BAB 3
PROFIL SANITASI WILAYAH
Bab ini menjelaskan kondisi riil pengelolaan sanitasi dan komponen lain terkait sanitasi saat
ini serta permasalahan utama atau prioritas yang dihadapi Kabupaten Labuhanbatu Utara.
3.1 Wilayah Kajian Sanitasi
Wilayah kajian sanitasi Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah desa/kelurahan yang menjadi
area sampel studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment) yang terdiri dari 10
desa/kelurahan yang berada di tujuh kecamatan di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Berikut ini
adalah peta wilayah kajian sanitasi Kabupaten Labuhanbatu Utara :
Peta 3.1 Wilayah Kajian Sanitasi
51
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Mengapa PHBS masih diperlukan dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari? Karena
faktor perilaku memiliki andil 30 – 35 % terhadap derajat kesehatan, sedangkan dampak dari
perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar, maka diperlukan berbagai upaya untuk
mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat, salah satunya melalui program Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah wujud keberdayaan
masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Sedangkan penyuluhan
PHBS itu adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu
kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur
komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana
(Social Support) dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment). Yang menjadi sepuluh
indikator PHBS dalam tatanan rumah tangga yaitu : (1) persalinan ditolong oleh tenaga
kesehatan, (2) memberi bayi ASI eksklusif, (3) menimbang bayi dan balita setiap bulan, (4)
menggunakan air bersih, (5) mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, (6) menggunakan
jamban sehat, (7) memberantas jentik di rumah, (8) makan buah dan sayur setiap hari, (9)
melakukan aktivitas fisik setiap hari, (10) tidak merokok di dalam rumah.
52
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama
dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat dapat menerapkan cara-cara hidup sehat
dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Hasil studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) terhadap perilaku hidup bersih
sehat sebagai berikut :
Gambar 3.1 : Grafik CTPS di lima waktu penting
23.0
Tidak
Ya
77.0
Berdasarkan hasil Studi EHRA dapat diketahui bahwa di Kabupaten Labuhanbatu Utara
kebiasaan masyarakat untuk mencuci tangan dengan sabun pada 5 waktu penting baru
dilakukan oleh 23 % masyarakat. Selebihnya yaitu sekitar 77 % masyarakat belum melakukan
praktek cuci tangan pakai sabun di 5 waktu penting. 5 waktu penting cuci tangan pakai sabun
antara lain : setelah ke jamban, setelah membersihkan anak buang air besar, sebelum
menyiapkan makanan, sebelum makan dan setelah memegang hewan.
53
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Perilaku BABS
39.8
Ya, BABS
60.3 Tidak
Berdasarkan hasil studi EHRA dapat diketahui bahwa di Kabupaten Labuhanbatu Utara
perilaku Buang Air Besar Sembarangan masih dilakukan oleh 60,3 % masyarakat. Dan 39,8 %
masyarakat Kabupaten Labuhanbatu Utara yang sudah tidak melakukan praktek BABS (Buang
Air Besar Sembarangan).
Gambar 3.3 Grafik Pengelolaan Air Minum (pencemaran pada wadah penyimpanan dan
penanganan air)
32.3
Ya, tercemar
67.8
Tidak tercemar
54
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Berdasarkan hasil studi EHRA dapat diketahui bahwa di Kabupaten Labuhanbatu Utara masih
ada sekitar 32,3 % masyarakat yang pengelolaan air minumnya memiliki potensi tercemar
pada saat penanganan air minum maupun pada wadah penyimpanan air minum. Sementara
67,8 % masyarakat sudah aman dalam pengelolaan air minum.
25.8
Tidak diolah
74.3 Ya, diolah
Berdasarkan hasil Studi EHRA dapat diketahui bahwa hanya 25,8 % saja masyarakat yang
sudah melakukan pengolahan sampah, dan sebagian besar 74,3 % masyarakat belum
melakukan pengolahan sampah.
55
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
44.8
Tidak aman
55.3
Ya, aman
Berdasarkan hasil EHRA diketahui bahwa 44,8 % masyarakat belum mengelola air limbah dari
dapur, kamar mandi dan tempat cuci dengan benar. Dan sebagian masyarakat atau 55,3 %
sudah dapat mengelola air limbahnya.
56
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Kualitas sumber daya manusia antara lain ditentukan oleh dua faktor yang satu sama lain
saling berhubungan dan saling bergantung, yaitu pendidikan dan kesehatan. Kesehatan
merupakan pra-syarat utama agar upaya pendidikan berhasil, sebaliknya pendidikan yang
diperoleh akan sangat mendukung tercapainya peningkatan status kesehatan seseorang. Bila
kedua hal tersebut dapat berjalan selaras maka diharapkan akan terjadi peningkatan kualitas
sumber daya generasi penerus bangsa.
Mewujudkan masyarakat sekolah yang sehat dengan lingkungannya yang kondusif melalui
pembangunan sarana dan prasarana, promosi perilaku, hygiene dan pemberdayaan. Hygiene
dan sanitasi sekolah adalah perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah dalam rangka
meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan guna terwujud lingkungan sehat yang bersih dan
nyaman serta terbebas dari ancaman penyakit.
