian imunisasi pada balita dilakukan secara
bertahap sesuai dengan ketentuan usia balita.

Tabel 4.1 Angka Kesakitan dan Rata‐rata Lama Sakit (Hari), 2017
Rata‐Rata Lama Sakit
Karakteristik Angka Kesakitan
(Hari)
(1) (2) (3)
Jenis Kelamin
Laki-laki 13,11 0,81
.id
o
.g
Kuintil Pengeluaran
s
bp
Kuantil 1 (Q1) 15,12 0,62
.
ab
Kuantil 2 (Q2) nk 12,56 0,67
Kuantil 3 (Q3) 13,51 0,98

ga
Kuantil 4 (Q4) 14,17 0,82

on
Kuantil 5 (Q5) 13,94 1,00

m
Kabupaten Lamongan 13,31 0,82

a
//l

s:

tp
ht
Persentase Penduduk yang Menggunakan Jaminan Kesehatan untuk
Tabel 4.2 Berobat Jalan menurut Karakteristik dan Jenis Jaminan Kesehatan,
2017

Jaminan Kesehatan yang Digunakan untuk Berobat
Menggunakan Jalan
Jaminan
Karakteristik Kesehatan Asuransi
BPJS BPJS
untuk Berobat Swasta atau
Kesehatan Kesehatan Jamkesda
Jalan Perusahaan/
PBI Non PBI
Kantor
.id
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
o
.g

Jenis Kelamin
s
Laki-laki 52,24 27,16 19,58 0,00 1,02
bp
Perempuan 53,72 17,48 33,29 0,00 0,72
.
Kuintil Pengeluaran
ab
nk
Kuintil 1 87,79 1,67 10,54 0,00 0,00
ga
Kuintil 2 49,65 8,92 53,36 0,00 0,00

on
Kuintil 3 64,60 21,77 13,64 0,00 0,00

m
Kuintil 4 44,48 22,35 35,39 0,00 0,00

a
//l
Kuintil 5 33,27 38,94 27,01 0,00 3,01

s:
tp
Kabupaten 53,04 21,90 27,03 0,00 0,85

Lamongan
ht

Persentase Penduduk yang Pernah Rawat Inap dalam Setahun
Tabel 4.3 menurut Karakteristik, Tempat Rawat Inap, dan Rata‐rata
Lama Rawat Inap, 2017

Pernah Rata‐
Tempat Rawat Inap
dirawat Rata
Inap Lama
Karakteristik
Selama Rawat Rumah Puskesmas
Setahun Inap Lainnya
Sakit /Pustu
Terakhir (Hari)
.id
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

o
Jenis Kelamin
s .g
4,95 6,87 68,45 23,83 12,92
Laki‐laki
bp
6,66 5,77 64,44 21,33 18,07
Perempuan
.
ab

Kuintil Pengeluaran nk
3,13 4,80 59,42 30,38 13,31
Kuintil 1
ga
4,42 6,18 58,45 24,31 17,24

Kuintil 2
on
5,06 6,37 73,31 26,51 7,39

Kuintil 3
m
7,49 5,46 52,69 23,55 26,56

Kuintil 4
a
//l
9,05 7,27 79,12 15,35 12,28

Kuintil 5
s:
Kabupaten 5,83 6,22 66,10 22,36 15,95

tp
Lamongan
ht

Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Merokok
Tabel 4.4 dan Rata‐rata Batang Rokok yang Dihisap per Minggu
menurut Karakteristik, 2017

Persentase Penduduk Rata‐Rata Batang Rokok
Karakteristik Usia 15 Tahun ke Atas yang Dihisap per
yang Merokok Minggu
(1) (2) (3)
.id
Kuintil Pengeluaran
o
19,62 67,03
Kuintil 1
.g
23,62 79,75
s
Kuintil 2
bp
26,04 72,48
Kuintil 3
.
ab
31,85 82,31
Kuintil 4 nk
24,95 87,61
Kuintil 5
ga
on
Tidak Pernah Sekolah/ Tidak 19,49 76,14

Tamat SD
m
26,78 79,61
SD dan sederajat
a
//l
27,26 75,79
SMP dan sederajat
s:
26,67 81,60
SMA ke atas
tp
ht

Persentase Penduduk Umur 0‐59 Bulan (Balita) yang
Tabel 4.5 Mempunyai Kartu Imunisasi dan Mendapat Imunisasi
Lengkap menurut Karakteristik, 2017

Memiliki Kartu Mendapat
Karakteristik
Imunisasi Imunisasi Lengkap
(1) (2) (3)
.id
Jenis Kelamin
o
.g
Laki-laki 97,34 32,90
s
. bp
Kuintil Pengeluaran
Kuantil 1 (Q1)
ab 93,28 28,84
nk
Kuantil 2 (Q2) 91,47 46,65
ga
Kuantil 3 (Q3) 95,39 39,47

on
Kuantil 4 (Q4) 92,00 41,75

m
Kuantil 5 (Q5) 95,07 35,77

a
//l
s:
tp
91,12 36,32
Tidak Pernah Sekolah/Tidak Tamat SD
ht
92,92 31,93
SD dan sederajat
97,32 44,04
SMP dan sederajat
91,78 35,91
SMA ke atas

Persentase Penduduk Umur 0‐59 Bulan (balita) yang Pernah
Tabel 4.6 Mendapat Imunisasi menurut Karakteristik dan Jenis
Imunisasi, 2017

Jenis Imunisasi
Karakteristik
Campak/ Hepatitis
BCG DPT Polio
Morbili B
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
.id
Jenis Kelamin
o
95,65 90,36 91,92 60,95 83,67
.g
Laki‐laki
s
95,89 93,07 95,30 73,67 90,80
Perempuan
bp
Kuintil Pengeluaran
.
ab
95,72 92,19 91,87 60,84 87,95
Kuintil 1
nk
95,40 93,24 95,40 68,10 90,89
Kuintil 2
ga
91,85 76,80 86,75 76,65 85,50

Kuintil 3
on
96,25 94,80 95,61 68,99 87,41

Kuintil 4
m
100,00 100,00 100,00 69,57 81,18

Kuintil 5
a
//l
s:
tp
Tidak Pernah Sekolah/ 91,84 86,62 84,14 59,55 83,25

ht
Tidak Tamat SD
100,00 95,79 100,00 62,56 86,17
SD dan sederajat
95,61 91,15 95,61 74,79 90,83
SMP dan sederajat
95,33 92,67 93,76 70,96 88,02
SMA ke atas
Kabupaten Lamongan 95,77 91,68 93,56 67,15 87,14

Persentase Penduduk Umur 0‐23 Bulan (Baduta) yang Pernah
Tabel 4.7 Diberi ASI dan Rata‐rata Lama Pemberian ASI (Bulan) menurut
Karakteristik, 2017

