Anda di halaman 1dari 24

SKENARIO 3

PENGORGANISASIAN DAN PENGOLAHAN DATA SPSS

Program peningkatan gizi balita sedang marak digalakkan oleh pemerintah, karena
banyaknya kasus gizi kurang di masyarakat. Hal ini membuat dr Ronald sebagai kepala
Puskesmas mengadakan penelitian untuk menciptakan makanan tambahan dengan gizi
seimbang yang dapat meningkatkan status gizi balita.

Penelitian dilakukan dengan mempelajarai pengaruh penambahan tepung dari biji –


bijian (kacang, hijau, beras merah, wijen). Diambil sampel sebanyak 27 balita (yang dipilih
secara acak) dan peningkatan berat badan setelah 3 bulan PMT adalah sebagai berikut :

Tepung Biji – Bijian


Kacang Hijau Beras Merah Wijen
3.2 2.7 3.5
3.3 2.9 3.4
3.4 2.4 3.5
3.9 3.8 3.7
2.9 3.7 3.0
3.5 3.3 3.1
2.6 2.5 2.8
2.8 2.4 3.0
3.0 2.8 3.3

Pertanyaan :

1. Apakah penambahan tepung biji – bijian tersebut memberikan efek yang sama terhadap
peningkatan berat badan balita ?
2. Jika data tidak berdistribusi normal, maka uji apakah yag sesuai ?

1
BAB I
PENDAHULUAN

2.1 Latar Belakang

SPSS merupakan sebuah program komputer statistik yang berfungi untuk

membantu dalam memproses data-data statistik secara tepat dan cepat, serta

menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh para pengambil keputusan.

Statistik dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan

data, meringkas atau menyajikan data kemudian menganalisis data dengan

menggunakan metode tertentu, dan menginterpretasikan hasil dari analisis tersebut.

Ilmu statistik ini dapat ditemui di berbagai disiplin ilmu seperti ekonomi, jurnalistik,

psikologi, dan lain-lain. Sebagai contoh, dalam bidang ilmu manajemen ilmu statistik

ini berfungsi untuk membantu dalam pengambilan keputusan atas suatu masalah

tertentu. Dalam penghitungan statistik, alat yang sering digunakan adalah olah data

SPSS.

Program olah data SPSS ini telah digunakan di berbagai bidang persoalan

seperti riset pasar, pengendalian dan perbaikan mutu, serta riset-riset sains. Program

SPSS ini sangat populer karena sering kali dijadikan sebagai alat untuk

mempermudah proses pengolahan data. Sampai saat ini, program SPSS masih tetap

dipakai dalam berbagai bidang seperti ilmu keuangan, telekomunikasi, retail, farmasi,

militer, broadcasting, riset pemasaran, database marketing, penilaian kredit,

peramalan bisnis, penilaian kepuasan konsumen, dan lain sebagainya. Program olah

data SPSS ini sangat membantu dalam proses pengolahan data, sehingga hasil olah

data yang dicapai juga dapat dipertanggungjawabkan dan terpercaya.


2
Berdasarkan sudut pandang statistik, terdapat dua jenis data yang dapat diolah

menggunakan program SPSS, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif

merupakan data yang dapat dinyatakan dalam bentuk bukan angka, misalnya jenis

pekerjaan seseorang yang meliputi nelayan, petani, pegawai, dan lain-lain. Selain itu

bisa juga data gender (pria atau wanita), tingkat kepuasan seseorang mulai dari tidak

puas, cukup puas, dan sangat puas, dan data lain yang berbentuk bukan angka. Data

kualitatif seperti ini harus dikuantifikasi terlebih dahulu agar dapat diolah dengan

statistik. Cara mengkuantifikasikan data kualitatif ini yaitu dengan cara memberi skor

tertentu (wanita diberi skor 1, pria diberi skor 2), memberi rangking (tidak puas 1,

cukup puas 2, dan sebagainya), atau memberi pendapat (Ya 1, Tidak 2). Ini akan

memudahkan data untuk diolah dengan program SPSS.

