SISTEM TENAGA
LISTRIK
Oleh:
Slamet Suripto
C. Sistem Interkoneksi
Prinsip kerja PLTA secara garis besar dapat dilihat pada uraian
berikut:
1. Air sungai yang mengalir ditampung di waduk sehingga
mempunyai ketingian tertentu. Di dekat waduk pada daerah
yang lebih rendah dipasang turbin air.
2. Dari waduk air di alirkan ke turbin melalui pipa pesat. Aliran
air diatur sesuai dengan kebutuhan turbin.
3. Air yang mengalir dengan tekanan tinggi digunakan untuk
memutar turbin air.
4. Selanjutnya air yang keluar turbin dialitkan kembali ke sungai
untuk keperluan pengairan atau untuk keperluan lain.
Pada pipa pesat diperlukan pendatar air yang berfungsi
mengendalikan tekanan pada pipa pesat ketika terjadi kerusakan
pada turbin yang mengakibatkan aliran air terhambat.
Dibandingkan dengan pembangkit jenis lain PLTA
mempunyai keuntungan biaya operasionalnya relatif murah, akan
tetapi pembangunannya sangat tergantung dari ketersediaan
sumber air yang cukup banyak dan kontinyu. Di samping itu
pembangunannya memerlukan waktu yang lama dan membutuhkan
lahan yang luas.
Watak PLTA
Biaya Operasi relatif ringan
Tergantung adanya sumber air
Biaya Pembangunan besar
Pembangunannya butuh waktu lama Letaknya jauh dari
Perkotaan
2. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Prinsip kerja PLTN mirip dengan PLTU hanya saja energi yang
digunakan untuk memanaskan air dalam boiler menggunakan hasil
reaksi nuklir, yang berupa hasil ledakan dari bahan baku reaktor
nuklir, salah satunya yaitu unsur uranium. Pada PLTN diperlukan
perlindungan yang sangat baik pada reaktor nuklirnya, karena sisa
hasil reaksi ini mengandung unsur radioaktif yang sangat
membahayakan manusia atau lingkungan. Biaya operasional PLTN
dinilai relatif murah, akan tetapi biaya pembangunannya relatif
mahal, lebih banya dibangun dengan kapasitas besar.
6. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
SOAL LATIHAN
1. Jelaskan dengan skema atau gambar dan pejelasan
singkat prinsip kerja PLTU
2. PLTU biasanya dibangun di daerah pantai, mengapa
demikian?
3. Hal apa saja yang perlu dipertimbangkan sebelum melakukan
pembangunan Pusat pembangkit listrik, berilah contoh
pembangkit listrik tenaga air.
4. Sebutkan perbedaan pokok antara PLTD dengan PLTU yang
keduanya menggunakan BBM.
5. Jelaskan secara singkat prinsip kerja generator pembangkit
listrik.
D. Isolator
Bahan:
Isolator saluran transmisi umumnya dibuat dari bahan
porselin yang mempunyai kekuatan isolasi yang tinggi dan
mempunyai kekuatan mekanis cukup tinggi.
Fungsi:
mengisolasi antara tegangan kawat penghantar dengan tower
penopang.
menggantungkan kawat penghantar pada tower penopang.
Isolator gantung untuk saluran kadang berbentuk batang
memanjang, atau kadang terdiri dari beberapa isolator pendek yang
berbentuk seperti mangkok terbalik yang dirangkai memanjang.
Jenis yang kedua lebih fleksibel, panjang rangkaiannya disesuaikan
dengan kekuatan isolasi yang diinginkan.
Watak isolator saluran transmisi:
• Nilai kapasitansi: karena terdiri dari badan porselin yang
diapit dua elektrode
• Tegangan lompatan api: tegangan minimal yang
menyebabkan lompatan bunga api antara kedua elektrode
di bagian luar isolator (bila isolator basah/ kotor)
• Tegangan tembus:
batas minimal tegangan yang menyebabkan arus bocor
tertentu yang menembus bahan isolator (menunjukkan
kekuatan dielektriknya)
Nilai kapasitansi isolator dipengaruhi oleh panjang
isolatornya, semakin panjang isoaltor semakin kecil nilai
kapasitansinya dan sebaliknya.
