Anda di halaman 1dari 2

Seorang guru dalam melakukan penilaian terhadap pembelajaran harus menggunakan

penilaian otentik, apalagi bila dikaitkan dengan Kurikulum 2013 dan karakteristik
pembelajaran abad 21 ini. Berikut ini adalah beberapa alasan yang mendukung
perlunya seoarang guru menerapkan penilian otentik, yaitu;
1. Penilaian autentik merupakan suatu bentuk tugas yang menghendaki pembelajar
untuk menunjukkan kinerja di dunia nyata secara bermakna, yang merupakan
penerapan esensi pengetahuan dan keterampilan. Penilaian autentik menekankan
kemampuan pembelajar untuk mendemonstrasikan pengetahuan yang dimiliki secara
nyata dan bermakna. Kegiatan penilaian tidak sekedar menanyakan atau menyadap
pengetahuan yang telah diketahui pembelajar, melainkan kinerja secara nyata dari
pengetahuan yang telah dikuasai.
2. Tujuan penilaian otentik adalah untuk mengukur berbagai keterampilan dalam
berbagai konteks yang mencerminkan situasi di dunia nyata di mana keterampilan-
keterampilan tersebut digunakan.
3. Penilaian autentik lebih menuntut pembelajar mendemonstrasikan pengetahuan,
keterampilan, dan strategi dengan mengkreasikan jawaban atau produk. Siswa tidak
sekedar diminta merespon jawaban seperti dalam tes tradisional, melainkan dituntut
untuk mampu mengkreasikan dan menghasilkan jawaban yang dilatarbelakangi oleh
pengetahuan teoretis.
4. Penilaian otentik menekankan pada proses dan hasil.
5. Penilaian otentik menekankan pada kondisi kelas. Penilian dilakukan selaras dan
sesuai dengan situasi di dalam kelas secara nyata.

Perbedan anatara penilian otentik dengan penilaian tradisional (Muller, 2008), yaitu;
Penilaian Tradisional:
-Periode waktu khusus
-Mengukur kecakapan tingkat rendah
-Menerapkan driil dan kecakapan
-Memiliki perspektif sempit
-Mengungkap fakta
-Menggunakan standar kelompok
-Bertumpu pada ingatan
-Hanya satu solusi yang benar
-Mengungkap kecakapan
-Mengajar untuk ujian
Penilian Otentik:
-Waktu ditentukan oleh guru dan siswa
-Mengukur kecakapan tingkat tinggi
-Menerapkan strategi-strategi kritis dan kreatif
-Memiliki perspektif menyeluruh
-Mengungkap konsep
-Menggunakan standar individu
-Bertumpu pada internalisasi
-Solusi yang benar banyak / banyak cara selesaikan
-Mengungkap proses
-Mengajar demi kebutuhan

Anda mungkin juga menyukai