Permasalahan spesifik dan prioritas yang dihadapi, berdasarkan standar Sekolah Sehat,
kebutuhan Kamar Mandi/WC/Toilet di SD/MI, SMP/MTs, SMA/ MA di Kabupaten
Labuhanbatu Utara belum memenuhi syarat, karena terdapat beberapa kendala seperti
keterbatasan biaya, Air Bersih dan lahan di sekolah
57
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu
Buku PutihUtara, 2014
Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Tabel 3.1 Rekapitulasi Jumlah Sarana Air Bersih dan Sanitasi Tingkat Sekolah Dasar/MI
Fas. Cuci Fas. TPS Saluran
Jlh Siswa Jlh Guru Sumber Air Bersih*) Toilet Guru**) Toilet Siswa***)
Tangan Sekolah Drainase
Status
N Jlh P L L L
Sekolah Sekolah
o D SPT
Dasar L P L P SGL T L/P Dan T / Dan T Y T Y T Y T
A /PL
M P P P
1 Sekolah
Dasar 252 21.999 20891 722 2091 84 84 84 42 42 84 59 88 100 106 146 66 186 46 206
Negeri -
2 Sekolah
Dasar 36 2731 2622 100 221 12 12 12 6 10 20 5 7 24 13 23 6 30 4 32
Swasta -
Total 301 25.783 24.462 846 2418 0 100 100 101 50 56 111 66 98 132 123 178 75 226 52 249
58
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
59
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Permasalahan spesifik yang dihadapi pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara terkait PHBS
dalam tatanan sekolah adalah sebagai berikut :
Masih kurangnya penerapan pengetahuan tentang PROHISAN di lingkungan siswa
sekolah, khususnya siswa sekolah dasar
Kurangnya peran stakeholder dalam penyampaian informasi tentang PHBS
Masih kurangnya jumlah sarana dan prasarana terkait sanitasi di sekolah-sekolah
Regulasi terkait sanitasi belum dijalankan secara efektif
Kurangnya dana untuk membangun fasilitas terkait sanitasi di sekolah-sekolah
3.3.1 Kelembagaan
Aspek kelembagaan terkait pengelolaan air limbah domestik ditangani oleh Badan Lingkungan
Hidup Kabupaten Labuhanbatu Utara. Namum belum adanya perda yang mengatur tentang
pengelolaan terkait air limbah domestik.
60
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Tabel 3.5 Daftar Peraturan Terkait Air Limbah Domestik Kabupaten Labuhanbatu Utara
Ketersediaan Pelaksanaan
Belum Tidak
Ada Efektif
Substansi Peraturan Tidak Efektif Efektif Ket
(sebutkan Dilaksa
Ada Dilaksa Dilaksa
) nakan
nakan nakan
AIR LIMBAH DOMESTIK
Target Capaian pelayanan pengelolaan air RTRW / - - - - Belum ada
limbah domestik di Kab/kota RDTR / pelaksanaan
RTBL
Kewajiban dan sanksi bagi pemerintah RTRW / - - - - Belum ada
kab/kota dalam penyediaan layanan RDTR / pelaksanaan
pengelolaan air limbah domestik RTBL
Kewajiban dan sanksi bagi pemerintah RTRW / - - - - Belum ada
kab/kota dalam memberdayakan RDTR / pelaksanaan
masyarakat dan badan usaha dalam RTBL
pengelolaan air limbah domestik
Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan RTRW / - - - - Belum ada
atau pengembang untuk menyediakan RDTR / pelaksanaan
sarana pengelolaan air limbah domestik di RTBL
hunian rumah
Kewajiban dan sanksi bagi industri rumah RTRW / - - - - Belum ada
tangga untuk menyediakan sarana RDTR / pelaksanaan
pengelolaan air limbah di tempat usaha RTBL
Kewajiban dan sanksi bagi kantor ntuk RTRW / - - - - Belum ada
menyediakan sarana pengelolaan air RDTR / pelaksaaan
limbah domestik di tempat usaha RTBL
Kewajiban penyedotan air limbah domestik - Ѵ - - - -
untuk masyarakat, industri rumah tangga,
dan kantor pemilik tangki septik
Retrisbusi penyedotan air limbah domestik - Ѵ - - - -
Tatacara perizinan untuk kegiatan RTRW / - - - - Belum ada
pembuangan air limbah domestik bagi RDTR / pelaksanaan
kegiatan permukiman, usaha rumah RTBL
tangga, dan perkantoran
Peluang keterlibatan swasta dalam RTRW / - - - - Belum ada
pengelolaan air limbah domestic RDTR / pelaksanaan
RTBL
Kewajiban dan sanksi bagi swasta dalam RTRW / - - - - Belum ada
pengelolaan air limbah domestik RDTR / pelaksanaan
RTBL
Layanan pemerintah kab/kota bagi RTRW / - - - - Belum ada
masyarakat yang tidak mampu dalam RDTR / pelaksanaan
pengelolaan air limbah domestik RTBL
Sumber: Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Labuhanbatu Utara, Tahun 2014
62
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
63
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Dari grafik diatas, terlihat bahwa 56,23 % masyarakat sudah mempunyai tangki septik. Dan
2,36 % masyarakat ke pipa sewer, 35,35 % masyarakat tempat penyaluran akhir tinja hanya
berupa cubluk/lobang tanah dan 3,37 % respoden menyatakan tidak tahu kemana tempat
penyaluran akhir tinjanya.
