Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

PRAKTIKUM DASAR ELEKTRONIKA


RANGKAIAN COUNTER
DENGAN PERAGA 7 SEGMEN

Disusun Oleh :

Kelompok 5

Prisla Rahma Maretha Saputri (3.31.16.0.20)

LT -2A

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2017 / 2018
Laporan Praktikum
Politeknik Negeri Semarang Nama : Prisla Rahma Maretha .S
Elektronika
Prodi : D3–Listrik Kelas : LT-2A
RANGKAIAN
Jurusan: Teknik Elektro NIM : 3.31.16.0.20
COUNTER
DENGAN PERAGA 7
Makul : Rancangan Listrik
Dosen : Adi Wasono,B.Eng,m. Eng
Kendali Industri SEGMEN

I. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah selesai melakukan percobaan ini mahasiswa dapat :


1. Merangkai 4-bit binary up synchronous pencacah dengan keadaan setelah angka 9 dapat
mereset kembali ke angka 0.
2. Merangkai 4-bit binary up synchronous pencacah dan dekoder dengan peraga 7 segmen.
Membuat diagram waktu 4-bit binary up synchronous pencacah.

II. Dasar Teori

Rangkaian berurutan ( sequential circuit ) yang beroperasi melalui urutan kondisi


tertentu berdasarkan aplikasi dari pulsa – pulsa inputnya dinamakan ” Pencacah ” (
Pencacah ). Pulsa – pulsa input tersebut dinamakan pulsa penghitung, pulsa ini dapat
berupa pulsa waktu atau sumber luar yang lain dan bisa terjadi pada interval waktu
tertentu atau random.
Pencacah yang mengikuti urutan biner dinamakan pencacah biner. Pencacah biner
dibangun dengan menggunakan FF. Pencacah biner n-bit terdiri dari n flip-flop dan dapat
menghitung dalam biner dari 0 ke 2n-1.
JK FLIP-FLOP dapat digunakan untuk membangun sebuah pencacah. IC 7476 terdiri atas
dua buah Flip flop JK master-slave dengan Preset dan Clear.
Tabel 13.1 Fungsi IC 7476 dual JK master –slave flip-flop

Tiga input pertama pada tabel 12.2 menunjukan operasi Preset dan Clear. Input – input ini
tidak terpengaruh oleh keadaan Clock ataupun input pada J dan K, tanda X menunjukan
kondisi tidak berpengaruh. Keempat input berikutnya menunjukkan operasi clock dengan
mempertahan kondisi Preset dan Clear pada logik ’ 1 ’. Positif transisi dari clock mengubah
FF. Jika J=K = 0 , maka tidak ada perubahan output. Flip-Flop akan berfungsi seperti saklar
toggel, bila J=K = 1.
Peraga 7 segmen digunakan untuk menampilkan bilangan desimal dari 1 sampai dengan
9. Pada umumnya digit desimal tersedia dalam bentuk BCD. Dekoder BCD ke 7_segmen
menerima input dalam bentuk BCD dan menghasilkan kode 7_segmen yang sesuai. Gambar
di bawah menunjukkan rangkaian antara IC 7447 dan peraga 7_segmen ( IC 7730 ). IC 7447
adalah dekoder BCD ke 7 segmen. IC 7447 mempunyai 4 input untuk digit BCD. Input D
adalah input dengan bobot tertinggi dan input A adalah input dengan bobot terendah. 4 bit
digit BCD diubah ke dalam bentuk kode 7 segmen melalui keluaran a sampai dengan g.
Keluaran IC 7447 dihubungkan ke input 7 segmen( IC 7730 ). 7 segmen terdiri atas 7 LED
terletak pada bagian atas IC tersebut. Pin 14 adalah Common Anoda ( CA ) untuk semua
LED .

III. Peralatan dan Bahan

NO. Nama Alat dan Bahan Jumlah


1. Catu Daya DC 1 buah
2. Peraga 7 Segmen 1 buah
3. IC 7447 1 buah
4. IC 7476 2 buah
5. IC 555 1 buah
6. IC 7400 1 buah
7. Proto Board 2 buah
8. Resistor 10K Ohm 2 buah
9. Resistor 100K Ohm 1 buah
10. Resistor 470 Ohm 6 buah
11. Capasitor 47 μF 3 buah
12. LED 5 buah
13. Dioda IN4002 1 buah
14. Kabel Jumper Secukupnya
IV. Gambar Rangkaian

V. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Rangkai rangkaian seperti pada gambar rangkaian.
3. Jika telah selesai, hubungkan rangkaian pada caru daya DC.
4. Beri pulsa clock dalam rangkaian tersebut.
5. Amati kondisi LED L1,L2,L3, dan L4 serta catat pada tabel output.
6. Amati juga tampilan pada peraga 7 segmen tersebut dan catat hasil pada tabel output.
7. Jika telah selesai, lepaskan semua komponen pada proto board.
8. Rapikan kembali alat dan bahan.
VI. Lembar Kerja

Tabel

INPUT OUTPUT

NO CLR CLOCK L1 L2 L3 L4 TAMPILAN DESIMAL

1 0 - 0 0 0 0

2 1 1 1 0 0 0

3 1 2 0 1 0 0

4 1 3 1 1 0 0

5 1 4 0 0 1 0

6 1 5 1 0 1 0

7 1 6 0 1 1 0

8 1 7 1 1 1 0

9 1 8 0 0 0 1

10 1 9 1 0 0 1

11 1 10 0 0 0 0

12 1 11 1 0 0 0

13 1 12 0 1 0 0

14 1 13 1 1 0 0

15 1 14 0 0 1 0
16 1 15 1 0 1 0

17 1 16 0 1 1 0

18 1 17 1 1 1 0

19 1 18 0 0 0 1

20 1 19 1 0 0 1

VII. Analisa Percobaan


Pada rangkaian pencacah ini memanfaatkan IC 555 sebagai input clock untuk
rangkaian JK flip-flop yang sedangkan IC 7476 adalah IC yang digunakan untuk
rangkaian flip-flopnya. Rangkaian JK flip-flop ini adalah pengganti saklar yang
dioperasikan secara manual untuk mengoperasikan peraga 7 segmen.
JK flip-flop ini berfungsi sebagai counter yang otomatis dapat menampilkan
angka 0-9. Namun untuk mengulang dari angka 0, kita harus mereset dengan
menyambungkan saklar ke ground. Cara ini masih bersifat manual. Oleh karena itu,
untuk mengoperasikan reset secara otomatis tampilannya menjadi 0 setelah tampil
angka 9 maka kita tambah 1 komponen lagi yaitu IC 7400 yang di dalamnya terdapat
fungsi NAND GATE dimana pin 1 kita sambungkan dengan pin 11 IC 7476 yang
pertama dan pin 2 kita sambungkan dengan pin 11 IC 7476 yang kedua. Sedangkan
output IC 7400 yaitu pin 3 kita sambungkan ke ground. Sebenarnya jika tidak ada IC
7400, rangkaian ini menghitung sampai 15. Namun ketika dipasang IC 7400 sesuai
gambar, saat posisi 10 (0101) dimana output B (1) dan D (1) masuk ke IC 7400 yang
di dalamnya fungsi NAND GATE sehingga keluarannya 0. Maka dari itu setelah
tampil angka 9 (kondisi 1001) akan kembali menjadi tampilan 0 (kondisi 0000).
Outputan masing-masing JK flip-flop ini digunakan untuk saling memberikan
CLK dan juga untuk input pada IC 7447 yang berfungsi untuk mengolah inputan
yang diberikan oleh rangkaian JK flip-flop untuk menghasilkan angka-angka untuk di
tampilkan pada peraga 7 segmen.
VIII. Kesimpulan
1. Fungsi rangkaian JK flip-flop pada rangkaian counter ini adalah sebagai pengganti
saklar manual yang kemudian dapat menjadi counter otomatis untuk memberikan
input pada IC 7447 yang kemudian akan di tampilkan pada peraga 7 segmen.
2. Untuk melakukan reset secara otomatis, kita bisa menggunakan IC 7400 dimana di
dalamnya terdapat fungsi NAND GATE.

IX. Daftar Pustaka

A. Hodges, David, G. Jackson, Horace, dan H. Nasution, Sofyan, 1987, Analisis


dan Desain Rangkaian Terpadu Digital, Penerbit Erlangga, Jakarta.
C. Lee, Samuel dan Sutisno, 1994, Rangkaian Digital dan Rancangan Logika,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Fitzgerals, AE, 1981, Dasar-dasar Elektronik 1, Erlangga, Jakarta.
Mano, M.Morris, 1984, Digital Design, Prentice-Hall, Inc, Englewood Cliffs,
New Jersey.

Anda mungkin juga menyukai