Sedangkan data kuantitatif merupakan suatu data yang dapat dinyatakan dalam

bentuk angka, misalnya tinggi badan seseorang, usia seseorang, jumlah penjualan

dalam satu bulan, jumlah bakteri dalam suatu percobaan, dan lain sebagainya. Karena

data ini sudah berbentuk angka, maka akan mudah untuk diaplikasikan ke dalam olah

data SPSS.

2.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan SPSS?
2. Apakah fungsi dari SPSS tersebut?
3. Apa yang dimaksud dengan distribusi normal?
4. Apakah pengertian Uji One Way Anova?
5. Apakah pengertian Kruskall Wallis?
6. Apakah penambahan tepung biji-bijian tersebut memberikan efek yang sama
terhadap peningkatan berat badan balita?
7. Jika data tidak berdistribusi normal, maka uji apakah yang sesuai?

3
2.3 Tujuan
1. Untuk memahami dan menguasai cara pengolahan data dengan program SPSS.
2. Untuk mengetahui fungsi dari SPSS tersebut.
3. Untuk mengetahui dan memahami arti distribusi normal.
4. Untuk memahami cara analisis data dengan Uji One Way Anova dan Kruskall
Wallis.
5. Untuk mengetahui efek dari penambahan tepung biji-bijian yang diberikan pada
balita terhadap peningkatan berat badan balita.
6. Untuk mengetahui kelompok yang paling berpengaruh terhadap peningkatan berat
badan balita.

2.4 Manfaat
1. Secara teoritis, tulisan ini diharapkan agar dapat memperkaya pengetahuan
tentang perkembangan teknologi yang semakin maju melalui sistem komputer
yaitu aplikasi SPSS.
2. Secara praktis, tulisan ini diharapkan agar dapat memberikan bekal kepada
pengguna komputer dalam membuat data statistik melalui aplikasi SPSS.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Distribusi Normal

Distribusi normal merupakan suatu alat statistik yang sangat penting untuk
menaksir dan meramalkan peristiwa-peristiwa yang lebih luas. Distribusi normal
disebut juga dengan distribusi Gauss untuk menghormati Gauss sebagai penemu
persamaannya (1777-1855). Menurut pandangan ahli statistik, distribusi variabel pada
populasi mengikuti distribusi normal. Distribusi normal baku adalah distribusi normal
yang memiliki rata-rata nol dan simpangan baku satu. Distribusi ini juga dijuluki
kurva lonceng (bell curve) karena grafik fungsi kepekatan probabilitasnya mirip
dengan bentuk lonceng.
Distribusi normal memodelkan fenomena kuantitatif pada ilmu alam maupun
ilmu sosial. Beragam skor pengujian psikologi dan fenomena fisika seperti jumlah
foton dapat dihitung melalui pendekatan dengan mengikuti distribusi normal.
Distribusi normal banyak digunakan dalam berbagai bidang statistika, misalnya
distribusi sampling rata-rata akan mendekati normal, meski distribusi populasi yang
diambil tidak berdistribusi normal. Distribusi normal juga banyak digunakan dalam
berbagai distribusi dalam statistika, dan kebanyakan pengujian hipotesis
mengasumsikan normalitas suatu data.
Distribusi normal pertama kali diperkenalkan oleh Abraham DeMoivre (1733)
sebagai pendekatan distribusi binomial untuk n besar. Selanjutnya dikembangkan oleh
Pierre Simon de Laplace dan dikenal dengan Teorema Moivre - Laplace. Laplace
menggunakan distribusi normal untuk analisis galat suatu eksperimen.

Suatu data membentuk distribusi normal jika jumlah data di atas dan di bawah
mean adalah sama.
Distribusi normal berupa kurva berbentuk lonceng setangkup yang melebar
tak berhingga pada kedua arah positif dan negatifnya.

5
Ciri-ciri kurva normal :
a. Bentuk kurva normal
1) Menyerupai lonceng (genta/bel).
2) Merupakan suatu poligon yang dilicinkan yang mana ordinat (sumbu tegak)
merupakan frekuensi dan absisnya (sumbu alas) memuat nilai variabel.
3) Simetris.
4) Luas daerah merupakan nilai rata-rata (mean).
5) Luas daerah sebelah kiri dan kanan mendekati 50%.
6) Memiliki satu modus (disebut juga bimodal).

b. Daerah kurva normal


1) Merupakan ruangan yang dibatasi daerah kurva dengan absisnya (sumbu alas).
2) Luas daerah biasanya dinyatakan dalam persen atau proporsi.

Distribusi normal dipengaruhi oleh dua parameter, yaitu mean dan standar
deviasi. Mean menentukan lokasi pusat statistik dan standar deviasi menentukan
lebar dari kurva normal.

Rumus umum distribusi normal :

6
Kurva normal menggambarkan daerah penerimaan dan penolakan Ho.
Jika pengujian dua arah / sisi, maka gambarnya sebagai berikut :

Jika pengujian satu arah, maka gambarnya sebagai berikut :

Uji satu arah biasanya untuk uji F dan uji t satu arah.

1. Pengertian Normal
Normal dalam statistika adalah jika signifikansi di atas 0,05 maka berarti tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara data yang akan diuji dengan data normal
baku, artinya berarti data yang kita uji normal.
Kurva normal dalam statistik merupakan kurva bersifat asimptotis, yaitu
menurun kearah kiri (-~) dan ke arah kanan (+~) namun tidak pernah menyentuh nol,
hanya mendekati nilai nol.

7
2.2 Pengertian Distribusi
Setiap perusahaan atau sesuatu yang akan di pasarkan pasti memiliki bagian-
bagian tersendiri yang membuat suatu pekerjaan tersebut akan mudah dan aman.
Bagian tersebut yaitu sebuah perencanaan dalam distribusi dari produsen kepada
konsumen. Sebuah pendristribusian dalam suatu perusahaan memiliki pengertian
distribusi dan fungsi dari distribusi sendiri dalam suatu perusahaan yang penting.
Dalam pembagiannya sendiri, fungsi dari distribusi memiliki beberapa fungsi yang
berbeda dalam memasarkan suatu barang dari produsen terhadap konsumen dari
barang tersebut.
Pengertian distribusi dan fungsi dari distribusi sendiri memiliki beberapa
perbedaan namun tetap sama dalam pengertian untuk menyampaikan atau
memasarkan suatu hal yang di buat untuk para penggunanya. Untuk anda yang
penasaran dengan hal yang menyangkut dengan distribusi, berikut penjelasannya.
Distribusi merupakan suatu proses yang menunjukkan penyaluran barang yang di buat
dari produsen agar sampai kepada para konsumen yang tersebar luas. Produsen sendiri
memiliki pengertain sebagai orang yang melakukan dan membuat suatu produksi,
sedangkan konsumen adalah orang yang menggunakan atau memakai barang atau jasa
yang di tawarkan oleh produsen dalamkegiatan pembuatan barang.
Selain itu, distribusi juga memiliki pengertian sebagai kegiatan ekonomi yang
menjembatani suatu produksi dan konsumsi suatu barang agar barang dan jasa yang di
tawarkan akan sampai tepat kepada para konsumen sehingga kegunaan yang di dapat
dari barang dan jasa tersebut akan semakin maksimal setelah di konsumsi. Maka dari
itu, akan sangat terlihat tentang kegunaan dari distribusi baik tentang waktu dan
tempatnya.
Selain pengertian distribusi di atas, ada pula berikut pembagian serta fungsi
masing- masing dari distribusi tersebut.

2.2.1 Fungsi distribusi


Fungsi distribusi ialah melakukan atau mengantarkan barang atau jasa yang di
hasilkan oleh produsen baik dari daerah yang dekat atau jauh sehingga dari seluruh
pelosok Indonesia dapat merasakan barang atau jasa yang di hasilkan. Berikut ada
pula beberapa bagian dari fungsi distribusi.

8
a. Fungsi Distribusi Pokok
Maksudnya adalah segal tugas poko harus di lakukan, misalkan dalam hal
yang satu ini dengan pengangkutan atau transportasai, penjualan dan pembelian.
Fungsi pengangkutan atau transportasi untuk mengalurkan barang atau jasa karena
jika tidak ada pengangkutan atau transportasi barang atau jasa tersebut tidak akan
sampai ke tangan konsumen.
Fungsi penjualan ialah memasarkan barang atau jasa dari produsen kepada
konsumen. Fungsi pembelian ialah semua penjualan di lakukan oleh produsen
sehingga konsumen dapat melakukan pembelian.

b. Fungsi Tambahan
Fungsi tambahan di bagi atas dua yaitu menyeleksi dan mengemas. Fungsi
menyeleksi untuk menyeleksi kelompok barang dan ukuran yang akan di gunakan
sedangkan fungsi mengemas untuk menghindari adanya kerusakan atau hilang
dalam penindrustrian sehingga barang harus di kemas dengan sangat baik.