Tegangan lompatan api suatu isolator bisa menurun bila
isolator terkena kotoran misalnya debu atau sejenisnya, sehingga
perlu dilakukan pembersihan isolator secara rutin, untuk menjaga
agar isolator tetap aman dari lompatan api antar kedua ujungnya.
Tegangan tembus biasanya dipengaruhi oleh kualitas bahan
isolator dan juga umur pemakaiannya. Semakin lama pemakaian,
kualitas bahan isolator akan menurun sehingga dapat menurunkan
nilai tegangan tembusnya.
Vs - Vr
Jatuh tegangan relatif = X 100 %
Vr
dimana Vs tegangan pada ujung pengiriman
dan Vr tegangan pada ujung penerimaan
Nilai jatuh tegangan relatif ini dibatasi 5 - 15 %
Nilai turun tegangan pada saluran transmisi dipengaruhi
oleh besarnya impedansi saluran (Z) dan arus yang mengalir pada
saluran (I) sesuai dengan rumus: V = I x Z. Semakin besar daya
yang disalurkan berarti semakin besar arus yang mengalir, maka
semakin besar pula nilai turun tegangannya. Impedansi saluran
dipengaruhi resistansi penghantar (R), induktansi (L) dan
kapasitansi (C) saluran, yaitu:
Z = R2 (XC XL)2
SOAL LATIHAN
1. Pada sistem interkoneksi jaringan.listrik di jawa, sebagian
besar menggunakan saluran transmisi tegangan ektra tinggi
(SUTET), mengapa demikian.
2. Sedangan pada jaringan antar kota cukup menggunakan
tegangan tinggi 150 kV, apa pertimbangan teknisnya.
3. Saluran transmisi kebanyakan menggunakan tegangan bolak-
balik. Keuntungan apa saja yang didapatkan dibanding bila
menggunakan tegangan searah.
4. Berikan penjelasan tentang dua watak salurann transmisi yang
sangat perlu dipertimbangkan dalam pengoperasinnya.
5. Langkah apa yang dilakukan untuk mengurangi drop tegangan
yang terjadi pada saluran transmisi.
6. Pada musim hujan malam hari kadang kita lihat saluran
transmisi menyala, jelaskan proses terjadinya gejala ini dan apa
akibatnya bila terlalu sering terjadi.
7. Ketinggian kawat penghantar saluran transmisi tidak boleh
kurang dari standar yang telah ditentukan, megapa demikian?
BAB IV
GARDU INDUK DAN TRANSFORMATOR
B. Transformator
Sesuai dengan fungsi transformator atau trafo untuk
menaikkan atau menurunkan tegangan, maka trafo pada sistem
tenaga listrik dipasang di antara dua sistem yang mempunyai level
tegangan yang berbeda. Sebagai contoh pada kedua ujung saluran
transmisi. Pada ujung pengiriman atau sisi pembangkit dipasang
trafo penaik tegangan, sedang pada sisi penerima dipasang trafo
penurun tegangan. Dengan melalui trafo diharapkan besaran yang
berubah adalah tegangan dan arus, tetapi daya relatif tetap seperti
terlihat pada skema di bawah ini.
1. Prinsip kerja trafo
SOAL LATIHAN
1. Gardu induk merupakan komponen pokok dalam suatu sistem
tenaga listrik. Jelaskan pengertian dan fungsinya.
2. Sebutkan perbedaan yang penting antara gardu induk di unit
pembangkit dengan gardu induk di ujung penerima saluran
transmisi.
3. Untuk memilih tipe gardu induk untuk suatu daerah, faktor apa
saja yang perlu dipertimbangkan.
4. Jelaskan prinsip keja trafo daya, lalu bandingkan dengan
prinsip kerja generator pembangkit.
5. Kadang kita jumpai trafo distribusi tiba-tiba berhenti
beroperasi atau bahkan ada yang terbakar, sebutkan halhal
yang dapat menyebabkan terjadinya hal tersebut.
6. Pada gardu induk maupun trafo daya biasanya dipasang
arester. Jelaskan fungsinya.
BAB V JARINGAN DISTRIBUSI
Catatan: