Anda di halaman 1dari 19

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPS)

PRAKTIKUM FARMASI FISIK


SEMESTER II
T.A 2017 / 2018

Kordinator:Dessy Erliani M.S, S. Farm., Apt


Dosen Pengajar : 1. Eko Retnowati, M.Sc., Apt
2. Dwi Susiloningrum, S.Farm.,Apt

STIKES CENDEKIA UTAMA KUDUS


PROGRAM STUDI S1 FARMASI
2017/2018
RENCANAKEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPS)
T.A 2016 / 2017

A. IDENTITAS MATA KULIAH

1. Nama Mata Kuliah : Praktikum Farmasi Fisik


2. Jumlah SKS : 1 SKS
3. Semester : II
4. Nama Dosen Pengampu : Ekp Retnowati, M.Sc.,Apt dan Dwi susiloningrum, S.Farm.,Apt
5. Program Studi : Farmasi
6. Jenjang Studi : S1

B. PERENCANAAN PEMBELAJARAN
1. Deskripsi Mata Kuliah
Materi praktikum ini berfokus pada sifat fisika dan kimia suatu zat meliputi penetuan kerapatan dan berat jenis, viskositas
larutan, dispersi koloidal dan sifatnya, ukuran partikel, dan tegangan permukaan.
2. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat memahami fenomena fisika molekul obat dan eksipien untuk
diaplikasikan pada pengembangan formulasi dan pembuatan sediaan farmasi.
3. Pelaksanaan Pembelajaran

