DISUSUN OLEH :
1
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
TERAPI BERMAIN (MENEBAK GAMBAR DAN MEWARNAI) PADA
ANAK USIAA 1- 3 TAHUN
A. LATAR BELAKANG
Masuk rumah sakit merupakan peristiwa yang sering menimbulkan
pengalaman yang traumatik khususnya pada pasien anak yaitu ketakutan dan
ketegangan atau stres hospitalisasi. Stres ini bisa disebabkan oleh berbagai
faktor diantaranya perpisahan dengan orang tua, kehilangan kontrol, dan
akibat dari tindakan invasif yang menimbulkan nyeri. Akibatnya akan
menimbulkan berbagai aksi seperti menangis, berteriak, memukul, menolak
makan, tidak kooperatif atau menolak tindakan perawatan yang dilakukan.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk meminimalkan pengaruh
hospitalisasi pada anak yaitu dengan melakukan kegiatan bermain. Bermain
merupakan suatu tindakan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh
kesenangan dan kepuasan. Bermain merupakan aktivitas yang dapat
menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak dan merupakan cerminan
kemampuan fisik, intelektual, emosional dan sosial sehingga bermain
merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan bermain anak akan
belajar komunikasi, menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru,
melakukan apa yang dilakukannya, dapat mengenal waktu, jarak, suara.
Dengan melakukan terapi bermain ketegangan dan stres yang dialami
akan terlepas, mengalihkan (distraksi) dari rasa sakit dan terjadi proses
relaksasi melalui kesenangannya melakukan permainan. Bermain juga dapat
menstimulasi perubahan otot, kognitif, emosi dan pikirannya. Elemen pokok
dalam bermain adalah kesenangan dimana dengan kesenangan ini mereka
mengenal segala sesuatu yang ada disekitarnya sehingga anak yang mendapat
kesempatan cukup untuk bermain juga akan mendapat kesempatan cukup
untuk mengenal sekitarnya sehingga anak akan menjadi orang dewasa yang
dapat mudah bergaul, kreatif dan cerdas bila dibandingkan dengan anak yang
masa kecilnya kurang mendapatkan kesempatan untuk bermain.
2
Anak usia dini merupakan anak dalam usia bermain, karena anak usia
dini adalah anak dalam masa bermain, perawat dapat menggunakan
permainan sebagai salah satu upaya untuk meminimalkan pengaruh
hospitalisasi pada anak yaitu dengan melakukan kegiatan bermain. Salah
satunya permainan tebak gambar.
Dengan permainan tebak gambar anak akan lebih fokus untuk
mengenal sekitarnya sehingga anak akan menjadi orang dewasa yang dapat
mudah bergaul, kreatif dan cerdas. Karena tebak gambar merupakan
permainan yang banyak disukai anak-anak. Permainan yang dilakukan
dengan metode tebak gambar akan terasa lebih menyenangkan dan anak tidak
merasa bahwa dirinya sebenarnya mengalami proses hospitalisasi.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan terapi bermain selama 20 menit, anak diharapkan
bisa merasa tenang selama perawatan di rumah sakit dan tidak takut lagi
terhadap perawat sehingga anak bisa merasa nyaman selama dirawat
dirumah sakit.
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan terapi bermain selama 20 menit diharapkan anak
mampu:
a. Anak dapat menyebutkan gambar yang disediakan.
b. Bisa merasa tenang selama dirawat
c. Anak bisa merasa senang dan tidak takut lagi dengan dokter dan
perawat
d. Mau melaksanakan anjuran dokter dan perawat
e. Anak menjadi kooperatif pada perawat dan tindakan keperawatan
f. Kebutuhan bermain anak dapat terpenuhi
g. Dapat melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal
h. Dapat mengespresikan keinginan, perasaan, dan fantasi anak
terhadap suatu permainan
3
i. Dapat mengembangkan kreativitas melalui pengalaman bermain
yang tepat.
C. JENIS PERMAINAN
Jenis permainan yang akan dilakukan Menebak gambar dan mewarnai
D. MEDIA
1. Sketsa gambar buah-buahan dan binatang
2. Pensil Warna
E. METODE
1. Ceramah
2. Bermain bersama Menebak gambar dan mewarnai
F. PESERTA/SASARAN
1. Anak usia 1-3 tahun.
2. Keadaan umum baik dan kesadaran composmentis.
3. Peserta kooperatif.
4
SETTING TEMPAT
Fasilitator
Anak Usia 1-3 Tahun
Observer
H. WAKTU PELAKSANAAN
1. Hari/Tanggal : Selasa, 07 Juli 2018
2. Waktu : 10.00 WIB
3. Tempat : Ruang Melati RSUD Ungaran
5
perasaannya
I. KRITERIA EVALUASI
1. Anak mengikuti kegiatan dengan baik.
2. Anak merasa senang dan terhibur.
3. Anak tidak merasa takut terhadap perawat atau petugas kesehatan lain.
4. Orang tua terlibat aktif dalam mendampingi anak.
5. Orang tua mengungkapkan perasaannya dan manfaat yang dirasakan dari
terapi bermain menyebutkan gambar.
6
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, K, et al. 2010. Contoh Proposal Terapi Bermain Pada Anak Pra
Sekolah. Diakses tanggal 2 Agustus 2016. www.nursingbegin.com.
Wong Donna L. 2010. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC.
Dewi, K., et al.2010. Contoh Proposal Terapi Bermain Pada Anak Pra
sekolah. Diakses Pada Tanggal 11 Desember 2012.
www.nursingbegin.com
7
MATERI TERAPI BERMAIN PADA ANAK
A. PENGERTIAN
Bermain adalah dunia anak sebagai bahasa yang paling universal
meskipun tidak pernah dimasukkan sebagai salah satu dari ribuan bahasa
yang ada didunia. Menurut Nasution (Martin, 2008) bermain adalah aktivitas
atau pekerjaan anak yang sangat penting. Melalui bermain akan semakin
mengembangkan kemampuan dan keterampilan motorik anak, kemampuan
kognitif, melalui kontak dengan dunia nyata, menjadi eksis di lingkungannya,
menjadi percaya diri, dan masih banyak lagi manfaat lainnya. Bermain adalah
cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional dan sosial dan bermain
merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan bermain anak akan
berkata-kata, belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan, melakukan apa
yang dapat dilakukan dan mengenal waktu, jarak serta suara. Bermain adalah
kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginannya sendiri dan memperoleh
kesenangan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa bermain adalah kegiatan yang tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan anak sehari-hari karena bermain sama denga
kerja pada orang dewasa yang dapat menurunkan stres pada anak, belajar
berkomunikasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan, belajar mengenal
dunia dan meningkatkan kesejahteraan mental serta sosial pada anak.
B. KEUNTUNGAN BERMAIN
Keuntungan yang didapat dari bermain adalah:
1. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh.
2. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.
3. Anak belajar mengontrol diri.
4. Berkembangnya berbagai keterampilan yang akan berguna sepanjang
hidupnya.
5. Meningkatnya daya kreativitas.
8
6. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada
disekitar anak.
7. Dapat mengatasi kemarahan, kekhawatiran, iri hari, rasa sakit dan
berduka.
8. Kesempatan bergaul dengan anak lainnya.
9. Kesempatan untuk mempelajari dan mengikuti aturan.
10. Mengembangkan kemampuan intelektualnya.
C. FUNGSI BERMAIN
1. Membantu perkembangan sensorik dan motorik.
2. Membantu perkembangan kognitif.
3. Meningkatkan sosialisasi anak.
4. Meningkatkan kreativitas.
5. Meningkatkan kesadaran diri.
6. Mempunyai nilai terapeutik.
7. Mempunyai nilai moral pada anak.
D. JENIS-JENIS BERMAIN
1. Permainan Aktif
Pada permainan jenis ini anak berperan secara aktif, kesenangan akan
diperoleh dari apa yang diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain aktif
meliputi:
a. Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory Play)
Perhatian pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa alat
permainan tersebut, memperhatikan, mengocok-ocok apakah ada
bunyi, mencium, meraba, menekan dan kadang-kadang berusaha
membongkar.
b. Bermain konstruksi (Construction Play)
Pada anak umur 3 tahun dapat menyusun balok balok menjadi
rumah-rumahan.
c. Bermain drama (Dramatic Play)
9
Bermain sandiwara boneka, main rumah-rumahan dengan teman-
temannya.
d. Bermain fisik
Bermain bola, bermain lompat tali
2. Bermain Pasif
Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan
mendengar. Permainan ini cocok apabila anak sudah leleh bermain aktif
dan membutuhkan sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya.
Contoh: melihat gambar dibuku/majalah, mendengar cerita atau musik,
menonton televisi, dll.
Dalam kegiatan bermain kadang tidak dicapai keseimbangan dalam
bermain yaitu apabila terdapat hal-hal berikut:
a. Kesehatan anak menurun, anak yang sakit tidak mempunyai energi
aktif untuk bermain.
b. Tidak ada variasi dari alat permainan.
c. Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.
d. Tidak mempunyai teman bermain.
10
2. Pengembangan bahasa
Dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat yang benar. Contoh alat
bermainnya adalah buku bergambar, buku cerita, majalah, radio, tape,
televisi, dll.
3. Pengembangan aspek kognitif
Yaitu dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk, warna, dll. Contoh: buku
bergambar, buku cerita, puzzle, boneka, pinsil warna, radio, dll.
4. Pengembangan aspek sosial
Secara lebih khusus dalam hubungan dengan interaksi ibu anak, keluarga
dan masyarakat. Contohnya: alat permainan yang dapat dipakai bersama
misalnya kotak pasir, bola, tali, dll.
11
H. PRINSIP BERMAIN DIRUMAH SAKIT
1. Kelompok umur sama.
2. Permainan akan lebih efektif apabila dilaksanakan dalam kelompok
umur sama agar jenis permainan yang diberikan dapat disesuaikan
dengan usia dan tingkat perkembangan anak.