64
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Gambar 3.7 Grafik Presentase Tangki Septik Suspek Aman dan Tidak Aman
16.8
Tidak aman
Suspek aman
83.3
Berdasarkan hasil studi EHRA dapat diketahui bahwa tidak semua tangki septik yang dimiliki
masyarakat aman masih ada 16,8 % merupakan tangki septik suspek tidak aman. Hal ini
dikarenakan tangki septik sudah dibangun lebih dari 5 tahun atau lebih tetapi belum pernah
dikuras.
65
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
66
Buku Putih Sanitasi
Buku PutihUtara,
Kabupaten Labuhanbatu Sanitasi
2014
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Sungai
Pipa Sewer
WC
67
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Tabel 3.6 Cakupan layanan air limbah domestik yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Utara
Sarana
Tidak Sarana Layak
Layak
BABS* Offsite
Onsite System
System
Kawasan/
Individual Berbasis Komunal
No Nama Kecamatan terpusat
Cubluk
Jamban MCK
Tangki Tangki
Keluarga umum/ MCK IPAL Sambung
Septik Septik
(KK) dgn tangki Jamban ++ Komunal an Rumah
tidak Komunal
septik aman Bersama (KK) (KK) (KK)
aman** (KK)
(KK) (KK)
(KK)
(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii) (viii) (ix) (x)
1 AEK KUO 4273 473 2341 - - - - -
2 AEK NATAS 4827 534 2644 - - - - -
3 KUALUH HILIR 4612 510 2526 - - - - -
4 KUALUH HULU 9408 1041 5153 - - - - -
5 KUALUH LEIDONG 4108 454 2250 - - - - -
6 KUALUH SELATAN 7944 879 4351 - - - - -
7 MARBAU 5698 630 3121 - - - - -
8 NA IX-X 6998 774 3833 - - - - -
*Yang termasuk BABS : BAB langsung di kebun, kolam, laut, sungai, sawah/ladang, dsb
**Aman : sesuai kriteria SNI
68
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Kesadaran masyarakat dalam pengelolaan air limbah domestik masih kurang. Hal ini dapat
dilihat dari masih banyaknya masyarakat yang menggunakan sungai sebagai pembuangan
limbah domestiknya, meskipun sudah memiliki jamban pribadi dan septic tank.
Dalam rangka mendorong partisipasi dan peran serta masyarakat, Pemerintah Kabupaten
Labuhanbatu Utara mempunyai program STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat). Dimana
masyarakat diharapkan berperan serta baik dalam bentuk tenaga, pendanaan maupun
pemikiran/perencanaan serta pengelolaan. Pemberdayaan masyarakat ini juga
dimaksudkanuntuk meningkatkan keterlibatan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya
penanganan air limbah di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Selain itu, pengelolaan sarana
sanitasi oleh masyarakat mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
69
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Penerima
Tahun Kondisi Sarana Saat Ini
Manfaat
Nama Pelaksanaan/ Program/ Jumlah ****)
No Lokasi ***)
Program/Kegiatan PJ kegiatan Sarana
Tidak
**) L P Berfungsi
Berfungsi
1 On Site individual: - - -
STBM a) PT. MP a) Tarutung a) 2012 a) Ѵ
a) Bantuan 24 Leidong glugur, Aek
Hour Meter Indonesia Kanopan
cuci parit b) PT. b) Desa Aek b) 2012 b) Ѵ
b) Pencucian air UMADA Tapa
limbah
2 On Site komunal: - - - - - - - -
Sanimas: MCK
Sanimas: IPAL
Komunal
Total
Sumber Data : Data Sekunder Pokja, wawancara dengan SKPD dan kunjungan lapangan
Keterangan:
Tuliskan semua daftar program/kegiatan air limbah domestik yang ada di wilayah kajian Buku Putih Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu Utara.
* Program/kegiatan Air Limbah Domestik berbasis masyarakat : seluruh program/kegiatan air limbah domestik yang menggunakan pendekatan pemberdayaan
masyarakat mulai dari tahap persiapan masyarakat, perencanaan, pembangunan, sampai operasi dan pemeliharaan.
** Tahun program/kegiatan diisi program/kegiatan 3-5 tahun sebelumnya
*** Penerima manfaat diisi jumlah laki-laki dan perempuan yang menerima manfaat di setiap lokasi
**** Kondisi berdasarkan keterangan SKPD dan kunjungan lapangan terhadap beberapa lokasi yang telah ditentukan.
70
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
71
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Untuk sosialisasi, publikasi dan pemberian informasi kepada masyarakat berkaitan dengan
pengelolaan air limbah domestik digunakan berbagai media komunikasi baik media cetak
(koran dan majalah) maupun elektronik (internet). Peran media tersebut dapat dilihat pada
gambar berikut :
Gambar 3.9 Penyuluhan atau Sosialisasi yang diikuti di Kabupaten Labuhanbatu Utara
17% 5 TBC
23%
6 Tidak ada
0%
Berdasarkan focus discussion group yang diikuti masyarakat Kabupaten Labuhanbatu Utara,
penyuluhan atau sosialisasi yang pernah diikuti masyarakat mengenai masalah sampah dan
kebersihan lingkungan sebesar 30%. Sosialisasi mengenai CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun)
sebesar 23%. Sosialisasi mengenai Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan) sebesar 17%.
Untuk penyuluhan tentang penyakit TBC sebesar 13%. Dan 17% diantaranya tidak pernah
mengikuti penyuluhan atau sosialisasi.
