B. Lokasi : Ruang Hygine 1 C. Waktu : 10.55 WIB D. Tujuan : Mahasiswa dapat mengukur, menghitung dan menginterpretasikan tingkat pencahayaan yang ada E. Dasar Teori Menurut keputusan Menteri Kesehatan No.1405 tahun 2002, penerangan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan untuk melakukan kegiatan secara efektif. Oleh sebab itu salah satu masalah lingkungan ditempat kerja harus diperhatikan yaitu pencahayaan. Nilai pencahyaan yang dipersyaratkan oleh Kepmenkes RI No. 1405/Menkes/SK/2002 tentang persyaratan Kesehatan lingkungan kerja dan industry yaitu minimal 100 lux. Penerangan yang baik adalah penerangan yang memungkinkan tenaga kerja dapat melihat obyek dengan baik,jelas dan tanpa upaya-upaya yang dipaksakan yang disesuaikan dengan jenis pekerjaan. Penerangan yang baik juga akan membantu menciptakan linkungan kerja yang nyaman dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan semangat dalam bekerja. Menurut Armstrong ( 1992 ) intensitas penerangan yang kurang, dapat menyebabkan gangguan visibilitas dan eyestrain, sedangkan intensitas penerangan yang berlebihan juga dapat menyebabkan glare, reflections, exccesive shadows , dan eyestrain. Secara umum penerangan ditempat kerja mempunyai berbagai fungsi yang berbeda-beda, yaitu untuk memberikan kontribusi yang berarti pada seluruh lingkungan kerja sehingga setiap objek kerja dapat lebih mudah dilihat dan dikerjakan, untuk mengurangi tugas-tugas tertentu sehingga pekerjaan dapat dikerjakan dengan akurat dan efisien, untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, dan untuk memberikan keamanan didalam dan di sekitar tempat kerja. Untuk mengukur intensitas pencahayaan digunakan alat Lux meter. Lux meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur intensitas penerangan dalam satuan lux. Lux adalah satuan penerangan per meter persegi yang dijatuhi arus cahaya 1lumen. F. Alat dan Bahan 1) Lux meter 2) Kertas dan Pensil G. Cara kerja 1. Mempersiapakan alat lux meter yang akan digunakan 2. Menentukan lokasi pengukuran. Dengan 5 titik pengukuran dalam ruangan 3. Sebelum melakukan pengukuran hendaknya melakukan kalibrasi terlebih dahulu 4. Memegang alat dan mengarahkan ke sumber cahaya setinggi 80-90 cm dari atas lantai kemudian menekan tombol “ON”. 5. Membuka tutup sensor lux meter sebelum melakukan pengukuran. Pengukuran dilakukan selama 5 detik tiap satu titik. 6. Membaca hasil pengukuran yang tertera pada display. 7. Mencatat hasil pengukuran H. Hasil dan Pembahasan a. Hasil 1. Lokasi : ruang kelas hygiene I b. Tabel hasil pengukuran
c. Pembahasan Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan , didapatkan hasil bahwa rata-rata pengukuran intensitas cahaya dengan lux meter sebesar 59,14 lux. Apabila dibandingkan dengan persyaratan yang telah ditetapkan oleh Kepmenkes RI No. 1405 / Menkes /SK/ 2002 tentang persyaratan ruangan dilingkungan kerja dan industry yaitu minimal 100 lux, dapat diketahui bahwa intensitas cahaya diruang Higiene 1 tidak melebihi standar. Hal ini dikarenakan saat pengukuran jendela ruangan Higiene 1 ditutup dengan gorden. I. Kesimpulan Hasil pengukuran Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan , didapatkan hasil bahwa rata-rata pengukuran intensitas cahaya dengan lux meter sebesar 59,14 lux. Apabila dibandingkan dengan persyaratan yang telah ditetapkan oleh Kepmenkes RI No. 1405 / Menkes /SK/ 2002 tentang persyaratan ruangan dilingkungan kerja dan industry yaitu minimal 100 lux, dapat diketahui bahwa intensitas cahaya diruang Higiene 1 tidak melebihi standar.
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 1405/MENKES/SK/XI/2002 TENTANG PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA PERKANTORAN DAN INDUSTRI MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,