2.3 Pengertian Normal

Normal dalam statistika adalah jika signifikansi di atas 0,05 maka berarti tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara data yang akan diuji dengan data normal
baku, artinya berarti data yang kita uji normal. Kurva normal dalam statistik
merupakan kurva bersifat asimptotis, yaitu menurun kearah kiri (-~) dan ke arah
kanan (+~) namun tidak pernah menyentuh nol, hanya mendekati nilai nol.

2.4 Program One Way Anova

Anova merupakan singkatan dari "analysis of varian" adalah salah satu uji
komparatif yang digunakan untuk menguji perbedaan mean (rata-rata) data lebih dari
dua kelompok. Misalnya kita ingin mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata IQ
antara siswa kelas SLTP kelas I, II, dan kelas III. Ada dua jenis Anova, yaitu analisis
varian satu faktor (one way anova) dan analisis varian dua faktor (two ways anova).

9
Untuk melakukan uji Anova, harus dipenuhi beberapa asumsi, yaitu:
1. Sampel berasal dari kelompok yang independen
2. Varian antar kelompok harus homogen
3. Data masing-masing kelompok berdistribusi normal

Asumsi yang pertama harus dipenuhi pada saat pengambilan sampel yang
dilakukan secara random terhadap beberapa (> 2) kelompok yang independen, yang
mana nilai pada satu kelompok tidak tergantung pada nilai di kelompok lain.
Sedangkan pemenuhan terhadap asumsi kedua dan ketiga dapat dicek jika data telah
dimasukkan ke komputer, jika asumsi ini tidak terpenuhi dapat dilakukan transformasi
terhadap data. Apa bila proses transformasi tidak juga dapat memenuhi asumsi ini
maka uji Anova tidak valid untuk dilakukan, sehingga harus menggunakan uji non-
parametrik misalnya Kruskal Wallis.

Prinsip Uji Anova adalah melakukan analisis variabilitas data menjadi dua
sumber variasi yaitu variasi di dalam kelompok (within) dan variasi antar kelompok
(between). Bila variasi within dan between sama (nilai perbandingan kedua varian
mendekati angka satu), maka berarti tidak ada perbedaan efek dari intervensi yang
dilakukan, dengan kata lain nilai mean yang dibandingkan tidak ada perbedaan.
Sebaliknya bila variasi antar kelompok lebih besar dari variasi didalam kelompok,
artinya intervensi tersebut memberikan efek yang berbeda, dengan kata lain nilai
mean yang dibandingkan menunjukkan adanya perbedaan.
Berikut adalah langkah-langkah dalam mempelajari bagaimana melakukan
uji One Way Anova dengan SPSS. Sebagai bahan uji coba, misalnya sebuah
penelitian yang berjudul "Perbedaan Pendapatan Berdasarkan Pekerjaan". Di mana
pendapatan sebagai variabel terikat bertipe data kuantitatif atau numerik sedangkan
pekerjaan sebagai variabel bebas berskala data kualitatif atau kategorik, yaitu dengan
3 kategori: Tani, Buruh dan Lainnya.

Langkah-langkah melakukan uji One Way Anova dengan SPSS:


1. Buka SPSS
2. Buka Tab Variable View, buat 2 variabel: Pekerjaan dan Pendapatan

10
3. Ubah Type Pekerjaan ke "Numeric", Decimals "0", beri label
"Pekerjaan", ubah measure menjadi "Nominal" dan isi value dengan
kategori: 1 = Tani, 2 = Buruh dan 3 = Lainnya
4. Ubah Type Pendapatan ke "Numeric", Decimals "0", beri label
"Pendapatan", ubah measure menjadi "Scale".