72
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Tabel 3.10 Peran Swasta dalam Penyediaan Layanan Air Limbah Domestik
Nama Tahun mulai Jumlah Kegiatan/
No. Provider/Mitra operasi/ Kontribusi Volume Potensi Kerjasama
Potensial Berkontribusi Terhadap Sanitasi
- - - - - -
- - - - - -
N I H I L
73
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Tabel 3.11 Rekapitulasi Realisasi Pendanaan Sanitasi komponen air limbah domestik
Tahun 2010 - 2014
Pertu
Belanja (Rp) mbuh
No Komponen Rata-rata
2010 2011 2012 2013 2014 an
(%)
1 Air Limbah
(1a+1b) 93.055.370,00 342.917.000,00 733.391.000,00 977.744.900,00
1.a Pendanaan
Investasi air
limbah 93.055.370,00 48.277.000,00 715.779.000,00 977.744.900,00
1.b Pendanaan OM
yang
-
dialokasikan
dalam APBD 294.640.000,00 17.612.000,00 -
1.c Perkiraan biaya
OM berdasarkan
- - - - - - -
infrastruktur
terbangun
Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Labuhanbatu Utara, Tahun 2014.
Keterangan :
Perhitungan untuk tentang realisasi pendanaan sanitasi komponen air limbah domestik tidak
ada datanya dikarenakan masih belum adanya dinas khusus yang menangani tentang air
limbah domestik dan Kabupaten Labuhanbatu Utara termasuk kabupaten yang baru
melakukan pemekaran.
74
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
75
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Pemilihan
Pengumpulan
Pengangkutan
Pengolahan
Pemrosesan akhir sampah
Menjelaskan detail kondisi riil pengelolaan persampahan Kabupaten Labuhanbatu Utara saat
ini terkait kuantitas dan kualitas infrastruktur maupun aspek non infrastruktur lainnya, serta
permasalahan prioritas yang dihadapi terkait pengelolaan persampahan.
3.4.1 Kelembagaan
Kegiatan pengelolaan dan pengendalian sampah di Kabupaten Labuhanbatu Utara baik
sampah rumah tangga (sampah organik dan anorganik) maupun sampah sejenis rumah
tangga (sampah organik dan anorganik dari kawasan komersial, fasilitas umum dan industri)
sesuai dengan tupoksinya dilakukan oleh Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan.
Peraturan dan kebijakan pengelolaan persampahan di Kabupaten Labuhanbatu Utara
dituangkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara Nomor 29 tahun 2009
tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara
dan menyangkut besarnya retribusi. Pengelolaan persampahan secara teknisnya ditangani
oleh Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Labuhanbatu Utara, dalam hal ini
secara tupoksi dilaksanakan oleh seksi kebersihan. Seksi Kebersihan melaksanakan
pengurangan sampah (3R) dan penanganan sampah (pemilahan, pengangkutan,
pengomposan dll) dari sumber sampah sampai dengan pembuangan di TPA. Dinas ini juga
menangani pengelolaan sampah rumah tangga, pasar, fasilitas umum. Sampah dikumpulkan
ke tempat penampungan sampah sementara dari sumber-sumber timbulan sampah (bak
sampah,TPS, tong sampah, container sampah) lalu diangkut oleh truk pengangkut sampah ke
76
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
TPA Kecamatan Kualuh Selatan Desa Damuli Kebun, namun sebagian sampah tersebut
dikurangi melalui adanya pemulung barang bekas seperti logam, plastik, dan kertas yang
dijual ke penampung (pengepul). Kantor Pasar dan Kebersihan membawahi 3 (tiga) seksi
yaitu Seksi Kebersihan, Seksi Pengelolaan Pasar dan Seksi Pertamanan.
Pelayanan pengelolaan sampah secara rutin mencakup 5 kecamatan dari 8 kecamatan yakni
Kecamatan Kualuh Hulu, Kualuh Selatan, Aek Natas, Na IX-X, dan Marbau dimana pelayanan
pengelolaan sampah dilakukan mulai dari pengambilan sampah dari tempat penampungan
sementara (TPS) sampai pengangkutan ke TPA ataupun pengelolaan sampah diambil dari
pekan/pasar yang ada di beberapa kecamatan di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Sedangkan
dari sumber sampah ke TPS, pengelolaan dilakukan oleh masyarakat atau petugas
kebersihan (penyapu jalan).
Tabel 3.14 Daftar pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan persampahan
PEMANGKU KEPENTINGAN
FUNGSI
Pemerintah Kabupaten Swasta Masyarakat
PERENCANAAN
- Menyusun target pengelolaan sampah PMA /
Bappeda / BLH / PU /
skala kab/kota PMDN / -
Dispaskeb
NJO
- Menyusun rencana program
Persampahan dalam Bappeda / BLH / PU /
- -
rangka percapaian target Dispaskeb
Ketersediaan Pelaksanaan
Peraturan ada Tidak Efektif Belum Tidak Keterangan
(sebutkan) ada dilaksa efektif efektif
nakan dilaksanakan dilaksanakan
PERSAMPAHAN
- Target capaian pelayanan RTRW /
pengelolaan persampahan di Belum ada
RDTR / - - - -
Kab/Kota ini pelaksanaan
RTBL
- Kewajiban dan sanksi bagi
Pemerintah Kab/Kota dalam RTRW /
Belum ada
menyediakan layanan RDTR / - - - -
pelaksanaan
pengelolaan sampah RTBL
78
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
- Pembagian kerja
pengumpulan sampah dari
sumber ke TPS, dari TPS ke
RTRW /
TPA, pengelolaan di TPA, dan
pengaturan waktu
RDTR / - - - -
Belum ada
RTBL
pengangkutan sampah dari pelaksanaan
TPS ke TPA
- Kerjasama pemerintah
kab/kota dengan swasta atau RTRW /
Belum ada
pihak lain dalam pengelolaan RDTR / - - - -
pelaksanaan
sampah RTBL
79
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
80
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
81
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Berdasarkan pada hasil analisis terhadap wilayah di Kabupaten Labuhanbatu Utara serta
syarat yang harus dimiliki oleh lokasi TPA, maka Lokasi yang cocok untuk TPA di Kabupaten
Labuhanbatu Utara adalah di Kecamatan Kualuh Selatan Desa Damuli Kebun, dengan luas
lahan yang dibutuhkan untuk menampung timbulan sampah sampah sampai tahun 2031
seluas 20 Ha.
