BAB IV
METODE PENELITIAN
salah satu perusahaan yang bergerak dibidang agribisnis sebagai produsen dan
pemasar sayuran organik yang memiliki skala usaha cukup besar. Penelitian ini
merupakan studi kasus, dimana hasil analisis yang diperoleh belum tentu berlaku
Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer
pihak yang berkepentingan. Untuk data dan analisis data pada matriks IFE,
matriks EFE, dan matriks SWOT didapatkan dari tiga orang responden, yaitu
dan Direktur Operasional yang memiliki otoritas dan kemampuan dalam memilih
laporan tahunan perusahaan, hasil riset, dan tulisan yang berkaitan dengan topik
relevan.
Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis lingkungan internal dan eksternal, serta analisis SWOT. Analisis
dari beberapa alternatif strategi yang dihasilkan, maka digunakan matriks QSPM
dievaluasi dan dilakukan pembobot untuk mengetahui nilai setiap variable yang
dan eksternal pada lajur horizontal. Sedangkan, indikator vertikal adalah faktor-
faktor internal dan eksternal pada lajur vertikal. Bobot setiap variabel diperoleh
Xi
ai = ⎯⎯⎯⎯
n
∑ Xi
i=1
Keterangan :
faktor strategis yang menandakan seberapa efektif strategi perusahaan saat ini
...
Total
Pada matriks EFE, digunakan skala nilai peringkat (rating) untuk peluang
Ancaman
1.
2.
dst
Total
Sumber : David (2004)
42
kelemahan, yaitu:
Kelemahan
1.
2.
dst
Total
Sumber : David (2004)
tersebut adalah :
kolom pertama.
2. Memberikan bobot dengan selang 0.0 (tidak penting) sampai 1.0 (sangat
penting) pada kolom kedua. Total bobot yang diberikan harus sama
dengan satu.
fakta dengan kinerja ideal yang diharapkan, namun upaya ini merupakan
penilaian subjektif.
merespon situasi eksternal secara rata-rata untuk matriks EFE. Nilai 1 pada
Nilai 2.5 pada matriks IFE menunjukkan bahwa situasi internal perusahaan pada
matriks I-E.
korporat yang lebih detail dengan menggunakan kekuatan internal perusahaan dan
pengaruh eksternal yang dihadapi sebagai parameter. Matriks I-E didasarka pada
dua dimensi kunci : total nilai IFE yang diberi bobot pada sumbu-x dan total niali
EFE yang diberi bobot pada sumbu-y. Pada sumbu-x matriks I-E, total nilai IFE
yang diberi bobot dari 1.0 sampai 1.99 menunjukkan posisi internal yang lemah;
44
nilai dari 2.0 sampai 2.99 dianggap sedang; dan nilai 3.0 sampai 4.0 kuat.
Demikian pula pada sumbu-y, total nilai EFE yang diberi bobot 1.0 sampai 1.99
dianggap rendah; nilai 2.0 sampai 2.99 sedang; dan 3.0 sampai 4.0 tinggi.
1.0
Matriks ini dapat menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi, yaitu
dilakukan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah delapan tahapan bagaimana
adalah :
alternatif strategi dalam pengembangan usaha yang dapat dipilih oleh pihak
manajemen perusahaan, agar tujuan awal dari organisasi tercapai dan kegiatan
dirancang untuk menetapkan daya tarik relatif dari tindakan alternatif yang layak
eksternal dan internal yang dikenali sebelumnya. Strategi alternatif diperoleh dari
Input untuk matriks QSPM berasal dari tahap masukan (input stage) dan
2. Memberikan bobot untuk setiap faktor kritis eksternal dan internal, yang
datanya identik dengan yang digunakan dalam matriks EFE dan IFE.
tarik relatif dari setiap strategi terhadap strategi yang lain. Alternatif
dari alternatif strategi yang ada atau ditawarkan. Semakin tinggi nilai
Alternatif Strategi
Total bobot
Total bobot
Keterangan :
Jika faktor sukses kritis tidak memberikan pengaruh pada pilihan spesifik
yang akan dibuat, maka tidak perlu memberikan Nilai Daya Tarik pada
TAS merupakan hasil perkalian antara bobot dengan nilai daya tarik dalam
setiap baris.
Jumlah Total Nilai Daya Tarik merupakan penjumlahan Total Nilai Daya
Tarik dalam setiap kolom strategi QSPM. Nilai ini mengungkapkan strategi mana
yang paling menarik dalam setiap sel strategi, semakin tinggi nilai menunjukkan
strategi itu semakin menarik dan strategi tersebut lebih diinginkan relatif terhadap
yang lain.