5. Buka Data View dan isikan data sebanyak 24 responden sebagai


berikut:

11
6. Pada menu, pilih Analyze, Compare Means, One-Way ANOVA,
sampai muncul jendela One-Way ANOVA seperti di bawah ini:

7. Pilih variabel "Pendapatan" lalu masukkan ke kotak "Dependent List:"


Kemudian pilih variabel "Pekerjaan" lalu masukkan ke kotak "Factor:"
Sehingga nampak seperti di bawah ini:

8. Klik tombol Options, akan muncul jendela ini: Centang "Descriptive"


dan "Homogenity of variance test"

12
9. Klik Continue
10. Masih dijendela One Way ANOVA, klik tombol Post Hoc, sampai
muncul jendela ini: Centang Bonferronidan Games-Howell serta
biarkan significance level = 0,05.

11. Klik Continue


12. Lalu Klik OK dan Lihatlah hasil!

Hasil terilhat sebagai berikut:

13
Interprestasi Baca adalah sebagai berikut:
1. Dari tabel Descriptives nampak bahwa responden yang bekerja sebagai
Tani rata-rata berpendapatan sebesar 195497,50, Buruh rata-rata
berpendapatan sebesar 265080,75 dan Lainnya rata-rata berpendapatan
326423,25. Selanjutnya untuk melihat uji kita lihat di tabel ANOVA.
2. Sebelum melanjutkan uji perlu diingat bahwa salah satu asumsi uji
Anova adalah variansnya sama. Dari tabel Test of Homegeneity of
Variances terlihat bahwa hasil uji menunjukan bahwa varian ketiga
kelompok tersebut sama (P-value = 0,357), sehingga uji Anova valid
untuk menguji hubungan ini.
3. Selanjutnya untuk melihat apakah ada perbedaan pendapatan dari ketiga
kelompok pekerja tersebut, kita lihat tabel ANOVA , dari tabel itu pada
kolom Sig. diperoleh nilai P (P-value) = 0,037. Dengan demikian pada
taraf nyata = 0,05 kita menolak Ho, sehingga kesimpulan yang
didapatkan adalah ada perbedaan yang bermakna rata-rata pendapatan
berdasarkan ketiga kelompok pekerjaan tersebut.

14
4. Jika hasil uji menunjukan Ho gagal ditolak (tidak ada perbedaan), maka
uji lanjut (Post Hoc Test) tidak dilakukan. Sebaliknya jika hasil uji
menunjukan Ho ditolak (ada perbedaan), maka uji lanjut (Post Hoc
Test) harus dilakukan.
5. Karena hasil uji Anova menunjukan adanya perbedaan yang bermakna,
maka uji selanjutnya adalah melihat kelompok mana saja yang berbeda.
6. Untuk menentukan uji lanjut mana yang digunakan, maka kembali kita
lihat tabel Test of Homogeneity of Variances, bila hasil tes menunjukan
varian sama, maka uji lanjut yang digunakan adalah ujiBonferroni.
Namun bilai hasil tes menunjukan varian tidak sama, maka uji lanjut
yang digunakan adalah uji Games-Howell.
7. Dari Test of Homogeneity menghasilkan bahwa varian ketiga kelompok
tersebut sama, maka uji lanjut (Post Hoc Test) yang digunakan
adalah Uji Bonferroni.
8. Dari tabel Post Hoc Test di atas memperlihatkan bahwa kelompok yang
menunjukan adanya perbedaan rata-rata pendapatan (ditandai dengan
tanda bintang "*") adalah Kelompok "Tani" dan "Lainnya".

2.5 Program Kruskal – Wallis

Kruskal-Wallis test dikembangkan oleh Kruskal dan Wallis. Uji Kruskal-


Wallis adalah uji nonparametrik yang digunakan untuk membandingkan tiga atau
lebih kelompok data sampel. Uji Kruskal-Wallis digunakan ketika asumsi ANOVA
tidak terpenuhi. ANOVA adalah teknik analisis data statistik yang digunakan ketika
kelompok-kelompok variabel bebas lebih dari dua. Pada ANOVA, kita asumsikan
bahwa distribusi dari masing-masing kelompok harus terdistribusi secara normal.
Dalam uji Kruskal-Wallis, tidak diperlukan asumsi tersebut, sehingga uji Kruskal-
Wallis adalah uji distribusi bebas. Jika asumsi normalitas terpenuhi, maka uji
Kruskal-Wallis tidak sekuat ANOVA. Penyusunan hipotesis dalam uji Kruskal Wallis
adalah sebagai berikut:
H0 : sampel berasal dari populasi yang sama (µ1 = µ2 = … = µk)