Hasil studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) (N= 400 rumah tangga) terhadap
pengelolaan sampah rumah tangga sebagai berikut :
Tidak tahu
Grafik memperlihatkan pengelolaan sampah rumah tangga berdasarkan hasil studi EHRA
hanya 9,5% saja yang dinilai cukup baik antara lain :
1. Dikumpulkan dan dibuang ke TPS sebesar 10,3 %
2. Dikumpulkan pendaur ulang 0,5 %
3. Di buang ke lubang dan ditutup tanah sebesar 0,3%
82
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Tidak pernah
Tidak tahu
94.0
83
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
84
Buku Putih Sanitasi
Buku
Kabupaten Putih Sanitasi
Labuhanbatu Utara, 2014
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Pinggir Amrol /
jalan TPA
Container
Open Dumping
Truk Pengepul
Sampah BAK TPS sampah
rumah Tempat Betor
tangga / sampah sampah
UKM
Sungai
Lahan
Dibakar kosong
Sumber: Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan Kab. Labuhanbatu Utara, Tahun 2014.
85
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Tabel 3.16 Cakupan layanan persampahan yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Utara
Volume Terlayani
Nama Jumlah Timbulan Institusi Tidak Terlayani
No 3R TPA
Kecamatan Penduduk Sampah Pengelola
(orang) (ton) (%) (M3) (%) (M3) (%) (Kg) (%) (Kg)
AEK KUO 1,275
1 29.303 - - - - 14% 1275 kg 86,0% 7515,9 Kg
ton/hr
1,195
2 AEK NATAS 33.914 - - - - 11,75% 1195 kg 88.25% 8.979,2 Kg
ton/hr
KUALUH
3 31.964 - - - - - - - - -
HILIR
KUALUH 12,914
4 65.579 - - - - 65,64% 12.914 kg 34,36% 6.759,7 Kg
HULU ton/hr
KUALUH 0,250
5 28.796 - - - - 2,89% 250 kg 97,11% 8.388,8 Kg
LEIDONG ton/hr
KUALUH 3,348
6 56.656 - - - - 19,7% 3.348 kg 80,3% 13.648,8 Kg
SELATAN ton/hr
MARBAU 2,072
7 38.623 - - - - 17,88% 2.072 kg 82,12% 9.514,9 Kg
ton/hr
NA IX-X 1,993
8 50.624 - - - - 13,12% 1.993 kg 86,88% 13.194,2 Kg
ton/hr
Sumber: Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan Kab. Labuhanbatu Utara, Tahun 2014.
Catatan : asumsi besaran timbulan sampah menggunakan data sumber sampah rumah semi permanen yaitu 2 – 2,25 L/orang/hari atau
0,3 – 0,35 Kg/orang/hari. (SNI 03.3242-1994)
86
Buku
Buku Putih
Putih Sanitasi
Sanitasi
Kabupaten
Kabupaten Labuhanbatu
Labuhanbatu Utara,
Utara, 2014
2014
Tabel 3.17 Kondisi Prasarana dan Sarana yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Utara
Kondisi
No Jenis Prasarana / Sarana Satuan Jumlah/ Kapasitas Rotasi/Hari Keterangan
Berfungsi Tidak berfungsi
(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii)
1 Pengumpulan Setempat
- Gerobak Unit 5 - V - @ 2 m3
- Becak/Becak Motor Unit 3 - V - @ 2 – 2,5 m3
2 Penampungan Sementara
- Bak Biasa Unit 3 - V - @ 4 m3
- Container Unit - - - - -
- Transfer Depo Unit 5 - V - @ 5 m3
3 Pengangkutan
- Dump Truck Unit 5 2 V - @ 6 m3
- Arm Roll Truck Unit 2 2 V - @ 6 m3
- Compaction Truck Unit - - - - -
4 (Semi) Pengolahan Akhir Terpusat
- TPS 3R - - - - -
- SPA (stasiun peralihan antara) - - - - -
5 TPA/TPA Regional
- Sanitary landfill Ha - - - - -
- Controlled landfill Ha - - - - -
- Open dumping Ha 4 Ha - V - Pinjam pakai lahan
PTPN IV Mambang
Muda PTPN IV Kebun
Berangir
6 Alat Berat
- Bulldozerl Unit - - - -
- Whell/truck loader Unit - - - -
- Excavator / backhoe Unit - - - -
Sumber : Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Labuhanbatu Utara, Tahun 2014.
