PENDAHULUAN
2.1 Sejarah
RS Bhakti Husada II Purwakarta yang berlokasi di Desa Cikumpay Kecamatan
Campaka Kabupaten Purwakarta dengan luas area + 7.758 m2 dengan bangunan dua lantai
dengan luas area bangunan m2 dengan kapasitas rawat inap atau kesediaan untuk rawat
ini sebanyak 100 tempat tidur yang memberikan pelayanan kesehatan dari preventif,
promotif, kuratif dan rehabilitatif.
RS. Bhakti Husada II Purwakarta didirikan berdasarkan Izin Pendirian Rumah Sakit
Umum dari BPMPTSP Kabupaten Purwakarta Tanggal 23 April 2009 Nomor
445/IPRS.01726/BPMPTSP/IV/2009 dan mulai di operasionalkan pada tahun 2009
dengan Izin Operasional Sementara ke 1 dari BPMPTSP Kabupaten Purwakarta Nomor :
445.9/IQRS.03248-BPMPTSP/VII/2009.
2.2 Tujuan
Adanya rumah sakit ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi
pembangunan nasional dan kota Purwakarta dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat khususnya dibidang kesehatan, sesuai dengan tujuan dari pendirian Rumah
Sakit Bhakti Husada II Purwakarta.
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RS
3.1 Visi
“Menciptakan Rumah Sakit pilihan dan humanis”
Menciptakan : Maksudnya adalah upaya dari pemilik, direksi dan seluruh
karyawan untuk mengaplikasikan jiwa semangat serta pengabdian
serta pengabdian kepada masyarakat.
Rumah Sakit Pilihan : Maksudnya adalah rumah sakit pilihan mempunyai tujuan
pelayanan yang berkualitas memberikan kesembuhan atau
menghilangkan kecacatan pasien kare na penyakitnya baik yang
rawat inap maupun rawat jalan sehingga masyarakat mau
memakai Rumah Sakit Bhakti Husada untuk menyembuhkan
penyakitnya.
Humanis : Maksudnya adalah pelayanan kesehatan adalah fungsi sosial
bukan ladang bisnis yang hanya semata – mata mencari
keuntungan sebanyak – banyaknya. Aplikasi yang penting adalah
biaya obat dan Alkes serta biaya operasional termasuk biaya jasa
dokter, tertutup sudah cukup.
3.2 Misi
“Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang profesional, paripurna dan berkualitas untuk
kepuasan pasien”
Profesional : Maksudnya adalah kita melayani pasien dari manapun harus
dengan standar pelayanan profesi seperti Perawat, Dokter
Spesialis, Dokter Umum, dan lain – lain dengan kata lain tidak
asal - asalan.
Paripurna : Maksudnya adalah Rumah Sakit Bhakti Husada dengan sumber
daya sarana dan prasarana berusaha semaksimal mungkin untuk
menyembuhkan pasien atau mengurangi kecacatan akibat penyakit
dan apabila karena satu atau lain hal maka pasien harus dirujuk ke
RSCM atau ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung sehingga
pasien mendapatkan pelayanan yang paripurna.
Berkualitas untuk : Maksudnya adalah dengan majunya tingkat pendidikan
Kepuasan pasien masyarakat, pengetahuan tentang pelayanan kesehatan tentang
lingkungan rumah sakit, menuntut rumah sakit atau pasien Rumah
Sakit Bhakti Husada tidak cukup hanya sembuh menginginkan
pelayanan yang ramah dan jangan sampai masuk rumah sakit
ingin sembuh dari satu penyakit malah mendapat tambahan
penyakit akibat tidak profesional dan keteledoran petugas medis
(patien safety). Pelayanan yang berkualitas diantaranya :
3.3 Moto
“Kesembuhan dan kepuasan pasien adalah pengabdian dan ibadah kami”
Moto merupakan gabungan dari visi dan misi atau pemadatan dari visi dan misi yaitu
kesembuhan dan kepuasan pasien adalah ibadah pengabdian. Mengandung arti bahwa
manajemen, dokter spesialis, dokter umum, farmasi, bidan serta perawat bekerja semata –
mata bukan karena menginginkan gaji yang besar tetapi harus diseimbangkan dengan
pengabdian profesi. Oleh karena itu sebenarnya tarif yang pas untuk jasa dokter sulit
ditentukan tetapi Rumah Sakit Bhakti Husada berpedoman pada kemampuan/status ekonomi
pasien, apabila pasien sembuh tidak cacat mereka akan mengucapkan terima kasih disamping
membayar sehingg direksi sampai dengan yang terbawah tersanjung dan itulah anugrah,
pengabdian dan ibadah yang akan berguna setelah kita di Alam Barzah.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS
BAB V
PENGERTIAN, FALSAFAH, TUJUAN, VISI, MISI DAN MOTO PKRS
4.1 Pengertian
Organisasi promosi kesehatan rumah sakit: adalah tim Rumah Sakit Bhakti Husada di
bidang pendidikan kesehatan pasien dan keluarga, baik di dalam maupun diluar rumah
sakit.
4.2 Falsafah
Setiap pasien dan keluarga di RS Bhakti Husada II mendapatkan informasi dan edukasi
sesuai dengan kebutuhan.
4.3 Tujuan
5.3.1 Meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga dengan berperilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS).
5.3.2 Mendorong dan memotivasi pasien dan keluarga untuk berpartisipasi dalam asuhan
pasien.
5.3.3 Meningkatkan kemampuan pasien dan keluarga dalam mengambil keputusan dalam
asuhan pasien dan proses pelayanan.
5.4 Visi
“Menjadikan tim promosi kesehatan rumah sakit menjadi acuan informasi yang akurat
terpercaya dan terkini”
5.5 Misi
“Menyelenggarakan promosi dan pendidikan kesehatan secara aktiv dengan masyarakat”
5.6 Moto
“Informasi tepat, terkini, valid dan terpercaya”
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI PKRS
Direktur
Bagian
Bagian Informasi Bagian survey Promosi
dan Komplen kebijakan stake Kesehatan RS
holder
Koordinator
Promosi
Kesehatan
Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi
Customer Care yang membawahi 3 urusan, yaitu urusan informasi dan komplain, urusan survey
kepuasan stake holder dan urusan promosi kesehatan rumah sakit yang terdiri dari 6 orang Staf
dan urusan Promosi Kesehatan Rumah Sakit ( PKRS ) berkoordinasi dengan 2 orang koordinator.
Berdasarkan area kerja, Promosi Kesehatan Rumah Sakit dibagi menjadi 2 bagian yaitu
Koordinator Edukasi Pasien dan keluarga di rawat jalan dan rawat inap dan Koordinator promosi
kesehatan.
Koordinatorpromosi kesehatan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu penanggung jawab luar
gedung RS seperti tempat parkir, kantin, taman tempat ibadah, luar lingkungan rumah sakit dan
penanggung jawab dalam gedung.
Tugas pokok dan fungsi Urusan Promosi Kesehatan Rumah Sakit :
1. Menyelenggarakan pengelolaan pendidikan pada pasien dan keluarga di Instalasi Rawat
Inap, Rawat Jalan, Gawat Darurat, HCU/ICU/NICU, HD, VK, Instalasi Bedah, JANMED,
kasir, farmasi, FO.
2. Penyampaian promosi kesehatan di Instalasi Rawat Inap, Rawat Jalan, Gawat Darurat,
HCU/ICU/NICU, HD, VK, Instalasi Bedah, JANMED, kasir, farmasi, FO.
3. Menyelenggarakan promosi kesehatan di area sekitar rumah sakit: tempat parkir, kantin,
tempat ibadah, dan sekitar batas geografis rumah sakit
4. Membangun kemitraan dengan kelompok masyarakat sekitar RS bhakti husada II
purwakarta
5. Menyelenggarakan edukasi dan promosi kesehatan pada pengunjung pasien di Instalasi
Rawat Inap dan Rawat Jalan di lingkungan RS bhakti husada II purwakarta
6. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan pemberi edukasi
7. Menyusun acuan promosi kesehatan dan edukasi pada pasien dan keluarga
8. Pegembangkan Promosi Kesehatan Rumah Sakit di RS bhakti husada II purwakarta
a. Penanggung Jawab Luar Gedung RS (parkir, kantin, taman, tempat ibadah, pagar,
dinding luar)
1. Melakukan pengkajian kebutuhan promosi kesehatan di luar gedung rumah sakit
2. Melakukan pengkajian terhadap hambatan pelaksanaan promosi kesehatan di luar
gedung rumah sakit (tempat parkir, kantin, taman, tempat ibadah, pagar, dan dinding
rumah sakit)
3. Menyusun rencana promosi kesehatan yang tepat sesuai hasil pengkajian
4. Menganalisa masalah kesehatan yang terjadi pada kelompok populasi khusus terhadap
kebutuhan promosi kesehatan di luar gedung rumah sakit
5. Melakukan kolaborasi dengan bagian rumah tangga, IPSRS, dan IPAL dalam
memberikan promosi kesehatan di luar gedung rumah sakit
6. Memonitor pelaksanaan promosi kesehatan di luar gedung rumah sakit
7. Membuat poster promosi kesehatan yang terpampang dan mudah dibaca oleh
pengunjung.
