وم، من يهده هللا فال مضل له، ونعوذ باهلل من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا،إن يه
وأشهد أن محمدا ً عبده، وأشهد أن ال إله إال هللا وحده ال شريك له،يضلل فال هادي له
ورسوله
Puji dan Syukur tak henti kita panjatkan kepada Allah SWT
Nama : Wulandari Allah berupa keimanan dan keislaman-lah yang membuat kita
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LUWUK kita dapat berkumpul di tempat ini dalam rangka
kita, Nabi Muhammad SAW, yang diutus oleh Allah SWT ke “Belajarlah karena seseorang tidak dilahirkan dalam keadaan
muka bumi ini sebagai rahmatan lil alamiin, yang telah pandai, dan pemilik ilmu itu tidak sama dengan orang yang
kebenaran, serta memperjuangkan islam hingga sampai Dalam pandangan islam, ilmu adalah sesuatu yang tergolong
kepada kita sebagai rahmat tak terperi dari allahSWT. suci. Ilmu bagaikan pelita atau cahaya di malam yang gelap.
Para hadirin yang dimuliakan Allah, pada kesempatan kali ini Seseorang tak kan dapat berjalan dengan baik di malam yang
saya akan membawakan ceramah tentang “Keutamaan gelap tanpa cahaya atau pelita, demikian pula halnya tak
Kita lahir di bumi ini dalam keadaan tak berilmu. Oleh karena dengan ilmu.
itu, setiap orang tua berkewajiban mendidik dan mengajarkan Mengenai perintah menuntut ilmu, Allah SWT memerintahkan
ilmu pengetahuan kepada anaknya. Karena manusia lahir ke secara tersirat dalam wahyu yang pertama diturunkan kepada
dunia dalam keadaan tak berilmu, maka Allah SWT Nabi Muhammad SAW, QS Al-Alaq ayat1–5:
untuk belajar atau menuntut ilmu sebagai bekal untuk 1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
menjalani hidup. Hal ini sesuai dengan sabda Rasul yang Menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. belajar? Allah tidak menurunkan wahyu pertama berupa
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, perintah untuk shalat, puasa, sedekah, zakat dan sebagainya,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantarakalam. tetapi perintah “Iqro’ = bacalah” yang dapat kita tafsirkan
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak sebagai perintah untuk belajar. Ini menunjukkan bahwa
diketahuinya. sebelum kita beramal, kita wajib berilmu, yang insya Allah
Wahyu pertama ini, sebagai tanda pengangkatan Muhammad akan mengantarkan pada kebahagiaan dunia akhirat.Islam
menjadi utusan Allah, memerintahkan “Iqro’= bacalah”. Meski tidak menghendaki umatnya sengsara di dunia dan di akhirat.
tak secara langsung mengatakan “belajarlah”, namun perintah Oleh sebab itu perintah menuntut ilmu tidak dibedakan antara
Allah dalam ayat ini untuk membaca adalah perintah tersirat laki-laki dan perempuan. Tegasnya, menuntut ilmu itu wajib
kepada manusia untuk belajar, karena membaca merupakan bagi setiap orang Islam, meskipun di tempat yang jauh dari
salah satu cara untuk belajar. Membaca yang dimaksudkan negerinya. Selain itu, hukum menuntut ilmu bisa berubah
disini tak sekedar membaca buku atau materi pelajaran, tetapi menjadi haram jika ilmu yang dipelajari dapat mendatangkan
juga bermakna sebagai perintah untuk membaca dan mudharat bagi diri sendiri maupun orang lain, atau
memahami tanda-tanda kebesaran Allah.Tidakkah kita sadari menyesatkan dan membahayakan, seperti ilmu hitamss, ilmu
bahwa wahyu pertama ini, yang memerintahkan untuk sihir, ilmu santet dan sebagainya.Allah mewajibkan manusia
membaca mengandung makna yang luas tentang pentingnya menuntut ilmu bukan tanpa sebab. Ada banyak sekali
keutamaan menuntut ilmu yang dijelaskan dalam Al-Qur’an Setiap elemennya adalah sarana untuk menambah wawasan
dan Sunnah Rasul.Selain mengamalkan ilmu yang kita miliki, dan mengambil pelajaran. Karena itulah, proses belajar
kita juga diperintakan berbagi ilmu atau mengajarkan ilmu manusia seharusnya berawal sejak manusia dilahirkan hingga
yang kita miliki kepada orang lain. Berbagi ilmu dengan orang kematian menjemput. Rasulullah SAW bersabda:
lain tak sama dengan berbagi harta. Jika kita memberikan ِلى اللَّ ْه ِد ْ ُأ
َ طلُبُوا ْال ِع ْل َم ِمنَ ْال َم ْه ِد ا
harta kita kepada orang lain, maka secara otomatis kita akan “Tuntutlah ilmu sejak dari buaian sampai liang lahat”Hadits
kehilangan harta itu atau dengan kata lain kita tak lagi tersebut menjadi dasar dari ungkapan “Long life education”
memilikinya. Berbeda halnya dengan memberikan ilmu. Jika atau pendidikan seumur hidup. Berdasar dari hadits itu pula,
kita mengajarkan ilmu pengetahuan kepada orang lain, kita kita seharusnya termotivasi agar tak pernah lelah untuk
tidak akan kehilangan ilmu pengetahuan yang kita miliki, belajar. Kita niatkan perjuangan menuntut ilmu ini sebagai
tetapi malah semakin menambah penguasaan kita terhadap ibadah kepada Allah, dengan niat suatu hari kelak akan kita
ilmutersebut.Orang yang menuntut ilmu dengan niat untuk bagi kepada orang lain, agar ilmu yang kita miliki tak hanya
membanggakannya di hadapan manusia diancam akan bermanfaat buat diri kita, tetapi juga makhluk Allah yang
Menuntut ilmu tak hanya dilakukan di bangku sekolah atau selama kita masih diberi kesempatan oleh Allah. Dengan niat
kuliah. Sejatinya, dunia ini adalah laboratorium pendidikan. ikhlas kartena Allah, mudah-mudahan kita semua
memperoleh keutamaan menuntut ilmu seperti yang dijanjikan
datangnya dari diri saya sebagai makhluk dhoif yang tak luput