Ha : sampel berasal dari populasi yang berbeda (µi = µj)

15
Uji Kruskal Wallis harus memenuhi asumsi berikut ini:

- Sampel ditarik dari populasi secara acak


- Kasus masing-masing kelompok independen
- Skala pengukuran yang digunakan biasanya ordinal
- Rumus umum yang digunakan pada uji kruskal wallis adalah :

Statistik uji Kruskal Wallis menggunakan nilai distribusi Chi-kuadrat dengan


derajat bebas adalah k-1 dengan jumlah sample harus lebih dari 5. Jika nilai uji
Kruskal Wallis lebih kecil daripada nilai chi-kuadrat tabel, maka hipotesis null
diterima, berarti sampel berasal dari populasi yang sama, demikian pula sebaliknya.

2.6 Program SPSS

SPSS adalah kependekan dari Statistical Program for Social Science


merupakan paket program aplikasi komputer untuk menganalisis data statistik.
Dengan SPSS kita dapat memakai hampir dari seluruh tipe file data dan
menggunakannya untuk untuk membuat laporan berbentuk tabulasi, chart (grafik),
plot (diagram) dari berbagai distribusi, statistik deskriptif dan analisis statistik yang
kompleks. Jadi dapat dikatakan SPSS adalah sebuah sistem yang lengkap,
menyeluruh, terpadu, dan sangat fleksibel untuk analisis statistik dan manajemen data,
sehingga kepanjangan SPSS pun mengalami perkembangan, yang pada awal
dirilisnya adalah Statistical Package for the Social Science, tetapi pada
perkembangannya berubah menjadi Statistical Product and Service Solution
(Wismanto, 2005).

Keunggulan dari SPSS diantaranya adalah diwujudkan dalam menu dan kotak-
kotak dialog antar muka (dialog interface) yang cukup memudahkan para user dalam
perekaman data (dataentry), memberikan perintah dan sub-sub perintah analisis
hingga menampilkan hasilnya. Disamping itu SPSS juga memiliki kehandalan dalam
menampilkan chart atau plot hasil analisis sekaligus kemudahan penyuntingan
bilamana diperlukan (Wismanto, 2005).

16
SPSS atau Statistical Package for the Social Sciences adalah sebuah program
aplikasi yang memiliki kemampuan analisis statistik cukup tinggi serta sistem
manajemen data pada lingkungan grafis dengan menggunakan menu- menu deskriptif
dan kotak- kotak dialog yang sederhana sehingga mudah untuk dipahami cara
pengoperasiannya. Beberapa aktivitas dapat dilakukan dengan mudah dengan
menggunakan pointing dan clicking mouse. SPSS banyak digunakan dalam berbagai
riset pemasaran, pengendalian dan perbaikan mutu (quality improvement), serta riset-
riset sains.

SPSS dapat membaca berbagai jenis data atau memasukkan data secara
langsung ke dalam SPSS Data Editor. Bagaimanapun struktur dari file data
mentahnya, maka data dalam Data Editor SPSS harus dibentuk dalam bentuk baris
(cases) dan kolom (variables). Case berisi informasi untuk satu unit analisis,
sedangkan variabel adalah informasi yang dikumpulkan dari masing- masing kasus.

SPSS adalah salah satu program yang paling banyak digunakan untuk analisis
statistik dalam ilmu sosial. Hal ini digunakan oleh peneliti dasar, peneliti kesehatan,
perusahaan, survei, pemerintah, peneliti pendidikan, organisasi pemasaran, dan
lainnya. Selain analisis statistik, manajemen data (seleksi kasus, penajaman file,
pembuatan data turunan) dan dokumentasi data (kamus metadata ikut dimasukkan
bersama data) juga merupakan fitur- fitur dari software dasar SPSS.