No. Kompetensi Indikator Pengalaman Materi ajar Waktu Alat dan Bahan Penilaian Dosen
dasar pembelajaran
1. Penjelasan Setelah mengikuti 1. Memahami teknis 1. Penjelasan teknis 100’ - LCD Self assesment DS
teknis perkuliahan mahasiswa praktikum yang praktikum - Alat-alat lab
praktikum, diharapkan dapat: akan dilakukan 2. Pengenalanalat-
Pembagian 1. Memahami teknis 2. Mengenal alat- alat yang akan
kelompok dan praktikum yang alat yang akan digunakan dalam
pengenalan alat- akan dilakukan digunakan dalam praktek
alat yang akan 2. Berdiskusi sesuai praktek
digunakan kelompok
3. Mengenal alat-alat
yang akan
digunakan dalam
praktek
2. Menentukan Setelah mengikuti 1. Menjelaskan beda 1. Beda kerapatan 100’ Alat: Pretest, self DS
kerapatan dan praktikum mahasiswa kerapatan dan dan berat jenis. - Piknometer assessment,
berat jenis diharapkan dapat: berat jenis. 2. Berbagai metode - Baskom laporan,
penentuan
1. Menjelaskan beda 2. Menjelaskan - Termometer responsi
kerapatan dan
kerapatan dan berat berbagai metode berat jenis zat. - timbangan
jenis. penentuan 3. Cara kerja
2. Menjelaskan kerapatan dan piknometer. Bahan:
berbagai metode berat jenis zat. 4. Pengukuran - Aquadest
penentuan 3. Mendiskusikan kerapatan zat cair - Es Batu
kerapatan dan berat cara kerja dan zat padat - Parafin solid
dengan alat
jenis zat. piknometer. - Kloroform
piknometer.
3. Mengukur kerapatan 4. Mempraktekkan 5. Perhitungan - Tissue
zat cair dan zat pengukuran kerapatan dan - Etanol
padat dengan alat kerapatan zat cair berat jenis zat - Aseton
piknometer. dan zat padat berdasarkan hasil - Peluru
4. Menghitung dengan alat pengukuran.
kerapatan dan berat piknometer. 6. Analisa hasil
pengukuran.
jenis zat berdasarkan 5. Menghitung
hasil pengukuran. kerapatan dan
5. Menganalisa hasil berat jenis zat
pengukuran. berdasarkan hasil
pengukuran.
6. Menganalisa hasil
pengukuran.
3. Menentukan Setelah mengikuti 1. Menjelaskan beda 1. Beda kerapatan 100’ Alat: Pretest, self DS
kerapatan dan praktikum mahasiswa kerapatan dan berat dan berat jenis. - Piknometer assessment,
berat jenis diharapkan dapat: jenis. 2.Berbagai metode - Baskom laporan,
penentuan kerapatan
1. Menjelaskan beda 2. Menjelaskan - Termometer responsi
dan berat jenis zat.
kerapatan dan berat berbagai metode 3.Cara kerja - timbangan
jenis. penentuan piknometer.
2. Menjelaskan kerapatan dan berat 4.Pengukuran Bahan:
berbagai metode jenis zat. kerapatan zat cair dan - Aquadest
penentuan 3.Mendiskusikan zat padat dengan alat - Es Batu
kerapatan dan berat cara kerja piknometer. - Parafin solid
5.Perhitungan
jenis zat. piknometer. - Kloroform
kerapatan dan berat
3. Mengukur kerapatan 4.Mempraktekkan jenis zat berdasarkan - Tissue
zat cair dan zat padat pengukuran hasil pengukuran. - Etanol
dengan alat kerapatan zat cair 6.Analisa hasil - Aseton
piknometer. dan zat padat pengukuran. - Peluru
4. Menghitung dengan alat
kerapatan dan berat piknometer.
jenis zat berdasarkan 5.Menghitung
hasil pengukuran. kerapatan dan berat
5. Menganalisa hasil jenis zat berdasarkan
pengukuran. hasil pengukuran.
6.Menganalisa hasil
pengukuran.
4. Menentukan Setelah mengikuti 1. Menjelaskan beda 1. Beda kerapatan 100’ Alat: Pretest, self DS
kerapatan dan praktikum mahasiswa kerapatan dan berat dan berat jenis. - Piknometer assessment,
berat jenis diharapkan dapat: jenis. 2.Berbagai metode - Baskom laporan,
penentuan kerapatan
6. Menjelaskan beda 2. Menjelaskan - Termometer responsi
dan berat jenis zat.
kerapatan dan berat berbagai metode 3.Cara kerja - timbangan
jenis. penentuan piknometer.
7. Menjelaskan kerapatan dan berat 4.Pengukuran Bahan:
berbagai metode jenis zat. kerapatan zat cair dan - Aquadest
penentuan 3.Mendiskusikan zat padat dengan alat - Es Batu
kerapatan dan berat cara kerja piknometer. - Parafin solid
5.Perhitungan
jenis zat. piknometer. - Kloroform
kerapatan dan berat
8. Mengukur kerapatan 4.Mempraktekkan jenis zat berdasarkan - Tissue
zat cair dan zat padat pengukuran hasil pengukuran. - Etanol
dengan alat kerapatan zat cair 6.Analisa hasil - Aseton
piknometer. dan zat padat pengukuran. - Peluru
9. Menghitung dengan alat
kerapatan dan berat piknometer.
jenis zat berdasarkan 5.Menghitung
hasil pengukuran. kerapatan dan berat
10. Menganalisa jenis zat berdasarkan
hasil pengukuran. hasil pengukuran.
6.Menganalisa hasil
pengukuran.
5. Menentukan Setelah mengikuti 1. Menjelaskan beda 1. Beda cairan 100’ Alat: Pretest, self DS
viskositas praktikum mahasiswa cairan Newton Newton dan Non - Viskosimeter assessment,