8. Menyusun rencana jadwal promosi kesehatan pada pengunjung dan penunggu pasien di
luar gedung rumah sakit
9. Menjalin kerjasama dengan kelompok masyarakat disekitar rumah sakit
10. Menyusun jadwal kunjungan kelompok masyarakat yang ada disekitar rumah sakit
11. Melakukan promosi kesehatan terhadap kelompok masyarakatyang ada disekitar rumah
sakit
12. Mengevaluasi pelaksanaan promosi kesehatan terhadap kelompok masyarakatyang ada
disekitar rumah sakit
13. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di luar gedung rumah sakit
14. Mengikuti diklat untuk pengembangan upaya promosi kesehatan rumah sakit
15. Melaporkan kegiatan pelaksanaan promosi kesehatan kepada Koordinator promosi
kesehatan
b. Penanggung Jawab dalam gedung Rumah Sakit
1. Melakukan pengkajian kebutuhan promosi kesehatan di dalam gedung rumah sakit
2. Melakukan pengkajian hambatan pelaksanaan promosi kesehatan di dalam rumah sakit
3. Menyusun rencana promosi kesehatan yang tepat sesuai hasil pengkajian awal di dalam
rumah sakit
4. Memonitor pelaksanaan pemberian promosi kesehatan di dalam rumah sakit
5. Membuat poster promosi kesehatan informatif di rumah sakit
6. Menyusun rencana jadwal promosi kesehatan pada pengunjung dan penunggu pasien di
dalam rumah sakit
7. Melakukanpromosi kesehatan di dalam rumah sakit
8. Mengevaluasi pelaksanaan promosi kesehatan di dalam rumah sakit
9. Mengikuti diklat untuk pengembangan upaya promosi kesehatan rumah sakit
10. Melaporkan pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan kepada Koordinator promosi
kesehatan
c. Penyuluhan Keluarga Berencana Rumah Sakit
1. Menyusun rencana dalam melakukan kegiatan PKBRS
2. Menyusun isi edukasi dalam melakukan kegiatan PKBRS
3. Memberikan Konseling KB yang aman dan efektif
4. Melakukan pelayanan rujukan KB secara komprehensif
5. Mengikuti diklat untuk meningkatkan sumber daya manusia pelayan jasa KB
6. Memberikan fasilitas pelayanan yang aman dan terstandar
7. Membuat laporan inventaris, laporan kegiatan kegiatan dan melaporkan pelaksanaan
kegiatan PKBRS kepada Koordinator promosi kesehatan
BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA
Eksternal Internal
Dokter
Tempat Ibadah,Taman, umum/gigi/spesialis,
Parkir, Kantin, area diluar Kemitraan Perawat/Bidan, Apoteker,
gedung RS Nutrisionis, Penunjang
medis, Rehabilitasi
POLA KETENAGAAN
Nama Jabatan Kualifikasi Kebutuhan
Koordinator Edukasi Pasien S1 Kesehatan Masyarakat 1 orang
dan Keluarga di Rawat Jalan
dan Rawat Inap
Koordinator Promosi S1 Keperawatan, Ners 1 orang
Kesehatan
Saat ini SDM yang bekerja dalam Urusan PKRS sudah ada 2 orang fulltimer, dan
SDM Urusan PKRS belum memiliki keterampilan yang dibuktikan dengan sertifikat
tentang promosi kesehatan dan keterampilan untuk dapat berkomunikasi secara efektif.
Untuk itu pengembangan SDM Urusan PKRS perlu dilakukan pendidikan dan pelatihan
baik yang diselenggarakan internal maupun eksternal untuk meningkatkan kemampuannya
dalam memberikan edukasi dan promosi kesehatan di rumah sakit.
Beberapa sarana/peralatan yang dipakai dalam kegiatan Urusan Promosi Kesehatan
Rumah Sakit diantaranya:
1. Amplifire dan wireless microphone
2. Komputer dan laptop
3. Pointer
4. Flipchart besar/kecil
5. Kamera foto
Untuk dana atau anggaran Urusan PKRS disesuaikan dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan dan sudah tersedia dalam anggaran
10.1 Rekruitmen