Statistik yang termasuk software SPSS:


1. Statistik deskriptif : Tabulasi silang, frekuensi, deskriptif,
penulusuran, statistik deskriptif rasio.
2. Statistik bivariat : Rata- rata, t- test, ANOVA, korelasi (bivariat,
parsial, jarak), nonparametrik test
3. Prediksi untuk hasil numerik : Regresi linier
4. Prediksi untuk identifikasi kelompok : Analisis faktor, analisis klaster (two
step, k- means, hirarkis), diskriminan

17
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Uji One Way Anova

Analisis varians (analysis of variance) atau ANOVA adalah suatu metode


analisis statistika yang termasuk ke dalam cabang statistika inferensi. Uji dalam anova
menggunakan uji F karena dipakai untuk pengujian lebih dari 2 sampel. Dalam
praktik, analisis varians dapat merupakan uji hipotesis (lebih sering dipakai) maupun
pendugaan (estimation, khususnya di bidang genetika terapan).

Anova (Analysis of variances) digunakan untuk melakukan analisis komparasi


multi variabel. Teknik analisis komparatif dengan menggunakan tes “t” yakni dengan
mencari perbedaan yang signifikan dari dua buah mean hanya efektif bila jumlah
variabelnya dua. Selain itu anova digunakan untuk membandingkan rata-rata populasi
bukan ragam populasi. Jenis data yang tepat untuk anova adalah nominal dan ordinal
pada variable bebasnya, jika data pada variabel bebasnya dalam bentuk interval atau
ratio maka harus diubah dulu dalam bentuk ordinal atau nominal. Sedangkan variabel
terikatnya adalah data interval atau ratio.

Dari data pengolahan SPSS yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Test of Homogeneity of Variances

beratbadan
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
1.760 2 24 .194

α = 0,05
Sig = 0,194
Sehingga p > α maka H0 diterima
Dapat disimpulkan dari data diatas bahwa varians data homogeny (sama),
memenuhi syarat.

18
ANOVA

beratbadan
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups .472 2 .236 1.323 .285
W ithin Groups 4.280 24 .178
Total 4.752 26

Hipotesis :
H0 : Tidak ada perbedaan antar kelompok perlakuan
H1 : Minimal ada sepasang kelompok yang berbeda
α = 0,05
p = 0,285
karena p > α, maka H0 diterima. Kesimpulannya bahwa tidak ada perbedaan
antar kelompok perlakuan.

3.2 Uji Kolmogorov – Smirnov

Uji Kolmogorov Smirnov adalah pengujian normalitas yang banyak dipakai,


terutama setelah adanya banyak program statistik yang beredar. Kelebihan dari uji ini
adalah sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan persepsi di antara satu pengamat
dengan pengamat yang lain, yang sering terjadi pada uji normalitas dengan
menggunakan grafik.

Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah dengan


membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi
normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke
dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal. Jadi sebenarnya uji Kolmogorov
Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal
baku. Seperti pada uji beda biasa, jika signifikansi di bawah 0,05 berarti terdapat
perbedaan yang signifikan, dan jika signifikansi di atas 0,05 maka tidak terjadi
perbedaan yang signifikan. Penerapan pada uji Kolmogorov Smirnov adalah bahwa
jika signifikansi di bawah 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan
yang signifikan dengan data normal baku, berarti data tersebut tidak normal.

19
Jika kesimpulan kita memberikan hasil yang tidak normal, maka kita tidak
bisa menentukan transformasi seperti apa yang harus kita gunakan untuk normalisasi.
Jadi ya kalau tidak normal, gunakan plot grafik untuk melihat menceng ke kanan atau
ke kiri, atau menggunakan Skewness dan Kurtosis sehingga dapat ditentukan
transformasi seperti apa yang paling tepat dipergunakan.

One-S ample Kolm ogorov-Sm irnov Te st

beratbadan
N 27
Normal Parametersa,b Mean 3.126
St d. Deviat ion .4275
Most E xtreme Absolute .103
Differences Positive .097
Negative -.103
Kolmogorov-Smirnov Z .533
As ymp. Sig. (2-tailed) .939
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from dat a.