larutan Newton diharapkan dapat: dan Non Newton Newton Ostwald laporan,
dan larutan Non 1. Menentukan 2. Mengukur 2. Pengukuranviskosit - Bekerglass 250 ml responsi
Newton. viskositas larutan viskositas larutan as larutan gula - Batang pengaduk
Newton dengan gula dengan air dengan air sebagai - Pipet ukur 5 ml
viskosimeter Ostwald sebagai pembanding - Stopwatch
dan Non Newton pembanding dengan - Pro pipet
dengan viskometer dengan viskosimeter - Piknometer
stormer. viskosimeter Ostwald. - Baskom
2. Menjelaskan Ostwald. 3. Pengukuran - Termometer
pengaruh kadar 3. Mengukur viskositas larutan - Viskosimeter
larutan terhadap viskositas larutan CMC dengan Stormer
viskositas larutan CMC dengan Veegum sebagai - Anak timbangan
Newton dan Non Veegum sebagai pembanding Bahan:
Newton. pembanding dengan - Alkohol
dengan viskosimeter - Aquadest
viskosimeter stormer. - Es Batu
stormer. 4. Pengaruh kadar - Larutan gula
4. Menjelaskan larutan terhadap - Larutan CMC
pengaruh kadar viskositas larutan - Veegum
larutan terhadap Newton dan Non
viskositas larutan Newton.
Newton dan Non
Newton
6. Menentukan Setelah mengikuti 1.Menjelaskan beda 1.Beda cairan Newton 100’ Alat: Pretest, self DS
viskositas praktikum mahasiswa cairan Newton dan dan Non Newton - Viskosimeter assessment,
larutan Newton diharapkan dapat: Non NewtoN 2.Pengukuranviskosit Ostwald laporan,
dan larutan Non 1. Menentukan 2.Mengukur as larutan gula - Bekerglass 250 ml responsi
Newton. viskositas larutan viskositas larutan dengan air sebagai - Batang pengaduk
Newton dengan gula dengan air pembanding dengan - Pipet ukur 5 ml
viskosimeter Ostwald sebagai pembanding viskosimeter Ostwald. - Stopwatch
dan Non Newton dengan viskosimeter 3.Pengukuran - Pro pipet
dengan viskometer Ostwald. viskositas larutan - Piknometer
stormer. 3.Mengukur CMC dengan Veegum - Baskom
2.Menjelaskan viskositas larutan sebagai pembanding - Termometer
pengaruh kadar larutan CMC dengan dengan viskosimeter - Viskosimeter
terhadap viskositas Veegum sebagai stormer. Stormer
larutan Newton dan pembanding dengan 4.Pengaruh kadar - Anak timbangan
Non Newton. viskosimeter larutan terhadap Bahan:
stormer. viskositas larutan - Alkohol
4.Menjelaskan Newton dan Non - Aquadest
pengaruh kadar Newton. - Es Batu
larutan terhadap - Larutan gula
viskositas larutan - Larutan CMC
Newton dan Non - Veegum
Newton
7. Menentukan Setelah mengikuti Mampu memilih Menentukan stabilitas 100’ Alat: Pretest, self DS
stabilitas Obat praktikum mahasiswa peralatan, memgukur berbagai obat 1. Spektrofotometer assessment,
laporan,
diharapkan dapat: dan menganalisa UV/Vis
responsi
1. Menentukan hasil pengukuran 2. Gelas Ukur
tingkat reaksi berbagai sifat 3. Gelas Kimia
penguraian zat fisikokimiawi zat, 4. Labu ukur
aktif yaitu dalam hal 5. Vial
2. Memperkirakan rheology, sistem Bahan:
masa kadaluarsa dispersi koloid, 1. Kofein
zat aktif mikromeritik dan 2. Aquadest
tegangan permukaan,
bobot jenis zat dan
stabilitas obat.
EVALUASI PERTEMUAN KE-8
9. Memahami Setelah mengikuti 1. Menjelaskan 1. Sistem dispersi 100 ‘ Alat: Pretest, self ER
. prinsip dasar praktikum mahasiswa sistem dispersi 2. Berbagai tipe - Baker glass 100 ml assessment,
sistem dispersi diharapkan dapat: 2. Membedakan koloid. - Gelas ukur 10 ml laporan,
koloiddan sifat- 1. Menjelaskantentang berbagai tipe 3. Sifat-sifat koloid dan 100 ml responsi
sifatnya. definisi koloid koloid. - Pipet ukur 10,0 ml
2. Menjelaskan - Propipet
klasifikasi koloid dan - Stopwatch
perbedaannya. - Pengaduk
3. Membedakan sifat- - Waterbath
sifat koloid liofilik - Cawan Porselin
dan liofobik - Pipet Tetes
Bahan:
- Aquadest
- Air mendidih
- FeCl3
- Na Lauril Sulfat
- Gelatin
- Larutan NaCl 10%
- Alkohol 90%
10 Memahami Setelah mengikuti 1. Menjelaskan 1.Sistem dispersi 100 ‘ Alat: Pretest, self ER
. prinsip dasar praktikum mahasiswa sistem dispersi 2.Berbagai tipe - Baker glass 100 ml assessment,
sistem dispersi diharapkan dapat: 2.Membedakan koloid. - Gelas ukur 10 ml laporan,
koloiddan sifat- 1.Menjelaskantentang berbagai tipe koloid. 3.Sifat-sifat koloid dan 100 ml responsi
sifatnya. definisi koloid - Pipet ukur 10,0 ml
2.Menjelaskan - Propipet
klasifikasi koloid dan - Stopwatch
perbedaannya. - Pengaduk
3.Membedakan sifat- - Waterbath
sifat koloid liofilik dan - Cawan Porselin
liofobik - Pipet Tetes
Bahan:
- Aquadest
- Air mendidih
- FeCl3
- Na Lauril Sulfat
- Gelatin
- Larutan NaCl 10%
- Alkohol 90%
11 Menentukan Setelah mengikuti 1. Mempraktekkan 1. Pengukuran 100’ Alat: Pretest, self ER
tegangan perkuliahan mahasiswa pengukuran tegangan - Beker glass 100 ml assessment,
permukaan diharapkan dapat: tegangan permukaan - Pipa kapiler laporan,
1. Menentukan permukaan berbagai kadar - Piknometer responsi
tegangan berbagai kadar dengan metode - baskom
permukaan dengan metode kenaikan kapiler.
berbagai kadar kenaikan kapiler. 2. Perhitungan data Bahan:
dengan metode 2. menghitung data hasil pengukuran - aquadest
kenaikan kapiler. hasil pengukuran tegangan - Es
2. Menjelaskan tegangan permukaan cairan - Parafin liquidum
pengaruh surfaktan permukaan cairan 3. Grafik hubungan - Larutan Tween 80
terhadap tegangan 3. Membuat grafik kadar surfaktan
permukaan. hubungan kadar dengan tegangan
surfaktan dengan permukaan air.
tegangan
permukaan air.
12 Menentukan Setelah mengikuti 1.Mempraktekkan 1.Pengukuran 100’ Alat: Pretest, self ER
tegangan perkuliahan mahasiswa pengukuran tegangan - Beker glass 100 ml assessment,
permukaan diharapkan dapat: tegangan permukaan - Pipa kapiler laporan,
1. Menentukan permukaan berbagai kadar - Piknometer responsi
tegangan berbagai kadar dengan metode - baskom
permukaan dengan metode kenaikan kapiler.
berbagai kadar kenaikan kapiler. 2.Perhitungan data Bahan:
dengan metode 2.menghitung hasil pengukuran - aquadest
kenaikan kapiler. data hasil tegangan - Es
2.Menjelaskan pengukuran permukaan cairan - Parafin liquidum
pengaruh surfaktan tegangan 3.Grafik hubungan - Larutan Tween 80
terhadap tegangan permukaan cairan kadar surfaktan
permukaan. 3.Membuat grafik dengan tegangan
hubungan kadar permukaan air.
surfaktan dengan
tegangan
permukaan air.
13 Menentukan Setelah mengikuti 1.Mempraktekkan 1.Pengukuran 100’ Alat: Pretest, self ER
tegangan perkuliahan mahasiswa pengukuran tegangan - Beker glass 100 ml assessment,
permukaan diharapkan dapat: tegangan permukaan - Pipa kapiler laporan,
1. Menentukan permukaan berbagai kadar - Piknometer responsi
tegangan berbagai kadar dengan metode - baskom
permukaan dengan metode kenaikan kapiler.
berbagai kadar kenaikan kapiler. 2.Perhitungan data Bahan:
dengan metode 2.menghitung hasil pengukuran - aquadest
kenaikan kapiler. data hasil tegangan - Es
2.Menjelaskan pengukuran permukaan cairan - Parafin liquidum
pengaruh surfaktan tegangan 3.Grafik hubungan - Larutan Tween 80
terhadap tegangan permukaan cairan kadar surfaktan
permukaan. 3.Membuat grafik dengan tegangan
hubungan kadar permukaan air.
surfaktan dengan
tegangan
permukaan air.
14 Menentukan Setelah mengikuti Mendiskusikan dan 100’ Alat: Pretest, self ER
ukuran partikel perkuliahan mahasiswa mempraktekkan : 1. Pengukuran - Mikroskop assessment,
diharapkan dapat: 1. Pengukuran partikel zat dengan - Mikrometer laporan,
1. Mengukur partikel partikel zat metode mikroskopi - Beker glass 250 ml responsi
zat dengan metode dengan metode 2. Pengukuran - Batang Pengaduk
mikroskopi mikroskopi partikel zat dengan - Timbangan
2. Mengukur partikel 2. Pengukuran metode - Ayakan
zat dengan metode partikel zat pengayakan - Obyek glass dan
pengayakan dengan metode 3. Analisis data hasil dek glass
pengayakan pengukuran Bahan:
- Amylum
- Aquadest
- Granul berbagai
ukuran
15 Menentukan Setelah mengikuti Mendiskusikan dan 1.Pengukuran partikel 100’ Alat: Pretest, self ER
ukuran partikel perkuliahan mahasiswa mempraktekkan : zat dengan metode - Mikroskop assessment,
diharapkan dapat: 1.Pengukuran mikroskopi - Mikrometer laporan,
1.Mengukur partikel partikel zat 2.Pengukuran partikel - Beker glass 250 ml responsi
zat dengan metode dengan metode zat dengan metode - Batang Pengaduk
mikroskopi mikroskopi pengayakan - Timbangan
2.Mengukur partikel 2.Pengukuran 3.Analisis data hasil - Ayakan
zat dengan metode partikel zat pengukuran - Obyek glass dan
pengayakan dengan metode dek glass
pengayakan Bahan:
- Amylum
- Aquadest
- Granul berbagai
ukuran
EVALUASI PERTEMUAN KE-16
7. Bobot Penilaian
No Kriteria Penilaian Pembobotan
1 Self assesment 10 %
2 Pretest 10 %
3 Laporan 35%
4 Responsi 45 %
Total 100 %

8. Daftar Pustaka:
E. L Parrot, 1971, Pharmaceutical Technology, Fundamental Pharmaceutics, Burgess Publishing Company, Minneapolis
S. H. Maron, J. B. Lando, 1974, Fundamentals of Phisical Chemistry, Macmillam Publishing Co. Inc., New York
Sinko, P. J, 2006, Martin’s Physical Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 5th, Lippincott William & Wilkins, Philadelphia
Wikantyasning, E. R., Sukmawati, A., Modul Praktikum Farmasi Fisika, 2013, UMS: Surakarta

Anda mungkin juga menyukai