Rata‐rata Lama
Persentase Baduta
Karakteristik Pemberian ASI
Pernah diberi ASI
(Bulan)
(1) (2) (3)
Jenis Kelamin
.id
95,97 9,97
Laki‐laki
o
96,70 10,89
.g
Perempuan
s
bp
Kuintil Pengeluaran
90,67 12,37
.
Kuintil 1
ab
100,00 8,23
Kuintil 2
nk
93,98 11,39
Kuintil 3
ga
100,00 10,05
Kuintil 4
on
100,00 8,35
Kuintil 5
a m
//l
s:
100,00 10,93
Tidak Pernah Sekolah/Tidak Tamat SD
tp
87,70 11,39
SD dan sederajat
ht
93,82 8,43
SMP dan sederajat
100,00 10,51
SMA ke atas

ht
tp
s:
//l
am

on

ga
nk
ab
. bp
s .g
o .id

ht
tp
s:
//l
am

on

ga
nk
ab
. bp
s .g
o .id

.id

o
.g

s
bp

.
ab
nk
ga
on
a m
//l
s:
tp
ht
BAB VI
PERUMAHAN

PENJELASAN TEKNIS
1. Keluarga adalah hubungan yang didasarkan atas ikatan perkawinan, baik yang saat ini
statusnya masih kawin atau sudah bercerai.
2. Kepemilikan bangunan adalah status penguasaan bangunan tempat tinggal atau rumah
yang ditempati dilihat dari sisi anggota ruta yang mendiaminya. Terdiri dari milik sendiri,
kontrak, sewa, rumah dinas, rumah bersama dan lainnya.
3. Bukti kepemilikan tanah bangunan tempat tinggal adalah alat yang dapat digunakan
sebagai bukti kepemilikan yang sah atas tanah tempat bangunan tempat tinggal. Terdiri dari
.id
SHM, SHGB, SHRS, Girik, dan Letter C.
o
4. Luas lantai adalah luas lantai yang ditempati dan digunakan untuk keperluan sehari‐hari
.g
(sebatas atap rumah).
s
5. Luas lantai per kapita adalah luas lantai bangunan yang ditempati oleh rumah tangga dibagi
bp
dengan jumlah anggota rumah tangga
6. SPAL adalah Sistem Pembuangan Air Limbah (SPAL) terpadu. Dalam sistem pembuangan
.
ab
limbah cair seperti ini, air limbah ruta tidak ditampung dalam tangki atau wadah
semacamnya, tetapi langsung dialirkan ke suatu tempat pengolahan limbah cair.
nk
7. Sumber Air Minum Bersih adalah sumber air minum yang berasal dari air kemasan, air isi
ga
ulang, leding, dan sumur bor/pompa, sumur terlindung serta mata air terlindung dengan
jarak ke tempat penampungan limbah/kotoran/tinja terdekat lebih dari 10 m.
on
8. Sumber Air Minum Layak adalah sumber air minum yang berasal dari leding, air hujan, dan
sumur bor/pompa, sumur terlindung serta mata air terlindung dengan jarak ke tempat
m
penampungan limbah/kotoran/tinja terdekat lebih dari 10 m.
a
//l

s:
PERUMAHAN
tp

ht
Kondisi dan lingkungan perumahan yang baik akan memberikan kenyamanan

bagi seluruh anggota rumah tangga. Semakin baik kondisi dan kualitas rumah yang
ditempati menjadi indikator semakin baik pula keadaan sosial ekonomi rumah tangga.
Secara umum rumah dapat dikatakan layak huni apabila memiliki jenis lantai, dinding
dan atap yang memenuhi syarat, serta mempunyai luas lantai yang mencukupi atau
sebanding dengan banyaknya orang yang tinggal di dalamnya. Selain itu, rumah layak
huni juga ditentukan oleh fasilitas penerangan, air minum dan tempat pembuangan akhir
kotoran/tinja. Sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka semakin
meningkat pula kebutuhan akan perumahan. Kondisi ini dihadapkan pada permasalahan
jumlah rumah yang tersedia semakin terbatas, serta biaya untuk mendapatkan atau
membeli rumah yang layak sering kali sulit terjangkau oleh sebagian masyarakat.
Kondisi ini mengakibatkan banyak rumah tangga menempati rumah yang kurang layak
huni, selain juga karena faktor pemahaman atau pengetahuan yang keliru.
Bila dirangkum berdasarkan hasil Susenas tahun 2017, di Kabupaten

Lamongan berdasarkan kondisi tempat tinggal atau rumah yang ditempati oleh rumah
tangga ada sekitar 92,94 persen menempati rumah milik sendiri. Berdasarkan kualitas
bangunan rumah, sekitar 85,19 persen rumah di Kabupaten Lamongan berlantai bukan
tanah, rumah berdinding terluas tembok/kayu sekitar 77,32 persen dan sekitar 98,28
persen rumah memiliki atap terluas beton/genteng.
.id
Sementara yang berkaitan dengan fasilitas rumah, sekitar 90,76 persen rumah
tangga di Kabupaten Lamongan sudah memiliki sendiri fasilitas tempat buang air besar
o
.g
serta 95,38 persen yang sudah menggunakan kloset leher angsa. Sedangkan rumah
s
tangga yang tempat pembuangan akhir tinja pada tangki septik serta SPAL sebanyak
bp
90,21 persen. Untuk akses rumah tangga ke sumber air minum berkualitas baik (air
.
ab
kemasan, leding, pompa, sumur terlindung dan mata air terlindung) mencapai sekitar
nk
96,59 persen. Untuk fasilitas penerangan rumah, hampir seluruh rumah tangga di
ga
Kabupaten Lamongan tahun 2017 menggunakan penerangan listrik bersumber PLN,

hanya sekitar 0,07 persen yang tidak menggunakan listrik PLN. Untuk jenis bahan
on
bakar untuk memasak, masih ada 1,00 persen rumah tangga yang masih menggunakan
m
kayu bakar serta 0,38 persen menggunakan minyak tanah.

a
//l

s:
tp

ht
Persentase Rumah Tangga menurut Karakteristik dan Status
Tabel 6.1
Kepemilikan Bangunan Tempat Tinggal yang Ditempati, 2017

Milik Kontrak/ Bebas
Karakteristik Lainnya* Jumlah
Sendiri Sewa Sewa
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Jenis Kelamin KRT
93,52 1,30 5,17 0,00 0,00
Laki‐laki
.id
90,52 0,76 8,73 0,00 0,00
Perempuan
o
.g
Kuintil Pengeluaran
s
bp
90,60 0,43 8,97 0,00 100,00
Kuintil 1
.
95,49 0,00 4,51 0,00 100,00
ab
Kuintil 2 nk
93,47 2,25 4,29 0,00 100,00
Kuintil 3
ga
92,86 1,21 5,94 0,00 100,00