3. Pertimbangkan keamanan dan infeksi silang.
4. Permainan yang digunakan hendaknya yang mudah dicuci agar infeksi
silang dapat dihindari.
5. Tidak banyak energi serta permainan singkat.
6. Anak yang sakit biasanya tidak memiliki energi yang cukup untuk
bermain sehingga permainan yang diberikan harus merupakan permainan
yang tidak menguras tenaga yang besar.
7. Waktu bermain perlu melibatkan orang tua.
I. BENTUK-BENTUK PERMAINAN
1. Usia 0-12 bulan
Tujuannya adalah
a. Melatih refleks (untuk anak 1 bulan) misalnya mengisap,
mengenggam.
b. Melatih kerjasama mata dan tangan.
c. Melatih kerjasama mata dan telinga.
d. Melatih mencari obyek yang ada tapi tidak kelihatan.
e. Melatih mengenal sumber asal suara.
f. Melatih kepekaan perabaan.
g. Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang
Alat permainan yang dianjurkan adalah:
a. Benda-benda yang aman untuk dimasukkan dalam mulut atau
dipegang.
b. Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka.
c. Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang.
d. Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.
12
e. Alat permainan berupa selimut dan boneka.
2. Usia 13-24 bulan
Tujuannya adalah:
a. Mencari/mengikuti sumber suara.
b. Memperkenalkan sumber suara.
c. Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik.
d. Melatih imajinasi.
e. Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam
bentuk kegiatan yang menarik.
Alat permainan yang dianjurkan:
a. Genderang, bola yang ada giring-giringnya didalam.
b. Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik.
c. Alat permainan yang terdiri dari alat rumah tangga dan tidak mudah
pecah, balok-balok, kardus, buku bergambar, kertas untuk dicoret-
coret, krayon/pinsil warna.
3. Usia 25-36 bulan
Tujuannya adalah:
a. Menyalurkan emosi dan perasaan anak.
b. Mengembangkan keterampilan bahasa.
c. Melatih motorik kasar dan halus.
d. Mengembangkan kecerdasan (memasang, menghitung, mengenal
dan membedakan warna).
e. Melatih kerjasama mata dan tangan.
f. Melatih daya imajinasi.
g. Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda.
Alat permainan yang dianjurkan:
a. Alat-alat untuk menggambar.
b. Lilin yang dapat dibentuk.
c. Puzzle sederhana.
d. Manik-manik ukuran besar.
13
e. Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang
berbeda.
f. Bola.
4. Usia 32-72 bulan
Tujuannya adalah:
a. Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan.
b. Mengembangkan kemampuan berbahasa.
c. Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah dan
mengurangi.
d. Merangsang daya imajinasi dengan berbagaai cara bermain
(sandiwara).
e. Membedakan benda dengan permukaan.
f. Menumbuhkan sportifitas.
g. Mengembangkan kepercayaan diri.
h. Mengembangkan kreativitas.
i. Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari,
dll).
j. Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan
kasar.
k. Mengembangkan sosialisasi dengan anak dan orang diluar rumah.
l. Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan seperti
pengertian tentang terapung dan tenggelam.
m. Memperkenalkan suasana kompetisi dan gotong royong. Alat
permainan yang dianjurkan:
a. Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah anak-
anak, alat gambar dan tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting, air,
dll.
b. Teman bermain: teman sebaya, orang tua, orang lain diluar rumah
5. Usia prasekolah
Alat permainan yang dianjurkan:
a. Alat olahraga.
14
b. Alat masak.
c. Alat menghitung.
d. Sepeda roda tiga.
e. Benda berbagai macam ukuran.
f. Boneka tangan.
g. Mobil, kapal terbang, kapal laut, dll
6. Usia sekolah
a. Pada anak laki-laki: mekanika.
b. Pada anak perempuan: dengan peran ibu
15
MATERI BERMAIN TEBAK GAMBAR
A. Pengertian
Tebak gambar adalah permainan yang mendorong anak untuk
mengenal objek gambar yang berbeda-beda seperti gambar hewan, buah
dan bangunan dan lain-lain.
B. Tujuan umum
Anak mampu mengembangkan kemampuan kognitif dengan menebak
gambar yang telah disediakan.
C. Tujuan khusus
a. Anak mampu menebak gambar yang diberikan
b. Anak dapat mengetahui aturan dan cara bermain
c. Anak tidak ragu-ragu dalam melaksanakan permainan
16
E. Metode Tebak Gambar
Ada beberapa metode dalam Tebak Gambar yaitu :
a. Tebak Gambar dengan cara mengamati (observasi)
Anak bisa menebak gambar dan mengenal gambar sendiri
tanpa diberitahu. Dengan demikian anak dapat melupakan observasi
dengan cara menciptakan, berpikir, dan melampaui kemampuannya.
G. Evaluasi
Peserta terapi bermain menggambar mampu:
a. Membedakan warna dan bentuk gambar sesuai dengan tingkat
perkembangan
b. Merasa senang, tenang terkait hospitalisasi
17
DAFTAR PUSTAKA
Adriana,D. (2011). Tumbuh Kembang Dan Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta:
Salemba Medika.
18