Anda di halaman 1dari 7

PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DI SDN 9 HANGA-HANGA 2

Oleh
Nama : Wulandari A. Lamada
Npm : 15071047

FAKULTAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LUWUK
T.A 2017

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................1

A.Latar Belakang .................................................................................1-2

B.Rumusan Masalah ............................................................................2-3

C.Teori-Teori ........................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................4-6

BAB III PENUTUP ........................................................................................7

A.Kesimpulan ...................................................................................7

B.Saran..............................................................................................7

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat serta hidayahnya kepada kami, sehingga saya dapat

menyelesaikan makalah berjudul “Pelaksanan Pendidikan Agama Islam di

Sekolah” dengan lancar tanpa halangan suatu apapun.

Saya menyadari pembuatan makalah ini masih sangat sederhana dan

jauh dari sempurna, untuk itu segala kritik dan saran yang membangun akan

saya terima dengan tangan terbuka, demi keberhasilan makalah selanjutnya.

Demikian atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.

ii
Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam

Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses

kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-

tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian

hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.

Pengorganisasian (Organizing) adalah suatu langkah untuk

menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam

kegiatan yang di pandang. Seperti bentuk fisik yang tepat bagi

suatu ruangan kerja administrasi, ruangan laboratorium, serta

penetapan tugas dan wewenang seseorang pendelegasian

wewenang dan seterusnya dalam rangka untuk mencapai tujuan.

Perencanaan adalah proses yang mendefinisikan tujuan dari organisasi, membuat

strategi digunakan untuk mencapai tujuan dari organisasi, serta mengembangkan

rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses-peroses yang

penting dari semua fungsi manajemen sebab tanpa perencanaan (planning) fungsi

pengorganisasian, pengontrolan maupun pengarahan tidak akan dapat berjalan.

Rencana (planning) dapat berupa rencana informal ataupun rencana formal. Rencana

informal adalah rencana-rencana yang tak tertulis dan bukan merupakan dari tujuan

ii
bersama anggota organisasi. Sedangkan definisi dari rencana formal adalah rencana

yang tertulis yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam jangka waktu tertentu.

Kepemimpinan adalah keunggulan seseorang atau beberapa individu

dalam kelompok, dalam proses mengontrol gejala-gejala sosial

Brown (1936) berpendapat bahwa pemimpin tidak dapat

dipisahkan dari kelompok, akan tetapi boleh dipandang sebagai

suatu posisi dengan potensi tinggi di lapangan. Dalam hal sama,

Krech dan Crutchfield memandang bahwa dengan kebaikan dari

posisinya yang khusus dalam kelompok ia berperan sebagai agen

primer untuk penentuan struktur kelompok, suasana kelompok,

tujuan kelompok, ideologi kelompok, dan aktivitas kelompok.

Kepemimpinan sebagai suatu kemampuan meng-handel orang

lain untuk memperoleh hasil yang maksimal dengan friksi sesedikit

mungkin dan kerja sama yang besar, kepemimpinan merupakan

kekuatan semangat/moral yang kreatif dan terarah.

Pemimpin adalah individu yang memiliki program/rencana dan

bersama anggota kelompok bergerak untuk mencapai tujuan

dengan cara yang pasti.

Muncul dua pertanyaan yang menjadi perdebatan mengenai

ii
pemimpin,

Apakah seorang pemimpin dilahirkan atau ditempat?

Apakah efektivitas kepemimpinan seseorang dapat dialihkan dari

satu organisasi ke organisasi yang lain oleh seorang pemimpin

yang sama?

Untuk menjawab pertanyaan pertama tersebut kita lihat beberapa

pendapat berikut :

Pihak yang berpendapat bahwa “pemimpin itu dilahirkan” melihat

bahwa seseorang hanya akan menjadi pemimpin yang efektif

karena dia dilahirkan dengan bakat-bakat kepemimpinannya.

Kubu yang menyatakan bahwa “pemimpin dibentuk dan ditempa”

berpendapat bahwa efektivitas kepemimpinan seseorang dapat

dibentuk dan ditempa. Caranya adalah dengan memberikan

kesempatan luas kepada yang bersangkutan untuk menumbuhkan

dan mengembangkan efektivitas kepemimpinannya melalui

berbagai kegiatan pendidikan dan latihan kepemimpinan.

ii
ii

Anda mungkin juga menyukai