87
3.4.3 Peran Serta Masyarakat
Dalam pengolahan sampah sangatlah penting adanya keterlibatan masyarakat baik kaum laki-laki maupun perempuan. Diharapkan
masyarakat sudah bisa memilah sampahnya menjadi 3 R karena ini sangat membantu sekali dalam pengurangan timbulan sampah.
Masyarakat bisa membuka lahan pekerjaan baru bagi masyarakat berpenghasilan rendah dengan pengambilan sampah di rumah-
rumah dan juga tenaga dalam pemilahan sampah yang bisa dinilaikan ekonomis. Berikut ini tabel pengolahan sampah di tingkat
desa/Kecamatan :
Tabel 3.18 Daftar Program/Kegiatan Persampahan Berbasis Masyarakat*)
Tahun Penerima Manfaat Kondisi Sarana Saat Ini
Nama Program/ke ***) Jumlah ****)
No Pelaksanaan/PJ Lokasi
Program/Kegiatan giatan Sarana Tidak
L P Berfungsi
**) Berfungsi
1 TPST 3R: TPST Sampah - - - - - - - -
Organik
2 Peningkatan peran - - -
serta masyarakat
dalam pengelolaan
persampahan : a) PT. Socfindo a) Desa Aek a) 2012 a) satu a) ѵ
a) Bantuan kereta Paminke,
angkong sorong Kec. Aek
untuk angkut Natas
sampah
Sumber Data : Data Sekunder Pokja, wawancara dengan SKPD dan kunjungan lapangan
Keterangan:
Tuliskan semua daftar program/program layanan persampahan yang ada di wilayah kajian Buku Putih Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu Utara.
* Program/kegiatan Persampahan berbasis masyarakat : seluruh program/kegiatan air limbah domestik yang menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat
mulai dari tahap persiapan masyarakat, perencanaan, pembangunan, sampai operasi dan pemeliharaan.
** Tahun program/kegiatan diisi program/kegiatan 3-5 tahun sebelumnya
*** Penerima manfaat diisi jumlah laki-laki dan perempuan yang menerima manfaat di setiap lokasi
**** Kondisi berdasarkan keterangan SKPD dan kunjungan lapangan terhadap beberapa lokasi yang telah ditentukan.
88
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Keterangan :
Tidak adanya pengelolaan sampah oleh masyarakat, karena sebagian besar penanganan sampah di Kabupaten Labuhanbatu Utara dilakukan
dengan cara dibakar.
89
Buku Putih Sanitasi
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Kabupaten Humbang Hasundutan, 2013
Gambar 3.13 Kegiatan Penyuluhan atau Sosialisasi yang pernah diikuti di Kabupaten Labuhanbatu Utara
NO KEGIATAN / BERITA TAHUN DINAS PELAKSANA TUJUAN KEGIATAN KHALAYAK SASARAN PESAN KUNCI PEMBELAJARAN
(RANGKUMAN BERITA)
1 Sosialisasi kebijakan 2014 Dinas Pasar, Kebersihan dan Meningkatkan kesadaran Kepala desa, lurah,
pengelolaan Pertamanan Kabupaten masyarakat untuk hidup camat dan tokoh
- -
persampahan Labuhanbatu Utara bersih serta lingkungan masyarakat.
yang indah
Sumber : Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Labuhanbatu Utara, Tahun 2014.
90
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Sumber : Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Labuhanbatu Utara, Tahun 2014.
91
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Sumber : Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Labuhanbatu Utara, Tahun 2014.
Potensi -
- - - - - -
2 Sampah
Sumber : Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Labuhanbatu Utara, Tahun 2014.
92
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
93
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
tanah. Hal ini dimaksudkan agar konservasi air tanah dapat berlangsung dengan baik dan
dimensi struktur bangunan sarana drainase dapat lebih efisien. Sub bab ini menjelaskan
detail kondisi riil pengelolaan drainase lingkungan saat ini, baik aspek kuantitas dan
kualitas infrastruktur maupun aspek non infrastruktur lainnya dan permasalahan prioritas
yang dihadapi.
3.5.1 Kelembagaan
Pada dasarnya aspek legal formal pengelolaan drainase di tingkat kota/daerah
permukiman di Kabupaten Labuhanbatu Utara belum memiliki perda terkait pengelolaan
drainase perkotaan.
FUNGSI
Pemerintah Kabupaten SWASTA Masyarakat
PERENCANAAN
94
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
95
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
96
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
- Kewajiban dan - - - - - -
sanksi bagi
masyarakat untuk
memelihara sarana
drainase
perkotaansebagai
saluran pematusan
air hujan
97
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
primer atau disalurkan ke pembuangan akhir, saluran ini merupakan saluran lanjutan
dari saluran tersier
Pembuatan sistem jaringan drainase tersier selebar 0,5 - 1 meter yang
pengembangannya saling terintegrasi dan terpadu dengan sistem jaringan drainase
wilayahnya, terutama di wilayah pemukiman yang belum ada jaringan drainasenya,
dan di wilayah permukiman baru. Saluran ini terdapat pada jalan-jalan kecil, yang
menyalurkan air hujan ke saluran yang lebih besar.
Jenis saluran yang akan dikembangkan dapat berupa drainase sistem tertutup yang
biasanya dikembangkan di pusat pemerintahan, perdagangan, dan jasa. Sedangkan
drainase sistem terbuka sebagian besar dikembangkan di lingkungan permukiman.