Uji Kolmoogorov-Smirnov merupakan uji beda antara data yang diuji


normalitasnya dengan data normal baku. Jika signifikansi dibawah 0,05 berarti
terdapat perbedaan yang signifikan (data tersebut tidak normal), dan jika signifikansi
diatas 0.05 maka tidak terjadi perbedaan yang signifikan (data tersebut normal).

p < 0,05  distribusi data tidak normal

p ≥ 0,05  distribusi data normal

Pada tabel data uji Kolmogorov-Smirnov di atas, nilai signifikansi atau p-


value didapatkan 0,9 (p-value > 0,05), maka data tersebut tidak terdapat perbedaan
antara distribusi sampel dengan distribusi baku atau dapat dikatakan data tersebut
terdistribusi normal.

3.3 Uji Kurskal Wallis

Kruskal-Wallis test dikembangkan oleh Kruskal dan Wallis. Uji Kruskal-


Wallis adalah uji nonparametrik yang digunakan untuk membandingkan tiga atau
lebih kelompok data sampel. Uji Kruskal-Wallis digunakan ketika asumsi ANOVA
tidak terpenuhi.

20
Ranks

kelompok N Mean Rank


beratbadan kacang hijau 9 14.78
beras merah 9 10.56
wijen 9 16.67
Total 27

Test Statisticsa,b

beratbadan
Chi-Square 2.814
df 2
As ymp. Sig. .245
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: kelompok

Maka hasilnya adalah tingkat signifikasi(p) = 0,245 > 0,05 Ho diterima berarti tidak
ada perbedaan antar kelompok perlakuan.

21
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari pembahasan Sekenario 3 terkait dengan SPSS ini adalah :

1. SPSS adalah kependekan dari Statistical Program for Social Science merupakan
paket program aplikasi komputer untuk menganalisis data statistik.
2. Keunggulan dari SPSS diantaranya adalah diwujudkan dalam menu dan kotak-
kotak dialog antar muka (dialog interface) yang cukup memudahkan para user
dalam perekaman data (dataentry), memberikan perintah dan sub-sub perintah
analisis hingga menampilkan hasilnya.
3. Analisis varians (analysis of variance) atau ANOVA adalah suatu metode analisis
statistika yang termasuk ke dalam cabang statistika inferensi. Uji dalam anova
menggunakan uji F karena dipakai untuk pengujian lebih dari 2 sampel.
4. P-ada uji One Way Anova karena p > α, maka H0 diterima. Kesimpulannya
bahwa tidak ada perbedaan antar kelompok perlakuan.
5. Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah dengan
membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi
normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke
dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal.
6. Pada tabel data uji Kolmogorov-Smirnov di atas, nilai signifikansi atau p-value
didapatkan 0,9 (p-value > 0,05), maka data tersebut tidak terdapat perbedaan
antara distribusi sampel dengan distribusi baku atau dapat dikatakan data tersebut
terdistribusi normal.
7. Kruskal-Wallis test dikembangkan oleh Kruskal dan Wallis. Uji Kruskal-Wallis
adalah uji nonparametrik yang digunakan untuk membandingkan tiga atau lebih
kelompok data sampel.
8. Hasil dari Uji Kurskal Wallis adalah tingkat signifikasi(p) = 0,245 > 0,05 Ho
diterima berarti tidak ada perbedaan antar kelompok perlakuan.

22
3.2 Saran

Diharapkan pembaca khususnya bagi mahasiswa dapat mengetahui peran dan


fungsi dari Program SPSS dalam duni pengolahan data dan pengerjaan tugas akhir.
Sehingga pembaca lebih muda dalam mengaplikasikan ilmu ini di dalam kehiduppan
sehari – hari baik saat melaksanakan penilitian, pengolahan data dan manajemen hasil
penelitian agar menciptakan hasil data yang akurat dan benar.

23
DAFTAR PUSTAKA

Wismanto (2005). SPSS 13. From http://eprints.unika.ac.id/238/1/SPSS_13.pdf, 23


November 2014.

http://www.statistikian.com/2012/11/one-way-anova-dalam-spss.html

http://ekokusnur.com/pengertian-distribusi-dan-fungsi-distribusi.html

http://kk.mercubuana.ac.id/elearning/files_modul/11007-4-401470195336.pdf

http://jam-analyst.blogspot.com/2012/02/distribusi-normal.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Distribusi_normal

24

Anda mungkin juga menyukai