Anda di halaman 1dari 2

Perubahan gaya hidup sering mempengaruhi pola konsumsi masyarakat.

Salah satu dari


perubahan itu adalah di gemarinya mie instan sebagai makanan substitusi nasi. Bahkan kian hari
produk ini kian menjadi makanan pilihan konsumen, karena selain praktis dan harganya
terjangkau mie instan juga cukup mengenyangkan perut. Perkembangan produksi mie instan di
indonesia memperlihatkan suatu peningkatan yang positif, walaupun pada tahun 2006 sempat
mengalami suatu penurunan produksi. Secara kuantitas, produksi mie instan dari tahun ke
tahun mengalami kenaikan dengan tren yang positif. Hal ini menunjukkan suatu prospek yang
cukup baik bagi industri mie instan pada masa yang akan datang. Kesempatan ini dimanfaatkan
oleh PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk. Produk dari milik sudono salim ini mulai di buat
pertama kali pada pertengahan tahun 1972 dan pertama kali hadir dengan rasa ayam dan
udang. Dengan visi perusahaan adalah menciptakan pilihan menjadi penyedia utama makanan
dan consumer product ber merek terkemuka bagi jutaan konsumen di indonesia dan juga di
berbagai penjuru dunia. Pt. Indofood sukses makmur Tbk mempunyai 63 perusahaan termasuk
anak cabangnya dengan jaringan distribusinya meliputi lebih dari 350 depot dengan jumlah
karyawan tetap sampai dengan 31 desember 2006 sebanyak 49.367 karyawan dan 1200
kendaraan operasional. Yang kegiatan pemasaran memegang peranan sangat penting dalam
menjual produknya kepada masyarakat dengan cara:

1. Penjualan langsung yaitu dilakukan dengn menggunakan armada penjualan sendiri


yang beropsi di DKI jakarta, jawa, bali, sumatera, kalimantan, dan sulawesi.

2. Penjualan tidak langsung meliputi wilayah pemasaran di seluruh indonesia.

3. Lewat promosi melalui media cetak maupun elektronik.

* Strategi pemasaran Pt. Indofood sukses makmur Tbk

Pengaruh biaya promosi dan biaya distribusi terhadap penjualan pada Pt. Indofood
sukses makmur Tbk. Dalam bauran pemasaran di kena dengan produk, harga, promosi, dan
distribusi yang tujuannya untuk meningkatkan penjualan. Promosi adalah kegiatan pemasaran
yang sangat penting bagi perusahaan untuk memperkenalkan produknya kepada konsumen.
Sedangkan distribusi merupakan proses pendistribusian produk dan jasa yang sesuai dan
terorganisir sehingga terjadi keefektifan penjualan. Kegiatan promosi harus sejalan dengan
rencana pemasaran yang diarahkan dan dikendalikan untuk mengembangkan laju perusahaan.
Promosi yang tidak terkendali akan menurunkan tingkat penjualan, sehingga biaya yang di
keluarkan untuk promosi merupakan pemborosan. Sedangkan saluran distribusi di pakai oleh
semua perusahaan untuk memproduksi barang dengan kualitas yang baik, namun banyak pula
yang gagal memenuhi target pasarnya. Kegiatan ini di sebabkan oleh kebijakan distribusi yang
kurang tepat sehingga barang yang di hasilkan kurang laku di pasar sehingga menyebabkan
banyak konsumen merasa kurang puas. Dengan demikian saluran distribusi memiliki peranan
penting bagi kelangsungan hidup dan tumbuh perusahaan. Para produsen berhak menentukan
kebijakan distribusi yang akan dipilih dan di sesuaikan dengan jenis barang serta luasnya armada
penjualan yang akan di gunakan jika perusahaan berada dalam persaingan yang semakin tajam.
Perusahaan harus segera mengadakan penelitian atau riset terhadap pasarnya. Penelitian
tersebut untuk mengetahui kebutuhan serta selera konsumen dan jika mungkin menstimulir
permintaan serta menciptakan langganan.

Dominasi Pt.indofood sukses makmur Tbk begitu kuat walaupun sudah terjadi
pergeseran. Tahun 2015 indomie menguasai sekitar 90% pasar mie instan, tahun lalu menurun
menjadi 75% sisanya yang 25% di keroyok merk mie instan lainnya. Walaupun indomie tetap di
posisi paling unggul akan tetapi kemunduran itu patut di waspadai. Apalagi baru- baru ini
muncul produk baru seperti mie sedap milik Pt. Sayap mas utama yang merupakan grup dari
kelompok wings yang diluncurkan pada mei 2003 dan baru di distribusikan di pulau jawa dan
bali, namun namanya sudah di perbincangkan di kalangan pembeli di warung-warung bahkan
pasar swalayan. Ketatnya persaingan produk mie instan disadari benar oleh manajemen
Pt.indofood yang mengakui bahwa saat ini penguasaan indofood terhadap pasar mie instan
menurun dari 90% menjadi 75%. Meski terjadi penurunan penguasaan pasar, namun devisi mie
instan tetap dapat meraih kenaikan penjualan sebesar 6,6% menjadi 4,5 triliun di banding 4,2
triliun pada periode yang sama. Tentang strategi menghadapi persaingan indofood akan
menerapkan strategi Mastering the present, Pre-empting the future. Strategi ini antara lain
fokus kepada organic growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span,
dan speed. Selain itu akan menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Disamping itu
tetap melanjutkan segmentasi para konsumennya dengan memperkenalkan produk-produk
dengan higher price and higher margin.

Anda mungkin juga menyukai