Kuintil 4
on
92,39 1,74 5,86 0,00 100,00

Kuintil 5
m
a
//l

s:
Tidak Tamat SD
tp
95,11 0,30 4,58 0,00 100,00

SD dan sederajat
ht
92,97 2,50 4,54 0,00 100,00

SMP dan sederajat
88,41 2,64 8,96 0,00 100,00
SMA ke atas
Kabupaten 92,94 1,20 5,86 0,00 100,00

Lamongan
*) Termasuk rumah lainnya adalah rumah dinas, rumah adat, dll

Tabel 6.2 Bukti Kepemilikan Tanah Bangunan Tempat Tinggal Milik
Sendiri, 2017

SHM
SHM
bukan Lainnya
atas SHGB/ Tidak
Karakteristik atas (Girik/ Jumlah
nama SHSRS Punya
nama Letter C)
ART
ART
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Jenis Kelamin KRT
.id
37,45 2,82 5,10 45,99 8,64 100,00
Laki‐laki
o
.g
30,59 4,69 4,05 49,48 11,20 100,00
Perempuan
s
bp
Kuintil Pengeluaran

.
ab
22,55 3,44 8,70 53,28 12,03 100,00
Kuintil 1 nk
35,31 1,11 5,63 45,68 12,26 100,00
Kuintil 2
ga
37,36 5,83 4,06 43,68 9,08 100,00

Kuintil 3
on
28,30 2,27 6,15 54,36 8,91 100,00

Kuintil 4
m
52,16 3,11 1,33 38,46 4,94 100,00

a
Kuintil 5
//l
s:

tp
Tidak Pernah Sekolah/ 36,77 1,63 4,71 44,18 12,72 100,00

ht
Tidak Tamat SD
27,61 5,50 5,46 55,21 6,21 100,00
SD dan sederajat
37,92 0,82 5,36 45,16 10,73 100,00
SMP dan sederajat
47,15 3,59 3,90 37,82 7,54 100,00
SMA ke atas
Kabupaten 36,16 3,17 4,90 46,65 9,12 100,00

Lamongan

Persentase Rumah Tangga menurut Karakteristik dan Luas
Tabel 6.3
Lantai per Kapita (m2), 2017

Luas Lantai per Kapita
2 2
< 7,2 m ≥ 7,2 m
(1) (2) (3) (4)
Jenis Kelamin KRT
.id
1,11 98,89 100,00
Laki‐laki
o
0,00 100,00 100,00
.g
Perempuan
s
bp
Kuintil Pengeluaran

.
ab
4,27 95,73 100,00
Kuintil 1 nk
0,96 99,04 100,00
Kuintil 2
ga
0,00 100,00 100,00

Kuintil 3
on
0,00 100,00 100,00

Kuintil 4
m
0,00 100,00 100,00

a
Kuintil 5
//l
s:

tp
Tidak Pernah Sekolah/ 0,00 100,00 100,00

ht
Tidak Tamat SD
0,89 99,11 100,00
SD dan sederajat
0,82 99,18 100,00
SMP dan sederajat
2,08 97,92 100,00
SMA ke atas
Kabupaten 0,90 99,10 100,00

Lamongan

Persentase Rumah Tangga menurut Karakteristik dan Bahan
Tabel 6.4
Bangunan Utama Atap Rumah Terluas, 2017

Bahan Bangunan Utama Atap Rumah Terluas
Beton Genteng Asbes Seng Lainnya*
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Jenis Kelamin KRT
4,07 94,21 1,44 0,08 0,20 100,00
.id
Laki‐laki
4,29 94,00 1,71 0,00 0,00 100,00
o
Perempuan
.g
Kuintil Pengeluaran
s

bp
4,48 93,07 2,45 0,00 0,00 100,00
Kuintil 1
.
ab
3,32 94,94 1,73 0,00 0,00 100,00
Kuintil 2 nk
5,60 93,65 0,75 0,00 0,00 100,00
Kuintil 3
ga
3,64 95,67 0,57 0,00 0,12 100,00

Kuintil 4
on
3,60 93,51 2,06 0,26 0,57 100,00

Kuintil 5
m
a

//l

s:
Tidak Tamat SD
tp
3,28 95,14 1,39 0,19 0,00 100,00

SD dan sederajat
ht
5,34 93,44 1,23 0,00 0,00 100,00

SMP dan sederajat
5,20 90,58 3,59 0,00 0,62 100,00
SMA ke atas
Kabupaten 4,11 94,17 1,49 0,06 0,16 100,00
Lamongan
*Lainnya termasuk Bambu, Kayu/sirap, Jerami/ijuk/daun‐daunan/rumbia, dll

Tabel 6.5
Bangunan Utama Dinding Rumah Terluas, 2017

Bahan Bangunan Utama Dinding Rumah
Terluas
Karakteristik Kayu/ Jumlah
Anyaman
Tembok Batang Lainnya*
bambu
kayu
(1) (2) (3) (4) (5)

Jenis Kelamin KRT
.id
79,34 15,79 4,13 0,74 100,00
o
Laki‐laki
.g
68,89 19,65 10,74 0,72 100,00
Perempuan
s
bp
Kuintil Pengeluaran

.
63,88 23,22 12,08 0,81 100,00
ab
Kuintil 1 nk
74,81 18,13 7,06 0,00 100,00
Kuintil 2
ga
74,69 19,11 5,63 0,57 100,00

Kuintil 3
on
77,50 16,10 4,56 1,84 100,00

Kuintil 4
m
90,70 8,90 0,00 0,40 100,00

Kuintil 5
a
//l
s:

tp
Tidak Tamat SD
ht
74,39 18,11 6,85 0,65 100,00

SD dan sederajat
83,85 12,79 3,36 0,00 100,00
SMP dan sederajat
82,98 13,74 1,53 1,75 100,00
SMA ke atas
Kabupaten
77,32 16,54 5,40 0,74 100,00
Lamongan
*Lainnya termasuk Plesteran anyaman bambu/kawat, bambu, dll

Tabel 6.6
Bangunan Utama Lantai Rumah Terluas, 2017

Bahan Bangunan Utama Lantai Rumah Terluas
Parket/vinil
Marmer/ Semen
Karakteristik /karpet/ Kayu/ Jumlah
granit/ /Bata Lainnya*
ubin/tegel/ papan
Keramik merah
teraso
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (9)
Jenis Kelamin KRT
.id
50,21 9,84 0,11 25,79 14,06 100,00
Laki‐laki
o
50,08 12,41 0,00 19,57 17,95 100,00
.g
Perempuan
s
Kuintil Pengeluaran
bp
32,98 9,97 0,00 30,41 26,63 100,00
Kuintil 1
.
ab
44,31 8,80 0,00 26,71 20,18 100,00
Kuintil 2
nk
46,91 13,32 0,00 25,52 14,26 100,00
Kuintil 3
ga
47,04 10,20 0,00 31,13 11,63 100,00

Kuintil 4
on
72,13 9,34 0,37 12,43 5,73 100,00

Kuintil 5
m
a
//l

s:
Tidak Tamat SD
43,46 9,18 0,28 29,68 17,41 100,00
tp
SD dan sederajat
ht
49,92 8,72 0,00 28,25 13,11 100,00

SMP dan sederajat
64,71 11,16 0,00 16,20 7,93 100,00
SMA ke atas
Kabupaten 50,18 10,33 0,09 24,59 14,81 100,00
Lamongan
*Lainnya termasuk bambu, tanah, dll

Persentase Rumah Tangga menurut Karakteristik dan
Tabel 6.7
Penggunaan Fasilitas Tempat Buang Air Besar, 2017

Karakteristik Sendiri Bersama Lainnya* Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5)
Jenis Kelamin KRT
90,97 2,48 6,55 100,00
.id
Laki‐laki
89,88 1,76 8,36 100,00
o
Perempuan
s .g
Kuintil Pengeluaran
bp
84,69 0,26 15,05 100,00
Kuintil 1
.
ab
89,86 3,04 7,10 100,00
Kuintil 2
nk
91,60 4,81 3,59 100,00
Kuintil 3
ga
89,77 1,78 8,45 100,00

Kuintil 4
on
95,89 1,76 2,35 100,00

m
Kuintil 5
a
//l
s:
Tidak Pernah Sekolah/ 90,69 2,15 7,16 100,00

tp
Tidak Tamat SD
89,05 2,11 8,84 100,00
ht
SD dan sederajat
90,58 3,70 5,72 100,00
SMP dan sederajat
93,47 1,79 4,74 100,00
SMA ke atas
Kabupaten 90,76 2,34 6,90 100,00

Lamongan
*Lainnya termasuk MCK Umum dan tidak ada/tidak menggunakan fasilitas buang air
besar

Tabel 6.8
Kloset yang Digunakan Rumah Tangga, 2017

Jenis Kloset
Karakteristik Cemplung Jumlah
Leher Angsa Plengsengan
/Cubluk
(1) (2) (3) (4) (5)
Jenis Kelamin KRT
95,16 3,04 1,80 100,00
.id
Laki‐laki
o
96,32 3,35 0,33 100,00
Perempuan
s .g
Kuintil Pengeluaran
bp

92,17 5,81 2,01 100,00
Kuintil 1
.
ab
92,25 4,88 2,86 100,00
Kuintil 2
nk
94,78 3,20 2,02 100,00
Kuintil 3
ga
97,36 1,83 0,80 100,00

on
Kuintil 4
98,39 1,13 0,48 100,00
m
Kuintil 5
a
//l

s:

tp
Tidak Tamat SD
ht
94,12 2,63 3,26 100,00

SD dan sederajat
96,51 2,85 0,64 100,00
SMP dan sederajat
97,03 2,97 0,00 100,00
SMA ke atas
Kabupaten 95,38 3,10 1,52 100,00

Lamongan

Persentase Rumah Tangga menurut Karakteristik dan Tempat
Tabel 6.9
Pembuangan Akhir Tinja, 2017

Tempat Pembuangan Akhir Tinja
Tangki Kolam/ Pantai/
Karakteristik septik/ Sawah/ Lubang Tanah Jumlah
Lainnya
IPAL/ Sungai/ Tanah Lapang/
SPAL Danau/Laut Kebun
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Jenis Kelamin KRT
.id
91,05 2,22 5,82 0,25 0,66 100,00
o
Laki‐laki
.g
86,62 4,71 6,75 0,00 1,93 100,00
Perempuan
s
bp
Kuintil Pengeluaran

.
ab
89,77 2,08 5,36 0,65 2,13 100,00
Kuintil 1 nk
92,63 0,00 6,74 0,00 0,63 100,00
Kuintil 2
ga
87,39 3,84 6,66 0,50 1,62 100,00

Kuintil 3
on
90,70 3,28 5,43 0,00 0,59 100,00

Kuintil 4
m
90,69 3,51 5,80 0,00 0,00 100,00

Kuintil 5
a
//l
s:

Tidak Pernah Sekolah 2,41 10,24 0,00 1,34 100,00 2,41
tp
/Tidak Tamat SD
ht
2,73 5,45 0,65 0,49 100,00 2,73

SD dan sederajat
2,63 3,71 0,00 2,06 100,00 2,63
SMP dan sederajat
3,02 3,54 0,00 0,00 100,00 3,02
SMA ke atas
Kabupaten 90,21 2,69 6,00 0,20 0,90 100,00
Lamongan

Persentase Rumah Tangga menurut Karakteristik dan Sumber
Tabel 6.10
Air Utama yang Digunakan Rumah Tangga untuk Minum, 2017

Sumber Air Minum Utama
Sumur/
Karakteristik Air Sumur Sumur/
Mata air
kemasan/ Leding bor/ Mata air Lainnya*
tidak
Isi ulang Pompa terlindung
terlindung
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Jenis Kelamin KRT
.id
63,64 7,33 11,69 13,13 1,08 3,13
Laki‐laki
o
.g
56,48 12,00 10,53 14,70 1,65 4,62
Perempuan
s
bp
Kuintil Pengeluaran

.
57,47 9,47 13,06 14,58 1,84 3,59
ab
Kuintil 1 nk
53,76 8,23 18,07 15,40 0,78 3,76
Kuintil 2
ga
59,92 9,86 14,42 14,29 0,38 1,12

Kuintil 3
on
55,62 7,40 13,03 17,08 1,84 5,03

Kuintil 4
m
79,62 6,74 1,70 7,28 1,13 3,52

a
Kuintil 5
//l
s:

tp
Tidak Pernah
49,03 14,58 12,47 16,86 1,68 5,38
Sekolah/ Tidak
ht
Tamat SD
56,06 6,76 15,36 16,54 1,88 3,40
SD dan sederajat
71,48 5,99 11,50 10,60 0,00 0,43
SMP dan sederajat
79,95 4,41 4,54 7,06 0,56 3,48
SMA ke atas
Kabupaten 62,26 8,23 11,46 13,43 1,19 3,41
Lamongan
*Lainnya termasuk air permukaan (sungai, danau, waduk, kolam, irigasi), air hujan, dll.

Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Sumber Air
Tabel 6.11 Minum Bersih dan Sumber Air Minum Layak menurut
Karakteristik, 2017

Sumber Air Minum Sumber Air Minum
Karakteristik
Bersih Layak
(1) (2) (3)
Jenis Kelamin KRT
69,73 85,88
Laki‐laki
61,69 84,62
Perempuan
.id
Kuintil Pengeluaran
o

.g
82,12 84,19
Kuintil 1
s
bp
85,80 89,16
Kuintil 2
.
82,01 83,14
ab
Kuintil 3 nk
75,21 79,43
Kuintil 4
ga
89,71 91,58
Kuintil 5
on

m
Tidak Pernah Sekolah/ Tidak 78,96 82,84

a
Tamat SD
//l
77,16 79,76
s:
SD dan sederajat
tp
90,18 90,61
SMP dan sederajat
ht
91,06 93,48
SMA ke atas
Kabupaten 83,12 85,64
Lamongan

Persentase Rumah Tangga menurut Karakteristik dan Sumber
Tabel 6.12 Air Utama yang Digunakan Rumah Tangga untuk Memasak/
Mandi/Cuci/dll, 2017

Sumber Air Minum Utama
Sumur/
Karakteristik Air Sumur Sumur/
Mata air
kemasan/ Leding bor/ Mata air Lainnya*
tidak
Isi ulang Pompa terlindung
terlindung
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Jenis Kelamin KRT
.id
1,11 15,40 36,80 30,61 5,19 10,89
Laki‐laki
o
.g
0,95 18,69 31,38 39,94 1,46 7,58
Perempuan
s
bp
Kuintil Pengeluaran

.
2,37 12,41 33,53 37,14 5,34 9,22
ab
Kuintil 1
0,90 9,47 41,48 32,97 4,56 10,62
nk
Kuintil 2
0,77
ga
16,05 37,82 30,62 4,45 10,29

Kuintil 3
on
0,14 15,69 33,29 35,33 4,71 10,85

Kuintil 4
m
1,37 23,68 33,62 27,56 3,61 10,16

Kuintil 5
a
//l

s:
Tidak Pernah
tp
0,23 16,77 30,25 35,72 6,04 10,99

Sekolah/ Tidak
ht
Tamat SD
0,97 11,08 38,54 34,82 5,46 9,12
SD dan sederajat
0,97 14,30 43,45 28,48 2,84 9,96
SMP dan sederajat
2,36 23,74 32,15 28,07 2,46 11,22
SMA ke atas
Kabupaten 1,08 16,03 35,76 32,41 4,47 10,25
Lamongan
*Lainnya termasuk air permukaan (sungai, danau, waduk, kolam, irigasi), air hujan, dll.

Persentase Rumah Tangga menurut Karakteristik dan
Tabel 6.13
Sumber Utama Penerangan Rumah Tangga, 2017

Sumber Utama Penerangan Rumah
Tangga
Listrik Non Bukan
Listrik PLN
PLN Listrik
(1) (2) (3) (4) (5)
Jenis Kelamin KRT
.id
100,00 0,00 0,00 100,00
Laki‐laki
o
.g
99,66 0,34 0,00 100,00
Perempuan
s
bp
Kuintil Pengeluaran

.
ab
100,00 0,00 0,00 100,00
Kuintil 1 nk
100,00 0,00 0,00 100,00
Kuintil 2
ga
100,00 0,00 0,00 100,00

Kuintil 3
on
100,00 0,00 0,00 100,00

Kuintil 4
m
99,73 0,27 0,00 100,00

Kuintil 5
a
//l
s:

tp

Tidak Tamat SD
ht
100,00 0,00 0,00 100,00

SD dan sederajat
100,00 0,00 0,00 100,00
SMP dan sederajat
100,00 0,00 0,00 100,00
SMA ke atas
Kabupaten 99,93 0,07 0,00 100,00
Lamongan

Tabel 6.14
Bakar Utama yang Digunakan untuk Memasak, 2017

Bahan Bakar Utama untuk Memasak
Elpiji/ Briket/
Tidak
Karakteristik Gas Minyak Arang/ Jumlah
Memasak Lainnya*
kota/ tanah Kayu
Biogas bakar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Jenis Kelamin KRT
.id
2,84 95,48 0,29 1,12 0,27 100,00
Laki‐laki
o
.g
4,63 94,18 0,78 0,41 0,00 100,00
Perempuan
s
bp
Kuintil Pengeluaran
0,73 95,85 0,00 3,41 0,00 100,00
.
Kuintil 1
0,93 96,52
ab 1,00 1,55 0,00 100,00
nk
Kuintil 2
0,79 98,09 0,73 0,39 0,00 100,00
ga
Kuintil 3
0,94
on
98,31 0,00 0,34 0,41 100,00

Kuintil 4
m
10,20 89,03 0,23 0,00 0,55 100,00

Kuintil 5
a
//l
s:
Tidak Pernah
4,79 91,54 0,64 3,03 0,00 100,00
tp
Sekolah/Tidak
Tamat SD
ht
0,86 96,44 0,79 1,90 0,00 100,00

SD dan sederajat
1,32 98,22 0,00 0,00 0,46 100,00
SMP dan sederajat
5,13 94,36 0,15 0,00 0,36 100,00
SMA ke atas
Kabupaten 3,16 95,24 0,38 1,00 0,22 3,16
Lamongan
*Lainnya termasuk listrik dan serbuk kayu yang dipadatkan

ht
tp
s:
//l
am

on

ga
nk
ab
. bp
s .g
o .id

.id

o

.g

s

bp
.
ab
nk
ga
on
a m
//l
s:
tp
ht
BAB VII
LAIN – LAIN

PENJELASAN TEKNIS
1. Telepon seluler (HP) adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai
kemampuan dasar yang sama dengan telepon tetap kabel, namun dapat dibawa ke mana‐
mana (portable, mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telekomunikasi
kabel. Selain berfungsi sebagai telepon, telepon selular modern biasanya mendukung
layanan tambahan seperti Short Messages Services (SMS), Multimedia Messages Service
(MMS), e‐mail dan akses Internet, aplikasi bisnis dan permainan, serta fotografi. Saat ini,
Indonesia mempunyai dua sistem jaringan telepon bergerak seluler yaitu Global System for
.id
Mobile Telecommunications (GSM) dan Code Division Multiple Access (CDMA).
o
2. Komputer mengacu pada komputer desktop, laptop (portable) atau tablet (atau komputer
.g
genggam yang serupa).
a. Personal Computer (PC)/Desktop adalah komputer yang biasanya tetap di satu
s
bp
tempat,biasanya pengguna ditempatkan di depannya, di belakang keyboard.
b. Laptop (Portable) adalah komputer yang cukup kecil untuk dibawa dan biasanya
.
ab
memungkinkan tugas yang sama sebagai komputer desktop, tetapi juga mencakup
notebook dan netbook tetapi tidak termasuk tablet dan sejenisnya komputer
nk
genggam.
ga
c. Tablet (atau sejenisnya komputer genggam) adalah komputer yang terintegrasi ke
layar sentuh datar, yang dioperasikan dengan menyentuh layar daripada
on
menggunakan keyboard fisik.Dalam hal ini tidak termaksud peralatan dengan