Gambar 3.14 Grafik Persentase Rumah Tangga yang mengalami banjir rutin
27.5
Ya
72.5 Tidak
Berdasarkan hasil studi EHRA diketahui bahwa rumah tangga yang mengalami banjir rutin
27,5 % dan 72,5 % tidak mengalami banjir secara rutin (N= 400 rumah tangga).
98
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Peta 3.4 Peta Jaringan Drainase dan Wilayah Kabupaten Labuhanbatu Utara
99
Buku Putih Sanitasi
KabupatenBuku Putih Sanitasi
Labuhanbatu Utara, 2014
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Lubang pembuangan
Air bekas mandi
Jalan /
Ruang publik
100
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Tabel 3.26 Cakupan layanan pengelolaan drainase yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Utara
Wilayah Genangan
Nama Kecamatan
No Luas Ketinggian Lama Frekuensi
/Kelurahan Penyebab
(Ha) (M) (jam/hari) (kali/tahun)
1 Kec.aek kuo 3753 0,2 3 2 Hujan
2 Kec.aek natas 1017 0,3 6 2 Hujan
101
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Tabel 3.27 Kondisi sarana dan prasarana drainase di Kabupaten Labuhanbatu Utara
No Jenis Prasarana / Satuan Jumlah / Kondisi Frekuensi
Sarana Kapasitas Berfungsi Tdk Pemeliharaan
Berfungsi (kali/tahun)
(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii)
1 Saluran Primer - - - - -
-S, Primer A M - - - -
-S, Primer B M - - - -
2 Saluran Sekunder
-Saluran Sekunder A1 M - - - -
-Saluran Sekunder A2 M - - - -
-Saluran Sekunder B1 M - - - -
3 Bangunan Pelengkap
-Rumah Pompa Unit - - - -
-Pintu Air unit - - - -
N I H I L
Keterangan : Tidak ada data
3.5.3 Peran Serta Masyarakat
Tingkat kepedulian masyarakat dalam pengelolaan drainase lingkungan diwujudkan melalui
program kerja bakti masyarakat yang dilakukan secara rutin maupun tidak rutin di
lingkungan dusun di setiap desa
102
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
103
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Gambar 3.16 Kegiatan Penyuluhan atau Sosialisasi yang pernah diikuti di Kabupaten
Labuhanbatu Utara
17% 5 TBC
23%
6 Tidak ada
0%
Berdasarkan focus discussion group yang diikuti masyarakat Kabupaten Labuhanbatu Utara,
penyuluhan atau sosialisasi yang pernah diikuti masyarakat mengenai masalah sampah dan
kebersihan lingkungan sebesar 30%. Sosialisasi mengenai CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun)
sebesar 23%. Sosialisasi mengenai Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan) sebesar 17%.
Untuk penyuluhan tentang penyakit TBC sebesar 13%. Dan 17% diantaranya tidak pernah
mengikuti penyuluhan atau sosialisasi.
3.5.5 Peran Swasta
Dunia usaha untuk pengelolaan drainase sampai dengan saat ini masih belum ada yang
terdata di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Tabel 3.30 Penyedia layanan pengelolaan drainase perkotaan yang ada di Kabupaten
Labuhanbatu Utara
Jenis Kegiatan/
Tahun mulai
Nama Provider/Mitra Kontribusi
No operasi/ Volume Potensi Kerjasama
Potensial Terhadap
Berkontribusi
Sanitasi
1 - - - - -
2 - - - - -
Tabel 3.31 Rekapitulasi Realisasi Pendanaan Sanitasi per Komponen Drainase Perkotaan
Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2010 - 2014
Perkiraan biaya OM
berdasarkan
1.c - - - - - - -
infrastruktur
terbangun
Tabel 3.32 Realisasi dan Potensi Retribusi Sanitasi Komponen Drainase Perkotaan
Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2009 – 2013
No. SKPD 2009 2010 2011 2012 2013 Rata-rata Pertumbuhan
(%)
a b c d E f G h I
Dinas
Tarukim
1 Retribusi 0 0 0 0 0 0 0%
Drainase
2 Potensi - - - - - - -
drainase
N I H I L
105
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
106
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Untuk memenuhi kebutuhan akan air minum, perlu adanya peningkatan sarana dan
prasarana pendukung seperti pipa, tandon, reservoir, dan prasarana pendukung lainnya.
Upaya penanganan untuk meningkatkan layanan fasilitas air minum di Kabupaten
Labuhanbatu Utara seperti :
Perlindungan terhadap sumber-sumber mata air dan daerah resapan air;
Perluasan daerah tangkapan air;
Peningkatan pelayanan dan pengelolaan air bersih oleh PDAM dengan peningkatan
sistem jaringan air minum hingga ke wilayah perdesaan.
Arahan pengembangan air bersih adalah dengan pengembangan saluran perpipaan air
bersih yang dilakukan oleh pemerintah untuk menyediakan suatu penyediaan air bersih
secara komunal. Untuk itu, perlu adanya rencana pengembangan air bersih yang meliputi:
1. Pembangunan penampung air hujan;
2. Pembangunan hidran umum;
3. Mengembangkan sistem sumur resapan pada lokasi-lokasi tertentu yang mempunyai
aquifer tanah dalam yang mampu menahan air;
4. Pengembangan air bersih dengan sistem perpipaan
5. Program penghematan pemakaian air.
Hasil studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) terhadap pengelolaan air minum,
masak, mencuci peralatan minum, makan dan masak sebagai berikut:
107
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Gambar 3.17 Grafik Akses terhadap Air Bersih/Sumber Air Minum dan Memasak
Lainnya 1.00%
1.00%
Air dari waduk/danau 0.00%
0.00%
Air dari sungai 6.25%10.50%
Air hujan 20.25%
20.50%
Mata air tdk terlindungi 1.50%
1.25%
Mata air terlindungi 6.50%
5.75%
Air sumur gali tdk terlindungi 11.75%
9.50% (Masak)
Air sumur gali terlindungi 27.00%
25.25% (Minum)
Air sumur pompa tangan 25.50%
23.00%
Air kran umum -PDAM/PROYEK 0.75%
0.75%
Air hidran umum 0.75%
1.00%
Air Ledeng dari PDAM 0.00%
0.00%
Air isi ulang 11.00% 35.50%
Air botol kemasan 2.00%
0.00%
Berdasarkan hasil studi EHRA mengacu kepada standard WHO dan Unicef diketahui bahwa
masih ada penduduk yang menggunakan sumber air minum dan masak tidak terlindungi
sebesar 81,5% terdiri dari sumur gali tidak terlindungi sebesar 21,25%, mata air tidak
terlindungi sebesar 2,75%, air hujan 40,75%, air dari sungai 16,75%, air dari waduk 0,0%.
Selebihnya menggunakan sumber air minum dan masak yang dinilai terlindungi antara lain
mata air terlindungi sebesar 12,25%, sumur pompa tangan sebesar 48,5%, air kran umum
sebesar 1,5%, air hidran umum sebesar 1,75%, air isi ulang sebesar 46,5%, dan air botol
kemasan sebesar 2%.
108
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
109
Buku Putih Sanitasi
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
110
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Untuk industri rumah tangga yang belum memiliki IPAL dan pengolahan limbahnya belum
optimal, maka kedepannya perlu dibangun IPAL agar pengolahan limbahnya menjadi lebih
optimal dan tidak berdampak buruk bagi lingkungan. Pembangunan IPAL dapat dilakukan
secara bertahap karena biaya yang dibutuhkan cukup tinggi. Selain karena keseluruhan
industri yang ada belum memiliki IPAL, permasalahan lain yang dihadapi dalam penanganan
limbah industri rumah tangga antara lain terbatasnya lahan untuk pembuatan IPAL Komunal,
rendahnya kesadaran pelaku industri rumah tangga tersebut untuk membuat IPAL serta
belum optimalnya pemantauan terhadap limbah cair industri rumah tangga.
Tabel 3.35 Pengelolaan limbah industri rumah tangga Kabupaten Labuhanbatu Utara
Jenis Industri Rumah Lokasi Jumlah Jenis Kapasitas
Tangga Industri RT Pengolahan (m3/hari)
Penjahit pakaian Kec. Kualuh Selatan 45 ?
Kec. Kualuh Hulu 85
Kec. Na IX-X 82
Kec. Aek Kuo 14
Kec. Aek Natas 16
Kec. Kualuh Leidong 30
Kec. Kualuh Hilir 61
Kec. Marbau 53
Pandai Besi Kec. Kualuh Selatan 18 ?
Kec. Kualuh Hulu 18
Kec. Na IX-X 7
Kec. Aek Kuo 4
Kec. Aek Natas 3
Kec. Kualuh Leidong 1
Kec. Kualuh Hilir 6
Pengisisan ulang Kec. Kualuh Selatan 15 ?
Kec. Kualuh Hulu 17
Kec. Aek Kuo 5
Kec. Aek Natas 4
111
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
112
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
114
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Kebijakan penanganan limbah medis yang berasal dari rumah sakit yang ada di Kabupaten
Labuhanbatu Utara adalah bahwa pengelolaan limbah dilakukan oleh masing-masing rumah
sakit sehingga rumah sakit bertanggung jawab untuk membangun dan mengolah limbah
medisnya. Pengelolaan limbah medis tersebut dengan cara membangun IPAL (untuk
pengolahan limbah cair) atau pembakaran melalui incinerator (untuk pengolahan limbah
padat).
Namun dari semua puskesmas yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Utara, baru Puskesmas
Gunting Saga dan puskesmas Kota Batu yang sudah memiliki IPAL dan Incinerator. Sedangkan
Puskesmas Tanjung Leidong hanya memiliki Incenerator. Pembangunan IPAL untuk limbah
cair dibangun untuk menampung limbah khususnya dari unit gawat darurat 24 jam yang
berada dimasing-masing puskesmas. IPAL puskesmas Gunting Saga dibuat pada tahun 2011
dan IPAL puskesmas Kota Batu pada tahun 2012, dan pihak puskesmas bertanggung jawab
atas limbah cair tersebut untuk kepada Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Labuhanbatu
Utara. Dengan demikian, umumnya rumah sakit dan puskesmas yang ada belum memiliki
sarana pengelolaan limbah medis sendiri, baik IPAL maupun incinerator. IPAL yang ada hanya
berupa septic tank dan belum layak untuk mengolah limbah cair dari kegiatan medis. Dari 14
(empat belas) Puskesmas, 2 (dua) Rumah Sakit, limbah padatnya dibakar sendiri dan yang
tidak memiliki IPAL masih membuang limbahnya di saluran terbuka/drainase.
115
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
116