صلَّى
َ ِّللا َّ سأ َ َل َرسو َل َ ّللا ب ِْن ع َم َر أ َ َّن َرج ًَل
ِ َّ ع ْب ِدَ ع ْنَ ّللاِ ب ِْن دِينَار َ ع ْن نَافِع َو
َّ ع ْب ِد َ ع ْن َما ِلك َ َح َّدثَنَا ْالقَ ْعنَ ِبي
َ ص ََلة اللَّ ْي ِل َمثْنَى َمثْنَى فَإ ِ َذا َخ ِش
ي َ سلَّ َم
َ علَ ْي ِه َو َّ صلَّى
َ ّللا َّ ص ََلةِ اللَّ ْي ِل فَقَا َل َرسول
َ ِّللا َ ع ْنَ سلَّ َم
َ علَ ْي ِه َو
َ ّللاَّ
صلَّى ِ صلَّى َر ْك َعةً َو
َ اح َدة ً تو ِتر لَه َما قَ ْد َ أ َ َحدك ْم الص ْب َح
Telah menceritakan kepada kami [Al Qa'nabi] dari [Malik] dari [Nafi'] dan [Abdullah bin Dinar] dari
[Abdullah bin Umar] bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengenai shalat malam, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat malam dua
raka'at-dua raka'at, apabila salah seorang dari kalian khawatir datangnya waktu subuh, hendaknya ia
shalat satu raka'at sebagai witir atas shalat yang telah di kerjakan."
KIKIR
ِّللا
َّ ع ْب ِد َ ع ْن أَبِي َكثِير
َ ع ْن َ ث ِ ارِ ّللاِ ب ِْن ْال َح َ ع ْن
َّ ع ْب ِد َ َ ع ْم ِرو ب ِْن م َّرة َ ع ْن َ َح َّدثَنَا َح ْفص بْن ع َم َر َح َّدثَنَا ش ْعبَة
ِسلَّ َم فَقَا َل إِيَّاك ْم َوالش َّح فَإِنَّ َما َهلَكَ َم ْن َكانَ قَ ْبلَك ْم بِالشح
َ علَ ْي ِه َو َّ صلَّى
َ ّللا َ ِّللا َّ ب َرسول َ ع ْمرو قَا َل َخ
َ ط َ ب ِْن
ور فَفَ َجروا ِ طعوا َوأ َ َم َره ْم بِ ْالفج َ َأ َ َم َره ْم ِب ْالب ْخ ِل فَ َب ِخلوا َوأ َ َم َره ْم ِب ْالقَ ِطي َع ِة فَق
Telah menceritakan kepada Kami [Hafsh bin Umar], telah menceritakan kepada Kami [Syu'bah] dari
['Amr bin Murrah], dari [Abdullah bin Al Harits] dari [Abu Katsir] dari [Abdullah bin 'Amr], ia berkata;
Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam berkhutbah, beliau bersabda: "Jauhilah sifat pelit, karena
sesungguhnya yang membinasakan orang sebelum kalian adalah sifat pelit. Mereka diperintahkan
untuk bersifat bakhil maka merekapun bersifat bakhil dan mereka diperintahkan untuk memutuskan
hubungan kekerabatan maka merekapun memutuskan hubungan kekerabatan, dan mereka
diperintahkan untuk berbuat dosa maka merekapun berbuat dosa.
ع ْن
َ س ْه ِل ب ِْن معَاذ َ ع ْنَ ع ْن أَبِي َم ْرحوم َ وبَ س ِعيد يَ ْعنِي ابْنَ أَبِي أَي َ ع ْن َ س ْرحِ َح َّدثَنَا ابْن َو ْهب َّ َح َّدثَنَا ابْن ال
ع َّز َو َج َّل
َ ّللا َ علَى أ َ ْن ي ْن ِف َذه َد
َّ عاه ً غ ْي
َ ظا َوه َو قَادِر َ سلَّ َم قَا َل َم ْن َك
َ ظ َم َ علَ ْي ِه َو َّ صلَّى
َ ّللا َّ أ َ ِبي ِه أ َ َّن َرسو َل
َ ِّللا
ين َما شَا َء قَا َل أَبو َداود اسْم أَبِي َم ْرحوم ِ ور ْال ِع
ِ ّللا ِم ْن ْالح
َّ ق يَ ْو َم ْال ِقيَا َم ِة َحتَّى يخَيِ َرهِ ِوس ْالخ َََلئ ِ علَى رء َ
الرحْ َم ِن بْن َميْمون َّ عبْد َ
Telah menceritakan kepada kami [Ibnu As Sarh] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ibnu
Wahb] dari [Sa'id] -maksudnya Said bin Abu Ayyub- dari [Abu Marhum] dari [Sahl bin Mu'adz] dari
[Bapaknya] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa menahan
kemarahan padahal ia mampu untuk meluapkannya, maka pada hari kiamat Allah akan
memanggilnya di antara manusia, hingga Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari sesuka
hatinya." Abu Dawud berkata, "Abu Marhum namanya adalah 'Abdurrahman bin Maimun."