beberapa kemampuan komputasi, seperti set TV pintar dan perangkat dengan telepon
m
sebagai fungsi utama mereka, seperti smartphone. Tablet meskipun bisa digunakan
a
untuk menelpon, tidak dimasukan dalam kelompok telepon seluler karena fungsi
//l
utama tablet adalah sebagai komputer.
s:
3. Internet adalah sebuah jaringan komputer publik di seluruh dunia. Internet menyediakan
tp
akses ke sejumlah layanan komunikasi termasuk world wide web dan membawa e‐mail,
ht
berita, hiburan, dan file data.
4. Beras untuk rakyat miskin (raskin) adalah program bantuan dari pemerintah untuk
keluarga miskin berupa pendistribusian beras khusus kepada keluarga miskin yang
harganya telah disubsidi oleh pemerintah.
5. Kartu Perlindungan Sosial (KPS)/Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) adalah adalah kartu yang
diterbitkan oleh pemerintah dalam rangka pelaksanaan Program Percepatan dan Perluasan
Perlindungan Sosial (P4S) dan BLSM di tahun 2013.
LAIN‐LAIN

Beberapa keterangan sosial ekonomi rumah tangga yang dirangkum dalam
Susenas 2017 antara lain tentang program Pemerintah dalam bidang pangan dan
ekonomi serta aset yang dimiliki rumah tangga. Beberapa program Pemerintah dalam
bahasan ini terutama ditujukan kepada rumah tangga miskin dengan maksud untuk
mengurangi kemiskinan, walaupun tidak hanya peran pemerintah yang dilihat, namun
juga lembaga swasta dan perorangan.
Salah satu program Pemerintah dalam upaya mengurangi kemiskinan melalui
program bantuan tunai. Berdasarkan hasil Susenas 2017 di Kabupaten Lamongan,
rumah tangga yang menerima manfaat program bantuan tunai sebanyak 27,51 persen.
Sedangkan rumah tangga yang membeli raskin di Kabupaten Lamongan sebanyak
62,12 persen, Program Indonesia Pintar sebesar 92,35 persen, KPS dan KKS
.id
sebesar23,47 persen dan PKH sebesar 0,75 persen.
o
Selain itu juga memberikan informasi tentang fasilitas komunikasi yang
s .g
dimiliki rumah tangga. Sekitar 54,70 persen rumah tangga memiliki telepon seluler
bp
serta terdapat 18,61 rumah tangga yang memiliki komputer. Internet sudah diakses
.
ab
oleh 29,28 persen rumah tangga di Kabupaten Lamongan. Dalam melakukan akses
nk
internet, sebagian besar penduduk yang mengakses interenet di Kabupaten Lamongan
menggunakan sarana telepon seluler (64,63 persen).
ga
on
Berdasarkan kepemilikan aset rumah tangga, sebagian besar rumah tangga di
m
Kabupaten Lamongan memiliki sepeda motor (84,19 persen). Aset yang lain yang
a
dimiliki oleh sebagian besar rumah tangga di Kabupaten Lamongan adalah lemari es
//l
yang dimiliki oleh 61,31 persen rumah tangga. Sementara aset yang dapat bersifat
s:
tp
sebagai simpanan rumah tangga, yaitu emas/perhiasan (minimal 10 gram) dimiliki oleh
ht
23,62 persen

Persentase Anggota Rumah Tangga Berusia 5 Tahun ke Atas
Tabel 7.1 menurut Karakteristik dan Penggunaan Teknologi Informasi
selama Tiga Bulan Terakhir, 2017

Menggunakan Mengakses
Menggunakan Memiliki Komputer (PC/ Internet
Telepon Telepon Desktop, (Termasuk
Karakteristik
Seluler (HP)/ Seluler (HP)/ Laptop/ Facebook,
Nirkabel Nirkabel Notebook, Twitter, BBM,
Tablet) Whatsapp)
.id
(1) (2) (3) (4) (5)
o
.g
Jenis Kelamin KRT
s
69,84 62,82 19,22 31,95
bp
Laki‐laki
.
58,58 47,09 18,03 26,79
ab
Perempuan
nk
Kuintil Pengeluaran

ga
53,21 43,79 11,88 19,59

Kuintil 1
on
55,44 47,83 14,39 22,64

Kuintil 2
m
61,86 53,83 15,34 26,64

Kuintil 3
a
//l
69,58 56,48 18,28 30,52

Kuintil 4
s:
79,07 70,56 32,49 46,11

tp
Kuintil 5
ht

Tidak Tamat SD
58,52 47,20 16,70 20,00
SD dan sederajat
86,77 75,61 20,01 34,72
SMP dan sederajat
94,37 88,48 32,06 59,34
SMA ke atas
Kabupaten 64,63 54,70 18,61 29,28

Lamongan

Persentase Rumah Tangga menurut Jenis Program
Tabel 7.2
Perlindungan Sosial yang Diterima , 2017
Persentase Rumah Tangga
Jenis Program Perlindungan Sosial
yang Menerima
(1) (2)
.id
Raskin/Rastra 62,12
o
Program Indonesia Pintar (PIP) 92,35
.g
Kartu Perlindungan Sosial (KPS)/Kartu Keluarga
s
Sejahtera (KKS) 23,47
bp
Program Keluarga Harapan (PKH) 0,75
.
ab
nk

ga
on
am
//l
s:
tp
ht
Persentase Rumah Tangga yang Memiliki atau Menerima
Tabel 7.3 Jaminan Sosial dalam Setahun Terakhir menurut Jenis Jaminan
Sosial, 2017

Persentase RT yang Memiliki/
Jenis Jaminan Sosial
Menerima Jaminan Sosial
(1) (2)
Jaminan pensiun/veteran 4,78
Jaminan hari tua
.id
3,33
Asuransi kecelakaan kerja
o
2,16
.g
Jaminan/asuransi kematian 2,48
s
bp
Pesangon Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) 0,75
.

ab
nk

ga
on
a m
//l
s:
tp
ht
Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Aset menurut Jenis
Tabel 7.4
Aset, 2017

Persentase Rumah Tangga yang Memiliki
Jenis Aset
Aset
(1) (2)
Tabung gas 5,5 kg atau lebih 2,76
Lemari es/ kulkas 61,31
3,26
.id
AC/Pemanas air
o
Emas/perhiasan (minimal 10 gram) 23,62
.g
84,19
s
Sepeda motor
bp
Perahu/ perahu motor 2,20
.
ab
Mobil nk 8,18
Televisi layar datar (minimal 30 inci) 8,65
ga

on

a m
//l
s:
tp
ht

ht
tp
s:
//l
am

on

ga
nk
ab
. bp
s .g
o .id

.id

o

.g

s

bp
.
ab
nk
ga
on
a m
//l
s:
tp
ht
BAB VIII
KONSUMSI DAN PENGELUARAN

PENJELASAN TEKNIS
1. Rata‐rata pengeluaran per kapita sebulan adalah biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi
semua anggota rumah tangga selama sebulan dibagi dengan banyaknya anggota rumah
tangga. Pengeluaran untuk konsumsi makanan dihitung selama seminggu terakhir,
sedangkan konsumsi bukan makanan dihitung sebulan dan setahun terakhir. Baik konsumsi
makanan maupun bukan makanan selanjutnya dikonversikan ke dalam pengeluaran rata‐
rata sebulan. Angka konsumsi/ pengeluaran rata‐rata per kapita yang disajikan dalam
publikasi ini diperoleh dari hasil bagi jumlah konsumsi seluruh rumah tangga (baik
.id
mengonsumsi makanan maupun tidak) terhadap jumlah penduduk.
o
2. Konsumsi kalori dan protein dihitung dengan mengalikan kuantitas setiap makanan yang
.g
dikonsumsi dengan nilai kandungan kalori dan protein setiap jenis makanan berdasarkan
daftar konversi zat gizi.
s
bp

.
ab
KONSUMSI DAN PENGELUARAN
nk

ga
Pengeluaran rata‐rata per kapita sebulan adalah biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi
on
semua anggota rumah tangga selama sebulan dibagi dengan banyaknya anggota rumah tangga.
Pengeluaran per kapita Kabupaten Lamongan menurut kelompok makanan tahun 2017 yang
m
terbesar adalah kelompok makanan dan minuman jadi, yaitu sebesar 245.590,2 rupiah.
a
//l
Sedangkan pengeluaran per kapita terkecil adalah komoditi umbi‐umbian yang hanya sebesar
s:
3.486,6 rupiah.
tp
Pengeluaran perkapita Kabupaten Lamongan menurut kelompok bukan makanan tahun

ht
2017 yang terbesar adalah kelompok perumahan, bahan bakar, penerangan dan air, yaitu
sebesar 278.464,2 rupiah. Sedangkan pengeluaran per kapita terkecil adalah komoditi keperluan
pesta dan upacara yang hanya sebesar 23.511,6 rupiah.


Rata‐Rata Pengeluaran (Rupiah) Per Kapita Sebulan menurut
Tabel 8.1
Kelompok Barang dan Kuintil Pengeluaran, 2017
Kuintil Pengeluaran
Kelompok Barang
Kuintil 1 Kuintil 2 Kuintil 3 Kuintil 4 Kuintil 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
43.687 48.465 50.797 57.609 61.665
.id
1. Padi‐padian
2. Umbi‐umbian 1.102 2.393 3.059 4.844 6.035
o
Ikan/udang/
.g
3. 29.591 39.136 41.836 48.299 66.375
cumi/kerang
s
4. Daging 17.285 21.611 25.951 35.550 47.954
bp
5. Telur dan susu 19.401 25.825 28.337 43.223 68.019
.
ab
6. Sayur‐sayuran 20.918 30.806 40.404 46.678 56.391
7. Kacang‐kacangan 8.943 11.687 17.099 22.534 21.864
nk
8. Buah‐buahan 11.802 17.718 23.335 35.131 55.932
ga
9. Minyak dan kelapa 9.123 10.786 12.638 14.160 17.815

on
10. Bahan minuman 9.924 13.234 14.054 16.247 20.922

11. Bumbu‐bumbuan 5.472 7.265 8.050 9.015 11.234
m
12. Konsumsi lainnya 7.223 8.915 11.271 12.125 15.546

a
//l
Makanan dan
13. 105.029 172.502 229.295 300.952 420.173
minuman jadi
s:
14. Rokok dan tembakau 34.062 62.013 88.989 104.193 98.719

tp
Jumlah Makanan 323.562 472.356 595.116 750.561 968.645

ht
Perumahan dan
15. fasilitas rumah 114.030 173.297 220.751 300.706 583.537
tangga
Aneka barang dan
16. 53.525 88.638 128.466 142.158 332.143
jasa
Pakaian, alas kaki,
17. 13.029 20.837 28.544 32.921 57.043
dan tutup kepala
18. Barang tahan lama 4.744 15.682 34.599 46.691 225.040
Pajak, pungutan, dan
19. 10.671 19.774 22.379 35.815 88.037
asuransi
Keperluan pesta dan
20. 474 5.599 4.722 6.126 100.637
upacara/kenduri
Jumlah Bukan
196.473 323.827 439.461 564.417 1.386.436
Makanan
Jumlah 520.034 796.183 1.034.577 1.314.977 2.355.081

Rata‐Rata Konsumsi Kalori (Kcal) per Kapita Sehari menurut
Tabel 8.2
Kelompok Barang dan Kuintil Pengeluaran, 2017

Kuintil Pengeluaran
Kelompok Barang
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Padi‐padian 834,68 869,94 880,84 928,46 838,75
.id
2. Umbi‐umbian 15,82 24,26 26,25 28,19 36,68
Ikan/udang/cumi/
o
3. 51,70 60,94 64,06 67,15 86,81
kerang
.g
4. Daging 29,50 44,85 53,57 59,04 98,70
s
bp
5. Telur dan susu 33,38 39,54 45,95 55,52 78,29
6. Sayur‐sayuran 24,60 27,19 32,22 37,54 40,44
.
ab
7. Kacang‐kacangan 69,67 nk 67,14 69,65 80,51 89,61
8. Buah‐buahan 47,19 47,11 58,37 77,70 122,26
9. Minyak dan kelapa 180,91 195,43 247,03 248,23 286,17
ga
10. Bahan minuman 76,97 95,74 101,10 118,68 120,75

on
11. Bumbu‐bumbuan 21,29 21,43 27,90 27,12 28,71

m
12. Konsumsi lainnya 49,95 50,88 61,11 65,65 64,42

Makanan dan
a
13. 368,82 429,82 532,35 581,68 711,74

//l
minuman jadi
Rokok dan
s:
14. 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

tembakau
tp
Jumlah 1.804,46 1.974,27 2.200,39 2.375,47 2.603,34

ht

Rata‐Rata Konsumsi Protein (Gram) per Kapita Sehari
Tabel 8.3
menurut Kelompok Barang dan Kuintil Pengeluaran, 2017

Kuintil Pengeluaran
Kelompok Barang
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Padi‐padian 19,63 20,44 20,72 21,80 19,73
2. Umbi‐umbian 0,12 0,19 0,23 0,23 0,35
Ikan/udang/cumi/
.id
3. 8,82 10,37 10,93 11,56 14,92
kerang
4. Daging 1,97 2,86 3,38 3,83 6,57
o
.g
5. Telur dan susu 2,12 2,46 2,76 3,32 4,46
s
6. Sayur‐sayuran 1,44 1,56 1,81 2,11 2,27
bp
7. Kacang‐kacangan 7,08 6,66 7,03 7,90 8,07
.
8. Buah‐buahan 0,42 0,43 0,52 0,71 1,23
ab
9. Minyak dan kelapa 0,07 0,08 0,12 0,11 0,14
nk
10. Bahan minuman 0,65 0,71 0,90 0,97 0,96
ga
11. Bumbu‐bumbuan 0,83 0,84 1,05 1,03 1,10

0,93 0,95 1,13 1,17 1,13
on
12. Konsumsi lainnya
Makanan dan
13. 9,41 11,33 14,46 15,89 21,50
m
minuman jadi
Rokok dan
a
14. 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

//l
tembakau
s:
Jumlah 53,50 58,88 65,04 70,61 82,44

tp

ht

ht
tp
s:
//l
am

on

ga
nk
ab
. bp
s .g
o .id

.id

o
.g

s
bp

.

ab
nk

ga

on
m

a
//l

s:

tp
ht


.id

o

s .g
bp

KUESIONER nk
ab
.
ga

on

ma

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

a m

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

ma

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

a m

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

ma

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

a m

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

ma

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

a m

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

ma

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

a m

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

ma

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

a m

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

ma

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

a m

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

ma

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

a m

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

ma

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

a m

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

ma

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

a m

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

ma

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

a m

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

ma

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

a m

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

ma

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

a m

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

ma

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

a m

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

ma

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

a m

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

ma

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

a m

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

ma

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

a m

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

ma

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

a m

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

ma

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

a m

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

ma

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

a m

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

ma

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

a m

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

ma

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

a m

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

ma

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

a m

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

ma

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

a m

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

ma

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

a m

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

ma

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

a m

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

ma

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

a m

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

ma

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

a m

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

ma

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

a m

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

ma

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

a m

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

ma

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

a m

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

ma

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

a m

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

ma

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

a m

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

ma

//l
s:

tp
ht

.id

o

s .g
bp

.
ab
nk

ga

on

a m

//l
s:

tp
ht

ht
tp
s:
//l
am
on
ga
nk
ab
. bp
s .g
o .id

o .id
s .g
. bp
ab
nk
ga
on
ma
//l
s:
tp
ht
92 Statistik Kesejahteraan Rakyat (nama Kabupaten/Kota) 2017

Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lamongan 2017

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lamongan 2017

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

ht

Publikasi Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lamongan.

Dengan terbitnya buku ini, diharapkan kebutuhan data statistik

telah ikut berpartisipasi dalam mengusahakan terwujudnya publikasi ini, diucapkan

Tabel 3.2 Persentase Penduduk Berumur 15‐24 Tahun menurut Karakteristik dan

Tabel 3.4 Persentase Penduduk Berumur 7‐24 Tahun menurut Karakteristik dan

Tabel 5.1 Persentase Perempuan Berumur 15‐49 Tahun yang Pernah Melahirkan

Tabel 5.2 Persentase Perempuan Berumur 15‐49 Tahun yang Pernah Melahirkan

Tabel 5.3 Persentase Perempuan Berumur 15‐49 Tahun yang Pernah Melahirkan

Tabel 6.1 Persentase Rumah Tangga menurut Karakteristik dan Status Kepemilikan

Tabel 7.2 Persentase Rumah Tangga menurut Jenis Program Perlindungan Sosial

Tabel 7.4 Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Aset menurut Jenis

Tabel 8.1 Rata‐Rata Pengeluaran (Rupiah) Per Kapita Sebulan menurut Kelompok

Susenas menghasilkan beragam statistik lintas sektor meliputi: partisipasi

kesehatan, pemanfaatan fasilitas kesehatan, jaminan kesehatan, pemberian ASI pada

perkawinan pertama, partisipasi KB, dan rata‐rata jumlah anak yang dilahirkan untuk

pemanfaatan teknologi informasi, serta bantuan/program pemerintah untuk

Susenas juga mengumpulkan data konsumsi dan pengeluaran rumah tangga

Pengumpulan data Susenas Maret 2017 menggunakan dua kuesioner yaitu

0‐4 43,968 41,596

70,000 50,000 30,000 10,000 10,000 30,000 50,000 70,000

Data kependudukan merupakan salah satu informasi yang diperlukan dalam

evaluasi terhadap hasil pembangunan itu sendiri. Beberapa masalah kependudukan

5-9 7,66 6,89 7,26

10-14 8,32 7,47 7,89

35-39 7,27 7,56 7,42

40-44 7,60 7,72 7,66

45-49 7,81 8,02 7,92

50-54 7,47 7,77 7,62

55-59 6,51 6,30 6,40

60-64 4,88 4,64 4,76

65-69 3,06 3,37 3,22

70-74 2,12 2,85 2,49

75+ 2,05 3,40 2,75

Kabupaten 100,00 100,00 100,00

Laki‐laki 23.08 69.69 7.23 100.00

Kuintil 5 18.67 76.53 6.86 100.00

SD dan sederajat 16.51 73.37 10.12 100.00

SMP dan sederajat 0.11 99.27 0.62 100.00

SMA ke atas 0.00 99.59 0.41 100.00

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Kuantil 2 (Q2) 28,92

Kuantil 3 (Q3) 27,31 63,14 1,03 8,51 100,00

Kuantil 4 (Q4) 25,45 63,12 1,39 10,05 100,00

Kuantil 5 (Q5) 24,03 64,09 1,70 10,17 100,00

22,93 48,06 1,33 27,68 100,00

Tamat SD/sederajat 25,78 64,27 1,97 7,98 100,00

Tamat SMP/sederajat 28,69 66,73 1,87 2,72 100,00

Tamat SMA ke atas 27,54 69,55 1,90 1,01 100,00

Kabupaten lamongan 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Kuantil 3 (Q3) 28,52

Kuantil 4 (Q4) 28,85 66,02 1,54 3,59 100,00

Kuantil 5 (Q5) 28,38 68,73 1,84 1,05 100,00

Tidak tamat SD 24,27 66,29 1,74 7,69 100,00

Tamat SD/sederajat 20,94 72,75 2,75 3,56 100,00

Tamat SMP/sederajat 31,68 64,17 2,03 2,13 100,00

Tamat SMA ke atas 30,14 66,95 2,04 0,87 100,00

Kabupaten lamongan 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

(1) (2) (3)

Tidak tamat SD 0,00 100,00

Tamat SD/sederajat 63,16 36,84

Tamat SMP/sederajat 81,01 18,99

Tamat SMA ke atas 8,21 91,79

Cerai hidup 0,00 100,00